• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TPS (THINK-PAIR-SHARE) DENGAN STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION) PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TPS (THINK-PAIR-SHARE) DENGAN STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION) PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Fauziah Harahap

NIM 4093410323

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUS AN B IOLO GI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI VE RSITAS NE GE RI ME DAN

(2)
(3)

Fauziah Br Harahap (NIM. 409341023)

ABSTRAK

(4)

FAUZIAH BR HARAHAP (409341023)

ABSTRACT

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Pembatasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1.Pengertian Belajar 7

2.1.2.Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.3.Model Pembelajaran Kooperatif 8

2.1.4.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 11

2.1.5.Kelebihan dan Kekurangan TPS 12

2.1.6.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 14

2.1.7.Kelebihan dan Kekurangan STAD 14

2.1.8.Pembentukan dan penghargaan kelompok 16

2.1.9.Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 18

2.1.9.1.Pengertian kriteria ketuntasan minimal 18 2.1.9.2.Fungsi kriteria ketuntasan minimal 18

2.1.9.3.Prinsip penetapan KKM 18

2.1.9.4.Langkah-langkah penetapan KKM 19

2.1.9.5.Penentuan kriteria ketuntasan minimal 19 2.1.10.Analisis Materi Pokok Pencemaran Lingkungan 20

2.1.10.1.Dampak Pencemaran Lingkungan 20

2.1.10.2.Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan 21

(6)

2.1.10.4. Upaya pelestarian lingkungan 25

2.1.10.5.Proses daur ulang limbah 27

2.2. Kerangka Konseptual 27

2.3. Hipotesis 28

2.3.1.Hipotesis Nihil 29

2.3.2.Hipotesis Alternatif 29

2.3.3.Hipotesis Statistik 29

BAB III METODE PENELITIAN 30

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 30

3.1.1.Tempat Penelitian 30

3.1.2.Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi Dan Sampel 30

3.2.1.Populasi 30

3.2.2.Sampel 30

3.3. Variabel Penelitian 30

3.3.1.Variabel Bebas 30

3.3.2.Variabel Terikat 31

3.4. Jenis Dan Sumber Data 31

3.4.1.Jenis Data 31

3.4.2.Sumber Data 31

3.5. Instrumen Penelitian 31

3.6. Teknik Pengumpulan Data 36

3.7. Teknik Analisis Data 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44

4.1. Hasil Penelitian 44

4.1.1.Analisis Instrumen 44

4.2. Analisis Data 48

4.3. Pembahasan 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Bangan alur kelompok belajar tipe TPS 13 Gambar 2.2. Bangan alur kelompok belajar tipe STAD 15 Gambar 2.3. Pencemaran tanah oleh limbah botol plastik 22 Gambar 2.4. Pencemaran udara oleh asap industri 23 Gambar 2.5. Pencemaran air oleh limbah pabrik 24 Gambar 3.1. Gambar skema rancangan/desain penelitian 34 Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pretes Siswa Pada Kelas TPS 46

dan STAD

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Lngkah-langkah model pembelajaran kooperatif 11

Tabel 2.2. Cara pembentukan kelompok 16

Tabel 2.3. Penghargaan kelompok kooperatif 17

Tabel 3.1. Model desain pre-tes dan post-test 32 Tabel 3.2. Skema Rancangan/Desain Penelitian 34

Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok Pencemaran 37 Lingkungan

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 55

Lampiran 2. RPP 77

Lampiran 3. Instrumen Soal 78

Lampiran 4. Lembar Jawaban Instrumen Penelitian 82 Lampiran 5. Jawaban Instrumen Penelitian 83 Lampiran 6. Tabel Uji Coba Instrumen Penelitian 84

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes 85

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas 87

Lampiran 9. Analisis Varians Butir Soal 88 Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 89 Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 90

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 92

Lampiran 13. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan 94 Varians Nilai Pretes

Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan 96 Varians Nilai Postes

Lampiran 15. Uji Normalitas Data Penelitian 98 Lampiran 16. Uji Homogenitas Penelitian 102

(10)

Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian 108 Lampiran 19. Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t 114

Lampiran 20. Tabel Distribusi Nilai F 115

Lampiran 21. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 117

(11)

Tabel 2.1. Lngkah-langkah model pembelajaran kooperatif 11

Tabel 2.2. Cara pembentukan kelompok 16

Tabel 2.3. Penghargaan kelompok kooperatif 17

Tabel 3.1. Model desain pre-tes dan post-test 32

Tabel 3.2. Skema Rancangan/Desain Penelitian 34

Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok Pencemaran 37

Lingkungan

Tabel 3.4. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 38

Tabel 3.5. Klasifikasi indeks kesukaran soal 39

Tabel 3.6. Klasifikasi indeks daya pembeda soal 40

Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes Siswa Pada Kelas TPS dan STAD 45

Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Postes pada Kelas TPS dan STAD 47

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian 48

(12)

Gambar 2.2. Bangan alur kelompok belajar tipe STAD 15

Gambar 2.3. Pencemaran tanah oleh limbah botol plastik 22

Gambar 2.4. Pencemaran udara oleh asap industri 23

Gambar 2.5. Pencemaran air oleh limbah pabrik 24

Gambar 3.1. Gambar skema rancanganedesain penelitian 34

Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pretes Siswa Pada Kelas TPS 46

dan STAD

(13)

Tabel 2.1. Lngkah-langkah model pembelajaran kooperatif 11

Tabel 2.2. Cara pembentukan kelompok 16

Tabel 2.3. Penghargaan kelompok kooperatif 17

Tabel 3.1. Model desain pre-tes dan post-test 32

Tabel 3.2. Skema Rancangan/Desain Penelitian 34

Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok Pencemaran 37

Lingkungan

Tabel 3.4. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 38

Tabel 3.5. Klasifikasi indeks kesukaran soal 39

Tabel 3.6. Klasifikasi indeks daya pembeda soal 40

Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes Siswa Pada Kelas TPS dan STAD 45

Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Postes pada Kelas TPS dan STAD 47

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian 48

(14)

1

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto, 2009).

Pembelajaran dalam suatu defenisi dipandang sebagai suatu upaya mempengaruhi siswa agar belajar. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Akibat yang mungkin tampak dari tindakan pembelajaran adalah siswa akan (1) belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajaran, atau (2) mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih efisien. Menurut Soekamto dalam (Trianto, 2009), model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan belajar mengajar. Menurut (Djamarah, 2006) metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang penting dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode.

(15)

penyampaian pesan-pesan keilmuan dan anak didik dirugikan. Ini berarti metode dapat di artikan oleh guru sebagi alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan. Pembelajaran kooperatif juga dipandang efektif yaitu dimana manusia memiliki derajat potensi, latar belakang, historis serta harapan saling mencerdaskan. Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang saling membantu sehingga tercipta masyarakat belajar dari guru, dan juga sesama siswa. Berdasarkan uraian tersebut untuk dapat mengantarkan peserta didik guru harus terampil menggunakan berbagai metode mengajar yang intinya relevan dengan tujuan dan misi kurikulum. Salah satunya dengan pendekatan metode kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dan tipe STAD (Student Teams-Achievement Divisions). Pendekatan inilah diharapkan dapat membantu siswa mencapai tujuan yang mana dapat menciptakan interaksi dan mampu memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Metode Think-Pair-Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Lyman et all, menyatakan bahwa Think-Pair-Share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas, dimana prosedur yang digunakan dalam Think-Pair-Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespons dan saling membantu. keunggulan pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) diantaranya yaitu optimalisasi pertisipasi siswa, lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok, interaksi lebih mudah, mudah dan cepat membentuknya (Trianto, 2009). Metode STAD (Student Teams-Achievement Divisions) dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Menurut (Ibrahim, 2002) kelebihan metode kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement Divisions) diantaranya yaitu pembelajaran tidak membosankan, pengetahuan yang diperoleh melalui diskusi akan lebih mudah di peroleh dengan cara ini akan bertahan lama, menimbulkan penerimaan yang luas terhadap anggota yang berbeda kemampuan, kelas sosial, dan budayanya, meningkatkan kemampuan untuk berkooperatif.

(16)

dibawa dalam diskusi kelompok, dengan demikian siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru biologi yaitu ibu Alfrida, SPd dan beberapa siswa-siswa diantaranya Abryanti Pohan, Dodi Syahputra, Amila Sari Hsb, Lusiana Putri di SMA Negeri 11 Medan bahwa belajar biologi kurang menarik karena merasa bosan dan monoton, bahkan siswa sering terlihat mengantuk selama proses pembelajaran berlangsung. Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang sama setiap mengajar, yaitu metode ceramah tanpa ada variasi metode lain. Dalam proses pembelajaran siswa pasif dan hanya menerima materi saja, siswa tidak tampak terlibat aktif dalam pembelajaran tersebut. Sehingga dapat merugikan siswa karena ketuntasan siswa tidak tercapai dan hasil belajar siswa merosot.

Siswa dikatakan tuntas belajar jika mencapai skor lebih besar atau sama dengan 66 dan tuntas 85% dari jumlah siswa mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 85. Jadi dari hasil belajar akan diketahui apakah siswa tuntas belajar atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai rata-rata biologi siswa yang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun tarakhir kurang memuaskan. T.P. 2009/2010 rata-ratanya adalah 6,76; T.P. 2010/2011 rata-ratanya adalah 6,88; T.P. 2011/2012 rata-ratanya adalah 6,98. Selain itu, pada materi pencemaran lingkungan yang diajarkan pada semester sebelumnya guru menggunakan metode ceramah. Sehingga peneliti mencoba menggunakan metode pembelajaran kooperatif untuk mengatasi pembelajaran yang monoton. Pada saat peneliti mewawancarai siswa-siswi SMA Negeri 11 Medan, dalam proses pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan siswa-siswi aktif dan merespon apa yang dijelaskan oleh guru. Seperti bertanya apabila isi dari materi yang kurang mengerti.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif TPS (Think-Pair-Share) dengan STAD (Student Teams-Achievement Division) Pada Materi Pokok Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang dapat didefinisikan dalam penelitian ini adalah :

(17)

adalah 6,88; T. P 2011/2012 rata-ratanya adalah 6,98 dan skor nilai tuntas belajar siswa adalah 66.

3. Kegiatan belajar yang individual membuat siswa kurang bersosialisasi dengan sesamanya sehingga keterampilan sosial siswa kurang berkembang.

4. Guru hanya memberikan metode pembelajaran yang sama setiap mengajar, yaitu metode ceramah tanpa ada variasi dengan metode pembelajaran yang lain, sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta siswa menjadi pasif dan hanya menerima materi saja.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah perbandingan model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan sub materi pokok di jenjang SMA. Model yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) dengan tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) pada materi pokok pencemaran lingkungan. Siswa yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013?

(18)

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui :

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

3. Perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dan tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif guna meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai bekal bagi peneliti untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan metode pembelajaran yang akan di gunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan dan tuntutan kelas dan dapat meningkatkan profesionalisme guru. 3. Metode yang tepat dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan

(19)

46

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013

pada materi pokok pencemaran lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS tergolong kategori tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 80,00.

2. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 pada materi pokok pencemaran lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tergolong kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 71,30.

3. Ada perbedaan pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dengan tipe STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap hasil belajar siswa pada Materi Pokok Pencemaran lingkungan di Kelas X SMA Negeri 11 medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Dengan nilai rata-rata 80,00 dan 71,30.

5.2. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka beberapa hal yang dapat disarankan peneliti adalah : 1. Model pembelajaran TPS hendaknya mulai diterapkan dalam pembelajaran Biologi

karena pembelajaran ini lebih memberdayakan siswa karena sebelum berdiskusi secara kelompok siswa berupaya untuk berpikir sendiri terlebih dahulu, kemudian didiskusikan dengan pasangannya sehingga siswa telah mempunyai bahan untuk dibawa dalam diskusi kelompok, dengan demikian siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar Biologi.

2. Bagi guru di SMA Negeri 11 Medan agar berkenan mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dan hendaknya lebih mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan model pembelajaran untuk memberikan kondisi dan suasana baru yang dapat merangsang minat belajar siswa.

(20)
(21)

Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Winarni, E.W., (2007), Biologi 2, Penerbit ESIS, Jakarta.

Dimyati, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S, (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Fadilah, H., (2010), http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/ diakses 20 maret 2013.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Hermawati,(2009).PencemaranLingkungan.(http://hendlearning.blogspot.com/2009/04/polusi -pencemaran-lingkungan.html)Diakses27juni2013.

Http://pasca.uns.ac.id/?p=1363 (Hernawati, S850809108. Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Negeri 11 Medan dalam materi pokok sistem Pencemaran Lingkungan. Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. 2010). Diakses 15 April 2011.

Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya. Lie, A, (2004), Cooperative Learning, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,

Jakarta.

Nurhayati, N., (2011), 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Biologi untuk SMA/MA, Yrama Widya, Bandung.

Pratiwi,S., (2006), Biologi Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta. Priadi, A., (2010), Biologi SMA Kelas X, Penerbit Yudhistira, Jakarta.

Sanjaya, W, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sardiman, (2010), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta. Slameto, (2003), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, PT. Rineka Cipta,

Jakarta.

Sudjiono, A, (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

(22)

Winkel, W., S., (2004), Psikologi Pengajaran, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Gambar

Gambar 2.2. Bangan alur kelompok belajar tipe STAD
Tabel 2.1. Lngkah-langkah model pembelajaran kooperatif
Tabel Uji Coba Instrumen Penelitian
Gambar 2.1. Bangan alur kelompok belajar tipe TPS

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian terdapat empat kelebihan dari pengering semprot dibandingkan dengan jenis alat pengering lainnya, yaitu: (1) produk akan menjadi kering tanpa bersentuhan

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui metode berpikir reflektif yang dilakukan guru dan untuk mengetahui

Dari analisis terhadap teks yang ditampilkan Solopos dapat diketahui bagaimana netralitas media dalam kampanye pilgub. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

NGKAP KANAN.. Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Uji Coba Tutupan Ijuk dan Karung Goni pada Pengoperasian Bubu Tambun di Perairan Kepulauan Seribu” adalah

Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui angket yang telah dibagikan kepada mahasiswa fakultas hukum UMS tahun angkatan 2003 s/d 2006 selaku responden, sebanyak 100 angket,

(2) Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi antara lain: (a) pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran yang sudah

Dalam : Noer, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi ketiga, Penerbit FK UI, Jakarta.. Tjokroprawiro,

ANALISIS PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEMISKINAN PROVINSI JAWA TENGAH.. SEJAK MASA