• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama Ditinjau dari Menajemen Berbasis Sekolah di Banda Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efektifitas Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama Ditinjau dari Menajemen Berbasis Sekolah di Banda Aceh"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2021 eISSN 2657- 0998

953

Efektifitas Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama Ditinjau dari

Menajemen Berbasis Sekolah di Banda Aceh

Marwan1 , Ibrahim2, Syarifah Nargis3, Muhammad Ridhwan2

1

Dosen Almuslim Bireun Aceh, Indonesia

2

Dosen Pendidikan Biologi, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh

3

Kepala SMP Negeri 6 Banda Aceh,

Email: Marwan@almuslim.ac.id & ibrahim.sufi@serambimekkah.ac.id

ABSTRAK

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dapat memberikan dampak yang luas untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar walaupun dalam masa pandemi ini. Pengelolaan proses belajar mengajar sesuai dengan kondisi siswa dan lingkungan sekitar sekolah menjadi tolak ukur untuk menilai kinerja guru atau kepala sekolah. Dalam penelitian ini kami melihat indikator efektifitas menajemen sekolah dalam menilai kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan. Data awal didapati melalui instumen angket kepada responden dari pihak wali murid, guru dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab menajemen. Hasil data lapangan menunjukkan ada peningkatan kualitas pendidikan tingkat SMP dengan mengadopsi manajemen berbasis sekolah yang sesuai dengan pengawasan pihak dinas pendidikan, komite sekolah dan orang tua siswa, terhadap prestasi belajar siswa-siswi. Terdapat hubungan antara katagori Sangat setuju, Setuju, Tidak setuju atau ragu-ragu atas kinerja menajemen sekolah, kurikulum, kinerja guru, tenaga pendidik, kedisiplinan, fasilitas pendukung untuk kemajuan sebuah institusi. Responden memperlihatkan adanya tingkat persetujuan mereka terhadap aktivitas guru, komite dan peran orang tua wali dari siswa untuk selalu mendukung kinerja dan semangat belajar siswa. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk tujuan dan mutu sesuai target nasional untuk meningkatkan uji kompetensi guru sehingga mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Dalam pelaksanaan menajemen sekolah agar lebih berkualitas sesuai dengan tuntutan kopetensi berlaku atas stanadar akreditasi baik untuk institusi perlu dukungan guru, siswa, kepala sekolah, komite dan masyarakat sekitar. Guru yang unggul dan berprestasi dapat menerpakan menajemen sekolah secara berkelanjutan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Kata kunci: Kinerja guru, menajemen Sekolah, kompetensi mengajar PENDAHULUAN

Aktivitas proses pendidikan diharapkan mepunyai kualitas jika semua komponen pendidikan atau input seperti kompetensi guru, bahan ajar, metode, fasilitas sekolah, guru, manajemen sekolah dan dukungan orang tua serta infrastruktur yang terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Sementara itu, kualitas hasil pendidikan mengacu pada prestasi oleh sekolah melalui siswa pada setiap periode waktu tertentu. Dalam hal ini, prestasi atau hasil

(2)

954

belajar siswa berupa prestasi siswa) dapat menjadi hasil dari tes kemampuan akademik lewat nilai ujian tengah semester, ujian keniakan kelas berupa nilai raport atau kelulusan akhir seperti UAN (Ibrahim, Marwan, dkk.,2020). Program desentralisasi pendidikan memungkinkan kepala sekolah untuk lebih mandiri dan mengembangkan semua sumber daya sekolah menjadi salah satu unggulan. kualitas implementators terutama kemampuan kepala sekolah dalam perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian ide, tujuan dan fungsi manajemen berbasis sekolah (Musdiani, Gunawan dan Ibrahim, 2021). Dalam mencapai kualitas tersebut, pemerintah atau pihak yang berwenang yang diperlukan untuk memberikan otonomi luas kepada sekolah untuk pengambilan keputusan berdasarkan pada sumber daya mereka dan kemampuan. Sejak diluncurkan pada awal tahun 2010, pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di Provinsi Aceh, terutama untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) telah mempengaruhi cara pengelolaan sekolah. Hal ini dapat dilihat seperti manajemen komite sekolah sebagai pengelola anggaran dari masyarakat untuk mendukung pelaksanaan pendidikan karena dana dari pemerintah tidak mencukupi (Musriadi, Ibrahim, Jalaluddin, 2021). Kondisi saat ini sangat menggembirakan karena komite dan kepala sekolah dapat melaksanakan Menajemen Berbasis Sekolah untuk meningkatkan efektifitas kinerja guru dalam meningkatkan prestasi pendidikan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan secara Nasional yang menjadi tuntutan anak bangsa. Oleh sebab itulah efektifitas kinerja guru berdasarkan menajemen berbasis sekolah perlu dilaksanakan secara lebih baik oleh guru, siswa, kepala sekolah dan orang tua wali untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Karena secara umumnya kualitas pendidikan dapat dilihat dengan dua cara, pertama bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan dan kedua adalah apa hasil akhir dari kegiatan pendidikan yang dirasakan oleh masyarakat luas.

Kajian teoritis

Menjemen berbasis sekolah dapat dilaksanakan secara efektif jika sekolah dapat mengikuti secara mengungkapkan beberapa indikator yang akan digunakan sebagai karakteristik dari konsep MBS yang mencerminkan peran dan tanggung jawab masing-masing. Kenyaman dalam lingkungan sekolah teratur dengan baik, sekolah telah membuat program tahunan, atas kualitas yang akan dicapai siswa, memiliki kepemimpinan yang kuat dan mampu menjalankan tugas secara baik, kepala sekolah, guru, dan staf, serta siswa patuh kepada aturan yang berlaku (Kemendikbud, 2014). Adanya pembinaan karier dari staf sekolah sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi serta membuat evaluasi terus menerus baik akademik dan administrasi serta dukungan intensif dari orang tua siswa dan masyarakat. Meskipun, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan seperti pelatihan terus menerus guru dan perangkat tambahan kompetensi, pengadaan buku dan alat peraga, peningkatan fasilitas pendidikan serta peningkatan kualitas manajemen sekolah, tetapi indikator kualitas pendidikan belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Berdasarkan permasalahan tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional (2013) telah mengidentifikasi tiga faktor yang menyebabkan mutu pendidikan kemajuan (Kompasiana, 2021).

(3)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2021 eISSN 2657- 0998

955 Melalui program pemerintah sertifikasi guru sebagai salah satu komponen meningkatkan profesionalismenya sebagai pengajar dan pendidik, yang ditargetkan selesai tahun 2019. Untuk itu pihak dinas pendidikan dan seluruh unit sekolah memberikan dukungan nyata terutama meningkatkan akreditsi sekolah, kualitas guru, sarana dan prasarana penunjang dengan menyiapkan MBS untuk pengambilan keputusan dan pelaksanaan program pengajaran. (Marlina, E. 2020). Agar para guru memiliki peran yang lebih besar dalam pengelolaan sekolah, maka perlu dilakukan desentralisasi pengetahuan yang serumpun atau linear dengan keahlian mereka. MBS memunyai tanggung jawab dalam mensosialisasi kegunaan sertifikasi guru dalam meningkatkan kualitas guru dan pelayanan yang baik terhadap sekolah (Nurkholis, 2000 & Muslikh, M. 2020).

METODOLOGI.

Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kuantitatif dalam upaya untuk mengetahui efektifitas menajemen sekolah. Secara khusus, hal ini menguji persepsi responden untuk melaksanakan menajemen sekolah berdasarkan pada pengembangan profesional. Peserta diberi survei untuk mendapatkan data pemahaman menjalankan menajemen sekolah dapat digeneralisasikan dan direplikasi (Creswell, 2019). Pendekatan survei terhadap penelitian bertujuan untuk memberikan deskripsi kuantitatif tentang sikap atau pendapat populasi sampel terhadap variabel yang disajikan dengan mengukur efektif pelaksanaan menajemen sekolah. Dalam penelitian dilakukan kepada 7 orang kepala sekolah, 8 orang guru, 12 wali siswa dan 12 orang komite sekolah untuk menjawab 25 item soal angket yang disediakan dengan skala likert. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menggunakan statistik deskriptif dalam menghitung efektifitas pelaksanaan penilaianan kinerja guru dengan menajemen sekolah yang dilaksanakan komite, kepala sekolah, guru dan wali siswa sebagai perangkat sekolah (Lazwardi, D. 2019).

HASIL DAN PEMBAHASAN Menajemen dalam Pembelajaran

Proses belajar mengajara di Provinsi Aceh- Indonesia mengunakan kurikulum nasional juga ditambahkan dengan kurikulum tempatan, secara operasional rencana program pembelajaran sekolah meliputi dua kegiatan utama adalah: Kepala sekolah dan guru membuat Rencana Program Pembelajaran (RPP) dibuat oleh guru dalam bentuk format yang sudah ditentukan oleh pihak dinas pendidikan dengan bimbingan guru senior dan kepala sekolah. Oleh karena itu, terlihat bahwa dalam meningkatkan kualitas pendidikan Kegiatan kedua dikejar oleh kepala sekolah adalah melalui peningkatan kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang bertujuan untuk melatih akademik serta kemampuan praktis dari siswa. Sesuai dengan hasil jawaban guru atas menjalankan program kurikulum sesuai dengan menajemen sekolah, guru menjawab 74% sangat setuju dan setuju, sedangkan menjawab tak setuju/ tak pasti 26%. seperti grafik berikut ini

(4)

956

Grafik: 1 Peran Guru dalam aktivitas Kurikulum

Menajemen siswa

Kegiatan ini melibatkan perencanaan kapasitas atau merencanakan target jumlah siswa yang dapat diterima oleh sekolah untuk asupan baru atau dari pertukaran pelajar dari sekolah lain. Untuk uji kompetensi pada baru siswa, sekolah perlu menetapkan standar nilai minimum untuk kebutuhan masuk.siswa yang terdaftar diwajibkan mengikuti program orientasi. Kegiatan tersebut dilakukan mengikuti pedoman yang disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan bimbingan kepada siswa sebelum mereka memulai dengan lingkungan belajar yang nyata yang cukup berbeda dengan lingkungan belajar. Para siswa di klasifikasi yang akan tetap berada di kelas tertentu setidaknya untuk satu tahun akademik. preferensi siswa untuk duduk di jurusan tertentu dalam banyak kasus akan dihibur, tersedia catatan akademis nya didukung dan oleh rekomendasi dari guru konseling. Hal ini dimaksudkan siswa memilih untuk memilih departemen tertentu atau besar berdasarkan / nya minatnya terhadap subjek dan ini akan merangsang dan mendorong siswa untuk melakukan akademisinya yang memuaskan. (Kunandar. 2019)

Menajemen Personalia

Perencanaan pengembangan guru untuk pengembangan kualitas mempunyai tujuan sebagai berikut: (1) memberi kemudahan bagi guru untuk melanjutkan pendidikan guna meningkatkan SDM (2) memberi tunjangan guru yang telah dianggarkan oleh dinas pendidikaan yang mengajar lebih dari 18 jam/minggu diberi honor tambahan jam mengajar, (3) memberi dispensasi kepada guru yang mengikuti pelatihan, seminar, dan jenis pelatihan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru, (4) memberikan kemudahan bagi guru yang akan naik pangkat sepanjang telah memenuhi target angka kredit dan peraturan yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan, (5) memberikan kemudahan bagi guru yang akan memperoleh kenaikan gaji atau tunjangan berkala. sesuai

(5)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2021 eISSN 2657- 0998

957 dengan arahan pimpinan yang mereka jabarkan dalam proses belajar mengajar (Kompasana, 2021).

Peningkatan kualitas sekolah harus diawali dari pembinaan guru, penataan menajemen sekolah, penyediaan anggaran, sarana dan fasilitas yang standar. Supervisi yang dilaksanakan oleh sekolah di fokuskan kepada kesiapan guru dalam menyusun desain instruksional dan efektivitas pembelajaran termasuk evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru setelah selesai mengajar kepada siswa. Supervisi masih dijadikan sebagai wahana efektif untuk membantu guru memperbaiki kinerjanya dalam proses pembelajaran. Tujuan supervisi untuk peningkatan kualitas guru dan partisipasi siswa, penyederhanaan birokrasi sekolah dan ikut serta orang tua wali dalam mengevaluasi pelaksanan pendidikan. Peningkatan kualitas sekolah diperoleh melalui partisipasi maysrakat, efektifitas menajemen sekolah, peningkatan profesionalisme guru, adanya penghargaan yang wajar serta sanksi sebagai hukuman yang dapat menciptakan suasana kondusif di sekolah (Yahya Don, M.Faiz,& Ibrahim, 2019)

Disiplin siswa di Sekolah

Banyak pesolan guru dalam mengelola kehadiran siswa dengan cara mengontrol dan mengamati daftar absensi siswa. Tugas ini didelegasikan ke kelas dihormati. Absensi tanpa pemb keputusan apakah siswa akan tetap berada di sekolah dengan perlakuan khusus atau siswa akan dikembalikan untuk pengawasan orang tua sendiri (Masnun, M. A. (2020). Berikut ini adalah respon orang tua wali dalam aktivitas penilaian MBS pada SMA Aceh Utara, penilaian personalia dan kurikulum mencapai angka 43-50% kriteria sangat puas sedangkan yang tidak puas atau tidak menjawab hanya pada personalia, kokurikuler 9% sampai 17% maknanya wali siswa mendukung MBS secara total demi prestasi anak-anak mereka lihat grafik berikut.

(6)

958

Menajemen Keuangan

Dalam peningkatan kemampuan memenuhi keuangan sekolah ada beberapa upaya dari institusi pendukung disekolah ini, yaitu: peranan komite sekolah, hubungan kerjasama dengan donatur sangat menentukan aktivitas suatu sekolah. Kepala sekolah berusaha memberdayakan peranan komite sekolah terutama dalam input pendanaan untuk sekolah yang terdiri atas tata usaha, orang tua wali, donatur dalam menyusun anggaran sekolah.

Keuangan sekolah didapati dari program anggaran rutin dinas pendidikan yang telah dianggarkan setiap tahun, tetapi anggaran dimaksud tidak mencukupi selur. Kemudian program dan anggaran biaya yang telah disusun tersebut mereka sampaikan dalam rapat komite sekolauh aktivitas sekolah. Maka pihak sekolah membuat komite sekolah yang resmi untuk mengelola Aggaran Pendapatandan Belanja Sekolah yeng bersumber dari wali murid atau donatur ata pihak ketiga (Mat Rahimi.dkk, 2019). Berikut ini adalah jawaban dari kepala sekolah sebagai ujung tombak pelakasaan MBS kriteria sangat baik 57%. Baik 30% tidak baik 13% dn tak pasti 7% lihat grafik 3 berikut ini.

Grafik 3 Respon kepala sekolah. Support Komite sekolah

Perencanaan pengembangan partisipasi/peran serta masyarakat di antaranya: 1) Mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua siswa dalam rangka meningkatkan kerjasama sekolah dengan masyarakat, 2) Menyusun rencana pertemuan dengan komite sekolah dan pihak lain yang mendukung kelancaran sekolah (Mulford,2019). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dari survei atas jawaban komite sekolah yang menjadi tulang punggung dalam menjalankan MBS lebih 45% sangat setuju, 23 setuju, 19% tak setuju dan % menjawab tak pasti seperti grafik berikut ini.

(7)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Juli 2021 eISSN 2657- 0998

959 Grafik 4.Komite Sekolah

KESIMPULAN

Peran kepala sekolah dalam menjalanlan menajemen sekolah serta meningkatkan efektifitas guru dalam mengajar di kelas sangatlah urgen. Untuk menjalankan MBS yang efektif perlu membenahi kurikulum, sarana dan fasilitas, disiplin, keuangan, personalian/admin yang baik dan berkualitas sehingga prestasi belajar siswa dan uji kompetensu guru menjadi lebih baik. Penganyoman oleh kepala sekolah adalah faktor pendukung utama sebuah lembaga sekolah untuk merealisasikan visi, misi, tujuan dan prestasi. Perlu ada kerjasamayang baik antara kepala sekolah, komite sekolah orang tua wali dan masyarakat sekitar dalam menjalankan aktivitas belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J. W. & Clark, V. L. P 2007. Design and conducting: Mixed methods research. Thousand Oaks, CA: Sage.

Ibrahim, Almukarramah, Gunawan & Marwan (2020). Pelaksanaan pendekatan intrgratif dalam meningkatkan pembelajaran IPA Biologi di SMP Jurnal Visipena 11 (1).116-131.

Ibrahim, Fauzul Asri, Dian (2020) Penilaian Kompetensi Kinerja Guru dalam Kurikulum. Sefa bumi persada Lhoukseumawe Aceh.

Ibrahim, Nurahimah, M. I. Awang, and Marwan, (2018) Learning of reproduction system with an integrative curriculum approach in junior high school, (6th SEA-DR IC) IOP Publishing IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 1088 (2018) 012013 doi :10.1088/1742-6596/1088/1/012013.

Ibrahim. Almukarramah, Gunawan, Marwan & Yahya Don. (2020). Implementation of problem-based learning to improve students’ critical thinking skills. IOP Conf.

(8)

960

Series: Journal of Physics: Conf. Series 1460 (2020) 012058. doi:10.1088/1742-6596/

Kementerian Pendidikan, B. P. K. (2017). Penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. Kemendiknas. BPPPK.Jakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

https://doi.org/10.3406/arch.1977.1322

Kompasiana, Maret 2021) Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif.

Kunandar. (2019). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Pesrta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013. Jurnal Evaluasi Pendidikan. https://doi.org/10.21009/JEP.022.05 Lazwardi, D. (2019). Manajemen Kurikulum Sebagai Pengembangan Tujuan Pendidikan.

Kependidikan Islam. 10(7) 176-183.

Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik.

Masnun, M. A. (2020). Peluang dan Tantangan Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Ilmu Hukum Pada Era Merdeka Belajar. Seminar Nasional Lembaga Pengembangan Pembelajaran Dan Penjaminan Mutu 2020: Penguatan Pendidikan Karakter Pada Era Merdeka Belajar.

Mat Rahimi. dkk, (2019). Mengajar dengan Kebijakan Pelajar pada pelajar Cemerlang Kampus Kedah Malaysia. Sefa Bumi Persada Aceh Utara.

Mulford, (2019) Aplikasi teori kecerdasan pelbagai dalam pelaksanaan kurikulum. (2010). Asia Pacific Journal of Educators and Education. Jan 2010, Vol. 25, p21.

Musdiani, Gunawan, Ibrahim dkk, (2021) Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah untuk meningkatkan Kinerja Guru. Sefa Bumi Persada . Bayu Aceh Utara.

Musriadi, Ibrahim dkk, (2021) Kepemimpinan Transpormasional Kepala Sekolah dan Kepuasan Guru. Sefa Bumi Persada . Bayu Aceh Utara.

Muslikh, M. (2020). Landasan Filosofis dan Analisis terhadap Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Jurnal Refalitas pendidikan2(6) 79-88.

Referensi

Dokumen terkait

First of all, the teaching program encouraged students to be able in comprehending reading text and producing a text which related

Ketiga, melakukan triangulasi data, atau konfirmasi data dari lain, sebagai mana kata Maleong (1999:35) Triangulasi adalah suatu metode pengecekan atau pembanding

The objective of this research was to analyze the use of Teams Games Tournament cooperative learning method to improve students’ learning participations and understanding to

Keaslian riset tentang santri yatim piatu yang dilaksanakan berfokus pada proses pendidikan dalam keluarga yang berpengaruh terhadap pendidikan keagamaan Penelitian didesain

Oleh karenanya, sebelum lembaga litbang menganalisis kebutuhan jumlah formasi pejabat fungsional peneliti, perlu adanya penyelarasan IKK yang ada dimasing-masing

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui apakah persepsi nilai, emotional branding , dan kepercayaan merek berpengaruh kepada loyalitas pengguna sepeda

Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam

Counterpurchase : Dua transaksi paralel dimana sebuah perusahaan mengekspor produk ke pembeli di luar negeri dengan janji untuk membeli dari pihak lainnya dari