• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusaha (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Pengaruh Karakteristik Perusaha (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN

TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BEI

R A N G K U M A N S K R I P S I

RESEARCH GROUP PROGRAM HIBAH KOMPETISI (PHK) A3 JURUSAN AKUNTANSI

Oleh:

HENDRA YUNIARNO SAPUTRA N I M : 2 0 0 6 3 1 0 1 2 0

S E K O L A H T I N G G I I L M U E K O N O M I P E R B A N A S

S U R A B A Y A

(2)

ii

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama : Hendra Yuniarno Saputra Tempat, Tanggal lahir : Blora, 03 Juli 1988

NIM : 2006310120

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Judul : Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

Disetujui dan diterima baik oleh:

Dosen Pembimbing, Co. Dosen Pembimbing, Tanggal: ... Tanggal: ...

Erida Herlina, SE., M.Si. Triana Mayasari, SE., Ak., M.Si.

Ketua Jurusan Akuntansi, Tanggal: ...

(3)

1 1. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan diwajibkan untuk membuat suatu laporan keuangan untuk kepentingan stake holder dalam pengambilan keputusan dan apabila perusahaan yang sudah go-public artinya saham perusahaan dapat dimiliki oleh masyarakat serta telah mendaftarkan (listing) perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka perusahaan juga berkewajiban mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat. Selanjutnya berdasarkan laporan keuangan perusahaan ini stake holder terutama para investor dapat mengambil keputusan. Karena para stake holder menggunakan laporan keuangan sebagai salah satu dasar keputusan yang akan diambil nanti maka laporan keuangan menjadi suatu yang penting dan menjadikan suatu kelengkapannya menjadi hal yang diharapkan.

Marwata (2001) luas ungkapan sukarela (voluntary disclosure) dilakukan karena aturan tentang ungkapan wajib telah ditetapkan oleh autoritas pasar modal. Dengan adanya aturan dan pengawasan terhadap ungkapan wajib, maka diandaikan tidak terjadi variasi kualitas ungkapan wajibantaremiten.

(4)

2

karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan sub-sektor aneka industri. Model ketiga yang akan meneliti tentang pengaruh karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan sub-sektor industri barang konsumsi. Dan model keempat yang akan meneliti tentang pengaruh karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan sektor industri manufaktur.

Serta setelah mengetahui hasil dari masing-masing model maka peneliti akan melanjutkan dengan menguji moderasi sub-sektor perusahaan pada pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur pada model kelima. Berdasarkan rancangan model yang telah dijelaskan di atas maka pada penelitian ini peneliti mengangkat judul “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”.

2. Perumusan Masalah

Penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan sub-sektor industri dasar dan kima?

(5)

3

3. Apakah karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan sub-sektor industri barang konsumsi?

4. Apakah karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan sektor industri manufaktur?

5. Apakah sub-sektor perusahaan dapat memoderasi hubungan pengaruh antara karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui karakteristik perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Untuk mengetahui kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perusahaan terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sub-sektornya.

(6)

4

5. Untuk menguji ulang (melakukan konfirmasi) mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan khususnya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat/berguna untuk:

1. Bagi penulis, untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan sehingga penulis mendapat gambaran nyata dari teori yang ada dibandingkan dengan kenyataan praktik yang ada.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam usaha perbaikan yang selama ini telah dilaksanakan.

3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk lebih memahami bagaimana pengaruh sub-sektor industri terhadap hubungan antara karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pegungkapan laporan keuangan perusahaan sektor manufaktur.

(7)

5

5. Kerangka Pikir 01

6. Hipotesis Penelitian 01

H1a : Semakin tinggi tingkat karakteristik perusahaan, maka semakin luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan pada sub-sektor industri dasar dan kimia.

H1b : Semakin tinggi tingkat karakteristik perusahaan, maka semakin luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan pada sub-sektor aneka industri.

H1c : Semakin tinggi tingkat karakteristik perusahaan, maka semakin luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan pada sub-sektor industri barang konsumsi.

(8)

6

7. Kerangka Pikir 02

8. Hipotesis Penelitian 02

H2 : Semakin tinggi tingkat karakteristik perusahaan dan diperkuat dengan sub-sektor perusahaan, maka semakin luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan.

9. Identifikasi Variabel

Variabel dependent : Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan .... (Y) Variabel independent : Karakteristik Perusahaan ... (X)

(9)

7

8. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Kriteria di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan tahun 2004-2007 secara berturut-turut di BEI (www.idx.co.id). 2. Perusahaan yang mempunyai laporan keuangan yang berakhir 31

Desember.

3. Perusahaan telah terdaftar di BEI sebelum periode penelitian. 4. Perusahaan yang memiliki nilai total ekuitas positif.

5. Data perusahaan yang dibutuhkan untuk penelitian ini tersedia. 9. Teknik Analisis Data

Di dalam penelitian ini peneliti akan mendeskripsikan suatu data dengan melihat dari nilai rata-rata (mean), nilai terendah (minimum), dan nilai tertinggi (maximum). Analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji regresi linier berganda dan uji regresi dengan variabel moderating. Di dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji residual untuk menguji regresi dengan variabel moderating. Karena uji residual dapat mengatasi multi-koloniaritas yang mempunyai kecenderungan akan terjadi apabila menggunakan uji interaksi maupun uji selisih nilai absolut (Imam Ghozali, 2007: 171).

10.Gambaran Subyek Penelitian

(10)

8

empat tahun yaitu tahun 2004 sampai 2007. Data yang digunakan peneliti adalah laporan keuangan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) – melalui website resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Laporan keuangan perusahaan yang diambil sampel adalah perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berturut-turut selama tahun 2004 sampai 2007 dan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan.

11.Analisis Statistik 1. Uji Asumsi Klasik

Asumsi Klasik Model 1 Model 2 Model 3 Model 4

Normalitas Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi

Autokorelasi Tidak Memenuhi Tidak Tidak

Multikoloniearitas Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi

Heteroskedastisitas Tidak Tidak Tidak Tidak

2. Uji Hipotesis

Semua model penelitian menujukkan nilai F yang baik. Hasil uji t menunjukkan bahwa untuk setiap model penelitian menghasilkan nilai yang berbeda-beda. Untuk uji moderating menunjukkan bahwa hanya sub-sektor aneka industri yang dapat menjadi variabel moderator.

12.Pembahasan

1. Pembahasan Hipotesis Pertama

(11)

9

independen rasio leverage (DER), rasio likuiditas (LIK), rasio profitabilitas (NPM), ukuran perusahaan (Size), kepemilikan saham asing (Asing), kepemilikan saham publik (Publik), umur perusahaan (Age), dan golongan KAP (KAP) secara simultan mempengaruhi variabel dependen kelengkapan pengungkapan laporan keuangan (VD). Selain itu hasil uji F ini dapat menunjukkan bahwa persamaan regresi ini sudah sesuai sehingga dapat dilakukan pengujian selanjutnya.

2. Pembahasan Hipotesis Kedua

1. Variabel rasio laverage perusahaan –debt to equity ratio (DER)

Berdasar pada nilai signifikan pada model 1, 2, 3, dan 4, masing-masing memiliki nilai signifikansi secara berturut-turut sebesar 0.131, 0.001, 0.026, dan 0.008 serta dengan nilai α pada 0.05. Maka berdasarkan dari nilai signifikansi ini dapat diambil kesimpulan bahwa variabel rasio leverage (DER) secara parsial tidak mempunyai hubungan pengaruh yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure hanya pada sub-sektor industri dasar dan kimia namun pada sub-sektor aneka industri, sub-sektor industri barang konsumsi, dan sektor industri manufaktur diambil kesimpulan bahwa variabel rasio leverage (DER) secara parsial mempunyai hubungan pengaruh secara positif yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure.

2. Variabel rasio likuiditas perusahaan – rasio lancar (current ratio)

(12)

10

0.904, dan 0.624 serta dengan nilai α pada 0.05. Maka berdasarkan dari nilai signifikansi ini dapat diambil kesimpulan bahwa variabel rasio likuiditas (current ratio) secara parsial tidak mempunyai hubungan pengaruh yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure pada sub-sektor industri dasar dan kimia, sub-sub-sektor aneka industri, sub-sub-sektor industri barang konsumsi, dan sektor industri manufaktur.

3. Variabel rasio profitabilitas –Net Profit Margin (NPM)

Berdasar pada nilai signifikan pada model 1, 2, 3, dan 4, masing-masing memiliki nilai signifikansi secara berturut-turut sebesar 0.269, 0.770, 0.292, dan 0.292 serta dengan nilai α pada 0.05. Maka berdasarkan dari nilai signifikansi ini dapat diambil kesimpulan bahwa variabel rasio profitabilitas (NPM) secara parsial tidak mempunyai hubungan pengaruh yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure pada sub-sektor industri dasar dan kimia, sub-sektor aneka industri, sub-sektor industri barang konsumsi, dan sektor industri manufaktur.

4. Variabel ukuran perusahaan – total aset (size)

(13)

sub-11

sektor industri barang konsumsi, dan sektor industri manufaktur diambil kesimpulan bahwa variabel ukuran (size) perusahaan secara parsial mempunyai hubungan pengaruh secara positif yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure.

5. Variabel persentase kepemilikan asing saham perusahaan

Berdasar pada nilai signifikan pada model 1, 2, 3, dan 4, masing-masing memiliki nilai signifikansi secara berturut-turut sebesar 0.199, 0.322, 0.009, dan 0.405 serta dengan nilai α pada 0.05. Maka berdasarkan dari nilai signifikansi ini dapat diambil kesimpulan bahwa variabel persentase kepemilikan asing saham perusahaan secara parsial mempunyai hubungan pengaruh secara positif yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure hanya pada sub-sektor industri barang konsumsi industri namun pada sub-sektor industri dasar dan kimia, sub-sektor aneka, dan sektor industri manufaktur diambil kesimpulan bahwa variabel persentase kepemilikan asing saham perusahaan secara parsial tidak mempunyai hubungan pengaruh yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure.

6. Variabel persentase kepemilikan publik saham perusahaan

(14)

12

hubungan pengaruh yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure pada sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sub-sektor industri barang konsumsi, dan sub-sektor industri manufaktur.

7. Variabel umur perusahaan (age)

Berdasar pada nilai signifikan pada model 1, 2, 3, dan 4, masing-masing memiliki nilai signifikansi secara berturut-turut sebesar 0.896, 0.003, 0.001, dan 0.002 serta dengan nilai α pada 0.05. Maka berdasarkan dari nilai signifikansi ini dapat diambil kesimpulan bahwa variabel umur perusahaan (age) secara parsial tidak mempunyai hubungan pengaruh yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure hanya pada sektor industri dasar dan kimia namun pada sektor aneka industri, sub-sektor industri barang konsumsi, dan sub-sektor industri manufaktur diambil kesimpulan bahwa variabel umur perusahaan (age) secara parsial mempunyai hubungan pengaruh secara negatif yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure.

8. Variabel golongan kantor akuntan publik (KAP)

(15)

13

pada sub-sektor industri dasar dan kimia, sub-sektor aneka, dan sektor industri manufaktur diambil kesimpulan bahwa variabel persentase kepemilikan asing saham perusahaan secara parsial tidak mempunyai hubungan pengaruh yang signifikan terhadap variabel voluntary disclosure.

3. Pembahasan Hipotesis Ketiga

Berdasarkan pada hasil output uji residual atas sub-sektor industri dasar dan kimia, sub-sektor aneka industri, dan sub-sektor industri barang konsumsi sebagai variabel moderator kita ketahui bahwa nilai koefisien parameternya secara berturut-turut sebesar 0.527, -1.029, dan 0.615 maka dapat disimpulkan bahwa hanya variabel sub-sektor aneka industri yang merupakan variabel moderator pada hubungan regresi pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan laporan keuangan pada perusahaan sektor manufaktur. Karena variabel moderator akan dianggap dapat memoderasi pada suatu regresi apabila nilai koefisien parameternya bernilai negatif.

13.Kesimpulan

(16)

14

14.Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan yang ada di dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Di dalam penentuan voluntary disclosure pada penelitian ini masih cenderung bersifat subyektif karena tidak menggunakan seorang ahli dalam menentukan voluntary disclosure ini.

2. Penelitian ini menggunakan daftar item voluntary disclosure dari Bambang Suripto yang kemudian disesuaikan dengan daftar Mandatory Disclosure.

3. Berdasarkan uji diskriminan yang telah dilakukan, tingkat kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen tidak lebih dari 10.3% saja. Hal ini mengartikan bahwa masih banyak variabel independen lain yang dapat menjelaskan variabel dependen diluar kedelapan variabel independen pada penelitian ini.

15.Saran

Untuk pengembang riset yang akan mengembangkan penelitian ini agar dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik, peneliti menyarankan untuk:

1. Di dalam penentuan voluntary disclosure pada penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan seorang ahli dalam menentukan voluntary disclosure agar lebih bersifat obyektif.

(17)

15

3. Penelitian selanjutnya tidak menggunakan daftar item voluntary disclosure dari Bambang Suripto yang kemudian disesuaikan dengan daftar mandatory disclosure karena daftar item ini sudah sangat lama yaitu pada tahun 1998, sebaiknya peneliti selanjutnya mencari item-item pengungkapan sukarela yang lebih baru dengan melakukan berbagai pertimbangan dan seleksi yang masak.

4. Penelitian selanjutnya agar memasukkan variabel-variabel independen lain yang dapat menjelaskan variabel dependen lebih banyak. Variabel lain yang mungkin berpengaruh adalah penerbitan sekuritas pada tahun berikutnya, status perusahaan.

(18)

DAFTAR RUJUKAN

Ainun Naim dan Fuad Rachman. 2000. “Analisis Hubungan antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 15. No 1. pp.70-82.

Bambang Suripto. 1998. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Binsar H. Simanjuntak dan Lusy Widiastuti. 2004. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 7. No.3. September 2004 Hal 351-366.

“Data Emiten”, Bisnis Indonesia. 31 Maret 2009. hal 14

Erman Widanar. 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening”. Skripsi Sarjana tidak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.

Fitriani. 2001. “Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi IV.

Fraser, Lyn M. dan Aileen Ormishon. 2009. Understanding Financial Statements. 7 th Edition. Diterjemahkan oleh Priyo Darmawan. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

IAI. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikka Retrinasari. 2006. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ Periode Tahun 2001-2004”. Skripsi Sarjana tidak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.

Imam Ghozali. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(19)

Luciana Spica Almilia dan Ikka Retrinasari. 2007. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”. Makalah dipresentasikan dalam Proceeding Seminar Nasional Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis FE Universitas Trisakti Jakarta. Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi

Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Marwata. 2001. “Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia”. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi IV, 2001.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. 4th Edition. diterjemahkan oleh Kwan Men Yon. New York: John Wiley & Sons Inc.

Sri Ayem. 2006. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek jakarta”. Kajian Bisnis. Vol. 14, No. 1, Januari – April 2006. Hal. 55-69.

Referensi

Dokumen terkait

1) Baut Turbin ke dudukan atau bagian dasar Turbin. Lakukan pembersihan dengan jarak antara Turbin dan tanah paling sedikit 500mm. Pembersihan seperti ini diperlukan untuk

Juga dalam analisa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah dari masa ke masa, tulisan yang ada dapat dibedakan diantara teori-teori

YUSUF , lahir di Mojokerto pada tanggal 1 Januari 1967, menyelesaikan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Huda Dlanggu Mojokerto tahun 1981, Madrasah

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program pembangunan infrastruktur

Tesis yang berjudul IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4

Secara umum pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan badut dengan menggunakan warna wadah yang berbeda, yang terbaik adalah terdapat pada perlakuan A (biru).. Tingginya

Hal ini sesuai dengan pendapat Fadlun (2012), keadaan plasenta yang tidak normal dapat menimbulkan berbagai komplikasi baik pada ibu maupun janin, komplikasi tersebut

Plat kendaraan berasal dari kelas berbeda namun teridentifikasi sebagai kelas yang sama , antara query dari kelas kedua yang diambil pada pagi dan siang hari dengan citra no.84