BERTITIK TOLAK PD ANGGAPAN BAHWA KEPUASAN atau utility SETIAP KONSUMEN BISA DIUKUR DG

(1)

Tim Teaching:

DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP

ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

Perilaku konsumen

dan permintaan pasar

Model

• Model adalah pernyataan formal teori. Biasanya berbentuk pernyataan matematik tentang hubungan yang diandaikan sebelumnya antara dua atau lebih variabel.

• model adalah abstraksi atau

penyederhanaan dari realitas atau dunia nyata

• variabel adalah ukuran yang dapat berubah dari waktu ke waktu atau dari observasi ke observasi. Contoh: pendapatan

•Pendapatan mempunyai nilai yang berbeda untuk orang yang berbeda, nilai berbeda untuk orang yang sama pada waktu yang berbeda.

Perilaku konsumen dan

permintaan pasar

Pokok bahasan

1. sektor rumah tangga dalamcircular flow diagramsebagai konsumen di pasar output 2. Bagaimana seorang konsumen di pasar

output/barang yaitu bagaimana konsumen

memutuskan berapa jumlah masing-masing barang yang akan dibeli dalam berbagai situasi

3. Bagaimana konsumen-konsumenbersama-sama menimbulkan permintaandi pasar

PERILAKU KONSUMEN

(CONSUMER BEHAVIOR)

DUA PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

• Penjelasan mengenai perilaku konsumenyg paling sederhana didapati dalamhukum permintaan yaitu“bila harga sesuatu barang naik maka ceteris paribus jumlah yg diminta konsumen akan barang tsb turun” dan sebaliknya bila harga barang tsb turun.

• Ceteris paribus berartibahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah yg diminta dianggap tdk berubah

• Duapendekatanunt menerangkanmengapa konsumen berperilaku spt yg dinyatakanoleh hukum permintaan

a. Pendekatan marginal utility

b. Pendekatan indifference curve

1. PENDEKATAN MARGINAL UTILITY,

BERTITIK TOLAK PD ANGGAPAN BAHWA KEPUASAN

atau utility SETIAP KONSUMEN BISA DIUKUR DG

UANG ATAU DG SATUAN LAIN (UTILITY YG BERSIFAT

CARDINAL)

Contoh: KITA MENGUKUR VOL AIR, PANJANG JALAN ATAU BERAT SEKARUNG BERAS

2. PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE

TDK MEMERLUKAN ADANYA ANGGAPAN BAHWA

KEPUASAN KONSUMEN BISA DIUKUR, ANGGAPAN YG

DIPERLUKANadalah BAHWA TINGKAT KEPUASAN

KONSUMEN BISA DIKATAKAN LEBIH TINGGI ATAU

LBH RENDAHTANPA MENGATAKAN BERAPA LEBIH TINGGI ATAU LEBIH RENDAH (UTILITY YG BERSIFAT

(2)

1. PENDEKATAN MARGINAL UTILITY

• PERILAKU KONSUMEN BISA DIJELASKAN

DENGAN PENDEKATAN MARGINAL UTILITY SBB:

• ANGGAP BAHWA

1) UTILITY BISA DIUKUR DENGAN UANG ATAU DENGAN SATUAN LAIN;

2) BERLAKU HUKUM GOSSEN (LAW OF DIMINISHING

MARGINAL UTILITY) YAITU SEMAKIN BANYAK SESUATU BARANG YANG DIKONSUMSIKAN MAKA TAMBAHAN KEPUASAN(MARGINAL UTYLITY) YANG DIPEROLEH DARI SETIAP SATUAN TAMBAHAN YANG

DIKONSUMSIKAN AKAN MENURUN;

3) KONSUMEN SELALU BERUSAHA MENCAPAI KEPUASAN TOTAL YG MAKSIMUM

Q TU MU

Keterangan:

Q = JUMLAH BARANG YG DIKONSUMSI U = UTILITY (KEPUASAN)

TU = TOTAL UTILITY MU = MARGINAL UTILITY adalah

TAMBAHAN UTILITY PER KESATUAN TAMBAHAN BARANG YG DIKONSUMSI

SEC MATEMATIS

•U = f (Q)

• MU = dU/dQ = f’ (Q)

•MENURUT PENDEKATAN CARDINAL (pendekatan Marginal Utility), dinyatakan bahw a KEPUASAN KONSUMEN YG

MAKSIMUM, DG BATASAN ANGGARAN YG ADA (I), TERJADI

PADA WAKTU PERBANDINGAN ANTARA KEPUASAN

MARGINAL (MU) DAN TINGKAT HARGA (P) UNTUK BARANG

YANG SATU, SAMA BESARNYA DENGAN PERBANDINGAN ANTARA KEPUASAN MARGINAL DAN TINGKAT HARGA

UNTUK BARANG YG LAIN

• SECARA MATEMATIS

MUX1 MUX2 MUX3 MUXn

MENURUNKAN KURVA PERMINTAAN DG MENGGUNAKAN GRAFIK Marjinal Utility

X (barang X)

MU • Dengan ANGGAPAN KEPUASAN MARJINAL YG DIPEROLEH DR MENGKONSUMSI BARANG SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENURUN, MK KURVA MUX adalah NEGATIF (Saat konsumsi sebesar X0, kepuasan marjinal sebesar MUX1,

namunSaat konsumsi meningkat sebesar X1, kepuasan marjinal turun sebesar MUX1, MUX0

X0 X1 MUX1

MUX

•ASUMSI : KURVA PERMINTAAN THD BRG X adalah LINIER

•PD TK HARGA X SEBESAR P0

JUML X YG DIKONSUMSI X0 DAN KEPUASAN MARJINAL MU0Adisebut titik

Keseimbangan KONSUMEN

•P TURUN P1X NAIK X1 (ingat Hukum Permintaan)

•DXmerupakan KURVA

2. PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE (IC)

PERILAKU KONSUMEN BISA PULA DIJELASKAN dengan pendekatan IC sebagai berikut:

ANGGAP BAHWA:

a. KONSUMEN MEMPUNYAI POLA PREFERENSI AKAN BARANG2 KONSUMSI (MISALNYA X DAN Y) YG BISA

DINYATAKAN DLM BENTUK INDIFFERENCE MAP

ATAU KUMPULAN DARI INDIFFERENCE CURVE

YAITU KONSUMSI ATAU PEMBELIAN BARANG2 YG MENGHASILKAN TINGKAT KEPUASAN YG SAMA

b. KONSUMEN MEMPUNYAI SEJUMLAH UANG TERTENTU (penghasilan, budget) untuk dibelanjakan untuk setiap barang sampai MU setiap barang sama dengan harga masing2 barang, shg MU = P

c. KONSUMEN SELALU MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM

ASUMSI INDIFFERENCECURVE

A. TURUN DARI KIRI ATAS KE KANAN BAWAH

B. CEMBUNG KEARAH ORIGIN

C. TIDAK SALING MEMOTONG

D. YG TERLETAK DI SEBELAH KANAN ATAS MENUNJUKKAN

TINGKAT KEPUASAN YG LEBIH TINGGI (TANPA PERLU MENUNJUKKAN BERAPA LEBIH TINGGI, YAITU ASUMSI ORDINAL UTILITY)

MENURUT PENDEKATAN KURVA INDIFFERENCE (ORDINAL),

KEPUASAN KONSUMEN YG MAKSIMUM DALAM

MENGKONSUMSI BARANG, DG BATASAN ANGGARAN YG ADA

(3)

barang Y

BL= BUDGET LINE (Garis Anggaran),

ketersediaan/batasan anggaran/uang; M = UANG (Money);

P = HARGA (Price); IC = INDIFFERENCE CURVE; Y DAN X = JENIS BARANG

SE = Substitution Effect, IE = Income Effect Y2

(Boediono, 1986, p.18-20)

INDIFFERENCE CURVE (IC) adalah

KONSUMSI (PEMBELIAN) BARANG-BARANG YG MENGHASILKAN TINGKAT KEPUASAN YG SAMA BUDGET LINE (BL) atau GARIS ANGGARAN adalah BERBAGAI KEMUNGKINAN KOMBINASI PEMBELIAN BARANG-BARANG DENGAN PENDAPATAN atau ANGGARAN YANG SAMA

X1X2=SE

X2X3=IE

0

KEUNGGULAN PENDEKATAN IC

a. TIDAK PERLUNYA MENGANGGAP BAHWA U KONSUMEN BERSIFAT CARDINAL

b. EFEK PERUBAHAN HARGA (P) TERHADAP JUMLAH YG DIMINTA (Q) BISA DIPECAH MENJADI 2 YAITU

1. EFEK SUBSTITUSI/ES (SUBSTITUTION EFFECT)

2. EFEK PENDAPATAN/EI (INCOME EFFECT)

EFEK TOTAL (ET), TURUNNYA PXMELALUI :

ES = X1X2KARENA ADA SUBSTITUSI BARANG Y DG X

EI = X2X3KARENA PXTURUN MAKA INCOME RIIL NAIK. DENGAN DEMIKIAN DAYA BELI MENINGKAT

c. KEUNGGULAN LAIN DARI PENDEKATAN IC adalah BISA

DITUNJUKKANNYA BEBERAPA FAKTOR LAIN YG SANGAT PENTING YG MEMPENGARUHI PERMINTAANKONSUMEN AKAN SESUATU BARANG. FAKTOR2 INI DLM HUKUM PERMINTAAN DIANGGAP TIDAK BERUBAH

ATAU CETERIS PARIBUS ADALAH ….

1. PENGHASILAN ATAU INCOME RIIL

Money NAIK P TETAP Q NAIK BARANG NORMAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN, yang

dalam hukum permintaan dianggap TIDAK BERUBAH

atau ceteris paribusadalah:

0 0

•

INDIFFERENCE CURVE (IC) adalah

KONSUMSI

(PEMBELIAN) BARANG-BARANG YG

MENGHASILKAN TINGKAT KEPUASAN YG

SAMA

• BUDGET LINE (BL)

atau GARIS ANGGARAN

adalah BERBAGAI KEMUNGKINAN KOMBINASI

PEMBELIAN BARANG-BARANG DENGAN

PENDAPATAN atau ANGGARAN YANG SAMA

• TITIK KESEIMBANGAN KONSUMEN ATAU TITIK

EQUILIBRIUM KONSUMEN

adalah TITIK

DIMANA SEORANG KONSUMEN

MEMAKSIMALKAN UTILITY ATAU KEPUASAN

TOTAL DALAM MEMBELANJAKAN

PENDAPATANNYA

2. PERUBAHAN HARGA BARANG LAIN

Y Jumlah X yang diminta TURUN (dimana X dan Y adalah barang

substitusi)

M/PY’

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN, yang nomor 2:

0 Jumlah X yang diminta NAIK(dimana X dan Y adalah barang komplemen)

(4)

3.

SELERA KONSUMEN

PERUBAHAN SELERA KONSUMEN

BISA DITUNJUKKAN OLEH

PERUBAHAN BENTUK ATAU POSISI

DARI INDIFFERENCE MAP. TANPA

ADA PERUBAHAN HARGA

BARANG-BARANG MAUPUN INCOME

PERMINTAAN AKAN SESUATU

BARANG BISA BERUBAH KARENA

PERUBAHAN SELERA

FUNGSI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN

• FUNGSI PERMINTAAN (DEMAND FUNCTION) ADALAH PERSAMAAN YG MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PERMINTAAN AKAN SESUATU BARANG DAN SEMUA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

•X = f (PX, PY, PZ, M, S)  DEMAND (D)

•FUNGSI D TDK BISA DIGB DG DIAGRAM 2 DIMENSI

•KURVA PERMINTAAN GB Fungsi PERMINTAAN YG DISEDERHANAKAN, YAITU DG MENGANGGAP FAKTOR2 LAIN SELAIN HARGA BARANG ITU SENDIRI TDK BERUBAH (ceteris paribus)

PX

X D

D’

D : X = f (PX//PY, PZ, M, S) D’ : X = f (PX//P’Y, P’Z, M’, S’)

•KURVA D BERGESER KARENA ADANYA PERUBAHAN DARI FAKTOR2 LAIN (PY, PZ, M, S) YANG SEMULA DIANGGAP TETAP (CETERIS PARIBUS)

P1 P2

P3

P4

X1 X2 X3 X4 0

KASUS PERKECUALIAN

ADA 3 KASUS DIMANA KURVA PERMINTAAN YG MENURUN TDK BERLAKU

1.KASUS GIFFEN

• TERJD JK INCOME EFFECT (IE) YG

NEG UNT BRG2 INFERIOR BEGITU

BESAR SHG SUBSTITUTION EFFECT

(SE) YG SELALU POSITIF TDK BISA

MENUTUP IE YG NEG TSB

• AKIBATNYA PX TURUN



X TURUN

• BARANG GIFFEN ADL BRG INFERIOR,

TETAPI TDK SEMUA BRG INFERIOR

ADL GIFFEN

Y

X A

B C

X3 X1 X2

Untuk BARANG GIFFEN: SE (X1X2) < IE (X2X3), Jadi PX TURUN X TURUN DARI OX1 KE OX3

•SE= AB (+)

•IE= BC (-)

•TE= AC (-)

SE(X1X2) < IE(X2X3)

0

X1 X3 X2 A

B C

X Y

BARANG INFERIOR BUKAN GIFFEN. ES (X1X2) > EI YG NEG (X2X3). PX TURUN MASIH

MENGAKIBATKAN X NAIK DARI OX1 KE OX3 (HK PERMINTAAN MASIH BERLAKU)

•ES = AB (+)

•EI = BC (-)

•TE = AC (+)

(5)

2.

KASUS SPEKULASI.

BILA KONSUMEN

BERHARAP bahwa P barang BESUK

PAGI AKAN NAIK LAGI, MAKA

KENAIKAN P TSB HARI INI JUSTRU

BISA DIIKUTI OLEH KENAIKAN

PERMINTAAN AKAN BARANG TSB

HARI INI (KURVA D YG NAIK)

3. KASUS BRG2 PRESTISE.

UNT BRG2

TERTENTU Misal: PERMATA MILIK

ORG KENAMAAN, P NAIK BISA DIIKUTI

D NAIK. SEMAKIN Tinggi P



U NAIK



SEMAKIN TG PULA KESEDIAAN

KONSUMEN UNT MEMBAYAR P YG LBH

TG

SURPLUS KONSUMEN (CONSUMER’S SURPLUS)

X

SURPLUS KONSUMEN (SK) ADL KELEBIHAN ATAU PERBEDAAN UNT

U TOTAL (YG DINILAI DG UANG) YG DINIKMATI KONS DR MENGKONS SEJUML BRG DG PENGORBANAN TOTNYA (YG DINILAI DG UANG)

UNT MEMPEROLEH ATAU MENGKONS JUML BRG TSB.

Surplus Konsumen menunjukkan kelebihan netto dlm bentuk kepuasan karena pertukaran bebas dan spesialisasi dlm produksi

sehingga efisien dan harga jual barang lebih murah, shg memungkinkan konsumen membayar barang2 dg harga lebih rendah.

•OABD total utility konsumen dg mengkonsumsi X sebanyak OA

•PENGORBANANOA kali OPX

•Surplus Konsumen nya terletak pada daerah DBPx

yaitu selisih OABD –(OA kali OPX)

SEANDAINYA PAJAK DIKENAKAN ATAS HARGA barang X PER UNIT, MAKA AKAN SBB:

X

SURPLUS KONSUMEN

(P’xCD) berkurang dari semula adalah PxBD

F C P’X

E

• PAJAK/UNIT barang X = TaxP’X= PX + Tax Surplus

Konsumen TURUN (P’XCD)

• SK SEBESAR PXECP’X DINIKMATI OLEH PEMERINTAH

dikembalikan ke MASY melalui pembangunan Pxke PX’ = besar Tax Surplus konsumen yang sebesar PXECP’X= dinikmati pemerintah sebagai pendapatan pajak

Nah, surplus konsumen yang sebesar CEB = benar2 hilang.

PERMINTAAN

Permintaan

• Permintaan adalah berbagai jumlah (kuantitas) suatu

barang di mana konsumen bersedia membayar pada berbagai alternatif harga barang (Suharno, 2007)

P 10 12 14 16 18

Q 50 40 30 20 10

Hubungan P dan Q dalam tabel menunjukkan bahwa semakin tinggi P, maka semakin rendah Q dan sebaliknya. Hubungan ini dapat dikatakan hubungan yang negatif.

Q = f (P) Q = α– β P

FUNGSI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN

•FUNGSI PERMINTAAN (DEMAND FUNCTION)

ADALAH PERSAMAAN YG MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PERMINTAAN AKAN SESUATU BARANG DAN SEMUA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

•X = f (PX, PY, PZ, M, S)  DEMAND (D)

•FUNGSI PERMINTAAN TDK BISA DIGAMBAR DG DIAGRAM-DIAGRAM DIMENSI

(6)

PX

X D

D’

D : X = f (PX//PY, PZ, M, S) D’ : X = f (PX//P’Y, P’Z, M’, S’)

•KURVA D BERGESER KARENA ADANYA PERUBAHAN DARI FAKTOR2_{LAIN (PY, PZ, M, S)}

YANG SEMULA DIANGGAP TETAP (CETERIS PARIBUS)

P1 P2

P3

P4

X1 X2 X3 X4

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

Rahardja dan Manurung (2010), menjelaskan

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

suatu barang adalah :

• Harga barang itu sendiri

• Harga barang lain yang terkait

• Tingkat pendapatan per kapita

• Selera atau kebiasaan

• Jumlah penduduk

• Perkiraan harga di masa mendatang

• Distribusi pendapatan

• Usaha-usaha produsen meningkatkan pendapatan

• Factors that Shift Demand

–

Price of complements

–

Price of substitutes

–

Income

–

Preferences

–

Population of potential buyers

–

Expectations

Chapter 3 - Supply and

Demand: An Introduction Slide 34

Predicting and Explaining Changes

In Prices and Demand

• Factors That Cause an Increase

(rightward or upward shift) in Demand

1. A decrease in the price of complements to

the good or service

2. An increase in the price of substitutes for the

good or service

3. An increase in income (for a normal good)

Predicting and Explaining Changes

In Prices and Demand

• Factors That Cause an Increase

(rightward or upward shift) in Demand

4. An increased preference by demanders for

the good or service

5. An increase in the population of potential

buyers

6. An expectation of higher prices in the future

Gambar 2.2 (a) Perubahan Jumlah Yang Diminta (moving along D curve)

(b) Perubahan atau pergeseran permintaan (shift the demand from D1 to D2)

Sumber : Suaharno, 2007

Gerakan Kurva Permintaan

D1

(7)

Elastisitas permintaan

Keterangan:

• Pada umumnya, kurva permintaan untuk barang mewah (luxuries) lebih landai dibandingkan dengan kurva permintaan untuk barang pokok/perlu (necessities).

• Kurva permintaan untuk barang-barang perlu diwakili oleh kurva DP, dan yang

untuk barang mewah diwakili oleh kurva DM.

• Semakin mewah suatu barang, semakin landai lah kurva permintaannya. Gambar 2.6. Perbandingan Antara

Elastisitas Permintaan dan Kecondongannya (Sumber : Rosyidi, 2009).

Enam hal yang menentukan elastisitas permintaan suatu barang

Penentu Ya Tidak

Substitutabilitas

Sesudah memahami definisi elastisitas permintaan, cobalah kini kita bertanya: yang manakah yang lebih elastis, VCD atau susu bubuk? Bawang merah atau

bawang bombay? Kopi bubuk atau buku teks

perguruan tinggi?

PERMINTAAN PASAR

•adalah PENJUMLAHAN DARI SEMUA KURVA PERMINTAAN KONSUMEN YANG ADA DALAM PASAR TERSEBUT

KONS 1 KONS 2 PERMINT PASAR

SEANDAINYA DLM PASAR ADA 2 ORG KONS MK KURVA PERMINT PASAR BISA DIPEROLEH DG MELAKUKAN PENJUMLAHAN HORISONTAL DR KURVA PERMINT KONS TSB UNT SETIAP TK HARGA

ELASTISITAS

•adalah UKURAN DERAJAD KEPEKAAN (RESPON) JUMLAH PERMINTAAN (KONSUMSI) TERHADAP PERUBAHAN SALAH SATU FAKTOR YG MEMPENGARUHINYA

ADA BEBERAPA KONSEP ELASTISITAS YG BERHUB DG PERMINTAAN, yaitu:

1. ELASTISITAS PENDAPATAN (EP)

PENGUKURAN RESPON KONSUMSI THD PERUB PENDAPATAN

EP = --- = ---% PERUB PERMINT AKAN BARANG X

% PERUB PENDAPATAN

EP= ∆Q/∆Y X Y/Q

∆Q/Q

∆Y/Y

CONTOH

• PENDAPATAN NAIK DARI 8.000 MENJADI

12.000 ( DARI Y1 KE Y2)

• JUMLAH KONSUMSI NAIK DARI 5

MENJADI 10 (DARI Q1 KE Q2)

• E

_P

= (10

–

5) / (12.000

–

8.000) X

20.000/15 = 5/3

• EP = +



BARANG NORMAL

• E

P

= -



BARANG INFERIOR

• E

P

< 1



BARANG KEBUTUHAN POKOK

(8)

2.

ELASTISITAS HARGA (Eh)



PENGUKURAN RESPON JUMLAH

KONSUMSI TERHADAP PERUBAHAN

HARGA

E

_h

= ---

% PERUB PERMINT AKAN BARANG X

% PERUB HARGA BARANG TSB

•Eh > 1 PERMINTAAN ELASTIS

•Eh < 1 PERMINTAAN INELASTIS

Elastis = peka terhadap perubahan harga

3. ELASTISITAS SILANG (ES) 

PENGUKURAN RESPON KONSUMSI

TERHADAP PERUBAHAN HARGA BARANG LAIN

E

_s

= ---

% PERUB PERMINT AKAN BARANG X

% PERUB HARGA BARANG Y

ES +



SUBSTITUSI

ES -



KOMPLEMENTER

TAMBAHAN MATERI tentang

MEKANISME HARGA

Cobweb Model (Sarang Laba-laba)

P

Q D P3

P1

Pe

P2

Q1 Q3Q5 Q4

0

S 1

2 3

4 5

Qe Q2 P

Pe 1

1 2 3 4

(Boediono, 1986, p.54)

2 3

4 5

5

TAMBAHAN MATERI tentang

PENAWARAN

The Supply Curve

–

A curve or schedule showing the

quantity of a good that sellers wish

to sell at each price

(9)

Harga empek-empek ikan/biji (Rp)

Jumlah

empek-empek yang

ditawarkan (biji)

A 1000 0

B 1200 250

C 1400 500

D 1600 750

E 1800 1000

Q = f(P)

Q = γ +

δP

Gerakan Kurva Penawaran

Gambar 2.9. Pergeseran Kurva Penawaran(Sumber : Rosyidi, 2009) Keterangan :

• Grafik kiri menunjukkan gerakan sepanjang kurva penawaran. Jika harga naik, dari OD menjadi OE, jumlah barang yang ditawarkan naik dari OC ke OG. Terjadilah gerakan sepanjang kurva penawaran, dari A ke B

• Grafik sebelah kanan menunjukkan pergeseran kurva penawaran. Perubahan output dari OL ke OK atau ke OM tidak disebabkan oleh perubahan harga, melainkan oleh factor selain harga

Elastisitas Penawaran

Keterangan: • Pada dasarnya kurva

penawaran miring ke kanan atas, tapi berikut ada beberapa jenis elastisitas penawaran: • S1 elastis sempurna, • S2 elastis, • S3 unit elasticity, • S4 inelastis sempurna.

Gambar 2.11. Elastisitas Kurva Penawaran. Sumber : Rosyidi, 2009.

Faktor2 yang menggeser

Penawaran

• Jumlah pedagang;

• Harga faktor Produksi;

• Harga barang altematif;

• Harapan pada pedagang (Produsen)

terhadap harga-harga mendatang; dan

• Perubahan teknologi.

• Factors that Shift Supply

–

Costs of production

–

Technology

–

Weather

–

Number of suppliers

–

Expectations

Predicting and Explaining Changes

In Prices and Demand

• Factors That Cause an Increase

(rightward or upward shift) in Supply

1. A decrease in the cost of materials, labor, or

other inputs used in the production of the

good or service

(10)

Predicting and Explaining Changes

In Prices and Demand

• Factors That Cause an Increase

(rightward or upward shift) in Supply

3. An improvement in the weather, especially

for agricultural products

4. An increase in the number of suppliers

5. An expectation of lower prices in the future

SOAL

LATIHAN MANDIRI

SOAL LATIHAN:

1.Seorang konsumen dalam

mengkonsumsi menikmati utilitas yg

dinyatakan oleh fungsi U = f(X,Y) = 20 +

2X + 3 XY + 4Y dan konsumen tsb

menghadapi: pendapatan (M) = 80; harga

brg X(PX) = 10 dan harga brg Y(PY) = 8

a.Berapa jumlah brg X dan Y yg harus

dibeli agar utilitasnya maksimum?

b.Berapakah besarnya utilitas

maksimum?

c.Apabila PX menjadi 8, ceteris paribus,

berapa juml brg X dan Y yg hrs dibeli

agar kepuasan maksimum?

d.

Berapa besarnya utilitas

maksimum pada PX = 8?

e. Berapa besarnya elastisitas harga

akan brg X?

f. Berapa besarnya elastisitas silang

antara brg X dan brg Y?

g. Bagaimana bentuk hubungan

antara brg X dan brg Y

2. Anas dalam mengkonsumsi barang X dan Y memiliki fungsi kepuasan total

TU = 17 X + 20 Y –2 X2_–_Y2

Apabila diketahui penghasilan anas Rp. 22.000 per bulan, harga barang X = Rp.3.000 per unit dan harga Y = Rp.4.000 per unit, maka tentukan

a. Jumlah brg X dan Y yg harus anas beli agar kepuasan maksimal

b. Pada tingkat pembelian diatas (soal a), berapa besarnya U total (TU), kepuasan marginal dari brg X (MUx) dan Muy yg anas peroleh

(11)

DIKET: U = f (X,Y) = 20 + 2X + 3XY + 4Y

M = 80; PX= 10; PY= 8

MUX MUY

a. --- =

---PX PY

MUX = 2 + 3Y

MUY = 3X + 4

2 + 3Y 3X + 4

--- =

---10 8

16 + 24Y = 30X + 40

24Y – 30X = 24………(1)

M = X.PX + Y.PY

80 =10X + 8Y….(2)

PERSAMAAN 1 DAN 2 DISUBSTITUSIKAN

KEPUASAN MAX DICAPAI

10X + 8Y = 80 X3 30X + 24Y = 240

-30X + 24Y = 24 X1 -30X + 24Y= 24

60X = 216

X = 3,6

10 (3,6) + 8Y = 80

8Y = 80 –36 = 44 Y = 5,5

b.U max = 20 + 2 (3,6) + 3 (3,6)(5,5) + 4 (5,5)

= 20 + 7,2 + 59,4 + 22 = 108,6

c. PX TURUN MENJADI 8

DIKET: U = f (X,Y) = 20 + 2X + 3XY + 4Y

M = 80; PX= 10; P’X = 8; PY= 8

MUX MUY

a. --- =

---PX PY

MUX = 2 + 3Y

MUY = 3X + 4

2 + 3Y 3X + 4

--- =

---8 ---8

16 + 24Y = 24X + 32

24Y – 24X = 16………(1)

M = X.PX + Y.PY

80 =8X + 8Y….(2)

KEPUASAN MAX DICAPAI

8X + 8Y = 80 X3



24X + 24Y = 240

24X + 24Y = 16 X1



-24X + 24Y= 24

48X = 224

X = 4,7

8 (4,7) + 8Y = 80

8Y = 80

–

37,6 = 42,4

Y = 5,3

b.

U max = 20 + 2 (4,7) + 3 (4,7)(5,3) + 4 (5,3)

= 20 + 9,4 + 74,73 + 21,2 = 125,33

GRAFIK DARI PERSOALAN DIATAS

X Y

3,6 5,5

4,7 5,3

A

B C

ES = AB

EI = BC

ET = AC

DIKET: U = f (X,Y) = 17X + 20Y - 2X2–_Y2

I = 22.000; PX= 3000/UNIT; PY=4000/UNIT

MUX MUY

a. --- =

---PX PY

MUX = 17 –4X MUY = 20 –2Y

17- 4X 20 –2Y --- =

---3000 4000

68 –16X = 60 –6Y

– 6Y + 16X = 8………(1)

M = X.PX + Y.PY

22.000 =3000X + 4000Y….(2)

(12)

3X + 4Y = 22 X6



18X + 24Y = 132

16X - 6Y = 8 X4



64X - 24Y= 32 +

82X = 164

X = 2

3 (2) + 4Y = 22

4Y = 16

Y = 4

b. T

U = 17(2) + 20 (4) - 2 (2)2 _{- 4 (4)}2

= 34 + 80 - 8 - 16 = 90

MUX = dTU

dX

= 17

–

4X = 17

–

8 = 9

MUY = dTU

dY

= 20

–

2Y =20 - 8 = 12

PRINSIP EKONOMI YG NAMPAK BAHWA

ANAS SEBAGAI KONSUMEN BERUSAHA

MEMAKS U DG BATASAN ANGGARAN

Y

M/PX

M/PY

A B

M/P’X

M/P’Y _INCOME

CONSUMPTION CURVE (ICC)

M X

KURVA ENGEL (ENGEL CURVE)