• Tidak ada hasil yang ditemukan

b. Tujuan. Agar Pasis pendidikan dasar kecabangan Ajen mengetahui tentang perawatan prajurit sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas disatuan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "b. Tujuan. Agar Pasis pendidikan dasar kecabangan Ajen mengetahui tentang perawatan prajurit sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas disatuan."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL

PERAWATAN PRAJURIT BAB I

PENDAHULUAN 1. Umum.

a. Manusia merupakan unsur penentu dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam organisasi TNI, unsur manusia merupakan unsur daya yang bersifat kritis, karena usaha serius, sedangkan masa baktinya relatif singkat jika dibandingkan dengan kelangsungan dan kesinambungan organisasi TNI.

b. Dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan organisasi TNI, dikaitkan dengan berbagai keterbatasan personel TNI sebagai makhluk Tuhan yang memerlukan berbagai kebutuhan (Jasmani/Rohani), perlu diadakan usaha dan kegiatan untuk merawat personel TNI berdasarkan Sisbinpers bidang perawatan personel.

c. Perawatan merupakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan secara terencana, teratur dan berlanjut untuk memberikan perawatan kedinasan guna menciptakan kehidupan jasmani dan rohani yang sehat bagi setiap prajurit dan keluarganya serta rawatan purnadinas sebagai penghargaan dari negara dan jaminan bagi kelangsungan diri beserta keluarganya, sehingga dapat diperoleh daya guna dan hasil guna yang optimal.

d. Pemberian rawatan kedinasan diarahkan untuk menjamin keseimbangan kewajiban dan hak setiap prajurit, sedangkan pemberian rawatan purnadinas diarahkan untuk menjamin kelangsungan kehidupan mantan prajurit beserta keluarganya yang menyelenggarakannya dikaitkan dengan fungsi pemisahan.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan sebagai salah satu bahan ajaran bagi pendidikan dasar kecabangan Ajen.

b. Tujuan. Agar Pasis pendidikan dasar kecabangan Ajen mengetahui tentang perawatan prajurit sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas disatuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan naskah departemen ini membahas tentang rangkaian kegiatan pendahuluan, kebijakan dasar, pembinaan mental, pembinaan moril, pembinaan hukum, disiplin dan tata tertib, pembinaan jasmani serta pembinaan kesejahteraan.

Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010

(2)

b. Tata Urut. Naskah departemen ini disusun dengan tata urut sebagai berikut : 1) Pedahuluan.

2) Kebijakan Dasar. 3) Pembinaan Mental. 4) Pembinaan Moril.

5) Pembinaan Hukum, Disiplin Dan Tata Tertib. 6) Pembinaan Jasmani.

7) Pembinaan Kesejahteraan. 8) Evaluasi.

9) Penutup. 5. Pengertian-pengertian.

a. Perawatan kedinasan. Perawatan kedinasan adalah merupakan segala pemberian dalam bentuk materiil dan non materiil oleh negara guna memenuhi kebutuhan insani baik jasmani maupun rohani yang meliputi penghasilan prajurit, rawatan keluarga prajurit.

b. Tanda kehormatan jenis bintang. Tanda kehormatan jenis bintang adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada perorangan untuk menghargai jasa-jasa atau sifat kepahlawanan.

c. Tanda kehormatan satyalancana. Tanda kehormatan satyalancana adalah penghargaan yang dianugerahkan kepada warga TNI AD yang telah menunjukan kesetiaan dalam melakukan tugas kepentingan nusa dan bangsa.

d. Cuti. Cuti adalah tidak melaksanakan. dinas secara sah bagi prajurit selama waktu tertentu atas ijin pejabat yang berwenang.

e. Kartu penunjukan istri (KPI). Kartu penunjukan istri (KPI) adalah kartu yang diberikan kepada seorang istri dari prajurit yang menikah secara sah menurut peraturan yang berlaku dan ditunjuk sebagai istri yang berhak menerima pensiun warakawuri.

f. Kartu penunjukan suami (KPS). Kartu penunjukan suami (KPS) adalah kartu yang diberikan kepada suami sah yang berhak menerima pensiun duda.

BAB II

KEBIJAKAN DASAR 6. Umum.

a. Pembinaan personel merupakan kegiatan untuk mewujudkan personel TNI yang berdaya guna dan berhasil guna, sehingga sanggup dan dapat melaksanakan setiap tugas yang dibebankannya. Obyek pembinaan adalah manusia dengan keterbatasannya, namun memiliki daya cipta, rasa, karsa dan karya yang memerlukan unsur penunjang, guna memenuhi kebutuhan insani, baik rohani maupun jasmani. Disamping itu mereka dituntut pula untuk memiliki jiwa kejuangan dan profesionalisme keprajuritan yang tinggi sebagai kekuatan Pertahanan Negara.

(3)

b. Perawatan sebagai bagian integrasi dari pembinaan personel TNI yang harus menjamin setiap personel agar selalu siap mengemban tugas yang dibantukan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Perawatan diselenggarakan dengan pemberian rawatan kedinasan kepada setiap personel TNI dan keluarganya, berlangsung sejak diangkat menjadi prajurit siswa sampai berakhirnya dinas keprajuritan agar dapat dicapai keseimbangan dan keserasian antara kepentingan organisasi dan kebutuhan individu. Disamping rawatan kedinasan, terhadap mantan prajurit diselenggarakan pula rawatan purnadinas.

7. Tujuan Perawatan Personel. Perawatan personel TNI bertujuan untuk menjamin kesejahteraan jasmani dan rohani sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku bagi setiap personel dan keluarganya, agar dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dapat diarahkan sepenuhnya untuk kepentingan organisasi TNI.

8. Sasaran Perawatan Personel. a. Prajurit TNI.

b. Personel Cadangan TNI. c. Keluarga Prajurit TNI. 9. Prinsip Perawatan Personel.

a. Kesamaaan perlakuan terhadap setiap prajurit TNI.

b. Mempunyai nilai daya dorong pribadi (motivasi) untuk berkarya.

c. Semua hak personel yang telah diatur disampaikan secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat alamat/tujuan.

d. Diselenggarakannya untuk tercapainya keseimbangan secara wajar dan berkelanjutan antara lain :

1) Kepentingan jasmani dan rohani. 2) Kebutuhan spiritual dan material. 3) Kepentingan dinas dan pribadi. 4) Kepentingan tugas dan rekreasi. 5) Kepentingan individu.

e. Dipelihara dan ditingkatkan kesadaran nasional dan kepribadian prajurit Sapta Marga berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

10. Kebijaksanaan Dasar Perawatan Personel.

a. Tradisi keprajuritan Indonesia, pejuang prajurit dan prajurit pejuang, harus dilestarikan sebagai kebanggaan yang dapat mendorong motifasi juang.

b. Perawatan personel mengutamakan langkah-langkah yang bersifat preventif dan penyuluhan.

c. Setiap prajurit yang berprestasi mendapat panghargaan/penganugerahan sesuai dengan tingkat prestasi dan pelaksanaannya harus dapat mendorong prajurit yang lain untuk berprestasi.

(4)

d. Kegiatan perawatan dilaksanakan secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat sasaran, agar kondisi yang optimal dapat dicapai dan dipertahankan.

e. Segala ketentuan dan kebijaksanaan dalam bidang peraturan diketahui dan dipahami oleh semua prajurit sesuai dengan keadaan sebenarnya.

f. Kegiatan perawatan mendahulukan yang perlu didahulukan demi tercapainya daya guna dan hasil guna yang optimal, baik untuk kepentingan prajurit maupun organisasi.

11. Aspek-aspek Perawatan Personel. Hak-hak personel telah diatur sesuai dengan kebijaksanaan dasar Panglima TNI yang meliputi :

a. Rawatan Kedinasan. Rawatan kedinasan diberikan sesuai dengan jabatan prajurit dan penugasan yang meliputi :

1) Penghasilan Prajurit.

2) PK dan PSDP menerima gaji ditambah dengan tunjangan menurut peraturan yang berlaku.

3) PW menerima tunjangan Dinas Wajib yang besarnya sama dengan gaji pokok PK dalam pangkat yang sama dan ditambah tunjangan-tunjangan menurut peraturan yang berlaku.

4) PCS dan PCW menerima tunjangan Dinas Cadangan yang besarnya 25% dari gaji pokok PK dalam pangkat yang sama ditambah dengan tunjangan-tunjangan menurut yang belaku. Bagi PCS dan PCW yang melaksanakan tugas tempur menerima tunjangan Dinas Cadangan sebasar 100% dari gaji pokok PK dalam pangkat yang sama ditambah tunjangan-tunjangan menurut peraturan yang berlaku.

a) PDW menerima penghasilan prajurit berupa tunjangan pengabdian sebesar gaji pokok PK dalam pangkat yang sama ditambah tunjangan-tunjangan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tetap berhak atas tunjangan yang telah diterima sebelumnya.

b) Prajurit siswa selama mengikuti pendidikan pertama menerima uang saku pendidikan terhitung mulai tanggal diangkat menjadi prajurit siswa sesuai ketentuan yang berlaku.

5) Rawatan Prajurit.

a) PK, PSDP, PW, PWD dan prajurit siswa menerima rawatan prajurit. (1) Perlengkapan perorangan. (2) Ransum pangan. (3) Rawatan kesehatan. (4) Pembinaan jasmani. (5) Pembinaan moril. (6) Pembinaan mental.

(7) Pebinaan disiplin dan tata tertib. (8) Pembinaan hukum.

(5)

b) PCS dan PCW menerima rawatan prajurit. (1) Selama Tidak Dalam Dinas Aktif (TDDA).

(a) Perlengkapan perorangan. (b) Pembinaan jasmani

(c) Pembinaan moril. (d) Pembinaan mental.

(e) Pembinaan disiplin dan tata tertib. (f) Pembinaan hukum.

(2) Selama Dalam Dinas Aktif (DDA) ditambah dengan : (a) Ransum pangan.

(b) Rawatan kesehatan.

6) Rawatan keluarga prajurit. Keluarga PK, PSDP, PW dan PWD (termasuk keluarga PCS dan PCW yang melaksanakan tugas tempur) mendapat rawatan keluarga prajurit. a) Rawatan kesehatan. b) Pembinaan moril. c) Pembinaan mental. d) Pembinaan hukum. e) Perumahan dinas.

7) Rawatan prajurit penyandang cacat. a) Penggolongan cacat.

(1) Tingkat kecacatan ditetapkan oleh Panitia Penguji Kesehatan Prajurit (PPKP) TNI.

(a) Cacat berat. (b) Cacat sedang. (c) Cacat ringan. (2) Penyebab kecacatan.

(a) Dalam dan atau oleh karena dinas sebagai akibat tindakan langsung lawan atau bukan akibat tindakan langsung lawan.

(b) Tidak dalam dan tidak oleh karena dinas.

(3) Wewenang penetapan golongan cacat berada pada Panglima TNI.

(4) Santunan cacat.

(a) Cacat berat akibat tindakan langsung lawan adalah 18 X GPT.

(6)

(b) Cacat sedang akibat tindakan langsung lawan 15 X GPT.

(c) Cacat berat dalam dan atau karena dinas, bukan akibat tindakan langsung lawan adalah 15 X GPT.

(d) Cacat sedang dalam dan atau oleh karena dinas, bukan akibat tindakan langsung lawan adalah 12 X GPT. (5) Rehabilitasi cacat.

(a) Rehabilitasi medis.

(b) Rehabilitasi vocational training. (c) Rehabilitasi sosial.

(6) Rawatan kedinasan prajurit penyandang cacat berat.

(a) Prajurit penyandang cacat berat tidak dihentikan dari dinas.

(b) PK, PSDP dan PW mendapat rawatan kedinasan seperti sebelumnya.

(c) PCS dan PCW menerima penghasilan prajurit berupa tunjangan Dinas Cadangan sebesar 100% dari gaji pokok PK dalam pangkat yang sama, ditambah tunjangan-tunjangan dan rawatan kedinasan lainnya seperti yang berlaku pada PK.

(d) PWD mendapat rawatan kedinasan yang berlaku bagi PK dalam pangkat yang sama. Pemberian pensiun, tunjangan bersifat pensiun atau tunjangan yang bersifat sementara dihentikan.

(e) Prajurit siswa menerima penghasilan prajurit berupa uang saku sebesar 100% dari gaji pokok permulaan PK. Untuk suatu pangkat yang akan ditetapkan baginya setelah lulus pendidikan pertama, ditambah dengan tunjangan-tunjangan dan rawatan kedinasan lainnya menurut ketentuan yang berlaku bagi PK.

8) Rawatan kedinasan prajurit yang dinyatakan hilang dalam tugas.

a) Prajurit yang dinyatakan hilang dalam tugas tetap mendapatkan perawatan kedinasan seperti sebelumnya untuk selama-selamanya sejak dinyatakan hilang diterimakan kepada ahli warisnya.

b) PDW yang hilang dalam tugas tetap mendapatkan rawatan kedinasan untuk selama-lamanya terhitung satu tahun mulai tanggal dinyatakannya hilang, pensiun, tunjangan bersifat pensiun atau tunjangan yang diterima sebelumnya tetap diberikan dan diterimakan kepada ahli warisnya.

(7)

c) Prajurit siswa yang dinyatakan hilang dalam tugas tetap mendapat rawatan kedinasan untuk selama-lamanya satu tahun sejak dinyatakan hilang dan diterima kepada ahli warisnya.

9) Rawatan kedinasan prajurit diberhentikan.

a) Prajurit yang diberhentikan sementara dari jabatan karena diduga melakukan perbuatan yang dapat merugikan TNI atau berada dalam penahanan yustisial tetap mendapat rawatan kedinasan, kecuali bahwa tunjangan jabatan tidak diberikan.

b) Prajurit diberhentikan sementara dari jabatan karena sedang melakukan hukuman penjara atau hukuman kurungan serendah-rendahnya satu bulan dan tidak diberhentikan dari dinas keprajuritan, tetap mendapat rawatan kedinasan kecuali bahwa penghasilan diberikan 75% dan tunjangan jabatan tidak diberikan.

10) Rawatan kedisiplinan prajurit tituler. a) Penghasilan.

(1) Prajurit tituler yang berasal dari PNS menerima gaji pokok dan tunjangan keluarga sesuai dengan golongan pangkat PNS-nya ditambah dengan tunjangan tituler sebesar 15% dari gaji pokok PK dalam pangkat yang sama, serta menurut peraturan yang berlaku.

(2) Prajurit tituler yang berasal langsung dari warga negara (bukan PNS) akan diatur tersendiri.

11) Rawatan kedinasan PCS yang berasal dari mantan PK, PSDP, PW, PCW dan PCS yang berasal dari mantan PK, PSDP, PW dan PCW mendapat rawatan kedinasan sebagai PCS. Rawatan purna dinas sebagai mantan PK, PSDP, PW dan PCW tetap diberikan.

12) Rawatan kedinasan PK yang berasal dari mantan PSDP.

PSDP berasal dari mantan PSDP mendapat rawatan kedinasan sebagai PK, dengan memperhitungkan MDK sebagai PSDP dalam menentukan HDK dalam MKG, namun rawatan purna dinas diberikan.

13) Rawatan kedinasan PK yang berasal dari PCS diatur sebagai berikut : a) Pemberian rawatan kedinasan sebagai PK dengan memperhitungkan MDK sebagai PCS dan MDK sebagai PK/PSDP/PW/ PCW sebelum diangkat menjadi PCS dalam menentukan MDK dan MKG sebagai PK.

b) Masa dinas keprajuritan PCS yang telah menjalani IDP dan IDI, sebagai PCS diatur empat tahun.

c) Rawatan purnadinas yang telah diterima sebagai mantan PK/ PSDP/PW/PW/PCW dihentikan rawatan purna dinas sebagai PCS tidak diberikan.

(8)

b. Rawatan Purnadinas. Rawatan purnadinas meliputi pensiun/tunjangan sebagai pensiun, tunjangan bersifat pensiun, tunjangan atau pesangon dan rawatan purna dinas lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Rawatan purna dinas merupakan penghargaan dari negara dan jaminan bagi kelangsungan kehidupan diri dan atau keluarganya, yang diberikan kepada prajurit dan prajurit siswa yang diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan. Ketentuan rawatan purnadinas meliputi :

1) Pensiun/tunjangan sebagai pensiun/tunjangan bersifat pensiun diberikan kepada mantan prajurit selama hidupnya apalagi yang bersangkutan meninggal dunia, maka istri/suami dan anaknya berhak menerima pensiun warakawuri/duda dan atau tunjangan anak yatim/piatu.

2) Tunjangan diberikan kepada mantan prajurit selama jumlah tahun masa dinas keprajuritan dimiliki. Apalagi yang bersangkutan meninggal dunia hak tunjangan diberikan kepada isteri/suami atau anaknya.

3) Pesangon diberikan sekaligus kepada mantan prajurit yang memenuhi syarat.

4) Rawatan purna dinas lainnya diberikan manurut ketentuan yang berlaku meliputi :

a) Pelayanan kesehatan. b) Santunan cacat. c) Santunan Asabri.

d) Santunan resiko kematian dari Asabri. e) Biaya penguburan dari Asabri.

f) Uang duka.

g) Biaya pemakaman kedinasan.

h) Penghasilan penuh almarhum suami/isteri.

5) Tunjangan orang tua diberikan kepada orang tua (ayah/ibu kandung) prajurit/ prajurit siswa yang diberhentikan dengan hormat karena gugur/tewas/ meninggal dunia didalam atau karena dinas, atau hilang dalam tugas, dan tidak meninggalkan istri atau seorang anakpun.

6) Prajurit yang diberhentikan tidak dengan hormat hanya mendapat nilai tunai asuransi dari Asabri.

12. Evaluasi.

a. Apa yang dimaksud dengan aspek-aspek perawatan prajurit. Jelaskan ! b. Jelaskan yang menjadi kebijaksanaan dasar dalam perawatan prajurit ! c. Rawatan purnadinas apa saja yang diberikan bagi prajurit. Jelaskan !

(9)

BAB III

PEMBINAAN MENTAL

13. Umum. Setiap prajurit dalam pelaksanaan tugas mengalami berbagai kegiatan yang akhirnya dapat mempengaruhi jiwa dan emosi seseorang. Disamping itu dapat pula menyebabkan seseorang berbuat yang tidak sesuai dengan aturan serta dapat menyebabkan moril menjadi rendah akibat dari kelelahan fisik maupun mental yang bersangkutan. Dalam mengatasi pengaruh tersebut diatas maka diperlukan kegiatan Bintal, Binplin Kum Tatib dan Binjas.

14. Tujuan Pembinaan Mental.

a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, daya cipta, rasa, karsa, dan karya untuk mewujudkan budi pekerti luhur.

b. Membentuk dan mengisi jiwa kejuangan sebagai insan prajurit Pancasila yang tangguh, ulet dan peka terhadap perkembangan situasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Mewujudkan jiwa kesatuan dan persatuan atas kesadaran bahwa TNI berasal dan bersumber dari rakyat, berjuang bersama-sama rakyat untuk kepentingan negara dan bangsa.

15. Wewenang dan tanggung jawab. Pembinaan mental anggota TNI diatur dan diselenggarakan oleh Kas Angkatan sesuai ketentuan, namun pada dasarnya setiap komando bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pembinaan mental dan kondisi mental dari anggotanya.

16. Pelaksanaan Pembinaan Mental. Pembinaan mental bagi anggota TNI/Keluarganya dapat dilaksanakan melalui pendidikan sekolah (Lemdik TNI) maupun pendidikan luar sekolah dalam pertemuan dan pergaulan sehari-hari, misalnya dengan pembinaan rohani, santi aji dan santi karma serta pembinaan tradisi TNI. Dalam pelaksanaannya masih berpedoman pada surat keputusan Panglima TNI nomor Kep/06/X/1991 tanggal 5 Oktober 1991 tentang Sisbinpers TNI.

17. Macam-macam Pembinaan Mental. Pembinaan mental dilaksanakan secar terus-menerus secara senantiasa disempurnakan dan ditingkatkan, meliputi :

a. Perawatan rohani yaitu kegiatan membentuk dan memelihara moral/ budi pekerti luhur yang didasari oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara menumbuhkan dan memasyarakatkan kehidupan beragama sehingga terwujud prajurit Pancasila dan prajurit Sapta Marga yang memiliki motivasi kejuangan yang tinggi untuk pelaksanaan tugas yang harus dilakukannya.

b. Pemantapan Ideologi, yaitu segala usaha untuk menanamkan dan memantapkan kesadaran bernegara dan berbangsa serta jiwa pengabdian yang tinggi, melalui pendidikan, penghayatan dan pengalaman.

1) Pancasila, UUD 1945 dan GBHN.

2) Sumpah Prajurit, Sapta Marga, Doktrin Bankamnas dan Doktrin Perjuangan TNI (Cadek).

(10)

c. Pemupukan tradisi.

1) Membina secara terus-menerus, teratur dan berlanjut tradisi-tradisi dan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa dengan maksud membangkitkan semangat perjuangan, pengorbanan, dan kepahlawanan. Tradis-tradisi, nilai-nilai sejarah kejuangan yang dimaksud adalah terdapat dikalangan bangsa/masyarakat Indonesia pada umumnya, dilingkungan TNI khususnya, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa Pancasila, Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.

2) Menanamkan jiwa Tri Dharma Prajurit yaitu : a) Merasa ikut memiliki.

b) Wajib membela dan mempertahankan.

c) Bartanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas demi kebenaran dan keadilan.

3) Menumbuhkan jiwa prajurit yang patriotik dengan senantiasa ikhlas berjuang untuk mendukung dan membela ideologi negara yang berdasarkan Pancasila tanpa kenal menyerah.

4) Menumbuhkan jiwa pengabdian yang tinggi dan tulus.

5) Menumbuhkan rasa kebangsaan atau tugas yang diberikan oleh negara. 15. Evaluasi.

a. Jelaskan tujuan dari pembinaan mental bagi seorang prajurit ! b. Jelaskan macam-macam pembinaan mental !

BAB IV PEMBINAAN MORIL 16. Umum.

15. Tujuan Pembinaan Moril. Pembinaan moril bertujuan menjadikan setiap personel TNI bangga akan profesi dan dharma baktinya serta selalu siap menjalankan tugas/kewajiban dengan penuh rasa kesadaran dan tanggung jawab.

16. Kegiatan Pembinaan Moril. Kegiatan pembinaan moril dilaksanakan melalui : a. Penganugerahan Tanda Jasa Kenegaraan dan Penghargaan.

1) Penganugerahan Tanda Jasa Kenegaraan pada hakikatnya merupakan pengakuan resmi dari negara terhadap pengabdian dan jasa prajurit atau kesatuan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan

(11)

maksud memberikan rangsangan atau dorongan (motivasi) baik kepada perorangan maupun kesatuan. Tanda Jasa Kenegaraan berupa Bintang dan Satyalancana untuk perorangan dan Samkarya Nugraha untuk kesatuan.

2) Penganugerahan Tanda Jasa Kenegaraan dapat mengakibatkan perlakuan tertentu terhadap pemiliknya.

3) Tanda jasa kenegaraan dapat dianugerahkan kepada prajurit siswa menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4) Untuk jasa yang sama selain penganugerahan tanda jasa kenegaraan seorang prajurit dapat pula dianugerahi KPMT/KPMTB.

5) Penghargaan diberikan kepada prajurit yang menunjukkan prestasi tertentu dalam pelaksanaan tugasnya, atau menghasilkan penemuan-penemuan yang memberikan manfaat pada organisasi, namun belum memenuhi persyaratan untuk penganugerahan tanda jasa kenegaraan (ketentuan tentang penghargaan akan diatur kemudian)

6) Dalam rangka penganugerahan tanda jasa kenegaraan dibentuk dewan pertimbangan tanda jasa kenegaraan ditingkat Mabes TNI dan Mabes TNI AD. 7) Wewenang penganugerahan Bintang dan Samkarya Nugraha oleh Presiden, sedangkan Satyalancana oleh Panglima TNI dan didelegasikan pada Kas Angkatan.

b. Pemberian cuti.

1) Cuti dimaksudkan untuk memberikan kesempatan beristirahat kepada prajurit setelah melaksanakan tugas sehari-hari dalam waktu tertentu atau setelah melaksanakan tugas yang lalu dari pekerjaan sehari-hari dalam waktu tertentu secara terus-menerus.

2) Tujuan pemberian cuti. Tujuan pemberian cuti adalah memulihkan kesegaran jasmani dan rohani sehingga siap untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

3) Macam-macam cuti. a) Cuti Tahunan. b) Cuti Sakit.

c) Cuti Dinas Lama. d) Cuti Kawin e) Cuti Luar Biasa. f) Cuti Istimewa.

g) Cuti Ibadah Haji atau Ibadah lainnya. h) Cuti Hamil.

i) Cuti Luar Negeri.

c. Pemakaman. Pemakaman kedinasan merupakan penghargaan negara yang diselenggarakan dengan tata upacara TNI bagi jenazah prajurit atau mantan prajurit di Taman Makam Pahlawan (TMP), Taman Makam Bahagia (TMB) atau Taman Makam Umum (TMU) atas biaya negara, menurut ketentuan yang berlaku.

(12)

Ketentuan pemakaman kedinasan tidak berlaku bagi prajurit/mantan prajurit yang meliputi :

1) Tanda jasa kenegaraan yang dimilikinya dan menimbulkan hak pemakaman kedinasan dinyatakan dicabut.

2) Meninggal dunia sebagai akibat perbuatan yang dapat menyebabkan prajurit yang bersangkutan diberhentikan tidak dengan hormat.

d. Musik TNI. Musik TNI adalah kegiatan untuk membangkitkan, memelihara dan menumbuhkan semangat, disiplin, kebanggaan dan patriotisme yang tinggi dengan menggunakan alat-alat musik.

e. NTR (Nikah/Talak/Rujuk). NTR dilaksanakan menurut ketentuan/tuntunan agama yang dianut oleh prajurit yang bersangkutan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Ganti Nama/Tambah Gelar/Pindah Agama. Dilaksanakan menurut ketentuan/peraturan yang berlaku.

17. Pelaksanaan pembinaan moril. Pelaksanaan pembinaan moril “dalam” dan “setelah” tugas operasi.

a. Pembinaan moril “dalam” tugas operasi merupakan pemeliharaan dan penggunaan hasil pembinaan yang dilakukan di kesatuan. Situasi daerah operasi dapat mengubah kondisi moril anggota sehingga dapat terjadi moril anggota yang tinggi di daerah belakang (kesatuan) menjadi daerah pada saat tiba di daerah operasi. Untuk itu pembinaan moril dapat dilakukan diarahkan kepada pemeliharaan dan peningkatan motivasi dan tugas operasi, dengan upaya tindakan antara lain :

1) Memelihara dan meningkatkan kondisi moril yang telah dicapai di kesatuan.

2) Aktivitas, peranan sikap komandan dalam mengendalikan anak buah dan situasi yang dapat mempengaruhi moril anggota.

3) Tindakan dan perawatan terhadap yang menderita gangguan jiwa.

b. Pembinaan moril “setelah” tugas operasi diarahkan kepada evaluasi rehabilitasi dan konsolidasi melalui antara lain :

1) Mempelajari tentang keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tugas operasi.

2) Mempelajari catatan-catatan/data tentang indikator moril.

3) Melaksanakan pemeliharaan kesehatan dan psikologi sebelum kembali kepangkatan.

4) Memberikan giliran cuti operasi dan “waktu” untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerja maupun lingkungan keluarganya.

(13)

6) Pembenahan administrasi selama operasi (administrasi personel dan administrasi umum).

17. Evaluasi.

a. Jelaskan tujuan pembinaan moril ! b. Jelaskan kegiatan pembinaan moril !

BAB V

PEMBINAAN HUKUM DISIPLIN DAN TATA TERTIB 18. Umum.

16. Tujuan Pembinaan Hukum Disiplin dan Tata Tertib.

a. Mewujudkan prajurit yang bertanggung jawab, patuh dan taat terhadap peraturan perundang-undangan, peraturan dan ketentuan yang berlaku serta siap melaksanakan setiap perintah atasan yang berwenang.

b. Mewujudkan prajurit dan keluarganya sebagai anggota masyarakat yang baik serta dapat memberikan bimbingan dan tauladan yang baik kepada keluarganya. c. Menjamin terpeliharanya ketertiban dan ketentraman yang bersumber kepada kesadaran setiap prajurit beserta keluarganya, agar dapat melaksanakan dapat diarahkan sepenuhnya untuk kepentingan TNI.

17. Macam Pembinaan Hukum Disiplin dan Tata Tertib.

a. Permildas. Permildas adalah salah satu faktor tradisi/kebijaksanaan, kesusilaan dan peradaban yang dituangkan dalam suatu peraturan yang harus ditegakkan sekeras-kerasnya. Dalam melaksanakan permildas harus senantiasa dilakukan atas dasar pedoman yang mendarah daging dalam tubuh anggota Angkatan Bersenjata, sehingga diharapkan adanya suatu penetapan atau pelaksanaan tugas-tugas pokok maupun khusus yang menjadi beban/tanggung jawab TNI, dimana membutuhkan pengorbanan-pengorbanan setinggi-tingginya agar mendapatkan hasil yang optimal. Pembinaan pemildas dilaksanakan dengan cara-cara latihan-latihan baik perorangan maupun antar kesatuan yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dari anggota TNI nya.

b. Pembinaan Disiplin. Manusia merupakan sentral fundamental yang sangat menentukan, dimana dalam kehidupan TNI disiplin setiap prajurit mutlak diperlukan, Oleh karena itu, pembinaan disiplin dilakukan dengan metode stimulatif dan persuasif dengan menggunakan komunikasi dua arah khususnya komunikasi tatap muka melalui teladan, bimbingan dan penindakan secara tegas bagi yang melanggar.

c. Penegakan tata tertib. Tata tertib yang merupakan sendi kehidupan TNI, harus selalu ditegakkan agar semua aturan-aturan yang berlaku dapat dipatuhi oleh

(14)

setiap prajurit TNI dan keluarganya, apabila terjadi pelanggaran maka ada tindakan bagi yang melanggarnya.

d. Pakaian dinas seragam TNI (GAM TNI). Pakaian seragam TNI merupakan salah satu wujud jati diri dan kebanggaan prajurit dan pejuang prajurit. Mantan prajurit pada saat-saat tertentu dapat mengenakan GAM TNI dan mendapat perlakuan protokoler menurut peraturan yang berlaku.

e. Tanda Pangkat.

1) Pada saat mengenakan pakaian dinas seragam TNI setiap prajurit yang mengenakan tanda pangkat dan atribut lainnya yang berlaku baginya macam, bentuk, tata cara pemakaian tanda pangkat berdasarkan ketentuan yang berlaku.

2) Macam, bentuk, warna dan tata cara pemakaian tanda pangkat untuk prajurit siswa dan siswa ditentukan oleh Kas Angkatan.

17. Pembinaan hukum. Kegiatan pembinaan hukum terdiri atas :

a. Penyuluhan hukum, yaitu segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk memberikan penerangan hukum dalam rangka peningkatan kesadaran hukum untuk menciptakan suatu kondisi agar setiap prajurit mengerti, menghayati dan mengamalkan segala ketentuan hukum yang berlaku yang berlaku sebagai suatu pra kondisi untuk menciptakan tertib hukum dalam menunjang pelaksanaan tugas.

b. Penegakan hukum, yaitu segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk menetapkan sangsi-sangsi hukum atau menetapkan permasalahan pada profesi hukum.

c. Penyelenggaraan bantuan dan nasehat hukum, yaitu penyelenggaraan bantuan hukum yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk kuasa terhadap atau menghadapi pihak-pihak didalam badan peradilan maupun diluar badan peradilan dan pemberian dalam bentuk pertimbangan, pendapat, saran dan nasehat hukum tanpa berhubungan dengan pihak-pihak lain. d. Penyusunan produk perundang-undangan, penelitian dan pengembangan serta koordinasi teknis hukum.

e. Dewan kehormatan perwira.

1) DKP merupakan suatu wadah yang terdiri dari kelompok perwira yang ditunjuk yang berwenang untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Panglima TNI atau Kas Angkatan, menyangkut pemberhentian tidak dengan hormat seorang perwira dari dinas keprajuritan, karena :

a) Menganut ideologi, pandangan dan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila.

b) Melakukan tindakan yang membahayakan keamanan dan keselamatan Negara dan Bangsa.

(15)

c) Dikenai hukum pidana yang lebih berat dari hukuman penjara yang berwenang ia tidak dapat dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas keprajuritan.

d) Mempunyai tabiat dan perbuatan lain yang nyata-nyata merugikan atau dapat merugikan disiplin keprajuritan atau TNI.

2) Wewenang pembentukan DKP ditentukan sebagai berikut : a) DKP untuk menangani kasus Pamen oleh Panglima TNI.

b) DKP untuk menangani kasus Pama di lingkungan Dephankam dibentuk oleh sekjen Dephankam.

c) DKP untuk menangani kasus Pama di Mabes TNI/Kotama/ Balakpus TNI dibentuk oleh Kasum TNI.

d) DKP untuk menangani kasus Pama di jajaran angkatan dibentuk oleh Kas Angkatan.

18. Evaluasi.

a. Jelaskan tujuan pembinaan disiplin, hukum dan tata tertib ! b. Jelaskan kegiatan pembinaan disiplin, hukum dan tata tertib !

BAB VI

PEMBINAAN JASMANI 19. Umum.

18. Tujuan Pembinaan Jasmani.

a. Memelihara dan memantapkan keseimbangan jasmani dan rohani personel TNI dalam meningkatkan jiwa kejuangan dan profesionalisme prajurit TNI.

b. Meningkatkan dan memelihara kedapatan personel TNI yang memiliki kualitas kesemaptaan dan keterampilan prajurit sesuai profesinya.

c. Mempertinggi prestasi olahraga personel TNI dan keluarganya dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga nasional.

d. Memupuk serta memasyarakatkan kegemaran berolahraga bagian personel TNI dan keluarganya melalui program kegiatan olah raga bersifat rekreasi.

(16)

a. Pembentukan fisik. Pembinaan jasmani dalam pendidikan pertama atau pendidikan pembentukan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting guna membentuk sikap, postur dan keterampilan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang prajurit. Latihan-latihan yang diberikan meliputi olah raga militer dan olah raga umum.

b. Peningkatan. Pembinaan jasmani dalam rangka peningkatan kedapatan prajurit dilaksanakan dalam satuan-satuan TNI atau lembaga-lembaga pendidikan. Pada dasarnya materi latihan peningkatan sama dengan materi latihan dalam kegiatan pembentukan fisik, hanya takaran dan kekerapan ditambah dan diberikan dalam berbagai macam variasi menurut sasaran yang hendak dicapai.

c. Pemeliharaan. Pembinaan jasmani dalam rangka pemeliharaan kesemaptaan jasmani prajurit dapat dilaksanakan secara perorangan maupun satuan. Kegiatan ini berlangsung terus-menerus untuk mempertahankan kondisi fisik agar tetap prima sehingga selalu siap dan dapat melaksanakan tugas. Pemeliharaan kesemaptaan jasmani meliputi pembinaan jasmani, pemeliharaan postur tubuh dan pemeliharaan ketangkasan.

d. Olahraga umum. Olahraga umum menjadi salah satu materi pembinaan jasmani prajurit sekaligus meningkatkan prestasi olahraga nasional.

19. Evaluasi.

a. Jelaskan tujuan pembinaan jasmani ! b. Jelaskan kegiatan pembinaan jasmani !

BAB IV

PEMBINAAN KESEJAHTERAAN

20. Umum. Dalam rangka memberikan kesejahteraan bagi seluruh prajurit maka diperlukan berbagai upaya agar tenaganya dan pikiranya selalu siap untuk digunakan, disamping itu diperlukan pula jaminan kesejahteraan bagi prajurit yang bersangkutan. Dalam memberikan pemenuhan tersebut maka upaya yang dilakukan antara lain melalui dukungan dan kegiatan pembinaan kesejahteraan serta pemberian Asabri.

21. Tujuan Pembinaan Kesejahteraan.

a. Agar setiap prajurit merasa terjamin kehidupan dan penghidupannya, sehingga memiliki ketentraman lahir dan batin serta senantiasa bergairah dalam melaksanakan tugas.

b. Agar kehidupan sosial prajurit dan keluarganya dalam masyarakat berada ditingkat yang layak.

22. Macam-macam Pembinaan kesejahteraan. Kesejahteraan personel meliputi :

a. Penghasilan prajurit. Penghasilan prajurit terdiri atas gaji dan tunjangan, menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1) Gaji. Gaji adalah gaji pokok dan tunjangan keluarga. 2) PK dan PSDP menerima gaji.

(17)

3) PW menerima tunjangan dinas wajib.

4) PCS dan PCW menerima tunjangan dinas cadangan. 5) Prajurit siswa menerima uang saku pendidikan.

b. Tunjangan. Tunjangan merupakan tambahan penghasilan prajurit terdiri atas: 1) Tunjangan keluarga, yang terdiri dari tunjangan isteri/suami dan tunjangan anak, masing-masing sebesar 5% X GPT (setiap anak).

2) Tunjangan pangan diberikan dalam bentuk natural, kecuali mereka yang berada didaerah terpencil (natural/beras 10kg/jiwa maksimal 4 orang).

3) Tunjangan jabatan struktural yang diberikan kepada prajurit yang menduduki jabatan struktural dalam organisasi TNI.

4) Tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada prajurit yang menduduki jabatan yang diperlukan untuk melengkapi peranan badan-badan TNI antara lain :

a) Tunjangan hakim tentara yang diberikan kepada prajurit yang diangkat menjadi hakim tentara, dan dipekerjakan untuk tugas peradilan tentara.

b) Tunjangan jaksa/oditur tentara yang diberikan kapada prajurit yang diangkat menjadi jaksa. Oditur tentara bertugas dibadan peradilan tentara.

c) Tunjangan peneliti yang diberikan kepada prajurit yang ditugaskan secara penuh di bidang penelitian.

d) Tunjangan sandi yang diberikan kepada prajurit yang ditugaskan secara penuh di bidang persandian dilingkungan TNI.

e) Tunjangan tenaga ahli yang diberikan kepada prajurit yang mempunyai keahlian dan bertugas dalam bidangnya.

f) Tunjangan tenaga pendidikan yang diberikan kepada prajurit yang bertugas sebagai dosen, guru, instruktur pada lembaga pendidikan TNI. 5) Tunjangan khusus, terdiri dari :

a) Tunjangan brevet yang diberikan kepada prajurit yang memiliki kualifikasi tertentu dan bertugas dalam bidang kualifikasinya.

b) Tunjangan Komando Wanita TNI yang diberikan kepada prajurit wanita untuk memenuhi keperluan khusus (berkenan dengan kodrat kewanitaan).

c) Tunjangan kemahalan yang diberikan kepada prajurit yang ditempatkan/ditugaskan dan bekerja secara nyata di daerah-daerah tertentu dengan pertimbangan sebagai berikut :

(1) Kerawanan keamanan.

(18)

(3) Tingkat biaya hidup setempat.

6) Santunan cacat yang diberikan kepada prajurit yang dalam atau oleh karena dinas menyandang cacat berat/sedang sebagai akibat tindakan langsung lawan.

7) Tunjangan resiko jabatan/pekerjaan yang diberikan kepada prajurit yang menduduki jabatan/pekerjaan dengan tingkat bahaya dan kecelakaan tertentu sebagai akibat dari jabatan/pekerjaan tersebut.

8) Tunjangan larangan praktek dokter yang diberikan kepada prajurit yang berkualifikasi dokter dan tidak diizinkan untuk mejalankan praktek swasta. 9) Tunjangan keahlian/kejuruan yang diberikan Bintara/Tamtama yang memiliki keahlian/kejuruan tertentu yang menjalankan tugas pekerjaan sehari-hari sesuai dengan jenis kejuruannya.

10) Tunjangan PDK yang diberikan kepada prajurit yang menjalankan PDK dan akan ditentukan kemudian.

11) Uang saku operasi yang diberikan kepada prajurit yang melaksanakan tugas operasi lebih dari satu bulan diluar tempat kedudukan komando daerah yang bersangkutan.

12) Uang pisah keluarga yang diberikan kepada prajurit yang melaksanakan tugas operasi lebih dari satu bulan di luar tempat-tempat kedudukan komando operasi yang bersangkutan.

13) Uang perjalanan dinas yang diberikan kepada prajurit dan keluarganya yang melaksanakan perjalanan dinas, baik didalam maupun ke luar negeri. 14) Honorarium Dewan/Pokja/Panja yang diberikan kepada prajurit yang disamping melaksanakan tugas jabatannya ditunjuk sebagai ketua/ wakil/sekretaris/anggota.

15) Honorarium peneliti/pekerja khusus yang diberikan kepada prajurit yang disamping tugas jabatannya ditunjuk untuk melaksanakan suatu penelitian ilmiah dan tekhnologi dalam jajaran Hankam/TNI.

16) Honorarium mengajar yang diberikan kepada prajurit yang mengajar di Lembaga Pendidikan TNI.

17) Biaya pendidikan yang diberikan kepada prajurit yang mengikuti pendidikan.

23. Rawatan Prajurit dan Rawatan Keluarga Prajurit. a. Ransum pangan dan perlengkapan.

1) Ransum pangan adalah bahan makanan bagi prajurit yang meliputi ransum standar (beras dan ULP), ransum khusus dan ransum tambahan.

2) Perlengkapan perorangan diberikan kepada prajurit, terdiri atas perlengkapan perorangan pokok, perlengkapan perorangan tambahan.

(19)

b. Pelayanan Perawatan Kesehatan. Kepada setiap prajurit dan keluarganya diberikan pelayanan dan perawatan kesejahteraan, meliputi :

1) Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang bersifat preventif.

2) Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif, melalui kegiatan peningkatan pelayanan yang cepat, tepat, dan sesuai, sehingga prajurit dapat kembali ketempat bertugas dalam waktu singkat.

3) Penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas operasi, melalui pemeriksaan kesehatan fisik dan kesehatan jiwa (Psikis dan Psikiatri), dimaksud untuk mengetahui secara dini timbulnya penyakit atau pengaruh buruk lainnya, baik fisik, psikis, maupun biologis.

4) Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan khusus bagi prajurit tertentu, yang dalam pelaksanaan tugasnya membutuhkan persyaratan kesehatan yang lebih dari pada prajurit lainnya, seperti pasukan khusus awak pesawat dan awak kapal selam.

5) Penyelenggaraan penyediaan sarana dan fasilitas pemeliharaan kesehatan TNI yang memadai.

c. Fasilitas Penunjang Kesejahteraan. 1) Fasilitas Perumahan.

a) Perumahan TNI merupakan sarana yang disediakan bagi prajurit beserta sebagai salah satu upaya untuk memberikan ketenangan kepada prajurit sehingga dapat melaksanakan tugas secara maksimal dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

b) Prajurit dan mantan prajurit dapat diberi bantuan kredit pemeliharaan rumah (KPR) dari Perum Asabri.

2) Fasilitas Ibadah. Untuk meningkatkan mental prajurit, sarana penunjangnya adalah sarana ibadah, kesempatan ibadah sesuai dengan agama masing-masing, serta ceramah keagamaan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3) Fasilitas Pendidikan.

a) Untuk meningkatkan mutu serta ilmu dalam menempuh karier prajurit, diperlukan lembaga-lembaga pendidikan untuk menunjang tugas pokok TNI.

b) Sarana dan prasarana yang disediakan bagi keluarga prajurit untuk mendapatkan dalam pelaksanaan pendidikan.

4) Fasilitas olahraga dan rekreasi. Fasilitas ini disediakan untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani prajurit serta keluarganya, sehingga dapat menimbulkan kegairahan dan semangat kerja.

(20)

5) Koperasi, didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit beserta keluarganya yang pada dasarnya diupayakan oleh prajurit sendiri.

6) Yayasan. Yayasan TNI didirikan dengan maksud memberikan bantuan sosial yang berkaitan dengan masalah kesejahteraan prajurit dan keluarganya. 24. Asuransi Sosial ABRI. Sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap para prajurit dan PNS di lingkungan Angkatan Darat dalam rangka memberikan kesejahteraannya maka pihak TNI AD memberikan santunan berupa Asuransi Sosial ABRI serta pembinaan keselamatan kerja.

a. Asuransi Sosial ABRI ( Asabri ). Setiap prajurit diwajibkan menjadi peserta Asabri terhitung mulai diangkat menjadi prajurit. Peserta Asabri yang pensiun, meninggal dunia dan diberhentikan, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat, memperoleh hak sebagai berikut :

1) Santunan asuransi untuk yang diberhentikan dengan hak pensiun.

2) Nilai tunai asuransi kepada yang diberhentikan tanpa hak pensiun atau meninggal dunia selama masih aktif.

3) Asuransi resiko kematian kepada yang meninggal dunia selama masih aktif.

4) Biaya bagi mantan prajurit yang meninggal dunia. b. Pembinaan Keselamatan Kerja.

1) Pembinaan keselamatan kerja dilaksanakan pada setiap lapangan penugasan, agar prajurit yang bertugas di lapangan tersebut merasa aman, sehingga dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja, serta memperoleh hasil yang maksimal.

2) Pembinaan keselamatan kerja meliputi :

a) Penggunaan dan pemakaian alat keselamatan kerja menurut ketentuan yang berlaku dalam lapangan pekerjaan tersebut.

b) Pemberian petunjuk maupun tanda-tanda di daerah-daerah terlarang atau berbahaya guna mencegah timbulnya akibat yang tidak diinginkan.

c) Pelaksanaan prosedur alat keselamatan kerja di lapangan penugasan di darat, di laut atau di udara.

d) Memelihara lingkungan dan perawatan khusus yang disebabkan oleh wabah penyakit, pencemaran, atau kerusakan yang diakibatkan oleh tindakan manusia, hewan, atau gangguan alam.

e) Pemeriksaan keadaan atau kondisi alat peralatan, manusia, fasilitas, dan daerah secara ke dalam, agar perubahan kondisinya dapat diketahui secara dini.

(21)

f) Pemberian jaminan sosial kepada prajurit yang terkena musibah dalam melaksanakan tugas yang berlaku.

22. Evaluasi

a. Jelaskan tujuan Binjah bagi personel prajurit dan keluarganya ! b. Jelaskan kegunaan Asabri bagi prajurit dan keluarganya !

BAB VI

EVALUASI AKHIR PELAJARAN 26. Evaluasi.

a. Apa pengertian dari perawatan personel prajurit ?

b. Jelaskan dengan singkat latar belakang dilaksanakan kegiatan Watperspra ! c. Sebutkan prinsip-prinsip Watperspra !

d. Jelaskan ketentuan pemberian cuti bagi prajurit TNI AD !

e. Jelaskan tentang ketentuan pemberian tanda jasa kenegaraan !

f. Sebutkan syarat-syarat alternatif dan kumulatif bagi prajurit yang akan mengajukan permohonan kawin lebih dari satu orang !

g. Sebutkan macam tunjangan bagi prajurit TNI AD !

h. Sebutkan macam-macam kegiatan dalam perawatan personel prajurit !

i. Jelaskan kegunaan Asabri bagi prajurit dan keluarganya yang diberhentikan dengan hormat maupun tidak dengan hormat !

BAB VII PENUTUP

27. Penutup. Demikian naskah departemen ini disusun sebagai bahan ajaran untuk pedoman bagi Gadik dan Pasis dalam proses belajar mengajar perawatan prajurit pada pendidikan dasar kecabangan Ajen.

Komandan Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal

Didik Hartanto, S. IP. Kolonel Caj NRP 28879

(22)

RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT

PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL

PETUNJUK UMUM

( Khusus untuk Tenaga Pendidik ) 1. Mata Pelajaran : Perawatan Prajurit

Untuk jenis/macam pendidikan : Sesarcab Ajen 2. Jumlah Jam Pelajaran : 35 Jam Pelajaran

a. Teori : 13 Jam Pelajaran b. Praktek Siang : 20 Jam Pelajaran c. Praktek Malam : - Jam Pelajaran d. Ujian Teori : 2 Jam Pelajaran 3. Isi Pelajaran :

a. Pendahuluan.

b. Pokok-pokok Kebijakan Perawatan. c. Bintal, Binplin Kum Tatib, Binjas. d. Binjahril. e. Asabri. f. Praktek. g. Penutup. h. Evaluasi. 4. Tujuan Pelajaran :

a. Tujuan Kurikuler : Agar Perwira Siswa mengerti tentang Perawatan Prajurit dan dapat menerapkannya dalam pelaksanaan tugas.

b. Tujuan Instruksional:

1) Pendahuluan ( 15 Menit )

a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Siswa mengerti maksud dan tujuan diberikan materi pelajaran Perawatan Prajurit.

RAHASIA

Lampiran II Kep Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2008 Tanggal 2008 RAHASIA

(23)

b) Kriteria Keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan maksud dan tujuan diberikan pelajaran Perawatan Prajurit serta menunjukan antusias/minat dalam menerima pelajaran.

2

2) Pokok-pokok Kebijakan Perawatan ( 45 menit )

a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Siswa mengerti tentang Pokok-pokok Kebijakan Perawatan.

b) Kriteria Keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan tentang Tujuan Perawatan Personel, Sasaran Perawatan Personel, Prinsip, Kebijaksanaan Dasar Perawatan Personel, Aspek-aspek Perawatan Personel.

3) Bintal, Binplin Kum Tatib dan Binjas ( 225 menit )

a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Siswa mengerti tentang Bintal, Binplin Kum Tatib dan Binjas

b) Kriteria Keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan tentang Pembinaan Mental, Pembinaan Disiplin dan Tatib, Pembinaan Hukum dan Pembinaan Jasmani.

4) Binjahril ( 85 menit )

a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Siswa mengerti tentang Binjahril.

b) Kriteria Keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan tentang Binjahril.

5) Asabri ( 200 menit )

a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Siswa mengerti tentang Asabri.

b) Kriteria Keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan tentang Asabri.

6) Praktek Perawatan Prajurit ( 20 Jam Pelajaran ) a) Praktek Perawatan Prajurit ( 10 JP)

(1) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Siswa mampu melaksanakan Garmin Perawatan Prajurit.

(2) Kriteria Keberhasilan. Perwira Siswa mampu mengerjakan/ membuat dan merencanakan Kantin Lapangan, Hiburan.

3

b) Praktek Perawatan Prajurit (10 JP)

(1) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Siswa mampu melaksanakan Garmin Perawatan Prajurit.

(2) Kriteria Keberhasilan. Perwira Siswa mampu mengerjakan/ membuat Usul mendapatkan Nilai Tunai Asabri, Menghitung Nilai Tunai Asabri.

7) Penutup ( 15 Menit )

(24)

a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Perwira Siswa mengerti pentingnya pelajaran Perawatan Prajurit dalam menunjang pelaksanaan tugas.

b) Kriteria Keberhasilan. Perwira Siswa dapat menjelaskan seluruh pelajaran yang telah diberikan.

8) Evaluasi ( 2 Jam Pelajaran )

a) Tujuan Instruksional Umum. Agar tingkat pengetahuan Perwira Siswa dapat diukur/diketahui sesuai pelajaran Perawatan Prajurit yang telah diberikan.

b) Kriteria Keberhasilan. Perwira Siswa mampu menjawab pertanyaan maupun mampu melaksanakan tugas praktek dengan baik dan benar.

5. Metode.

a. Metode Utama : Ceramah dan Aplikasi.

b. Metode Penunjang : Tanya Jawab dan Pemberian Tugas. 6. Alins/Alongins :

a. OHP dan Transparansi. b. White Board. c. Board Marker. d. Laser Point. e. LCD In Focus. f. Laptop/Note Book. 4 7. Proses Belajar Mengajar :

NO KEGIATAN

TENAGA PENDIDIK PERWIRA SISWA

1 2 3

1. Pendahuluan

- Menjelaskan secara umum tentang maksud dan tujuan diberikannya pelajaran Perawatan Prajurit.

- Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.

b. Memberikan penugasan belajar melalui lembar persoalan.

b. Mendiskusikan materi Perawatan Prajurit.

2. Pokok-pokok Kebijakan Perawatan

a. Menjelaskan secara rinci tentang Tujuan Perawatan Personel, Sasaran Perawatan Personel, Prinsip, Kebijaksanaan Dasar Perawatan Personel, Aspek-aspek Perawatan Personel.

a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.

b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan

b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan

(25)

dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Siswa.

kepada Gadik.

3. Bintal, Binplin, Kum Tatib dan Binjas a. Menjelaskan secara rinci tentang Pembinaan Mental, Pembinaan Disiplin dan Tatib, Pembinaan Hukum dan Pembinaan Jasmani.

a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.

b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Siswa.

b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

4. Binjahril

a. Menjelaskan secara rinci tentang Binjahril.

a. Memperhatikan,mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.

b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Siswa.

b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

5. Asabri

a. Menjelaskan secara rinci tentang Asabri.

a. Memperhatikan,mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.

5

1 2 3

b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Siswa.

b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

6. Praktek

a. Memberikan penugasan mengerja kan/membuat dan merencanakan Kantin Lapangan, Hiburan, Usul mendapatkan Nilai Tunai Asabri, Menghitung Nilai Tunai Asabri.

a. Melaksanakan praktek Mingar perawatan prajurit sesuai tugas/arahan dari Gadik.

b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap tugas yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari siswa.

b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

7. Penutup

a. Memberikan kesimpulan/rangkuman dan penekanan terhadap seluruh materi pelajaran yang telah diberikan.

a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.

(26)

terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Siswa.

mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

8. Evaluasi

a. Evaluasi Teori.

1) Menyusun bahan ujian yang diketahui oleh Kadep Binpers dan dalam pelaksanaan ujian sebagai pengawas umum.

1) Mengikuti ujian sesuai jadwal dan tempat yang ditentukan.

2) Menyerahkan bahan evaluasi/ujian kepada Kasiopsdik dan mengoreksi/ menilai hasil ujian Perwira Siswa.

2) Menyerahkan hasil ujian kepada pengawas ujian.

b. Evaluasi Praktek.

1) Menyusun tugas/bahan evaluasi praktek yang diketahui oleh Kadep Binpers

- Mengikuti evaluasi sesuai tugas dan jadwal serta tempat yang ditentukan. 2) Menyerahkan bahan evaluasi

praktek kepada Kasiopsdik dan mengoreksi/menilai hasil evaluasi Perwira Siswa.

3) Pelaksaan evaluasi dilaksanakan bersamaan dengan pelajaran praktek.

6

8. Kualifikasi Tenaga Pendidik : Perwira CAJ yang sudah berkualifikasi Susgadik / Susgumil dan menguasai materi Perawatan Prajurit.

9. Referensi.

a. Surat Keputusan Panglima TNI nomor Skep/347/V/1986 tanggal 31 Mei 1986 tentang Petunjuk Penyediaan, Penggunaan, Perawatan dan Pemisahan.

b. Keputusan Panglima TNI nomor Kep/06/X/1991 tanggal 5 Oktober 1991 tentang Pembinaan Prajurit TNI.

c. Undang-Undang No. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. 10. Lain-lain :

a. Naskah Departemen ini disusun untuk kepentingan Lembaga Pendidikan. b. Untuk kepentingan peserta didik dapat direproduksi Lembaga Pendidikan. tanpa Petunjuk Umum dan Evaluasi tiap Bab serta Evaluasi Akhir Pelajaran.

RAHASIA

Komandan Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal

(27)

DAFTAR ISI

Halaman BAB I PENDAHULUAN

1. Umum………... 1

2. Maksud dan Tujuan………... 1

3. Ruang Lingkup………... 2

4. Referensi………... 2

5. Pengertian-pengertian………... 2

BAB II POKOK-POKOK KEBIJAKSANAAN 6. Umum………... 3

7. Tujuan Perawatan Personel………... 3

8. Sasaran Perawatan Personel………... 3

9. Prinsip………... 3

10. Kebijaksanaan Dasar Perawatan Personel……... 4

11. Aspek-aspek Perawatan Personel………... 4

12. Evaluasi………... 10

BAB III BINTAL, BINPLIN KUM TATIB DAN BINJAS 13. Umum………... 11

14. Pembinaan Mental………... 11

15. Pembinaan Moril………... 13

16. Pembinaan Disiplin dan Tatib………... 16

17. Pembinaan Hukum………... 17 18. Pembinaan Jasmani………... 18 19. Evaluasi……… ... 19 BAB IV BINJAHRIL 20 Umum………... 20 21 Binjahril………... 20 22 Evaluasi………... 24 BAB V ASABRI 23 Umum………... 24 24. Asabri………... 24 RAHASIA

(28)

25 Evaluasi………... 25 2

BAB VI EVALUASI AKHIR PELAJARAN

26. Evaluasi………... 26 BAB VII PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Simulasi sistem dinamik membantu industri dalam memprediksi jika terjadi peningkatan pesanan produk, sehingga industri dapat segera mengidentifikasi kebutuhan jumlah

Banyuwangi sebagai penyelenggara event International Tour de Ijen Banyuwangi.Pengembangan pariwisata di suatu wilayah tentunya memerlukan adanya keterlibatan atau

Lingga (2005) menyatakan bahwa perkembangan akar sangat dipengaruhi oleh struktur tanah, air tanah, dan drainase di dalam tanah yang keadaannya sangat tergantung

Berdasarkan deskripsi dan analisis data, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan tentang surat-menyurat dengan kemampuan menulis

Penelitian tersebut menduga bahwa sesudah ligasi varises pada awal tindakan, saluran utama varises telah mengalami trombosis sehingga angka komplikasi untuk sesi skleroterapi

Pendidikan pada abad ini memiliki peran yang sangat penting karena dunia pendidikan dituntut untuk mampu menjamin peserta didik memiliki keterampilan belajar dan

Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan buku BUKU KECAMATAN JATINOM DALAM ANGKA 2019 ini, semoga ini

Berdasarkan analisis data dan temuan penelitian yang diperoleh selama menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1)