• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panen dan pasca panen komoditi wortel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Panen dan pasca panen komoditi wortel"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Panen dan pasca panen komoditi wortel 1. Panen

Panen merupakan kegiatan yang disengaja untuk memisahkan bahan makanan dengan atau tanpa bagian yang tidak dapat dimakan dari media pertumbuhannya (Kartasapoetra, 1994). Kegiatan panen untuk masing-masing komoditi memberikan kriteria yang berbeda-beda, diantaranya

a. Panen dapat dilakukan 100 – 120 hari setelah tanam (tergantung varietas yang digunakan) yang bersentuhan dengan wortel akan menyebabkan kerusakan umbi dengan cepat.

c. Pemanenan dilakukan dengan mencabut umbi beserta akar dengan hati-hati serta dibantu dengan penggemburan tanah terlebih dahulu untuk mempermudah proses pemanenan. Selain mempermudah, penggemburan tanah juga berguna untuk mengurangi terjadinya patah atau terlukanya umbi yang akan memudahkan bakteri dan jamur tumbuh sehingga wortel tidak dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama (Agoes dan Lisdiana, 1995).

2. Pasca panen

Pasca panen merupakan upaya sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi melalui penurunan kehilangan hasil dan tercapainya mutu sesuai persyaratan mutu (Damardjati, 1979). Kegiatan pasca panen guna mengurangi kehilangan hasil ini, menurut (Arsyad,2011) dapat meliputi hal berikut

(2)

Sortasi merupakan kegiatan eliminasi produk yang mengalami kerusakan fisik. Hal ini dikarenkan, apabila tidak dilakukan pemilahan, kerusakan fisik tersebut akan memacu gangguan patologis pada sayur. Gangguan ini dicirikan dengan hadirnya mikroorganisme pembusuk.

b. Pembersian dan pencucian

Pada tahapan pasca panen, dilakukan pembersihan dan pencucian sayur guna menghilangkan kotoran seperti debu, insekta, atau residu penyemprotan sebelum panen serta sayur dibersihkan dari daun-daun.

c. Pengemasan

Proses pasca panen pada wortel melalui proses pengemasan ini, berguna untuk memberikan nilai tambah produk.

Teknologi produksi wortel

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes DS, Lisdiana. 1995. Memilih dan Mengolah Sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.

Arsyad, Fauzi. 2011. Penanganan Panen dan Pasca Panen. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Damardjati, D.S. 1979. Pengaruh tingkat kematangan padi (Oryza sativa L.) terhadap sifat dan mutu beras. Bogor: Thesis M.S. Institut Pertanian Bogor.

Kartasapoetra A.G. 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di sekolah (kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua, komite sekolah, anggota masyarakat, dan pengawas sekolah)

Jika dideskripsikan, tema MSS adalah keagungan Tuhan, setelah menuturkan MSS yang berupa rangkaian doa (kepada Allah), agar doanya di kabulkan oleh Allah karena Allah itu maha

Peningkatan dosis pupuk kotoran ayam menjadi 10 ton ha-1 menunjukkan jumlah buah panen per tanaman yang lebih tinggi dari perlakuan tanpa pemberian pupuk kotoran ayam 0 ton ha-1 dan

Pelaksanaan penjelasan tanda dan gejala penyakit di ruang rawat inap RS C, frekuensi tertinggi yaitu berkategori tidak dilakukan sebanyak 58 responden (90,6%) dan

Fungsi lain dari pupuk hayati peluruh bahan organik adalah sebagai pembenah tanah, merubah kondisi fisik tanah, menjadikan tanah sebagai agregat yang

Benefit Incidence Analysis adalah alat analisis yang digunakan untuk menganalisis kebijakan pemerintah dalam hal subsidi untuk barang publik dan menilai dampak atau manfaat

Setelah bobot dari setiap kriteria telah ditentukan, maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan terhadap nilai total dari masing-masing aspek, dimana pada sistem

 Adalah elemen – elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat didalam proses manajemen, yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan..