• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ririn Ratna Mandarini C9609018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ririn Ratna Mandarini C9609018"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENERAPAN MEDIA AUDIO-VISUAL

UNTUK PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAHASA CHINA DI SD WARGA SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR

Universitas Sebelas Maret

O l e h :

R i r i n R a t n a M a n d a r i n i

C 9 6 0 9 0 1 8

PRO G RAM DI PL O MA III B AHAS A CH I NA

FAK UL T AS S AST RA DAN S E NI RUPA

UNI VE RSI T AS S E B EL AS MARE T

S URAK ART A

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv MOTTO

Sukses adalah hak saya. Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu. Sukses

adalah milik saya, milik anda, dan milik siapa saja yang benar-benar mau

menyadari dan memperjuangkan dengan sepenuh hati.

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Laporan Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada :

Ibu dan Bapak tercinta

Iwan Darmawan Chaniago dan Gilang Armega Citra Permana

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan judul Penerapan Media Audio-Visual untuk Peningkatan Penguasaan

Kosakata Bahasa China di SD Wara Surakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret.

2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program Studi D3

Bahasa China serta Pembimbing II, atas kesabaran membimbing dan

memberi masukan.

3. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi D3

Bahasa China.

4. M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si., selaku Prmbimbing Akademik.

5. Umi Arifa Utami, B.Ed., selaku Pembimbing I atas bimbingan dan

arahannya.

6. Segenap Dosen dan Karyawan D3 Bahasa China yang telah banyak

memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis.

7. L. Sulistyowati, S.Pd., Kepala Sekolah SD Warga Surakarta yang telah

(7)

commit to user

vii

8. A. Retno Hendrastuti, S.H., selaku guru pamong yang telah membimbing

penulis dalam kegiatan magang di SD Warga Surakarta.

9. Kawan-kawan di D3 Bahasa China 2009 yang saya cintai.

10.Seluruh pihak yang telah mendukung penulis dalam pembuatan tugas akhir

ini.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Segala kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya. Semoga tugas

akhir ini dapat bermanfaat semua pihak yang membutuhkan informasi tentang

pembelajaran bahasa China.

Surakarta, Juli 2012

(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Ririn Ratna Mandarini, 2012, Penerapan Media Audio-Visual untuk

Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa China di SD Warga Surakarta. Universitas Sebelas Maret Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

Laporan Tugas Akhir ini dilatar belakangi pada permasalahan bagaimanakah penerapan media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China di SD Warga Surakarta? Dan hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan media audio-visual dan bagaimanakah solusi pemecahannya. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan media audio-visual dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China para siswa dan dapat memberikan solusi yang tepat.

Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah dengan observasi, studi pustaka dan wawancara terhadap para siswa, guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China para siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai yang dicapai sebelum dan sesudah menggunakan media audio-visual dengan rata-rata pada tes I 75,50 , tes II 77,80 , dan tes III 80,64. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa hambatan yaitu siswa masih kesulitan menguasai pelafalan nada yang tepat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah guru memberikan materi pelafalan dan cara membaca nada dengan benar.

(9)

commit to user

ix

大写

2012

,

Ririn Ratna Mandarini

,

C9609018

.

梭罗

311

国立大学

文艺学院中文专业。

笔者曾经在

Warga

小学实习了两个 。教学当中使用视听

媒体,与本文的题目 关系

"

视听媒体运用

"

。实习期间,笔者发

现到学生未能掌握好汉语中标准发音和 确的声调。为了解决这

些问题,笔者教如何发出标准的音调,而给予他们合当的发音教

材。通过 研究,笔者发现使用视听媒体教法能够提高学生成

绩,而他们的分数 了明显的提高。根据 研究,笔者得出结

(10)

commit to user

x DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO... iv

PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK ... viii

大写... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... B. ... 1

C. Rumusan Masalah... 3

D. Tujuan... 4

E. Manfaat... 4

F. Teknik Pengumpulan Data... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ... 7

A. Media Pembelajaran... 7

1. Pengertian Media Pembelajaran... 7

2. Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran... 9

(11)

commit to user

xi

4. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran... 11

B. Media Audio-Visual... 13

1. Pengertian Media Audio... 13

2. Pengertian Media Visual... 14

3. Pengertian Media Audio-Visual... 14

4. Sifat Media Audio-Visual... 15

5. Kelemahan dan Kelebihan Media Audio-Visual... 16

6. Pengertian Microsoft Powerpoint... 17

7. Pengertian Slideshow... 18

8. Pengertian Presentasi... 18

9. Penerapan Media Audio-Visual Dalam Pengajaran... 18

C. Bahasa China... 19

1. Dasar Bahasa China... 19

2. Jenis Kata dalam Bahasa China... 22

3. Pengertian Kosakata Secara Umum... 27

BAB III. PEMBAHASAN... 29

A. Gambaran Umum Sekolah... 29

1. Sejarah SD Warga Surakarta... 29

2. Profil SD Warga Surakarta... 31

3. Visi dan Misi SD Warga Surakarta... 31

4. Tujuan Sekolah... 32

5. Standar Kelulusan Sekolah... 32

6. Sarana dan Prasarana... 33

7. Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah... 34

(12)

commit to user

xii

B. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan... 36

1. Observasi Kelas... 36

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 40

3. Kegiatan Belajar Mengajar... 66

C. Evaluasi Pembelajaran... 72

D. Hambatan dan Solusi... 78

BAB IV. PENUTUP... 80

A. Kesimpulan... 80

B. Saran... 81

DAFTAR PUSTAKA... 83

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 3.1 Daftar nama murid kelas 3A SD Warga Surakarta

Tahun ajaran 2011/2012... 38

Tabel 3.2 Jadwal mengajar bahasa China... 66

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

(15)

PENERAPAN MEDIA AUDIO-VISUAL

UNTUK PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA DI SD WARGA SURAKARTA

Ririn Ratna Mandarini1

Umi Arifa Utami, B.Ed.2 Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum.3

ABSTRAK

2012. Universitas Sebelas Maret Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Laporan Tugas Akhir ini dilatar belakangi pada permasalahan bagaimanakah penerapan media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China di SD Warga Surakarta? Dan hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan media audio-visual dan bagaimanakah solusi pemecahannya. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan media audio-visual dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China para siswa dan dapat memberikan solusi yang tepat.

Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah dengan observasi, studi pustaka dan wawancara terhadap para siswa, guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China para siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai yang dicapai sebelum dan sesudah menggunakan media audio-visualdengan rata-rata pada tes I 75,50 , tes II 77,80 , dan tes III 80,64. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa hambatan yaitu siswa masih kesulitan menguasai pelafalan nada yang tepat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah guru memberikan materi pelafalan dan cara membaca nada dengan benar.

1

Mahasiswa Jurusan D III Bahasa China dengan NIM C9609018

2

Dosen Pembimbing I

3 Dosen Pembimbing II

(16)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bahasa China saat ini merupakan bahasa Internasional kedua setelah

bahasa Inggris dan sudah digunakan sebagai bahasa komunikasi di beberapa

negara. Bahasa China mempunyai peranan yang sangat penting seiring dengan

laju perekonomian Negara China yang meningkat. Kerjasama yang dijalin Negara

China dengan perusahaan-perusahaan asing membuat banyak perusahaan asing

membutuhkan calon staff karyawan yang mampu berbahasa China dengan lancar,

baik secara lisan maupun tertulis. Hal tersebut yang menyebabkan penguasaan

bahasa asing khususnya bahasa China semakin dibutuhkan banyak orang terutama

di Indonesia. Ini dikarenakan Negara China dan Negara Indonesia telah menjalin

hubungan kerjasama di berbagai bidang, baik di bidang pendidikan, politik,

ekonomi maupun budaya.

Dalam beberapa tahun ini minat terhadap pembelajaran bahasa China di

Indonesia cukup meningkat. Hal ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan

pentingnya bahasa itu sendiri. Bahasa China sudah banyak ditemui dalam dunia

pendidikan, seperti di sekolah formal maupun nonformal. Mulai dari taman

kanak–kanak hingga perguruan tinggi, mereka memberikannya sebagai pelajaran

intra sekolah ataupun ekstra sekolah.

Pada proses pembelajaran Bahasa China di sekolah pasti akan menemui

hambatan dan masalah. Seperti materi yang tidak sesuai, fasilitas yang kurang

(17)

commit to user

memadai, metode pembelajaran yang kurang diminati siswa, atau munculnya rasa

kebosanan pada siswa karena mereka beranggapan bahwa bahasa asing itu sulit.

Menurut Ibrahim, 1997 proses belajar yang optimal merupakan salah satu

indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Agar

hasil belajar optimal perlu digunakan berbagai media pembelajaran.

Dalam bahasa China yang diajarkan meliputi pelajaran menyimak,

menulis, membaca, mendengarkan, dan pelafalan. Belajar bahasa China memiliki

keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan bahasa asing yang lain. Karena

dalam pelafalan bahasa China mempunyai empat nada yang berbeda bunyinya,

setiap kata yang berbeda nadanya berarti berbeda juga artinya. Selain itu, bahasa

China juga mempunyai huruf yang unik cara penulisannya, huruf tersebut disebut

huruf Han (hanzi). Untuk memudahkan belajar bahasa China, guru biasanya

mengajarkan pinyin kepada para siswa. Pinyin adalah cara bantu untuk membaca

huruf China dengan menggunakan abjad Indonesia.

Di SD Warga Surakarta juga sudah mengajarkan pelajaran bahasa China

kepada siswa. Pelajaran bahasa China sudah dimasukkan ke dalam pelajaran intra

sekolah dan sudah diberikan dari kelas satu sampai kelas enam. Hal ini dilakukan

agar siswa-siswi bisa mendapatkan bekal bahasa asing selain bahasa Inggris.

Selama ini di SD Warga Surakarta masih menggunakan metode tutorial

dalam mengajarkan bahasa China. Berdasarkan hasil observasi, metode tutorial

membuat siswa cepat merasa bosan dan berakibat menjadi menurunnya minat

siswa dalam belajar bahasa China. Diketahui masih banyak siswa yang mengalami

(18)

sehari-commit to user

hari dalam bahasa China. Selama ini mereka kurang terbiasa dengan huruf Han,

hanya menggunakan pinyin sebagai alat bantu. Oleh karena itu, penggunaan

metode mengajar yang lain perlu dilakukan. Di sini penulis akan membantu siswa

agar lebih mudah mempelajari bahasa China terutama dalam pelajaran kosakata

bahasa China dengan menggunakan media audio-visual. Media ini diharapkan

mampu membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa China.

Media ini menggunakan powerpoint yang berisi gambar-gambar dan suara yang

sudah disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Memperlihatkan

gambar-gambar dan memperdengarkan suara kepada siswa akan mempermudah siswa

dalam mengingat kosakata dan bagaimana cara melafalkannya dengan benar

dalam bahasa China. Selain itu media ini memberikan visualisasi tentang obyek

belajar seperti apa adanya, sehingga dapat mengkonkretkan obyek belajar bagi

pembelajar.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan meneliti tentang kesulitan

dalam mengingat kosakata bahasa China yang dialami siswa SD Warga Surakarta

untuk penulisan tugas akhir dengan mengambil judul : Penerapan Media

Audio-Visual untuk Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa China di SD Warga

Surakarta.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahannya dapat

(19)

commit to user

1. Bagaimanakah penerapan media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan

kosakata Bahasa China SD Warga Surakarta ?

2. Hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan media audio-visual dan

bagaimana solusinya ?

B. Tujuan Penulisan Laporan Tugas Akhir

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk :

1. mengetahui bagaimanakah penerapan media audio-visual dapat meningkatkan

penguasaan kosakata bahasa China para siswa;

2. mengetahui hambatan–hambatan yang ditemui dalam penggunaan media

audio-visual dan bisa memberikan solusi yang tepat.

C. Manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir

Adapun manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir adalah :

1. Secara Teoretik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif

dalam mengembangkan metode pembelajaran bahasa China khususnya

menggunakan media audio-visual.

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru

Media audio-visual sebagai salah satu alternatif media pembelajaran.

(20)

commit to user

kreatifitas guru dalam membuat materi untuk kegiatan belajar mengajar,

khususnya pada pelajaran bahasa China.

b. Bagi Pimpinan Sekolah

Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan sekolah untuk

menambah alternatif media pembelajaran khususnya pada pelajaran bahasa

China di SD Warga Surakarta. Selain itu sekolah bisa menyediakan media

atau alat yang lebih mendukung proses belajar bahasa China khususnya

media audio-visual.

D. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan dalam rangka pengumpulan data penyusunan

laporan kerja praktik lapangan ini adalah :

1. Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan mengamati dan mempelajari secara langsung

kondisi kelas, suasana kelas, dan keadaan siswa kelas 3A SD Warga Surakarta

selama proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa China. Melalui

observasi ini diharapkan memperoleh data visual secara tepat dan akurat

kondisi siswa kelas 3A SD Warga Surakarta.

2. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dalam bentuk tanya jawab kepada informan yang terdiri

atas pembimbing lapangan atau guru pamong, kepala sekolah, staf TU yang

bersangkutan untuk mendapatkan gambaran informasi secara jelas mengenai

(21)

commit to user

3. Metode Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur yang sesuai

proses yang diamati maupun buku–buku penunjang lainnya yang berkaitan

dengan materi kerja praktik dan tujuan penelitian. Dalam hal ini penulis

memanfaatkan perpustakaan pusat program D3 Bahasa China dan

(22)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan

(Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses

komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.

Bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk

menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk stimulus ini dapat dipergunakan sebagai

media, di antaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar

bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Maka dengan kelima bentuk

stimulus ini, akan membantu pembelajar mempelajari bahan pelajaran. Atau,

dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk stimulus yang dapat dipergunakan

sebagai media pembelajaran adalah suara, lihat, dan gerakan.

Banyak batasan atau pengertian yang dikemukakan para ahli tentang

media, di antaranya adalah :

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education

and Communication Technology) atau AECT di Amerika, membatasi media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan atau informasi.

(23)

commit to user

Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen

atau sumber belajar dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang

pembelajar untuk belajar.

National Education Association (NEA), mengatakan bahwa “media”

adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio-visual serta

peralatannya.

Y. Miarso, mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemajuan

pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri

pembelajarnya.

Secara umum media adalah “alat bantu” yang dapat digunakan dalam

proses pembelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah

proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai

tujuan pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah

alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan

komunikasi dan interaksi antara pengajara dan pembelajar dalam proses

pembelajaran di kelas.

Substansi dari media pembelajaran secara umum adalah :

1. bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi

atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar,

2. berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat

(24)

commit to user

3. bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang

pembelajar untuk belajar,

4. bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merangsang pembelajar untuk

belajar, baik cetak maupun audio, visual, dan audio-visual.

2. Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran

a. Tujuan Media Pembelajaran

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah

sebagai berikut :

1) mempermudah proses pembelajaran di kelas,

2) meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

3) menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar,

4) membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan :

1) menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah,

2) membuat duplikasi dari obyek sebenarnya,

3) membuat konsep abstrak ke konsep konkrit,

4) memberi kesamaan persepsi,

5) mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,

6) menyajikan ulang informasi secara konsisten,

7) memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik,

(25)

commit to user

3. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut ;

a. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar,

b. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih

dipahami pembelajar, serta kemungkinan pembelajar menguasai tujuan

pengajaran dengan baik,

c. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan,

dan pengajar tidak kehabisan tenaga,

d. pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang

dilakukan seperti : mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan

lain-lain.

Selain sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, manfaat media

pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar antara lain :

a. bagi pengajar :

1) memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan,

2) menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik,

3) memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik,

4) memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran,

(26)

commit to user

6) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar, dan

7) meningkatkan kualitas pengajaran.

b. bagi pembelajar :

1) meningkatkan motivasi belajar pembelajar,

2) memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar,

3) memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar

untuk belajar,

4) memberikan informasi, pokok-pokok, secara sistematik sehingga

memudahkan pembelajar untuk belajar,

5) merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis,

6) menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan, dan

7) pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang

disajikan pengajar lewat media pembelajaran.

4. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran

a. Jenis Media Pembelajaran

Telah banyak usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk

mengidentifikasi jenis-jenis media pembelajaran. Ada yang melihat dari sisi

aspek fisik, aspek panca indera, serta aspek alat dan bahan yang digunakan.

1) Media pembelajaran dilihat dari aspek bentuk fisik. Dibagi menjadi

dua jenis, yaitu : media elektronik (seperti televisi, film, radio,

slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, internet, dan lain-lain)

dan media non-elektronik (seperti buku, handout, modul, diktat,

(27)

commit to user

2) Media pembelajaran dilihat dari aspek panca indera. Dibagi

menjadi tiga, yaitu= media audio (dengar), media visual (lihat)

termasuk media grafis, dan media audio-visual (dengar-lihat).

3) Media pembelajaran dilihat dari aspek alat dan bahan yang

digunakan. Dibagi menjadi dua, yaitu= alat perangkat keras

(hardware) sebagai sarana yang menampilkan pesan, dan alat

perangkat lunak (software) sebagai pesan atau informasi.

b. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang yang luas,

tidak hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, audio-visual saja. Melainkan

sampai pada kondisi pribadi pembelajar dan tingkah laku pengajar. Maka

media pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan

menggunakan simbol-simbol kata dan visual (bahan-bahan cetakan

dan bacaan).

2) Alat-alat audio-visual, seperti : media proyeksi (overhead

proyektor, slide, film, dan LCD), media non-proyeksi (papan tulis,

poster, papan tempel, kartun, papan planel, komik, bagan, diagram,

gambar, grafik, dan lain-lain), dan benda tiga dimensi (benda

tiruan, diorama, boneka, topeng, lembaran balik, peta, globe,

pameran, dan museum sekolah).

3) Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu slide, film

(28)

commit to user

elektronik, perkakas otoinstruktif, ruang kelas otomatis, sistem

interkomunikasi, komputer, internet.

4) Kumpulan benda-benda (material collections), yaitu berupa

peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki

nilai sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri,

perbankan, perdagangan, pemerintahan, agama, kebudayaan,

politik, dan lain-lain.

5) Contoh-contoh kelakuan, perilaku pengajar. Pengajar memberi

contoh perilaku atau suatu perbuatan. Misalnya, mencontohkan

suatu perbuatan dengan gerakan tangan dan kaki, gerakan badan,

mimik, dan lain-lain.

Media pembelajaran sangat banyak jenisnya. Jadi berdasarkan

penjelasan klasifikasi media pembelajaran diatas, mempermudah pengajar

dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran. Tentu saja dengan

memperhatikan keterkaitan media dengan tujuan pembelajaran, metode,

materi pembelajaran, serta kondisi pembelajar.

B. Media Audio-Visual

1. Pengertian Media Audio

Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan

indera pendengaran. Karena media audio berkaitan dengan pendengaran, maka

pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik

(29)

commit to user

2. Pengertian Media Visual

Pada mulanya pada proses pembelajaran hanya menggunakan pendekatan

verbal, yakni membaca dan menulis. Baru pada pertengahan yahun 1960-an mulai

muncul konsep keterbacaan visual, dalam bentuk grafik seperti sketsa, gambar,

foto, diagram, tabel, dan lain-lain. Dalam buku-buku pelajaran mulai ditampilkan

pesan-pesan visual melalui berbagai ilustrasi untuk memperjelas keterbacaan

visual. Lebih dari itu, pesan-pesan visual disajikan pula dalam berbagai media

massa seperti televisi, percetakan, dan produksi. Pesan-pesan visual sangat efektif

dalam memperjelas informasi, bahkan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi sifat

seseorang, membentuk opini masyarakat dan lain-lain.

Pada beberapa penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa “pengajaran akan

lebih efektif apabila obyek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat

divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan sebenarnya, namun tidak

berarti bahwa media harus selalu mempunyai keadaan yang sebenarnya. Sebagai

contoh adalah model. Artinya, sekalipun model merupakan gambaran nyata dari

obyek dalam bentuk tiga dimensi tidak dapat dikatakan realistik sepenuhnya.

Namun demikian, model sebagai media pembelajaran dapat memberi makna

terhadap isi pesan dari keadaan yang sebenarnya.

3. Pengertian Media Audio-Visual

Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian

para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat.

(30)

commit to user

sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara

natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga

jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran,

bahwasanya media audio-visual adalah media yang mencakup 2 jenis media yaitu

audio dan visual.

Beberapa pengertian Media Audio-visual antara lain :

a. Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan

teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar) (Harmawan,

2007).

b. Bahan-bahan Audio-Visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan

guru berperan aktif dalam proses pembelajaran ( Dale, 1968:180).

c. Media audio-visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar (Djamarah S.B, 1997:212).

Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa media audio-visual adalah

media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang bermanfaat dalam

proses pembelajaran. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,

karena meliputi kedua jenis media yaitu edia audio dan media visual.

4. Sifat Media Audio-Visual

Djamarah S. B, dkk, (1995:47) menyatakan bahwa : sebagai alat bantu

(media pembelajaran) dalam pendidikan dan pengajaran, media audio-visual

(31)

commit to user

a. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi.

b. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian.

c. Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.

d. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement atau

pengetahuan hasil yang dicapai.

e. Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).

5. Kelemahan dan Kelebihan Media Audio-Visual

a. Kelemahan Media Audio-Visual :

1) Sering dianggap sebagai hiburan semata.

2) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di

segala tempat.

3) Pengadaannya memerlukan biaya mahal.

4) Untuk memproyeksikan slide proyektor memerlukan penggelapan

ruang.

5) Tidak mudah dibawa kemana-mana

b. Kelebihan Media Audio-Visual :

1) Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik

perhatian.

2) Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.

3) Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat

diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.

(32)

commit to user

5) Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat

dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari

proyektor.

6) Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan

isi dan tujuan pemakai.

7) Dapat dipakai berulang kali.

8) Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat. (Rohani,

Ahmad,1997: 85&86)

6. Pengertian Microsoft Powerpoint

Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah

program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam

paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel,

Access dan beberapa program lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC

berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang

menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini

berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan,

apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer.

Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari

sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, diakses 15 Juni 2012, pukul

(33)

commit to user

7. Pengertian Slideshow

Slideshow (film bingkai) adalah suatu film transparansi yang berukuran 35

mm dengan bingkai 2x2 inci. Film bingkai diproyeksikan melalui slide proyektor.

Slide merupakan media pembelajaran yang bersifat audio visual.

8. Pengertian Presentasi

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin.

Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan

acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.

Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk

(biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh

seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang

ingin membantah pendapat tertentu). (http://id.wikipedia.org/wiki/Presentasi

diakses 30 April 2012 pukul 20.00)

9. Penerapan Media Audio-Visual dalam Pengajaran.

Penggunaan media audio-visual harus disesuaikan dengan kebutuhan

pengajar dan siswanya. Pengajar harus kreatif membuat file powerpoint. Sebelum

mengajar guru juga harus mempersiapkan alat-alat dan bahan apa saja yang harus

digunakan agar proses pembelajaran berjalan lancar. Guru tidak semata-mata

membuat materi dengan sembarang gambar, namun juga harus memikirkan

apakah gambar dan suara tersebut sesuai dengan materi dan sesuai digunakan

(34)

commit to user

Dengan menggunakan media audio-visual dalam pembelajaran Bahasa

China, siswa dapat melihat gambar diam atau gambar gerak dengan jelas dan cara

membaca yang benar lewat suara yang diperdengarkan. Siswa juga diharap lebih

memahami dan tidak mudah bosan dalam menerima pelajaran, sehingga materi

tersampaikan dengan baik dan kegiataan belajar mengajar berjalan dengan lancar.

C. Bahasa China

Cara membaca setiap karakter yang ditulis dengan menggunakan huruf latin

disebut dengan Hànyǔ pīnyīn (汉语拼音).

1. Dasar Bahasa China

Dasar bahasa China (现代汉语:2002,18) terdiri dari lafal, kosakata, dan

tata bahasa.

(35)

commit to user

Pelafalan adalah bunyi dari bahasa yang direalisasikan atau

dilafalkan dengan alat ucap. Pelafalan dalam bahasa China (现 代 汉

语:2002,27) terdiri dari:

a. unsur lafal : yīnsù (音素)

unsur lafal adalah bagian terkecil dari pembentuk suku kata.

b. suku kata : yīnjié (音节)

suku kata adalah bagian dasar pembentuk lafal.

c. Konsonan : shēngmǔ (声母), vokal : yùnmǔ (韵母), dan nada :

-üe, -üan, dan –ün. Nada dalam bahasa China dibagi menjadi nada

pertama : Yīnpíng ( ), nada kedua : yángpíng ( ), nada

ketiga : shàngshēng (上升), dan nada keempat : qù shēng (去声).

2) Kosakata : Cíhuì (词汇)

Kosakata adalah sejumlah kata dan frasa yang terdapat dalam suatu bahasa.

(36)

commit to user

a. Unsur kata : yǔsù (语素)

Unsur kata adalah unsur terkecil pembentuk bunyi dan arti dari

suatu bahasa. Contoh unsur kata dalam bahasa China adalah :

(kuda), 火huǒ (api) , 人 rén (orang), 车 chē (kendaraan) ,

dan lain-lain.

b. Kata :cí (词)

Kata dibentuk dari unsur kata. Kata adalah unsur terkecil dalam

sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri. Contohnya adalah 他tā

(dia), 来lái (datang), 送sòng (kirim) , 信xìn (surat), dan lain-lain.

c. Frasa : gùdìng duǎnyǔ (固定短语)

Frasa adalah gabungan antara kata dengan kata. Contohnya dalah

看报 kàn bào (membaca Koran), 开倒车kāidàochē (memutar ke

belakang/atret), 一清二 yī qīng'èr bái (pesan yang jelas), 联合国

世界卫生组织 liánhéguó shìjiè wèishēng zǔzhī (Badan Kesehatan

Dunia PBB), dan lain-lain.

d. Singkatan : Lüèyǔ(略语)

Singkatan adalah kata yang telah mengalami ringkasan dan

(37)

commit to user

jiādiàn (telepon rumah), 关gōngguān (PR), 奥运会àoyùnhuì

(Olympic Games), dan lain-lain.

3) T at a Bahasa : Yǔfǎ(语法)

Tata bahasa adalah aturan dari penggabungan kata, frasa, kalimat, dan

unsur pembentuk bahasa lainnya. Tata bahasa dalam bahasa China dibagi menjadi

unsur pembentuk kata dan unsur pembentuk kalimat. Unsur pembentuk tata

bahasa (现代汉语( ): 2001, 4) dibagi menjadi unsur kata, kata, frasa, dan

kalimat. Sedangkan unsur pembentuk kalimat dibagi menjadi subjek : zhǔyǔ (主

语), predikat : Wèiyǔ (谓语), kata kerja : dòngycí (动词), objek : bīnyǔ (宾语),

kata keterangan : dìngyǔ (定语), kata inti : zhōngxīn yǔ (中心语), adverbial :

zhuàngyǔ (状语), dan kata tambahan : bǔyǔ (补语).

2. Jenis kata dalam Bahasa China

Zhao Yongxin dan Pauw Budianto (2005) berpendapat bahwa, “kata-kata

dalam bahasa China bisa dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu kata yang

bermakna leksikal nyata dan kata yang tidak mempunyai makna leksikal nyata.

Jenis yang pertama, dapat menjadi satuan kalimat, mencakup kata benda

(termasuk kata benda waktu dan tempat), kata kerja, kata sifat, kata bilangan, kata

ganti dan kata keterangan. Jenis yang kedua, biasanya tidak bisa menjadi satuan

kalimat, meliputi: kata depan, kata penghubung, kata bantu, kata peniru bunyi dan

(38)

commit to user

Jenis kata dalam bahasa Mandarin terbagi atas sepuluh (Zhao Yongxin dan

Pauw Budianto, 2005), yaitu :

1) Kata Benda

Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat.

Seperti :

大夫 (dà fū) = tabib

学生(xué shēng) = siswa

今天 (jīn tiān) = hari ini

2) Kata Bilangan dan Kata Bantu Bilangan

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan angka-angka. Misalnya:

一 (yī bǎi) = seratus

九 九十九 (, jiǔ bǎi jiǔ shí jiǔ) = sembilan ratus sembil puluh sembilan

五 十四 (wǔ bǎi bā shí sì) = lima ratus delapan puluh empat

Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan kegiatan atau

benda. Kata bantu bilangan bahasa Mandarin seringkali digunakan

bersama-sama.

两张 (liǎng zhāng) = dua lembar

(39)

commit to user

一杯水 (yī bēi shuǐ) = segelas air

3) Kata Kerja

Kata kerja adalah menyatakan tindakan, tingkah laku atau perubahan dari

tindakan yang dilakukan orang atau benda. Misalnya:

去( qù ) = pergi

学习( xué xí ) = belajar

帮助 (bāng zhù) = membantu; bantu

4) Kata Sifat

Kata sifat adalah kata yang mendeskripsikan bentuk, kualitas, gerakan,

tingkah laku, perubahan suatu benda atau orang. Misalnya:

净 (gān jìng) = bersih

清楚 (qīng chu) = jelas

客气 (kè qì) = sungkan

5) Kata Keterangan

Kata keterangan adalah kata yang menyatakan tindakan, tingkah laku,

perubahan waktu, lingkup, kualitas dan keadaan. Misalnya:

(40)

commit to user

很 (hěn) = sangat; paling

已经 (yǐ jīng) = sudah

6) Kata Ganti

Kata ganti adalah kata yang mewakili/ menggantikan kata benda, kata

kerja, kata sifat, dan lain-lain. Misalnya:

我( wǒ) = saya

atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan

(41)

commit to user

和 (hé) = dan

而且 (ér qiě) = dan lagi; tapi juga

或者 (huò zhě) = atau

9) Kata Bantu

Kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada kata, frasa, atau kalimat,

menyatakan makna tambahan. Tidak dapat digunakan sendiri, biasanya

dibaca nada ringan. Misalnya:

的 (de) = diletak kan dibelakang atribut; menandakan kepunyaan

了(le) = sudah; hal yang sudah lewat atau terjadi

呢 (ne) = diletak kan dibelakang tanya

10)Kata Seru dan Kata Peniru Bunyi

Kata seru adalah kata yang menyatakan bunyi suatu seruan, teriakan, atau

respon terhadap sesuatu. Misalnya:

啊(a) = „menyatakan keheranan, kekaguman‟

喂 (wèi) = „untuk sapaan hai, halo‟

哎呀 (āi yā) = „menyatakan keheranan‟

Kata peniru bunyi merupakan kata yang menirukan bunyi suatu benda atu

(42)

commit to user

轰隆 (hóng lóng) = suara guntur bergemuruh

哗哗 (huā huā) = suara gaduh

(pīngpāng) = suara gedebak-gedebuk

3. Pengertian Kosakata Secara Umum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kosakata dapat didefinisikan

sebagai perbendaharaan kata atau vokabuler. Sedangkan Menurut Soedjito dalam

Turanita, kosakata dapat didefiniskan sebagai berikut :

1. Semua kata yang terdapat dalam satu bahasa

2. Kekayaan kata yang dimiliki oleh seseorang

3. Kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan

4. daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan singkat

dan praktis (2004)

Kata sendiri Menurut Bloomfield dalam Alwasilah(1993:120) bisa diberi

definisi sebagai kesatuan linguistik yang tidak memungkinkan penyisipan materi

linguistik apapun. Dengan kata lain, kata adalah kesatuan terkecil dari ujaran yang

bisa berdiri sendiri.

Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung pada

kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Paparan sebelumnya

menunjukkan bahwa dengan adanya penguasaan kosakata yang memadai akan

(43)

commit to user

dengan pandangan Dale dalam Tarigan yang memberikan pandangan tentang

pentingnya memahami kosa kata sebagai berikut:

1. Kuantitas dan kualitas penguasaan kosakata seseorang merupakan

indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan mentalnya.

2. Perkembangan kosakata merupakan perkembangan konseptual.

3. Semua pendidikan pada prinsipnya merupakan pengembangan

kosakata.

4. Program yang sistematis bagi pengembangan kosakata akan

dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kemampuan, dan status sosial.

5. Faktor geografis mempengaruhi perkembangan kosakata.

6. Penelaahan kosakata yang efektif hendaknya beranjak dari kata-kata

yang sudah diketahui menuju kata-kata yang belum atau tidak

(44)

commit to user BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah SD Warga

Pada awalnya, SD Warga Surakarta hanya diperuntukkan untuk anak-anak

kaum pendatang asli Tionghoa totok (ayah/ibunya adalah berasal dari daratan

Tiongkok). Lambat laun layanan sekolah pun berkembang untuk Tionghoa

keturunan. Bahkan, pada pertengahan abad perjalanannya, SD Warga terbuka bagi

anak-anak non Tionghoa. Sejak itulah SD Warga Surakarta berkembang semakin

cepat dan menjelang satu abad usianya, SD Warga mendapat siswa sebanyak 119

siswa.

Perkembangan SD Warga tidak hanya pada peningkatan jumlah murid

saja. Namun juga pada sarana dan prasarananya. Bangunan gedung pun ditambah

dengan lantai dua yang terdiri dr tiga kelas. Pada pertengahan tahun ajaran

1985-1986 mulai dibentuk BP3 yg sangat membantu kelancaran perkembangan

pendidikan dan pelayanan murid, juga bentuk partisipasi aktif para orang tua

murid.

Adapun untuk menggalakkan dan mendorong minat anak-anak untuk

membaca SD Warga juga menyediakan ruang perpustakaan yang lengkap dengan

beraneka ragam buku. Tidak ketinggalan pula sebuah perpustakaan untuk para

pendidik dan para orang tua murid yang berasal dari BP3 SD Warga.

(45)

commit to user

SD Warga juga melengkapi sarana dan prasarana sekolah berupa dua buah

kantin dan satu koperasi yang menjual alat-alat tulis, sehingga para murid tidak

perlu keluar sekolah apabila membutuhkan makanan dan alat-alat tulis.

Dalam mengikuti perkembangan pendidikan, SD Warga juga berusaha

untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik yang intrakulikuler maupun yang

ekstrakulikuler dengan lebih menanamkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.

Kemajuan intrakulikuler dapat dilihat dari hasil ujian EBTA dengan

kuantitas lulusan 100% pada tahun 1963-1986. SD Warga juga menerbitkan

majalah “Suarga”, artinya Suara Warga. Yang berisi kegiatan-kegiatan dan hasil

karya tulis dari para guru dan murid. Majalah suarga terbit setiap caturwulan

dengan maksud memacu para murid mau berusaha mengirimkan hasil

karangannya untuk mngisi majalah tersebut. Kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler SD

Warga antara lain : drumband, bulu tangkis, seni tari daerah/nasional, basket,

pramuka, tenis meja, berenang, perkusi, kulintang, modern dance, koor/paduan

suara.

warga. Yang sudah merupakan rencana untuk perbaikan dan perluasan gedung SD

(46)

commit to user

2. Profil SD Warga Surakarta

Nama Sekolah : SD Warga

N.I.S : W 050/04/NIS-SD/BP/DES/12

M.S.S : WI 102036104041

Provinsi : Jawa Tengah

Otonomi : Surakarta

Kecamatan : Jebres

Desa/Kelurahan : Desa Prajan

Jalan dan Nomor : Ir. Juanda Nomor 72

Kode Pos : 57121

Telefon : (0271) 633971

Status Sekolah : Swasta

Surat Keputusan / SK : Nomor 427/103.51/PR/DITGL : 15 Maret 2001

Penerbit SK : Drs. Pradja Suminta, SH. MM.

Tahun Berdiri : 1904

Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

Luas Bangunan : 2500 M2

3. Visi dan Misi SD Warga

Visi : Mewujudkan pendidikan Warga berkualitas.

Misi : Membawa anak didik berfikir cerdas, berbudi pekerti luhur,

bertanggung jawab, mandiri, terampil, sosial dilandasi iman yang

(47)

commit to user

4. Tujuan Sekolah

1. Mencapai kompetensi siswa secara individual maupun klasikal secara

optimal

2. Mencapai kenaikan / kelulusan yang baik

3. Menghargai nilai-nilai sosial (lingkungan teman seusia, keluarga, maupun

masyarakat)

4. Bersikap jujur dan adil dalam tindakan keseharian

5. Menghargai nila-nilai ciptaan demi kelestarian ciptaan Tuhan

5. Standar Kelulusan Sekolah

1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan anak.

2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

3. Memenuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, adat, ras dan golongan

sosial ekonomi.

5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kirits,

kreatif.

6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan

bimbingan guru pendidik.

7. Mnunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.

8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam

(48)

commit to user

9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan

sekitar.

10.Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

11.Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap Bangsa, Negara, dan

Cinta Tanah Air Indonesia.

12.Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan

memanfaatkan waktu luang.

13.Berkomunikasi secara jelas dan santun.

14.bekerja sama dengan kelompok, tolong menolong, dan menjaga diri

sendiri dalam lingkungan keluarga teman sebaya.

15.menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

16.menunjukkan kemampuan membaca, menyimak, berbicara, menulis dan

berhitung.

6. Sarana dan Prasarana

SD Warga Surakarta berdiri dengan luas bangunan 2.500 m2 diatas tanah

milik Yayasan Warga dengan luas 3.000 m2. Seluruh bangunan SD Warga

Surakarta dalam kondisi baik dan bersih untuk kelancaran kegiatan belajar

mengajar.

Bangunan tersebut terdiri dari :

Ruang kelas = 15 ruang

Ruang Kepala Sekolah = 1 ruang

(49)

commit to user

Ruang Komite Sekolah = 1 ruang

Ruang Perpustakaan = 1 ruang

Ruang Kesenian = 1 ruang

Ruang UKS = 1 ruang

Laboratorium Bahasa Mandarin = 1 ruang

Laboratorium Bahasa Inggris = 1 ruang

Ruang Komputer = 1 ruang

7. Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah

Gambar 3.1 :

Bagan Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah

(50)

commit to user

8. Daftar Siswa Kelas 3A SD Warga Surakarta

Kelas 3A berjumlah 31 siswa, terdiri dari 19 perempuan dan 12 laki-laki.

Tabel 3.1 :

Daftar nama murid kelas 3A SD Warga Surakarta tahun ajaran 2011/2012 :

(51)

commit to user

Sumber: Daftar Siswa Kelas 3A SD Warga Surakarta

B. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

1. Observasi Kelas

Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai syarat

penulisan tugas akhir di SD Warga Surakarta. Praktikan mempersiapkan dan

memilih materi yang akan diajarkan. Materi yang telah dipersiapkan sesuai

dengan media yang akan diterapkan. Praktikan juga diberi hak untuk memberi dan

mengoreksi serta memberi penilaian pada setiap pekerjaan siswa untuk

mengetahui perkembangan siswa pada pelajaran bahasa China selama mengajar.

Praktikan diberi kesempatan dari pihak sekolah untuk mengajar pelajaran

bahasa China di kelas 3A. Di ruang kelas 3A terdapat 17 meja siswa dan 34 kursi

(52)

commit to user

tulis putih) dan satu buah black board (papan tulis hitam) beserta spidol dan kapur

untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas. Di atas papan tulis terdapat

gambar Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta burung garuda. Di dinding

sekeliling kelas ditempeli beberapa gambar tokoh pahlawan nasional. Ada juga

beberapa hasil karya siswa yang di pasang di kelas. Pada dinding belakang

terdapat satu buah jam dinding dan satu buah bank data kelas 3A.

Siswa SD Warga Surakarta belum menggunakan buku paket atau buku

materi bahasa China. Siswa hanya mempunyai buku catatan saja. Selama

pelajaran bahasa China berlangsung, siswa kelas 3A terlihat tenang dan disiplin,

mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru pamong. Suasana

kelas cenderung monoton. Karena penyampaian materi hanya ditulis di papan

tulis kemudian siswa mencatat materi yang ada di papan tulis di buku catatan

mereka. Sehingga lambat laun siswa mulai tampak bosan, ada yang mengantuk,

bahkan ada yang sibuk berbicara dengan teman sebangku tanpa mendengarkan

dan mencatat pelajaran.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Mengajar merupakan rencana pembelajaran yang

dibuat sebelum pengajaran dilakukan. Rencana pembelajaran dibuat bertujuan

supaya pengajaran dilakukan secara jelas dan tepat sasaran serta dapat

tersampaikan dengan baik.

Agar kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SD Warga berjalan

(53)

commit to user

dahulu sebelum mengajar. Berikut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang dibuat penulis dengan media audio visual :

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertama :

Sekolah : SD Warga Surakarta

Mata Pelajaran : Bahasa China

Kelas / Semester : 3A / II

Judul : Hewan

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit

Pertemuan Ke- : 2

A. Standar Kompetensi

Siswa mampu mengenal nama-nama hewan dengan

menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan nama-nama hewan dalam bahasa China.

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa China

Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata nama-nama

hewan dalam bahasa China

Menjelaskan urutan penulisan hanzi dari kosakata nama-nama

(54)

commit to user

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mendefinisikan nama-nama hewan dalam bahasa

China

Siswa dapat melafakan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa

China dengan benar

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata

nama-nama hewan

E. Ringkasan Materi

dòngwù (hewan)

动物

动物园

Kebun binatang

Dòngwùyuán

(55)

commit to user

niú ( sapi )

kambing

yáng

Shé ( ular )

(56)

commit to user

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu

diajarkan pada hari ini

b. Menjelaskan materi

kosakata “Hewan”

c. Menjelaskan urutan

menulis hanzi

d. Menjelaskan cara

membaca atau

c. Mencatat urutan

(57)

commit to user

3. Kegiatan

Akhir

a. Menugaskan siswa

membaca seluruh

materi kosakata

“Hewan”

b. Menyampaikan

materi minggu depan

c. Salam penutup

a. Membaca seluruh

materi kosakata

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

(58)

commit to user

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kedua :

Sekolah : SD Warga Surakarta

Mata Pelajaran : Bahasa China

Kelas / Semester : 3A / II

Judul : Hewan

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit

Pertemuan Ke- : 3

A. Standar Kompetensi

Siswa mampu mengenal nama-nama hewan dengan

menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan nama-nama hewan dalam bahasa China

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa China

Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata nama-nama

hewan dalam bahasa China

Menjelaskan urutan penulisan hanzi dari kosakata nama-nama

hewan

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mendefinisikan nama-nama hewan dalam bahasa

(59)

commit to user

Siswa dapat melafakan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa

China dengan benar

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata

nama-nama hewan

E. Ringkasan Materi

Slide Show

Zhū ( babi )

anjing

gǒu

(60)

commit to user

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

(61)

commit to user

namanya dipanggil

2. Kegiatan

Inti

a. Memberi pertanyaan

tentang materi yang

telah diajarkan

minggu lalu

b. Melanjutkan materi

minggu lalu

c. Menjelaskan urutan

menulis hanzi

d. Menjelaskan cara

membaca atau

melafalkan kosakata

dengan benar

e. Menugaskan siswa

membaca ulang

c. Mencatat urutan

hanzi

d. Mendengarkan

penjelasan guru

kemudian ikut

membaca kosakata

e. Membaca seluruh

kosakata yang telah

materi ulangan untuk

(62)

commit to user

Total 40

menit

H. Sumber Pembelajaran

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

www.google.co.id

I. Media Pembelajaran

Papan tulis

Spidol

Laptop

Proyektor

Speaker

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ketiga :

(63)

commit to user Sekolah : SD Warga Surakarta

Mata Pelajaran : Bahasa China

Kelas / Semester : 3A / II

Judul : Musim di China

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit

Pertemuan Ke- : 5

A. Standar Kompetensi

Siswa mampu mengenal empat musim di negara China dengan

menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan empat macam musim di China dalam bahasa

China.

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata empat musim di China dalam bahasa

China

Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata dalam bahasa

China

Mengenal hanzi dari kosakata empat musim di China

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mendefinisikan kosakata empat musim di China

dalam bahasa China

(64)

commit to user

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata empat

musim di China

E. Ringkasan Materi

Slide Show

中国的季节

Zhōngguó de Jìjié

Musim di China

夏天

xiàtiān

musim panas

秋天

qiūtiān

(65)

commit to user

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

(66)

commit to user

2. Kegiatan

Inti

a. Menyampaikan

materi yang akan

diajaran pada hari ini

b. Menjelaskan kosakata

Musim di China

melalui powerpoint

c. Menjelaskan cara

membaca atau

melafalkan kosakata

dengan benar

d. Menjelaskan urutan

menulis hanzi

a. Menyiapkan buku

catatan dan alat

d. Mencatat urutan

penulisan hanzi

30

menit

3. Kegiatan

Akhir

a. Menugaskan siswa

membaca ulang

seluruh kosakata

tentang musim di

China

b. Salam penutup

a. Membaca seluruh

(67)

commit to user

H. Sumber Pembelajaran

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

Mandarin Dasar untuk Sekolah Dasar kelas 3

www.google.co.id

I. Media Pembelajaran

Papan tulis

Spidol

Laptop

Proyektor

(68)

commit to user

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Keempat :

Sekolah : SD Warga Surakarta

Mata Pelajaran : Bahasa China

Kelas / Semester : 3A / II

dengan menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan kosakata cuaca di musim gugur, semi, panas dan

dingin dalam bahasa China

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata cuaca di musim gugur, semi, panas dan

dingin dalam bahasa China

Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata cuaca dalam

bahasa China dengan benar

Mengenal hanzi dari kosakata cuaca di musim gugur, semi, panas

dan dingin.

(69)

commit to user

Siswa mampu mendefinisikan kosakata hangat, sejuk, panas dan

dingin dalam bahasa China

Siswa dapat melafakan kosakata dalam bahasa China dengan benar

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata cuaca

hangat, sejuk, panas dan dingin

E. Ringkasan Materi

( Musim panas sangat panas. )

Qiūtiān hěn liángkuai。

( Musim gugur sangat sejuk. )

Dōngtiān hěn lěng。

( Musim dingin sangat dingin. )

Chūntiān hěn nuǎnhuo。

( Musim semi sangat hangat. )

Zhōngguó de jìjié。

( Musim di China )

1.Zhōngguó yǒu sì gè jìjié。( China punya 4 musim.)

2.Xiàtiān, qiūtiān, dōngtiān hé chūntiān。

( musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.)

3. Qiūtiān shì zuì hǎo de jìjié。

( musim semi adalah musim yang terbaik. ) 4. Tiānqì bù rè yě bù lěng, hěn nuǎnhuo。

(70)

commit to user

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu

diajarkan pada hari ini

b. Menjelaskan kosakata

cuaca pada musim di

d. Menjelaskan cara

membaca atau

a. menyiapkan buku

catatan dan alat

penjelasan dari guru

d. Mendengarkan

penjelasan guru dan

30

(71)

commit to user

melafalkan kosakata

dengan benar

e. Menjelaskan urutan

menulis hanzi

ikut membaca atau

melafalkan kosakata

e. Menuliskan urutan

penulisan hanzi

setiap musim di China

d. Salam penutup

c. Membaca seluruh

kosakata tentang

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

Mandarin Dasar untuk Sekolah Dasar kelas 3

(72)

commit to user

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelima:

Sekolah : SD Warga Surakarta

Mata Pelajaran : Bahasa China

Kelas / Semester : 3A / II

China dengan menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan kosakata cuaca dan empat musim di China dalam

bahasa China

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata cuaca dan musim di China dalam bahasa

China

Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata cuaca dan

musim dalam bahasa China dengan benar

Mengenal hanzi dari kosakata dan empat musim di China

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mendefinisikan kosakata musim dan cuaca dalam

(73)

commit to user

Siswa dapat melafakan kosakata dalam bahasa China dengan benar

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata cuaca dan

musim di China

E. Ringkasan Materi

中国的季节

Zhōngguó de Jìjié

Musim di China

夏天

xiàtiān

musim panas

秋天

qiūtiān

(74)

commit to user

( Musim panas sangat panas. )

Qiūtiān hěn liángkuai。

( Musim gugur sangat sejuk. )

Dōngtiān hěn lěng。

( Musim dingin sangat dingin. )

Chūntiān hěn nuǎnhuo。

(75)

commit to user

Zhōngguó de jìjié。

( Musim di China )

1.Zhōngguó yǒu sì gè jìjié。( China punya 4 musim.)

2.Xiàtiān, qiūtiān, dōngtiān hé chūntiān。

( musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.)

3. Qiūtiān shì zuì hǎo de jìjié。

( musim semi adalah musim yang terbaik. ) 4. Tiānqì bù rè yě bù lěng, hěn nuǎnhuo。

( cuacanya tidak panas dan tidak dingin, sangat hangat. )

.

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu

a. Mengulang materi

yang telah diajarkan

(76)

commit to user

c. Membaca seluruh

kosakata tentang

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

Mandarin Dasar untuk Sekolah Dasar kelas 3

(77)

commit to user

3. Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar di SD Warga Surakarta, praktikan

mengajarkan mata pelajaran bahasa China di kelas 3A dalam 9 kali pertemuan.

Yaitu 1 pertemuan untuk perkenalan, 5 pertemuan untuk pemberian materi, dan 3

pertemuan untuk ulangan. Perincian pertemuan tersebut sebagai berikut :

Tabel 3.2 :

Jadwal mengajar bahasa China di kelas 3A SD Warga Surakarta

tahun ajaran 2011/2012 :

No. Tanggal Kelas Materi Yang Diajarkan

1 2 Februari 2012 3A Observasi kelas dan perkenalan

2 9 Februari 2012 3A Hewan

3 16 Februari 2012 3A Melanjutkan materi “Hewan”

4 23 Februari 2012 3A Tes pertama

Pertemuan pertama praktikan memulai kegiatan belajar dengan

memperkenalkan diri dan menyapa siswa kelas 3A menggunakan sapaan bahasa

(78)

commit to user

dengan semangat : 老师好!“. Kemudian praktikan menyakan kabar mereka

dengan bahasa China : “今天你们好吗?”. Reaksi para siswa ternyata berbeda dari

pertanyaan pertama. Mereka ada yang tertawa, diam, dan menjawab secara asal

pertanyaan praktikan. Ternyata mereka belum bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Praktikan kemudian menjelaskan arti dari pertanyaan tersebut. Kemudian

praktikan memberikan contoh sapaan singkat yang digunakan setiap pelajaran

mengawali pelajaran bahasa China. Sapaan tersebut antara lain :

(79)

commit to user

( Jīntiān nǐmen hǎo ma? )

(apakah hari ini kalian baik-baik saja?)

Murid : “很好。老师呢?”

Percakapan di atas selalu dilakukan setiap praktikan akan memulai

pelajaran. Setelah selesai menjelaskan sapaan tersebut, praktikan kemudian

menyampaikan materi yang akan disampaikan minggu depan. Praktikan juga

memberitahu kepada para siswa bahwa praktikan akan menggunakan media

audio-visual pada saat mengajar bahasa China. Para siswa sangat menyambut

dengan gembira mendengar mereka akan belajar bahasa China menggunakan

media audio-visual. Di akhir pelajaran praktikan juga membiasakan siswa untuk

mengucap salam menggunakan bahasa China. Biasanya pelajaran diakhiri dengan

mengucap salam seperti :

Guru : “好,谢谢你们。再见!”

(Hǎo, xièxiè nǐmen. Zàijiàn!)

(baiklah, terima kasih semua. Sampai jumpa!)

Gambar

Tabel 3.1 Daftar nama murid kelas 3A SD Warga Surakarta
Gambarl 3.1 Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah.......................... 34
gambar dan memperdengarkan suara kepada siswa akan mempermudah siswa
gambar (Djamarah S.B, 1997:212).
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana meningkatkan motivasi belajar bahasa Mandarin melalui media audio visual dapat efektif dan

Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.. Penulisan laporan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi

PENERAPAN STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA PERANCIS.. Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA PERANCIS.. Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Skripsi Siti Hajar Rahmayanti yang Berjudul “Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningatkan Penguasaan Mufrodat Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Bagi Siswa Kelas

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Siswa. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kegiatan IbM dengan memanfaatkan media audio visual (audio visual aids) dalam mengajarkan kosakata bahasa Inggris bagi siswa Tpengabdian sesuai dengan yang ada di lapangan

Hasil Penerapan Audio Visual Terhadap Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelompok A1 RA An- Nur Nurul Aulia Hasil penerapan audio visual terhadap pengenalan Bahasa Inggris di kelompok A1