• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hak Cipta Tugas ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Hak Cipta Tugas ini"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : RETNA AYUNI SIRAIT

NIM : EAA 114 076.

FAKULTAS : HUKUM

PRODI. : ILMU HUKUM (S-1).

DOSEN PENGAJAR : YESSIARE SILVANNY S., SH., MH

MATA KULIAH : HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

“ANALISIS KASUS TERHADAP PEMBAJAKAN PELANGGARAN HAK CIPTA ATAS SOFTWARE”

Judul : Kasus Pembajakan Hak Cipta atas Software di Mall Ambasador dan Ratu Plaza.

LATAR BELAKANG

Karya merupakan suatu hasil dari pola pikir manusia. Setiap orang tentu menginginkan karyanya mendapat penghargaan dari orang lain. Karena seseorang mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan suatu hasil karya kreatif. Karya-karya yang dihasilkan tersebut harus diberikan Perlindungan agar hasil karya tersebut tidak diakui oleh orang lain, atau diambil oleh orang lain. Perlindungan tersebut ditujukan kepada “Hak” dari karya yang dibuat oleh seseorang, atau sering disebut Hak Cipta.

Hak Cipta merupakan hak khusus bagi pencipta atau pemegangnya untuk memperbanyak atau menggandakan hasil karya ciptaannya yang tumbuh bersamaan dengan lahirnya suatu ciptaan. Pencipta berhak pula atas manfaat ekonomi yang lahir dari ciptaannya tersebut, baik dibidang ilmu pengetahuan, seni, sastra, dan teknologi.

Software merupakan suatu teknologi yang ada di dalam sebuah Komputer, secara umum dapat diartikan sebagai sekumpulan data-data elektronik yang tersimpan dan diatur oleh komputer yang berupa program atau instruksi untuk menjalankan dan mengeksekusi suatu perintah.

(2)

mengetahui adanya CD software bajakan yang dijual bebas di Mall Ambasador dan Ratu Plaza.

CD software ini biasanya dijual oleh para penjual dengan harga Rp 50.000.00–Rp 60.000.00,- sedangkan harga asli software tersebut bisa mencapai Rp 1.000.000,- per software. Selain itu, penggrebekan ini akan terus dilaksanakan secara rutin tetapi pelaksanaan untuk penindakan dibuat secara acak (random) untuk wilayah diseluruh Indonesia.

Pada penindakan ini para pelaku pembajakan dikenakan pasal 72 ayat (2) yang berbunyi : “Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000.00,- (lima ratus juta rupiah).” Dan tidak menutup kemungkinan dikenakan pasal 72 ayat (9) apabila dalam pemeriksaan, tersangka diketahui memproduksi CD software dalam pabrikan atau dengan menggunakan teknologi yang tinggi.

Dengan adanya penindakan ini diharapkan kepada pemilik mall untuk memberikan arahan kepada penyewa counter untuk tidak menjual produk–produk software bajakan, karena produk bajakan ini tidak hanya memberikan kontribusi kepada negara dibidang pajak. Disamping itu, untuk menghindari Indonesia agar tidak di cap sebagai negara Pembajak.

RUMUSAN MASALAH :

Dari Latar Belakang diatas diambil beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu : 1. Bagaimana Solusi dari Pelanggaran Hak Cipta atas Software yang terjadi di Mall

Ambasador dan Ratu Plaza Jakarta?

2. Bagaimana Ketentuan Sanksi Pidana nya dari Pelanggaran Hak Cipta atas Software pada kasus diatas?

(3)

Analisis Kasus :

“Pembajakan Hak Cipta atas Software di Mall Ambasador dan Ratu Plaza.”

Hak cipta diberikan kepada pencipta untuk melindungi kepentingan atas hasil ciptaanya. Hak cipta ini dilindungi karena bertujuan untuk mendorong setiap orang meningkatkan inovasinya. Hak cipta dilindungi dan diatur oleh negara. Undang–Undang yang mengatur Hak cipta ini adalah Undang–Undang No. 19 tahun 2002. Dari banyaknya contoh ciptaan yang dilindungi oleh Undang–Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, ciptaan dalam bidang teknologi informasi, yang menjadi perhatian kita khususnya dalam program komputer.

Pada pasal 1 ayat (8) UU Hak Cipta dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan program komputer adalah sekumpulan intruksi yang di wujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lainnya, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi–fungsi khusus atau untuk mecapai hasil khusus, termasuk dalam merancang intruksi–intruksi tersebut.

Pada pasal 2 ayat (2) dijelaskan bahwa Pencipta dan Pemegang hak cipta atas karya sinematografi dan program komputer (software) memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuan menyewakan hak ciptanya tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial. Pada pasal 30 dikatakan bahwa hak cipta berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan. Yang berarti pemegang hak cipta berhak menerima keuntungan dari karyanya selama 50 tahun.

Menurut Undang–Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta jika seseorang atau sebuah perusahaan melanggar hak cipta pihak lain, dengan menerbitkan, menyiarkan, memperdagangkan atau menjual karya–karya lain hasil cipta orang lain, maka orang tersebut dapat dikenakan sanksi-sanksi pidana.

(4)

ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000.00,- (lima ratus juta rupiah).

Pasal 72 ayat (3) yang berbunyi; barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial satu program komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan atau denda paling banyak Rp 500.000.000.00,- (lima ratus juta rupiah). Namun, dalam kasus tersebut hanya dikenakan pasal 72 ayat (2) Undang–Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

KESIMPULAN

1. Adapun beberapa solusi untuk menanggulanginya :

 Penggunaan Software open source yang bisa didapatkan dengan gratis.  Perlunya kesadaran masyarakat untuk menghargai hasil karya orang lain.  Masyarakat pengguna komputer juga harus sadar kalau memakai perangkat

lunak bajakan maka kemungkinan komputernya untuk terkena virus akan lebih besar. Perangkat lunak bajakan yang ada di internet mungkin patut dicurigai, karena mungkin saja orang yang membajak perangkat lunak tersebut telah menyisipkan virus di perangkat lunak bajakan yang kita download di internet.  Pemberian sanksi yang tegas kepada para penjual perangkat lunak bajakan

supaya mereka jera.

 Pemerintah memberikan penyuluhan tentang pentingnya penghargaan terhadap

suatu kekayaan intelektual.

(5)

Sumber :

http://iroelshareblog.blogspot.co.id/2015/05/pelanggaran-hak-cipta.html

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan kurikuler yang wajib dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai sarana pelatihan dalam menerapkan berbagai teori yang telah

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul: “ Implementasi Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Pemanfatan Lembar Kerja Siswa untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan Pepsodent edisi Sikat Gigi Pagi dan Malam terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku menggosok

Terapi kognitif yang dilakukan oleh Prasetya (2010) tentang pengaruh Cog- nitive Therapy terhadap depresi dengan harga diri rendah mengalami penurunan yang

Oleh karena itu, perlu penafsiran kembali mengenai pola keislaman menurut cara pandang komunitas adat Amma Towa.Kemudian Syamsurijal dan Samsul Maarif Amin yang lebih

Dari hasil penelitian rumah makan BOLOO2 dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, serta variabel kualitas tertinggi terdapat pada dimensi kehandalan (reliability) yaitu