• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th.XIX, 1 Nopember 2017 1

Pariwisata DKI Jakarta

No. 51/11/31/Th.XIX, 01 Nopember 2017

Lima Negara asal

terbanyak

mendatangkan

wisman ke

Jakarta adalah

Tiongkok ,

Malaysia,

Jepang,

Singapura, dan

Korea Selatan

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA

KE PROVINSI DKI JAKARTA

 Pada bulan September 2017, wisman Tiongkok tetap merupakan wisatawan yang terbanyak masuk ke Jakarta. Sepanjang Januari – September 2017 pengunjung asal Tiongkok adalah terbanyak diantara Wisman (Wisatawan Mancanegara) ke Jakarta, sekitar 12 -15 persen. Wisman Tiongkok pada September 2017 mencapai 28,617 kunjungan (12,73 persen) sedangkan wisman Malaysia mencapai 23.496 kunjungan (10,45 persen).

 Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Jakarta pada September 2017 adalah : Tiongkok 28.617 kunjungan (12,73 persen), Malaysia 23.496 kunjungan (10,45 persen), Jepang 18.983 kunjungan (8,44 persen), Singapura 16.477 kunjungan (7,33 persen), dan Korea Selatan 12.604 kunjungan (5,61 persen).

 Jumlah kunjungan wisman yang berkunjung ke Jakarta melalui 3 pintu masuk bulan September 2017 mencapai 224.855 kunjungan, mengalami penurunan sebesar 21,48 persen dibandingkan kunjungan wisman Agustus 2017 sebanyak 286.365 kunjungan. Demikian pula, dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan September 2017 juga mengalami penurunan sebesar 4,27 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th.XIX, 1 Nopember 2017 2 WISATAWAN MANCANEGARA

Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kota Jakarta melalui 3 pintu masuk untuk bulan September 2017 mengalami penurunan sebesar 21,48 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan sebelumnya, atau dari 286.365 kunjungan pada bulan Agustus 2017 menjadi 224.855 kunjungan pada bulan September 2017. Demikian juga jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan September 2017 juga mengalami penurunan sebesar 4,27 persen (Tabel 1).

Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan September 2017 adalah : Tiongkok 28.617 kunjungan (12,73 persen), Malaysia 23.496 kunjungan (10,45 persen), Jepang 18.983 kunjungan (8,44 persen), Singapura 16.477 kunjungan (7,33 persen), dan Korea Selatan 12.604 kunjungan (5,61 persen).

Secara total, kunjungan dari lima kebangsaan itu berjumlah 100.177 kunjungan, yang berarti mencapai 44,55 persen dari keseluruhan kunjungan ke kota Jakarta. Ini menunjukkan bahwa kelima negara itu sangat penting peranannya karena menjadi pasar utama kepariwisataan asing kota Jakarta.

Sepanjang Januari – September 2017 wisman Tiongkok mendominasi kunjungan ke Jakarta dengan kisaran 12 – 15 persen setiap bulan dan selalu berada di posisi pertama. Pada bulan Juli 2017, wisman Arab Saudi sempat menggeser posisi wisman Tiongkok menjadi posisi kedua setelah wisman Arab Saudi, namun untuk bulan Agustus dan September wisman Tiongkok kembali mendominasi kunjungan ke Jakarta.

Tabel 1.Wisatawan Mancanegara yang Mengunjungi DKI Jakarta

Menurut Pintu Masuk

Bulan-Tahun Pintu Masuk Jumlah Soekarno-Hatta Tanjung Priok Halim PK (1) (2) (3) (4) (5) Kunjungan September 2017 219,348 5,347 160 224,855 Agustus 2017 280,737 5,398 230 286,365 September 2016 229,964 4,102 821 234,887 Januari - September 2017 1,723,158 39,081 4,337 1,766,576 Januari - September 2016 1,765,271 45,663 4,831 1,815,765 Pertumbuhan (%) September 2017 terhadap Agustus 2017 -21,87 -0,94 -30,43 -21,,48 September 2017 terhadap September 2016 -4,62 30,35 -80,51 -4,27 Januari – September 2017 terhadap Januari – September 2016 -2,39 -14,41 -10,23 -2,71

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th.XIX, 1 Nopember 2017 3 Grafik 1. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta

September 2015 s,d September 2017 (ribuan kunjungan)

218.0 203.4 223.1 191.6 158.9 171.5 208.8 193.7 193.2 156.3 222.1 276.3 234.9 243.0 225.3 227.9 193.8 189.4 221.6 216.7 210.6 162.3 285.7 286.4 224.9 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0

Grafik 2. Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta Bulan Agustus dan September Dalam Empat Tahun Terakhir

224,492 258,916 276,260 286,365 179,723 217,994 234,887 224,855 2014 2015 2016 2017 Agustus September

Penurunan kunjungan wisman bulan September tahun 2017 yang mencapai 21,48 persen terhadap bulan sebelumnya, merupakan penurunan kunjungan wisman yang keempat kali selama empat tahun terakhir (tahun 2014, 2015 , 2016 dan 2017).

Kunjungan wisman ke kota Jakarta periode Januari - September 2017 menurun 2,71 persen dibandingkan periode sebelumnya, atau dari 1.815,765 kunjungan pada Januari - September 2016 menjadi 1.766,576 kunjungan pada Januari - September 2017.

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th.XIX, 1 Nopember 2017 4

TINGKAT PENGHUNIAN

KAMAR HOTEL

DI PROVINSI DKI JAKARTA

Tingkat

penghunian

kamar (TPK)

hotel

berbintang

pada

September

2017 mencapai

68,13 persen

 Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan September 2017 mencapai 68,13 persen, mengalami penurunan TPK sebesar 0,02 poin dari TPK bulan Agustus 2017 yang mencapai 68,15 persen. Namun jika dibandingkan dengan TPK bulan September 2016 yang mencapai 58,31 persen, TPK bulan September 2017 meningkat 9,82 poin.

 Rata-rata lama menginap tamu (Asing dan Indonesia) pada hotel berbintang bulan September 2017 adalah selama 1,86 hari, mengalami penurunan 0,14 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Agustus 2017 yang sebesar 2,00 hari.

 Rasio tamu Asing terhadap tamu Indonesia untuk hotel berbintang pada bulan September 2017 mencapai 0,14 yang berarti ada penurunan sebesar 0,03 poin dibandingkan dengan rasio bulan Agustus 2017. Demikian pula jika dibandingkan dengan rasio bulan September 2016, rasio tamu Asing terhadap tamu Indonesia bulan September 2017 juga mengalami penurunan sebesar 0,06 poin.

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th.XIX, 1 Nopember 2017 5 HOTEL

1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jakarta bulan September 2017 mencapai 68,13 persen menurun sebesar 0,02 poin dari TPK bulan Agustus 2017. Pada bulan September 2017, jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang, TPK hotel bintang satu merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 79,05 persen. Sedangkan yang terendah adalah TPK hotel bintang tiga yang hanya mencapai 62,19 persen.

Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2017, tingkat hunian hotel berbintang bulan September 2017 yang dirinci menurut klasifikasi hotel, peningkatan TPK terjadi pada klasifikasi hotel bintang lima, empat, dan satu berturut-turut sebesar 17,16 poin; 4,10 poin; dan 1,22 poin, namun pada hotel bintang tiga dan hotel bintang dua yang mengalami penurunan yaitu sebesar 10,86 poin, dan 7,75 poin Sementara jika dibandingkan dengan bulan September 2016, TPK gabungan semua hotel berbintang untuk bulan September 2017 mengalami peningkatan sebesar 9,82 poin. Jika diamati menurut klasifikasi hotel bintang, peningkatan TPK terjadi hanya di klasifikasi bintang lima, bintang tiga dan bintang satu. Namun sebaliknya mengalami penurunan pada klasifikasi bintang empat dan bintang dua. (Tabel 2).

Tabel 2. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Hotel di DKI Jakarta Bulan September 2016, Agustus dan September 2017

Klasifikasi Hotel Berbintang TPK (%) Perubahan (Poin) September 2016 Agustus 2017 September 2017 Sept 2017 Terhadap Sept 2016 Sept 2017 Terhadap Agust 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bintang 5 30.04 54.79 71.95 41.91 17.16 Bintang 4 69.50 65.25 69.35 -0.15 4.10 Bintang 3 62.15 73.05 62.19 0.04 -10.86 Bintang 2 67.24 70.20 62.45 -4.79 -7.75 Bintang 1 54.69 77.83 79.05 24.36 1.22 Rata-Rata 58.31 68.15 68.13 9.82 -0.02

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th.XIX, 1 Nopember 2017 6 Grafik 3. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Di DKI Jakarta

Bulan September 2016, Agustus dan September 2017 (Persen)

58.31

68.15 68.13

September 2016 Águstus 2017 September 2017

2. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang

Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada bulan September tahun 2017 mencapai 1,86 hari, mengalami penurunan sebesar 0,14 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan Agustus 2017 yang mencapai 2,00 hari.

Berdasarkan jenis tamu, untuk tamu asing rata-rata lama menginap pada bulan September 2017 adalah 2,39 hari, mengalami penurunan sebesar 0,30 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Agustus 2017 yang mencapai 2,69 hari. Demikian juga untuk rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan September 2017 mengalami penurunan sebesar 0,11 hari dari rata-rata lama menginap bulan Agustus 2017 atau dari 1,89 hari pada bulan Agustus 2017 menjadi 1,78 hari pada bulan September 2017 (tabel 3).

Rata-rata lama menginap tamu asing bulan September 2017 yang mencapai 2,39 hari, mengalami penurunan 0,60 hari dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan September 2016 yang mencapai 2.99 hari. Begitu juga rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan September 2017 mengalami penurunan sebesar 0,24 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan September 2016. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan September 2017 yang mencapai 1,86 hari juga mengalami penurunan 0,31 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,17 hari.

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th.XIX, 1 Nopember 2017 7 .

Tabel 3. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta Menurut Klasifikasi Hotel, Bulan September 2016, Agustus dan September 2017

(Hari)

JenisTamu Bulan/Tahun Bintang Gabungan

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Asing September 2017 2,72 2,01 3,11 2,26 2,17 2,39 Agustus 2017 9,91 2,27 4,23 1,74 1,73 2,69 September 2016 2,10 2,38 5,11 2,16 2,81 2,99 Indonesia September 2017 1,39 1,62 1,84 1,94 2,27 1,78 Agustus 2017 1,37 1,75 2,51 1,80 1,63 1,89 September 2016 1,70 1,55 2,23 2,56 1,63 2,02 Asing dan Indonesia September 2017 1,47 1,64 1,93 2,00 2,24 1,86 Agustus 2017 1,86 1,78 2,67 1,79 1,66 2,00 September 2016 1,72 1,65 2,63 2,47 2,09 2,17

Grafik 4. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta, Bulan Agustus dan September 2017 (Hari)

1.86 1.78 2.67 1.79 1.66 2.00 1.47 1.64 1.93 2.00 2.24 1.86

Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Gabungan

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th.XIX, 1 Nopember 2017 8 3. Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang

Tamu yang menginap di hotel berbintang pada bulan September 2017, sebagian besar adalah tamu Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia yang seluruhnya dibawah satu. Rasio pada tabel 4 memberikan informasi bahwa industri perhotelan di Jakarta secara dominan ditunjang oleh wisatawan nusantara/wisnus. Selain itu, data pada tabel 4 menunjukkan bahwa rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia mempunyai korelasi positif, searah dengan meningkatnya klasifikasi bintang dari kelompok hotel. Artinya, proporsi tamu asing yang menginap pada hotel berbintang, kecenderungannya semakin tinggi searah dengan peningkatan dari bintang kelompok hotel bersangkutan

Tabel 4: Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang di DKI Jakarta Bulan September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Bulan/Tahun Bintang Gabungan

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) September 2017 0,07 0,05 0,07 0,25 0,33 0,14 Agustus 2017 0,06 0,05 0,10 0,26 0,54 0,17 September 2016 0,03 0,14 0,16 0,26 0,65 0,20

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th.XIX, 1 Nopember 2017 9

PENJELASAN TEKNIS

Wisatawan Mancanegara

sesuai dengan rekomendasi United Nation

World Tourism Organization (UNWTO) adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara

di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan.

Sumber Data Wisman : Hasil Survei Inbond dan Outbond Tourism (VIOT) dari Ditjen Imigrasi secara bulanan.

Hotel dan Akomodasi

: Data primer berdasarkan hasil survei yang

diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan kuesioner VHT-S secara bulanan

Malam Kamar Terjual

Penghitungan TPK : --- X 100 % Malam Kamar Tersedia

Banyaknya Malam Tamu

Rata-rata Lama Menginap : --- Tamu yang Datang & Menginap Banyaknya Tamu Asing Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia : ---

(10)

Gambar

Tabel 1.Wisatawan Mancanegara yang Mengunjungi  DKI Jakarta  Menurut Pintu Masuk
Grafik 2.  Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta Bulan  Agustus  dan September  Dalam Empat Tahun Terakhir
Tabel 2.  Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi  Hotel  di DKI Jakarta Bulan September 2016, Agustus dan September 2017
Grafik 4.  Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang  di DKI Jakarta, Bulan Agustus dan September 2017 (Hari)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap; (1) perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan siswa yang menggunakan model

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dengan judul : “Tata Cara Pengihitungan

Kemudian karena pada verba bentuk َْب بْؤ ا 'u>’bubna terdapat dua hamzah yang berdampingan dalam satu kata dalam keadaan hamzah yang pertama berharakat dhammah

Perdagangan lada putih di daerah produksi utama telah membentuk struktur pasar oligopolistik di tingkat Pedagang Pengumpul, di mana beberapa Pedagang Pengumpul menghadapi

Pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan dilakukan sesegera mungkin tidak lebih dari 7 (tujuh) hari Bursa sejak permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan SAM DANA

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem pembiayaan mikro (dana bergulir) bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi yang diharapkan mampu meningkatkan jiwa kewirausahaan

Pengendalian persediaan (inventory) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Bentuk

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Budaya Dasar merupakan ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia beserta