HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGANMEKANISME KOPING DAN SIKAP DALAM MENJALANKAN PROFESI NERS PADA MAHASISWA
UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTAANGKATAN 2013 Christin Wiyani
INTISARI
Latar Belakang: Mahasiswa ners sebelum menjadi seorang perawat diwajibkan untuk dapat menyelesaikan setiap tahapan proses pendidikan dengan nilai minimal B. Mahasiswa ners memiliki berbagai tuntutan dengan menyelesaikan 36 SKS apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan stres pada mahasiswa.Hal yang dilakukan mahasiswa ners untuk mengatasi hal tersebut adalah menggerakan sumber koping.Sumber koping akan terlihat rentang mekanisme koping yaitu mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif.Dalam menggerakan mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif bisa menimbulkan berbagai tingkatan sikap yang muncul.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa UNRIYO angkatan 2013.
Metode Penelitian: Penelitian dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 76. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 – 25 Oktobet 2013. Analisa data penelitian menggunakan Spermean range.
Hasil: Hasil analisis menggunakan spermean range untuk variabel stres dengan mekanisme koping diperoleh nilai p-value0,028 dan untuk variabel stres dan sikap diperoleh nilai p-value 0,024. Stres pada responden berada dalam kategori stres sedang (71,1%). Mekanisme koping pada responden berada dalam kategori mekanisme koping adaptif (84,2%). Sikap pada responden berada dalam kategori baik (92,1%).
Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013. Ada hubungan antara tingkat stres dengan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013.
Latar Belakang
Keperawatan di Indonesia dihadapkan oleh berbagai masalah keperawatan berupa tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan masyarakat. Masalah keperawatan ini dari waktu ke waktu terus berkembang dan semakin kompleks. Seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan kesehatan,meningkat pula syarat dan standar untuk dapat menjadi seorang perawat. Mahasiswa memiliki tingkatan sikap yang berbeda dalam menghadapi profesi ners yang dijalani. Tingkatan sikap meliputi hanya menerima apa yang sedang terjadi, merespon hal yang dialami, menghargai atau mengajak orang lain atau mendiskusikan suatu masalah, bahkan bertanggung jawab atas apa yang telah diambil menjadi keputusan (Notoatmojo ,2007). Tingkatan sikap ini ditambahkan dengan tugas mahasiswa ners sebelum menjadi seorang perawat diwajibkan untuk dapat menyelesaikan setiap tahapan proses pendidikan dengan nilai minimal B. Selain itu mahasiswa ners memiliki berbagai tuntutan yaitu dengan menyelesaikan 36 SKS yang terdiri dari 2 semester atau 13 bulan yang ditempuh dalam 55 minggu apabila hal tersebut
tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan terjadinya stres pada mahasiswa.
Hasil dari studi pendahuluan juga menujukan bahwa sikap yang muncul dari setiap mahasiswa berbeda, dari hasil wawancara 5 mahasiswa yang sedang mengikuti program profesi Ners didapatkan bahwa 2 dari 5 mahasiswa lebih bersikap bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko, 1mahasiswa mengatakan bahwa bersikap merespon dan menyelesaikan tugas atau masalah yang dihadapi tanpa memikirkan salah atau benar sikap yang diambil dan 2 mahasiswa mengatakan bahwa sikap yang diambil dalam menghadapi masalah adalah dengan cara mengajak orang lain untuk mengerjakan dan berdiskusi dalam menangani masalah.
Menurut penulis mereka memiliki tingkat stress, mekanisme koping dan sikap yang berbeda pula, ada yang memiliki mekanisme koping adaptif maupun maladaptif, begitu pula dengan sikap yang diambil. Mekanisme koping dan sikap yang diambil tersebut bisa menyebabkan sumber masalah baru. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis ingin meneliti tentang hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping
dan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Ners UNRIYO angkatan 2013.
A. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Mengetahui adakah hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa UNRIYO angkatan 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya tingkatstres mahasiswa Ners UNRIYO angkatan 2013.
b. Diketahuinya mekanisme koping stres mahasiswa Ners UNRIYO angkatan 2013.
c. Diketahuinya sikap mahasiswa Ners UNRIYO angkatan 2013.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitianini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitiandeskriptif korelasi dimana tujuanya untuk mengetahui hubungan antara variable bebasdan variabel terikat (Nursalam 2008). Dalam hal ini tingkat stres adalah variabel bebas dan variabel terikat yaitu mekanisme koping dan sikap mahasiswa Ners UNRIYO tahun 2013. Cross sectional merupakan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
karena pengukuran variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan. (Notoatmojo, 2012)
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2013 di Panti Sosial Tresna Wredha Budi luhur, kasongan, Bantul dan Panti Sosial Tresna WredhaAbiyoso, Candi Binangun, Pakem, Sleman yang dijadikan tempat praktik mahasiswa Ners.
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah tempat generalisasi yang terdiri atas suatu obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian akan ditarik kesimpulanya (Sugiono, 2010). Sedangkan menurut Eriyanto (2007) populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati dapat berupa orang, benda dan objek. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013, dengan jumlah populasi sebanyak 106 mahasiswa. 2. Sampel
Menurut Sugiono (2010) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi, sedangkan menurut Arikunto (2010) sempel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti yang dapat mewakili populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini adalah 76mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
Kriteria Inklusi dalam Penelitian ini Meliputi:
a. Mahasiswa profesi Ners Universitas Respati Yogyakarta yang masih aktif.
b. Mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta yang bersedia menjadi responden.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Mahasiswa ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 yang sedang sakit saat pengambilan data. b. Mahasiswa ners Universitas Respati
Yogyakarta angkatan 2013 yang cuti saat penelitian.
B. Definisi Oprasional dan Variabel Penelitian 1. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Tingkat
Stres
Pernyataan mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam merespon akibat tindakan, situasi, atau kejadian diluar dari kemampuan yang menyebabkan tuntutan fisik dan/ atau psikologis terhadap seseorang, yang dibedakan menjadi 3 yaitu, stres ringan, stres sedang, stres berat.
Kuesioner Skor stres (15-
60). Dengan kategori: Stres ringan (1-20) Stres sedang (21-40) Stres berat (> 41 ) Ordinal 2 Mekanisme koping Pernyataanmahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta tentang cara yang dilakukan untuk menangani gejala-gejala Kuesioner Koping maladaptive (8-16) koping adaptif (17-32) Nominal
Variabel Penelitian a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen ( variabel terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat stres pada mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah mekanisme koping dan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Program Studi Ilmu Keperawatan terdiri dari 2 tahap pendidikan, yaitu tahapan akademik dan tahapan profesi. Program studi ners Universitas Respati Yogyakarta bertempat di Kampus II Universiitas Respati Yogyakarta di jalan Tajem KM 1,5, maguwoharjo, depok, Sleman, Yogyakarta. Pendidikan profesi harus memiliki landasan akademik yang kokoh dan mengikuti perkembagan ilmu pengetahuan serta teknologi mukhtakhir, stres yang timbul pada saat
menjalankan profesi ners yang dibedakan menjadi 2 yaitu mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif
3 Sikap Pernyataan mahasiswa ners Universitas Respati Yogyakarta yang merupakan pengalaman atau pengakuan bahkan perasaan yang dialami terhadap kegiatan yang dijalani selama menjalankan profesi ners yang dibedakan menjadi 2 yaitu baik dan buruk
Kuesioner Sikap buruk (1-20) Sikap baik (21-40)
dalam bidang keilmuan maupun ke profesian.
Program studi ners Universitas Respati Yogyakarta berdiri pada tanggal 31 Desember 2008 dengan misi Menjadi program studi yang bermutu dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan Ners yang Profesional dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional pada tahun 2014.
Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Yogyakarta pada saat ini PSTW Yogyakarta mempunyai 2 (dua) Unit yaitu PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso di Pakem Kab. Sleman dan PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan Bantul.
Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta adalah Panti Sosial yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara baik dan terawat dalam kehidupan masyarakat baik yang berada di dalam panti maupun yang berada di luar panti. PSTW sebagai lembaga pelayanan sosial lanjut usia berbasis Panti yang dimiliki pemerintah dan memiliki berbagai sumberdaya perlu mengembangkan diri menjadi Institusi
yang progresif dan terbuka untuk mengantisipasi dan merespon kebutuhan lanjut usia yang terus meningkat (PSTW, 2010).
Pada penelitian ini sebagai subjek penelitian adalah mahasiswa ners Universitas Respati Yogyakarta yang pada saat itu mendapatkan stase gerontik sehingga lokasi penelitian berada di PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso di Pakem Kab. Sleman dan PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan Bantul.
2. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Profesi Ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 berjumlah 76 orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur dari responden.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Umur.
Frekuensi (n) Presentase (%) 22 21 27,6 23 44 57,9 24 8 10,5 25 1 1,3 31 1 1,3 44 1 1,3 Total 76 100
Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014
Berdasarkan hasil tabel 4.1 distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur mahasiswa program Profesi Ners angkatan 2013 Universitas
Respati Yogyakarta mayoritas respondenberusia 23 tahun dengan presentase (57,9%).
3. Hasil Analisis Univariat a. Stress
Stres adalah suatu gejala atau respon terhadap tekanan atau beban dalam kehidupan sehari-hari. Gambaran stres mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam menjalankan Profesi Ners dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2: Gambaran Stres Mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam Menjalankan Profesi Ners.
Stres Responden
Ringan 10 13,2
Sedang 54 71,1
Berat 12 15,8
Total 76 100
Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014
Tabel 4.2 menunjukan bahwa mayoritas stres yang dialami mahasiswa Profesi Ners yaitu 54 responden (71,1 %) memiliki stres sedang.
b. Mekanisme Koping
Mekanisme koping adalah suatu bentuk pertahanan diri terhadap stresor yang diterima. Gambaran Mekanisme Koping mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam menjalankan Profesi Ners dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3: Gambaran Mekanisme Koping Mahasiswa Ners Universitas Respati
Mekanisme Koping Responden
Frekuensi (n) Presentase (%)
Adaptif 64 84,2
Maladaptif 12 15,8
Total 76 100
Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014 Tabel 4.3 menunjukan bahwa mayoritas
Mekanisme Koping yang dilakukan mahasiswa Profesi Ners yaitu 64
responden (84,2 %) dengan mekanisme koping adaptif.
c. Sikap
Sikap adalah reaksi seseorang terhadap rangsangan terhadap suatu objek.Gambaran Sikap mahasiswa
Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam menjalankan Profesi Ners dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4: Gambaran SikapMahasiswa Ners Universitas Respati
Mekanisme Koping Responden
Frekuensi (n) Presentase (%)
Baik 70 92,1
Buruk 6 7,9
Total 76 100
Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014
Tabel 4.4 menunjukan bahwa mayoritas Sikap yang dilakukan mahasiswa Profesi Ners yaitu 70 responden (92,1 %) dengan sikap baik.
1. Hasil Analisis Bivariat
Penelitian ini menggunakan analisis spermean rangedengan tingkat kesalahan0,05. Pada penelitian ini memiliki 2 tabel yaitu
hubungan stres dengan mekanisme koping dan stres dengan sikap manggunakan tabel 3x2 untuk melihat nilai p-value antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
Tabel 4.5: Hubungan Tingkat Stres dengan Mekanisme Koping dalam Menjalankan Profesi Ners pada Mahasiswa ners UNRIYO angkatan 2013. Stres Mekanisme Koping Total p-value Adaptif Maladaptif n % n % n % Ringan 8 10,5 2 2,6 10 13,2 0,028 Sedang 50 65,8 4 5,3 54 71,1 Berat 6 7,9 6 7,9 12 15,8
Total 64 84,2 12 15,8 76 100 Sumber data: data primer diolah juli 2014
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa mahasiswa profesi ners yang memiliki tingkat stres sedang dan mekanisme koping adaptif mejadi mayoritas dengan jumlah mahasiswa 50 (65,8%). Hasil analisis statistik menggunakan spermean-range didapatkan nilai P-value= 0,028 yang berarti ada hubungan antara tingkat
stres dengan mekanisme koping dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa ners UNRIYO angkatan 2013.
Tabel 4.6: Hubungan Tingkat Stres dengan Sikap dalam Menjalankan Profesi Ners pada Mahasiswa Ners UNRIYO angkatan 2013. Stres Sikap Total p-value Baik Buruk N % n % n % Ringan 10 13,2 0 0 10 13,2 0,024 Sedang 51 67,8 3 3,9 54 71,1 Berat 9 11,8 3 3,9 12 15,8 Total 70 92,1 6 7,9 76 100
Sumber data: data primer diolah Juli 2014 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui
bahwa mahasiswa profesi ners yang memiliki tingkat stres sedang dengan sikap baik mejadi mayoritas dengan jumlah mahasiswa 51 (67,8%). Hasil analisis statistik menggunakan spermean-range didapatkan nilai P-value = 0,024 yang berarti ada hubungan antara tingkat stres dengan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa ners UNRIYO angkatan 2013.
Pembahasan
1. Hubungan Tingkat Stres dengan Mekanisme Koping
Hasil analisis statistik hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping mahasiswa profesi ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 diketahui ada hubungan antara Tingkat stres dengan Mekanisme Koping dengan nilai P-value= 0.028. Dengan demikian pada penelitian ini dapat dikatakan ada hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme
koping pada mahasiswa profesi ners Universitas Respati Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Suminarsis (2009) dengan judul Hubungan antara Tingkat Stres dengan Mekanisme Koping Pada Mahasiswa Keperawatan Menghadapi Praktek Belajar Lapangan di Rumah Sakit dengan hasilp-value= 0,001 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres mahasiswa dengan mekanisme koping pada mahasiswa UMS yang sedang melaksanakan praktik belajar lapangan dirumah sakit dan didukung juga oleh penelitian Sri Ningsih (2009), dengan judul hubungan antara tingkat stress dengan mekanisme koping mahasiswa profesi ners Universitas Muhamadiyah Semarang angkatan 2009. Hasil penelitian dari uji statistic didapatkan ada hubungan antara tingkat stress dengan mekanisme koping, dengan diperoleh nilai r=0,338 p=0,01 p<alpha(0,05) dari uji statistic korelasi pearson.
Hasil penelitian didapatkan 50 responden (65,8%) memiliki tingkat stres sedang dan mekanisme kopingnya adaptif artinya semakin ringan tingkat stres maka mekanisme kopingnya adaptif. Hal ini
dipengaruhi oleh sumber koping yaitu kemampuan personal, dukungan sosial, aset materi dan keyakinan positif.Secara teori, mekanisme koping memiliki hubungan dengan tingkat stres. Mekanisme koping yang baik atau mekanisme koping adaptif tentu akan mempengaruhi tingkat stres, karena pemecahan masalah juga lebih positif. Hasil penelitian ini di dukung oleh Mesarini (2013) dimana hasil penelitian didapatkan mahasiswa memiliki tingkat stres sedang dan mekanisme koping adaptif dimana Lazarus dan Folkman (1984) berpendapat bahwa faktor yang menentukan strategi koping atau mekanisme koping yang paling banyak atau sering digunakan sangat tergantung pada sejauhmana tingkat stres yang dialami dan kepribadian seseorang (Isnin, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 2 responden (2,6%) memiliki stres ringan dan
mekanisme koping
maladaptif,mekanisme koping maladaptif disebabkan karena kurangnya dukungan sosial dari orang terdekat, yaitu teman dan keluarga memecahkan masalah. Faktor kesehatan juga penting dalam tingkat stres seseorang karena
selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut mengerahkan tenaga yang cukup besar. Mekanisme koping maladaptif yang terjadi pada mahasiswa program profesi ners Universitas Respati Yogyakarta dimungkinkan karena mahasiswa sering menyendiri, lari dari masalah yang ada dan tidak mampu mengoreksi serta memperbaiki diri dari segala kekurangan yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian 6 (7,9%) responden memiliki stres berat dengan mekanisme koping adaptif, hal ini disebabkan karena mahasiswa yang memiliki stres berat masih mampu menggerakan sumber koping yang ada seperti mendekatkan diri kepada Tuhan untuk menghilangkan kejenuhan, dan tetap berusaha mengkoreksi dan memperbaiki diri dari segala kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki selama profesi.
2. Hubungan Tingkat Stres dengan Sikap
Hasil analisis statistik hubungan tingkat stres dengan sikap mahasiswa profesi ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 diketahui ada hubungan antara Tingkat stres dengan sikap dengan
nilai P-value= 0.024.Dengan demikian pada penelitian ini dapat dikatakan ada hubungan antara tingkat stres dengan sikap pada mahasiswa profesi ners Universitas Respati Yogyakarta.
Hasil penelitian didapatkan 51 responden (67,1%) memiliki stres sedang dan sikap baik dan 9 responden(11,8%) memiliki stres berat dengan sikap baik sedangkan jumlah responden stres ringan dan sikap buruk pada penelitian ini tidak ada. Hal ini dikarenakan mahasiswa merasa senang mengikuti program profesi ners yang diyakini bahwa program profesi ners menjadikan mahasiswa sebagi perawat profesional dan mahasiswa mampu mengumppulkan tugas, mengikuti ujian stase dan ujian responsi selama menjadi mahasiswa aktif program profesi ners. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa walaupun mahasiswa berada dalam kategori stres ringan, sedang dan berat tetapi sikap mahasiswa masih dapat mempercayai, menerima dan melakukan hal-hal yang masih berkaitan dengan program profesi ners maka sikap mahasiswa masih dalam kategori baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Berdasarkan penyajian data dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukan bahwa:
1. Mayoritas responden (71,1%) memiliki tingkat stres sedang
2. Mayoritas responden (84,2%) memiliki mekanisme koping adaptif 3. Mayoritas responden (92,1%)
memiliki sikap baik
4. Secara statistik ada hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa UNRIYO angkatan 2013 dengan nilai p-value=0,028.
5. Secara statistik ada hubungan antara tingkat stres dengan sikap mahasiswa dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa UNRIYO angkatan 2013 dengan nilai p-value=0,024
A. Saran
1. Bagi Prodi Profesi Ners Universitas Respati Yogyakarta Universitas Respati Yogyakarta khusunya prodi Profesi Ners, agar menginformasikan tentang tugas, lokasi, kewajiban dan tata tertib selama menjalankan profesi ners sebelum mahasiswa melaksanakan program prefesi ners diseimbangi dengan pembekalan ketrampilan kasus
nyata dalam pelatihan sebelum menjalankan profesi ners (panum) agar mahasiswa yang akan mengikuti profesi ners siap dalam menghadapi tugas dan tanggung jawab tanpa minimbulkan stres.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel lain yang berhubungan dengan sikap mahasiswa program profesi ners seperti perilaku mahasiswa.
3. Bagi Ilmu keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengembangan ilmu keperawatan , khusunya keperawatan jiwa berkaitan dengan stres, mekanisme koping, sikap dan tidak hanya memperhatikan keadaan sehat secara fisik.
4. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa profesi ners mengalami stres sedang oleh karena itu diharapkan kepada mahasiswa agar mampu mengontrol stres sedang tersebut atau mengurangi agar tidak berlanjut ke stres berat yang dapat mengganggu fisik dan mental pada saat mengikuti program profesi ners.
Daftar Pustaka
Keliat, B. A. (2009). Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta: ECG.
Lungan, Richard. (2006). Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Mustikasari. 2006.pembagian mekanisme koping. http://mustikanurse.com. McDowel (2006) Measuring Health : A Guide to Rating Scales and Quetionnires
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan.