• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN KERENTANAN BANJIR (Desa Undar Andir Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN KERENTANAN BANJIR (Desa Undar Andir Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang )"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN KERENTANAN BANJIR (Desa Undar Andir Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang )

Riny Handayani

Prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

gmriny @yahoo.co.id

Bencana banjir di Desa Undar-Andir Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang tidak hanya berupa kerugian harta benda dan bangunan bagi penduduknya. Banjir juga mempengaruhi perekonomian penduduk dan proses pembangunan secara keseluruhan, terutama kesehatan dan pendidikan khususnya pada perempuan. Dari rata-rata 200 pasien perhari, lebih dari 50% nya dari pasien adalah anak-anak dan perempuan, mereka terkena penyakit gatal-gatal, diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Mereka memiliki kemampuan yang minim untuk menghindari banjir dan perempuan adalah bagian dari masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi paling parah karena keterbatasan kemampuan dalam menghadapi banjir.(Media Indonesia, 25 Februari 2008). Tehnik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kasus yang bersifat intrinsik, yaitu kasus yang diambil merupakan kasus yang menarik untuk diteliti dengan menggunakan Teori Felce dan Perry. Secara umum perempuan di Desa Undar Andir ini memiliki kualitas hidup yang positif kaitannya dengan bencana banjir yang hampir rutin datang tiap tahun. Hal ini terlihat dari gambaran fisik subjek yang baik dari aspek sosial, material, aktivitas dan emosional menunjukkan tanda-tanda positif. Khusus untuk aspek fisik, selain rentan penyakit, kekurangan air bersih dan sama sekali tidak ada perlakuan khusus untuk perempuan yang sedang hamil atau menyusui saat peristiwa banjir melanda desa mereka merupakan permasalahan serius yang dialami perempuan ketika bencana banjir ini datang. Kurang dilibatkannya mereka dalam proses dan penanganan bencana banjir di desanya menjadi catatan penting untuk Pemerintah Daerah. Minimnya partisipasi dari sesama perempuan baik dari dinas, ormas, LSM ataupun anggota legistatif menjadi temuan di wilayah rawan banjir ini yang berkaitan dengan kualitas hidup perempuannya.

Kata Kunci : Kualitas Hidup Perempuan, Kerentanan Banjir

PENDAHULUAN

Di seluruh Indonesia, tercatat 5.590 sungai induk dan 600 di antaranya berpotensi menimbulkan banjir. Daerah rawan banjir yang dicakup oleh sungai-sungai induk ini mencapai 1,4 juta hektar. Dari berbagai kajian yang telah dilakukan, banjir yang terjadi di daerah-daerah rawan pada dasarnya disebabkan oleh tiga hal.Pertama, kegiatan manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang dan berdampak pada perubahan alam.Kedua, peristiwa alam seperti curah hujan yang sangat tinggi, kenaikan permukaan air laut, badai, dan sebagainya. Ketiga, degradasi lingkungan seperti

hilangnya tumbuhan penutup tanah pada catchment area, pendangkalan sungai akibat sedimentasi, penyempitan alur sungai dan sebagainya.(Yayasan IDEP, 2005).

Peristiwa yang hampir setiap tahun terjadi terutama di Desa Undar Andir Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang, banjir menggenangi hampir seluruh permukiman dan bahkan meluap sampai merendam jalan tol alur Km 57-59 yang menghubungi Jakarta-Merak sehinggga akses transportasi terputus. Kejadian paling terbaru terjadi pada tanggal 9 Januari 2013, penyebab utama banjir di jalan tol Tangerang-Merak adalah Bendung Pamarayan di Serang, Banten, dibuka oleh petugas bendung

(2)

2

setempat. Alasannya, Bendung Pamarayan tidak mampu menampung volume air besar akibat hujan yang terus-menerus selama beberapa hari belakangan.(Tempo, Kamis 10 Januari 2013). Selain akibat meluapnya Bendung Pamarayan, Desa Undar Andir juga terletak di sekitar Sungai Ciujung sehingga meluapnya Sungai Ciujung juga merendam pemukiman warga yang ada di Desa Undar-Andir, hingga warga harus mengungsi ke jalan Tol. (Profil Desa Undar Andir Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, 2013)

Dampak banjir terhadap masyarakat Desa Undar-Andir Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang ini tidak hanya berupa kerugian harta benda dan bangunan.Selain itu, banjir juga mempengaruhi perekonomian masyarakat dan pembangunan masyarakat secara keseluruhan, terutama kesehatan dan pendidikan.Masyarakat banyak yang terkena penyakit gatal-gatal, diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan kabupaten Serang, saat banjir pasien yang berobat ke Posko kesehatan setempat terdapat rata-rata 200 pasien perhari dan lebih dari 50% nya dari pasien adalah anak-anak dan perempuan. Mereka adalah bagian dari masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi paling parah karena keterbatasan kemampuan dalam menghadapi banjir.(Media Indonesia, 25 Februari 2008).Berdasarkan beberapa alasan yang telah dibahas sebelumnya, maka kegiatan penelitian ini akan difokuskan pada dampak bencana banjir terhadap kualitas hidup perempuan mengambil lokasi di Desa Undar Andir Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang.

TINJAUAN PUSTAKA

Kerentanan Banjir di Kabupaten Serang Provinsi Banten

Kerentanan untuk ancaman banjir di Banten masuk dalam kategori tinggi. Adapun perbandingan tingkat rentan adalah

sebanyak 75,3 % wilayah kecamatan termasuk dalam kategori tinggi sedangkan sisanya24,7 % wilayah desa termasuk ke dalam kategori sedang. (Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi Banten, 2012). Adapun kecamatan yang termasuk dalam kategori tinggi mayoritas terdapat di Kota /Kabupaten Tangerang sebanyak 19 kecamatan dan 18 kecamatan yang berada di Kabupaten Serang. Sementara itu untuk kecamatan dengan kategori sedang terdapat di Kabupaten Pandeglang.

Dampak Banjir

Sutopo dalam tulisan Mengintip Potensi Bencana 2011 dalam buku Laporan Kompas menyebutkan bahwa sejak tahun 2002 terjadi peningkatan bencana sebanyak 190 kali meningkat, menjadi 1.675 kali pada tahun 2009 atau hampir sembilan kali lipat. Lebih lanjut dijelaskan bahwa 70 % bencana berupa hidrometeorologi yang terkait dengan cuaca.Cuaca menimbulkan hujan yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

Berikut adalah dampak akibat banjir menurut UNESCO, antara lain dampak fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan.

1. Dampak fisik adalah kerusakan pada sarana-sarana umum,

kantor-kantor pelayanan publik yang disebabkan oleh banjir.

2. Dampak sosial mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma mental, menurunnya perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan (anak-anak tidak dapat pergi ke sekolah), terganggunya aktivitas kantor pelayanan publik, kekurangan makanan, energi, air , dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. 3. Dampak ekonomi mencakup

kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi (orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau transportasi komoditas terhambat,dan lain-lain).

(3)

3 4. Dampak lingkungan mencakup

pencemaran air (oleh bahan pencemar yang dibawa oleh banjir) atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa banjir.

Aspek Kualitas Hidup

Kualitas hidup biasanya memiliki arti yang berbeda-beda tergantung dari konteks yang akan dibicarakan dan digunakan. menurut Cohen & Lazarus (dalam Jurnal Populasi, PSKK UGM, 2007) kualitas hidup adalah tingkatan yang menggambarkan keunggulan seorang individu yang dapat dinilai dari kehidupan mereka. Keunggulan individu tersebut biasanya dapat dinilai dari tujuan hidupnya, kontrol pribadinya, hubungan interpersonal, perkembangan pribadi, intelektual dan kondisi materi.

Teori Felce dan Perry (dalam Erman Mawardi dan Asep Sulaeman. 2011). melakukan beberapa review dari beberapa penelitian tentang aspek-aspek kualitas hidup dan mengelompokkannya dalam lima kelompok besar, yaitu :

1. Aspek Physical wellbeing (terdiri dari aspek kesehatan, kebugaran, keamanan fisik, dan mobilitas)

2. Aspek Material wellbeing (terdiri dari aspek pendapatan, kualitas lingkungan hidup, privacy, kepemilikan, makanan, alat transportasi, lingkungan tempat tinggal, keamanan dan stabilitas). 3. Aspek Social wellbeing (terdiri dari

hubungan interpersonal dan keterlibatan dalam masyarakat) 4. Aspek Development and activity.

Aspek ini berkaitan dengan kepemilikan dan penggunaan keahlian baik dalam hubungannya dengan self-determination (kompetensi atau kemandirian) ataupun pencapaian aktivitas fungsional (pekerjaan, rekreasi, pendidikan, hobi, sekolah, karir dan produktivitas/kontribusi)

5. Aspek Emotional wellbeing (terdiri dari afek atau mood, kepuasan atau pemenuhan kebutuhan, kepercayaan diri, agama, dan status/kehormatan). Mc Millan dan Chavish (Erman Mawardi dan Asep Sulaeman. 2011) menyatakan bahwa sense of community merupakan powerfull force untuk meningkatkan kualitas hidup individu. Semakin tinggi sense of community yang dimiliki oleh individu semakin tinggi kualitas hidupnya. Sedangkan semakin rendah sense of community yang dimiliki oleh individu semakin rendah pula kualitas hidupnya. Dalam konteks ini, peneliti tidak melihatnya sebagai hubungan sebab akibat tapi melihat kedua variabel memiliki hubungan timbal balik. Bila digambarkan maka akan terlihat skema seperti di bawah ini :

Hubungan antara Kualitas Hidup dan Sense Of Community (Mc Millan dan Chavish,2004)

Kualitas Hidup Perempuan dan Kerentanan Banjir

Kondisi yang minim prasarana di pengungsian pada saat bencana banjir datang memicu masalah dalam bidang kesehatan seperti gizi buruk dan ketahanan tubuh yang semakin menurun (Sudaryoko, Y. 1986). Lingkungan yang rawan banjir juga biasanya merupakan lingkungan yang kurang baik, ditandai oleh sampah yang berserakan dan saluran air yang tersumbat selain minimnya sarana air bersih dan sanitasi.

Kualitas Hidup - Dimensi Kesehatan Fisik - Dimensi Kesejahteraan Psikologis - Dimensi Hubungan Sosial - Dimensi Lingkungan Sense of Community - Dimensi Membership - Dimensi Influence - Dimensi Integration and fullfillment of Needs - Dimensi Shared emotional connection

(4)

4

Moons, Marquet dalam Jurnal Populasi. 2007. PSKK UGM menyatakan gender adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Riff dan Singer (dalam NFM Nofitri, 2009) menemukan adanya perbedaan antara kualitas hidup laki-laki dan perempuan, dimana kualitas hidup laki-laki cenderung lebih baik daripada kualitas hidup perempuan.

Riff dan Singer (dalam NFM Nofitri, 2009) juga menyatakan menyatakan bahwa secara umum, kesejahteraan laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda, namun perempuan lebih banyak terkait dengan aspek hubungan yang bersifat positif sedangkan kesejahteraan tinggi pada pria terkait aspek pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik.

Kualitas hidup perempuan dalam hal ini adalah penilaian individu terhadap posisi mereka di dalam kehidupan, dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dalamkaitannya dengan tujuan individu, harapan, standar serta apa yang menjadi perhatian individu. Adapun dampak bencana banjir terhadap kualitas hidup peempuan bermaksud untuk mengetahui posisi perempuan yang terkena bencana khususnya banjir dalam menghadapi kehidupannya selama itu.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Undar-Andir Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang, selama tiga bulan yaitu Bulan Agustus sampai Bulan Oktober 2013. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan tehnik penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang bersifat intrinsik, yaitu kasus yang diambil merupakan kasus yang menarik untuk diteliti dengan menggunakan Teori Felce dan Perry (1995).

Penentuan informannya menggunakan teknik Purposive (bertujuan) yaitu merupakan metode penetapan informan dengan berdasarkan pada

kriteria-kriteria tertentu yang disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan peneliti (Moleong, J.L. 2000)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek-aspek Kualitas Hidup yang relevan bagi satu individu akan berbeda dengan individu lainnya, baik dalam hal nominasi aspek-aspek kualitas hidup itu sendiri maupun bobot relevansi tiap-tiap aspek tersebut terhadap kualitas hidup individu. Berdasarkan hal ini maka aspek-aspek kualitas hidup dapat sangat beragam antara satu individu dengan individu lainnya.

Kualitas Hidup Perempuan Berdasarkan Aspek Physical Wellbeing

Pada subjek untuk aspek fisik kualitas hidup, perempuan mengalami perubahan misalnya dalam hal kesehatan fisik. Subjek mengalami perubahan dalam masalah dalam kesehatan seperti terserang penyakit diare dan gatal-gatal.

Kekurangan air bersih merupakan permasalahan serius yang dialami masyarakat ketika bencana banjir ini datang. Kesehatan fisik perempuan khususnya mengalami gangguan akibat keterbatasan akses mendapatkan air bersih ini, selain ketidaknyamanan akibat banjir perempuan juga berhadapan dengan masalah penurunan stamina tubuh akibat mereka harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan air bersih. Sedangkan untuk kegiatan di Kakus seperti buang air kecil dan besar, fasilitas WC darurat sulit didapatkan.

Permasalahan lain yang sangat mengkhawatirkan adalah sama sekali tidak ada perlakuan khusus untuk perempuan yang sedang hamil atau menyusui saat peristiwa banjir melanda desa mereka. Padahal untuk perempuan dengan kondisi khusus itu diperlukan fasilitas yang berbeda dengan fasilitas untuk masyarakat pada umumnya. Tempat penampungan dibiarkan menyatu dengan banyak orang dengan

(5)

5 fasilitas keamanan dan kenyamanan yang

sangat minim

Kualitas Hidup Perempuan Berdasarkan Aspek Material Wellbeing

Sebagian besar dari perempuan yang kita wawancarai berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yang dominan menggantungkan kehidupannya pada penghasilan dari suaminya. Sehingga yang terjadi pada saat bencana banjir datang keadaan yang terjadi adalah mereka mengalami penurunan pendapatan yang mengakibatkan perekonomian rumahtangga menjadi berkurang.

Sebagian dari perempuan di Desa Undar Andir ini berusaha menghadapi pemenuhan kebutuhannya yang terganggu akibat bencana banjir ini dengan sukarela membantu suaminya yang berpenghasilan berkurang akibat bencana banjir ini dengan menjadi pekerja dadakan, misalnya dengan berjualan makanan atau minuman.

Terkait aspek privacy dapat dikatakan para perempuan tidak memiliki privacy selama mengalami bencana banjir. Seperti buang air besar dan kecil, menyusui hingga tempat tidur tidak memiliki tempat khusus.

Kualitas Hidup Perempuan Berdasarkan Aspek Social Wellbeing

Salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam hubungannya dengan kualitas hidup adalah support system atau dukungan sosial. Hal ini karena pada saat bencana banjir datang, perempuan menjadi subjek yang tergolong minoritas yang cenderung terpinggirkan (marjinal). Dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, keperdulian dari orang-orang sekitar terutama orang-orang yang dapat diandalkan, yang menghargai dan mencintai.

Ada beberapa masalah yang berkaitan dengan dukungan sosial ini. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, terungkap adanya kesenjangan terutama yang berkaitan dengan Gender dalam hal ini kurangnya dukungan sosial dari tokoh-tokoh

masyarakat baik dari kalangan Partai Politik, Lembaga Swadaya Masyarakat ataupun Dinas/Lembaga terkait yang memberikan bantuan/dukungan yang khusus berjenis kelamin perempuan yang datang memberikan bantuan/dukungan moril dan material pada saat terjadi bencana. Tidak ada bantuan dari Partai Politik atau Anggota Legislatif perempuan yang membantu para perempuan yang terkena banjir;

Kualitas Hidup Perempuan Berdasarkan Aspek Development and Activity

Dalam hal pencapaian aktivitas fungsional, bagi perempuan pekerja di desa Undar-Andir, penggunaan keahlian mereka hanya digunakan di kegiatan pekerjaan mereka di Pabrik. Untuk menghadapi pasca banjir, kebanyak pekerja menggunakan jatah cuti 2 hari. Sedangkan untuk ibu rumah tangga, penggunaan keahlian mereka dilakukan untuk membantu dapur umum yang dibangun oleh pihak TNI, yakni memasak.

Untuk kegiatan perumusan program atau kegiatan sosialisasi antisipasi dan penanganan bencana banjir, perempuan jarang atau bahkan bisa dikatakan tidak pernah dilibatkan baik kegiatan yang diadakan oleh aparat desa setempat, pemerintah daerah atau badan dan dinas terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Dinas Sosial Kabupaten Serang.

Kualitas Hidup Perempuan Berdasarkan Aspek Emotional Wellbeing

Dukungan dari orang-orang terdekat subjek seperti anak dan suami serta teman-teman dekat menjadikan subjek berfikir positif dalam segala hal. Sebaliknya tidak memandang negatif terhadap hal yang dialami. Bencana banjir yang dihadapi Masyarakat Desa Undar Andir ini merupakan peristiwa yang bagi mereka tidak dapat dihindari, sehingga akhirnya mereka khususnya kaum perempuan menganggap hal tersebut wajar adanya yang pasti membedakan adalah bagaimana cara

(6)

6

menghadapi semua itu dengan baik sehingga kualitas hidup yang dijalani menjadi tidak terganggu berjalan sebagaimana adanya.

Bagi masyarakat Desa Undar Andir, bencana banjir merupakan bencana tahunan yang sering mereka hadapi. Mereka menyatakan sudah terbiasa dengan kondisi ini. Berdasarkan pengalaman tersebut mereka sudah memiliki beberapa langkah antisipasi, seperti bagaimana menyiapkan tempat khusus penyimpanan barang berharga, kesiapan membuat skala prioritas penyelamatan.

SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil dan pembahasan dalam penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan, bahwa secara umum perempuan di Desa Undar Andir ini memiliki kualitas hidup yang positif kaitannya dengan kerentanan bencana banjir yang hampir rutin datang tiap tahun. Hal ini terlihat dari gambaran fisik subjek yang baik dari aspek sosial, material, aktivitas dan emosional menunjukkan tanda-tanda positif.

Menyikapi aspek material yang berkaitan dengan berkurangnya pendapatan selama bencana banjir, di sisi lain memberi peluang bagi para perempuan untuk menjadi pekerja dadakan dengan cara berjualan yang menghasilkan materi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Khusus untuk aspek fisik, perempuan mengalami masalah kesehatan seperti terserang penyakit diare dan gatal-gatal. Kekurangan air bersih merupakan permasalahan serius yang dialami masyarakat ketika bencana banjir ini datang. Permasalahan lain yang mengkhawatirkan adalah sama sekali tidak ada perlakuan khusus untuk perempuan yang sedang hamil atau menyusui saat peristiwa banjir melanda desa mereka. Padahal untuk perempuan dengan kondisi khusus itu diperlukan fasilitas

yang berbeda dengan fasilitas untuk masyarakat pada umumnya.

Kurang dilibatkannya mereka dalam proses dan penanganan bencana banjir di desanya menjadi catatan penting untuk Pemerintah Daerah. Minimnya partisipasi dari sesama perempuan baik dari dinas, ormas, LSM ataupun anggota legistatif menjadi temuan di wilayah rawan banjir ini yang berkaitan dengan kualitas hidup perempuannya.

Saran

Berikut adalah saran-saran yang dapat diajukan peneliti :

a. Karena kejadian banjir besar ini hampir rutin tiap tahun, relokasi permukiman secara bertahap sebaiknya dilakukan. b. Akses air bersih dan fasilitas

penampungan ketika bencana memperhatikan kebutuhan perempuan seperti sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) dan tenda penampungan yang nyaman untuk perempuan hamil dan menyusui. c. Dilibatkan secara aktif perempuan dalam

kegiatan antisipasi dan penanggulangan bencana banjir di desanya.

d. Peran aktif pemerintah daerah dan badan atau dinas terkait dalam proses sebelum, saat dan setelah bencana banjir di Desa Undar Andir Kecamatan Kragilan.

DAFTAR PUSTAKA

Erman Mawardi dan Asep Sulaeman. 2011.

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengurangan Resiko Bencana Banjir,

Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air, Jakarta

NFM. Nofitri. 2009. Gambaran Kualitas

Hidup, Tesis, Fakultas Psikologi,

(7)

7 Moleong, J.L. 2000, Metodologi Penelitian

Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

UNESCO, 2012. Petunjuk Praktis Partisipasi

Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir, Jakarta

Yayasan IDEP, 2005. Panduan Umum.

Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat. Bali, Indonesia

Profil Desa Undar Andir Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, 2013

Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi Banten, 2012. Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Jurnal Populasi. 2007. Volume 18 Nomor 1 Tahun 2007. Dampak Bencana

Kekeringan terhadap Peluang Kesejahteraan Penduduk. Hal

95-105. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan. UGM. Yogyakarta.

Jurnal Populasi. 2007. Volume 18 Nomor 2 Tahun 2007. Sumber Daya Manusia

Perempuan Indonesia. Hal 147-166.

Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan. UGM. Yogyakarta.

Sudaryoko, Y. (1986). Pedoman Penanggulangan Banjir. Diakses pada 29 November 2010 dari http://pustaka.pu.go.id/files/pdf/KT-ppb-00676-119200723338.pdf Media Indonesia. 25 Februari 2008 Tempo, Kamis 10 Januari 2013

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil peneltian menunjukkan bahwa aras ragi tape berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap karkas, paha, sayap dan Fatty Lver Score, tetapi berpengaruh nyata terhadap dada,

(1) Pengurus atau Anggota Koperasi dapat mengajukan pernyataan keberatan terhadap rencana pembubaran yang didasarkan pada alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) Huruf

Berhubungan adanya variasi laporan dari beberapa instisusi pendidikan kedokteran gigi maka Perlu ada pemetaan tentang status Kesehatan Gigi dan mulut dan kebutuhan

Hasil penelitian diperoleh masing-masing model antrian di bagian Pendaftaran, bagian Cek Tekanan Darah, dan bagian Pengambilan Obat adalah (G/G/1) : (FIFO/ ∞ / ∞ ), dimana waktu

Beban pokok pendapatan naik jadi Rp45.23 triliun dibandingkan beban pokok Rp39.05 triliun periode sama tahun sebelumnya dan laba bruto naik jadi Rp10.87 triliun dari

Kegiatan PPM dengan judul Pemberdayaan Guru-guru Sejarah MGMP Bantul dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian benda-benda peninggalan sejarah

Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas produk pertanian agar Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian setiap tahun dapat meningkat. Salah satu