• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN ILLEGAL, UNREPORTED, DAN UNREGULATED (IUU) FISHING DI LAUT ARAFURA DESENER ONGGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN ILLEGAL, UNREPORTED, DAN UNREGULATED (IUU) FISHING DI LAUT ARAFURA DESENER ONGGE"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN ILLEGAL,

UNREPORTED, DAN UNREGULATED (IUU) FISHING

DI LAUT ARAFURA

DESENER ONGGE

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Strategi Kebijakan Penanggulangan

Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing di Laut Atafura adalah karya

sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, April 2008

Desener Ongge NIM 551050061

(3)

RINGKASAN

DESENER ONGGE. Strategi Kebijakan Penanggulangan Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing di Laut Arafura. (Policy strategy in Over coming Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing in Arafura Sea). Dibimbing oleh JOHN HALUAN dan DARMAWAN

Salah satu permasalahan pokok dalam usaha pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia adalah maraknya praktek penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab atau yang dalam dunia internasional dikenal dengan sebutan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing. IUU-Fishing secara langsung merupakan ancaman bagi pengelolaan sumberdaya ikan yang bertanggung jawab dan menghambat pengembangan perikanan tangkap yang berkelanjutan. Saat ini terdapat kurang lebih 335 kapal udang berukuran di atas 30 Gross Tonage (GT)yang mendapat izin dari Departemen Kelautan dan Perikanan melakukan kegiatan penangkapan di Laut Arafura. Disamping kapal-kapal yang mendapat izin tersebut terdapat juga papal-kapal-kapal ikan dan udang yang melakukan kegiatan penangkapan tanpa memiliki izin atau melakukan penangkapan ikan dan udang secara illegal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kegiatan yang diindikasikan termasuk IUU-Fishing di Laut Arafura, mengkaji faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap kegiatan IUU-Fishing, dan menyusun strategi kebijakan penanggulangannya yang dapat dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua. Analisis Strength - Weakness - Oppurtunity –Threats (SWOT) digunakan untuk merumuskan strategi kebijakan penanggulangan IUU-Fishing yang terjadi di Laut Arafura. Hasil identifikasi kegiatan pelanggaran penangkapan ikan yang ditemui terjadi di Laut Arafura yaitu : kegiatan illegal fishing antara lain: kapal-kapal penangkap ikan tidak dilengkapi dengan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIUP) dan Surat Penangkapn Ikan(SIPI), kapal-kapal ikan tidak melakukan ketentuan yang tertera dalam SIUP atau SIPI (jenis dan ukuran alat tangkap yang tidak sesuai, pelanggaran fishing ground), kapal tidak dilengkapi dengan Vessel

Monitoring system (VMS.), dan Kegiatan pair trawl. Jenis kegiatan unreported fishing yang terjadi yaitu nelayan melakukan pembongkaran dan penjualan ikan

(transhipment) di tengah laut. Strategi kebijakan penanggulangan IUU-Fishing yang dapat dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua yang dirumuskan lewat analisis SWOT antara lain : meningkatkan peran Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) perikanan melalui pembentukan lembaga pengadilan perikanan di sekitar Laut Arafura, pengadaan kapal pengawas perikanan untuk meningkatkan pengawasan di perairan selatan Papua, membangun sarana penunjang berupa pelabuhan perikanan di sekitar Laut Arafura, penataan koordinasi antar lembaga terkait, penambahan jumlah personil PPNS Perikanan dan peningkatan jumlah alokasi dana kegiatan pengawasan Kata Kunci : IUU- Fishing, SWOT, strategi kebijakan, Laut Arafura

(4)

ABSTRACT

DESENER ONGGE. Policy strategy in Over coming Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing in Arafura Sea. Under the direction of JOHN HALUAN, and DARMAWAN.

One of the main problems in developing marine and fishery sector in Indonesia in the great number of irresponsible fishing practices, internationally knouwn as illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing. IUU-Fishing is a serious threat to the responsible management of fish resources and an obstacle to the development of continued cact fishery. In this, there are 335 prawn trawlers above 30 GT as licensed by Marine and Fishery Departement in operation in Arafura Sea. Others prawn also has took the same activity but does not with licensed. Thre result of identifying fishing violations in Arafura Sea ia as follows : many fishing ships were not equipped with a fishing license, many ship did not obey the articles in the license, many ships were not eqipped with veseels monitoring sistem (VMS), and there were pair trawl. Unreported fishing happened because many fishers unload and sold the is cacth at sea (transhipment). Policy strategy in over coming IUU-Fishing by the Papua Province goverment which is formulated using SWOT analysis is to increase the role of government investigating officers from Marine and Fishery Departement through the establishment of fishery yudicial institution, to provide a surveillance ship, to build a supporting fishery port, to increase fund allocation to the supervisory activity, to improve coordination to control crimes at sea, and recruit more fishery personnel.

(5)

STRATEGI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN ILLEGAL,

UNREPORTED, DAN UNREGULATED (IUU) FISHING

DI LAUT ARAFURA

DESENER ONGGE

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(6)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008

Hak cipta dilindungi undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini, tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(7)

Judul Tesis : Strategi Kebijakan Penanggulangan Illegal, Unreported, dan

Unregulated (IUU) Fishing di Laut Arafura

Nama : Desener Ongge NIM : C551050061

Disetujui Komisi Pembimbing

Diketahui

: Prof. Dr. Ir. John Haluan, M, Sc.

K e t u a

Dr. Ir. Darmawan, MAMA Anggota

Dekan Sekolah Pascasarjana,

Prof.Dr.Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS Ketua Program Studi Teknologi Kelautan,

Prof. Dr. Ir. John Haluan, M, Sc.

(8)
(9)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segalah kasih dan karunia-Nya, sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tesis ini mencoba mengkaji dan mengidentifikasi kegiatan Illegal, Unreported, dan

Unregulated (IUU) fishing yang terjadi di Laut Arafura dan menyusun strategi

kebijakan untuk penanggulangannya yang dilaksanakan sejak bulan Februari sampai Juli 2007.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. John Haluan, M. Sc, dan Bapak Dr. Ir. Darmawan, MAMA, selaku komisi pembimbing yang memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyelesaian tesis ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bpk. Ir. Astiler Maharaja dan Bapak Nixon Laempasa, SH. MT, beserta staf Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Papua, serta Bapak Ir. Heriyanto, MS dan Ibu Clara, SH, beserta staf Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan RI, yang telah mengizinkan penulis mengumpulkan data untuk penelitian ini. Ungkapan terimah kasih juga penulis sampaikan kepada Bupati Kabupaten Biak Numfor beserta staf yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan di Institut Pertanian Bogor. Seluruh keluarga atas doa dan kasih sayangnya juga penulis ucapkan terima kasih.

Semoga tesis ini dapat dipergunakan sebagai dasar kebijakan dalam rencana penanggulangan IUU-Fishing di Laut Arafura maupun di Indonesia.

Bogor, April 2008

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jayapura Papua pada tanggal 13 Desember 1970 dari ayah Paspesianus Ongge dan Ibu Maria Modouw. Penulis merupakan putra ke tujuh dari tujuh bersaudara.

Tahun 1988 penulis lulus dari Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Daerah Jayapura dan pada tahun 1990 penulis diterima pada Diploma III (DIII) Ahli Usaha Perikanan Jakarta dan lulus tahun 1993. Pada tahun 1999 penulis masuk Institut Pertanian Bogor melalui program Alih Jenjang pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan menamatkannya pada tahun 2001. Penulis diterima pada sekolah Pascasarjana IPB tahun 2005 dan memilih Program Studi Teknologi Kelautan (TKL) Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan penulis menjadi pengurus Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknologi Kelautan IPB (FORMULA-IPB) dan sebagai anggota Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (WACANA-IPB).

Penulis bekerja sebagai staf pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Biak Numfor sejak tahun 1995. Selama bekerja Penulis pernah mengukuti Diklat Pengelolaan Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) bagi Pengawas Mutu di Sorong Papua.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... (v)

DAFTAR GAMBAR ... (vi)

DAFTAR LAMPIRAN ... (vii)

DAFTAR ISTILAH ... (viii)

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 7 1.4 Manfaat Penelitian ... 7 1.5 Kerangka Pemikiran ... 8 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi ... 10

2.2 Kebijakan Pengelolaan Perikanan di Laut Arafura ... 11

2.3 Kondisi Laut Arafura dan Kegiatan IUU-Fishing ... 11

2.4 Analisis SWOT ... 14

3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 17

3.2 Identifikasi Kegiatan IUU-Fishing di Laut Arafura ... 17

3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 17

3.4 Metode Analisis Data ... 19

3.4.1 Identifikasi faktor internal ... 20

3.4.2 Identifikasi faktor eksternal ... 21

3.5 Penyusunan Strategi Kebujakan Penanggulangan IUU-Fishing ... 24

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 25

(12)

4.1.1 Kegiatan pelanggaran penangkapan ikan di Laut Arafura ... 25

4.1.2 Analisis SWOT penaggulangan IUU-Fishing di Laut Arafura ... 30

4.2 Pembahasan ... 47

4.2.1 Pengertian dan kegiatan kegiatan IUU-Fishing ... 47

4.2.2 Faktor internal yang mempengaruhi kegiatan penanggulangan IUU-Fishing di Laut Arafura ... 52

4.2.3 strategi penanggulangan IUU-Fishing di Laut arafura ... 59

5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Matriks alternatif strategi SWOT ... 24 2 Tingkat pendidikan PPNS perikanan pada Dinas Perikanan dan Kelautan

Provinsi Papua sampai Desember 2006 ... 31 3 Matrix internal factor analisis strategic ... 39 4 Perkembangan produksi perikanan Provinsi Papua tahun 2002-2006 ... 41 5 Beberapah peraturan pengelolaan sumberdaya ikan yang digunakan di

Provinsi Papua ... 43 6 Matrix external factor analisis strategic ... 46 7 Matriks alternatif strategi SWOT penanggulangan IUU-Fishing di Laut

Arafura ... 47 8 Pasal dalam Undang-Undang 31 tahun 2004 yang terkait dengan kegiatan

IUU-Fishing ... 48

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Kerangka pikir strategi penanggulangan IUU-Fishing di Laut Arafura ... 09

2 Kerangka proses penelitian ... 19

3 Bagan kerangka analisis data ... 23

4 Pemeriksaan dokumen dan kelengkapan kapal penagkapa ikan oleh PPNS perikanan Provinsi Papua ... 26

5 Lokasi beberapa kegiatan IUU-Fishing di Laut Arafura ... 29

6 Kapal patroli Hiu 005 ... 33

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Kegiatan pelanggaran penangkapan ikan di Laut Arafura

tahun 2003 - 2006 ... 73 2 Sarana dan Prasarana Pengawasan di Perairan Papua ... 78 3 Prosedur pelaksanaan operasi pengawasan oleh PPNS perikanan di Laut

dengan menggunakan kapal pengawas ... 79 4 Form Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Penangkapan Ikan

(SIPI) ... 81 5 Cara pengisian matriks IFAS dan EFAS ... 90

(16)

DAFTAR ISTILAH

Illegal = Usaha penangkapan ikan yang dilakukan tanpa izin atau bertentangan

dengan hukum dan peraturan yang berlaku

Unreported = Secara sengaja tidak memberikan laporan hasil tangkapan

ataupun sengaja memberikan laporan yang salah dengan kondisi sesungguhnya

Unregulated = Kegiatan usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh

kapal-kapal penangkap ikan yang tak bernegara, menggunakan cara-cara yang belum diatur ataupun adanya daerah atau stok sumberdaya ikan yang belum diatur tatacara pemanfaatannya dan kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai dengan norma kelestarian sumberdaya perikanan

PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) = Pejabat pegawai negeri yang diangkat dan ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan suatu kegiatan tertentu.

SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan) = Izin tertulis yang harus dimiliki perusahaan perikanan untuk melakukan usaha perikanan dengan menggunakan sarana produksi yang tercantum dalam izin tersebut

SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan) = Izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SIUP

VMS (Vessel Monitoring System) = Salah satu bentuk sistim pengawasan di bidang penagkapan ikan dengan menggunakan satelit dan peralatan transmitter yang ditempatkan pada kapal perikanan untuk mempermudah pengawasan dan pemantauan di monitor VMS di pusat pemantauan kapal perikanan di Jakarta atau daerah (Regional Monitoring Centre).

Pair trawl = Kegiatan operasi penangkapan udang yang dilakukan

dengan menggunakan dua buah kapal penangkap udang (trawlers) SOP (Standar Operasional Prosedur) = Pedoman dan petunjuk praktis yang dapat

digunakan oleh pengawas perikanan dalam melaksanakan tugas pengawasan penangkapan dan atau pengangkutan ikan

WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) = Wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia yang ditetapkan melalui pejabat yang berwenang dan merupakan daerah penangkapan ikan

OTSUS (Otonomi Khusus) = kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada Provinsi Papua untuk mengatur dan mengurus kepentingan

(17)

masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui cara penatalaksanaan passive movement dengan teknik relaxed passive movement terhadap rileksasi dan pemeliharaan lingkup gerak sendi pada kondisi

Berdasarkan latar belakang yang terjadi pada siswa SD Negeri Bonagung I Sragen tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Hubungan antara Pengetahuan dan

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan dan Protokuler dan Keuangan Pimpinan Anggota DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

Konsentrasi starter 15 persen (v/v) menghasilkan alkohol yang maksimal sehingga digunakan untuk percobaan selanjutnya, karena dari hasil seleksi konsentrasi starter

Dapat menentukan letak sudut bidang dengan bidang alas dengan langkah-langkah yang kurang lengkap, dan belum tepat dalam menentukan sinus sudutnya. Tabel 4.35

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, bersama ini diumumkan Pemenang Pengadaan Rehabilitasi Ruang Makan Sepolwan TA.. SRIAYU

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertama, kriteria disposisi matematik peserta didik dalam pembelajaran matematika pada materi statistika memiliki kriteria positif

Selama ini dalam mengajarkan materi tentang sifat-sifat cahaya (1) guru kebanyakan menggunakan metode ceramah, sehingga mengakibatkan kegiatan pembelajaran terbatas