• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 1"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, sekaligus shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, juga kepada para keluarga, sahabat, serta pengikutnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah atas izin dan irodah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas individu ini. tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar pada semester ganjil yang dibina oleh:

1. Dr. H. Mussyafak Assjari, M.Pd. 2. Dr. H. Endang Rochyadi, M.Pd. 3. Dr. Hj. Tati Hernawati, M.Pd.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, tetapi keinginan dan motivasi baik, selalu menjadi bekal bagi penulis. Kekurangan adalah merupakan proses untuk perbaikan dalam pembelajaran. Penulis mengharapkan dari semua pembaca, untuk dapat mengkritisi dan sekaligus merevisi sebagai sumbangsih yang berarti dalam penyempurnaan tugas ini.

Akhir kata dari penulis cukupkan sekian dulu, mudah-mudahan tugas ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis yang ingin menambah wawasan ilmu pengetahuan. Serta tidak lupa penulis haturkan pula permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila dalam isi tugas ini kurang berkenan dan masih ada kekurangan yang berarti.

Bandung, Desember 2016

(2)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... 1 DAFTAR ISI ... 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 3 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penulisan ... 4

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Dasar Anak Berkesulitan Belajar ... 5

B. Konsep Kesulitan Belajar Menulis/Disgrafia ... 7

BAB II HASIL STUDI KASUS A. Profil ... 11

B. Analisis Hasil Asesmen ... 12

C. Program Intervensi ... 19

BAB IV KESIMPULAN ... 34 DAFTAR PUSTAKA

BIODATA PENULIS LAMPIRAN

(3)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak berkesulitan belajar adalah anak yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademiknya, yang disebabkan oleh adanya disfungsi minimal otak, atau dalam psikologis dasar, sehingga prestasi belajarnya tidak sesuai dengan potensi yang sebenarnya, dan untuk mengembangkan potensinya secara optimal mereka memerlukan pelayanan pendidikan secara khusus.

Kesulitan belajar merupakan bidang yang sangat luas, dan sangat komplek untuk dipelajari, karena menyangkut sekurang-kurangnya aspek psikologis, neurologis, pendidikan dan aspek kehidupan sosial anak dalam keluarga/ masyarakat. Setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda dalam memahami dan menjelaskan fenomena kesulitan belajar yang dialami oleh seorang anak.

Kesulitan belajar yang bersifat internal (learning disability) dan kesulitan belajar yang bersifat eksternal (learning problem) menunjukkan gejala yang hampir sama yaitu adanya kesulitan dalam belajar membaca/menulis, kesulitan dalam belajar matematika dan adanya kesulitan dalam perilaku. Oleh karena itu untuk mengenal adanya kesulitan belajar dapat dilakukan dengan mencari kaitan antara keterampilan akademik (membaca/menulis dan matematika) dengan keterampilan pra-akademik (kesadaran linguistik dan keteampilan proses kognitif dasar) melalui proses identifikasi. Setelah dilakukan identifikasi maka dilanjutkan dengan proses asesmen guna mencari tahu kebutuhan anak yang nanti nya akan dijadikan program pembelajaran.

Maka dari itu, penulis ingin merancang sebuah program pembelajaran dan mengimplementasikan program kepada anak yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengatasi permasalahannya.

(4)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat dikemukakan permasalahan pokok yang menjadi dasar perumusan masalah studi kasus yaitu:

1. Bagaimana bentuk perencanaan program pembelajaran individual pada anak yang diduga mengalami hambatan kesulitan belajar? 2. Bagaimana pelaksanaan program pembelajaran individual pada

anak yang diduga mengalami hambatan kesulitan belajar?

3. Bagaimana perkembangan anak setelah diberikan program pembelajaran individual?

C. Tujuan Penulisan

Sejalan dengan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian adalah untuk memperoleh hasil gambaran mengenai:

1. Memperoleh bentuk perencanaan program pembelajaran individual pada anak yang diduga mengalami hambatan kesulitan belajar.

2. Mengetahui pelaksanaan program pembelajaran individual pada anak yang diduga mengalami hambatan kesulitan belajar.

3. Mmengetahui perkembangan anak setelah diberikan program pembelajaran individual.

(5)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Anak Berkesulitan Belajar 1. Definisi Anak Berkesulitan Belajar

LD (Learning Disability) atau kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran dan tulisan. Gangguan tersebut nampak dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti gangguan perseptual, luka pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak-anak yang memiliki problem belajar yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, atau motorik, hambatan karena tunagrahita, karena gangguan emosional, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi.

Anak LD adalah anak yang memiliki disfungsi minimum otak (DMO), sehingga menyebabkan tercampuraduknya sinyal-sinyal di antara indera dan otaknya, termasuk di dalamnya mereka yang memiliki gangguan konsentrasi dan hiperaktivitas (ADD dan ADHD). Jelasnya, anak LD adalah individu yang memiliki kecerdasan normal bahkan di atas normal, namun memiliki masalah dalam pemrosesan di otaknya ketika menerima stimulasi melalui indera. Karena masalah yang dialaminya, sering ditemukan perbedaan yang nyata antara hasil tes IQ dengan prestasi akademiknya di sekolah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

 LD tidak termasuk dan disebabkan oleh MR (keterbelakangan mental, tunarungu, tunanetra,dsb)

 LD tidak dikategorikan & disebabkan oleh faktor-faktor yg berasal dari luar diri individu.

(6)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

6

2. Klasifikasi Anak Kesulitan Belajar

LD secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kesulitan belajar perkembangan atau pra-akademik (developmental disabilities atau preacademic learning disabilities) dan kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities).

 Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental disabilities)atau kesulitan belajar praakademik (preacademic learning disabilities). Terdiri dari empat macam, yaitu kesulitan dalam berbahasa, kesulitan dalam penyesuaian perilaku sosial dan emosional, gangguan perseptual dan gangguan kognitif.

 Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities) yang menunjuk pada adanya kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan tersebut meliputi keterampilan dalam membaca (dyslexia), keterampilan dalam menulis (dysgraphia), dan keterampilan dalam mata pelajaran matematika / berhitung (dyscalculia). Kesulitan yang berhubungan dengan perkembangan sering tampak sebagai kesulitan belajar yang disebabkan oleh tidak dikuasainya ketrampilan prasyarat (prerequisite skills), yaitu keterampilan yang harus dikuasai lebih dahulu agar dapat menguasai bentuk keterampilan berikutnya. Sedangkan untuk mencapai prestasi akademik yang memuaskan, seorang anak memerlukan keterampilan prasyarat.

3. Penyebab Anak Kesulitan Belajar

Ada beberapa penyebab kesulitan belajar yang terdapat pada literatur dan hasil riset (Harwell, 2001), yaitu :

 Faktor keturunan/bawaan

(7)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

7

 Kondisi janin yang tidak menerima cukup oksigen atau nutrisi dan atau ibu yang merokok, menggunakan obat-obatan (drugs), atau meminum alkohol selama masa kehamilan.

 Trauma pasca kelahiran, seperti demam yang sangat tinggi, trauma kepala, atau pernah tenggelam.

 Infeksi telinga yang berulang pada masa bayi dan balita. Anak dengan kesulitan belajar biasanya mempunyai sistem imun yang lemah.

 Awal masa kanak-kanak yang sering berhubungan dengan aluminium, arsenik, merkuri/raksa, dan neurotoksin lainnya.  Riset menunjukkan bahwa apa yang terjadi selama

tahun-tahun awal kelahiran sampai umur 4 tahun-tahun adalah masa-masa kritis yang penting terhadap pembelajaran ke depannya. Stimulasi pada masa bayi dan kondisi budaya juga mempengaruhi belajar anak. Pada masa awal kelahiran sampai usia 3 tahun misalnya, anak mempelajari bahasa dengan cara mendengar lagu, berbicara kepadanya, atau membacakannya cerita. Pada beberpa kondisi, interaksi ini kurang dilakuan, yang bisa saja berkontribusi terhadap kurangnya kemampuan fonologi anak yang dapat membuat anak sulit membaca (Harwell, 2001).

B. Konsep Kesulitan Belajar Menulis/Disgrafia 1. Definisi Disgrafia

Disgrafia adalah kesulitan khusus dimana anak-anak tidak bisa menuliskan atau mengekspresikan pikirannya kedalam bentuk tulisan, karena mereka tidak bisa menyuruh atau menyusun kata dengan baik dan mengkoordinasikan motorik halusnya (tangan) untuk menulis. Pada anak-anak, umumnya kesulitan ini terjadi pada saat anak mulai belajar menulis. Kesulitan ini tidak tergantung kemampuan lainnya. Seseorang bisa sangat fasih dalam berbicara dan keterampilan motorik lainnya, tapi mempunyai kesulitan menulis. Kesulitan dalam menulis biasanya menjadi problem utama

(8)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

8

dalam rangkaian gangguan belajar, terutama pada anak yang berada di tingkat SD.

Gangguan ini juga bukan akibat kurangnya perhatian orang tua dan guru terhadap si anak, ataupun keterlambatan proses visual motoriknya. Dysgraphia/Disgrafia adalah learning disorder dengan ciri perifernya berupa ketidakmampuan menulis, terlepas dari kemampuan anak dalam membaca maupun tingkat intelegensianya. Disgrafia diidentifikasi sebagai keterampilan menulis yang secara terus-menerus berada di bawah ekspektasi jika dibandingkan usia anak dan tingkat intelegensianya.

2. Karakteristik Anak yang Mengalami Disgrafia

Ada beberapa ciri khusus anak dengan gangguan ini. Di antaranya adalah:

 Terdapat ketidakkonsistenan bentuk huruf dalam tulisannya.  Saat menulis, penggunaan huruf besar dan huruf kecil masih

tercampur.

 Ukuran dan bentuk huruf dalam tulisannya tidak proporsional.

 Anak tampak harus berusaha keras saat mengkomunikasikan suatu ide, pengetahuan, atau pemahamannya lewat tulisan.  Sulit memegang bolpoin maupun pensil dengan mantap.

Caranya memegang alat tulis seringkali terlalu dekat bahkan hampir menempel dengan kertas.

 Berbicara pada diri sendiri ketika sedang menulis, atau malah terlalu memperhatikan tangan yang dipakai untuk menulis.  Cara menulis tidak konsisten, tidak mengikuti alur garis yang

tepat dan proporsional.

 Tetap mengalami kesulitan meskipun hanya diminta menyalin contoh tulisan yang sudah ada.

(9)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

9

3. Penyebab Anak yang Mengalami Disgrafia

Secara spesifik penyebab disgrafia tidak diketahui secara pasti, namun apabila disgrafia terjadi secara tiba-tiba pada anak maupun orang yang telah dewasa maka diduga disgrafia disebabkan oleh trauma kepala entah karena kecelakaan, penyakit, dan seterusnya. Disamping itu para ahli juga menemukan bahwa anak dengan gejala disgrafia terkadang mempunyai anggota keluarga yang memiliki gejala serupa. Demikian ada kemungkinan faktor herediter ikut berperan dalam disgrafia.

Seperti halnya disleksia, disgrafia juga disebabkan faktor neurologis, yakni adanya gangguan pada otak bagian kiri depan yang berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis. Anak mengalami kesuitan dalam harmonisasi secara otomatis antara kemampuan mengingat dan menguasai gerakan otot menulis huruf dan angka. Kesulitan ini tak terkait dengan masalah kemampuan intelektual, kemalasan, asal-asalan menulis, dan tidak mau belajar. 4. Metode/Pendekatan Anak yang Mengalami Disgrafia

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak dengan gangguan ini. Di antaranya:

a. Pahami keadaan anak

Sebaiknya pihak orang tua, guru, atau pendamping memahami kesulitan dan keterbatasan yang dimiliki anak disgrafia. Berusahalah untuk tidak membandingkan anak seperti itu dengan anak-anak lainnya. Sikap itu hanya akan membuat kedua belah pihak, baik orang tua/guru maupun anak merasa frustrasi dan stres. Jika memungkinkan, berikan tugas-tugas menulis yang singkat saja setiap hari. Atau bisa juga orang tua dari si anak meminta kebijakan dari pihak sekolah untuk memberikan tes kepada anak dengan gangguan ini secara lisan, bukan tulisan. b. Menyajikan tulisan cetak

Berikan kesempatan dan kemungkinan kepada anak disgrafia untuk belajar menuangkan ide dan konsepnya dengan

(10)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

10

menggunakan komputer atau mesin tik. Ajari dia untuk menggunakan alat-alat agar dapat mengatasi hambatannya. Dengan menggunakan komputer, anak bisa memanfaatkan sarana korektor ejaan agar ia mengetahui kesalahannya.

c. Membangun rasa percaya diri anak

Berikan pujian wajar pada setiap usaha yang dilakukan anak. Jangan sekali-kali menyepelekan atau melecehkan karena hal itu akan membuatnya merasa rendah diri dan frustrasi. Kesabaran orang tua dan guru akan membuat anak tenang dan sabar terhadap dirinya dan terhadap usaha yang sedang dilakukannya. d. Latih anak untuk terus menulis

Libatkan anak secara bertahap, pilih strategi yang sesuai dengan tingkat kesulitannya untuk mengerjakan tugas menulis. Berikan tugas yang menarik dan memang diminatinya, seperti menulis surat untuk teman, menulis pada selembar kartu pos, menulis pesan untuk orang tua, dan sebagainya. Hal ini akan meningkatkan kemampuan menulis anak disgrafia dan membantunya menuangkan konsep abstrak tentang huruf dan kata dalam bentuk tulisan konkret.

(11)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

11

BAB III

HASIL STUDI KASUS

A. Profil

1. Nama Lengkap : Ghina Fatinah

2. Nama Panggilan : Ghina

3. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 20 November 2010

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Siliwangi No.29

6. Anak ke : 4

7. Riwayat Sekolah

a. TK : TK Mekar Hidayah

b. SD : SDN Panyingkiran

8. Kelas : 1B

9. Hobi : Membaca buku/cerita

10. Hal yang paling disukai : Menonton TV 11. Hal yang paling tidak disukai : Menulis 12. Mata pelajaran yang tidak disukai : B.Indonesia 13. Mata pelajaran yang disukai : Matematika dan

Jasmani

14. Nama Orangtua

a. Ayah : Hidayat

b. Ibu : Siti Ropiah

15. Pekerjaan Orangtua

a. Ayah : PNS

b. Ibu : Ibu Rumah Tangga

(12)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

12

B. Analisis Hasil Asesmen Menulis Permulaan

a. Secara Kuantitatif

Aspek Materi Benar *Salah Hasil Keterangan

a. Mempersiapkan diri untuk belajar dasar-dasar menulis (Melemaskan otot tangan)

(1.a.1)

Anak diminta meniru gerakan tangan yang diperagakan asesor

 Anak mampu meniru gerakan tangan dengan benar (2.a.1)

Anak diminta menulis di udara menggunakan alat tulis

 Anak mampu menulis di udara menggunakan alat tulis (3.a.1)

Anak diminta menebalkan bentuk benda

Anak mampu menebalkan bentuk benda

(4.a.1)

Anak diminta menirukan gerakan tangan yang dilakukan asesor (naik, turun, berkelok)

Anak mampu menirukan gerakan tangan asesor dengan benar

b. Menyalin

menggunakan huruf balok dan tulisan bersambung (1.b.1)

Anak mampu

menyalin huruf, kata, kalimat dengan huruf balok

(1.b.1)

Anak diminta untuk menyalin huruf-huruf dibawah ini dengan huruf-huruf balok:

a. a b. b c. c d. d e. e 

Anak mampu menyalin huruf-huruf balok

(13)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

13

(2.b.1)

Anak mampu menulis namanya dengan huruf balok (3.b.1)

Anak mampu

menyalin huruf balok dari jarak jauh (4.b.1)

Anak mampu

menyalin huruf, kata, kalimat dengan tulisan bersambung

(1.b.2)

Anak diminta untuk menyalin kata-kata dibawah ini dengan huruf balok:

a. Ayah b. Ibu c. Aku

Terdapat kesalahan dalam penulisan huruf

(1.b.3)

Anak diminta untuk menyalin kalimat-kalimat dibawah ini dengan huruf balok:

a. Ayah pergi kerja b. Ibu memasak sayur c. Aku sedang membaca

Jarak antar kata yang terlalu rapat, bentuk huruf yang tidak konsisten

(2.b.1)

Anak diminta menulis namanya dengan

huruf balok. 

Anak sudah mampu

menuliskan namanya, namun huruf awalan sama dengan huruf lainnya

(3.b.1)

Anak diminta menyalin tulisan yang ada di papan tulis

a. Ada buku dilemari b. Yogi belajar quran c. Pagi tadi aku lari

Anak sudah mampu menyalin tulisan, namun jarak antar kata terlalu rapat

(14)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

14

(4.b.1)

Anak diminta untuk menyalin huruf-huruf dibawah ini dengan tulisan bersambung: a. a b. b c. c d. d e. e 

Anak belum mampu

sepenuhnya menyalin huruf-huruf dengan tulisan

bersambung

(4.b.2)

Anak diminta untuk menyalin kata-kata dibawah ini dengan tulisan bersambung:

a. Ayah b. Ibu c. Aku

Anak belum mampu

sepenuhnya menyalin kata-kata dengan tulisan

bersambung

(4.b.3)

Anak diminta untuk menyalin kalimat-kalimat dibawah ini dengan tulisan bersambung:

a. Ayah pergi kerja b. Ibu memasak sayur c. Aku sedang membaca

Anak belum mampu

sepenuhnya menyalin kalimat dengan tulisan bersambung

c. Mengeja (1.c.1) Anak mampu mengenal huruf abjad, kata (misalnya,dari (1.c.1)

Anak diminta menulis namanya sendiri dengan tulisan bersambung

 Anak belum mampu menuliskan namanya dengan tulisan bersambung

(1.c.2)

Anak diminta menulis huruf pertama dari

namanya sendiri 

Anak mampu menulis huruf pertama dari namanya sendiri

(15)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

15

namanya sendiri) (2.c.1) Anak mampu menuliskan kalimat yang diketahuinya (3.c.1) Anak mampu mengasosiasikan bunyi dengan huruf (4.c.1)

Anak mampu mengeja kata

(5.c.1) Anak mampu menuliskan kata dengan ejaan yang benar

(1.c.3)

Anak diminta menulis huruf terakhir dari

namanya sendiri 

Anak mampu menulis huruf terakhir dari namanya sendiri (1.c.4)

Anak diminta menulis mainan

kesukaannya 

Anak belum menuliskan mainan kesukaan nya dengan tepat

(2.c.1)

Anak diminta menulis sebuah kalimat

yang diketahuinya 

Kalimat yang dibuat anak terdapat ketidaktepatan pada subjek, dan juga jarak antar kata terlalu rapat

(3.c.1)

Anak diminta menuliskan huruf-huruf yang disebutkan oleh asesor:

a. g b. k c. r

Anak mampu menuliskan huruf-huruf yang disebutkan asesor

(4.c.1)

Anak diminta mengeja kata: a. ayah

b. ibu c. budi

Anak mampu mengeja kata

(5.c.1)

Anak diminta mengeja kata-kata yang disediakan asesor kemudian menulis nya di buku masing-masing:

a. baca b. budi c. pagi

Anak mampu mengeja kata dan menuliskan kata yang diejanya

(16)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

16

Skor:

Maka skor yang didapat anak:

Keterangan:  Benar   Salah  a. Persiapan  Benar   Salah  b. Menyalin  Benar   Salah  c. Mengeja  Benar   Salah  100% 12,50% 62,50% 0% 87,50% 38,50% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Persiapan Menyalin Mengeja

Per

sen

tase

Aspek

Grafik Persentase Menulis Permulaan

Benar Salah

(17)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

17

b. Secara Kualitatif

 Potensi Anak

 Persiapan diri anak untuk belajar dasar-dasar menulis sangat baik, dilihat dari hasil instrumen yang diberikan, anak mampu menginterpretasikan semua instrumen yang diberikan dengan benar.

 Pada aspek menyalin, anak sudah bisa menyalin huruf-huruf dengan menggunakan huruf-huruf balok.

 Pada aspek mengeja, anak sudah bisa menuliskan huruf pertama dan huruf terakhir dari namanya sendiri dengan tepat. Anak juga sudah bisa menuliskan huruf dan kata yang diucapkan asesor dengan tepat.

 Hambatan Anak

 Pada aspek menyalin, terdapat kesalahan dalam penulisan huruf yang anak tuliskan. Ketika menyalin kalimat baik soal yang diberikan langsung pada anak maupun soal yang dituliskan dalam papan tulis, jarak antar kata terlalu rapat dan bentuk huruf yang tidak konsisten. terkadang anak menuliskan huruf awalan sama dengan huruf lainnya. Serta anak juga belum mampu menyalin huruf-huruf, kata, maupun kalimat dengan tulisan bersambung.

 Pada aspek mengeja, anak belum mampu sepenuhnya menuliskan apa yang diinstruksikan menggunakan huruf bersambung dengan benar. Kalimat yang dibuat anak dengan sendiri terdapat ketidaktepatan pada subjeknya, juga jarak yang terlalu rapat.

 Kebutuhan Anak

 Pada aspek menyalin, anak perlu dilatih dalam penulisan terkait jarak antar kata agar tulisan anak mudah untuk dibaca. Kemudian bentuk hurufnya juga, anak perlu dilatih menuliskan kata dengan bentuk huruf yang konsisten. Terakhir, anak perlu mengenal konsep

(18)

huruf-Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

18

huruf bersambung terlebih dahulu agar anak mampu menuliskannya dengan benar, baik itu huruf, kata maupun kalimat.

 Pada aspek mengeja, anak perlu dilatih perpaduan bagaimana menuliskan apa yang diinstruksikan guna melatih persepsinya.

(19)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

19

C. Program dan Intervensi

a. Program Pembelajaran Individual Identitas

Nama : Ghina Fatinah

Tanggal Lahir : 20 November 2010 Kelas/Semester : 1B/Semester Ganjil Tahun Ajaran : 2016/2017

Jenis Kesulitan : Menulis Permulaan  Deskripsi Kondisi Anak Saat ini

 Potensi Anak

Persiapan diri anak untuk belajar dasar-dasar menulis sangat baik, dilihat dari hasil instrumen yang diberikan, anak mampu menginterpretasikan semua instrumen yang diberikan dengan benar. Pada aspek menyalin, anak sudah bisa menyalin huruf-huruf dengan menggunakan huruf balok. Pada aspek mengeja, anak sudah bisa menuliskan huruf pertama dan huruf terakhir dari namanya sendiri dengan tepat. Anak juga sudah bisa menuliskan huruf dan kata yang diucapkan asesor dengan tepat.

 Hambatan Anak

Pada aspek menyalin, terdapat kesalahan dalam penulisan huruf yang anak tuliskan. Ketika menyalin kalimat baik soal yang diberikan langsung pada anak maupun soal yang dituliskan dalam papan tulis, jarak antar kata terlalu rapat dan bentuk huruf yang tidak konsisten. terkadang anak menuliskan huruf awalan sama dengan huruf lainnya. Serta anak juga belum mampu menyalin huruf-huruf, kata, maupun kalimat dengan tulisan bersambung. Pada aspek mengeja, anak belum mampu sepenuhnya menuliskan apa yang diinstruksikan menggunakan huruf bersambung dengan benar. Kalimat yang dibuat anak dengan sendiri

(20)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

20

terdapat ketidaktepatan pada subjeknya, juga jarak yang terlalu rapat.

 Kebutuhan Anak

Pada aspek menyalin, anak perlu dilatih dalam penulisan terkait jarak antar kata agar tulisan anak mudah untuk dibaca. Kemudian bentuk hurufnya juga, anak perlu dilatih menuliskan kata dengan bentuk huruf yang konsisten. Terakhir, anak perlu mengenal konsep huruf-huruf bersambung terlebih dahulu agar anak mampu menuliskannya dengan benar, baik itu huruf, kata maupun kalimat. Pada aspek mengeja, anak perlu dilatih perpaduan bagaimana menuliskan apa yang diinstruksikan guna melatih persepsinya.

Jika dikaitkan dengan psikologi dasar, anak mengalami masalah dalam motorik. Pada motorik, kekuatan anak untuk melakukan aktivitas maupun untuk menulis, terletak pada tangan kiri. Meskipun telah dicoba menggunakan tangan kanan, anak tetap kembali menggunakan tangan kiri, karena tangan kiri merupakan tangan yang paling dominan. Alhasil jika menulis menggunakan tangan kanan, tulisannya malah makin kurang jelas dan sulit untuk dibaca. Inilah yang mempengaruhi anak mengalami haambatan dalam dasar-dasar keterampilan untuk menulis seperti sulit bagaimana cara memegang pensil dengan benar, cara menggenggam pensil dengan benar, selalu menekan pensil sehingga tulisan yang dihasilkan terlalu tebal dan lain sebagainya.

Anak yang mengalami kesulitan belajar dalam keterampilan menulis ini perlu mendapat bimbingan dan penanganan khusus. Mereka bukanlah tidak bisa belajar, hanya membutuhkan perhatian lebih serta bimbingan untuk mengatasi kesulitan yang mereka alami. Peran keluarga khususnya orang tua serta guru sangat dibutuhkan untuk mengarahkan mereka agar bisa seperti

(21)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

21

layaknya anak normal lain serta dapat menjalani kehidupannya di lingkungan masyarakat dengan baik.

Tujuan

Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang yaitu anak diharapkan mampu menyelesaikan persoalan pada kebutuhan yang dimiliki anak, mulai dari melatih penulisan terkait jarak antar kata, melatih penulisan kata terkait bentuk huruf, mengenalkan konsep huruf bersambung, baik itu huruf, kata maupun kalimat.

Tujuan Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek yaitu anak diharapkan mengembangkan gerak motorik halus yang menjadi aspek penting dalam keterampilan menulis permulaan.

(22)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

22

Deskripsi Layanan

Setiap gerakan anak melibatkan tiga unsur penting, yaitu otot, otak, dan syaraf. Jika salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak berfungsi dengan baik maka gerakan yang dihasilkan juga tidak akan bermakna atau tidak terjadi gerakan sama sekali. Berdasarkan unsur otot yang dilibatkan saat bergerak maka secara umum, pengembangangan fisik motorik terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus.

Kurikulum TK 2004 memuat pengembangan fisik motorik sebagai salah satu program yang wajib dikembangkan oleh guru TK. Berbeda dengan Kurikulum 1994 yang secara jelas memisahkan pengembangan motorik halus (keterampilan) dengan motorik kasar (jasmani). Pada Kurikulum 2004 tidak ada pemisahan yang nyata antara kedua jenis motorik tersebut. Kita perlu menggolongkan isi program pengembangan fisik motorik pada kurikulum 2004 tersebut ke dalam dua bagian, yaitu motorik halus dan motorik kasar. Selanjutnya gerakan motorik kasar dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu gerakan lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Untuk memudahkan dalam merancang dan menilai kegiatan pengembangan fisik motorik agar terdapat keseimbangan pada berbagai macam gerakan motorik yang ada. Berdasarkan hasil asesmen anak, dibuatlah program pembelajaran individu sebagai berikut:

(23)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

23

PENYELARASAN DENGAN KURIKULUM 2004 (TK ALAM AL-IKHLAS)

Kebutuhan Belajar Siswa

Standar

Perkembangan Perkembangan Dasar Indikator Tujuan

Dapat

menggerakkan jari tangan untuk kelenturan otot dan

koordinasi.

Gerakan motorik halus

Memegang pensil Mengidentifikasi penggunaan pensil dengan benar

Anak mampu memegang pensil dengan benar Menebalkan garis Mengidentifikasi

penebalan garis dengan jelas Anak mampu menebalkan garis dengan jelas Menghubungkan titik-titik Mengidentifikasi titik-titik dengan benar

Anak mampu menghubungkan titik-titik dengan benar

Meniru membuat garis tegak, datar, dan miring

Mengidentifikasi pembuatan garis tegak, datar dan miring rapi

Anak mampu

membuat garis tegak, datar dan miring rapi Meniru membuat

garis lengkung Mengidentifikasi pembuatan garis lengkung dengan rapi

Anak mampu membuat garis lengkung dengan rapi Membuat bujur

sangkar

Mengidentifikasi pembuatan bujur sangkar dengan rapi

Anak mampu membuatan bujur sangkar dengan rapi Membuat lingkaran Mengindentifikasi

pembuatan lingkaran dengan rapi Anak mampu membuatan lingkaran dengan rapi Meniru menuliskan huruf balok dan sambung

Mengidentifikasi penulisan huruf balok dan sambung dengan benar

Anak mampu menuliskan huruf balok dan sambung dengan benar

(24)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

24

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama : Ghina Fatinah

Nama Sekolah : SDN Panyingkiran Aspek : Motorik Halus Kelas/Semester : 1 Semester Ganjil Standar

Perkembangan

Perkembangan

Dasar Materi Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi Waktu Sumber/Alat Gerakan motorik halus Memegang pensil Memegang pensil dengan benar Memegang pensil dengan benar sesuai intruksi yang diberikan Mengidentifikasi penggunaan pensil dengan benar Perbuatan 1x20 menit Pensil Menebalkan garis Menebalkan garis Menebalkan garis menggunakan pensil pada soal yang diberikan Mengidentifikasi penebalan garis dengan jelas Tertulis 1x20 menit Pensil dan lembar soal Menghubungkan

titik-titik Menghubungkan titik-titik Menghubungkan titik-titik menggunakan pensil pada soal yang diberikan

Mengidentifikasi titik-titik dengan benar

Tertulis 1x20

menit Pensil dan lembar soal

Meniru membuat garis tegak, datar, dan miring Meniru membuat garis tegak, datar, dan miring Meniru membuat garis tegak, datar, dan miring

menggunakan pensil pada kertas yang telah disediakan

Mengidentifikasi pembuatan garis tegak, datar dan miring dengan rapi

Tertulis 1x20

menit Pensil, penghapus dan kertas

(25)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

25

Meniru membuat garis lengkung Meniru membuat garis lengkung Meniru membuat garis lengkung menggunakan pensil pada kertas yang telah disediakan Mengidentifikasi pembuatan garis lengkung dengan rapi Tertulis 1x20

menit Pensil, penghapus dan kertas Membuat bujur sangkar Membuat bujur sangkar dengan rapi Membuat bujur sangkar dengan rapi menggunakan pensil pada kertas yang telah disediakan Mengidentifikasi pembuatan bujur sangkar dengan rapi Tertulis 1x20 menit Pensil, penghapus dan kertas Membuat lingkaran Membuat lingkaran dengan rapi Membuat lingkaran dengan rapi menggunakan pensil pada kertas yang telah disediakan Mengindentifikasi pembuatan lingkaran dengan rapi Tertulis 1x20 menit Pensil, penghapus dan kertas Meniru menuliskan huruf balok dan sambung

Meniru menuliskan huruf balok dan sambung Meniru menuliskan huruf balok dan sambung menggunakan pensil pada kertas yang telah disediakan Mengidentifikasi penulisan huruf balok dan sambung dengan benar Tertulis 1x20 menit Pensil, penghapus dan kertas

(26)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama : Ghina Fatinah Nama Sekolah : SDN Panyingkiran Aspek : Motorik Halus Kelas/Semester : 1 Semester Ganjil

A. Standar Perkembangan Gerakan motorik halus B. Perkembangan Dasar

Memegang pensil Menebalkan garis

Menghubungkan titik-titik

Meniru membuat garis tegak, datar, dan miring Meniru membuat garis lengkung

Membuat bujur sangkar Membuat lingkaran

Meniru menuliskan huruf balok dan sambung C. Indikator Pencapaian Perkembangan

Mengidentifikasi penggunaan pensil dengan benar Mengidentifikasi penebalan garis dengan jelas Mengidentifikasi titik-titik dengan benar

 Mengidentifikasi pembuatan garis tegak, datar dan miring dengan rapi

Mengidentifikasi pembuatan garis lengkung dengan rapi Mengidentifikasi pembuatan bujur sangkar dengan rapi Mengindentifikasi pembuatan lingkaran dengan rapi

Mengidentifikasi penulisan huruf balok dan sambung dengan benar D. Tujuan Pembelajaran

(27)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 27  Setelah diberikan penjelasan cara memegang pensil, anak diharapkan mampu memegang pensil sesuai apa diperhatikan anak.

 Dalam proses pembelajaran, anak diharapkan mampu menebalkan garis dengan benar.

 Dalam proses pembelajaran, anak diharapkan mampu menghubungkan titik-titik dengan benar.

 Dalam proses pembelajaran, anak diharapkan mampu membuat garis tegak, datar dan miring dengan rapi.

 Dalam proses pembelajaran, anak diharapkan mampu membuat garis lengkung dengan rapi.

 Dalam proses pembelajaran, anak diharapkan mampu membuat bujur sangkar dengan rapi.

 Dalam proses pembelajaran, anak diharapkan mampu membuat lingkaran dengan rapi.

 Setelah diberikan materi mengenai penulisan huruf balok dan sambung, anak diharapkan mampu menuliskan huruf balok dan sambung dengan benar.

E. Karakter Siswa yang Diharapkan Disiplin Tanggung jawab Percaya diri Fokus/perhatian Mandiri F. Materi Pokok Memegang pensil Menebalkan garis Menghubungkan titik-titik

Meniru membuat garis tegak, datar, dan miring Meniru membuat garis lengkung

(28)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 28  Membuat lingkaran

Meniru menuliskan huruf balok dan sambung G. Metode Pembelajaran  Observasi  Ekpositori  Penugasan H. Media Pembelajaran Pensil Penghapus Kertas Lembar soal I. Langkah-Langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal

Berdoa sebelum proses pembelajaran.

 Bercakap-cakap menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.

Mengkondisikan anak agar dapat memulai proses pembelajaran. b. Kegiatan Inti

Setelah diberikan materi dan penjelasan, anak:  Memegang pensil

 Menebalkan garis

 Menghubungkan titik-titik

 Meniru membuat garis tegak, datar, dan miring  Meniru membuat garis lengkung

 Membuat bujur sangkar  Membuat lingkaran

 Meniru menuliskan huruf balok dan sambung c. Kegiatan Akhir

 Menyimpulkan materi yang telah dipelajari mengenai gerakan motorik halus dari percobaan yang telah dilakukan.

(29)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 29  Memberikan reinforcement kepada anak apabila anak berhasil

melakukan tugasnya dengan baik.

 Melakukan evaluasi dan memberikan motivasi yang positif apabila anak belum dapat melakukan tugasnya dengan baik.  Berdoa setelah proses pembelajaran.

J. Penilaian

a. Jenis penilaian/teknik penilaian

jenis penilaian: penilaian proses dan hasil tes perbuatan dan tulisan

b. Bentuk instrumen penilaian No. Aspek Yang

Dinilai Skor Maksimal Skor Perolehan

1 Memegang pensil 4

2 Menebalkan garis 4

3 Menghubungkan

titik-titik 4

4 Meniru membuat garis tegak, datar, dan miring 4 5 Meniru membuat garis lengkung 4 6 Membuat bujur sangkar 4 7 Membuat lingkaran 4 8 Meniru menuliskan huruf balok dan sambung 4

(30)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 30 Kriterian penilaian:

 Skor 4 : jika anak dapat melakukan apa yang guru perintahkan tanpa bantuan

 Skor 3 : jika anak dapat melakukan apa yang guru perintahkan dengan sedikit bantuan

 Skor 2 : jika anak dapat melakukan apa yang guru perintahkan dengan banyak bantuan

 Skor 1 : jika anak hanya diam saja atau tidak melakukan apa yang guru perintahkan

Keterangan Penilaian

Penilaian proses dilakukan melalui observasi terutama ketika anak dalam proses memahami apa yang guru sampaikan sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui analisis hasil perbuatan anak dalam mengikuti instruksi guru.

(31)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 31 b. Pelaksanaan Program Pembelajaran Individual

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari, tanggal : 4, 10, dan 11 Desember 2016 Pukul : 08.00 s/d selesai

Tempat : Kediaman anak

Implementasi Program Pembelajaran Individual

Saya memulai pelaksanaan program ketika anak sedang dalam kondisi santai. Sebelumnya anak tidak termotivasi untuk mengikuti program yang akan saya laksanakan. Untuk itu, saya mencoba mengajak dan memberi motivasi agar anak mau mengikuti program pembelajaran. Setelah semuanya siap, barulah program pembelajaran dimulai.

Pertama-tama, saya mengajak anak untuk berdoa terlebih dahulu guna melancarkan program yang akan dijalankan. Kemudian saya memberikan apersepsi supaya anak tidak kehilangan fokus dan saya mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari anak saat itu.

Selanjutnya saya masuk kepada kegiatan inti berdasarkan rencana yang saya buat. Ditengah-tengah proses pembelajaran, terkadang anak mulai tidak konsentrasi karena anak melakukan nya dengan terburu-buru juga sering mengatakan “cape”. Disini saya mencoba menghentikan sejenak program, lalu memberikan semacam reinforcement agar anak semangat kembali mengikuti pembelajaran. Setelah semua dapat diredakan, saya kembali melanjutkan program pembelajaran.

Setelah program pembelajaran telah selesai dilaksanakan, saya mengakhiri dengan memberi reinforcement untuk anak sebagai reward telah mengikuti program sampai dengan selesai. Saya juga memberikan evaluasi untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi anak ketika mengikuti program dan juga sebagai bekal anak untuk mengikuti program selanjutnya.

(32)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 32 c. Hasil Program Pembelajaran Individual

Setelah melakukan program pembelajaran individual saya dapat menyimpulkan bahwa anak sudah ada perkembangan dari segi gerak motorik halus terbukti dilihat dari hasil tulisan yang dikerjakan anak. Hanya saja anak perlu dilatih agar tetap bisa berkonsentrasi dan fokus ketika pembelajaran.

Berikut hasil dari implementasi program pembelajaran individual nya:

No. Aspek Yang

Dinilai Skor Maksimal Skor Perolehan

1 Memegang pensil 4 3

2 Menebalkan garis 4 4

3 Menghubungkan

titik-titik 4 4

4 Meniru membuat garis tegak, datar, dan miring 4 4 5 Meniru membuat garis lengkung 4 4 6 Membuat bujur sangkar 4 4 7 Membuat lingkaran 4 4 8 Meniru menuliskan huruf balok dan sambung 4 3 32 30 Skor :

(33)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 33 Secara kualitatif

Apabila dilihat dari tabel diatas, perkembangan anak sangat pesat. Secara keseluruhan, skor didapat anak 93,75. d Akan tetapi pada aspek memegang pensil dan meniru menuliskan huruf balok dan sambung anak masih perlu sedikit bantuan. Anak sudah menunjukan kemampuan secara optimal dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan.

Dari hasil implementasi, program dikatakan berhasil karena disini anak mampu mengikutinya dengan baik, tanpa masalah yang berarti. Motivasi anak semakin berkembang untuk mau belajar menulis.

Akan tetapi 3 kali pertemuan saja belum cukup untuk mematangkan kemampuan dalam melatih gerak motorik halus anak guna untuk mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjangnya. Oleh karena itu dalam pelaksanaan program ini dibutuhkan lebih dari 3 pertemuan supaya kemampuan anak yang diharapkan bisa tercapai.

(34)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 34 BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis asesmen anak diduga mengalami hambatan dari aspek menulis. Jika dikaitkan dengan psikologi perkembangan dasar, anak mengalami hambatan dari segi gerak motorik halus. Ini yang menjadikan dasar mengapa anak mengalami masalah dalam menulis, seperti cara memegang pensil, menggenggam pensil dan lain-lain. Karena kekuatan yang dominan untuk menulis terletak pada tangan kiri, sehingga keterampilan menulis anak menjadi terbatas.

Setelah diketahui kebutuhan anak, maka dibuatlah suatu program pembelajaran individual untuk meningkatkan dan mematangkan keterampilan menulis anak dilihat dari aspek motorik halus guna mencapai tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang yang diharapkan. Untuk proses selanjutnya, barulah program pembelajaran itu dilaksanakan. Program dilaksanakan dikediaman anak. Selama program berlangsung, terkadang ditengah-tengah jalannya program, anak sering tidak bisa konsentrasi secara penuh karena pengerjaannya yang terburu-buru, juga sering mengatakan “cape”. Disitu saya memberhentikan program sejenak, lalu sedikit memberikan reinforcement guna

meningkatkan motivasi anak untuk melanjutkan program pembelajaran. Setelah semua nya dapat diredakan, barulah pembelajaran dilanjutkan kembali.

Hasil dari pelaksanaan program pembelajaran individual, alhamdulillah anak mengalami peningkatan, terbukti dari hasil yang dilakukan anak. Akan tetapi masih ada beberapa yang perlu sedikit bantuan dalam mengerjakannya seperti cara memegang pensil dan menyalin huruf balok dan sambung. 3 kali pertemuan dirasa belum cukup untuk mematangkan kemampuan anak dalam menulis, jadi diperlukan beberapa kali pertemuan lagi. Karena keterbatasan waktu, saya tidak bisa memaksakan program itu harus dilaksanakan secara menyeluruh.

(35)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 35 DAFTAR PUSTAKA

Astri. (2010). Anak Berkesulitan Belajar. [Online]. Tersedia:

http://astriplb2010.blogspot.co.id/2010/12/anak-berkesulitan-belajar.html. [10 Desember 2016].

Gunawan Dudi. (2010). Identifikasi ABK. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIA

SA/196211211984031-DUDI_GUNAWAN/IDENTIFIKASI_ABK-REVISI_FINAL.pdf. [10 Desember 2016].

Indri. (2014). Makalah Anak Kesulitan Belajar. [Online]. Tersedia: http://indriindrut.blogspot.co.id/2014/12/makalah-anak-kesulitan-belajar-learning.html. [11 Desember 2016].

Mely. (2013). Perencanaan Pelaksanaan dan Penilaian [Online]. Tersedia: http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2013/05/perencana an-pelaksanaan-dan-penilaian.html. [12 Desember 2016].

(36)

Laporan Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar 36 BIODATA PENULIS

Nama : Imron Faturohman

NIM : 1404348

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Departemen : Pendidikan Khusus 2014 A TTL : Bandung, 12 Desember 1995

Alamat : Gang Panorama 1 No 37 Bandung Hobi : Mendengarkan Lagu

Gambar

Grafik Persentase Menulis Permulaan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Demikian pengumuman pemenang ini untuk dijadikan acuan dalam pekerjaan Pengadaan Cleaning Service IAIN Ambon Tahun 2017. Bagi penyedia yang keberatan

Daerah Aliran Sungai sesungguhnya merupakan konsep dalam pengelolaan DAS yang menurut Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran

Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh bahan atau data-data hukum sekunder adalah KUH Perdata, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Kegiatan Usaha Penyediaan

[r]

Dari berbagai posisi indikator teknikal untuk IHSG, masih memberikan sinyal yang bervariatif oleh karena itu dapat disimpulkan IHSG masih akan bergerak sideways untuk

menyediakan data keuangan yang dapat digunakan oleh sistem informasi di berbagai

[r]