LEVERAGE
Definisi: penggunaan aset dan sumber dana oleh
perusahaan yang memiliki biaya/ beban tetap
dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial
pemegang saham
Keuntungannya: jika keuntungan yang diperoleh
lebih besar dari biaya aset dan sumber dananya.
Risikonya: jika keuntungan yang diperoleh lebih
rendah dari biaya tetapnya
LEVERAGE
Pengungkit dan struktur modal adalah konsep-konsep yang saling
terkait, yang dapat digunakan untuk meminimalkan biaya modal perusahaan dan memaksimalkan kemakmuran pemilik
perusahaan.
3 tipe pengungkit (LEVERAGE), yaitu :
Operating leverage: Merupakan hubungan antara pendapatan
dari penjualan perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT).
Financial leverage: Merupakan hubungan antara EBIT dengan
pendapatan per lembar saham (EPS).
Total leverage: hubungan antara operating leverage dan financial
FORMAT LAPORAN RUGI LABA & TIPE-TIPE LEVERAGE
Earnings before interest & taxes (EBIT )
Interest ( - )
Earnings before taxes (EBT )
Taxes ( - )
Earnings after taxes ( EAT )
Preferred stock dividends ( - )
Earnings available for common stockholders
FORMAT LAPORAN RUGI LABA (yang diperbaiki) & TIPE-TIPE LEVERAGE
Sales revenue Variable operating cost
Fixed operating cost ( - )
Gross profits
Operating expenses ( - )
Earnings before interest & taxes (EBIT )
Interest ( - )
Earnings before taxes (EBT )
Taxes ( - )
Earnings after taxes ( EAT )
Preferred stock dividends ( - )
Earnings available for common stockholders
Macam-macam biaya:
- biaya variabel: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya pemasaran langsung
- biaya tetap: depresiasi bangunan kantor dan pabrik,
kendaraan, peralatan kantor, asuransi kecelakaan, kesehatan, gaji manajer
- biaya semivariabel (biaya yang meningkat secara bertahap dengan kenaikan output): insentif manajer
Operating Leverage
Kasus 1
Turun 50%
MUla-mula Kasus 2 Naik 50%
Sales (units) Sales Revenue
Variable operating cost (-) Fixed operating cost (-)
500
Rp. 2.500.000 Rp. 5.000.000
ukuran kuantitatif sensitivitas laba operasi
perusahaan terhadap perubahan penjualan
DOL =
% perubahan EBIT
% perubahan Q (output) penjualan
DOL berdasarkan tingkat penjualan:
DOL (Q unit) = Q x (P-VC)
Q x (P-VC) - FC
DOL
Financial Leverage
Biaya keuangan tetap: bunga hutang dan dividen
saham preferen
Contoh:
F4 Foods adalah perusahaan makanan yang
mengharapkan EBIT sebesar Rp. 10jt pada th ini. Ia
menerbitkan obligasi senilai Rp 20jt dengan tingkat bunga
kupon 10% per th dan mengeluarkan 6.000 lembar saham
preferen dengan dividen tahunan Rp. 400/lembar. F4
Keterangan (dalam Rp) Kasus 1
Turun 40%
Mula-mula Kasus 2
Naik 40%
Devidend preferred stock Earning available for
common (1000 lembar)
6.000.000
EPS (earnings per share) 0
Turun 100%
2.400 4.800
DFL
(Degree of Financial Leverage)
ukuran kuantitatif sensitivitas EPS perusahaan terhadap
perubahan laba operasi perusahaan
DFL =
% perubahan EPS
% perubahan EBIT
Atau
DFL (Rp) EBIT = EBIT
EBIT – I - (PD/ (1-t))
Merupakan penggabungan antara financial leverage
(pengungkitkeuangan)
dengan operating leverage
(pengungkit operasi) DTL = DOL x DFL
Makin tinggi pengungkit operasi dan pengungkit keuangan
menyebabkan pengungkit total semakin tinggi. Semakin
rendah pengungkit operasi dan pengungkit keuangan
menyebabkan pengungkit total semakin rendah
Total Leverage
DTL
(Degree of Total Leverage)
DTL Q unit Penjualan = % perubahan EPS
% perubahan output penjualan
Atau
DTL (Q unit) = Q x (P-VC)
Q x (P-VC) - FC – I – (PD/ (1-t))
ANALISIS SIMPANG IMPAS (BREAK EVEN ANALYSIS)
Digunakan perusahaan untuk :
A) menentukan tingkat operasi yang dibutuhkan untuk
menutup semua biaya operasi
B) mengevaluasi profit yang dihasilkan berdasarkan tingkat
penjualan yang bervariasi.
EBIT = (( PxQ ) – FC – ( VCxQ ))
0 = Q ( P – VC ) – FC
Q = FC
P - VC
CONTOH:
Desta Disk adalah toko kaset khusus anak-anak, memiliki biaya
operasi tetap Rp. 2500.000; harga jual per kaset Rp. 10.000 dan biaya operasi variabel per unit Rp. 5000. Berdasarkan persamaan di atas maka besarnya jumlah kaset yang harus terjual agar
kondisi impas adalah:
Q = Rp. 2500.000 = Rp. 2500.000 = 500 unit Rp.10.000-Rp. 5000 Rp. 5000
TR = P x Q
Merupakan gabungan pendanaan jangka
panjang perusahaan dalam bentuk hutang
jangka panjang, dan modal sendiri (
equity
)
Membahas bagaimana proyek-proyek
didanai (
financial decision
)
Risiko keuangan dalam kaitannya dengan struktur modal
Risiko tidak solvabel.
levered firm & unlevered firm
Risiko atas semakin kecilnya bagian laba
Efek financial leverage terhadap EPS
Contoh:
TILA Company perusahaan soft drink hendak menyusun
keputusan struktur modalnya. Diperoleh estimasi
penjualan dan berbagai tingkat EBIT dari
Probability of sales .25 .5 .25
Sales revenue
(-) fixed operating costs (-) variable operating costs
$ 400 200 200
$ 600 200 300
$ 800 200 400
EBIT $ 0 $ 100 $ 200
Struktur modal TILA Company:
Long term debt : $ 0
Perusahaan menggunakan 3 alternatif struktur modal,
jika ukuran struktur modal ini menggunakan debt ratio,
maka rasio- rasio yang terkait adalah 0%, 30%, dan
60%.
Asumsinya:
1.
Perusahaan tidak memiliki hutang lancar
2.Struktur modalnya terdiri dari equity semua.
3.Total kapital konstan , bagaimanapun
Hubungan antara struktur modal dengan
berbagai alternatif debt ratio TILA
Company:
Tingkat hutang, tingkat bunga serta jumlah
pembayaran bunga tahunan berdasarkan berbagai
alternatif struktur modal:
Capital
structure debt ratio
Perhitungan EPS untuk masing-masing debt ratio yang terpilih pada TILA Company
DEBT RATIO=O%
Probability of EBIT .25 .5 .25 EBIT
(-)interest
Net profit before tax (-)taxes (T=40%) Net profit after taxes EPS (25 shares)
DEBT RATIO=30%
Probability of EBIT .25 .5 .25
EBIT
(-)interest
Net profit before tax (-)taxes (T=40%)
DEBT RATIO=60%
Probability of EBIT .25 .5 .25 EBIT
(-)interest
Net profit before tax (-)taxes (T=40%) Net profit after taxes
EPS (10 shares)
Dari tabel-tabel diatas tampak
bahwa leverage factor yang lebih
besar menyebabkan bagian laba
untuk pemegang saham berkurang,
namun EPS meningkat.
Soal
no 3
PT ANGKASA memiliki EBIT Rp.50.000.000. Struktur modal yang dimiliki adalah Rp. 100.000.000 yang hanya berasal dari modal sendiri berupa saham biasa (200.000 lembar dengan harga@ Rp.500). PT. ANGKASA memiliki 2 alternatif dalam menyusun struktur modalnya,yaitu;
100% modal berasal dari equity
Menggunakan hutang yang diukur dari debt ratio sebesar 25%,
dengan tingkat bunga 10%
Jawaban :
Debt
Ratio
Total
Aset
Debt
Equity
Share of
Common
Stock
outstanding
0%
100 juta
0
100 juta
200.000
Capital Structure debt ratio
Debt Interest Rate Interest
0% 0 - 0
25% 25 juta 10% 2,5 juta
Perhitungan EPS
1. Debt Ratio 0 %
EBIT 50.000.000
(-) Interest 0
EBT 50.000.000
(-) Tax (20.000.000)