• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN DAN REALISASI DEMAPPER 16-QAM PADA SISTEM DVB-C MENGGUNAKAN FPGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN DAN REALISASI DEMAPPER 16-QAM PADA SISTEM DVB-C MENGGUNAKAN FPGA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DAN REALISASI DEMAPPER 16-QAM PADA SISTEM DVB-C MENGGUNAKAN FPGA

Rizki Dwi Utami¹, Rina Pudji Astuti², Denny Darlis³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak

Kebutuhan bandwidth, daya dan kompleksitas menjadi pertimbangan penting dalam perancangan suatu sistem telekomunikasi, termasuk dalam pemilihan jenis modulasi. Modulasi merupakan proses yang berada pada bagian pengirim sedangkan demodulasi berada pada sistem

penerima.16-QAM menjadi pilihan karena memliki bandwidth, daya dan peluang error yang lebih kecil tetapi kompleksitasnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan jenis modulasi lain. Dari sisi digital, bagian Mapper dan Demappermemiliki peranan penting dalam proses modulasi dan demodulasi, yaitu dalam hal pemetaan simbol.

Pada Tugas Akhir ini dilakukan perancanganDemapperjenis fixed pointuntuk Demodulator 16-QAM pada sistem DVB-C (Digital Video Broadcasting- Cable). Karenaketentuan DVB-C yang menggunakan Gray Code terotasi, maka ada beberapa penyesuaian yang dilakukan dari sisi perancangan, yang sedikit berbeda dibandingkan dengan Demapper pada sistem komunikasi secara umum. Untuk komunikasi umum, proses mapping dan demapping dilakukan di setiap lengan Inphase dan Quadraturesecara terpisah, tetapi pada DVB-C, proses tersebut dilakukan pada satu blok yang sama.

Penggunaan empat bit sample dari keseluruhan 32 bit yang ada pada lengan Inphase dan

Quadraturemembuat Demapper ini masih dapat mendeteksi simbol jika terjadi kesalahan (error) selain pada empat bit sample tersebut.Sistem ini direalisasikan pada FPGA board Virtex-4 XC4VLX25 SF363 menggunakan VHDL (Very High Speed IC Hard Description

Language).Resource sistem yang diperlukan pada Demapper yang dirancang masih

mencukupikapasitas perangkat yaitu 1% Slice Flip Flop, 1% 4 input LUTs, 1% Occupatied Slice, 14% Bonded IOBs, 3% BUFG/BUFGCTRLs.Delay sistem sebesar 21.005 ns dengan bit rate 1 sesuai input pada bagian pengirim, yaitu 1 Mbps untuk keluaran paralel dan 0,25 Mbps untuk keluaran data serial.

Kata Kunci : 16-QAM, Demodulator, Demapper,DVB-C, FPGA

(2)

system device.In transmitter systerm there is Modulator, and in receiver system there is

Demodulator. 16-QAM has low bandwidth parameter dan low error probablity, but the complexity is more simple then other modulation. Where Modulator there is in transmitter and

Demodulatorin receiver system. In digital device, Demapper is the keys for QAM modulation system for symbol mapping.

In this final project, Demapper fixed point has been realize for 16-QAM in DVB-C (Digital Video Broadcasting-Cable). Because DVB-C system used rotated Gray Code, design process and diagram has a little different with conventional Demapper.For DVB-C system, maping and demapping process between Inphase and Quadrature do in one block system. This is defferent with conventional communication system, where mapping and demapping process between Inphase and Quadrature do in different block system.

Using four bits sample from entire 32 bits Inphase and Quadrature makes Demapper can detect symbol event there are error bits except 4 bits sample. The Demapper was realized in FPGA board Virtex-4 XCVLX25 with VHDL (VHSIC Hard Description Language). With a serial output, this system need resource that coverage with FPGA resource, 1% Slice Flip Flop, 1% 4 input LUTs, 1% Occupatied Slice, 14% Bonded IOBs, 3% BUFG/BUFGCTRLs.Delay system 21.005 ns and bit rate 1 Mbps for parallel output and 0,25 Mbps for serial output.

(3)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Digital Video Broadcasting-Cable (DVB-C) adalah consorsium standar

untuk transmisi broadcasting dari televisi digital melalui kabel untuk keperluan

broadcasting televisi digital. Sistem ini mentransmisikan data MPEG-2 atau

MPEG-4 dari keluarga audio/video dengan menggunakan modulasi QAM dan

channel coding[1].

Ada berbagai standar dari jenis modulasi yang digunakan dalam DVB-C, salah satunya modulasi 16-QAM.[2]16-QAM menjadi salah satu alternatif karena memiliki bandwidth, peluang erroryang cukup baik dan juga kompleksitas sistemnya tidak terlalu rumit. Di bagian pengirim, Mapper berfungsing untuk memetakan bit-bit yang dikirim menjadi simbol (direpresentasikan dalam bentuk bit). Maka pada penerima, Demapperyang berfungsi untuk mengembalikan simbol tersebut menjadi bit-bit data asli.

Dengan pemilihan Demapper dari jenis fixed point, kesalahan pada proses

demapping (pemepetaan kembali) setiapsimbol, dapat diatasi melalui pemilihan

bit tertentu dengan memperhatikan pola bit pada kemungkinan simbol yang ada. Sehingga Demodulator pada sistem ini tidak memerlukan Maximum Likelihood.

Pada penelitian sebelumnya, telah ada yang membahas mengenai pembuatan pada DVB-C yang lebih terfokus pada bagian Mapper[9], maka untuk melanjutkan penelitian tersebut, dibuatlah tugas akhir ini. Karena beberapa keterbatasan pada sistem digital, ketersediaan perangkat analog yang diperlukan dan juga keterbatasan penulis, maka penelitian di penerima baru dapat dilakukan pada blok Demapper.

(4)

2 Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalahsebagai berikut:

1. Menghasilkan Demapper 16-QAM pada FPGA dengan penggunaan resource yang minimum.

2. Keluaran yang dihasilkan blok Demapper merupakan bit-bit asal yang dikirimkan pada bagian Mapper (pengirim).

3. Keluaran Demapperdalam bentuk data serial.

1.3 Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang dirumuskan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui konsep dasar Demodulasi dan Demapper16-QAM pada DVB-C. 2. Melakukan perancangan Demapper menggunakan VHDL (VHSIC (Very

High Speed IC)Description Hardware Language).

3. Melakukan realisasi Demapper pada board FPGA Virtex-4 XC4VLX25. 4. Melakukan pengujian dari Demapper yang telah direalisasikan.

5. Melakukan analisis dari hasil keluaran Demapper tesebut.

1.4 Batasan Masalah

Pada perancangan dan realisasi dari Demapper16-QAM berbasis FPGA ini terdapat beberapa hal yang dijadikan batasan masalah, yaitu:

1. Tugas akhir ini difokuskan membahas Demapper dari Demodulator 16-QAM untuk sistem DVB-C.

2. Bahasa yang digunakan adalah VHDL sedangkan untuk simulasi digunakan ISim Simulator.

3. Proses simulasi pada MATLAB digunakan untuk mengetahui tahapan yang dilakukan pada setiap blok dan menjadi gambaran umum proses demodulasi.

(5)

3 4. Data input yang diperoleh merupakan masukan dari keluaran Mapper pada penelitian sebelumnya[9]. Bit yang diperoleh dari blok Mapper akan dibandingkan pada keluaranDemapper. Bit-bit tersebut merupakan 24 bit yang terus berulang.

5. Board FPGA yang digunakan adalah Virtex-4 XC4VLX25.

6. Kanal antara pengirim dan penerima dianggap dalam keadaan ideal. Tetapi pada pengujiannya juga akan dilakukan simulasi error.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan dilaksanakan dalam tugas akhir ini adalah metode eksperimental dengan tahapan sebagai berikut :

1. Studi literatur

Studi literatur merupakan kegiatan mempelajari materi dan memperdalam materi yang terkait dengan demodulator, baik melalui text book, diktat kuliah, tugas akhir sebelumnya ataupun artikel dari internet.

2. Melakukan perancangan

Pada tahapan ini dilakukan perancangan Demapper 16-QAM, dengan memanfaatkan data-data yang terkait sistem yang diinginkan. Perancangan dan simulasi blok yang telah dirancang, dilakukan secara bertahap pada setiap bloknya, dengan menggunakan XILINX ISE 13.2.

3. Realisasi dan Pengujian

Pada tahapan ini dilakukanperealisasianDemapper pada board FPGA dari perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah itu, barulah dilakukan pengujian dari hasil keluaran yang diperoleh.

4. Analisis

Pada tahapan ini, hasil pengujian yang telah diperoleh dibandingkan dengan hasil simulasi untuk dianalisis.

5. Penulisan laporan

Penulisan laporan dilakukan mulai dari awal kegian pelaksanaan tugas akhir hingga selesai, kemudian mendokumentasikannya dalam buku tugas akhir.

(6)

4 BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang garis besar penelitian yang dilakukan. Diantaranya berisi latar belakang, tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang digunakan untuk melakukan perancangan dan sebagai dasar dari tugas akhir yang dibuat.

BAB 3: PEMODELAN SISTEM DAN SIMULASI

Bab ini memuat pemodelan sistem yang dilakukan, mulai dari bagian-bagian per blok, juga simulasi yang diperoleh melalui software yang digunakan. Software yang digunakan antara lain pada Matlab 7.8.0 (R2009.a) dan juga pada ISIm dari Xilinx ISE 13.2

BAB 4: REALISASI DAN ANALISIS

Bab ini menjelaskan tentang realisasi Demapper yang telah dibuat pada FPGA. Pengujian antara hasil simulasi dan hasil pengujian dari realisasi juga dijelaskan pada bagian ini.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, jugadituliskan saran yang mungkin berguna untuk penelitian selanjutnya.

(7)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari proses perancangan dan realisasi adalah

1. Pada sistem kanal tanpa gangguan, Demapper dapat mengembalikan data yang diterima dari Mapperyaitu 16 sinyal Inphase dan 16 sinyal

Quadrature menjadi sebuah data serial.

2. Demapperdapat mendeteksi simbol selama error yang terjadi di luar bit

ke-15 dan ke-7 untuk masing-masing sinyal Inphase dan Quadrature. 3. Dengan mengabaikan jarak, proses dari mulai data input dimasukkan

pada Mapper sampai dikeluarkan oleh Demappermembutuhkan waktu21.005 ns. Bitrate yang dihasilkan adalah 1 Mbps untuk keluaran paralel dan 0,25 Mbps untuk keluaran serial.

4. Hasil sintesis blok Demapper 16-QAM membutuhkan jumlah slice 1%, jumlah 4input LUT adalah 1%, IOBS 14% dan BUFG/CTRLS 3%.

5.2 Saran

Beberapa saran yang mungkin dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut

1. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperdalam tentang

Multiplierdengan data input digital di bagian penerima, untuk

melengkapi Demapperinisebagai sebuah Demodulator.

2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan komponen analog, sehingga penelitian dari Mapper dan Demapper yang selama ini telah dilakukan dapat disatukan, dan dapat digunakan untuk aplikasi nyata.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(8)

Daftar Pustaka

[1] Haykin, Simon. Communication Systems. New York: John Wiley & Sons, New York. 2001

[2] Strandar DVB : EN 300 429 V1.2.1 (1998-04) European Standard Telecommuniction series) Digital Video Brodcating (DVB): Framing tructure , chanel coding and modulation for cable system. 1998

[3] Hwang, Enoch O. Digital Logic and Microprocessor with VHDL. La Sierra University, Riverside. 2005

[4] Chang, K.C. Digital System with VHDL and Syntetis. IEEE Computer Society. Matt Loeb: United States of America. 1999

[5] Rice, Michael. Digital Communication: A Discrete-Time Approach. United States of Ameriaca.2009

[6] Brown, Stephen dan Zvonko Vranesic. Fundamental Digital Logic with VHDL Design Second edition. Departement of Electrical and Computer Engineering University of Toronto. 2005

[7] Negoro, Akhmad Andito. Rancang Bangun Demodulator 16-QAM dengan menggunakan DSK TMS320C6713 Berbasiskan Matlab Simulink. Universitas Indonesia. 2008

[8] http://infokriptografi.blogspot.com/2010_05_01_archive.html. FPGA Xilinx

Virtex-4 LC. Didownload tanggal 9 Oktober 2012

[9] Merliya, Prima. Perancangan dan Implementasi Modulator 16-QAM untuk DVB-C Berbasis FPGA. Institut Teknologi Telkom. 2013.

[10]Efendy, Rustam.

Referensi

Dokumen terkait

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap.. pernyataan bahwa nasabah BRI syariah tidak akan terpengaruh oleh produk Perbankan lain

Jika sebuah layer ditampilkan, dengan cara mencentang kotak kecil sebelum nama layer pada kotak Table Of Contents, maka ArcMap akan menampilkan layer tersebut pada jendela Data

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi kumulatif hingga triwulan III-2015 terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah, yakni sebesar 8,71 persen, diikuti

Kurangnya perhatian pemerintah desa ngestiharjo terhadap aset desa, sekitar 40.000 m 2 lebih tanah bengkok maupun tanah kas desa yang berlokasi di Pedukuhan

Untuk mengetahui perbedaan efektivitas antara model pembelajaran kooperatif mencari pasangan (make a match) dan LKS dalam meningkatkan penguasaan konsep pengikhtisaran

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah bahwa respon mahasiswa terhadap penggunaan e-modul kalkulus berbasis geogebra menunjukan sangat

Maka dari itu penulis ingin meneliti dan membuktikan asumsi tersebut melalui penelitian ini apakah terdapat hubungan diantara komunikasi internal dan kepuasan