ESAI MASALAH BERAGAMA DI INDONESIA
Bagaimana Implementasi Syariah dalam Masyarakat Islam di Indonesia ??
Sebelum kita membahas mengenai Bagaimana Implementasi Syariah dalam Masyarakat Islam di Indonesia, alangkah lebih baik jika kita mengetahui terlebih dulu apa itu syariah Islam. Syariah Islam adalah semua aturan yang Allah turunkan untuk hamba-Nya, baik terkait masalah aqidah, ibadah, muamalah, adab maupun akhlak. Baik hubungan antara manusia dengan Allah maupun hubungan manusia dengan sesamanya. Selain itu, syariah Islam juga berisi penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia baik di dunia dan di akhirat. Syariah Islam itu terdiri dari Al-Qur’an, Al-Hadits, dan Ijtihad.
Sumber hukum Islam yang kedua yaitu Hadits, ini sebagai pelengkap. Antara Al-Qur’an dan Al-Hadits saling berkaitan satu sama lain. Al-hadits menafsirkan apa yang belum dijelaskan dalam Al-Qur’an, biasanya mengenai niat dan tatacara melakukan sesuatu hal. Sedangkan Ijtihad adalah mencurahakan seluruh kemampuan dan pikiran dengan sungguh-sungguh dalam menetapkan hukum syariah dengan cara-cara tertentu dan merupakan sumber hukum ketiga.
Sekarang kita akan lanjut membahas implementasi Syariah dalam masyarakat Islam di Indonesia. Penerapan Syariah islam di kehidupan sehari-hari tentu saja menyangkut semua aspek kehidupan. Sebagai contoh hubungan dengan Allah maupun sesama manusia. Menjalankan syariat islam adalah salah satu perintah Allah dan merupakan kewajiban muslimin melaksanakannya agar senantiasa mendapatkan ridha dan rahmat dari Allah SWT. Implementasi syariah di Indonesia dapat diterapkan pada berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, hukum dan social budaya.
Implementasi Syariah islam dalam ekonomi ini seperti, adanya larangan terhadap riba dan larangan terhadap investasi pada usaha-usaha yang haram. Namun, pada kenyataannya di Indonesia masih banyak sekali terjadi kasus-kasus seperti korupsi, penipuan perdagangan, dan lain sebagainya. Seperti kasus E-KTP yang tidak kunjung menemukan penyelesaian. Dan ini menyebabkan kemakmuran bangsa masih pada taraf rendah. Alangkah lebih baiknya jika pemerintah sedikit menengok ke arah prinsip-prinsip ekonomi islam, yaitu ekonomi Islam berbasis pada paradigma dimana keadilan ekonomi-sosial menjadi tujuan utama, bahwa semua sumber daya ekonomi pada hakikatnya adalah titipan dari sang pencipta yang penggunaannya harus dipertanggungjawabkan diakhirat nanti; pemerintah dibebankan tugas untuk mengawasi dan memastikan bahwa alokasi dan distribusi sumber daya melalui mekanisme pasar harus efisien dan selalu ingat bahwa tujuan ekonomi Islam adalah mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat. Dan untuk menciptakan ini semua, bukan hanya pemerintah saja yang memiliki peran penting namun juga kesadaran setiap orang atau masyarakat sendiri. Jadi dibutuhkan kerjasama social dalam menciptakan perekonomian yang lebih baik lagi sesuai dengan syariah Islam. Hal ini merupakan salah satu penerapan sosiologis.
