• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN. Transkrip Draft Wawancara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR LAMPIRAN. Transkrip Draft Wawancara"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

86

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Transkrip Draft Wawancara

Transkrip Draft Wawancara

Jaringan Komunikasi Pemerintah Desa dalam Program Pemberdayaan Masyarakat pada Tahun 2018

(Studi Pada Desa Kedung Pedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang)

1. Nama : Mohammad Faizin Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 60 tahun

Pekerjaan : -

Jabatan : Kepala Desa

Tahun menjabat : - Kepala desa (1999 – 2006) - Kepala desa (2013 – 2019)

Organisasi yang diikuti: Ketua Aliansi Perkumpulan Kepala desa se-Kecamatan Pendidikan terakhir : SMA

Tanggal penelitian : 16 Juni 2019

1) Pemberdayaan masyarakat itu merupakan ranah LPMD atau PKK?

“LPMD dan PKK. Tapi lebih spesifik itu PKK. Kalo LPMD itu memberdayakan masyarakat di desa dari segala sektor, PKK khususnya untuk warga perempuan. Karena jumlah penduduk berjenis kelamin wanita di desa kami itu lebih banyak, makanya perempuan harus bener-bener mendapatkan perhatian pemberdayaannya. Darisini PKK tujuannya pemberdayaan juga yang berjalan bareng sama LPMD yang bertujuan untuk mengentas kemisikinan dengan berbagai terobosan inovasi-inovasi yang memaksimalkan potensi yang ada di desa sehingga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat.”

(2)

87

2) Kalau programnya yang menentukan PKK atau LPMD?

“Keduanya. LPMD bersama PKK memiliki tugas untuk bareng-bareng merancang program-program di pemberdayaan itu. Cuman kalau PKK itu sifatnya lebih spesifik ke Ibu-ibu, kalau LPMD kan secara umum kayak menyeluruh ke anak muda, manula, laki-laki, perempuan.

3) Apakah Pemerintah desa berkerjasama dengan instansi lain untuk membantu menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“kadang bekerjasama dengan pihak instansi lain. Karena kan kita butuh orang lain atau pihak instansi lain untuk membantu menggali potensi yang ada di desa kita. Tapi lebih memprioritaskan potensi-potensi masyarakat desa kita dulu. Karena kan ada beberapa orang di LPMD dan PKK yang sering mengikuti pelatihan-pelatihan di kecamatan atau kabupaten, nah itu nanti yang biasanya membantu memberi pelatihan yang pernah mereka ikuti untuk berbagi ke masyarakat”

4) Bagaimana respon atau partisipasi masyarakat dalam membantu Pemerintah desa menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“Baik, dan mereka sangat antusias sekali. Tapi karena kesibukan masyarakat dan waktu, sehingga kadang-kadang pada saat kita mendatangkan pelatihan atau penyuluhan untuk membantu masyarakat desa itu ga tepat. Jadi timing ga tepat gitu. Jadi gimana cara kita (pemerintah desa) untuk mencari waktu yang benar-benar tepat biar masyarakat bisa datang ke pelatihan atau penyuluhan untuk pemberdayaan. Jadi kita pilah-pilah kalau pelatihan atau penyuluhan itu soal perempuan ya kita taruh di waktu rutinan ibu-ibu PKK biasanya, kalau untuk anak muda lewat karang taruna, kadang lewat sela-sela setelah rapat umum bersama masyarakat juga.”

5) kalau mengambil keputusan atau membuat kebijakan di program pemberdayaan itu kepala desa ikut andil atau bagaimana?

“mereka merancang, kita proses bersama lalu kita ambil keputusan bersama. Dan juga kita melibatkan BPD dalam setiap mengambil keputusan atau kebijakan baru.”

(3)

88

6) Dalam merancang program pemberdayaan setiap setaun sekali atau langsung satu periode?

“jadi kami punya RPMJDes satu periode yang berarti 6 tahun, tapi sistemnya berkelanjutan. Jadi kita bikin program-program tahunan untuk acuan pengerjaan tiap tahunnya.”

7) Pernah tidak ketika pemerintah mengadakan suatu prgram pemberdayaan trus partisipasi masyarakat kecil?

“Ada, sering juga. Kadang program-program pemerintah tidak semuanya bisa diterima oleh masyarakat. Karena kadang cara berpikir masyarakat tidak sambung sama apa yang dimau pemerintah. Jadi memang penting ada rapat-rapat khusus untuk memberikan pengertian-pengertian ke masyarakat. Supaya mereka paham output yang dihasilkan dari setiap program dari pemerintah desa itu kayak gimana.”

8) Apa saja yang menjadi kendalam Pemerintah desa dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat desa?

“menyelaraskan cara berpikir masyarakat. Kadang masyarakat ga begitu paham dengan program pemberdayaan masyarakat yang kita rancangkan kalau itu sebenernya baik untuk masyarakat. Jadi itu menjadi tugas kita untuk bagaimana caranya bisa mengambil hati masyarakat agar mereka paham dengan kemauan kita untuk membantu menyejahterakan masyarakat. Orang kalau semua sejahterah kan ya seneng.”

9) Hal apa saja yang tetap dilakukan untuk tetap menjaga citra positif pemerintah desa di mata masyarakat?

“Kita tetap kawal aturan pemerintah kepada masyarakat. Karena kadang-kadang aturan-aturan pemerintah tidak mudah dipahami masyarakat. Kadang paham tapi tidak legowo. Lah itu sulit. Jadi banyak hal yang kadang ada sifat iri antara masyarakat. Kayak pembagian raskin itu kan khsusus untuk masyarakat miskin, nah itu kadang ada yang iri. Jadi ga mudah.”

(4)

89

10) Siapakah yang berperan dalam menerima dan mengelola aspirasi dari masyarakat? Dan bagaimana alurnya?

“kita itu welcome aja kalau tiap ada aspirasi dari masyarakat. Tiap tahun kan kita kelola pengeluaran atau program-program apa saja yang sudah terealisasi dalam kurun waktu satu tahun. Nah setiap awal tahun kita selalu adakan forum musyawarah bareng masyarakat untuk menyampaikan mendengar aspirasi dari masyarakat. Jadi mereka ngeflorin apa saja yang menjadi evaluasi bagi pemerintah juga usulan-usulan program dari masyarakat. Kalau ada usulan di pertengahan tahun ya bisa disampaikan lewat RT nya biar disampaikan ke forum rapat ”

11) Bagaimana komunikasi keseharian yang terbentuk dalam Pemerintah desa?

“kami itu dalam pemerintahan desa mengusahakan dengan semua perangkat itu baik. Jadi sebelum bekerja tiap minggu kita rapat evaluasi kegiatan mingguan. Jadi kalau ada problem kita selesaikan bersama. Biar kalau kerja lebih legowo dan ga ada unek-unek.”

12) Melalui media apa para anggota Pemerintah desa saling menjaga hubungan baik antar sesama anggota?

“lewat tatp muka, kan kita betatap muka tiap hari. Jadi terbentuk hubungan baik dengan sendirinya ya kayak antara bapak sama anak. Jadi kekeluargaannya kental. Kadang kan tiap kali selesai rapat kita selalu makan bareng, dari situ juga bisa jadi media kita saling menjaga hubungan baik antar perangkat.

13) Ketika anda mendapatkan informasi baru, siapakah orang yang pertama kali anda beritahu?

“liat situasinya. Kalau soal keamanan ya langsung ke BABINSA sama LINMAS. Kalau maslaah lainnya ya berdasarkan tupoksinya masing-masing. Jadi kalau soal administrasi desa ya ke sekdes sama perangkat desa. Kalau pemberdayaan masyarakat ke LPMD sama PKK.”

(5)

90

14) Bagaimana cara anda untuk mengambil hati atau dekat dengan masyarakat?

“ya sopo, sonjo. Sonjo itu ya kalau seperti ada masyarakat yang meninggal ya kita datang i, kalau ada kumpulan rutinan seperti tahlilaln ya sellau datang. Kalau sopo ya tegur sapa sama masyarakat dimanapun.”

15) Pernah terjadi misscom?

“selama ini tidak, semua berjalan baik-baik saja. Jadi kalau ada masalah ya kita langsung ngomong untuk mengurangi misscom tadi.”

16) pernah tidak ketika ada informasi untuk masyarakat ternyata tidak tersampaikan atau tersebar kepada seluruh masyarakat?

“saya kira tidak pernah. Karena kalau ada informasi baru atau program pemerintah ya selalu kita sampaikan. Jadi kita memang harus tanggap. Ujung tombaknya RT untuk yang lenih dekat sama masyarakat dalam menyampaikan informasi.”

(6)

91 2. Nama : Yudi Kiswanto

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 31 tahun

Pekerjaan : PNS

Jabatan : Sekretaris Desa

Tahun menjabat : - Kaur Keuangan (2009 – 2016) - Sekretaris desa (2017 – sekarang) Organisasi yang diikuti : -

Pendidikan terakhir : SMA

Tanggal penelitian : 17 Juni 2019

1) Apa saja program pemberdayaan yang sudah berjalan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir di masyarakat?

“pelatihan keterampilan kerja dan pengelolaan bank sampah. Keterampilan kerja nya buat ibu-ibu rumah tangga.”

2) Siapakah yang berwenang mengambil keputusan/kebijakan baru dalam masalah pemberdayaan masyarakat?

“kalo pengambilan keputusan segala kebijakan di desa itu dari kepala desa atas saran dari musyawarah”

3) Apakah pemerintah desa bekerjasama dengan tokoh masyarakat atau instansi lain dalam membantu menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“tidak. Jadi murni dari masyarakat untuk masyarakat. swakelola istilahnya. Kalaupun ada instansi lain yang membantu itu kita hanya mengambil untuk jadi narasumber. Itu pun dalam waktu setaun maksimalnya kita hanya mengadakan pelatihan dua kali, yang satu kita pakai narasumber dari luar desa atau instansi, yang satu kita pakai orang dalam desa sendiri.”

(7)

92

4) Bagaimana respon/partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah desa menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“respon mereka bagus. Mereka sering ngasih saran dan masukan. Berarti kan secara ga langsung mereka aktif berpartisipasi.”

5) Apakah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan secara rutinan atau hanya suatu saat saja?

“pelaksanannya rutin dilakukan dalam setaun dua kali kalo dari desa. Tapi kalo untuk penerapannya ke masing-masing RT itu masih belum dilakukan secara rutin. Soalnya kalo selesai ada pelatihan yaudah selesai. Gaada rutinan-rutinan lagi sampai ada pelatihan lagi.”

6) Hal-hal apa saja yang menjadikan program pemberdayaan masyarakat tetap berjalan meskipun partisipasi dari warga sedikit?

“tuntutan dari pemerintah pusat untuk tetap merealisasikan program pemberdayaan. Kalaupun partisipasi dari masyarakat kurang, kita yang lebih berusaha untuk mendorong mereka untuk tetap mau ikut pelatihan-pelatihan.”

7) Hal apa saja yang tetap dilakukan untuk tetap menjaga citra positif pemerintah desa di mata masyarakat?

“sebenarnya itu tergantung cara kita menyampaikan informasi ke masyarakat sih ya, kalo kita menyampaikannya secara baik insyaAllah ga bakal merusak citra kita. Tapi itu juga tergantung dari pemikiran masyarakat sendiri sih. Soalnya masyarakat disini kan heterogen, jadi pasti tetap aja ada kekurangan kita di mata masyarakat meskipun kita sudah berusaha untuk selalu menyampaikan dengan cara baik-baik.”

8) Solusi apa saja yang telah dilakukan untuk meminimalisir kegagalan dalam merealisasikan program pemberdayaan pada masyarakat?

“kalo dikatakan kegagalan sih sebenarnya ga ada ya. Soalnya program-program kita selalu terealisasi. Kecuali kalo usulan program dari masyarakat terlalu banyak dan

(8)

93

belum bisa terealisasi di tahun sekarang, ya itu akan terealisasi di tahun depannya. Jadi kita bikin skala prioritas terlebih dulu.”

9) Apa peran dan tugas anda dalam sistem pemerintah desa? “mengelola segala keuangan desa sesuai dengan peraturan.”

10) Siapa yang berperan penting dalam mengelola pemberdayaan masyarakat?

“panitia yang telah dibentuk. Soalnya tiap tahun kan pasti selalu ada kepanitiaan yang dibentuk.”

11) Siapa yang berperan dalam menerima dan mengelola aspirasi dari masyarakat ? dan bagaimana alurnya?

“kalo menerima kan dari RT. Dan dari RT nanti disampaikan saat rapat dengan semua perangkat desa. Baru nanti kita musyawarahkan dengan BPD. Tapi tidak menutup kemungkinan juga masyarakat langsung menyampaikan aspirasinya kepada perangkat desa nanti kita sampaikan semua saat rapat. Biasanya paling tidak dalam setaun kita mengadakan rapat 6 kali dalam setaun.”

12) Ketika ada informasi baru dari kepala desa apakah selalu disampaikan melalui rapat atau melalui orang per orangan?

“selalu rapat intern terlebih dulu. Kalau memang itu sifatnya semua lapisan harus tau, ya kita mengundang semua RT juga. Tapi kalo informasinya langsung tertuju ke suatu kelompok atau per orangan ya langsung ke sekelompok atau orang itu.”

13) Bagaimana komunikasi keseharian dalam pemerintah desa? “luwes aja sih, ga ada batasan-batasan.”

14) Apakah anggota pemerintah desa diperbolehkan mengirimkan pesan atau informasi secara langsung kepada kepala desa?

(9)

94

15) Pernahkan terjadi miss komunikasi antar anggota pemerintah desa?

“pernah. Contohnya kita ada rapat intern trus ada satu atau dua orang yang ga ikut rapat, jadi salah satu orang menyampaikan ke orang yang ga datang rapat itu. Dan yang disampaikan itu biasanya Cuma setengah-setangah, jadi informasi yang didapat ga sama kayak yang di rapat.”

16) Apa ada hambatan pemerintah desa dalam mendapatkan/menyebarkan suatu infromasi antar sesama anggota?

“ga ada hambatan. Kan sekarang udah jamannya media yah, jadi udah ga ada hambatan.”

17) Ketika ada informasi baru atau kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar, siapakah yang bertanggung jawab menyampaikan informasi tersebut?

“kalo sesuai aturan yang menyampaikan ke masyarakat itu kepala kewilayahan atau kepala dusun. Karena semua yang berbau dengan masyarakat itu kepala dusun.”

18) Melalui media apa para anggota pemerintah desa saling menjaga hubungan baik antar sesama anggota?

“ya melalui media whatsapp sih ya. Kalo menjaga hubungpenan baik sih kita selalu ada rapat rutinan seminggu sekali sama perangkat desa. Kadang juga makan diluar bareng sih waktu jam pulang sambil omong-omongan gitu.”

19) Ketika anda mendapatkan informasi baru, siapakah orang yang pertama kali anda beritahu?

“kepala desa. Sebelum saya menyampaikan ke perangkat desa yang lain, selalu saya sampaikan ke kepala desa dulu.”

20) Ketika anda merasa ketinggalan informasi kepada siapa anda biasa bertanya?

“saya selalu cek grup whatsapp sih mbak. Soalnya sekarang kan udah dipermudah dengan media sih yah. Jadi kalo kita ga on media ya bakal ketinggalan infromasinya dari situ.”

(10)

95

21) Siapa sajakah yang pernah bertanya kepada anda tentang informasi yang baru disampaikan?

“ketua RT. Rata-rata mereka kalo ga paham, setelah rapat selesai ya minta penjelasan lagi dari saya kalo kurang jelas.”

22) Soslusi apa yang dilakukan untuk meminimalisir kegagalan dalam proses penyebaran komunikasi kepada masyarakat?

“sesuai prosedur aja sih kalo untuk mengurangi kegagalan informasi kita undang langsung RT nya. Soalnya kan RT yang lebih dekat dengan masyarakat. Kadang juga kita menyebarkan pamflet atau selebaran ke warung-warung gitu kalo mau ada perlombaan atau pengumuman soal penerimaan perangkat desa atau apa.”

(11)

96 3. Nama : Imam Suprapto

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 47 tahun

Pekerjaan : Karyawan BUMD PDAM Kab. Malang

Jabatan : Ketua LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa)

Tahun menjabat : - Wakil Ketua LPMD (2001 – 2010) - Ketua LPMD (2011 – sekarang) Organisasi yang diikuti : -

Pendidikan terakhir : S1 Manajemen Tanggal penelitian : 19 Juni 2019

1) Boleh tau apa saja peran LPMD?

“Kita tuh tidak banyak yang kita lakukakan. Kecuali tentang apa yang disosialisaikan oleh program desa.LPMD itu adalah bagian daripada kesatuan di lembaga desa. Ada LPMD ada BPD. Secara hierarki posisi BPD sejajar dengan kepala desa.kalo LPMD ini ada dibawah naungan desa. Sehingga tugas dan fungsi pemberdayaan ini secara ga langsung diatur oleh desa, karena posisinya berada dibawah naungan desa. Jadi kita bisa memberikan ide dan masukan ini atas dasar permintaan desa. Apa yang kita lakukan dan pikirkan untuk perkembanan desa, kadan kita khawatirkan ada miss komunikasi denagn desa, jadi kita sifatnya lebih banyak menunggu daripada memunculkan ide-ide. Karena seandainya kita memprogramkan apa yang menjadi tupoksinya pemberdayaan untuk masyarakat sini, kita tidak akan bisa melaksanakannya 100% . sehingga kita sifatnya untuk membantu saja dari apa yan telah dilaksanakan desa”

2) Apa saja program kegiatan LPMD?

“Sementara ini program-program desa baik itu pembangunan, sosialisasi pemberdayaan-pemberdayaan dalam bidang sosial, masyarakat ataupun pemuda sejauh ini sudah tertaping atau terselesaikan oleh desa. Artinya kita hanya membantu dalam

(12)

97

pos-pos yang memang perlu kita bantu saj . Sehingga kita belum pernah dalam suatu peluang menangani satu program yang seutuhnya oleh LPMD.tapi kita sifatnya hanya membantu dari perencanaan pembangunan desa. Beberapa tahun lalu setelah kita konfirmasi dalam pembimbingan LPMD se-kecamatan, itu ternyata disana juga ada beberapa pemikiran. Jadi suatu misal disuatu desa ini LPMD nya tampil justru malah menjadi pesaing oleh desa. Karena maunya LPMD kan punya suatu program secara utuh soal pembangunan, padahal secara hierarkinya soal tanggung jawab akhirnya kan tetep kepala desa sebagai penguasa tertinggi di desa. Nah ini yang tidak kita inginkan yang terjadi di kedung pedaringan ini. Oleh karenanya kita sifatnya hanya berkomunikasi, berkonsolidasi dan selalu membicarakan tentang bagaimana atau apa yang sedang dilakukan oleh desa. Kalao memang desa ini secara langsung bisa menangani dengan baik, maka kita di LPMD ini sifatnya membantu. Bisa membantu di tengah teknisnya, jadi administrasinya, atau di pelayanannya jika di program kesehatan. Jadi kita memnag belum pernah memiliki suatu program khusus yang pure dari LPMD sendiri.

3) Berarti benar-benar tidak menyusun program kegiatan sama sekali?

“Bukan berrati kita benar-benar lepas tanggungjawab dari tugas LPMD sebenarnya. Cuman kita itu amau memposisikan secara formal. Artinya kita gamau menampilkan sebagai suatu LMPD yang utuh, yang diberikan suatu program tetap yang rutin. Bukannya gamau yah, tapi memang selama ini ga ada itu. Kalo kita mengacu pada aturan ADD dan DD dimana disitu ada sebuah split dana untuk penunjang kegiatan LPMD. LPMD itu secara rutin melakukan pertemuan bulanan dimana rapat ini dimaksudkan merumuskan suatu kegiatan yang nantinya bisa dikomunikasikan ke desa untuk ditindaklanjuti. Seperti contohnya pembentukan panitia pilkades, mengkomunikasikan soal gejolak tahun baru supaya desa tetap aman. Nah apa yang kita rundingkan ini desa tau, tapi soal ditindaklanjuti atau tidak sama desa, kita sudah lepas tangan. LPMD disini sebenarnya hanya sebagai fungsi tambahan untuk melengkapi struktur desa. Jadi kita belum pernah menangani satu permasalahan real utuh satu program. Tapi anggota kita itu pencar-pencar seperti mengurusi masalah bank sampah, sosialisasi keterampilan membuat taplak dengan ibu-ibu misalnya. Kita ga

(13)

98

pernah menunjukan secara lansung kalo itu semua produk kegiatannya LPMD. Karena kita gamau dianggap sebagai lembaga yang menjadi pesaing desa. Walaupun kita menghasilkan suatu program kerja, toh ini juga atas perhatian desa. Jadi ibarat kalo di rumah itu kita hanya nyinoman . ketok ga ketok pokok kita wes kerjo. Kalo di kedung pedaringan LPMD nya hanya sebatas membantu setiap ada program kerja yan sedang berlangsung. Jadi secara organisasinya tidak terlihat dengan utuh. Jadi kayak ada tapi tidak tampak.

Dulu antara LPMD dan BPD ini ada semacam batas. Karena LPMD nya merasa disendirikan. Jadi setiap ada program LPMD ini jadi oposisi desa. Tapi kalo sekarang sudah engga. Maslaahnya sebelum kita ditunjuk sebagai anggota LPMD ada pemaparan seacara luas tentang LPMD, bagaimana mengelolanya dan fungsi dan posisinya apa. Yang ternyata LPMD itu ada dibawah desa yang secara bersama-sama membangun desa walaupun tidak secara langsung. Karena bagaimanapun secara skill, waktu, fokusnya tetap ada di kepala desa. Sebenarnya kalo biacar soal pemberdayaan itu ga hanya LPMD tapi karang taruna dan RT juga termasuk. Sejak adanya ADD pemerintah desa lebih menggerakkan pada RT nya langsung. Artinya baik itu usulan, ide kegiatan, desa ini lebih memberdayakan kepada RT nya. Kalo di kedung pedaringan LPMD nya hanya sebatas membantu setiap ada program kerja yan sedang berlangsung.”

(14)

99 4. Nama : Dewi Astutik

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 42 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Jabatan : Di Desa

- Anggota LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) - Ketua Pengelolaan Bank Sampah

- Anggota PKK Desa Di Kecamatan

- Kader KB - Sub PPKBD

Tahun menjabat : - Anggota LPMD (2013 – sekarang)

- Ketua Pengelolaan Bank Sampah (2014 – sekarang) - Anggota PKK Desa (2004 – sekarang)

- Sub PPKBD (2010 – sekarang) Organisasi yang diikuti : - Fatayat Nahdatul Ulama (NU)

- NWB (Perkumpulan Bank Sampah Se-kabupaten Malang) Pendidikan terakhir : SMA

Tanggal penelitian : 17 Juni 2019

1) Apa saja program pemberdayaan yang sudah berjalan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir di masyarakat?

“ada keterampilan membuat hantaran, ada keterampilan membuat kotak nasi dari kardus yang sudah tidak terpakai, pembuatan bunga dari sabun, bikin tas rajut dari tali kur. Pokoknya dalam kurun waktu setaun minimal ada pemberdayaan 2 keterampilan baru kalo satu desa. Tapi kalo per RT sering, selama di RT itu ada kumpulan ibu-ibu PKK nya. Soalnya kalo d desa kan per RT cuman diambil perwakilan 2 orang saja. Kalo menyeluruh semuanya kan dananya ga cukup toh. Tujuan untuk pemberdayaan

(15)

100

ini itu untuk menambah kreatifitas sekaligus penghasilan ibu-ibu rumah tangga. Sejauh ini yang banyak dan sering dipake itu ya pembuatan hantaran sama kotak nasi yang lumayan bisa menghasilkan. Kalo pemberdayaan dari desa dilaksanakan setahun dua kali lewat ibu-ibu PKK. Nanti kan di PKK ada perwakilan tiap RT, nanti ilmunya bisa dikembangkan ke PKK RT nya masing-masing. ”

2) Siapakah yang berwenang mengambil keputusan/kebijakan baru dalam masalah pemberdayaan masyarakat?

“lewat musyawarah mbak. Jadi semua ibu-ibu kader dikumpulin jadi satu dulu, trus rundingan kira-kira keterampilan apa yang lagi booming, nanti kita ajukan ke desa.”

3) Apakah pemerintah desa bekerjasama dengan tokoh masyarakat atau instansi lain dalam membantu menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“iya selalu mbak. Kemarin pelatihan kita mendatangkan narasumber dari sanggar GANESHA. Kayak bikin rajut dari tali kur, membuat hantaran gitu. Terus ada juga kita mendatangkan narasumber dari DISNAKER yang pelatihannya membuat mie dari sayur tahun kemarin. Terus ada juga kerjasama dari KOPERASI UMKM untuk membantu memasarkan produk yang dibikin masyarakat. Jadi kita memang difasilitasi sama DISNAKER untuk soal pemberdayaan itu. Istilahnya yaa memang dikasih dana dari mereka untuk mendatangkan narasumber-narasumber itu. Terus sekarang desa sedang bekerjasama juga sama lembaga KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dari kabupaten. Kadang dari mereka juga memberikan pelatihan dari barang-barang bekas atau barang yang gampang ditenukan, pokok yang sekiranya bisa membangun perekonomian masyarakat. ”

4) Bagaimana respon/partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah desa menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“masyarakat sangat mendukung. Dan mereka berharap program pemberdayaan ini itu berkelanjutan. Jadi tiap tahun ada. Cuman kendalanya ada di dana. Jadi kita benar-benar ngasih pelatihan ke orang-orang yang bisa mengelola kelanjutannya. Maksdunya ya memang yang benar-benar minat, butuh pelatihan dan dia bisa menghasilkan. Kalo

(16)

101

Cuma diberikan ke orang-orang yang ga butuh-butuh banget kan sama aja kayak membuang dana toh. Karena beli bahan-bahan buat pelatihannya kan juga butuh dana gitu. Jadi kalo respon dari masyarakat sendiri memang sangat tinggi pastisipasinya. ”

5) Apakah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan secara rutinan atau hanya suatu saat saja?

“ Rutin. Kalo dari desa setahun ada dua kali pelatihan. Kalo dari luar desa misal kaya instansi lain atau dari DISNAKER biasanya setahun sekali. Tapi dalam setiap kali pelatihan itu ada 2 macam kerajinan. Misalkan sulam pita sama bikin hantaran. Jadi kami ibu-ibu kader pelatihannya dalam waktu 5 – 6 hari itu ga cuman satu keterampilan saja. Bisa 2 keterampilan juga. Tapi beda lagi kalo PKK d per RT, itu kadan pertemuannya sebulan sekali dan itu cuman satu keterampilan saja. Bahkan satu jenis keterampilan saja kadang bisa sampai 2/3 kali pertemuan.”

6) Hal-hal apa saja yang menjadikan program pemberdayaan masyarakat tetap berjalan meskipun partisipasi dari warga sedikit?

“ya karna ada anggaran untuk pemberdayaan masyarakat. Kalo ga ada anggaran kan ya gabisa berjalan. Dan program memang harus terealisasi. Kalo ada dana tapi program tidak terealisasi kan jadi tanda tanya besar dana itu masuk kemana. Paling dikit di desa tiap kali pemberdayaan 15 orang kok. Jadi paling engga masih ada orang yang mau.”

7) Hal apa saja yang tetap dilakukan untuk tetap menjaga citra positif pemerintah desa di mata masyarakat?

“adanya kegiatan yang nyata, Anggaran yang terealisasi, dan masyarakat mengetahui penyaluran anggarannya. ”

8) Apa saja yang kerap kali menjadi kendala pemerintah desa dalam melaksanakan program pemberdayaan pada masyarakat?

“dana sih mbak. Soalnya kalo gaada dana kan gabisa terealisasi. Tapi memang semua program harus dan wajib terealisasi kok.

(17)

102

9) Solusi apa saja yang telah dilakukan untuk meminimalisir kegagalan dalam merealisasikan program pemberdayaan pada masyarakat?

“sebenernya ga ada program yang gagal terealisasi sih. Cuman waktunya aja yang tertunda. Jadi kalo program tidak bisa berjalan di tahun ini misalkan karena sudah terlalu banyak program, jadi kita realisasikan tahun depannya.”

10) Apa peran dan tugas anda dalam sistem pemerintah desa?

“Menimba ilmu dari luar desa untuk disalurkan ke masyarakat desa langsung, jadi lebih berperan sebagai penyalur ke masyarakat saja. Entah itu dari segi kesehatan ataupun keterampilan dan kerajinan itu sendiri.”

11) Siapa yang berperan penting dalam mengelola pemberdayaan masyarakat?

“seluruh pemerintah desa. Ya kalo gaada persetujuan dari pemerintah desa kan kita gabisa jalan. Pengajuan dana kan kita juga ke pemerintahan desa. Tapi yang mengelola dana itu ya semua anggota PKK. Jadi dari Sekdes dananya langsung dikasihkan ke PKK.”

12) Siapa yang berperan dalam menerima dan mengelola aspirasi dari masyarakat ? dan bagaimana alurnya?

“Kader. Jadi aspirasi atau saran dari masyarakat disampaikannya langsung kepada saya. Kadang waktu perkumpulan PKK per RT gitu. Nanti semua usulan dari warga saya tampung dan saya sampaikan waktu ada rapat rutinan pemerintah desa. Jadi alurnya dari masyarakat dulu lalu disampaikan ke kader per RT baru ke pemerintah desa.”

13) Ketika ada informasi baru dari kepala desa apakah selalu disampaikan melalui rapat atau melalui orang per orangan?

“rapat. Pernah kepala desa langsung menyampaikan informasi ke masyarakat juga waktu perkumpulan PKK. Jadi aku kadang nginformasikan pak Kades mungkin kiranya ada informasi yang mau disampaiakn ke masyarakat secara langsung ya monggo. Gitu.”

(18)

103

14) Bagaimana komunikasi keseharian dalam pemerintah desa?

“luwes ajasih. Dan desa selalu menampung aspirasi dari masyarakat dengan baik. Dan selalu merealisasikannya.”

15) Apakah anggota pemerintah desa diperbolehkan mengirimkan pesan atau informasi secara langsung kepada kepala desa?

“boleh aja. Kita sistemnya kayak kekeluargaan jadi ga yang harus terstruktur gitu. Soalnya kepala desanya memang enakan. Ga seperti atasan yang harus dihormati. Kita tuh dianggap apa maumu kalo bagus ya aku turutin. Jadi kekeluargaannya memang tinggi.”

16) Pernahkan terjadi miss komunikasi antar anggota pemerintah desa?

“kalo perangkat desa kan kita gatau yah. Tapi kalo kita sendiri gapernah sesama PKK.”

17) Apa ada hambatan pemerintah desa dalam mendapatkan/menyebarkan suatu infromasi antar sesama anggota?

“ga ada.”

18) Ketika ada informasi baru atau kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar, siapakah yang bertanggung jawab menyampaikan informasi tersebut?

“kita ‘kader PKK’. Kalo dari masalah pemberdayaan. Kan masing-masing RT punya Kader, jadi mereka yang menyampaikan ke masyarakat wilayah RT nya. Tapi kalo informasi desa secara umum ya dari RT ke jamaahnya atau warganya.”

19) Ada atau tidak masyarakat yang sampai tertinggal informasi?

“ada. Itu biasanya orang yang ga ikut perkumpulan tahlilannya bapak-bapak, ataupun pengajiannya ibu-ibu. Jadi dia orang yg sosial nya kurang sama tetangga rumahnya. Biasanya orang yang sibuk kerja dan pulang hanya untuk istirahat. Jadi ga sempet ikut perkumpulan-perkumpulan. Biasanya sih pendatang yg pekerja.

(19)

104

20) Melalui media apa para anggota pemerintah desa saling menjaga hubungan baik antar sesama anggota?

“ya melalui media Whatsapp. Tiap bulan ada pertemuan kader desa juga. Liburan bareng juga pernah sama seluruh pamong desa biasanya dua atau tiga taun sekali. Kalo sama kader ya tiap tahun hehe.”

21) Ketika anda mendapatkan informasi baru, siapakah orang yang pertama kali anda beritahu?

“kalo informasinya dari desa ya saya menyampaikannya ke RT. Tapi kalo infromasi dari luar desa kaya misal ada lomba-lomba ya saya menyampaikannya ke pak kades dulu. Tapi kalo seputar kesehatan atau pelatihan ya saya sampaikan ke kader.”

22) Ketika anda merasa ketinggalan informasi kepada siapa anda biasa bertanya?

“kalo di desa saya gapernah ketinggalan informasi sih mba, soalnya kalo disuruh ikut rapat ya saya selalu datang. Tapi ya pernah sih ketinggalan informasi saya tanyanya ke mas yudi (sekdes)”

23) Siapa sajakah yang pernah bertanya kepada anda tentang informasi seputar pemberdayaan desa?

“anak KKN atau anak SMA yang lagi bikin karya tulis ilmiah. Sama mahasiswa yang biasanya buat menyelesaikan tugas akhir kayak samean. Kadang aku juga sering jadi pembicara soal penyuluhan administrasi tentang bank sampah. Soalnya kan aku salah satu koordinator administrasi bank sampah se-kecamatan.”

24) Solusi apa yang dilakukan untuk meminimalisir kegagalan dalam proses penyebaran komunikasi kepada masyarakat?

“ya menyebarkan informasi dengan cepat ke masyarakat.”

25) Menurut anda, bagaimana kinerja pemerintah desa dalam mengayomi dan melayani masyarakat?

(20)

105

“bagus. Sangat bagus. Dalam hal pembangunan desa terwujud, terus desa juga semakin maju, desa memiliki prestasi. Kemarin POLINDES menang lomba di tingkat Jawa Timur. Desa masuk penghargaan Adipura juga. Dan menang fashion show daur ulang dari sampah tingkat Kabupaten. ”

(21)

106 5. Nama : Winda Yasinta

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 47 tahun

Pekerjaan : Usaha Catering

Jabatan : Wakil Ketua LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa)

& Sekretaris PKK

Tahun menjabat : - Wakil Ketua LPMD (2013 – sekarang) - Sekretaris PKK (2013 – sekarang) Organisasi yang diikuti :

Pendidikan terakhir : SMA sederajat Tanggal penelitian : 26 Juni 2019

1) Apa saja program pemberdayaan yang sudah berjalan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir di masyarakat?

“Banyak. Ada pelatihan-pelatihan untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Yang sudah berjalan itu ada pelatihan menyulam dari pita yang di aplikasikan ke tas, untuk dibuat hiasan dinding, ada untuk taplak juga. Terus rajut-rajutan juga sudah berjalan. Daur ulang sampah untuk membuat cosplay yang sedang berjalan sekarang. Cosplay nya itu kebetulan saya yang pegang hasil capturing dari desa Wonokoyo kecamatan Poncokusumo. Sebenarnya itu diberdayakan ke masyarakat kan, tapi sejauh ini saya yang membuat sendiri. Masyarakatnya juga ikut andil dalam membuat, tapi cuman beberapa orang saja. Kemarin memang digalakkan untuk pendauran ulang dari segala macam benda yang bisa didaur ulang kan itu yang dipake untuk masyarakat. Sebenarnya daur ulang itu juga punya nilai ekonomis yang tinggi asal kita bisa membuat sesuatu semenarik mungkin. Maksudnya yang tidak semuanya terbuat dari sampah. Contohnya cosplay itu kan ga semuanya bahannya dari sampah. Tapi kalo dari bahan plastik yang tidak bisa dihancurkan itu jug apunya nilai ekonomis yang tinggi. Kayak misal curigen itu bisa dibuat jadi tas. Dan minat pembelinya juga tinggi. Tergantung dari desain atau model tasnya itu sendiri. kalo masyarakat di Kedung Pedaringan ini rasanya masih belum semuanya mau membuat seperti itu. Karena kan itu berlandas dari sebuah seni, bakat dan niat. Kalo dia punya

(22)

107

seni tapi gaada niatnya kan juga percuma. Dari niatnya aja sih masyarakat sini yang belum. Cuman beberapa orang saja dan mungkin bisa dihitung pake tangan juga.”

2) Siapakah yang berwenang mengambil keputusan/kebijakan baru dalam masalah pemberdayaan masyarakat?

“ketua PKK. Tim penggerak PKK. Ya bu lurah itu. Lpmd juga berperan penting. Karena LPMD itu yang menggiring pembangunan ke masyarakatnya. Itu yang menggiring semua pembangunan infrastukur dan pemberdayaan itu LPMD. PKK itu cuman menerapkan saja. LPMD itu pembantu desa jadi peranannya lebih penting ketimbang PKK.”

3) Apakah pemerintah desa bekerjasama dengan tokoh masyarakat atau instansi lain dalam membantu menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“kalo selama ini karena kadang pelatihannya dari saya langsung yah, jadi ya masyarakat untuk masyarakat. Tapi kadang kalo dari instansi itu biasanya instansi yang punya program ke desa-desa itu baru bisa kita mengajukan proposal kesana, baru instansinya mau datang. Kalo misalkan kita kesulitan narasumber, itu bisanya kita mengundang narasumber dan mereka yang menyediakan bahannya secara langsung. Tapi kalo dari desa nya kita sendiri karena faktor keterbatasan biaya atau dana, jadi narasumbernya berasal dari masyarakat sendiri. kita kan ga dibayar, jadi lebih ke perilaku sosial ke masyarakat saja. Jadi karena dana yang kita punya sedikit, jadi dananya itu lebih dialokasikan untuk membeli bahan-bahannya. Kalo narasumbernya yaa cuman sosial itu tadi saja. Tapi seneng, soalnya bisa nularin ilmu ke masyarakat. Kita juga biasanya dapat tawaran kerjasama dari DISPERINDAK yang mau memberikan modal kepada masyarakat yang pingin punya usaha, untuk membantu mengangkat ekonomi masyarakat. ”

4) Bagaimana respon/partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah desa menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“sangat tinggi dan sangat mau kalo dikasih pelatihan-pelatihan. Cuman karena faktor ekonomi kadang masyarakatnya mau, tapi kalo untuk beli bahannya kadang tidak

(23)

108

mampu. Ada yang mau tapi kalo disuruh cari bahan dia males gitu. Sebenarnya dia mampu untuk beli bahannya. Nah kalo yang daur ulang gitu kan kita bisa nyari bahannya di bank sampah, tapi untuk pernak-perniknya yang untuk mempercantik tampilan, kita kan harus keluar daerah nyarinya. Ya itu yang kadang membuat mereka males. Kalo tiap kali ada kegiatan banyak yang datang dan ikut berpartisipasi. Setiap kali di undang juga banyak yang datang.”

5) Apakah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan secara rutinan atau hanya suatu saat saja?

“sebenernya sih rutinan yah. Kadang setelah para kader ada pelatihan, kadang juga karena spontanitas ada dana. Karena kita ‘kader PKK’ kan punya program kerja untuk tiap tahun. Biasanya ada 3 program kerja yang diajukan. Misalnya tahun kemarin kita mengajukan proram pelatihan pengolahan dari kain perca, ada membuat kue kering, sama menyulam dalam kurun waktu setahun ini yang bisa dilaksanakan cuman kain perca aja, otomatis yang dua program kan belum terlaksana. Itu nanti diprogramkan lagi ke tahun depannya lagi. Dan gabisa dihapus kalo itu memnag belum terealisasi. Itu kan yang dari desa yah. Tapi kalo untuk pelatihan kita lebih ke spontanitas. Nanti dari LKP GANESHA mengadakan pelatihan gratis, itu saya yang memberitahu masyarakat sini kalo ada pelatihan gratis. Karena kalo perwakilan desa di kecamatan kan aku yah, jadi aku yang lebih sering ngasih informasi seputar pelatihan-pelatihan dari luar desa itu. Warga tuh antusiasnya tinggi kalo diajakin pelatihan. Tapi kendalanya satu sih, ekonomi. Jadi kalo disuruh ikut pelatihan mau, tapi kalo disuruh untuk praktek gamau. Ya karena soal ekonomi itu tadi yang jadi kendalanya. Sama pemasaran. Kita masih belum punya solusi untuk itu.”

6) Hal-hal apa saja yang menjadikan program pemberdayaan masyarakat tetap berjalan meskipun partisipasi dari warga sedikit?

“program kerja. Jadi ga mungkin kita tiba-tiba menghilangkan program kerja toh. Jadi ya kita berusaha merealisasikan program supaya tetap jalan dan mencoba untuk mengambil perhatian dari masyarakat.”

7) Apa saja yang kerap kali menjadi kendala pemerintah desa dalam melaksanakan program pemberdayaan pada masyarakat?

(24)

109

“dana dan kemauan dari masyarakat. Kadang masyarakat itu semangat di awal kalo ada pelatihan baru dari kader. Tapi ya gitu, kadang ga berkelanjutan jalannya.

8) Solusi apa saja yang telah dilakukan untuk meminimalisir kegagalan dalam merealisasikan program pemberdayaan pada masyarakat?

“ga ada program pemerintah yang gagal sih mba. Karena kan dikawal sama masyarakat yah, jadi ya memang harus terealisasi.”

9) Apa peran dan tugas anda dalam sistem pemerintah desa?

“pemateri/narasumber untuk keterampilan di Desa. semua Desa di Kabupaten.”

10) Siapa yang berperan penting dalam mengelola pemberdayaan masyarakat?

“LPMD dan PKK. Kalo LPMD itu yang menyusun dan menggiring keseluruhan soal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, sedangkan PKK yang bagian teknis. Maksudnya yang membantu merealisasikan, terutama ke bidang pemberdayaan masyarakatnya. Misal kayak kesehatan, keagamaan, keterampilan, koperasi, dll. Jadi semua itu saling berkaitan.”

11) Siapa yang berperan dalam menerima dan mengelola aspirasi dari masyarakat ? dan bagaimana alurnya?

“Kader. Dia berperan penting di Desa. karena dia yang lebih tau dan paham kondisi masyarakatnya. Kalo ada miss komunikasi ke masyarakat itu biasanya dari RT nya. Karena Ibu RT otomatis kan juga kteua PKK di Rt nya. Jadi dia yang berperan penting dalam penyebaran informasi ke masyarakat. ”

12) Ketika ada informasi baru dari kepala desa apakah selalu disampaikan melalui rapat atau melalui orang per orangan?

“selalu disampaikan melalui rapat.”

(25)

110

“lebih luwes kayak kekeluargaannya tinggi. Jadi tidak ada yang jadi pembeda antar orang di Desa. semua sama.”

14) Ketika ada informasi baru atau kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar, siapakah yang bertanggung jawab menyampaikan informasi tersebut?

“tergatung bentuk informasinya. Kalo soal pemberdayaan ya kader per RT nya sama ketua/ibu Rt nya masing-masing.”

15) Melalui media apa para anggota pemerintah desa saling menjaga hubungan baik antar sesama anggota?

“iya tiap tahun kita ada liburan bareng. Jadi semuanya lebih dekat dan silaturahmi nya ya bisa lewat situ juga. Rapat rutinan juga iya. Tiap bulan kita ada rapat. Bareng PKK, LPMD gitu. Kalo rapat bareng kepala desa sih engga ya, soalnya kan lurah cuman rapat sama perangkatnya saja yang sering.”

16) Ketika anda mendapatkan informasi baru, siapakah orang yang pertama kali anda beritahu?

“kalo pelatihan, ya grup WA Kader dan PKK. Jadi kalo di grup kan nanti semua orang yang baca informasinya bisa langsung disampaikan ke masyarakatnya. Jadi ga lebih ke individu-individu/personal, kalo grup kan lebih enak, bisa lebih cepet nyampeinnya. Kalo perorangan kan nanti bisa lebih lambat nangkap informasinya dan kadang juga bisa ada salah paham toh.”

17) Ketika anda merasa ketinggalan informasi kepada siapa anda biasa bertanya?

“biasanya kita ga pernah ketinggalan informasi. Karena kita kalo habis ada rapat atau apa-apa kan itu sudah di share d grup yah.

18) Menurut anda, bagaimana kinerja pemerintah desa dalam mengayomi dan melayani masyarakat?

“bagus. Saling mendukung sih antara perangkat desa dan kader-kader itu saling sambung. Dan saling membantu gitu. biasanya itu kalo masalahnya ada di bu RT. Kalo bu Rt nya mau gerak, ya pkk di RT nya pasti gerak juga.”

(26)

111 6. Nama : Siti Isaroh

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 44 Tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Jabatan : Anggota LPMD & Kader PKK Desa

Tahun menjabat : 2010 - sekarang Pendidikan terakhir : SMA

Tanggal penelitian : 27 Juni 2019

1) Apa saja program pemberdayaan yang sudah berjalan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ? Dan apa tujuannya?

“Banyak sih mbak. ada pelatihan sulam pita untuk di pake buat taplak, hiasan dinding sama hiasan yang buat di tas-tas; trus bikin bunga dari bahan dasar sabun mandi, bikin kotak hantaran, ngerajut, ngelola bahan plastik yang dari bank sampah dibuat cosplay yang biasanya kita tampilkan di karnaval. Kalo tujuannya yaa untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lewat kreatifitasnya ibu-ibu rumah tangga.”

2) Siapakah yang berwenang mengambil keputusan atau kebijakan baru dalam masalah pemberdayaan masyarakat?

“kita sistemnya musyawarah. Jadi kalau misal ada tawaran pelatihan dari instansi pemerintahan atau lembaga, ya kita tawarkan dulu di grup, dirundingin bareng ibu-ibu PKK yang lain, baru nanti bisadi putuskan bareng-bareng gimana enaknya gitu.”

3) Apakah pemerintah desa bekerjasama dengan tokoh masyarakat atau instansi lain untuk membantu menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“Iya mbak. Kan PKK itu ada dua macam yaa. Yang satu ibu-ibu Kader di desa, yg satunya lagi PKK tingkat RT. Nah kalo yg ibu-ibu kader biasanya ngajuin proposal pelatihan kayak ke sanggar Ganesha atau instansi lain, kadang juga dapat tawaran pelatihan atau workshop dari DISNAKER sama DISPERINDAK. Trus kalo yg PKK tingkat ibu-ibu RT biasanya yang jadi pemateri yaa kita ibu-ibu kader yang tadinya udah ikut pelatihan nanti ilmunya diterusin ke masyarakat lewat pertemuan PKK tiap

(27)

112

bulan itu. Tapi tiap RT kan kadernya beda-beda yaa. Jadi tergantung kader PKK di RT masing-masing.”

4) Bagaimana respon atau partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah desa menjalankan program pemberdayaan masyarakat?

“Bagus sekali. Mereka selalu antusias kalau tiap kali diadakan kegiatan atau pelatihan lingkup ibu-ibu. Tapi ya gitu namanya masyarakat kan ga semuanya sama ya, jadi ada yang cuman semangat diawal trus tiba-tiba hilang, ada yang cuman jadi tim hore, ada macam-macam wes.”

5) Apakah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan secara rutin atau hanya suatu saat saja?

“Rutin. Kalo dari desa setahun ada dua kali pelatihan. Kalo dari luar desa misal kaya instansi lain atau dari pemerintahan DISNAKER biasanya setahun sekali. Tapi dalam setiap kali pelatihan itu ada 2 macam kerajinan. Misalkan sulam pita sama bikin hantaran. Jadi kami ibu-ibu kader pelatihannya dalam waktu 5 – 6 hari itu ga cuman satu keterampilan saja. Bisa 2 keterampilan juga. Tapi beda lagi kalo PKK d per RT, itu kadan pertemuannya sebulan sekali dan itu cuman satu keterampilan saja.”

6) Apa saja yang kerap kali menjadi kendala pemerintah desa dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat?

“Sejauh ini sih kendalanya ada di dana yah. Kalo soal yg lain sih kayaknya engga. Soalnya kadang kader bareng masyarakat ada usul pelatihan atau sebuah program, ya kalau tidak ada dana kan yaa gabisa jalan. Padahal antusias masyarakat udah tinggi. Itu sih yang disayangkan.

7) Siapa yang berperan penting dalam mengelola pemberdayaan masyarakat?

“Kader bersama ibu-ibu PKK RT. Karena kalau cuman dari Kader aja juga ga bakal berkembang.”

(28)

113

8) Siapakah yang berperan dalam menerima dan mengelola aspirasi dari masyarakat? Bagaimana alurnya?

“Kader sama RT. Soalnya mereka kan yang paling dekat sama masyarakat secara struktural yaa. Jadi kalo ada pengaduan dari masyarakat biasanya disampaikan ke RT masing-masing trus si RT nanti ngehubungin carik nya, baru ke kepala desa.”

9) Bagaimana komunikasi keseharian dalam pemerintah desa? Apakah terstruktur atau luwes?

“Luwes aja. Pak Kades sering ngebilangin kalau ada apa-apa langsung diomongin bareng-bareng saja dan anggap aja kita ini keluarga gitu.”

10) Pernahkah terjadi miss komunikasi antar anggota pemerintah desa?

“kalau antar pmerintah desa kurang tau yaa mbak. Tapi kalau antar kader PKK kami sih jarang. Paling juga miss komunikasinya soal salah pemahaman tanggal acara gitu. Itu pun ya satu atau dua orang saja. Selain itu sih ga pernah.”

11) Ketika ada informasi baru, atau kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar, siapakah yang bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi tersebut?

““tergatung bentuk informasinya. Kalo soal pemberdayaan ya kader per RT nya sama ketua/ibu Rt nya masing-masing.”

12) Melalui media apa para angota pemerintah desa saling menjaga hubungan baik antar sesama anggota?

““Hampir tiap tahun kita selalu adain liburan bareng. Biar semuanya lebih dekat dan silaturahmi nya ya bisa lewat situ juga. Rapat rutinan juga iya. Tiap bulan kita ada rapat. Bareng PKK, LPMD gitu. Kalo rapat bareng kepala desa sih engga ya, soalnya kan lurah cuman rapat sama perangkatnya saja yang sering.”

13) Ketika anda mendapatkan informasi baru, siapakah orang yang pertama kali anda beritahu?

(29)

114

“Orang di grup Whatsapp kader PKK. Soalnya sekarang kan udah jamannya media, jadi tinggal share d grup aja.”

14) Ketika anda merasa ketinggalan informasi, kepad siap anda biasa bertanya? “Di grup Whatsapp juga hehe.”

(30)

115 7. Nama : Agung Suseno

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 38 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Jabatan : Ketua RT 07

Tahun menjabat : 2016 – sekarang Pendidikan terakhir : SMK

Tanggal penelitian : 29 Juni 2019

1) Bagaimana sistem komunikasi Pemerintahan Desa ketika terdapat informasi baru? “biasnaya pasti ada undangan tiap RT untuk musyawarah bersama. Jadi melalui rapat. Jadi kepala desa, pamong, RT, RW, BPD itu kumpul jadi satu semua di forum. Jadi setiap ada kegiatan baru atau apapun, kita sellau mengadakan musyawarah atau forum dulu di balaidesa. Informasi apa saja.

2) Pernahkah terjadi miscomunication antar Pemerintah Desa?

“untuk yang saya alami selama ini belum ada. Jadi informasi apasaja pasti tersampaikan. Itu juga tergantung dari masing-masing RT nanti bakal tersampaikan ga di masyarakatnya gitu. kalo saya sih setiap kali ada informasi baru ya saya usahakan bisa tersampaikan ke masyarakat ketika kumpulan tahlilan, atau perkumpulan ibu-ibu PKK. Jadi kalo RT yang lain ya kurang tau ya

3) Kalo ada miscom dari pemerintah desa ke masyarakat itu kesalahan dari siapa?

“saya rasa ya dari RT yah. Soalnya ketika informasi itu sudah tersampaikan di forum atau rapat, tapi masyarakat gatau apa-apa soal informasi itu yaa brarti yang bermasalah ada di RT nya.”

4) Ketika terdapat aspirasi baru dari masyarakat apakah ada alurnya untuk tersampaikan ke pemerintah desa?

“itu ada alur. Warga menyampaikan ke RT. nanti baru dari Rt bisa menyampaikan langsung ke kepala desa nya kalo ada forum. Kecuali kalo mendadak misal kebutuhan

(31)

116

soal keamanan, kita bisa langsung ngomong ke lurah tanpa menunggu forum dulu. Forumnya pasti tiap bulan ada kok.”

5) Bagaimanakah partisipasi masyarakat?

“tinggi kalo untuk wilayah kita sendiri. solidaritas dari warga itu tinggi. Uyub rukun gitu.

6) Ketika merasa ketinggalan informasi kepada siapa anda bertanya? “ke carik sih ya”

7) Apakah benar terjadi gap/ batas antar pemerintah desa?

“itu soal fanatik. Pilihan kan dari hati yah. Kalo orang yg cenderung fanatik sih ya, kalo yang dia lakukan itu ga sesuai yang diharapkan kan yah ngejalaninnya setengah-setengah yah. Ya tapi memang ada gap sih di pemerintah desa. itu kembali ke individu masing-masing. Kalo selama ini lurah tidak pernah membedakan orang-orang yg milih aku siapa saja, itu ga ada. Jadi lurah ya memposisikan semua sama, ga membeda-bedakan. Jadi itu lebih ke individu masing-masingnya yang ngejalanin. Pro dan kontra kan pasti ada yah.

8) Apa saja peran ketua RT?

“penyalur aspirasi dari warga. Apa yang dibutuhkan warga untuk kepentingan lingkunga, menjaga ketertiban, apa yang perlu disalurkan dari warga untuk pemerintah desa. komplek sih sebenarnya. Kayak menjaga gimana caranya warga tetap guyub rukun, kompak, merangkul dari segala aspek, aman, lingkungannya bersih, menfasilitasi setiap usulan dari warga dan masih banyak sih sebenarnya.”

9) Melalui media apa para anggota Pemerintah Desa menjaga hubungan baik antar sesama anggota?

“rapat tiap bulan, ngopi bareng, bincang-bincang santai bareng. Pas waktu-waktu tertentu. Biasanya sih ya karna sama-sama punya hobi yang sama”

(32)

117

10) Ketika terdapat informasi baru siapakah orang pertama kali yang anda kasih tau? “ke carik. Itu pun sifatnya saya klarifikasi dulu yah ke RT. Soalnya informasi baru terkait desa ya pasti dari atasan yah.

11) Pernahkan terjadi miscomunication dengan masyarakat?

“tergantung dari RT, dia mau bersosialisasi di lingkungan atau engga. Kalo dia gamau bersosialisasi yaa pasti bakal sering misscom sih yah.

(33)

118 8. Nama : Sutrisno

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 50 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Jabatan : Ketua RW

Tahun menjabat : 2009 – sekarang Organisasi yg diikuti : -

Pendidikan terakhir : SMA Tanggal penelitian : 30 Juni 2019

1) Bagaimana sistem komunikasi Pemerintahan Desa ketika terdapat informasi baru? “Selalu melalui rapat. Jadi kepala desa, pamong, RT, RW, BPD itu kumpul jadi satu semua di forum. Jadi setiap ada kegiatan baru atau apapun, kita sellau mengadakan musyawarah atau forum dulu di balaidesa. Informasi apa saja.”

2) Pernahkah terjadi miscomunication antar Pemerintah Desa?

“Selama ini enggak pernah kalo secara keseluruhan. Paling juga yg ngalamin miss komunikasi orang-orang yang ga ikut datang rapat waktu dikasih undangan ke balaidesa. Jadi kan dapet informasinya ya setengah-setengah.”

3) Kalo ada miscom dari pemerintah desa ke masyarakat itu kesalahan dari siapa?

“Ada di RT juga di RW sih mbak. Misal ada RT yang ga menyampaikan informasi dari hasil rapat ke masyarakatnya, RW harusnya ngingetin RT nya masing-masing. Jadi sifatnya harus saling mengingatkan lah.”

4) Ketika terdapat aspirasi baru dari masyarakat apakah ada alurnya untuk tersampaikan ke pemerintah desa?

“itu ada alur. Warga menyampaikan ke RT sama RW. nanti dari RT sama RW bisa menyampaikan langsung ke kepala desa saat ada forum. Kecuali kalo mendadak misal kebutuhan soal keamanan, bisa langsung ngomong ke lurah tanpa menunggu forum dulu.”

(34)

119 5) Bagaimanakah partisipasi masyarakat?

“sangat tinggi. Apalagi kalau ada lomba tahunan per RT, mereka antusiasnya tinggi sekali.”

6) Ketika merasa ketinggalan informasi kepada siapa anda bertanya? “carik sih yaa atau RT. soalnya RT-RT saya rajin datang rapat. hehe”

7) Apa saja peran ketua RW?

“Sebenarnya sama kayak RT sih yaa, cuman beda secara struktural saja. Ya, sebagai penyalur aspirasi dari warga. Apa yang dibutuhkan warga untuk kepentingan lingkunga, menjaga ketertiban, apa yang perlu disalurkan dari warga untuk pemerintah desa. komplek sih sebenarnya. Kayak menjaga gimana caranya warga tetap guyub rukun, kompak, merangkul dari segala aspek, aman, lingkungannya bersih, menfasilitasi setiap usulan dari warga dan masih banyak sih sebenarnya.”

8) Melalui media apa para anggota Pemerintah Desa menjaga hubungan baik antar sesama anggota?

“Rapat rutinan tiap bulan sekali, kadang juga ngopi bareng”

9) Ketika terdapat informasi baru siapakah orang pertama kali yang anda kasih tau? “Ke carik dulu kali ya, soalnya hampir ga pernah dapat informasi lebih dulu. Malah sellau dapet informasinya dari carik atau dari rapat.”

10) Pernahkan terjadi miscomunication dengan masyarakat?

“tergantung dari RT dan RW nya, dia mau bersosialisasi di lingkungan atau engga. Kalo dia gamau bersosialisasi yaa pasti bakal sering misscom sih yah.”

(35)

120

Lampiran 2 : Dokumentasi Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat tahun 2018

Pembuatan kue banapel

Pelatihan Sulam pita

(36)

121

Lomba cipta menu dari bahan singkong

Pelatihan pembuatan kue kering

(37)

122 Lampiran 3 : Dokumentasi Wawancara

Wawancara dengan subjek 1

Wawancara dengan subjek 2

(38)

123

Wawancara dengan subjek 4

Referensi

Dokumen terkait

Atas dasar pertimbangan diatas, penulis merasa ini merupakan suatu kondisi atau situa- si yang cukup penting untuk diteliti, maka penulis mengangkat masalah ini untuk

LWW, merupakan teks yang akan menjadi objek penelitian, kiranya sangat tepat menggunakan teori filologi.. Penggunaan teori filologi pada penelitian ini berkaitan

Pada tahun 2009 Pusat Sumber Daya Geologi melakukan kegiatan Prospeksi endapan fosfat di daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dan hasil dari kegiatan tersebut dijumpai endapan fosfat

 Menyatakan diri sebagai bagian dari NII Kartosuwiryo  Diselesaikan dengan Musyawarah Kerukukan Rakyat Aceh C..

Biodistribusi pada mencit jantan menunjukkan partikel yang terdistribusi didalam paru adalah 84,85% sedangkan persentase partikel di dalam hati sebesar 1,54%.. Rasio partikel

Keuntungan yang diperoleh dari preparasi titanium (IV) oksida dengan metode sol gel, yang meliputi sintesis bubuk nanosized yang dikristalkan dengan kemurnian tinggi pada

Bagaimana dengan menjadikan Tuhan sebagai satu- satunya penyokong dalam hidup kita dapat memampukan kita untuk berbuah

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra terkait dengan tata kelola keuangan Koperasi Dinar Amanta khususnya dalam menghadapi piutang tak tertagih, maka solusi yang