commit to user TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK
TRICRESYL PHOSPHATE
DARI
CRESOL
DAN
PHOSPHORUS OXYCHLORIDE
KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN
Oleh :
1. HERU MARANTIKA NIM : I 1507030
2. NANANG DRIYATMONO NIM : I 1503034
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
commit to user
Segala puji syukur kepada Allah SWT, hanya karena rahmat dan ridho-Nya, penulis
akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik Tricresyl Phosphate dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride Kapasitas 20.000
Ton/Tahun”.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan baik berupa
dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga atas dukungan doa, materi dan semangat yang senantiasa
diberikan tanpa kenal lelah.
2. YC. Danarto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing I dan Wusana Agung Wibowo, S.T.,
M.T. selaku dosen pembimbing II atas bimbingan dan bantuannya dalam penulisan tugas
akhir.
3. Inayati, S.T., M.T., Ph.D selaku pembimbing akademik.
4. Dr. Sunu H. Pranolo selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia FT UNS.
5. Segenap Civitas Akademika atas semua bantuannya.
6. Teman-teman mahasiswa Teknik Kimia FT UNS khususnya angkatan 07.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan tugas
akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
Surakarta, Maret 2013
commit to user
iv DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... iv
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... ix
Intisari ... x
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik ... 1
1.2 Kapasitas Perancangan ... 2
1.3 Penentuan Lokasi Pabrik ... 5
1.4 Tinjauan Pustaka ... 8
1.4.1 Macam-Macam Proses Pembuatan TCP ... 8
1.4.2 Kegunan Produk ... 10
1.4.3 Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Produk ... 10
1.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum ... 15
BAB II. DESKRIPSI PROSES ... 16
2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk ... 16
2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku ... 16
2.1.2 Spesifikasi Bahan Pembantu ... 17
2.1.3 Spesifikasi Produk ... 18
2.2 Konsep Proses ... 19
2.2.1 Dasar Reaksi ... 19
2.2.2 Mekanisme Reaksi ... 19
2.2.3 Kondisi Operasi ... 20
2.2.4 Tinjauan Termodinamika ... 20
2.2.5 Tinjauan Kinetika ... 23
2.2.6 Langkah Proses ... 24
commit to user
v
2.3.1 Diagram Alir Kuantitatif ... 28
2.3.2 Diagram Alir Kualitatif... 29
2.3.3 Diagram Alir Proses ... 29
2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas ... 30
2.4.1 Neraca Massa ... 30
2.4.2 Neraca Panas ... 37
2.5 Tata Letak Pabrik dan Peralatan ... 45
2.5.1 Tata Letak Pabrik ... 45
2.5.2 Tata Letak Alat Proses ... 49
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES ... 50
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM ... 62
4.1 Unit Pendukung Proses ... 62
4.1.1 Unit Pengadaan Air ... 63
4.1.2 Unit Pengadaan Steam ... 69
4.1.3 Unit Pengadaan Udara Tekan ... 70
4.1.4 Unit Pengadaan Listrik ... 71
4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar ... 76
4.2 Laboratorium ... 78
4.2.1 Laboratorium Fisik ... 80
4.2.2 Laboratorium Analitik ... 80
4.2.3 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan ... 80
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN ... 81
5.1 Bentuk Perusahaan ... 81
5.2 Struktur Organisasi ... 82
5.3 Tugas dan Wewenang ... 84
5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan ... 94
5.5 Status Karyawan dan Sistem Upah ... 96
5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji ... 97
5.7 Kesejahteraan Karyawan ... 98
BAB VI ANALISA EKONOMI ... 100
commit to user
vi
6.2 Penentuan Modal Tetap (Fixed Capital Investment) ... 106
6.3 Penentuan Modal Kerja (Working Capital Investment) ... 107
6.4 Biaya Produksi ... 108
6.5 Keuntungan (Profit) ... 109
6.6 Analisa Kelayakan ... 110
Daftar Pustaka ... 114
commit to user
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Data kebutuhan impor Tricresyl Phosphate ... 3
Tabel 2.1. Daftar ∆Hf298 setiap komponen ... 20
Tabel 2.2. Daftar ∆Gof298 setiap komponen ... 21
Tabel 2.3. Neraca Massa Reaktor (R-01) ... 30
Tabel 2.4. Neraca Massa Reaktor (R-02) ... 31
Tabel 2.5. Neraca Massa Kondensor Pasial 1 ... 32
Tabel 2.6. Neraca Massa Kondensor Pasial 2 ... 33
Tabel 2.7. Neraca Massa Mixer ... 33
Tabel 2.8. Neraca Massa Netralizer ... 34
Tabel 2.9. Neraca Massa Dekanter ... 35
Tabel 2.10. Neraca Massa Menara Destilasi ... 35
Tabel 2.11. Neraca Massa Absorber... 36
Tabel 2.12. Neraca Massa Total ... 36
Tabel 2.13. Neraca Panas Reaktor (R-01) ... 37
Tabel 2.14. Neraca Panas Reaktor (R-02) ... 38
Tabel 2.15. Neraca Panas Netralizer ... 39
Tabel 2.16. Neraca Panas Dekanter ... 40
Tabel 2.17. Neraca Panas Absorber ... 41
Tabel 2.18. Neraca Panas Menara Destilasi... 41
Tabel 2.19. Neraca Panas Heat Exchanger (HE-01) ... 42
Tabel 2.20. Neraca Panas Kondensor Pasial 1 ... 43
Tabel 2.21. Neraca Panas Kondensor Pasial 2 ... 44
Tabel 2.22. Neraca Panas Cooler ... 44
Tabel 2.23. Neraca Panas Mixer ... 45
Tabel 2.24. Neraca Panas Total... 45
Tabel 2.25. Perincian Luas Area Pabrik ... 48
Tabel 3.1. Spesifikasi Reaktor ... 50
Tabel 3.2. Spesifikasi Netralizer ... 51
commit to user
viii
Tabel 3.4. Spesifikasi Dekanter... 52
Tabel 3.5. Spesifikasi Menara Distilasi ... 53
Tabel 3.6. Spesifikasi Absorber ... 54
Tabel 3.7. Spesifikasi Tangki ... 54
Tabel 3.8. Spesifikasi Hopper ... 55
Tabel 3.9. Spesifikasi Silo ... 56
Tabel 3.10. Spesifikasi Akumulator ... 56
Tabel 3.11. Spesifikasi Alat Penukar Panas 1 ... 57
Tabel 3.12. Spesifikasi Alat Penukar Panas 2 ... 58
Tabel 3.13. Spesifikasi Pompa Proses ... 60
Tabel 4.1. Jumlah Kebutuhan Air Pendingin ... 66
Tabel 4.2. Jumlah Kebutuhan Air Proses... 67
Tabel 4.3. Jumlah Kebutuhan Air Total ... 69
Tabel 4.4. Kebutuhan Listrik untuk Proses dan Pengolahan Air ... 71
Tabel 4.5. Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan ... 73
Tabel 4.6. Total Kebutuhan Listrik Pabrik ... 75
Tabel 5.1. Perincian Jumlah Karyawan Proses ... 88
Tabel 5.2. Perincian Jumlah Karyawan Utilitas ... 89
Tabel 5.3. Jadwal Kerja Karyawan Shift ... 96
Tabel 5.4. Jumlah Karyawan sesuai Tingkat Pendidikan ... 97
Tabel 5.5. Perincian Golongan dan Gaji Karyawan ... 98
Tabel 6.1. Chemical Engineering Plant Cost Index ... 102
Tabel 6.2 Harga dan Jumlah Alat-alat Proses ... 105
Tabel 6.3. Modal Tetap ... 106
Tabel 6.4. Modal Kerja ... 107
Tabel 6.5. Direct Manufacturing Cost ... 108
Tabel 6.6. Indirect Manufacturing Cost ... 108
Tabel 6.7. FixedManufacturing Cost ... 108
Tabel 6.8. General Expense ... 109
commit to user
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Grafik perkembangan impor TCP di Indonesia ... 3
Gambar 1.1. Gambar pemilihan lokasi pabrik ... 8
Gambar 2.1. Diagram Alir Kualitatif ... 28
Gambar 2.2. Diagram Alir Kuantitatif ... 29
Gambar 2.3. Diagram Alir Proses... 30
Gambar 2.4. Tata Letak Pabrik ... 48
Gambar 2.5. Tata Letak Alat Proses ... 49
Gambar 5.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... 84
Gambar 6.1. Grafik indeks CEP fungsi tahun ... 103
commit to user
x INTISARI
Heru Marantika Afriyadi, Nanang Driyatmono, 2013, Prarancangan Pabrik Tricresyl Phosphate dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride Kapasitas 20.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Tricresyl Phosphate untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, digunakan sebagai plasticizer (bahan pelunak), pelarut bahan selulosa asetat maupun cable coating (pelapis kabel), gasoline aditif, lubricant (bahan pelumas)
Pabrik Tricresyl Phosphate dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride Kapasitas 20.000 ton/tahun direncanakan beroperasi pada tahun 2017 selama 330 hari per tahun. Reaksi pembentukan Tricresyl Phosphate dilakukan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)dengan pendingin air. Reaksi berlangsung pada fase cair-cair, sifat reaksi eksotermis irreversible, dengan kondisi operasi non adiabatic isothermal pada 1500C, 3,5 atm dengan konversi 85%.
Tricresyl Phosphate dihasilkan dari reaksi antara Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan hasil samping Asam Chlorida 37%. Kebutuhan Cresol sebesar 23.529 ton/tahun dan Phosphorus Oxychloride sebesar 10.490 ton/tahun. Produk samping Asam klorida 37% sebesar 16.080 ton/tahun. Utilitas meliputi penyediaan air yang diperoleh dari PT. Krakatau Tirta Industri (PT. KTI). Kebutuhan air sebesar 153.669,060 ton/tahun, penyediaan steam sebesar 22.583,870 ton/tahun, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan satu buah generator set sebagai cadangan sebesar 44,13 kW dan kebutuhan udara tekan 95 m3/jam. Pabrik ini didirikan di Kawasan Industri Cilegon, Banten dengan jumlah karyawan sebanyak 163 orang.
commit to user
BAB I Pendahuluan
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik
Pada era global seperti sekarang ini, pembangunan di sekitar
industri mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya
pembangunan di sub sektor industri kimia, yaitu industri bahan polimer yang
menghasilkan berbagai jenis produk plastik, serat sintetis, karet sintetis, dan
sebagainya.. Seiring dengan pesatnya perkembangan industri khususnya
industri plastik kebutuhan akan plasticizer seperti TCP semakin meningkat
mengikuti perkembangannya.
Tricresyl Phosphate (TCP) merupakan senyawa organik dengan
rumus molekul (CH3C6H4O)3PO yang digunakan sebagai plasticizer (bahan
pelunak), pelarut bahan selulosa asetat sebagai cable coating (pelapis kabel),
gasoline aditif dan lubricant (bahan pelumas).
Saat ini di Indonesia belum memiliki yang menghasilkan TCP.
Selama ini TCPmasih di impor dari Amerika dan Jepang. Dalam perancangan
ini digunakan Cresol dan Phosphorus Oxychloride (POCl3) sebagai bahan
baku untuk TCP.
Dengan diproduksinya TCP diharapkan bisa memenuhi kebutuhan
TCP di Indonesia. Disamping itu dengan didirikan pabrik TCP dapat
commit to user
BAB I Pendahuluan
pabrik-pabrik lain yang menggunakan TCP . Kehadiran pabrik TCP di
Indonesia akan mendatangkan beberapa keuntungan, antara lain :
1. Menghemat devisa negara, produk TCP segera mungkin dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga mengurangi
ketergantungan impor.
2. Mendukung berkembangnya pabrik kimia lain yang menggunakan TCP
sebagai bahan baku.
3. Membantu usaha alih teknologi karena pabrik yang didirikan
memerlukan banyak tenaga ahli dan terdidik.
4. Membuka lapangan kerja baru, sehingga menurunkan tingkat
pengangguran dan kemiskinan.
5. Selain itu pendirian pabrik ini bertujuan untuk diversifikasi produk
menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi sehingga
akan menunjang pendapatan negara.
1.2. Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik
Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan kapasitas pabrik TCP.
Penentuan kapasitas pabrik TCP dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut :
1. Prediksi kebutuhan TCP
Dengan semakin berkembangnya industri plastik, maka untuk kebutuhan
TCP diperkirakan akan terus menimgkat. Data import TCP menurut data
commit to user
BAB I Pendahuluan
Tabel 1.1 Data kebutuhan impor TCP
Tahun Import (ton)
2007 10.282,37
2008 12.514,46
2009 13.944,22
2010 14.719,36
2011 15.772,25
Sumber : UNdata, 2012
Gambar 1.1 Grafik perkembangan impor TCPdi Indonesia
Dari data pada Tabel 1.1 di atas, didapatkan persamaan regresi
commit to user
BAB I Pendahuluan
kebutuhan TCP pada tahun 2017 sebesar 23.994,26 ton/tahun. Maka dari
itu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri ditetapkan kapasitas pabrik
sebesar 20.000 ton/tahun.
2. Ketersediaan Bahan Baku
Untuk menjamin kontinuitas produksi pabrik bahan baku harus
mendapat perhatian serius secara periodik dalam jumlah yang cukup.
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan TCP adalah Cresol
dan POCl3.
Bahan baku Cresol diperoleh dari PT. Anugerah Niaga Mandiri
yang memiliki kapasitas 35.000 ton pertahun sedangkan POCl3 masih
diimpor dari Great Lake Chemical, Nitro, USA yang memiliki kapasitas
30.000 ton per tahun .
Dari data produksi dunia diketahui bahwa kapasitas produksi
Cresol sebesar 175.000 ton per tahun sedangkan POCl3 sebesar 47.000 ton
per tahun. Lalu kebutuhan bahan baku untuk memenuhi kapasitas produksi
TCP 20.000 ton per tahun yaitu Cresol sebesar 23.529 ton per tahun dan
POCl3 sebesar 10.490 ton per tahun. Dengan data-data diatas maka dapat
disimpulkan bahwa kapasitas produksi bahan baku dapat memenuhi
kebutuhan pabrik TCP.
3. Kapasitas Komersial
Dalam menentukan besar kecilnya kapasitas pabrik TCPyang akan
commit to user
BAB I Pendahuluan
beroperasi dalam pembuatan TCP . Pabrik TCP yang telah berdiri adalah
di China, pada tahun 1985 dengan kapasitas produksi mencapai 800-1.000
ton per tahun, Negara Jepang pada tahun 1984 dengan kapasitas produksi
mencapai 33.000 ton per tahun, dan USA pada tahun 1977 dengan
kapasitas produksi mencapai 54.000 ton per tahun.
Berdasarkan data pabrik yang telah ada maka dipilih kapasitas
rancangan 20.000 ton/tahun. Dengan kapasitas tersebut diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri.
1.3. Penentuan Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi suatu perusahaan sangat penting dalam
perancangan pabrik karena hal ini berhubungan langsung dari nilai
ekonomis pabrik yang akan dibangun. Pabrik TCP ini direncanakan akan
dibangun di daerah Cilegon, Banten. Ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan untuk menentukan lokasi pabrik yang akan dirancang secara
teknis dan ekonomis menguntungkan.
1. Faktor Primer
a. Penyediaan bahan baku
Kriteria penilaian dititik beratkan pada kemudahan
memperoleh bahan baku. Dalam hal ini, bahan baku Cresol
diperoleh dari PT Anugrah Niaga Mandiri, Jakarta sedangkan POCl3
commit to user
BAB I Pendahuluan
kapasitas 30.000 ton per tahun. Dipilih Cilegon karena dekat dengan
bahan baku dan dekat dengan pelabuhan.
b. Pemasaran Produk
Faktor yang perlu diperhatikan adalah letak wilayah pabrik
yang membutuhkan TCP dan jumlah kebutuhannya. Daerah Cilegon
merupakan daerah yang strategis untuk pendirian suatu pabrik karena
banyak berdiri pabrik polimer dan plastik seperti PT. Dow Polymer
Indonesia, PT Tripolyta Indonesia, PT. Polypet Karyapersada,
sehingga lokasinya cukup strategis untuk didirikan sebuah industri,
TCP.
c. Sarana transportasi
Sarana transportasi sangat penting bagi suatu industri. Cilegon
merupakan kawasan industri yang di dalam areal ini telah tersedia
jalur transportasi yang lengkap mulai dari jalan raya, kereta api dan
pelabuhan kapal. Dekatnya lokasi pabrik dengan fasilitas
transportasi diharapkan pemasokan bahan baku dan pemasaran hasil
produksi tidak akan mengalami kesulitan.
d. Tenaga Kerja
Tersedianya tenaga kerja yang trampil mutlak diperlukan
untuk menjalankan mesin-mesin produksi. Tenaga kerja dapat
commit to user
BAB I Pendahuluan
e. Penyediaan Utilitas
Perlu diperhatikan sarana-sarana pendukung seperti
tersedianya air, listrik, dan sarana lainnya sehingga proses produksi
dapat berjalan dengan baik. Sebagai suatu kawasan industri yang
telah direncanakan dengan baik maka unit penyediaan air diambil
dari PT KTI yang dekat dengan lokasi pabrik TCP sedangkan unit
penyediaan listrik diambil dari PLN dan generator sebagai cadangan.
2. Faktor Sekunder
a. Perluasan areal pabrik
Cilegon memiliki kemungkinan untuk perluasan pabrik
karena mempunyai areal yang cukup luas. Hal ini perlu diperhatikan
karena dengan semakin meningkatnya permintaan produk akan
menuntut adanya perluasan pabrik.
b. Lahan
Faktor ini berkaitan dengan rencana pengembangan pabrik
lebih lanjut. Cilegon merupakan suatu kawasan industri sehingga
lahan-lahan di daerah ini telah disiapkan untuk pendirian dan
pengembangan suatu pabrik, sehingga kemungkinan pengembangan
suatu pabrik tidak menjadi persoalan.
Dari pertimbangan faktor-faktor diatas, maka dipilh daerah Cilegon
commit to user
BAB I Pendahuluan
Gambar 1.2 Gambar Pemilihan Lokasi Pabrik
1.4 Tinjauan Pustaka
1.4.1 Macam-macam proses pembuatan TCP
Menurut Faith Keyes, (1957), TCP dapat dibuat melalui beberapa
proses berdasarkan bahan baku yang digunakan. Berdasarkan bahan baku
ada 2 proses komersial yang dipakai untuk memproduksi TCP yaitu :
1. Proses dengan bahan baku Cresol dan PCl5.
2. Proses dengan bahan baku Cresol dan POCl3.
Sumber Air (PT KTI)
commit to user
BAB I Pendahuluan
Uraian kedua proses diatas adalah sebagai berikut :
1. Proses dengan bahan baku Cresol dan PCl5
Salah satu proses dalam pembuatan TCP adalah dengan
mereaksikan senyawa Cresol dan Phosphorus Pentachloride (PCl5).
Reaksinya sebagai berikut :
3CH3C6H4OH + PCl5 (CH3C6H4O)3PCl2 + 3HCl
(CH3C6H4O)3PCl2 + H2O (CH3C6H4O)3PO + 2HCl
Yield yang diperoleh sekitar 85 – 90 % dengan basis berat Cresol.
2. Proses dengan bahan baku Cresol dan POCl3.
Proses inilah yang sejauh ini diketahui sebagai proses yang
dilakukan untuk pabrikasi. Reaksinya sebagai berikut :
3CH3C6H4OH + POCl3 (CH3C6H4O)3PO + 3HCl
yield yang diperoleh sebesar 85 % dengan basis berat Cresol.
Kelebihan dari proses ini adalah :
a. Harga bahan baku POCl3 lebih murah dibandingkan dengan
menggunakan bahan baku PCl5.(www.alibaba.com, 2013)
b. Tidak membutuhan air untuk reaksi sehingga lebih efisien.
commit to user
BAB I Pendahuluan
1.4.2 Kegunaan Produk
Produk TCP banyak digunakan dalam industri kimia antara lain
digunakan dalam :
1. Indutri plastik pembungkus makanan
2. Indutri plastik transparan
3. Indutri pelumas dan zat aditif pada minyak pelumas
4. Industri pelapis kabel (cable coating)
5. Industri cairan tahan api
6. Sebagai anti oksidan dan stabilizer dalam indutri plastik
1.4.3Sifat Fisika dan Kimia dari Bahan Baku dan Produk
1.4.3.1 Bahan Baku
1. Cresol ( C7H8O )
Sifat fisika (ChemicalLAND21,2012) :
Berat Molekul : 108,14 kg/kgmol
Wujud : Cair
Densitas : 1,01 gr/cm3
Titik lebur normal : 23,96 oC
Titik didih normal : 201,45 oC
Viskositas : 6,13 cP
commit to user
BAB I Pendahuluan
Tekanan kritis : 50 atm
Sifat kimia (Kirk and Othmer, 1994) :
a. Hidrogenasi
CH3C6H4OH + 3H2 CH3C6H10OH
b. Oksidasi
CH3C6H4OH + O2 CH3C6H3O2 + H2O
c. Subtitusi Cresol dengan halogen
CH3C6H4OH + Br2 CH3C6H4OBr
d. Nitrasi
CH3C6H4OH + HNO3 CH3C6H4ONO2 + H2O
2. POCl3
Sifat fisika (ChemicalLAND21,2012):
Berat Molekul : 153,33 kg/kgmol
Wujud : Cair
Densitas : 1,645 gr/cm3
Titik leleh normal : 1,25 oC
Titik didih normal : 185,8 oC
Viskositas : 1,11 cP
Temperatur kritis : 390 oC
commit to user
BAB I Pendahuluan
Sifat kimia (Kirk and Othmer, 1994) :
a. POCl3 bereaksi dengan Cresol membentuk TCP dan HCl
Reaksi :
3CH3C6H4OH + POCl3 (CH3C6H4O)3PO + 3HCl
b. POCl3 dalam air akan terurai atau terhidrolisis
Reaksi :
POCl3 + 3H2O H3PO4 + 3 HCl
1.4.3.2 Produk
1. Tricresyl Phosphate (TCP) (ChemicalLAND21,2012)
Rumus Molekul : C21H21O4P
Berat Molekul : 368,37 kg/kgmol
Wujud : Cair
Densitas : 1,185 gr/cm3
Titik leleh normal : < -40 oC
Titik didih normal : 240 oC
Viskositas : 2.21 cP
Temperatur kritis : 625 oC
commit to user
BAB I Pendahuluan
2. Asam Klorida (HCl) (Kirk and Othmer, 1994)
Sifat fisika :
Berat Molekul : 36,47 kg/kgmol
Wujud : Cair
Densitas : 1,18 gr/cm3
Titik leleh normal : -30 oC
Titik didih normal : -85 oC
Viskositas : 0,199 cP
Temperatur kritis : 158,9 oC
Tekanan kritis : 82,51 atm
Sifat kimia :
a. HCl bereaksi dengan metanol pada suhu 340-350 oC membentuk
metil klorida :
Reaksi : CH3OH + HCl CH3Cl + H2O
b. The Deacon Process
Oksidasi fase uap dengan udara/oksigen dengan katalis mangan pada
suhu optimum 430 – 475 oC
Reaksi : 4HCl + O2 2Cl2 + 2H2O
c. Reaksi dengan zat pengoksidasi
HCl dan O2 bereaksi dalam keadaan gas menghasilkan klorin
commit to user
BAB I Pendahuluan
1.4.3.3 Bahan Pembantu
1. Natrium Hidroksida (NaOH) (ChemicalLAND21,2012)
Sifat fisika :
Berat Molekul : 40 kg/kgmol
Wujud : Padat
Warna : Putih
Densitas : 2,13 gr/cm3
Titik leleh normal : 318 oC
Titik didih normal : 1390 oC
Kelarutan dalam air : 111 gr / 100 ml (20 oC)
Panas kelarutan dalam air : -44,45 kJ/mol
Sifat kimia :
a. NaOH bereaksi dengan HCl membentuk natrium klorida dan air
Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H2O
b. NaOH bereaksi dengan CO2 membentuk natrium karbonat dan air
commit to user
BAB I Pendahuluan
1.4.4. Tinjauan Proses Secara Umum
Diskripsi Proses :
Reaksi pembentukan TCP merupakan reaksi antara Cresol dan
POCl3 yaitu suatu reaksi subtitusi ion hydrogen dengan gugus PO dari POCl3.
Mekanisme penggantian ion hidrogen dengan gugus PO dapat berlangsung
dengan baik. Dengan adanya reaksi subtitusi tersebut akan terbentuk asam
klorida (HCl) sebagai hasil samping. Reaksi terjadi dalam reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB). Menurut Faith Keyes, 1957, reaksi bersifat eksotermis
dengan reaksi:
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
16 BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1 Spesifikasi bahan baku dan produk
2.1.1 Spesifikasi bahan baku
Cresol (PT. Anugrah Niaga Mandiri, 2011 )
Rumus Molekul : C7H8O
Berat Molekul : 108,14 kg/kgmol
Wujud : Cair
Kemurnian : 87 % berat
Impuritas :
- Phenol : max 1 % berat
- Xylenol : max 12 % berat
POCl3 (PT. Charleston Chemical, 2011 )
Wujud : Cair
Kemurnian : 99,9 % berat
Impuritas PCl3 : 0,1 % berat
Densitas : 1,645 gr/cm3
commit to user
BAB II Deskripsi Proses 2.1.2 Spesifikasi produk
Produk utama
TCP (PT. Triveni Interchem ltd., 2011 )
Rumus Molekul : C21H21O4P
Berat Molekul : 368,37 kg/kgmol
Wujud : Cair
Kemurnian : 99 % berat
Impuritas : 1 % berat cresol
Densitas : 1,185 gr/cm3
Titik leleh : < -40 oC (pada tekanan 1 atm)
Titik didih : 240 oC (pada tekanan 1 atm)
Viskositas : 2,21 cP
Temperatur kritis : 625 oC
Tekanan kritis : 12 atm
Produk samping
Asam Klorida (PT. Tahoma Mandiri, 2011 )
Rumus Molekul : HCl
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Wujud : Cair
Kemurnian : 37 % berat
Impuritas : 63 % H2O
Densitas : 1,18 gr/cm3
Titik leleh : -30 oC (pada tekanan 1 atm)
Titik didih : 61 oC (kadar 37%, pada tekanan 1 atm)
Viskositas : 0,199 cP
Temperatur kritis : 158,9 oC
Tekanan kritis : 82,51 atm
2.1.3 Spesifikasi bahan pembantu
Natrium Hidroksida (NaOH) (PT. Tahoma Mandiri, 2011)
Berat Molekul : 40 kg/kgmol
Wujud : Padat
Warna : Putih
Kemurnian : - 98% berat NaOH
- 2% berat H2O
Densitas : 2,13 gr/cm3
Titik leleh : 318 oC (pada tekanan 1 atm)
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Kelarutan dalam air : 111 gr / 100 ml (20 oC)
Panas kelarutan dalam air : -44,45 kJ/mol
2.2 Konsep proses
2.2.1 Dasar reaksi
TCP merupakan hasil dari reaksi antara Cresol dan POCl3 yang
terjadi pada fase cair. Menurut US Patent 2870192 reaksi ini berlangsung pada suhu 150 oC. Waktu reaksi yang dibutuhkan adalah 2,5 jam. Selain produk
TCP juga terbentuk hasil samping HCl, karena terjadi pergantian ion hidrogen
dengan gugus PO.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
3CH3C6H4OH(l) + POCl3(l) (CH3C6H4O)3P(l) + 3HCl (Aq)
2.2.2 Mekanisme reaksi
Reaksi pembentukan TCP merupakan reaksi antara Cresol dan
POCl3yaitu suatu reaksi subtitusi ion hydrogen dengan gugus PO dari POCl3.
Mekanisme penggantian ion hidrogen dengan gugus PO dapat berlangsung
dengan baik. Dengan adanya reaksi subtitusi tersebut akan terbentuk asam
klorida (HCl) sebagai hasil samping. Reaksi terjadi dalam reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB). Reaksi bersifat eksotermis dengan reaksi:
commit to user
BAB II Deskripsi Proses 2.2.3 Kondisi operasi
Menurut US Patent 2870192, kondisi operasi pada perancangan pabrik TCP ini adalah sebagai berikut:
1. Temperatur = 150 oC
2. Tekanan = 3,5 atm
3. Kondisi Operasi = isothermal
2.2.4 Tinjauan termodinamika
Reaksi pembentukan, TCP ditinjau dari segi termodinamika adalah
sebagai berikut (Yaws, 2003) :
Tabel 2.1 Daftar ∆H 298 setiap komponen
Komponen ∆H298 (kkal/mol)
C7H8O -123,34
POCl3 -558,50
C21H21O4P -851,00
commit to user
BAB II Deskripsi Proses Reaksi :
3CH3C6H4OH + POCl3 C21H21O4P + 3HCl
∆H298 = Σ ∆H produk - Σ ∆H reaktan
{Σ ∆Ho
298 (C21H21O4P) + 3(∆Ho298 HCl)} – {3(∆Ho298 C7H8O)
+ ∆Ho
298 POCl3)}
= - 1316,38 kkal/mol
= - 1316,38 kkal/kmol
Dari perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa reaksi
antara Cresol dan POCl3 untuk mernghasilkan TCP adalah reaksi eksotermis,
karena harga ∆Ho
f bernilai negatif.
Untuk mengetahui sifat reaksi searah atau bolak-balik dapat dilihat
dari harga kesetimbangan kimia yang dipengaruhi oleh energi bebas Gibbs,
(Yaws, 2003).
Tabel 2.2 Daftar ∆Go298 setiap komponen
Komponen ∆Go298 (kkal/mol)
C7H8O -40,54
POCl3 -512,90
C21H21O4P -1350,82
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
K423 = 3,0722 x 10107
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh harga K untuk reaksi
tersebut sangat besar yaitu 3,0722 x 10107, sehingga reaksinya berjalan ke
kanan (irreversible).
2.2.5 Tinjauan kinetika reaksi
Menurut Kirk Othmer, 1976, reaksi pembentukan TCP dari Cresol dan
POCl3 merupakan reaksi orde 2. Reaksinya adalah sebagai berikut:
3CH3C6H4OH (l) + POCl3 (l) (CH3C6H4O)3P (l) + 3HCl (aq) (1)
Sehingga kecepatan reaksi tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan:
(2)
Konstanta kecepatan reaksi kimia
Persamaan neraca massa komponen A
Input – output – yang bereaksi = ACC
Fv.CAO– Fv.CA– [(-rA)V] = 0
AO Av
A C C
F V
r
(3)
Dimana:
(-rA) = k.CA.CB
(-rA) = k.CA0.(1-xA) (CB0-CA0.xA)
Jika
0 0
A B
C C
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
(-rA) = k.CA02.(1-xA) (M - xA) (4)
1. Tahap penyimpanan bahan baku
Cresol cair dengan konsentrasi 87% disimpan dalam tangki
penyimpanan Cresol (T-02) pada suhu 30 0C dan tekanan 1 atm.
POCl3 dengan konsentrai 99,9% disimpan dalam tangki
penyimpanan POCl3(T-01) juga pada suhu 30 0C dan tekanan 1
atm. Kondisi ini dipilih karena pada suhu dan tekanan tersebut
bahan baku berada pada kondisi cair dan tidak memerlukan
peralatan tambahan dalam penyimpanan bahan baku, misal HE
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
2. Tahap persiapan bahan baku
Tahap penyiapan bahan baku ini dimaksudkan untuk
mempersiapkan bahan baku agar sesuai dengan kondisi reaktor.
Bahan baku Cresol cair yang berasal dari tangki Cresol (T-02)
digabung dengan recycle dari menara destilasi (MD) menuju
reaktor (R-01) dengan menggunakan pompa (P-04). Pada saat
yang sama POCl3dari tangki (T-01) dialirkan juga reaktor (R-01)
dengan pompa (P-03).
3. Tahap pembentukan produk
Proses pembentukan TCP terjadi dalam reaktor (R-01) dan
reaktor (R-02) berpengaduk dengan kondisi operasi suhu 150 0C
dan tekanan 3,5 atm. Pada reaktor RATB dilengkapi dengan
pengaduk sehingga suhu, komposisi dan tekanan di dalam reaktor
uniform. Reaktor dilengkapi dengan pendingin jaket agar proses
berjalan secara isothermal walaupun reaksinya eksotermis.
Sebelum masuk reaktor bahan baku Cresol dipanaskan dengan
HE-02 dan POCl3 dipanaskan dengan HE-01. Gas-gas yang
keluar dari reaktor dikondensasikan di dalam kondensor parsial
(CP-01) dan (CP-02), lalu hasilnya ditampung sementara dalam
accumulator (Ac-01) dan (Ac-02) kemudian dialirkan kembali ke
reaktor (R-01) dengan pompa (P-06) dan reaktor (R-02) dengan
pompa (P-07). Sedangkan gas yang tidak terkondensasi yaitu
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
akan diserap dengan air sehingga diperoleh larutan dengan
konsentrasi 37%. Produk ini selanjutnya disimpan dalam tangki
HCl (T-04) sebagai produk samping.
4. Tahap pemurnian produk
Tahap pemurnian produk dilakukan untuk menghilangkan
impuritas yang terkandung dalam crude produk. Di sini crude
produk dilakukan proses pencucian dalam tangki Netralizer (N).
Proses pencucian dimaksudkan untuk menghilangkan kandungan
asam dengan menggunakan NaOH 2% dari mixer (M).
Reaksi yang terjadi adalah :
HCl + NaOH NaCl + H2O (6)
Setelah kandungan asam dinetralisasi dalam Netralizer (N),
kemudian campuran ini dipisahkan antara yang dapat larut dalam
air dan yang tidak larut dalam air dengan menggunakan dekanter
(Dc). Hasil atas dari dekanter (Dc) kemudian dikirim ke UPL
(Unit Pengolahan Limbah) sedangkan hasil bawah dari dekanter
(Dc) dimasukkan ke dalam HE-03 dengan menggunakan pompa
(P-11), selanjutnya masuk ke dalam menara destilasi (MD) untuk
dilakukan proses pemurnian. Pengolahan lanjut terjadi dalam
menara destilasi (MD) yang beroperasi dalam tekanan 1 atm. Uap
yang keluar dari puncak menara dikondensasikan dalam
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
accumulator. Dari dalam accumulator, sebagian kondesor
dipompa dengan pompa (P-13) menuju ke menara destilasi (MD)
sebagai refluks dan sebagian lagi di recycle ke reaktor. Produk
TCP yang merupakan produk bawah menara destilasi (MD)
mengalir ke reboiler (Rb). Didalam reboiler (Rb), sebagian cairan
TCP diuapkan kembali sedangkan sebagian lagi didinginkan
didalam cooler (Co-01) dan selanjutnya disimpan dalam tangki
penyimpanan produk TCP (T-03).
2.3. Diagram Alir Proses
Diagram alir proses dapat dilihat pada Diagram Alir Proses Pra Rancangan
Pabrik TCP Kapasitas 20.000 ton per tahun
2.3.1. Diagram Alir Kualitatif
Diagram alir kualitatif dapat dilihat pada Gambar 2.1
2.3.2. Diagram Alir Kuantitatif
Diagram alir kualitatif dapat dilihat pada Gambar 2.2
2.3.3. Diagram Alir Proses
n
Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif T=33o
Arus 14 Arus 15
n
Gambar 2.2 Diagram Alir Kuantitatif NaOH :260.99
Arus 14 Arus 15
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
2.4Neraca Massa dan Neraca Panas
2.4.1 Neraca Massa
1. Kapasitas perancangan = 20.000 ton/tahun
2. Waktu operasi dalam 1 tahun = 330 hari
3. Kapasitas perancangan per jam :
Kapasitas = 20.000
Masuk, kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 1 Arus 2 Arus 5 Arus 3 Arus 4
249,695 540,736 249,695
PCl3 1,386
0,853 1,390 0,853
C21H21O4P 208,190
0,546 2.088,105 0,546
HCl 4,327 553,875
Sub total 1.324,616 3.242.370 339,334 4.013,111 893,210
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.4 Neraca Massa Reaktor ( R-02 )
Komponen
Masuk, kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 3 Arus 11 Arus 10 Arus 13
C7H8O 992,336
12,955 12,955 389,408
C6H6O 29,710
1,211 1,211 29,710
C8H10O 356,506 6,197 6,197 356,506
POCl3 540,736 70,337 70,337 327,100
PCl3 1,390
0,566 0,566 1,390
C21H21O4P 2.088,105
0,313 0,313 2.708,194
HCl 4,327 201,233 3,449
Sub total 4.013,111 95,459 292,820 3.815,750
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.5 Neraca Massa Kondenser Parsial 1
Komponen
Masuk, kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 4 Arus 5 Arus 6
C7H8O 71,607 71,607
C6H6O 2,653 2,653
C8H10O 13,979 13,979
POCl3 249,695 249,695
PCl3 0,853 0,853
C21H21O4P 0,547 0,547
HCl 553,875 553,875
Sub Total 893,209 339,334 553,875
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.6 Neraca Massa Kondenser Parsial 2
Komponen
Masuk, kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 10 Arus 11 Arus 12
C7H8O 12,955 12,955
C6H6O 1,211 1,211
C8H10O 6,198 6,198
POCl3 70,337 70,337
PCl3 0,567 0,567
C21H21O4P 0,314 0,314
HCl 201,233 201.233
Sub Total 292,815 95,459 201.233
Total 292,815 292,815
Tabel 2.7 Neraca Massa Mixer
Komponen
Masuk,kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 14 Arus 15 Arus 16
NaOH 260,993 260,993
H2O 12.783,480 5,219 12.788,700
Sub total 12.783,480 266,213 13.049,693
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.8 Neraca Massa Netralizer
Komponen
Masuk,kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 13 Arus 16 Arus 17
C7H8O 389,409 389,409
C6H6O 29,709 29,709
C8H10O 356,506 356,506
POCl3 327,100
PCl3 1,390
C21H21O4P 2.708,194 2.708,194
HCl 3,449
NaOH 260,993
H2O 12.788,700 12.790,363
H3PO3 381,376
H3PO4 0,828
NaCl 209,064
Sub Total 3.815,754 13.049,693 16.865,449
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.9 Neraca Massa Dekanter
Komponen
Masuk, kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 17 Arus 18 Arus 19
C7H8O 389,409 300,866 88,543
C6H6O 29,709 29,709
C8H10O 356,506 356,506
C21H21O4P 2.708,194 2.708,194
H2O 381,376 12.790,363
H3PO3 12.790,363 381,376
H3PO4 0,829 0,829
NaCl 209,064 209,064
Sub Total 16.865,449 14.068,712 2.796,737
Total 16.865,449 16.865,449
Tabel 2.10 Neraca Massa Menara Destilasi
Komponen
Masuk, kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 19 Arus 20 Arus 21
C7H8O 88,543 63,290 25,252
C21H21O4P 2.708,194 208,194 2.500,000
Sub total 2.796,737 271,484 2.525,252
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.11 Neraca Massa Menara Absorber
Komponen
Masuk,kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 7 Arus 8 Arus 9
HCl 754,109 754,109
H2O 1.279,132 1.279,132
Sub total 754,109 1.279,132 2.030,369
Total 2.030,369 2.030,369
Tabel 2.12 Neraca Massa Total
Komponen Arus Masuk (kg/jam) Arus keluar (kg/jam)
Arus 1 Arus 2 Arus 8 Arus 14 Arus 15 Arus 9 Arus 18 Arus 21
C7H8O 2.647,960 300,866 25,252
C6H6O 29,708 29,709
C8H10O 356,506 356,506
POCl3 1.323,230
PCl3 1,386
C21H21O4P 208,190 2.500,000
HCl 754,109
NaOH 260,993
H2O 1.279,132 12.783,480 5,219 1.279,132 12.790,363
H3PO3 381,376
H3PO4 0,829
NaCl 209,064
Sub Total 1.324,616 3.242,370 1.279,132 12.783,480 266,213 2.030,369 14.068,712 2.525,252
commit to user
BAB II Deskripsi Proses 2.4.2. Neraca Panas
Tabel 2.13 Neraca Panas Reaktor 1
Komponen Masuk, kJ/jam Keluar, kJ/jam
Arus 1 Arus 2 Arus 5 Arus 3 Arus 4
C7H8O
51.908,182 20.323,468 281.644,549 11.489,754
C6H6O 329,290
779,994 87.36,198 588,614
C8H10O 3.705,145 3.824,292 97.531,207 2.608,801
POCl3 6.749,892 36.148,427 78.282,514 46.715,643
PCl3
5,914 98,410 160,364 83,651
C21H21O4P 66.529,712
125,441 478.944,040
HCl
2.144,143 55.318,339
Sub total
6.755,792 122.472,328 61.300,033 947.443,015 116.804,802
Panas reaksi
877.865,717
Panas laten 208,794
Beban pendingin
4.354,863
Total 1.068.393,885
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.14 Neraca Panas Reaktor 2
Komponen Masuk, kJ/jam Keluar, kJ/jam
Arus 3 Arus 11 Arus 10 Arus 13
C7H8O 281.644,549 3.676,830 2.119,731 160.521,875
C6H6O
87.36,198 356,165 297,634 8.735,861
C8H10O
97.531,207 1.695,571 1.187,440 112.530,178
POCl3
78.282,514 10.182,724 13.176,899 62.354,441
PCl3
160,364 65,397 64,290 159,950
C21H21O4P
478.944,040 71,994 721.172,559
HCl
2.144,143 20.098,211 1.709,228
Sub total
947.443,015 16.048,683 36.944,205 1.067.184,091
Panas reaksi
506.153,015
Panas laten 208,794
Beban
pendingin 349.258,924
Total 1.453.496,015
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.15 Neraca Panas Netralizer
Komponen
Masuk,kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 13 Arus 16 Arus 17
C7H8O
110.521,874 50.178,607
C6H6O
8.735,860 3.959,477
C8H10O 97.530,178 44.388,449
POCl3 47.354,440
PCl3
159,949
C21H21O4P
621.172,558 263.824,667
HCl
1.709,228
NaOH
2.956,576
H2O
423.513,692 3.122.880,992
H3PO3
86,512
H3PO4 24.205,725
NaCl
19.385,272
Sub Total 887.184,090
426.470,269 3.528.909,704
Panas reaksi
2.215.225,343
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.16 Neraca Panas Dekanter
Komponen
Masuk,kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 17 Arus 19 Arus 18
C7H8O
50.178,607 11.409,460 38.769,147
C6H6O
3.959,477 3.959,477
C8H10O 44.388,449 44.388,449
NaCl
19.385,272 19.385,272
H2O
3.122.880,992 3.122.880,992
C21H21O4P
263.824,667 263.824,667
H3PO3
86,512 86,512
H3PO4
24.205,725 24.205,725
Sub Total 3.528.909,704
275.234,127 3.253.675,576
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.17 Neraca Panas Absorber
Komponen
Masuk,kg/jam Keluar, kg/jam
Arus 7 Arus 8 Arus 9
HCl 25,580 25,580
H2O 74,320 74,320
Sub total 25,580 74,320 99.980
Panas pelarutan 56,160
Beban pendingin 56,160
Total 156,510 156,510
Tabel 2.18 Neraca Panas Menara Destilasi
Komponen Masuk, kJ/jam Keluar, kJ/jam
arus 19 arus 20 arus 21
C7H8O 60.587,141
28.628,525 18.214,288
C21H21O4P 1.669.533,864
80.577,407 1.633.529,821
Beban kondersor
62.746,311
Beban Reboiler
93.575,347
Sub total
1.823.696,352 109.205,932 1.651.744,109
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.19 Neraca Panas HE-01
Komponen Panas Masuk, kJ/jam Panas Keluar, kJ/jam
C7H8O 11.409,460 60.587,141
C21H21O4P 263.824,667 1.631.145,804
Beban panas 1.416.498,818
Total 1.691.732,945 1.691.732,945
Tabel 2.20 Neraca Panas Kondensor Parsial (CP-01)
Komponen Panas Masuk, kJ/jam Panas Keluar, kJ/jam
C7H8O 46.434,578 20.809,9780
C6H6O 2.644,934 1.118,8845
C8H10O 9.996,788 5.598,2113
POCl3 68.074,669 42.509,1825
PCl3 269,761 125,9734
C21H21O4P 129,103 112,5499
HCl 73.727,246 65.797,6309
Beban pendingin 86.834,829
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.21 Neraca Panas Kondensor Parsial (CP-02)
Komponen Panas Masuk, kJ/jam Panas Keluar, kJ/jam
C7H8O 24.324,500 12.367,234
C6H6O 1.610,846 785,324
C8H10O 7.697,215 3.423,230
POCl3 57.210,439 28.752,425
PCl3 254,567 87,475
C21H21O4P 108,352 88,487
HCl 65.864,453 54.231,106
Beban pendingin 63.524,025
Total 157.070,451 157.070,451
Tabel 2.22 Neraca Panas Cooler (Co-01)
Komponen Panas Masuk, kJ/jam Panas Keluar, kJ/jam
C7H8O 17.168,201 817,417
C21H21O4P 1.530.177,895 58.312,235
Beban pendingin 1.488.216,444
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Tabel 2.23 Neraca Panas Mixer
Komponen Panas Masuk, kJ/jam Panas Keluar, kJ/jam
NaOH 115.609,205 354.772,128
H2O 1.567.865,750 1.583.693,118
Panas pelarutan 254.990,2911
Total 1.938.465,246 1.938.465,246
Tabel 2.24 Neraca Panas Total
Panas Masuk, kJ/jam Panas Keluar, kJ/jam
Arus 1 6.755,792 Arus 18 3.253.675,576
Arus 2 122.472,328 Arus 21 1.651.744,109
Arus 8 74,300 Arus 9 156,510
Arus 14 115.609,205 CP-01 86.834,829
Arus 15 1.567.865,750 CP-02 63.524,025
HE-01 1.416.498,818 Cd-01 62.746,311
Reboiler 93.575,347 Co-01 1.488.216,444
Panas reaksi 1.167.388,257 Jaket-01 4.354,863
Panas netralisasi 2.215.225,343 Jaket-02 349.258,924
Panas kelarutan NaOH 254.990,291
Panas kelarutan HCl 56,160
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
2.4. Tata Letak Pabrik dan Peralatan
2.4.1.Tata Letak Pabrik
Yaitu letak/kedudukan dari keseluruhan bagian yang ada dalam pabrik,
meliputi perkantoran, tempat peralatan proses, tempat bekerja karyawan, tempat
penyimpanan bahan baku dan produk, laboratorium, sarana transportasi, tempat
sarana penunjang dan tambahan-tambahan lain yang dirancang terutama untuk
mendukung kelancaran dari pelaksanaan produksi.
Tujuan dari tata letak pabrik ini adalah untuk penghematan waktu
transportasi bahan baku/produk, alat, karyawan dalam area pabrik secara efektif
dan efisien sehingga tidak ada area kosong yang dibiarkan tidak berguna,
menghemat lahan sehingga hemat biaya investasi dan pajak, pencegahan
kecelakaan kerja, memudahkan koordinasi kerja sehingga komunikasi antar
bagian menjadi baik.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan tata letak
pabrik adalah :
1. Ketersediaan lahan/tanah yang ada
2. Tipe bahan baku/produk serta kualitas produk
3. Kemudahan dalam operasi dan proses, kemudahan pemeliharaan alat,
kemudahan mengontrol hasil produksi
4. Distribusi bahan baku, produk, utilitas yang tepat dan ekonomis
5. Penempatan alat-alat produksi sehingga aman, selamat, dan nyaman
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
7. Keamanan terhadap bahaya yang timbul akibat proses produksi dalam
pabrik
8. Lahan perluasan pabrik
9. Limbah pabrik
Tata letak pabrik terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Areal proses
Areal proses merupakan daerah kegiatan proses pembuatan TCP dan tata
letak proses dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan pengiriman
bahan baku maupun produk ke penyimpanannya serta memudahkan proses
pengawasan dan pemeliharaan terhadap alat-alat proses.
2. Areal penyimpanan
Areal penyimpanan meliputi penyimpanan bagi alat-alat proses (suku
cadang), bahan baku dan produk.
3. Areal utilitas
Areal utilitas merupakan tempat untuk menyediakan keperluan penunjang
jalannya proses industri.
4. Areal pemeliharaan
Areal ini merupakan tempat melakukan perbaikan dan pemeliharaan
terhadap semua peralatan yang dipakai dalam proses.
5. Areal perkantoran dan administrasi
Areal ini merupakan pusat kegiatan administrasi dalam mengatur
perusahaan sehari-hari.
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
Areal ini merupakan tempat untuk quality control terhadap produk ataupun
bahan baku.
7. Areal perluasan pabrik
Areal ini merupakan lahan kosong yang disediakan untuk pengembangan
pabrik di masa mendatang.
Tabel 2.25. Perincian Luas Area Pabrik
Bangunan Luas, m2
Pos keamanan 174
Parkir 500
Masjid 400
Kantin 300
Kantor 1.500
Poliklinik 128
Ruang kontrol 548
Laboratorium 200
Proses 2.000
Utilitas 600
Bengkel 720
Gudang 960
Pemadam 400
Tangki bahan baku 780
Tangki produk 780
Jalan dan taman 7.974
Area perluasan 7.216
n
1. Taman 10. Daerah Utilitas
2. Pos keamanan 11. Daerah Proses
8. K3 dan fire Hidran 9. Laboratorium
Gambar 2.4. Tata Letak Pabrik
Skala 1 : 500
Pi
n
commit to user
BAB II Deskripsi Proses
2.4.2.Tata Letak Alat Proses
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan tata letak alat
adalah :
1. Aliran bahan baku dan produk
2. Cahaya
3. Kemudahan operasi
4. Kemudahan pemeliharaan
5. Keamanan.
commit to user
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
3.1. Reaktor
Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor
Kode R-01 R-02
Fungsi Sebagai tempat
berlangsungnya
reaksi antara Cresol dengan Phosphorus Oxycloride menjadi Tricresyl Phosphate
Sebagai tempat
berlangsungnya
reaksi antara Cresol dengan Phosphorus Oxycloride menjadi Tricresyl Phosphate
Material Stainless steel SA
commit to user
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
3.2. Netralizer
Tabel 3.2 Spesifikasi Netralizer
Kode N
Fungsi Untuk menghilangkan kandungan asam
(HCl) dengan menggunakan NaOH encer. Selain itu juga untuk menghilangkan POCl3
dan PCl3 karena bereaksi dengan air.
Tipe Silinder tegak dengan head berbentuk
torispherical dished head.
Material Stainless steel
Jumlah 1 buah
Torispherical dished head
0,3991 m
Tabel 3.3 Spesifikasi Mixer
Kode M– 01
Fungsi Untuk melarutkan NaOH dengan air.
Tipe Silinder tegak dengan head berbentuk
torispherical head and bottom.
Material Stainless steel
Jumlah 1 buah
Kondisi Operasi
commit to user
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Kode M– 01
Torispherical dished head
0,1717 m
Tabel 3.4 Spesifikasi Dekanter
Kode Dc – 01
Fungsi Memisahkan fase ringan dengan fase berat
Tipe Horizontal Cylindrical Vessel
Material Stainless steel
Jumlah 1 buah
Torispherical dished head
0,4677 m 0,1875 in
commit to user
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
3.5 Menara Distilasi
Tabel 3.5 Spesifikasi Menara Distilasi
Kode MD – 01
Fungsi Memisahkan TCP yang keluar dari
Dekanter
Tipe Plate Tower, Sieve Tray
Material Carbon Steel SA 283 Grade C
Jumlah 1 buah
Torispherical dished head
commit to user
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
3.6. Absorber
Tabel 3.6 Spesifikasi Absorber
Kode Ab-01
Fungsi Untuk melarutkan gas HCl menggunakan H2O
Tipe Silinder tegak dengan head berbentuk
torispherical dished head.
Material Stainless steel
Jumlah 1 buah
Torispherical dished head
0,1283 m
Fungsi Menyimpan
bahan baku
Material Carbon steel Carbon steel Stainless steel
Jumlah 1 2 2 2
commit to user
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Nama alat Tangki
3.8. Hopper NaOH
Tabel 3.8 Spesifikasi Hopper
Kode Hp-01
Fungsi Tempat menampung sementara dan
pengumpan bahan baku NaOH.
Tipe Tangki silinder tegak yang dilengkapi
dengan stanfeeder bagian bawah
pengeluaran.
Material Stainless steel
Jumlah 1 buah
Kapasitas m3 0,3281
commit to user
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
3.9.Silo Penyimpanan NaOH
Tabel 3.9 Spesifikasi Silo
Kode S-01
Fungsi Menyimpan bahan baku NaOH
Material Stainless steel SA 302 grade B
Jumlah 1 buah
Tabel 3.10 Spesifikasi Akumulator
Kode Ac-01
Fungsi Menampung sementara hasil atas menara distilasi
Tipe Horizontal
Material Carbon steel
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
3.8. Heat Exchanger
Tabel 3.11 Spesifikasi Alat Penukar Panas 1 Nama Alat
Heat Exchanger Double Pipe
Kode HE-01 Co-01 Cd-01
Fungsi Menaikkan suhu
keluaran dekanter (Dc-01) sebelum masuk MD- 01
Menurunkan suhu produk TCP dari 301
o
C menjadi 40 oC
Mengkondensasikan produk atas MD-01
Luas tr. panas , ft2
101,0584 167,4651
44,9350
Beban kerja, kJ/jam 1379039,69 1488216,444 12412,5750
Spesifikasi Annulus
- Fluida - ID pipa, in - OD pipa, in - Panjang hairpain - Jumlah hairpain - ΔP, psi
- Suhu masuk 0C - Suhu keluar 0C Material
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Spesifikasi Inner pipe
- Fluida
Carbon steel SA 283 grade C
Carbon steel SA 283 grade C
Carbon steel SA 283 grade C
Tabel 3.12 Spesifikasi Alat Penukar Panas 2
Nama Alat Heat Exchanger
Kode Rb-01 Cp-01 Cp-02
Fungsi Memanaskan produk bawah
MD
Mengembunkan sebagian gas keluar reaktor (R-01)
Mengembunkan sebagian gas keluar reaktor (R-02)
Tipe
Kettle reboiller Shell and tube heat exchanger
Shell and tube heat exchanger
Luas tr. panas , ft2
273,28 439,9271 439,9271
Beban kerja, kJ/jam 18511,229 219417,0017 58724,3516
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Spesifikasi Tube
- Fluida - ID pipa, in - OD pipa, in - Panjang hairpain - Jumlah hairpain
Carbon steel SA 283 grade C 140
Carbon steel SA 283 grade C 282
Carbon steel SA 283 grade C
Carbon steel SA 283 grade C
TCP dan Cresol
Carbon steel SA 283 grade C
TCP dan Cresol
Carbon steel SA 283 grade C
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
3.8. Pompa
Tabel 3.13 Spesifikasi Pompa Proses
Nama Alat Pompa
Kode P-01 P-02 P-03 P-04 P-05
Fungsi Mengalirkan Cresol
dan POCl3 dari tangki
truk ke tangki penyimpan
Mengalirkan TCP dari tangki penyimpan ke tangki
truk
Mengalirkan POCl3
dari T-01 ke Reaktor (R-01)
Mengalirkan Cresol ke Reaktor (R-01)
Mengalirkan produk dari Washer (Ws-01) ke Dekanter (Dc-01)
Tipe Single stage
44,091 57,6842 49,5796 40,7947 29,9865
NPSH required,ft 9,8424 9,8424 9,8424 9,8424 9,8424
Power motor, Hp 7,5 7,5 0,5 0,5 0,5
Voltase, Volt Frekuensi, Hz
220 220
50 50
Bahan konstruksi Stainless steel Stainless steel Stainless steel Pipa :
Diameter , in 7,891 7,891 2,067 2,469 6,065
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Nama Alat Pompa
Kode P-06 P-07 P-08 P-09 P-10 P-11
Fungsi Mengalirkan
NaOH Mixer
33,3537 34,1721 28,7041 38,8232 64,400 35,8448
NPSH required,ft 9,8424 9,8424 9,8424 9,8424 9,8424 9,8424
Bahan konstruksi Stainless steel Stainless steel Stainless steel Pipa :
Diameter , in 6,065 2,469 6,065 2,469 2,469 2,469
SN 40 40 40 40 40 40
commit to user
BAB IV Unit Pendukung dan Laboratorium
621 BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
4.1 Unit Pendukung Proses
Unit pendukung proses atau utilitas merupakan bagian penting untuk
penunjang proses produksi suatu pabrik. Utilitas di pabrik Tricresyl Phosphate
meliputi unit pengadaan air, unit pengadaan steam, unit pengadaan udara
tekan, unit pengadaan listrik, unit pengadaan bahan bakar, unit refrigerasi dan
unit pengolahan limbah
1. Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air sebagai berikut:
a. Air pendingin
b. Air umpan boiler
c. Air konsumsi umum dan sanitasi
2. Unit pengadaan steam
Unit ini bertugas untukmenyediakan kebutuhan steam sebagai media
pemanas reaktor, reboiler dan heat exchanger.
3. Unit pengadaan udara tekan
Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan
instrumentasi pneumatic, untuk menyediakan udara tekan di
commit to user
BAB IV Unit Pendukung dan Laboratorium
1
4. Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak
untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan
elektronik atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Listrik di-supply
dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN
mengalami gangguan.
5. Unit pengadaan bahan bakar
Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler
dan generator.
6. Unit refrigerasi
Unit ini memiliki fungsi menyediakan chiller water untuk
kebutuhan kondensor parsial.
7. Unit pengolahan limbah
Unit ini bertugas untuk mengolah limbah yang dihasilkan dari
dekanter.
4.1.1 Unit Pengadaan Air
Dalam perencanaan pabrik TCP ini, Air pendingin dan air proses
yang digunakan adalah air yang diperoleh dari PT. Krakatau Tirta Industri (
PT. KTI ) yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Alasan digunakannya air yang
dapat langsung dipakai sebagai media pendingin adalah karena faktor – faktor
sebagai berikut :
a. Dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya yang relatif
commit to user
BAB IV Unit Pendukung dan Laboratorium
1
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam air proses adalah kesadahan
(hardness) yang dapat menyebabkan kerak, besi yang dapat menimbulkan
korosi, minyak menyebabkan terbentuknya lapisan film yang dapat
mengganggu koefisien transfer panas serta menimbulkan endapan. Air
sanitasi diperlukan untuk keperluan kantor, rumah tangga, laboraturium dan
lain-lain.
Syarat air sanitasi meliputi syarat fisik berupa suhu normal, warna
jernih, tidak berasa dan tidak berbau, syarat kimia berupa tidak mengandung
zat organik maupun anorganik, tidak beracun, serta syarat bakteriologi yaitu
tidak mengandung bakteri, terutama bakteri patogen. Pada umumnya yang
digunakan sebagai media pendingin adalah air, hal ini karena air merupakan
materi yang dapat diperoleh dalam jumlah besar, mudah dalam pengaturan
dan pengolahannya, dan dapat menyerap panas yang tinggi. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah zat-zat
yang dapat menyebabkan korosi, korosi disebabkan karena air mengandung
larutan-larutan asam, gas-gas terlarut seperti O2, CO2, H2S yang masuk ke
badan air, zat yang menyebabkan kerak (scale forming).
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan
suhu tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat, zat yang
menyebabkan foaming, air yang diambil dari proses pemanasan dapat
commit to user
BAB IV Unit Pendukung dan Laboratorium
1
dan zat-zat yang tidak larut dalam jumlah besar, efek pembusaan terjadi pada
alkalinitas tinggi.
Kebutuhan air suatu pabrik dapat diperoleh dari PT. KTI yang ada
di sekitar pabrik dengan mengolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat
untuk digunakan. Tahapan-tahapan pengolahan air meliputi penyaringan,
pengendapan secara fisis, pengendapan secara kimia, unit pengolahan air
untuk perumahan dan perkantoran, serta unit pengolahan air untuk umpan
boiler.
Unit pengolahan air untuk umpan boiler meliputi unit
demineralisasi air dan unit deaerator. Unit demineralisasi berfungsi
menghilangkan mineral-mineral yang terkandung dalam air seperti Ca2+,
Mg2+, SO42-, CI- dan lain-lain, dengan menggunakan resin. Air yang
diperoleh adalah air bebas mineral yang akan diproses lebih lanjut menjadi air
umpan boiler. Air diumpankan ke tangki kation exchanger bertujuan
menghilangkan kation-kation mineralnya. Kemungkinan jenis kation yang
ada adalah Ca2+, Mg2+, Fe2+, Mn2+ dan Al3+. Air yang keluar dari kation
exchanger kemudian diumpankan ke tangki anion exchanger bertujuan
menghilangkan anion-anion mineralnya.
Kemungkinan jenis anion yang ada adalah HCO3-, CO32-, Cl- dan
SiO32-. Air yang keluar dari unit ini lalu dikirim ke tangki penyimpan
sementara sebelum diproses lebih lanjut sebagai air umpan boiler. Sebelum
masuk boiler air diproses dalam unit deaerator dan unit pendingin. Air yang
commit to user
BAB IV Unit Pendukung dan Laboratorium
1
O2 dan CO2. Gas tersebut dihilangkan lebih dahulu, karena dapat
menimbulkan korosi. Unit deaerator berfungsi menghilangkan gas tersebut.
Di dalam tangki umpan boiler diinjeksikan bahan-bahan kimia, bahan
tersebut adalah NaH2PO4 dan Hidrazin. NaH2PO4 berfungsi untuk
pencegahan terbentuknya kerak silika dan kalsium pada boiler sedangkan
Hidrazin berfungsi mengikat oksigen berdasarkan reaksi berikut (IV-1).
Nitrogen sebagai hasil reaksi bersama-sama dengan gas lain seperti CO2
dihilangkan melalui stripping dengan uap air bertekanan rendah.
N2H4 + O2→ 2H2O + N2 (IV-1)
Unit pendingin,air pendingin yang digunakan dalam proses
sehari-hari berasal dari air pendingin yang telah digunakan dalam pabrik yang
kemudian didinginkanpada cooling tower. Kehilangan air karena penguapan,
terbawa tetesanoleh udara maupun dilakukannya blow down di cooling tower
digantidengan air yang disediakan oleh tangki penyaring air.
Air yang dibutuhkan :
a. Air Pendingin
Kebutuhan air pendingin dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jumlah Kebutuhan Air Pendingin
Nama alat lb/jam kg/jam
Cd - 01 827,5593 375,3743
Cd - 02 3046,9600 1382,0767
Jaket - 01 11187,7442 5074,6712
Jaket - 02 3695,6582 1676,3210