FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM
M. ANUGRAH ARIFIN, M.Pd.Definisi, Ruang Lingkup dan Kegunaan FPI
FILSAFAT PENDIDIKAN
ISLAM
2
FILSAFAT
FILSAFAT PENDIDIKAN
DEFINISI FILSAFAT
3. PHILOS SHOPIA/PHILOSOPHOS = CINTA KEBENARAN
2. Philosophi (Inggris)
3. Keduanya Membentuk Istilah “Filsafat” = Pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi. Ilmu yang berintikan logika. (KBI)
FIKIRKAN AYAT BERIKUT
DAN BERIKAN KOMENTAR ANDA..!!!
Terminologi Filsafat
Pengetahuan Tentang Segala Yang Ada (Plato 427-347 SM),
ilmu yang menyelidiki sebab dan asas segala yang ada. (Aristoteles 384-322 SM)
Cara Berfikir yang radikal Menyeluruh dan Mendasar (Socrates (470-399 SM)
Pemikiran yang sedalam-dalamnya yang bebas dan teliti, bertujuan
untuk mencari hakikat kebenaran tentang alam semesta, alam manusia, dan dibalik alam (Muhtar Yahya “FPI”, 1998:3)
Ilmu Pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya (AL-FARIBI 870 - 950)
Penggunaan Akal Secara Mendalam, Sistematis, Radikal, dan Universal dalam Rangka Mencari kebenaran inti atau hakikat bagi segala sesuatu yang ada (Sidi Gazalba dikutip oleh Jamali Sahrodi, 2011:2)
UPAYA SECARA SUNGGUH-SUNGGUH UNTUK MEMBERDAYAKAN AKAL PIKIRAN SECARA BEBAS,
SISTEMATIS, RADIKAL, DAN UNIVERSAL DALAM RANGKA MENEMUKAN HAKIKAT (ONTOLOGI), PROSES
(EPISTIMOLOGI), SERTA NILAI (AKSIOLOGI) SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN SEGALA YANG
ADA, YANG AKAN ADA MAUPUN DIBALIK YANG ADA.
SILAHKAN BERFILSAFAT..!!!
PENDIDIKAN/ ةيبرت لدد
ا
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 )
FILSAFAT PENDIDIKAN
ADA TIGA MAKNA PILIH YANG MENURUT ANDA BENAR..???
PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG
PENDIDIKAN
FILSAFAT TENTANG PROSES PENDIDIKAN
FILSAFAT TENTANG DISIPLIN ILMU
PENDIDIKANKEGIATAN BERFIKIR SISTEMATIS DENGAN PENDEKATAN FILOSOFIS UNTUK MENGATUR DAN MENERANGKAN
NILAI YANG AKAN DIREALISASIKAN, BESERTA TUJUAN, PROSES, METODE, DAN KONSEP-KONSEP TENTANG
DISIPLIN ILMU PENDIDIKAN.
FILSAFAT PENDIDIKAN
ISLAM
Pemikiran filosufis yang diambil dari (1) sistem
filsafat/aliran-aliran filsafat atau (2) jawaban filosufis terhadap masalah pendidikan yg tidak bertentangan dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam lapangan pendidikan. (Prof. Maragustam)
Kajian Menyeluruh dan mendasar yang berkaitan dengan
pendidikan berdasarkan tuntunan ajaran Islam (Prof Ramayulis)
Aktifitas Pemikiran yang sistematis yang menjadikan Islam
sebagai jalan untuk mengatur menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan Islam dalam upaya menjelaskan nilai-nilai dan tujuan yang hendan dicapainya (As-Syaibaniy)
KEGIATAN BERFIKIR FILOSOFIS BERDASARKAN ASAS-ASAS ISLAM UNTUK MENGATUR DAN MENERANGKAN NILAI-NILAI YANG AKAN
DIREALISASIKAN, BESERTA TUJUAN, PROSES, METODE, DAN KONSEP-KONSEP TENTANG PENDIDIKAN ISLAM.
RUANG LINGKUP FPI
10
FPI
aksiolo gi Epistimol
ogi ontolog
i
1. KOSMOLOGI
PEMIKIRAN YANG BERHUBUNGAN
DENGANALAM SEMESTA, KENYATAAN MANUSIA SEBAGAI CIPTAAN TUHAN, RUANG DAN WAKTU, PERKEMBANGAN
2. Ontologi (Metafisika) (1)
12
(Ontologi): cabang filsafat yg ingin mencari dan menemukan hakikat dari sesuatu yang ada
(being).
Dalam Islam hal ini dibicarakan dalam Ilmu Tauhid.
Dasar-dasar pembahasan metafisika ialah (1)
Tuhan, manusia dan alam dilihat dari pendidikan Islam.
Metafisika (2):
13
Setiap proses penciptaan, selalu ada
beberapa factor yg menentukan adanya penciptaan;
1) adanya pencipta (subyek), 2) adanya ciptaan (obyek), 3) adanya bahan yg dipakai, 4) adanya tujuan,
5) adanya proses (ruang dan waktu).
Tahapan ada, yaitu ada yang konkrit dan
ada abstrak (ghaib). Ada konkrit dapat dilihat, diraba, dirasa, diukur dlsb.
Sedangkan ada abstrak hanya dapat dilihat dg penglihatan ghaib antara lain melalui
Metafisika (3):
14
Ada yg ada dapat disandarkan kepada
eksistensi Tuhan dan ada disandarkan kepada eksistensi manusia. Jika terjadi
konflik antara ada disandarkan kpd Tuhan dan ada disandarkan kpd manusia, dalam konsep Islam harus dimenangkan oleh
Eksistensi Tuhan.
Jika terjadi konflik antara otoritas manusia
(kultur) terhadap alam (nature) maka seharusnya manusia tidak harus
Metafisika (4):
15
Yang Nyata (realitas) : sesuatu yang berada
pada sesuatu yg merupakan bagian dari yg ada itu sendiri. Realitas selalu berdimensi ruang dan waktu, karenanya selalu
mengandung pluralitas dan relativitas. Filsafat Islam memandang realitas pada
hakikatnya adalah spiritual. Hakikat spritual dari relitas terdapat pada adanya dinamika dan perubahan, yang secara kodrati selalu terjadi dan akan terus terjadi, dan
3. Epistemologi (1):
16
Metode memperoleh Ilmu secara umum: (1)
melalui Kasbi/Khushuli dan (2) Ladunni/Khudhori.
Kasbi: cara berpikir metodik, konsisten dan
bertahap melalui proses observasi, research, eksprimen dan penemuan.
Ladunni: proses pencerahan ruhaniyah
manusia dan karenanya kehadiran cahaya Ilahi dalam qalbu manusia. Dengan sinaran Ilahiy, qalbu manusia dapat membaca dg
Epistemologi (2):
17
Kebenaran Ilmu: ilmu yg kasbi relatif
kebenarannya sedangkan ilmu Allah pasti kebenarannya.
Tujuan memperoleh Ilmu: 1) ilmu untuk
kenikmatan 2) ilmu untuk ilmu, 3) ilmu
mengembangkan peradaban 4) ilmu untuk sarana mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam Islam sebagai central poin ialah yang keempat untuk memayungi tujuan 1,2 dan 3.
Sarana Peroleh Ilmu: melalui inderawi dan
3. Aksiologi (1) :
18
Ialah: cabang filsafat mencari hakikat
nilai-nilai (value). Nilai bisa baik dan bisa pula jahat yang berkaitan dengan perbuatan
manusia dan tindakan seseorang (dataran aplikatif). Yang baik itu ialah ma’ruf dan
yang jahat itu al-munkar.
Axiologi (Brameld) ada tiga sasaran yakni:
moral conduct (tindak moral) melahirkan Ethica; Esthetic expression (ekspresi
keindahan) melahirkan Esthetika; dan Socio-political life, (kehidupan sosia-politik),
Aksiologi (2) :
19
Hakikat baik dan jahat itu bersifat
universal dan absolute. Etika social
misalnya harus berprinsip persamaan dan kebersamaan; keadilan social;
keterbukaan dan musyawarah.
Etika agama membicarakan hubungan
manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan
Aksiologi (3):
20
Tiga Nilai Fundamental dalam FPI:
Nilai Sentral: ialah berada pada wilayah titik
pusat nilai yang menjadi sumber
pengambilan keputusan politik, hukum dan lainnya;
Nilai Sekuler: Sebagai penafsiran dan
penerapan nilai sentral;
Nilai Operasional yakni lahir dari tindakan
sehari-hari yang merupakan
Aksiologi (4):
21
Nilai sentral (inti) dalam Islam ialah ma’rifatullah
berupa iman dan tauhid dan mardatillah. Ada tiga tauhid menurut Ibnu Taimiyah:
(1) tauhid Ulu>hiyah ialah bahwa Allah Maha
Tunggal yang paling berhak di sembah, ditaati, dan dipatuhi;
(2) tauhid Rububiyah, ialah Allah yang Maha Esa itu
yang menciptakan, mengatur perkara-perkaranya dan yang mendidiknya, dan
(3) tauhid al-Asma>’ wa al-Sifah ialah bahwa
tiap-tiap yang berlaku di alam ini bersumber dari
perbuatan dan pengaturan Allah, dan kepada-Nya setiap kesudahan akhir, dan daripada-Nya pula
Aksiologi (5):
22
Nilai sekuler terdiri dari enam hubungan:
1. Dengan Allah: ubudiyah dan istikhlaf;
2. Dengan Masyarakat: ta’a>wun, ‘ada>lah
dan ihsa>n;
3. Kehidupan dunia: ibtila>’
4. Dengan Ilmu: hubungan fard} ‘ain dan
kifa>yah
5. Kehidupan akhirat: mas’u>liyah dan
jaza>’
6. Dg Alam: hubungan taskhi>r dan
Aksiologi (6)
23
Hubungan manusia dengan Tuhan adalah
hubungan antara hamba dengan Majikan, makhluk dan Khaliq, ciptaan dan Pencipta. Hubungan manusia dengan sesamanya
hubungan adalah dan ihsan. Yakni
hubungan patner yang mengemban amanah khalifah dari Tuhan; sederajat, sama-sama ciptaan dan karenanya sama dihadapan Tuhan kecuali tindak amal perbuatannya (taqwanya). Perbedaan hak dan kewajiban adalah karena perbedaan tugas dan
Aksiologi (7):
24
Hubungan manusia dengan alam adalah hubungan
pengelola (pemimpin) dan yang dikelola (dipimpin). Alam merupakan medan emperik bagi manusia
untuk kemakmuran manusia dan alam bagian dari dirinya. Kesalahan pengelolaan akan berakibat fatal bagi kehidupan manusia.
Hubungan manusia dengan ciptaannya
(kebudayaan) adalah manusia pada dasarnya memegang otiritas dan kekuasaan yang penuh, artinya manusia bertanggungjawab untuk apa semua ciptaannya itu akan diperbuat, dan
ciptaannya sepenuhnya bergantung pada
Aksiologi (8):
25
Nilai Operasional diwujudkan dalam:
1. al-wajiba>t (hal-hal yang diwajibkan);
2. al-manduba>t (hal-hal yang disunatkan);
3. Al-mahruma>t (hal-hal yang
diharamkan);
4. Al-makruha>t (hal-hal yang
dimakruhkan);
STRUKTUR IDE DASAR FPI
26
Pertama: Akidah tentang Alam (cosmocentris)
Yang dimaksud dengan nilai-nilai
(struktur) ide dasar pendidikan Islam
ialah ide dasar yang menjadi titik
tolak dalam membangun isi dan
substansi persoalan-persoalan
pendidikan Islam.
STRUKTUR IDE DASAR FPI
27
Alam ialah seluruh makhluk ini baik alam fisik maupun alam sosial. Dengan kata lain, alam ialah selain Allah.
1. Alam ini diciptakan Allah sebagai
STRUKTUR IDE DASAR FPI
28
2. Alam ini diciptakan dengan
penuh keteraturan dan
sifatnya pasti (
exact
).
3. Sifat alam (
sunnatullah
) ini
adalah tetap, tidak pernah
STRUKTUR IDE DASAR FPI
29
4.
Alam ini dengan segala
sunnatullahnya diciptakan Allah untuk
dipelajari dan diteliti baik secara
individu maupun kerjasama kolektif
melalui berbagai kemampuan yang
dimiliki manusia dan rekayasanya
5.
Eksistensi alam ini berdasar pada
STRUKTUR IDE DASAR FPI
30
6.
Karena alam ini sifatnya pasti, tidak
pernah berubah, dan teratur, maka
sifat alam ini objektif. Artinya,
sunnatullah ini berlaku sama bagi
semua individu dan kelompok, tidak
peduli apakah ia muslim atau non
STRUKTUR IDE DASAR FPI
31
7.
Bahwa dalam mempelajari,
memanfaatkan, mengolah alam ini
haruslah dengan ilmu yang benar
disertai dengan iman. Tanpa ilmu dan
iman yang benar, maka pemanfaatan
alam ini akan tidak sesuai dengan
ekosistem dan hukum kausalitas.
STRUKTUR IDE DASAR FPI
32
8.
Hasil akhir dari perjalanan hidup
manusia menghadapi ujian sangat
bervariasi dan hasil konkretnya
ada di hari pembalasan segala
amal. Jika amal seseorang baik,
maka pasti balasannyapun baik
FUNGSI FPI
Sebagai teori atau disiplin ilmu
Filsafat sebagai way of life
Filsafat sebagai cara berpikir kritis