• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KELEMBAGAAN. A. Gambaran Umum BMT Bahtera Pekalongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KELEMBAGAAN. A. Gambaran Umum BMT Bahtera Pekalongan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil (KJKS BMT) BAHTERA Pekalongan berdiri tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1995, pendiriannya diprakarsai oleh para Cendikiawan, Pengusaha, Ulama’ dan Tokoh Masyarakat Kota Pekalongan, yang melihat bahwa pada realitanya masyarakat kelas bawah dan pengusaha kecil tidak dapat mengembangkan usahanya, karena terbatasnya lembaga yang menfasilitasi mereka baik dibidang permodalan ataupun bidang peningkatan kualitas SDM.

Pendirian KJKS BMT BAHTERA juga dilatarbelakangi oleh upaya untuk memperkenalkan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada ekonomi syariah serta menyediakan sarana mediasi keuangan antara warga muslim yang memiliki kelebihan liquiditas dengan warga muslim lainnya yang kekurangan liquiditas, dan untuk memecahkan persoalan kebutuhan akan permodalan umat Islam golongan lemah serta menyediakan sarana penyimpanan dana yang aman dengan sistem bagi hasil.1

1

(2)

B. VISI dan MISI VISI

Menjadi Lembaga Amil Zakat pilihan ummat yang Amanah dan Profesional.

MISI

1. Mewujudkan lembaga keuangan mikro syari’ah yang dikelola scara murni dan konsekuwen.

2. Mewujudkan KJKS BMT BAHTERA Pekalongan sebagai media dakwah dalam penguatan ekonomi umat.

3. Menjadi lembaga keuangan mikro syari’ah yang mandiri dan tidak bergantung pada pihak lain.

4. Menumbuhkan budaya kerja yang berprinsip jujur, amanah, adil profesional, kreatif dan inofatif serta sanggup menghadapi tantangan yang ada.

5. Menjadi lembaga keuangan mikro syari’ah yang diandalkan masyarakat muslim di wilayah Jawa Tengah.

6. Menjadi lembaga keuangan mikro syari’ah yang mengedepankan

aspek kemanfaatan jangka panjang.2

C. Struktur Organisasi BMT Bahtera Pekalongan

Struktur organisasi adalah gambaran hubungan antar individu atau bagian atau devisi yang menunjukan hirarki dan pola hubungan. Ini juga diartikan sebagai sutau cara atau sistem dari aktivitas-aktivitas untuk

2

(3)

mengurus sesuatu dalam usaha dalam mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu dalam melaksanakan aktivitasnya KJKS BMT BAHTERA sesuai dengan struktur organisasi yang ada agar dapat mencapai tujuannya.

DATA JABATAN KARYAWAN BMT BAHTERA GROUP PEKALONGAN

JANUARI TAHUN 2015

Kantor Pusat :

General Manager : Budi Hardiansyah, SE, MM

Manajer Marketing : Moh. Isro’i, S.Ag.MM

Manajer Operasional : Rosa Norita, AMd

Kepala Personalia : M. Hidayaturrokhman, SE

Kepala Remidial PYD : Eko Aribowo, AMd

Kepala Legal dan Jaminan : Miftakhur Riza, SE Kepala Bisnis (Deputy Marketing) : Wisanto, SE

Kabag.IT/ADM.Pusat : Zaqi Muttaqin, AMd

Assisten IT : Faishol

Baitl Maal dan ADM : Ahmad Munasir, SEI

Staff IT dan Kasir : Anis Sa’adah, SE

Staff Audit Internal : Rini Erawati, SE

Staff ADM. Pusat : Sri Kurnianingsih3

(4)

Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT BAHTERA PEKALONGAN

Sumber data organisasi dari KJS BMT Bahtera4

4

Data Statistika struktur organisasi KJKS BMT Bahtera RAPAT ANGGOTA

PENGAWAS SYARIAH & PENGAWAS MANAJEMEN

PENGURUS KJKS BMT BAHT ERA PEKALONGAN

INTERNAL AUDIT WAKIL MANAJEMENT

SEKERT ARIAT ISO

PENELITIAN & PENGEMBANGAN MANAJER PEMASARAN REMIDIAL PYD LEGAL JAMINAN PERSONALIA HUMAS KEPALA CABANG MANAJER OPERASIONAL BAITUL MAAL KABAG AKUNTING ST AF KLIRING INKASO & ADM IT BAHT ERA

(5)

D. Tugas dan TanggungJawab Tim Lending di BMT Bahtera Pekalongan

1. Administrasi Pembiayaan a. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Pemasaran b. Fungsi Utama Jabatan:

Mengelola administrasi data mitra usaha, melakukan proses pembiayaan mulai dari pencairan hingga pelunasan, membuat akad-akad dan surat -surat perjanjian lain.

c. Tugas-Tugas Pokok:

a) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping) dan melakukan proses droppin:.

1. Memeriksa kelengkapan administrasi mitra yang akan dropping.

2. Membuat aqad pembiayaan, tanda terima jaminan, kartu angsuran dan pengawasan, kupon pembiayaan (untuk yang harian).

3. Membaca akad kepada mitra pembiayaan.

4. Mengisikan buku registrasi mitra pembiayaan secara lengkap. 5

b) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan:

1. Memeriksa kelengkapan administrasi untuk diarsipkan. 2. Mengarsipkan akad pembiayaan serta berkas pendukung

lainnya sesuai dengan nomor rekening.

3. Menyimpan kartu pengawasan sesuai dengan nomor urut/nomor rekening mitra pembiayaan.

4. Hanya mengeluarkan berkas pada saat dibutuhkan dengan bukti catatan pengeluaran dan memastikan berkas yang telah selesai digunakan telah dikembalikan

(6)

pada tempatnya.

c) Pengarsipan jaminan pembiayaan:

1. Memastikan jaminan telah diperiksa dan disetujui pihak yang berwenang (AO dan Manajer KJKS atau dengan bukti tandatangan yang tertera pada lembar penerimaan jaminan. 6

2. Memberikan lembaran Tanda Terima Jaminan asli kepada mitra, dan mencatatnya pada buku registrasi jaminan.

3. Menyimpan Tanda Terima Jaminan copy dengan surat jaminan ke dalam brankas jaminan.

4. Mengeluarkan jaminan apabila diperlukan atas sepengetahuan Kabag Pemasaran dan Manajer KJKS secara tertulis.

5. Melakukan kontrol atas jaminan-jaminan yang ada. d) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan:

1. Menerima angsuran dan mencatatnya ke dalam buku/kartu pengawasan pembiayaan.

2. Menyesuaikan kartu angsuran mitra dengan kartu pengawasan yang ada.

3. Meneliti/menghitung kembali sisa hutang mitra, untuk mitra yang akan melakukan pelunasan.

4. Menerima setoran dari petugas kolektor.

5. Membantu pengisian setoran dari kolektor dan meneliti setoran yang masuk sesuai dengan jumlah kupon yang dikeluarkan.

e) Penyiapan kupon dan kontrol terhadap kupon:

1. Menyiapkan kupon apabila petugas kolektor akan berangkat.

2. Membuat daftar kupon yang dikeluarkan dan

6

(7)

dikembalikan.

3. Melakukan pengecekan apabila terjadi selisih kupon antara yang seharusnya ada (tersisa) dengan yang tersisa.

f) Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode laporan 7

g) Membuat laporan pembiayaan bulanan yang terdiri dari : 1. Laporan Dropping per bulan dan total dropping selama

per tahun.

2. Laporan lengkap PYD dan mutasinya. 3. Laporan PYD yang akan jatuh tempo.

4. Laporan kolektibilitas (tingkat kelancaran pembiayaan). 5. Laporan prestasi AO & RO (capaian target AO/RO). 6. Laporan PYD Pekanan.

7. Daftar mitra yang harus ditagih..

8. Daftar mitra yang akan dan telah jatuh tempo pada pekan tersebut.

h) Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang akan dan telah jatuh tempo:

1. Membuat dan mengirimkan surat teguran pada mitra yang telah jatuh tempo.

2. Membuat dan mengirimkan surat peringatan pada mitra yang akan jatuh tempo.

3. Melakukan kontrol atas tindak lanjut surat pemberitahuan dan peringatan yang dikirimkan kepada mitra.

i) Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain: 2. Staf Penagihan

a. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

(8)

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Pemasaran b. Fungsi Utama Jabatan:

a) Melakukan penagihan terhadap angsuran/pembayaran pembiayaan baik untuk mitra usaha yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah serta melakukan pengambilan terhadap mitra usaha funding. 8

b) Memberikan jalan keluar dan langkah- langkah penyelesaian bagi mitra usaha yang bermasalah serta melakukan tindakan penarikan, penyitaan, penjualan jaminan dan lain- lain yang berhubungan dengan aspek hukum.

c. Tugas-Tugas Pokok:

a) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai dengan waktunya:

1. Membuat rencana/jadwal penagihan harian, mingguan dan bulanan.

2. Menyiapkan peralatan administrasi yang dibutuhkan untuk menjemput tabungan/angsuran pembiayaan.

b) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan dana yang disetorkan ke KJKS:

1. Menghitung seluruh uang yang dijemput.

2. Membuat daftar angsuran seluruh mitra yang menyetorkan uangnya.

3. Menyerahkannya kepada Teller, dan memastikan seluruh setoran tidak ada yang tertinggal dan tidak terjadi selisih antara catatan dengan uang yang diserahkan. c) Membantu memberikan jalan keluar dan solusi bagi mitra

usaha yang bermasalah, melakukan penjualan jaminan, dan upaya-upaya lainnya baik secara kekeluargaan maupun hukum yang berlaku.

8

(9)

E. Produk Penyaluraan Dana (Lending)

a. Pembiayaan Mudharabah9

Sebagaimana telah diketahui tentang mudharabah dalam simpanan, diman BMT Bahtera bertindak sebagai mudhorib dan anggota/nasabah sebagai penyimpan dana. Maka dalam operasi pembiayaan, perannya menjadi terbalik, BMT Bahtera bertindak sebagai shohibul maal da n anggota/nasabah (penerima pembiayaan) sebagai mudhorib yang menjalankan usaha dan manajemennya.

Dalam pembiayaan ini resikonya sangat tinggi karenanya harus dilakukan secara hati-hatidan dengan penelitian yang benarbenar matang. Hasil keuntungan akan di bagi sesuai dengan kesepakatan bersama dalam bentuk nisbah tertentu dari keuntungan pembiayaan. Bagi hasil efektif di dapat BMT Bahtera setelah nasabah mendapatkan dana pembiayaan dan setelah dinilai bahwa investasi tersebut telah menghasilkan kentungan. Apabila pengelola mengalami kerugian, BMT Bahtera menaggung semua kerugian modal usaha.

b. Pembiayaan Al Murabahah

Hubungan akad jual beli (investasi atau pembelian barang) dengan pembayaran tangguh atau angsuraan. Dalam masyarakat kita hubungan jual beli ini biasa disebut dengan membeli secara kredit. Dalam prakteknya BMT Bahtera bertindak sebagai penjual tetapi dilakukan tidak secara langsung. BMT Bahtera hanya menalangi (menyediakan dana) untuk pembelian barang modal yang diajukan oleh nasabah untuk kemudian nasabah membeli sendiri barang modal yang dikehendakinya. Jumlah kewajiban yang harus di bayar kepada BMT Bahtera oleh anggota adalah jumlah harga barang modal dan mark up (keuntungan) yang telah disepakati. BMT Bahtera mendapat keuntungan dari harga barang yang dinaikan.

(10)

Pembiayaan Murabahah di BMT Bahtera dibedakan menjadi dua : Pembiayaan Murabahah Angsuran dan Pembiayaan Murabahab Jatuh Tempo

Produk pembiayaan murabahah yang ada di BMT Bahter antara lain: 1. Bina Barokah 6. Bina Agrobisnis

2. Bina Arofah 7. Pugar Griya

3. Bina Artha 8. Armadaku

4. Pijar Investasi 9. Mitra Moda 5. Bina Taqwa 10. Bina Ukhuwah

c. Pembiayan Al Ijarah

Bentuk pembiayaan dimana BMT memberikan fasilitas pinjaman kepada anggota sebagai penyewa, dan member kepadanya kesempatan untuk mengambil kemanfaatan dari barang sewaan untuk jangka waku tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama. Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk sewa barang yang diperlukan untuk pengembangan usahanya. Nasabah membayar harga pokok barang tersebut secara mengangsur ditambah dengan margin keuntngan/mark up untuk BMT, dilakukan secara angsuran selama jangka waktu yang disepaki bersama.

d. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan modal investasi atau modal kerja, yang mana pihak BMT menyediakan sebagian dari modal usaha keseluruhan, pihak BMT daat dilibatkan dalam proses manajemen. Pembagian keuntungan berdasarkan kesepakatan sesuai proporsinya dalam bentuk nisbah. Apabila pengelola usaha mengalami kerugian masing- masing pihak menanggung kerugian sesuai kesepakatan perjanjian.10

10

(11)

e. Pembiayaan Al Qordhul Hasan (Pinjaman)

Akad pinjaman yang diberikan BMT kepada mitra dengan ketentuan bahwa anggota wajib mengembalikan dana yang diterimanya (jumlah pokok yang diterimanya) kepada BMT pada waktu yang telah disepakati BMT dan anggota. Pembiayaan jenis ini adalah produk pinjaman tanpa pengenaan bagi hasil/Margin sama sekali. Sumber pendanaan yang digunakan untuk memberikan pinjaman ini berasal dari Baitul Maal.

f. PK-EL Syari’ah (Pembiayaan Kepemilikan Elektronik )

Kebutuhan Alat Telekomunikasi (Telephone, Rumah, Hand Phone), kebutuhan Elektronik : TV, Komputer/Laptop, Kulkas, Mesin Cuci, dan Perabotan Rumah Tangga.

g. Ijarah Muntahia bitamlik (IMBT)

Akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujroh), yang diikuti dengan pemindahan barang itu sendiri kepada penyewa atas kesepakatan awal kedua belah pihak.11

F. Mekanisme Pembiayaan Murabahah di BMT Bahtera Pekalongan

Menurut data yang ada BMT Bahtera, pengajuan pembiayaan murabahah disertai akad wakalah yang dimana pemohon (nasabah pembiayaan) akan menjadi wakil dari BMT untuk keperluan pembiayaan tersebut. menga juka n permohona n pembia ya an mengisi form pembia ya an menyera hkan dokumen da n kelengka pa nnya BMT memberika n da na pembia ya an na sa bah menja di wa kil BMT untuk membeli ba ra ng kedistributor ya ng disa ra nkan BMT na sa bah membeli ba ra ng na sa bah mengirimka n bukti pembelia n ke BMT Gambar 3.2 Alur Pembiayan

(12)

Keterangan:

Saat penyerahan dokumen dan kelengkapannya, berikut yang harus dilakukan untuk persyaratannya:

Fotocopy KTP Pemohon (Suami dan Istri), Fotocopy Kartu Keluarga (KK), Fotocopy Bukti Kepemilikan Jaminan: BPKB, STNK dan faktur untuk kendaraan atau Fotocopy SHM/SHGB/KIPT dan PBB terakhir disertai surat IMB untuk Tanah/Bangunan

G. Proses penilaian agunan BMT Bahtera Pekalongan

GAMBAR 3.3

ALUR PENILAIAN AGUNAN

Keterangan:

Penilaian agunan di BMT Bahtera dimulai saat nasabah yang mengajukan pembiayaan mengisi formulir dan meyerahkan agunan (bukti kepemilikan), kemudian tim Legal Jaminan mensurvey agunan tersebut. Setelah itu hasil data survey agunan tadi diserahkan pada bagian pembiayaan untuk di proses kembali pembiayaannya.

pengisian form

pembiayaan agunan disurvey

hasil survey diserahkan bagian pembiayaan pembiayaan diproses kembali hasil keluar agunan di serahkan ke BMT jika di acc

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa posisi kualitas layanan jasa travel antara konsumen laki-laki dan konsumen wanita terdapat perbedaan dalam

Penulis menyarankan kepada pelaku usaha yang sudah menggunakan internet agar lebih mengoptimalkan dalam penggunaan internetnya, seperti media informasi (browsing) agar

Dengan demikian Diferensiasi Produk dalam hal ini keragaman model yang ditawarkan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sehingga konsumen akan tetap membeli produk

Berdasarkan latar belakang dari identifikasi masalah di atas, maka maksud dilakukannya penelitian ini adalah berhubungan dengan masalah Pengaruh Customer Participation

Perancangan sistem kerja alat pada penelitian ini meliputi sistem kinerja dari keseluruhan alat, yaitu penggunaan sensor sebagai alat ukur intenstitas cahaya dan

Kompilator adalah suatu program atau sekelompok program yang menerjemahkan kode dalam satu bahasa ke bahasa lainnya, pada umumnya adalah dari bahasa komputer tingkat tinggi

Modul yang perlu direvisi adalah modul tabel simbol guna melengkapi atribut program counter yang harus ada pada prosedur dan fungsi, modul analisis semantik atau context checker

Melalui media grup whatsApp, siswa mampu menyajikan ( C6 ) laporan tentang empat posisi dan peranan Indonesia di bidang ekonomi dalam lingkup ASEAN dalam bentuk peta pikiran