RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy,adapun dari bahasa yunani: philosophiayang terdiri dari philos (cinta) atau philia
(persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijaksanaana, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi). Jadi, secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom).
A. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
1. Objek Kajian Filsafat Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah
sesuatu yang dijadikan sasran penyelidikan, seperti tubuh manusia adalah objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah metode untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan deduktif dan induktif. Filsafat sebagai proses berpikir yabg sistematis dan radikal juga memiliki objek matreial dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup yang tampak dan tidak tampak. Ada yang tampak adalah dunia empiris, dan yang tidak tampak adalah alam metafisika. Adapun, objek formal filsafat adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala yang ada.
PENALARAN
Pengertian Penalaran
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, penalaran berasal dari kata nalar yang berarti pertimbangan baik buruk, budi pekerti dan akal budi. Dari pengertian tersebut terdapat kata akal yang merupakan sarana untuk berfikir. Kemampuan menalar hanya di miliki oleh manusia. Dengan kemampuan menalar manusia dapat mengembangkan pengetahuan lainyang kian hari kian berkembang.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penalaran akan terus berkembang. Faktor yang menyebabkan pengetahuan berkembang dengan pesat adalah :
1. Bahasa
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan penting dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk menyampaikan informasidan jalan fikiran yang melatar belakangi informasi tersebut kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. 2. Mempunyai kerangka berfikir tertentu
Kerangka berfikir yang dimaksud adalah di mulai dengan mengamati fakta dan data, menganalisa hubungan sebab akibat sampai kepada penarikan sebuah kesimpulan. Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Karekteristik tersebut ditandai dengan pola berfikir yang runtut dengan menggunakan kaidah-kaidah yang baku.
Hakikat Penalaran
Pada uraian terdahulu, dijelaskan bahwa penalaran merupakan suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan pengetahuan. Hakikat dari penalaran adalah berfikir secara logis dan sistematis dengan mengikuti alur tertentu berdasarkan pengamatan dan penginderaan dalam menemukan suatu kebenaran.
Penalaran yang merupakan suatu proses mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : 1. Adanya logika
2. Bersifat analitik
Pengetahuan yang digunakan dalam penalaran bersumber pada rasio dan fakta. Pendapat yang mengatakan rasio sebagai sumber kebenaran melahirkan faham rasionalisme, sdangkan pendapat yang menyatakan fakta yang tertangkap memlalui penginderaan dan pengalaman sebagai sumber kebenaran melahirkan faham empirisme. Pengetahuan ilmiah dibangun berdasarkan rasionalisme dan empirisme dan inilah yang di sebut pengetahuan ilmiah.
LOGIKA
Pengertian Logika
didapat keputusan yang benar atas penyelesaian masalah tersebut. Cara berpikir yang demikian disebut logika.
Logika adalah ilmu kecakapan menalar atau berfikir dengan tepat ( The Science and art of correct thingking ) (Dr.W. Poespoprojo, 1989). Pengertian diatas mengindikasikan bahwa berfikir atau menalaar adalah kegiatan akal budi manusia untuk mengolah pengetahuan yang kita terima melalui panca indra dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran .
Berfikir menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah. Dalam katagori ini hasil lamunan dan hayalan tidak termasuk kegiatan berfikir. Suatu pemikiran dikatakan tepat dan jitu bila dilakukan dengan penganalisaan, pembuktian dengan alasan-alasan tertentu dan adanya kaitan antara yang satu dengan lainnya. Pemikiran yang demikian disebut dengan logis.
KEBENARAN
1. Teori Konsistensi : teori kebenaran salin berhubungan koheren, (KEBENARAN RASIO) Perumusan : Phytagoras dikembangkan = Hegel (abad 19)
Prinsip : Deduksi (umum khusus)
Tingkat kebenaran: kuat/lebih meyakinkan
- Sesuatu itu benar jika ia mengandung yang koheren, artinya kebenaran itu konsisten dengan kebenaran yang sebelumnya - Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dan pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui dan diakui benar.
- Suatu kepercayaan adalah benar bukanlah karena bersesuaian dengan fakta melainkan ia bersesuaian atau berselarasan dengan binaan pengetahuan yang kita miliki 20
- Matematika ialah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koheren, plato dan aristoteles mengembangkan teoti koherensia berdasarkan pola pemikiran yang dipergunakan euclid dalam pengukuran ilmu ukurnya. 2. Teori Korespondensi (KEBENARAN FAKTUAL)
Sesuatu itu benar jika ada yang dikonsepsikan sesuai dengan objeknya (fakta). Prinsip : Induksi (umum à khusus)
Tingkat kebenaran: agak rendah karena sifat metode induksi itu sendiri
negara RI adalah Jakarta karena faktanya memang demikian, bila dikatakan Bandung maka itu tidaklah benar
3. Teori Pragmatis
Pencetus : Charles S. Peirce (1835 – 1914) makalah tahun 1878” How to Make Our ideas Clear”
Para ahlinya : Willian james (1842 – 1910) John Dewey (1859 – 1952)
Tingkat kebenaran : Lemah karena ada unsur subyekti Sesuatu itu benar jika menimbulkan akibat positif
Benar tidaknya suatu pendapat , teori atau dalil semata-mata tergantung pada berfaedah tidaknya pendapat tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam penghidupannya, yaitu ada nilai praktis ada hasilnya.
ONTOLOGIS
Pengertian Ontologis
Ontologi berarti ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan yang sebenarnya: apakah hakikat dibalik alam nyata ini. Ontologi menyelidiki hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata yang sangat terbatas bagi pancaindra kita.
EPISTIMOLOGIS
Pengertian Epistimologis
Epistemologi adalah pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apakah pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan. Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui manusia. Epistemologi membahas sumber, proses, syarat, batas fasilitas dan hakikat pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya
Pengertian Aksiologis
manusia dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia. Untuk selanjutnya nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam kepribadian anak
Pada dasarnya , setiap ilmu memiliki dua macam objek , yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan,seperti tubuh manusia adalah objek material ilmu kedokteran.
Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan radil juga memiliki objek material dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak.
Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris,yang ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan adapun, objek formal,dan rasional adalah sudut pandang yang menyeluruh,radiakl,dan rasional tentang segala yang ada.setelah berjalan beberapa lama kajian yang terkait dengan hal yang empiris semakain bercabang dan berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan menampakkan kegunaan yang peraktis.inilah peruses terbentuknya ilmu secara bersenambungan .Will Durant
mengibaratkan filsafat bagaikan pasukan mariner yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infanteri.
Karena itu, filsafat oleh para filosofi disebut sebagai induk ilmu. Sebab,dari filsafat lah, ilmu-ilmu moderen dan konten pontemporer berkembang, sehingga manusia dapat menikmati ilmu-ilmu dan sekaligus buahnya,yaitu teknologi.
Penalaran juga merupakan kemampuan berfikir cepat, tepat dan mantap. Selain itu penalaran merupakan proses berfikir dan menarik kesimpulan berupa pengetahuan.
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara
bersungguh-sungguh. Namun bukan hanya manusia yang mempunyai pengetahuan binatang juga mempunyai pengetahuan. Perbedaan pengetahuan manusia dan hewan adalah hewan hanya diajarkan hal-hal yang menyangkut kelangsungan hidupnya (survival) contohnya apabila ada bencana mereka akan cepat bersembunyi atau mencari tempat yang aman sedangkan manusia dengan cara mengembangkan pengetahuannya dia akan berusaha menghindari dan mencari penyebab terjadinya bencana sampai bagaimana mengatasinya.
Nama logika untuk pertama kali muncul pada filusuf Cicero (abad ke -1 sebelum Masehi), tetapi dalam arti ‘seni berdebat’. Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke-3 sesudah Masehi) adalah orang pertama yang mempergunakan kata ‘logika’ dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita
Selain itu kata logika diturunkan dari kata “logike” (bahasa yunani), yang berhubungan dengan kata benda logos, suatu yang menunjukkan kepada kita adanya hubungan yang erat dengan pikiran dan kata yang merupakan pernyataan dalam bahasa. Jadi, secara etimologi, logika adalah ilmu yang mempelajari pikiran melalui bahasa. Logika juga bisa dikatakan penarikan kesimpulan dari apa yang dianggap benar dari suatu proses penalaran.
Dalam logika berfikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatannya. Karena berfikir lurus dan tepat, merupakan objek formal logika. Di samping dua filusuf di atas (Cicero dan
Alexander Aphrodisias) Aristoteles pun telah berjasa besar dalam menemukan logika. Namun, Aristoteles belum memakai nama logika. Aristoteles memakai istilah ‘analika’ dan ‘dialektika’. Analika untuk penyelidikan mengenai argumentasi yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang benar sedangkan dialektika untuk penyelidikan mengenai argumentasi yang bertitik tolak hipotsesis atau putusan yang tidak pasti kebenarannya
TEORI KORESPONDENSI TENTANG KEBENARAN