• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belianti. Kata kunci: administrative and archiving, Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Belianti. Kata kunci: administrative and archiving, Abstract"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ADMINISTRASI DAN PENGARSIPAN

PADA PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN

KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROPINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK

Belianti

Sistem Informasi STMIK Atma Luhur Pangkalpinang

Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel

email:

[email protected]

Abstract

This study was conducted to provide information services and improve performance in the field of administrative management and archiving to be more effective, rapid, accurate and efficient and minimize errors arising in handing the administration and archiving on environment Perwakilan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Province of Kepulauan Bangka Belitung

The purpose of this study is to obtain the actual data so it can be found weaknesses in the old system, and corrected by using a new system, analysis used in building the new system is to use object oriented methods with tools UML (Unified Modeling Language) softwares, direct observation and interviews to related parties Analysis results and design which has been made is the need for a computerized system that the administration and archiving can be done with either and distribusion of correspondence in accordance with the rules and procedures that apply to Perwakilan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Province of Kepulauan Bangka Belitung.

Kata kunci

:

administrative and archiving,

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi berkembang sangat cepat dan canggih diberbagai bidang perusahaan dan instansi-instansi pemerintah yang ada di seluruh pelosok tanah air ini. Teknologi informasi tersebut hadir disetiap pengguna untuk mempercepat pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Namun masih sedikit orang yang memanfaatkan teknologi informasi untuk dapat bekerja dengan lebih baik, menghasilkan keuntungan yang lebih banyak dalam jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan, sehingga keuntungan dan kelancaran operasional perusahaan maupun instansi pemerintah sangatlah

mempengaruhi berkembangnya suatu perusahaan dan instansi itu sendiri.

Begitu halnya dengan kegiatan administrasi, yang akan selalu ada pada perusahaan besar maupun perusahaan kecil, baik itu lembaga pemerintahan maupun swasta. Kegiatan ini akan terlihat sebagai fungsi kantor yang menyediakan jasa informasi baik untuk keperluan internal ataupun eksternal kantor.

Jasa informasi yang tersedia salah satunya meliputi kegiatan penanganan surat menyurat, baik itu surat masuk yang dimulai dari surat diterima sampai surat tersebut ditindak lanjuti sebagai bahan dasar pertimbangan hingga berkas tersebut menjadi arsip. Demikian juga pada penanganan surat keluar, dimulai sejak berkas berupa konsep lalu ditangani hingga dikirim.

(2)

1 Pada instansi atau perusahaan terkait yang sering menjadi kendala adalah penanganan surat masuk, sering kali pimpinan merasa surat yang menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan terselip atau hilang, sehingga transaksi yang seharusnya menguntungkan tidak terjadi.

Penanganan surat menyurat yang baik sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja instansi dalam bidang tata usaha. Pada Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung, penanganan pengarsipan surat menyurat yang dilakukan selama ini masih menggunakan sistem manual dalam pencatatan ke dalam buku agenda. Sehingga penulis merasa perlu untuk melakukan Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi dan Pengarsipan Pada Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung Dengan Metodologi Berorientasi Objek dengan tujuan agar proses pengarsipan surat dapat ditangani lebih efektif dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Penyusunan skripsi yang berjudul “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi dan Pengarsipan Pada Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung Dengan Metodologi Berorientasi Objek, akan menguraikan bagaimana proses penanganan surat menyurat pada sistem informasi yang dirancang dan dikembangkan oleh penulis. Maka permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah :

a. Kesulitan dalam menangani jumlah surat setiap harinya pada Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung, pengklasifikasian jenis surat dalam bentuk kode surat dan nomor surat. Dalam hal ini termasuk jugasurat menyurat yang ada pada Perwakilan Badan

Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung b. Kesulitan untuk menemukan kembali/pencarian

(searching) surat dibutuhkan pada masa yang akan datang.

1.3 Batasan Masalah

Dalam hal penulis melakukan pembatasan ruang lingkup masalah, hal ini dilakukan agar pembahasannya tidak menyimpang dari topik permasalahan tentang Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi dan Pengarsipan Pada Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung Dengan Metodologi Berorientasi Objek. Batasan masalahnya adalah seputar penginputan, serta menampilkan kembali data-data surat yang sudah ada dalam bentuk laporan.

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah menggambarkan cara mengumpulkan informasi-informasi atau data-data yang diperlukan sebagai bahan untuk menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yaitu mendapatkan data dengan cara :

1) Observasi

Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung dengan hal-hal yang berkaitan bahan masukan untuk penulisan skripsi ini.

2) Wawancara

Mempelajari dan menganalisa sistem yang sedang berjalan serta mendapatkan data langsung dari sumbernya dengan tanya jawab, dan wawancara diharapkan informasi yang diperoleh benar-benar dapat dipertanggung jawabkan atas pernyataan yang diajukan.

(3)

2 Dilakukan dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan judul sekripsi ini. Penelitian kepustakaan ini secara teoritis sangat membantu didalam pembuatan skripsi ini.

b. Analisa Sistem

Salah satu pendekatan pengembangan sistem adalah pendekatan Analisa Object Oriented yang dilengkapi dengan alat-alat teknik pengembangan sistem sehingga hasil akhirnya akan di dapat sistem yang object oriented yang dapat didefinisikan dengan baik dan jelas. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

1) Menganalisa sistem yang ada, yaitu memahami proses bisnis sistem yang sedang berjalan guna mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada. 2) Analisa dokumen, yaitu menspesifikasikan

masukan yang digunakan, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan, guna memahami kebutuhan akan dokumen-dokumen baru. Penulis menggunakan beberapa diagram

Unified Modeling Language (UML) sebagai alat

Bantu dalam menganalisa sistem untuk mendiskripsikan proses bisnis sistem yang sedang berjalan serta mendeskripsi konsep sistem baru yang akan dikembangkan dimana sistem baru tersebut tentunya dapat memberikan solusi-solusi dari pemasalahan yang ada serta memenuhi kebutuhan sistem. Beberapa diagram tersebut adalah :

1) Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk memodelkan alur kerja atau workflow sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas didalam suatu proses.

2) Analisa Dokumen Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa mengenai dokumen – dokumen keluaran yang dihasilkan dari sebuah sistem.

3) Analisa Dokumen Masukan

Analisa masukkan adalah bagian dari pengumpulan informasi tentang system yang sedang berjalan. Tujuan analisa masukkan adalah memahami prosedur berjalan.

4) Use Case Diagram

Use Case Diagram digunakan untuk menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem atau actor. Use Case Diagram juga merupakan deskripsi fungsi sistem yang akan dikembangkan.

5) Use Case Description

Use Case Description digunakan untuk mendeskripsikan secara rinci mengenai Use Case Diagram.

c. Perancangan Sistem

Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang ada, sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.

Alat Bantu yang digunakan penulis dalam merancang sistem adalah :

1) Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan antara data store yang ada dalam diagram arus data.

2) Logical Record Structure(LRS)

Logical record structure berasal dari setiap entity yang diubah ke dalam bentuk sebuah kotak dengan nama entity berada

(4)

3 diluar kotak dan atribut berada didalam kotak.

3) Relasi

Relasi digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan model conceptual secara terperinci dengan adanya primary key dan foreign key.

4) Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi Basis Data digunakan untuk menjelaskan tipe data yang ada pada model conceptual secara detil.

5) Rancangan Dokumen Keluaran

Rancangan keluaran merupakan informasi yang akan dihasilkan dari keluaran sistem yang dirancang.

6) Rancangan Dokumen Masukan

Rancangan masukan merupakan data yang dibutuhkan untuk menjadi masukan sistem yang dirancang.

7) Rancangan Layar Program

Rancangan tampilan merupakan bentuk tampilan sistem layar komputer sebagai antar muka dengan pemakai yang akan dihasilkan dari sistem yang dirancang. 8) Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram UML yang memodelkan logika dari suatu

use case dengan menggambarkan interaksi

berupa pengiriman pesan (message) antar obyek dalam urutan waktu.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk meningkatkan kinerja dalam bidang penanganan surat menyurat agar menjadi lebih efektif, cepat, akurat, dan efisien. b. Menciptakan manajemen surat menyurat yang

memanfaatkan teknologi informasi yang ada, sehingga meminimalisasi kesalahan yang

timbul dalam penanganan surat menyurat pada lingkungan Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung c. Dengan adanya sistem informasi ini, maka

yang berhak melakukan pengaksesan terhadap surat menyurat pada lingkungan Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung adalah bagian/departemen yang dituju, sedangkan departemen/bagian lain yang tidak berhak tidak dapat mengakses surat menyurat tersebut secara sembarangan.

1.6 Sistematika Penulisan

Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk laporan penelitian skripsi yang secara sistematis dalam bab per bab terdiri dari lima bab

2. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem informasi

Sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. Akan tetapi, konsep umum sistem berikut ini memberikan konsep dasar yang lebih tepat untuk bidang Sistem Informasi.

Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. (O’brien 2006:29)

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain sebagai berikut : a. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berinteraksi, artinya komponen atau elemen yang saling bekerja sama dalam bentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian dari sistem. Setiap

(5)

4 subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem. Untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas suatu sistem menunjukkan lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar (environtments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi dari sistem.

d. Penghubung (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain untuk dapat berinteraksi membentuk suatu kesatuan.

e. Masukan (input)

Masukan sistem merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem yang berupa masukan perawatan (maintenance input) dan keluaran sinyal (signal output). Maintenance

input adalah energi yang dimasukan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal output adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Pengolahan ( process )

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

g. Keluaran (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. h. Sasaran ( objective )

Suatu sistem harus mempunyai sasaran, karena sasaran sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda atau orang yang benar-benar ada dan terjadi.

Menurut Jogiyanto HM, MBA, Akt., Ph.D. (2005) :

”Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.”

Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga pilar, yaitu sebagai berikut : a. Akurat (accurate)

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat waktu (Timeliness)

Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

(6)

5 Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakianya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda. Nilai informasi bagi seorang pemakai ditentukan oleh keandalan (reliabilitas). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage).

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memroses, menyimpan, dan menyediakan keluaran informasi yang diperlukan untuk mendukung suatu organisasi. Sistem informasi dapat digolongkan menurut fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut ini:(Whitten 2004:12)

a. Transaction Processing System (TPS), suatu sistem informasi yang menangkap dan memproses data tentang transaksi bisnis. seperti pesanan (order), kartu catatan waktu, pembayaran, reservasi, dan sebagainya.(Whitten 2004:12)

b. Management Information System (MIS), suatu sistem informasi yang disediakan untuk menghasilkan laporan yang berorientasi pada manajemen yang berdasarkan pada proses transaksi dan operasi dari organisasi. Atau dengan kata lain menggunakan data transaksi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajer untuk menjalankan bisnis.(Whitten 2004:12)

c. Decision Support System (DSS), suatu sistem informasi yang membantu mengidentifikasi pengambilan keputusan yang mungkin atau menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen.(Whitten 2004:12)

d. Executive Information System (EIS), suatu sistem informasi yang mendukung perencanaan

dan kebutuhan penilaian dari manajer eksekutif. EIS dikhususkan untuk kebutuhan informasi yang unik dari para eksekutif yang merencanakan bisnis dan menilai capaian rencana bisnis tersebut.(Whitten 2004:13) e. Expert System (ES), suatu sistem informasi

yang menangkap keahlian dari para pekerja dan kemudian menirukan keahlian tersebut untuk dimanfaatkan oleh orang yang tidak ahli.(Whitten 2004:14)

b. 6) Communications and Collaboration

System, suatu sistem informasi yang

memberikan peluang komunikasi yang lebih efektif antara para pekerja, mitra, pelanggan, dan para penyalur untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk bekerja sama. (Whitten 2004:14)

a. Office Automation System, suatu sistem informasi yang mendukung cakupan luas dari aktivitas kantor yang disediakan untuk meningkatkan alur kerja (work flow) antara para pekerja dan membantu karyawan membuat dan membagi dokumen yang dapat mendukung aktivitas kantor sehari-hari. (Whitten 2004:14) Adapun kegiatan dari sistem informasi antara lain adalah:

a. Input, Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

b. Proses, Menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

c. Output, Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses di atas tersebut.

d. Penyimpanan, Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

e. Control, Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

(7)

6 2.2 Siklus Sistem Informasi

Siklus merupakan putaran waktu yang di dalamnya terdapat rangkaian kejadian yang berulang-ulang secara tetap dan teratur. Siklus sistem informasi merupakan proses menghasilkan informasi harus melalui tahapan-tahapan yang dilakukan komputersebagai teknologi informasi. Tahapan –tahapan tersebut terdiri atas Input proses output yang disebut sebagaisiklus sistem informasi. Artinya, bila tahap telah sampai pada output tersebut dapat dijadikan input kembali.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa informasi yang dihasilkan dapat pula dijadikan data kembali sebagai inputuntuk diproses selanjutnya.

2.3 Subsistem Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi adalah sebagai berikut:

a.

Perangkat Keras (Hardware), Terdiri dari komputer, peripheral, jaringan, dsb.

b.

Perangkat Lunak (Software), Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.

Software dapat digolongkan menjadi Sistem

Operasi (Windows 2000, Linux, Unix, dll), Aplikasi (Akuntansi, database, dll), Utilitas (Anti Virus, Speed Disk, dll), serta Bahasa (Java, VB, Delphi, C++, dll).

c.

Data, Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

d.

Prosedur, Dokumentasi prosedur / proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.

e.

Manusia (Human), Yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas.

2.4 Sistem Informasi Pengarsipan Surat

Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta (Barthos, 2003: 36). Sedangkan menurut Gie, surat adalah setiap bentuk catatan tertulis atau bergambar yang memuat keterangan mengenai sesuatu hal atau peristiwa yang dibuat orang untuk membantu ingatannya (2000 : 115). Selain itu Sedarmayanti juga mengungkapkan bahwa surat adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi atau pernyataan dari satu pihak kepada pihak lain (1997 : 26). Adapun definisi lain yaitu, surat adalah alat komunikasi yang berasal dari satu pihak yang ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta. Selain surat ada alat komunikasi lainnya yang lebih modern misalnya telepon, telex, telegrap, radio, email dan televisi. Akan tetapi dibandingkan alat komunikasi yang lain surat memiliki kelebihan tersendiri, hal ini dikarenakan surat merupakan sarana yang dapat merekam informasi jauh lebih panjang, lebih rinci namun tetap praktis dan ekonomis. Dalam hal ini surat bersifat praktis yang artinya dapat menyimpan rahasia, efektif artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan ekonomis artinya biaya pembuatan, peralatan dan pengirimannya murah.

Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa surat adalah alat komunikasi yang berisi informasi baik tertulis maupun bergambar yang hendak disampaikan kepada pihak lain yang bersangkutan dan memiliki kelebihan tersendiri dalam hal kerahasiaan, keefektifan dan ekonomis. Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa surat adalah alat komunikasi yang secara tertulis untuk menyampaikan informasi.

Sistem Informasi Pengarsipan merupakan perangkat-perangkat yang saling berinteraksi dalam

(8)

7 pengolahan data kearsipan untuk mencapai tujuan dari fungsi kearsipan, yaitu penyimpanan, penataan, pengelompokan, pengendalian dan pemeliharaan kearsipan.

a. Fungsi Surat

Sebagai sarana dalam penyampaian pesan secara tertulis, surat berperan dalam mencapai tujuan suatu instansi atau organisasi dalam menjalin kerjasama antar organisasi. Menurut Barthos, surat memiliki fungsi sebagai berikut (2003 : 36) :

1) Wakil dari pengirim atau penulis 2) Bahan pembukti

3) Pedoman dalam mengambil tindakan lebih lanjut

4) Alat pengukur kegiatan organisasi

5) Sarana memperpendek jarak (fungsi abstrak)

Dari uraian diatas mengenai fungsi surat, dapat disimpulkan bahwa surat dapat digunakan sebagai bukti yang paling akurat bila terjadi suatu permasalahan dengan pihak lain.

b. Tujuan Surat

Berbagai macam tujuan orang dalam menulis surat baik dengan organisasi atau instansi yang mempunyai tujuan niaga atau dagang, serta ada hal lain yang menjadi tujuan surat pribadi atau individu yaitu :

1) Sebagai pemberitahuan. 2) Sebagai surat perintah. 3) Sebagai surat peringatan.

4) Sebagai surat permohonan atau permintaan. 5) Sebagai surat pengantar.

6) Sebagai surat perjanjian. 7) Sebagai surat laporan. 8) Sebagai surat keputusan. 9) Sebagai surat panggilan 10) Sebagai surat susulan.

2.4.1 Analisa dan Perancangan Sistem Berorientasi Objek dengan UML

Analisa sistem dapat dinyatakan sebagai pemisahan suatu hal dalam bagian bagian tertentu. Bagian-bagian tersebut kemudian dipelajari dan dievakuasi untuk mengetahui apakah terdapat cara-cara yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan manajemen.

“Analisa sistem adalah proses menentukan kebutuhan sistem – apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan klien, bukanlah bagaimana sistem tersebut diimplementasikan.”

(Ariesto Hadi Sutopo, 2002:242):

Konsep dasar berorientasi obyek mencapai kematangannya pada saat masalah analisis dan desain menjadi lebih diperhatikan dari pada masalah coding. Secara spesifik, pengertian “berorientasi obyek” (Ariesto Hadi Sutopo, 2002:3) berarti bahwa “kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya”.

2.4.1.1 Unified Modelling Language

Unified Modelling Language (UML) adalah

sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi danjaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan

class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia

lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi obyek. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya : Grady Booch OOD (Object-Oriented

(9)

8

Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

Cakupan UML diantaranya : Pertama, UML menggabungkan konsep BOOCH, OMT, dan OOSE, sehingga UML merupakan suatu bahasa permodelan tunggal yang umum dan digunakan secara luas oleh para user ketiga metode tersebut dan bahkan para user metode lainnya. Kedua, UML menekankan pada apa yang dapat dikerjakan dengan metode-metode tersebut. Ketiga, UML berfokus pada suatu

bahasa permodelan standar, bukan

pada proses standar.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Activity Diagram

a. Surat Masuk

Gambar 4.2 Activity Diagram Surat Masuk

b. Disposisi

Gambar 4.3 Activity Diagram

Disposisi

c. Nota Dinas

Gambar 4.4 Activity Diagram Surat

Keluar berdasarkan Disposisi

d. Surat Tugas

Gambar 4.5 Activity Diagram Surat

Tugas

e. Surat Keputusan

Serahkan Surat Masuk Terima Surat Masuk

Catat Surat Masuk kedalam Agenda Surat Masuk

Sekretaris Kepala Instansi Serahkan Surat Masuk Terima Surat Masuk Melakukan disposisi Surat Masuk

Serahkan Surat Masuk dan Disposisi

Terima Surat Masuk beserta Disposisi

Kepala Bagian Kepala Kantor

Sekretaris Kepala

Tanda tangan Surat Keluar tanpa Disposisi Perintahkan membuat Surat Keluar tanpa

Disposisi dan Surat Masuk

Buat Surat Keluar tanpa Disposisi dan Surat Masuk

Serahkan Surat Keluar tanpa Disposisi

Terima konfirmasi perbaiki Surat Keluar

Terima Surat Keluar tanpa Disposisi

Periksa Surat Keluar tanpa Disposisi

Konfirmasi Surat Keluar harus diperbaiki tanpa Disposisi

serah Surat Keluar tanpa Disposisi [Tidak Benar] [Benar]

Menerima Surat Keluar tanpa Disposisi

Catat Surat Keluar kedalam agenda Surat Keluar tanpa Disposisi

Menyerahkan Surat Keluar tanpa Disposisi

Mendapat Surat Keluar tanpa Disposisi Pegawai Sekretaris Kepala Kepala Kantor Staff Bagian Kepala Bagian Terima konfirmasi perbaiki surat tugas Perintah buat surat tugas Buat Surat Tugas Serahkan Surat Tugas Terima Surat Tugas Periksa Surat Tugas [Tidak Benar]

Konfirmasi Surat Tugas harus diperbaiki tanda tangan surat tugas serhakan surat tugas [Benar] Menerima Surat Tugas

Catat Surat Tugas dalam Agenda Surat Tugas

Menyerahkan Surat Tugas Mendapatkan Surat Tugas Pegaw ai Sekretaris Kepala Kepala Kantor Staff Bagian Kepala Bagian

(10)

9

Entry Data Surat Masuk (from Use Case View)

Entry Data Disposisi (from Use Case View)

Entry Data Surat Keluar berdasarkan Disposisi

(from Use Case View)

Entry Data Surat Tugas (from Use Case View)

Entry Data Surat Keputusan (from Use Case View)

Entry Data Surat Keluar tanpa Disposisi (from Use Case View) Sekretaris Kepala

(from Pendataan)

Gambar 4.6 Activity Diagram Surat

Keputusan

f.

Surat Keluar

Gambar 4.7 Activity Diagram Surat

Keluar tanpa Disposisi

3.2 Usecase Diagram Package Diagram

Gambar 4.8 Package Diagram

a. Package Diagram Pendataan

Gambar 4.9 Use Case Proses Data

Pegawai

b. Use Case Diagram Package Transaksi

Gambar 4.11

Use Case Diagram Package Transaksi

Serahkan Surat Keputusan Perintahkan buat surat keputusan Buat Surat Keputusan serahkan Surat Keputusan

Terima konfirmasi surat keputusan diperbaiki Terima Surat Keputusan Periksa Surat Keputusan [Benar]

Konfirmasi Surat Keputusan harus diperbaiki

tanda tangan Surat Keputusan [Tidak Benar]

Menerima Surat Keputusan

Catat Surat Keputusan kedalam agenda surat keputusan

Menyerahkan Surat Keputusan Mendapat Surat Keputusan Pegawai Sekretaris Kepala Kepala Kantor Staff Bagian Kepala Bagian

Menyerahkan Surat Keluar tanpa Disposisi Perintahkan membuat Surat Keluar tanpa

Disposisi dan Surat Masuk

Buat Surat Keluar tanpa Disposisi dan Surat Masuk

Serahkan Surat Keluar tanpa Disposisi

Terima konfirmasi perbaiki Surat Keluar

Terima Surat Keluar tanpa Disposisi

Periksa Surat Keluar tanpa Disposisi

Tanda tangan Surat Keluar tanpa Disposisi Konfirmasi Surat Keluar harus

diperbaiki tanpa Disposisi

serah Surat Keluar tanpa Disposisi [Tidak Benar] [Benar]

Menerima Surat Keluar tanpa Disposisi

Catat Surat Keluar kedalam agenda Surat Keluar tanpa Disposisi

Mendapat Surat Keluar tanpa Disposisi Pegawai Sekretaris Kepala Kepala Kantor Staff Bagian Kepala Bagian

Pendataan Transaksi Laporan

Entry Data Instansi

Entry Data Bagian

(fro m Use Ca se Vi ew)

Entry Data Pegawai

(fro m Use Ca se Vi ew)

(11)

10 c. Package Diagram Laporan

Gambar 4.12 Package Diagram Laporan

3.3 Entity Relationship Diagram

Gambar 4.13

Entity Relationship Diagram 3.4 Rancangan Dialog Layar

1) Rancangan Layar Entry Data

Instansi

Gambar 4.16 Rancangan Layar

Entry Data Instansi

2) Rancangan Layar Entry Data

Bagian

Gambar 4.17 Rancangan Layar

Entry Data Bagian

3) Rancangan Layar Entry Data

Pegawai

Kepala Kantor Sekretaris Kepala

(from Pendataan)

Cetak Laporan Surat Masuk (from Use Case Vi ew)

Cetak Laporan Disposisi

Cetak Laporan Surat Keluar berdasarkan Disposisi

Cetak Laporan Surat Tugas

Cetak Laporan Surat Keputusan

Cetak Laporan Surat Keluar tanpa Disposisi

(12)

11

Gambar 4.18 Rancangan Layar

Entry Data Pegawai

4) Rancangan Layar Entry Data

Surat Masuk

Gambar 4.19 Rancangan Layar

Entry Data Surat Masuk

5) Rancangan Layar Entry Data

Disposisi

Gambar 4.20 Rancangan Layar

Entry Data Disposisi

6) Rancangan Layar Entry Data

Surat Keluar berdasarkan

Disposisi

Gambar 4.21 Rancangan Layar

Entry Data Surat Keluar Berdasrkan

Disposisi

7) Rancangan Layar Entry Data

Surat Tugas

(13)

12

Gambar 4.22 Rancangan Layar

Entry Data Surat Tugas

8) Rancangan Layar Entry Data

Surat Keputusan

Gambar 4.23 Rancangan Layar

Entry Data Surat Keputusan

9) Rancangan Layar Entry Data

Surat Keluar Tanpa Disposisi

Gambar 4.24 Rancangan Layar

Entry Data Surat Keluar Tanpa

Disposisi

10) Rancangan Layar Cetak Laporan

Surat Masuk

Gambar 4.25 Rancangan Layar

Cetak Laporan Surat Masuk

11) Rancangan Layar Cetak Laporan

Disposisi

Gambar 4.26 Rancangan Layar

Entry Cetak Laporan Disposisi

12) Rancangan Layar Cetak Laporan

Surat Keluar berdasarkan

Disposisi

(14)

13

Gambar 4.27 Rancangan Layar

Cetak Laporan Surat Keluar

berdasarkan disposisi

13) Rancangan Layar Cetak Laporan

Surat Tugas

Gambar 4.28 Rancangan Layar

Cetak Laporan Surat Tugas

14) Rancangan Layar Cetak Laporan

Surat Keputusan

Gambar 4.29 Rancangan Layar

Cetak Laporan Surat Keputusan

15) Rancangan Layar Cetak Laporan

Surat Keluar Tanpa Disposisi

Gambar 4.30 Rancangan Layar

Cetak Laporan Surat keluar Tanpa

Disposisi

a. 4.4 Rancangan Class Diagram

(15)

14 Gambar 4.32

Rancangan Class Diagram (Entity Class) 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Sistem Informasi Administrasi dan Pengarsipan yang diterapkan pada Perwakilan Badan Kependudukan Keluaraga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung masih bersifat manual. Sehingga kesalahan baik di sengaja ataupun tidak sering terjadi dikarenakan kontrol dari sistem yang berjalan kurang baik. Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a.

Dengan menggunakan sistem informasi berbasis komputer maka diharapkan dapat meningkatkan proses administrasi dan pengarsipan surat menyurat, serta informasi laporan-laporan di Perwakilan Badan Kependudukan Keluaraga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Bangka Belitung lebih cepat, efisien dan efektif memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan.

b.

Dengan menggunakan sistem informasi berbasis komputer diharapkan kinerja kerja

para pegawai dapat lebih baik serta melaksanakan tugas lebih disiplin.

c.

Dengan sistem berbasis komputer akan mempermudah dalam pembuatan transaksi dan laporan

d.

Meringankan pekerjaan dalam mengontrol data dan membuat hasil laporan kepada pimpinan.

e.

Semua data surat menyurat bisa tersimpan secara keseluruhan, sehingga kecil sekali kemungkinan adanya kehilangan data.

f.

Proses pencarian data sebelumnya dapat dilakukan dengan cepat sehingga tidak memerlukan waktu yang lama.

5.2. Saran

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, untuk dapat meningkatkan keberhasilan Sistem Informasi Administrasi dan Pengarsipan, maka langkah yang diperlukan dalam membangun sistem komputerisasi ini sangatlah penting.

Maka berikut adalah beberapa saran agar sistem informasi dapat berjalan lebih efektif dan efisien :

a. Tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak komputer untuk menunjang Sistem Informasi Administrasi dan Pengarsipan. b. Tersedianya sumber saya manusia yang

dapat mengoperasikan, merawat serta mengembangkan sistem.

c. Di beri pelatihan dan pendidikan cara menggunakan Sistem Informasi Administrasi dan Pengarsipan

d. Dibuat aturan serta prosedur yang jelas tentang pentingnya Sistem Informasi Administrasi dan Pengarsipan.

e. Perlu adanya back up data guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Serah KetDisposisi Simpan() SK NoSk1 TglSk1 FileSK1 Simpan() Ubah() Hapus() Get SK() Instansi KdInstansi NmInstansi Alamat Telepon Simpan() Ubah() Hapus() Get Instansi() SuratMasuk NoSM TglSM AsalSM Perihal tglTerimaSM KetSM FileSM Simpan() Ubah() Hapus() Get SuratMasuk() Bagian KdBagian NmBagian Simpan() Ubah() Hapus() Get Bagian() Disposisi KdDisposisi TglDisposisi Instruksi Simpan() Get Disposisi() Terima KetST Simpan() Punya Ket Simpan() SuratKeluar NoSK TglSK Perihal FileSK Simpan() Ubah() Hapus() Get SuratKeluar() SuratTugas NoST TglST Nama Perihal TglPelaksanaan FileST Simpan() Get SuratTugas() Pegawai NmPegawai Jenkel Jabatan Gol AlPeg NIP Simpan() Ubah() Hapus() Get Pegawai() SuratKeputusan NoSkep TujuanSKep TglSKep Perihal KetSKep FileSKep Simpan() Get SuratKeputusan() 1 1...* 1...* 1...* 1 1...* 1...* 1...* 1...* 1...* 1 1 1 1 1 1

(16)

15 DAFTAR PUSTAKA

[Jogianto 2003] Jogiyanto, Sistem Teknologi Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003 [Munawar 2005] Munawar, Pemodelan Visual dengan UML, Yogyakarta, Graha

Ilmu, 2005

[O’brien James A 2006 O’brien, James A., Pengantar Sistem Informasi, Jakarta, Salemba Empat, 2006.

[Raymond Mc Leod 2006] Raymond Mc Leod, Jr., Sistem Informasi Manajemen, Edisi 7, Jilid 1, PT. Prenhalindo, Jakarta, 2001.

[Sutopo,Hadi,Ariesto 2002]

Sutopo, Hadi, Ariesto, Analisis dan Desain Berorientasi Objek, Yogyakarta, J&J Learning, 2002.

[Whitten,Jeffrey… 2004] Whitten, Jeffrey L., Lonnie D. Bently, Kevin C.Dittman. System

Analysis and Design Methods. 6 th ed. New York : Mc Graw-Hill,

Gambar

Gambar 4.3 Activity Diagram  Disposisi
Gambar 4.7 Activity Diagram Surat  Keluar tanpa Disposisi  3.2  Usecase Diagram Package Diagram
Gambar 4.12  Package Diagram Laporan
Gambar 4.19 Rancangan Layar  Entry Data Surat Masuk
+3

Referensi

Dokumen terkait

Selama menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Insomnia Pada Penderita Kanker: Studi Perbandingan Berbasis Sintesis

Pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari variabel rebranding terhadap brand equity produk Larutan Penyegar Cap Badak produksi PT

Artinya dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen yakni Arus Kas Investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni Harga

APM penduduk usia SD (7-12 tahun) di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2009 tercatat sebesar 98,62 persen, yang berarti dari 100 orang penduduk usia SD sebanyak 99 orang

Jika masih terdapat kalimat yang tidak berkaitan dengan kalimat lain dalam sebuah paragraf berarti paragraf tersebut tidak padu.. Kalimat ke-3 pada paragraf

Pelaksana Pengadaan Tanah melakukan musyawarah dengan Pihak yang Berhak dalam waktu paling lama 30 hari kerja sejak hasil penilaian dari Penilai disampaikan kepada Ketua

International Association for the Study of Pain (IASP) menyatakan bahwa nyeri merupakan merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan

Rendahnya tingkat Adjusted R Square dalam konservatisma menggunakan ukuran akrual sebasar 4,1 persen dan konservatisma menggunakan nilai pasar dari model yang diuji