• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1

Spesifikasi Sistem

Sarana yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan load balancing dan

failover serta konfigurasi alert pada PT. Jasnita Telekomindo terdiri dari

hardware dan software dengan spesifikasi sebagai berikut:

4.1.1 Hardware

Spesifikasi

hardware yang dibutuhkan untuk

mengimplementasikan MikroTik adalah sebagai berikut:

• CPU Pentium IV

• RAM 1GB

• LAN card D Link 3 buah

• Sound card

• MikroTik DoM

• Motherboard ASUS

• Layar Monitor 15”

(2)

Gambar 4.1 CPU MikroTik

4.1.2 Software

Software minimum yang diperlukan untuk mendukung

pengimplementasian adalah WinBox, sistem operasi Windows XP

Professional Service Pack 2, Bandwidth Monitor 3.4 build 757, dan

MRTG.

Selain itu, untuk mendukung bekerjanya hardware dan software,

maka diperlukan brainware. Brainware adalah orang yang mengenal dan

mengerti sistem secara mendasar untuk melakukan pengoperasian,

maintenance, dan troubleshooting bila terjadi masalah atau gangguan

(3)

4.2

Prosedur Operasional

4.2.1 Pemasangan

Dalam MikroTik yang menggunakan DoM (Disc on Module)

sudah tersedia kabel power. Selanjutnya kabel power ini dihubungkan

kabel konektor yang terdapat pada motherboard. Karena menggunakan

DoM, maka MikroTik ini tidak perlu di-install terlebih dahulu dan telah

mendapatkan license key tidak seperti MikroTik yang menggunakan CD.

Setelah MikroTik terpasang dan CPU dinyalakan akan terlihat tampilan

awal MikroTik sebagai berikut:

Gambar 4.2 Tampilan Login MikroTik

Setelah terlihat tampilan awal, sistem operasi akan meminta

username dan password untuk dapat masuk ke dalam MikroTik.

Masukkan username dan password secara default (username adalah

admin dan password tidak perlu diisi). Atau dapat pula dimasukkan

username dan password sesuai dengan keinginan. Setelah login, akan

(4)

Gambar 4.3 Tampilan Setelah Login MikroTik

4.2.2 Konfigurasi Backup Data

Berikut adalah command-command yang diperlukan untuk

melakukan semua konfigurasi backup data, load balancing, failover, dan

alert:

Tabel 4.1 Command MikroTik

Command

Fungsi

export

Mencetak script yang digunakan untuk

konfigurasi ulang ataupun konfigurasi yang

baru.

import

Mengembalikan informasi yang di-export

dari file tertentu ke MikroTik.

(5)

terdapat pada IP jaringan.

system scheduler

Membuat jadwal pengeksekusian terhadap

script yang dibuat dalam MikroTik.

ip firewall mangle Mangle

digunakan untuk mengidentifikasi

paket berdasarkan paket-paket yang sudah

ditandai dengan penanda khusus dan

kemudian memprosesnya.

ip firewall nat

Untuk menggantikan IP sumber dan IP

tujuan dari IP paket yang dilewatkan

melalui router dan memungkinkan host

pada LAN untuk menggunakan sekumpulan

IP address bagi komunikasi internal

ataupun eksternal.

ip route

Digunakan untuk mengkonfigurasi routing

yang akan digunakan apakah secara statis,

dinamis atau policy routing.

system script

Untuk membuat script-script yang

dijalankan dalam MikroTik.

tool netwatch

Melakukan ping ke gateway atau IP address

(6)

Tabel 4.2 Command di cmd.exe

Command

Fungsi

telnet

Untuk melakukan remote ke jaringan

melalui jarak jauh (remote).

quit

Keluar dari

telnet

dan

ftp

.

ftp

Untuk melakukan remote ke jaringan

melalui jarak jauh (remote) dan melakukan

fungsi seperti mengirimkan serta menerima

file dari router.

get

Mengambil file dari MikroTik versi lama

dan disimpan ke dalam suatu folder melalui

ftp

.

put

Meletakkan file yang telah diambil ke

MikroTik versi baru melalui

ftp

.

Tabel 4.3 Command

system scheduler

Command

Fungsi

add comment

Menambahkan komentar yang diinginkan.

interval

Interval waktu script akan dijalankan.

name

Nama script yang dibuat.

(7)

script tertentu.

system script run

Menjalankan script yang telah dibuat.

tool fetch address

Mengambil file yang diperlukan dari alamat

yang sudah dimasukkan.

path

Letak file yang ada di dalam web.

import

Menjalankan file yang sudah di-download

agar ter-update di dalam sistem.

start-date

Tanggal mulai menjalankan script.

start-time

Waktu yang diinginkan untuk menjalankan

script.

Tabel 4.4 Command

ip firewall mangle

Command

Fungsi

add chain

Menambahkan spesifikasi

chain

untuk

meletakkan aturan khusus.

src-address-list

Mencocokkan

source address paket

terhadap address yang didefinisikan.

in-interface

Interface yang memasuki route (jika

interface dijembatani, maka paket akan

muncul melalui jembatan interface-nya

sendiri).

(8)

new-connection-mark

Menspesifikasikan nilai yang baru pada

connection mark

untuk digunakan dalam

penghubung dengan

action=mark connection

.

passthrough

Mengabaikan atau tidak aturan ini untuk

lanjut ke aturan berikutnya.

connection-state

Menerjemahkan analisis koneksi jalur data

untuk paket yang khusus.

nth

Mencocokkan paket

nth

khusus yang

diterima oleh aturan tertentu.

action

Digunakan ketika paket cocok dengan

aturan yang ada.

address-list

Menspesifikasikan nama dari

address

list

untuk mengumpulkan IP address dari

aturan

action=add-dst-to-address

atau

action=add-src-to-address-list

.

address-list-timeout

Menentukan interval waktu kapan address

akan dipindahkan dari address list yang

dispesifikasikan oleh parameter address-

list.

connection-mark

Mencocokkan paket yang ditandai melalui

(9)

ditandai secara khusus.

new-routing-mark

Menspesifikasikan nilai dari

routing mark

yang digunakan dalam

action=mark-routing

.

comment

Menambahkan komentar yang diinginkan.

dst-address-list

Mencocokkan address tujuan dari sebuah

paket terhadap

address list

yang

didefinisikan.

new-packet-mark

Menspesifikasikan nilai dari paket yang

ditandai untuk digunakan dalam

action=mark-packet

.

Tabel 4.5 Command

ip firewall nat

Command

Fungsi

add chain

Menambahkan

chain

yang lebih spesifik

untuk menjalankan aturan tertentu.

connection-mark

Mencocokkan paket yang ditandai melalui

fasilitas

mangle

dengan

connection mark

yang khusus.

action

Dijalankan ketika paket cocok dengan

aturan yang ada.

(10)

menempatkan alamat asal dari paket IP.

to-ports port

atau

range port

untuk menempatkan

port

asal dari paket IP.

Tabel 4.6 Command

ip route

Command

Fungsi

add dst-address

Menambahkan alamat tujuan dan network

mask, dimana netmask merupakan nomor

bit yang diindikasikan oleh nomor jaringan.

gateway

Merupakan host gateway yang dapat dicapai

secara langsung melalui beberapa interface.

scope

Nilai yang digunakan secara rekursif pada

suatu address. Nilainya berkisar antara

0-255.

target-scope

Nilai yang digunakan secara rekursif pada

suatu address. Nilainya berkisar antara

0-255.

routing-mark

Tanda untuk paket-paket yang akan

di-routing melalui suatu gateway.

Didefinisikan di dalam

ip firewall mangle

.

(11)

Tabel 4.7 Command

system script

Command

Fungsi

add name

Nama script yang diinginkan.

source

Berisi logika dari script yang dibuat.

Tabel 4.8 Command

tool netwatch

Command

Fungsi

interval

Interval waktu yang diinginkan untuk

menjalankan script.

down-script

Menjalankan script ketika koneksi terputus.

comment

Menambahkan komentar yang diinginkan.

host

Alamat IP yang ingin dipantau.

get

Mencari

script yang sesuai untuk

dijalankan.

find comment

Mencari komentar yang sesuai agar script

dapat dijalankan.

status

Waktu yang diinginkan untuk menjalankan

script apakah up atau down.

Sebelum melakukan implementasi menggunakan MikroTik versi

yang lebih baru, maka perlu dilakukan backup terhadap data yang

(12)

terdapat pada MikroTik versi sebelumnya. Tahapan konfigurasi untuk

melakukan backup data adalah sebagai berikut:

1. Buka command prompt pada komputer yang akan digunakan

untuk proses export file dan lakukan ‘

telnet

’ ke MikroTik versi

sebelumnya dengan memasukkan IP address MikroTik versi yang

lama.

C:\Documents and Settings\MERGI VANESSA\My Documents>telnet 202.146.1xx.x

2. Lakukan command ‘

export

’ untuk file-file yang ingin di-backup.

Setelah selesai meng-export semua file, lakukan command ‘

quit

untuk keluar dari MikroTik yang telah di-telnet.

[admin@MikroTik] > ip address export file=xxipaddress

[admin@MikroTik] > ip bgp instance export file=xxbgpinstance

[admin@MikroTik] > ip bgp peer export file=xxbgppeer

[admin@MikroTik] > ip firewall address list export file=xxipfirewalladdresslist

[admin@MikroTik] > ip firewall filter export file=xxipfirewallfilter

[admin@MikroTik] > ip firewall nat export file=xxipfirewallnat

[admin@MikroTik] > ip route export file=xxiproute [admin@MikroTik] > ip route rule export

(13)

[admin@MikroTik] > routing filter export file=xxroutingfilter

[admin@MikroTik] > quit

3. Lakukan command ‘

ftp

’ untuk tersambung ke MikroTik versi

sebelumnya dengan memasukkan IP address MikroTik versi lama

tersebut. Contohnya: 202.146.1xx.x. Setelah masuk ke ftp, maka

akan diminta untuk memasukkan username dan password yang

ada di MikroTik versi sebelumnya.

C:\Documents and Settings\MERGI VANESSA\My Documents>ftp 202.146.1xx.x

Connected to 202.146.1xx.x

220 MikroTik FTP server (MikroTik 2.9.27) ready User (202.146.1xx.x:(none)): admin

331 Password required for admin Password:

230 User admin logged in

4. Lakukan command ‘

get

’ untuk mengambil dan menyimpan

file-file yang telah di-backup ke dalam folder tertentu, misalnya my

documents. Setelah selesai, lakukan command ‘

quit

’.

ftp> get xxbgpinstance.rsc ftp> get xxbgppeer.rsc ftp> get xxipaddress.rsc ftp> get xxipfirewalladdresslist.rsc ftp> get xxipfirewallfilter.rsc ftp> get xxipfirewallnat.rsc

(14)

ftp> get xxiproute.rsc ftp> get xxiprouterule.rsc ftp> get xxroutingfilter.rsc ftp> quit

221 Closing

5. Buka command prompt pada komputer yang hendak menjalankan

proses backup.

6. Lakukan ‘

ftp

’ untuk tersambung ke MikroTik versi yang terbaru

dengan memasukkan IP address MikroTik versi baru tersebut.

Contohnya: 192.168.8x.x. Setelah masuk ke ftp, maka akan

diminta untuk memasukkan username dan password yang ada di

MikroTik versi baru.

C:\Documents and Settings\MERGI VANESSA\My Documents>ftp 192.168.8x.x

Connected to 192.168.8x.x.

220 MikroTik FTP server (MikroTik 3.10) ready User (192.168.8x.x:(none)): admin

331 Password required for admin Password:

230 User admin logged in

7. Lakukan command ‘

put

’ untuk memasukkan file-file yang telah

di-backup. Setelah semua file telah disimpan ke dalam MikroTik

versi baru, maka lakukan command ‘

quit

’.

(15)

ftp> put xxbgpinstance.rsc 200 PORT command successful

150 Opening ASCII mode data connection for '/xxbgpinstance.rsc'

226 ASCII transfer complete

ftp: 1117 bytes sent in 0.00Seconds 1117000.00Kbytes/sec.

ftp> put xxbgppeer.rsc 200 PORT command successful

150 Opening ASCII mode data connection for '/xxbgppeer.rsc'

226 ASCII transfer complete

ftp: 708 bytes sent in 0.00Seconds 708000.00Kbytes/sec.

ftp> put xxipaddress.rsc 200 PORT command successful

150 Opening ASCII mode data connection for '/xxipaddress.rsc'

226 ASCII transfer complete

ftp: 2842 bytes sent in 0.00Seconds 2842000.00Kbytes/sec.

ftp> put xxipfirewalladdresslist.rsc 200 PORT command successful

150 Opening ASCII mode data connection for '/xxipfirewalladdresslist.rsc'

226 ASCII transfer complete

ftp: 3295 bytes sent in 0.00Seconds 3295000.00Kbytes/sec.

(16)

200 PORT command successful

150 Opening ASCII mode data connection for '/xxipfirewallfilter.rsc'

226 ASCII transfer complete

ftp: 9961 bytes sent in 0.00Seconds 9961000.00Kbytes/sec.

ftp> put xxipfirewallnat.rsc 200 PORT command successful

150 Opening ASCII mode data connection for '/xxipfirewallnat.rsc'

226 ASCII transfer complete

ftp: 12296 bytes sent in 0.00Seconds 12296000.00Kbytes/sec.

ftp> put xxiproute.rsc 200 PORT command successful

150 Opening ASCII mode data connection for '/xxiproute.rsc'

226 ASCII transfer complete

ftp: 45059 bytes sent in 0.00Seconds 45059000.00Kbytes/sec.

ftp> put xxiprouterule.rsc 200 PORT command successful

150 Opening ASCII mode data connection for '/xxiprouterule.rsc'

226 ASCII transfer complete

ftp: 3394 bytes sent in 0.00Seconds 3394000.00Kbytes/sec.

ftp> put xxroutingfilter.rsc 200 PORT command successful

(17)

150 Opening ASCII mode data connection for '/xxroutingfilter.rsc'

226 ASCII transfer complete

ftp: 212 bytes sent in 0.00Seconds 212000.00Kbytes/sec.

ftp> quit 221 Closing

8. Lakukan telnet ke MikroTik versi yang baru dengan memasukkan

IP address MikroTik versi yang baru.

C:\Documents and Settings\MERGI VANESSA\My Documents>telnet 192.168.8x.x

9. Lakukan command ‘

import

’ di dalam MikroTik melalui telnet

tadi untuk mengeksekusi semua file (dimana di dalam file ini

terdapat sejumlah command) yang telah disimpan sebelumnya

agar file tersebut ter-install di MikroTik versi yang baru.

[admin@MikroTik] > import xxipaddress.rsc Opening script file xxipaddress.rsc

Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxbgpinstance.rsc Opening script file xxbgpinstance.rsc

Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxbgppeer.rsc Opening script file xxbgppeer.rsc

(18)

Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import

xxipfirewalladdresslist.rsc

Opening script file xxipfirewalladdresslist.rsc

Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxipfirewallfilter.rsc Opening script file xxipfirewallfilter.rsc

Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxipfirewallnat.rsc Opening script file xxipfirewallnat.rsc

Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxiproute.rsc Opening script file xxiproute.rsc

Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxiprouterule.rsc Opening script file xxiprouterule.rsc

Script file loaded and executed successfully [admin@MikroTik] > import xxroutingfilter.rsc Opening script file xxroutingfilter.rsc

(19)

Isi dari file-file yang di-import di atas akan dimasukkan pada

lampiran.

4.3

Implementasi

4.3.1 Load balancing

Untuk memaksimalkan semua jalur gateway yang ada agar dapat

digunakan secara optimal, maka digunakan teknik load balancing.

Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan load

balancing:

1. Masukkan ‘

ip address

’ untuk load balancing.

ip address yang akan dimasukkan telah di-import sebelumnya

melalui prosedur backup.

2. Masukkan NICE yang akan digunakan untuk pemisah antara IIX

dan international dengan menggunakan ’

system scheduler

’.

system scheduler add comment=update-nice

disabled=no interval=1d name=update-nice-rsc on-event=":if ([:len [/file find name=nice.rsc]] > 0) do={ /file remove nice.rsc }; /tool fetch

address=202.65.113.115

scr-path=/download/nice.rsc;/import nice.rsc" start-date=jan/01/2008 start-time=08:30:00

3. Atur ‘

ip firewall mangle

’ berserta pemisah IIX dan

(20)

ip firewall add chain=prerouting action=mark-connection new-action=mark-connection-mark=isp1

passthrough=yes connection-state=new in-interface=LAN nth=3,1

ip firewall add chain=prerouting action=mark-routing new-action=mark-routing-mark=isp1 passthrough=no in-interface=LAN connection-mark=isp1

ip firewall add chain=prerouting action=mark-connection new-action=mark-connection-mark=isp2

passthrough=yes connection-state=new in-interface=LAN nth=3,2

ip firewall add chain=prerouting action=mark-routing new-action=mark-routing-mark=isp2 passthrough=no in-interface=LAN connection-mark=isp2

ip firewall add chain=prerouting action=mark-connection new-action=mark-connection-mark=isp3

passthrough=yes connection-state=new in-interface=LAN nth=3,3

ip firewall add chain=prerouting action=mark-routing new-action=mark-routing-mark=isp3 passthrough=no in-interface=LAN connection-mark=isp3

(21)

ip firewall add chain=forward action=mark-connection new-action=mark-connection-mark=mark-kon-indo passthrough=no src-address-list=nice

ip firewall add chain=forward action=mark-connection new-action=mark-connection-mark=mark-kon-indo passthrough=no dst-address-list=nice

;;; jalur internasional

ip firewall add chain=forward action=mark-connection new-action=mark-connection-mark=mark-kon-inter passthrough=yes src-address-list=!nice

ip firewall add chain=forward action=mark-connection new-action=mark-connection-mark=mark-kon-inter passthrough=yes dst-address-list=!nice

;;;pemisah Indonesia dan internasional

ip firewall add chain=prerouting action=mark-packet new-action=mark-packet-mark=indonesia passthrough=no connection-mark=mark-kon-indo

ip firewall add chain=prerouting action=mark-packet new-action=mark-packet-mark=internasional

(22)

4. Atur ‘

ip firewall NAT

’.

ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade src-address=192.168.8x.x/xx

5. Atur ‘

ip route

’.

ip route add disabled=no distance=1

dst-address=0.0.0.0/0 gateway=202.146.1xx.x routing-mark=isp1

ip route add disabled=no distance=1

dst-address=0.0.0.0/0 gateway=202.146.1xx.x routing-mark=isp2

ip route add disabled=no distance=1

dst-address=0.0.0.0/0 gateway=202.146.1xx.x routing-mark=isp3

ip route add disabled=no distance=1 dst-address=0.0.0.0/0 gateway=202.146.1xx.x

4.3.2 Failover

Langkah-langkah untuk melakukan failover adalah sebagai

berikut:

1. Lakukan ‘

ip route

’ untuk menandai gateway tiap-tiap ISP pada

terminal MikroTik.

(23)

ip route add gateway=202.146.1xx.x comment=”isp-2”

ip route add gateway=202.146.1xx.x comment=”isp-3”

2. Lakukan penambahan ‘

system script

’ pada terminal MikroTik.

system script add name=Failover source= {

:if ([/ping 202.146.1xx.xx count=1]!=1) do= {

/ip route enable [find comment="isp-2"] /ip route enable [find comment="isp-3"] }

else= {

:if ([/ping 202.146.1xx.x count=1]!=1) do= {

/ip route enable [find comment="isp-1"] /ip route enable [find comment="isp-3"] }

else= {

:if ([/ping 202.146.1xx.x count=1]!=1) do=

{

/ip route enable [find comment="isp-1"]

/ip route enable [find comment="isp-2"]

(24)

} else= {

/ip route enable [find comment="isp-1"]

/ip route enable [find comment="isp-2"]

/ip route enable [find comment="isp-3"]

} } } }

3. Lakukan ‘

system scheduler

’ dari script Failover yang telah

dibuat.

system scheduler add name="Failover"

interval="10s" on-event="/system script run Failover"

Script yang ketiga ini menjalankan script failover di atas dengan

melakukan perintah ping terlebih dahulu pada masing-masing ISP

untuk mengecek apakah masing-masing ISP tersebut ada yang

sudah kembali berjalan atau belum. Ping ini dilakukan setiap 10

detik. Jika masing-masing ISP sudah kembali berjalan, maka tidak

terjadi failover.

(25)

4.3.3 Konfigurasi Alert

Untuk memantau jaringan yang sedang down atau terputus, maka

digunakan sebuah alert. Di bawah ini merupakan langkah konfigurasi

alert untuk IP yang ingin dipantau bila terdapat ISP yang down atau

terputus:

1. Lakukan ‘

system script

’ yang berbeda-beda untuk mengetahui

jaringan mana yang down atau terputus dengan suara alert yang

berbeda.

system script add name=lantai3

policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do {:local T 524,300ms,588,300ms,660,300ms,784,600ms,657,300ms, 588,300ms,524,300ms,588,300ms,660,300ms,784,900ms, 524,200ms,588,300ms,660,300ms,784,600ms,657,300ms, 657,300ms,988,300ms,1047,300ms,988,300ms,784,800ms ,1047,300ms,988,500ms,880,300ms,784,600ms,524,300m s,784,300ms,784,300ms,699,300ms,660,300ms,588,900m s,1047,300ms,988,500ms,880,300ms,784,600ms,524,300 ms,784,300ms,784,900ms,699,600ms,660,300ms,588,300 ms,524,900ms

:for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]}}

while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="laskarpelangi"] status]="down")}

(26)

system script add name=lantai5-1 policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :local T 1047,200ms,1047,200ms,1047,200ms,1397,400ms,1319,4 00ms,20000,200ms,1319,200ms,1319,200ms,1319,200ms, 1319,400ms,1175,400ms,20000,200ms,1175,200ms,1175, 200ms,1175,200ms,1397,400ms,1319,400ms,20000,200ms ,1319,200ms,1319,200ms,1319,200ms,1319,400ms,1175, 400ms,20000,200ms,1047,200ms,1047,200ms,1047,200ms ,1047,400ms,1760,400ms,20000,200ms,1047,200ms,1047 ,200ms,1047,200ms,1047,400ms,1568,400ms,20000,200m s,1047,200ms,1047,200ms,1047,200ms,1047,400ms,1397 ,400ms,1319,400ms,1175,400ms,1047,400ms,1319,800ms ,1175,400ms

:for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]}

} while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="diamilikku"] status]="down")}

system script add name=lantai5-2

policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :local T 784,350ms,1047,700ms,1047,350ms,1047,700ms,1175,35 0ms,1319,350ms,1319,350ms,1319,350ms,1047,700ms,13 97,350ms,1319,700ms,1175,350ms,988,350ms,1047,350m s,1175,350ms,1047,1050ms,20000,700ms,784,350ms,104

(27)

7,700ms,1047,350ms,1047,700ms,1175,350ms,1319,350m s,1319,350ms,1319,350ms,1047,700ms,1397,350ms,1319 ,700ms,1175,350ms,988,350ms,1047,350ms,1175,350ms, 1047,1050ms

:for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]}

} while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="naikpuncakgunung"] status]="down")}

system script add name=lantai5-3

policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source=

{ :do {

:beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1174.6590716696 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms

:beep length=650ms frequency=987.7666025122 :delay 700ms

:beep length=300ms frequency=987.7666025122 :delay 350ms

(28)

:delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1174.6590716696 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms

:beep length=175ms frequency=1046.5022612024 :delay 175ms

:beep length=175ms frequency=1174.6590716696 :delay 175ms

:beep length=175ms frequency=987.7666025122 :delay 175ms

:beep length=175ms frequency=1046.5022612024 :delay 175ms

:beep length=650ms frequency=880 :delay 1050ms

:beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1174.6590716696 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms

:beep length=650ms frequency=987.7666025122 :delay 700ms

:beep length=300ms frequency=987.7666025122 :delay 350ms

(29)

:beep length=300ms frequency=1046.5022612024 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1174.6590716696 :delay 350ms

:beep length=300ms frequency=1318.5102276515 :delay 350ms

:beep length=175ms frequency=1046.5022612024 :delay 175ms

:beep length=175ms frequency=1174.6590716696 :delay 175ms

:beep length=175ms frequency=987.7666025122 :delay 175ms

:beep length=175ms frequency=1046.5022612024 :delay 175ms

:beep length=650ms frequency=880

} while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="jablay"] status]="down")}

system script add name=lantai5-4

policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source=

{ :do {

:beep length=200ms frequency=1318.5102276515 :delay 200ms

:beep length=200ms frequency=1396.9129257320 :delay 200ms

:beep length=400ms frequency=1567.9817439270 :delay 400ms

(30)

:delay 400ms

:beep length=400ms frequency=1567.9817439270 :delay 400ms

:beep length=400ms frequency=1318.5102276515 :delay 400ms

:beep length=800ms frequency=1567.9817439270 :delay 1200ms

:beep length=200ms frequency=1174.6590716696 :delay 200ms

:beep length=200ms frequency=1318.5102276515 :delay 200ms

:beep length=400ms frequency=1396.9129257320 :delay 400ms

:beep length=400ms frequency=1174.6590716696 :delay 400ms

:beep length=400ms frequency=1567.9817439270 :delay 400ms

:beep length=400ms frequency=1396.9129257320 :delay 400ms

:beep length=800ms frequency=1318.5102276515 :delay 1200ms

:beep length=190ms frequency=1046.5022612024 :delay 200ms

:beep length=200ms frequency=1046.5022612024 :delay 200ms

:beep length=390ms frequency=1760 :delay 400ms

:beep length=400ms frequency=1760 :delay 400ms

(31)

:beep length=400ms frequency=1975.5332050245 :delay 400ms

:beep length=400ms frequency=2093.0045224048 :delay 400ms

:beep length=800ms frequency=1567.9817439270 :delay 1200ms

:beep length=200ms frequency=1318.5102276515 :delay 200ms

:beep length=200ms frequency=1396.9129257320 :delay 200ms

:beep length=400ms frequency=1567.9817439270 :delay 400ms

:beep length=400ms frequency=1396.9129257320 :delay 400ms

:beep length=400ms frequency=1318.5102276515 :delay 400ms

:beep length=400ms frequency=1174.6590716696 :delay 400ms

:beep length=800ms frequency=1046.5022612024 } while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="balonkuadalima"] status]="down")}

system script add name=lantai5-5

policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :local T 784,300ms,1319,600ms,1319,600ms,1175,600ms,988,600 ms,1047,600ms,20000,300ms,988,150ms,1047,150ms,988

(32)

,450ms,988,150ms,1319,300ms,1568,300ms,1047,600ms, 20000,300ms,880,300ms,784,300ms,784,300ms,1047,300 ms,1319,300ms,1397,600ms,1319,600ms,1175,600ms :for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]}

} while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="kangenband "] status]="down")

}

system script add name=lantai6

policy=ftp,reboot,read,write,policy,test,winbox,pa ssword,sniff source= { :do { :local T 1319,250ms,1568,250ms,1568,500ms,1319,250ms,1568,2 50ms,1568,375ms,1568,125ms,1319,250ms,1568,250ms,1 760,250ms,1568,250ms,1319,250ms,1175,250ms,1175,37 5ms,1568,125ms,1319,250ms,1568,250ms,1568,375ms,15 68,125ms,1319,250ms,1568,250ms,1568,375ms,1568,125 ms,1319,250ms,1568,250ms,1760,250ms,1568,250ms,117 5,250ms,1047,250ms,1047,250ms

:for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]}} while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="tokecang"] status]="down")}

system script add name=lantai7

(33)

ssword,sniff source= { :do { :local T 784,200ms,1047,400ms,1319,400ms,1568,600ms,1319,20 0ms,1760,200ms,1568,200ms,1397,200ms,1319,200ms,11 75,600ms,784,200ms,988,400ms,1175,400ms,1397,600ms ,1760,200ms,1568,200ms,1760,200ms,1568,200ms,1397, 200ms,1319,600ms,784,200ms,1047,400ms,1319,400ms,1 568,600ms,1319,200ms,1397,200ms,1319,200ms,1397,20 0ms,1568,200ms,1760,600ms,1760,600ms,1976,200ms,20 93,200ms,1568,400ms,1318,400ms,1568,200ms,1397,200 ms,1319,200ms,1175,200ms,1046,600ms

:for C from=0 to=(([:len $T]/2)-1) do={:beep frequency=[:pick $T ($C*2)] length=[:pick $T (($C*2)+1)]; :delay [:pick $T (($C*2)+1)]}

} while=([/tool netwatch get [/tool netwatch find comment="satuakusayangibu"] status]="down")}

2. Lakukan command ‘

tool netwatch

’ untuk memantau apakah

ada jaringan yang terputus.

tool netwatch add disabled=no

comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

(34)

tool netwatch add disabled=no

comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=laskarpelangi down-script=lantai3 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x

interval=10s

(35)

down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.x

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx

(36)

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=diamilikku down-script=lantai5-1 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

(37)

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=naikpuncakgunung down-script=lantai5-2 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s

(38)

tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s tool netwatch add disabled=no comment=jablay

(39)

down-script=lantai5-3 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

(40)

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=balonkuadalima down-script=lantai5-4 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

(41)

down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

(42)

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=kangenband down-script=lantai5-5 host=192.168.x.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx

interval=10s

(43)

down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no comment=tokecang down-script=lantai6 host=202.146.1xx.xx

interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

tool netwatch add disabled=no

(44)

host=202.146.1xx.xxx interval=10s tool netwatch add disabled=no

comment=satuakusayangibu down-script=lantai7 host=202.146.1xx.xxx interval=10s

Dalam alert ini, IP dikelompokkan menurut group atau kelompok

pengguna yang tersebar di beberapa lantai tertentu yang menggunakan

jasa ISP PT. Jasnita Telekomindo. Untuk pengelompokan IP di lantai 5

yaitu kantor PT. Jasnita Telekomindo, IP dibagi lagi menjadi divisi area

kerja. Lantai 3, 6, dan 7 hanya diberikan 8 IP dan untuk pembagiannya

berikutnya ke bagian divisi lain merupakan kebijakan dari perusahaan

yang berada di lantai 3, 6, dan 7.

tool netwatch

digunakan untuk

melakukan pengecekan apabila ada IP group yang sedang terputus atau

down.

4.4

Evaluasi

Untuk mengetahui kinerja dari sistem yang sudah dilakukan

implementasi dapat diketahui dengan melakukan evaluasi. Evaluasi yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi load balancing untuk mengetahui semua jalur gateway yang ada

digunakan secara maksimal, terjadi peningkatan bandwidth atau tidak,

dan traffic yang ada semakin besar atau kecil.

2. Evaluasi failover untuk mengetahui terjadi pergantian ISP apabila ada

salah satu ISP yang putus.

(45)

3. Evaluasi

alert untuk mengetahui bila ada koneksi yang putus, sound card

yang ada di PC MikroTik akan mengeluarkan bunyi peringatan atau

tidak.

4.4.1 Evaluasi

Load Balancing

Evaluasi terhadap load balancing yang telah dilakukan di atas

meliputi:

1. Evaluasi semua jalur gateway yang ada sudah dipakai secara

maksimal.

Untuk

melihat

jalur

gateway sudah dimanfaatkan secara

maksimal atau belum, maka digunakan

tracert

. Berikut adalah

hasil dari

tracert

yang dilakukan:

(46)

Gambar 4.4

Tracert

Website

Dari gambar di atas, hasil

tracert

pada baris kedua

merupakan jalur gateway. Setelah dilakukan load balancing, pada

gambar tampak bahwa hasil

tracert

pada tiga website yang

berbeda menunjukkan IP gateway yang berbeda-beda. Ini berarti

bahwa semua jalur gateway yang ada pada jaringan LAN PT.

Jasnita Telekomindo sudah dilalui semua, sehingga tidak hanya

satu gateway saja yang dipakai bila ada koneksi ke internet. Hal

(47)

ini tentunya akan mengurangi traffic yang ada dan tidak terjadi

penumpukan akses melalui satu ISP saja.

Selain itu, cara lain untuk mengetahuinya adalah dengan

mengunjungi situs-situs web yang menyediakan layanan untuk

mengetahui IP address yang sedang digunakan, contohnya seperti

www.proxyblind.org

dan

www.myipaddress.com

. Jika

mengunjungi situs-situs tersebut, maka akan ditampilkan IP

address yang sedang kita gunakan. Apabila telah dilakukan load

balancing, maka IP address yang ditampilkan akan berubah-ubah

sesuai jalur gateway yang digunakan.

2. Evaluasi terjadi keseimbangan bandwidth dan paket melewati

jalur yang benar.

Evaluasi terhadap keseimbangan bandwidth ini dapat

diketahui melalui WinBox apakah paket yang melalui jalur

memiliki bandwidth yang merata atau tidak. Berikut adalah hasil

evaluasi tersebut:

(48)

Gambar 4.5 Tampilan Load Balancing pada WinBox

Dari gambar di atas dapat dilihat besar semua paket yang

masuk memiliki bandwidth yang merata (balance). Karena

MikroTik hanya dapat membaca script secara berurutan (dari atas

ke bawah), maka pertama-tama untuk pemisah antara indonesia

dan internasional dibuat jalurnya terlebih dahulu yang berasal dari

command

new-connection-mark=mark-kon-indo

dan

new-connection-mark=mark-kon-inter

dimana keduanya

memiliki

chain

yang sama yaitu

forward. chain=forward

berarti paket

yang ada akan diteruskan apabila telah melewati firewall atau

berada di dalam firewall. Setelah jalur Indonesia dan internasional

terbentuk, maka MikroTik akan menentukan paket yang berhak

masuk ke dalam firewall untuk kemudian diteruskan dengan

menggunakan

command

chain=prerouting

. Setelah itu

(49)

koneksi indonesia atau internasional yang telah dibuat

sebelumnya dengan command

connection-mark=mark-kon-indo

dan

connection-mark=mark-kon-inter.

3. Evaluasi load balancing berpengaruh terhadap kecepatan

download dan upload.

Untuk evaluasi ini digunakan software yang bernama

Bandwidth Monitor 3.4 build 757. Berikut ini adalah hasil

pengukuran bandwidth menggunakan Bandwidth Monitor 3.4

build 757:

• Bandwidth monitor untuk pengujian download dan upload

dari situs lokal

Gambar 4.6 Tampilan Bandwidth Monitor dari Situs Lokal

Setelah Load Balancing pada Jam 09:02:33 am

(50)

Gambar 4.7 Tampilan Bandwidth Monitor dari Situs Lokal

Setelah Load Balancing pada Jam 01:02:42 pm

• Bandwidth monitor untuk pengujian download dan upload

dari situs internasional

Gambar 4.8 Tampilan Bandwidth Monitor dari Situs

Internasional Setelah Load Balancing pada Jam 09:15:44

(51)

Gambar 4.9 Tampilan Bandwidth Monitor dari Situs

Internasional Setelah Load Balancing pada Jam 01:13:04

pm

Evaluasi terhadap gambar di atas dilakukan terhadap data

yang berbentuk film yang berukuran 763 Mb dari situs lokal dan

internasional pada hari Senin, 10 November 2008 dan Kamis, 20

November 2008. Dibandingkan dengan pengujian yang dilakukan

sebelum load balancing, kecepatan download dan upload data

terlihat mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini

disebabkan karena semua jalur gateway telah dipakai dan tidak

terjadi penumpukan pada salah satu ISP saja. Pengujian ini

dilakukan berkala setiap satu minggu sekali selama 5 minggu

pada jam yang berbeda-beda. Download dan upload dari situs

lokal memiliki kecepatan yang lebih cepat daripada situs

internasional. Hal ini disebabkan karena pada situs internasional,

data harus berjalan melalui path atau jalur yang lebih panjang

(52)

dibandingkan dengan situs lokal sehingga kecepatan download

dan upload data dari situs internasional lebih lambat dibandingkan

situs lokal. Untuk lebih ringkas, pengujian ini akan dilampirkan

dalam bentuk tabel di bawah:

Tabel 4.9 Bandwidth Monitor untuk Kecepatan Download dan

Upload dari Situs Lokal Setelah Implementasi

Tanggal Evaluasi Waktu Evaluasi Max (Mbps) Avg Down (Mbps) Avg Up (Mbps) 10 November 08 09:02:33 am 59.8 26.2 4.29 17 November 08 11:05:20 am 61.0 12.9 4.86 20 November 08 01:02:42 pm 60.2 18.3 3.61 27 November 08 03:07:05 pm 57.9 25.8 3.61 2 Desember 08 05:07:54 pm 61.1 32.6 10.3 10 Desember 08 07:03:08 pm 65.2 41.1 5.64

Keterangan:

Situs lokal untuk download dan upload film menggunakan

(53)

Tabel 4.10 Bandwidth Monitor untuk Kecepatan Download dan

Upload dari Situs Internasional Setelah Implementasi

Tanggal Evaluasi Waktu Evaluasi Max (Mbps) Avg Down (Mbps) Avg Up (Mbps) 10 November 08 09:15:14 am 2.44 1.38 0.21 17 November 08 11:12:15 am 0.85 0.70 0.30 20 November 08 01:13:04 pm 3.17 0.85 0.36 27 November 08 03:11:51 pm 2.99 1.05 0.31 2 Desember 08 05:14:15 pm 2.46 1.45 0.22 10 Desember 08 07:17:57 pm 2.38 1.51 0.24

Keterangan:

Situs internasional untuk download dan upload film menggunakan

www.rapidshare.com

Pada tabel-tabel di atas, setelah dilakukan load balancing

terlihat bahwa kecepatan download dan upload mengalami

peningkatan. Karena kecepatannya meningkat, maka waktu yang

diperlukan untuk upload dan download menjadi lebih cepat.

4. Evaluasi apakah traffic jaringan menjadi lebih kecil atau semakin

besar.

Evaluasi ini menggunakan software MRTG. Berikut ini

adalah grafik pemakaian bandwidth internet pada jaringan LAN

(54)

yang diambil pada hari Kamis, tanggal 4 Desember 2008 pada

jam 2:53 pm.

• MRTG pada jaringan LAN (hari)

Gambar 4.10 Traffic LAN (hari)

• MRTG pada jaringan LAN (minggu)

Gambar 4.11 Traffic LAN (minggu)

• MRTG pada jaringan LAN (bulan)

(55)

• MRTG pada jaringan LAN (tahun)

Gambar 4.13 Traffic LAN (tahun)

Untuk lebih jelasnya, keterangan dari gambar MRTG di

atas ditampilkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Keterangan dari Gambar MRTG Jaringan LAN

Setelah Implementasi Load Balancing

Periode

LAN

Inbound (M) Outbound (M)

Curr Avg Max Curr Avg Max Hari 2.61 1.68 3.94 4.97 3.03 5.28 Minggu 7.15 2.24 10.67 3.07 2.06 4.13 Bulan 1.37 2.09 9.23 1.33 2.29 12.20 Tahun 1.70 1.82 4.78 3.86 2.58 9.14

Pada tabel MRTG di atas, dibandingkan dengan traffic

sebelum dilakukan implementasi, setelah dilakukan implementasi

(56)

load balancing, taffic yang ada tampak lebih kecil atau

mengalami penurunan. Dengan menurunnya traffic yang ada,

maka kecepatan transfer data menjadi lebih cepat.

Untuk lebih jelasnya, perbandingan dari gambar MRTG di

atas sebelum dan sesudah implementasi ditampilkan dalam

gambar berikut ini:

MRTG LAN (Inbound) 6.09 4.76 2.9 3.26 3.37 2.78 2.8 2.17 6.3 10.01 17.39 4.78 2.61 7.15 1.37 1.7 1.68 2.24 2.09 1.82 3.94 10.67 9.23 4.78 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Hari Minggu Bulan Tahun

Periode B it s p e r seco n d Curr Before Avg Before Max Before Curr After Avg After Max After

Gambar 4.14 Kurva Perbandingan MRTG LAN (Inbound)

Sebelum dan Sesudah Implementasi Load Balancing

Dari gambar 4.14 di atas, terlihat bahwa ada perbandingan

traffic terhadap inbound (paket ang masuk) sebelum dan sesudah

(57)

sebelum implementasi (avg before) pada periode bulan sebesar

2.8 bits per second dan setelah implementasi (avg after) traffic

turun menjadi 2.09 bits per second.

MRTG LAN (Outbound) 6.6 4.52 2.82 3.69 3.73 3.18 3.23 2.89 7.75 6.89 22.78 5.81 4.97 3.07 1.33 3.86 3.03 2.06 2.29 2.58 5.28 4.13 12.2 9.14 0 5 10 15 20 25

Hari Minggu Bulan Tahun

Periode B it s pe r s e c o nd Curr Before Avg Before Max Before Curr After Avg After Max After

Gambar 4.15 Kurva Perbandingan MRTG LAN (Outbound)

Sebelum dan Sesudah Implementasi

Dari gambar 4.15 di atas, terlihat bahwa ada perbandingan

traffic terhadap outbound (paket yang masuk) sebelum dan

sesudah implementasi load balancing. Sebagai contoh, rata-rata

(58)

sebesar 3.23 bits per second dan setelah implementasi (avg after)

traffic turun menjadi 2.29 bits per second.

Kedua kurva di atas tidak hanya menggambarkan traffic

MRTG per bulan saja, tetapi juga per hari, minggu, dan tahun.

Setelah dilakukan implementasi load balancing, traffic yang ada

dalam jaringan mengalami penurunan baik dari inbound maupun

outbound. Hal ini disebabkan karena semua jalur gateway yang

ada di dalam jaringan telah digunakan seluruhnya untuk

melewatkan paket-paket tersebut ke host tujuan (destination host).

Dengan digunakannya seluruh jalur gateway ini, deadlock yang

sering terjadi pada masing-masing ISP berkurang, sehingga

dengan berkurangnya deadlock, maka traffic yang ada menurun

dibandingkan dengan sebelum implementasi load balancing.

4.4.2 Evaluasi

Failover

Evaluasi failover dapat diketahui melalui WinBox. Berikut adalah

hasil evaluasi yang telah dilakukan:

(59)

Pada gambar di atas terlihat ada tiga ISP yaitu ether1,

WH-ether2, dan WH-ether3. Ketiga ISP di atas sedang berada dalam kondisi

aktif. Pada kondisi ini, belum ada ISP yang terputus.

Gambar 4.17 Kondisi ISP Pertama yang Putus

Pada gambar 4.17 terlihat bahwa ISP yang pertama yaitu

WH-ether1 berada dalam kondisi terputus (down). Pada saat kondisi ini,

paket-paket yang melewati ISP pertama akan dialihkan ke ISP kedua dan ketiga

secara otomatis, sehingga besar jumlah data yang keluar (Tx) dan masuk

(Rx) ke MikroTik pada ISP kedua dan ketiga akan bertambah besar.

Gambar 4.18 Kondisi ISP Kedua yang Putus

Pada gambar 4.18 terlihat bahwa ISP yang kedua yaitu

WH-ether2 berada dalam kondisi terputus (down). Pada saat kondisi ini,

paket-paket yang melewati ISP kedua akan dialihkan ke ISP pertama dan ketiga

(60)

secara otomatis, sehingga besar jumlah data yang keluar (Tx) dan masuk

(Rx) ke MikroTik pada ISP pertama dan ketiga akan bertambah besar.

Gambar 4.19 Kondisi ISP Ketiga yang Putus

Pada gambar 4.19 terlihat bahwa ISP yang ketiga yaitu

WH-ether3 berada dalam kondisi terputus (down). Pada saat kondisi ini,

paket-paket yang melewati ISP ketiga akan dialihkan ke ISP pertama dan kedua

secara otomatis, sehingga besar jumlah data yang keluar (Tx) dan masuk

(Rx) ke MikroTik pada ISP pertama dan kedua akan bertambah besar.

Dengan dilakukannya failover, apabila ada salah sau ISP yang

terputus maka semua paket akan dialihkan ke ISP yang aktif secara

otomatis. Hal ini memberikan kemudahan bagi network administrator

karena tidak perlu lagi melakukan routing secara manual untuk

memindahkan paket-paket tersebut ke ISP lain yang aktif.

4.4.3 Evaluasi Alert

Setelah dilakukan percobaan pada script alert yang ada di

MikroTik, bila ada salah satu IP atau beberapa IP yang terputus, maka

(61)

akan mengeluarkan bunyi sesuai dengan group-group IP yang ada. Untuk

lebih jelas, sesuai dengan group IP, bunyi alert tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.12 Keterangan dari Alert

Gedung E-Trade

Group IP Range IP Alert

Lantai 3 202.146.1xx.xxx/xx 202.146.1xx.xxx s/d 202.146.1xx.xxx Nidji – Laskar Pelangi Lantai 5: 1. Ruang Monitoring 192.168.x.x/xx 192.168.x.x s/d 192.168.x.xx

Yovie & Nuno – Dia Milikku 2. Ruang Finance / Accounting 192.168.x.xx/xx 192.168.x.xx s/d 192.168.x.xx Naik-Naik Ke Puncak Gunung 3. Ruang Billing 192.168.x.xx/xx 192.168.x.xx s/d 192.168.x.xx Titi Kamal – Jablay 4. Ruang Meeting 192.168.x.xx/xx 192.168.x.xx s/d 192.168.x.xx Balonku Ada Lima 5. Ruang Marketing dan Direktur 192.168.x.xx/xx 192.168.x.xx s/d 192.168.x.xx Kangen Band – Tentang Aku Kau dan Dia

(62)

202.146.1xx.xx Lantai 7 202.146.1xx.xxx/xx 202.146.1xx.xxx s/d 202.146.1xx.xxx Satu-Satu Aku Sayang Ibu

Dari keseluruhan hasil implementasi dan evaluasi yang telah

dilakukan, kinerja jaringan pada PT. Jasnita Telekomindo mengalami

peningkatan yang cukup signifikan, terutama dari kecepatan transfer data

dan penurunan traffic pada jaringan. Selain itu, sistem monitoring

jaringan tampak lebih mudah untuk dilakukan.

Gambar

Gambar 4.1 CPU MikroTik
Gambar 4.3 Tampilan Setelah Login MikroTik
Tabel 4.2 Command di cmd.exe
Tabel 4.4 Command  ip firewall mangle
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amalia (2013) tentang hubungan karakteristik dan pengetahuan menunjukan tidak adanya hubungan

Menghasilkan lulusan bermanhaj salaf yang kuat dasar keilmuannya, bersih pemahamannya dari unsur syirik, bid’ah, khurafat dan penyimpangan - penyimpangan lain,

Dari hasil tersebut perbandingan aktivitas antibakteri rebusan bunga rosela dengan kontrol negatif (akuades) memiliki perbedaan signifikan, rebusan bunga rosela

Untuk sistem daur tertutup konvensional, implementasi A TW menawarkan sistem olah ulang dan daur ulang baik pada strata pertama pada reaktor-reaktor daya maju berbahan bakar MOX

Shortcourse Chemotherapy (DOTS). Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala

Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan

Hasil : Hasil penelitian uji paired sample T-test pada kedua kelompok didapatkan hasil p=0,000<0,05 yang berarti ada pengaruh pemberian terapi laser berintensitas rendah dan