• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan Ke 5 (Struktur Atom)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertemuan Ke 5 (Struktur Atom)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Nurun Nayiroh, M.Si

FISIKA MODERN

PERTEMUAN KE-5

PENDAHULUAN

Konsep atom telah muncul sejak filosof-filosof kuno: ARAB, YUNANI.

Struktur Materi :

Struktur kontinu : benda atau materi dapat terus dibagi sampai tak berhingga kecilnya.

Struktur diskrit : materi tersusun dari bagian terkecil yang tak terbagi lagi, disebut ATOM.

ABAD KE V SM →Anaxagoras, Leucippus, Democritus (ahli filsafat Yunani) mempostulatkan “semua materi tersusun dari partikel-partikel yang disebut atom” →yang artinya tak dapat dibagi lagi.

Pengertian atom secara ilmu pengetahuan baru kemudian dikemukakan oleh DALTON (1803), dan penyelidikan mengenai struktur materi dan penyusunan dasar-dasar teori atom dimulai sejak orang mengembangkan ilmu kimia.

1803 : J. Dalton mengemukakan bahwa unsur kimia saling bereaksi dalam perbandingan berat tertentu →membentuk atom majemuk (yang kemudian disebut MOLEKUL)

1811 : Avogadro menyatakan “bermacam-macam gas dalam volume yang sama mengandung sejumlah molekul yang sama, apabila suhu dan tekanan sama

1815 : Prout, berdasarkan pengamatan bahwa berat atom unsur mendekati bilangan bulat, mengajukan hipotesis bahwa atom hidrogen merupakan satuan pembentuk unsur yang lebih berat

1911 : Perrin dengan teliti menentukan jumlah molekul dalam 1 gramol (bilangan Avogadro): NA = 6,022 × 1023

grammol-1

Sampai saat itu orang telah dapat

menentukan diameter atom, akan tetapi

belum mengetahui struktur atom

STRUKTURNYA APA?

(2)

Partikel Dasar

a. Elektron

1833 : Percobaan elektrolisis Faraday membuktikan bahwa benda bersifat listrik

1874 : Stoney mengemukakan hipotesis bahwa mungkin dalam alam terdapat satuan listrik, yaitu jumlah listrik yang harus dialirkan melalui larutan untuk dapat melepaskan pada elektrode satu atom H, atau suatu unsur lain yang ekivalen. Satuan ini oleh Stoney diberi nama ELEKTRON. 1879 : Sir William Crooks dalam mempelajari sifat-sifat bunga api listrik dalam tabung hampa menunjukkan adanya suatu sinar yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Sinar ini diberi nama SINAR KATODE.

1897 : Sir J.J. Thomson membuktikan bahwa sinar katode terdiri dari partikel bermuatan negatif sesuai dengan hipotesis Stoney Thomson memberinya nama ELEKTRON

b. Proton

Dari percobaan tabung hampa kemudian ditemukan adanya sinar yang bermuatan positif yang sering disebut “sinar saluran”, yang massa dan muatannya bergantung pada sifat dan jenis gas sisa yang terdapat dalam tabung.

Partikel bermuatan satu dengan nilai e/m maksimum didapatkan bila gas sisa adalah hidrogen.

Ternyata partikel ini, yang disebut PROTON mempunyai sifat yang sama dengan hidrogen. Dari percobaan lebih lanjut dapat dibuktikan bahwa proton ini tidak lain adalah inti hidrogen.

c. Neutron

Dari kenyataan bahwa dalam inti atom terdapat elektron yang bermuatan negatif dan proton yang bermuatan positif, menyebabkan Rutherford dalam tahun 1920 meramalkan adanya partikel netral sebagai akibat penggabungan proton dan elektron. Partikel ini diberi nama NEUTRON, yang baru kemudian dalam tahun 1932 dapat dibuktikan kebenarannya oleh Chadwick

Ketiga partikel, elektron, proton dan neutron merupakan partikel yang dikenal sebagai partikel stabil. Disamping ketiga partikel stabil tersebut, ada lagi beberapa partikel yang tak stabil yang hanya dapat hidup untuk jangka waktu tertentu saja.

d. Positron

Andersen (1932) dalam penelitiannya dengan sinar kosmik menemukan partikel yang dalam medan listrik dan medan magnet mempunyai sifat yang berlawanan dengan elektron, walaupun massanya dapat dibuktikan sama besar. Partikel ini disebutnya POSITRON

e. Neutrino dan Antineutrino

Untuk mempertahankan hukum kekekalan massa dan energi dalam peristiwa peluruhan beta, perlu dimasukkan lagi suatu partikel baru dengan beberapa sifat yang dihipotesiskan.

(1927) Pauli mengajukan postulat bahwa partikel baru ini, yang dinamakan NEUTRINO, diciptakan dan dipancarkan pada setiap proses peluruhan beta. Neutrino mempunyai massa hampir sama dengan nol dan muatan sama dengan nol, karena itu sulit untuk berinteraksi dengan benda sehingga sulit untuk dideteksi.

Neutrino dipancarkan pada proses pemancaran negatron (elektron negatif) dan ANTINEUTRINO dipancarkan pada proses pemancaran positron.

f. Meson

Untuk menerangkan sifat ikatan dalam inti, Yukawa (1935) mengajukan postulat adanya partikel dengan massa antara elektron dan proton.

(3)

Beberapa Jenis Satuan:

Satuan cgs [cm, gram, sekon (detik)], Satuan mks [m, kg, sekon (detik)]

Si (System Internationale) digunakan satuan : panjang : m

arus listrik : ampere (A)

gaya: Newton = kg.m/s2, dyne = g.cm/s2

massa : kg suhu : derajad (oC)

waktu : detik

banyak bahan : mol (gmol)

energi: joule = newton.m = kg.m2/s2, erg = dyne.cm =

g.cm2/s2

Struktur Atom

Dengan penemuan partikel dasar seperti tersebut di atas, pertanyaan yang kini muncul adalah bagaimanakah partikel tersebut tersusun membentuk atom unsur-unsur. Suatu gambaran sederhana diberikan oleh Thomson (1910), dimana atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan merata, di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama dengan muatan positif.

a. Penemuan elektron

Sejak Faraday menemukan hukum-hukumnya mengenai elektrolisa, orang mulai berpendapat tentang adanya sifat atomistik terdapat pada muatan listrik

Ini terlihat bahwa untuk mengendapkan ion-ion monovalen diperlukan muatan listrik yang sama banyaknya setiap gram ionnya

Maka tiap ion diperkirakan membawa muatan keunsuran listrik dan oleh STONEY catu keunsuran ini disebut : ELEKTRON

KONDUKSI LISTRIK DALAM LARUTAN

Apabila 2 elektrode tembaga (Cu) dicelupkan dalam larutan tembaga sulfat (CuSO4) dan

dihubungkan dengan baterai yang memberikan beda potensial melewati larutan, suatu arus akan mengalir dalam elektrolit dan tembaga terdeposit pada katode.

Proses elektrolisa terjadi jika arus listrik melewati suatu larutan garam inorganik dalam air

Reaksi tsb selalu

mengakibatkan oksidasi atau reduksi bahan elektrode dan elektrolit

Faraday menemukan dua hukum yang menentukan jumlah bahan yang terdeposit selama elektrolisa

Konduksi listrik melalui larutan

HUKUM I : menyatakan bahwa massa m (g) dari setiap bahan yang dibebaskan dari larutan sebanding dengan kuantitas listrik Q (Coulomb) yang melewati larutan

HUKUM II : menyatakan bahwa massa dari bahan yang dibebaskan oleh kuantitas listrik yang sama adalah sebanding dengan ekuivalensi kimianya

1 mol dari setiap ion monovalen dibebaskan oleh kuantitas listrik yang sama selama elektrolisa dan kuantitas listrik tsb dinamakan : KONSTANTE FARADAY F

F = 9,648456 × 104C/mol

dimana :

(4)

Hukum-hukum Faraday diringkas dalam persamaan :

dimana :

n = jumlah mol yang dibebaskan F = konstante faraday

I = arus (ampere)

z = valensi ion yg dibebaskan F = NA e

t = waktu (detik) (jumlah muatan ion)

Sekarang diketahui bahwa konduksi melewati cairan timbul dari adanya ion-ion atom atau grup atom membawa muatan listrik positif atau negatif

Arus dibawa oleh pergerakan ion-ion yg melewati larutan di bawah pengaruh medan listrik :

- ion-ion tembaga membawa 2 muatan positif : Cu2+

- ion-ion sulfat membawa 2 muatan negatif : SO4

2-Dalam larutan CuSO4menjadi terionisasi : CuSO4→Cu2++ SO

4

2-- Cu2+ditarik katode : terdeposit sebagai metal tembaga

- SO42-menuju ke anode : SO

42-+ Cu →CuSO4+ 2

KONDUKSI LISTRIK DALAM GAS

Elektron ditemukan dalam rangka penyelidikan hantaran kelistrikan di dalam gas yang bertekanan rendah.

Pada tekanan udara normal : bersifat sebagai isolator Diperlukan E ≈3 MV/m supaya terjadi konduksi listrik

Jika tekanan dikurangi dan pada elektrode dipasang beda potensial:

- terjadi lucutan listrik - gas memancarkan cahaya Pada tekanan ~ 1 mmHg : - timbul warna biru pada katode - ruang gelap Faraday

Pada tekanan ~ 1 μmHg : timbul ruang gelap Crookes Pada keadaan hampir hampa :

- ruang gelap Crookes mengisi hampir seluruh ruangan - dinding menyala hijau

- suatu sinar tak nampak (disebut SINAR KATODE) memancar dari katode :

- Dapat membentuk bayangan benda - Disimpangkan oleh medan listrik & magnet - Dapat menghitamkan plat fotografi - Dapat menembus metal tipis

(5)

Penentuan e/m Dengan Metode THOMSON

Jika pada K dan A dipasang tegangan tinggi V : sinar katode akan dipancarkan dari K ke A Energi kinetik partikel : ½ mv2= eV m : massa e : muatan elektron v : kecepatan elektron V : beda potensial Partikel bergerak beraturan dan mengenai dinding di s

Jika lempeng kapasitor di belakang A dipasang tegangan V’, maka partikel akan mengalami gaya: F = eV’/d = eE →partikel menyimpang y’, dimana : E = V’/d (medan listrik)

Untuk mengembalikan noda fluoresensi pada titik s dipasang medan magnet B, sehingga : eE = Bev dan v = E/B

Dengan menggunakan Hukum Newton II: eE = m(d2y/dt2) = ma, e/m = 2 yv2/El2 Karena : v = E/B dan y = ly’/2L, maka: Peralatan yang digunakan oleh Thomson

untuk menentukan (e/m) adalah sebuah tabung hampa tinggi yang dilengkapi dengan elektrode (A dan K)

Dengan mengetahui beberapa ukuran geometri alat: l = panjang lempeng kapasitor

d = jarak antara lempeng kapasitor

L = jarak antara pusat kapasitor dengan layar Maka harga e/m dapat diukur, dari pengukuran yang seksama : e/m = 1,7588 × 1011C/kg.

Penentuan Muatan Elektron

Salah satu cara sederhana menggunakan percobaan Millikan Jika dipasang tegangan antara lempeng kapasitor = V

1) Gaya listrik dapat mengimbangi gaya berat, tetes minyak terlihat melayang qV/d = (4π/3) a3g(ρ-ρ

o) ………(1)

dimana : d = jarak keping (lempeng) a = jari-jari tetes g = percepatan gravitasi ρ= rapat minyak ρo= rapat udara

Apabila tegangan listrik ditiadakan →tetes akan jatuh dan mengalami gesekan udara

Andaikan kelajuan maksimal = vo

→menurut Stokes : 6πaηvo= (4/3)πa3g(ρ-ρo) ...(2) η: koefisien viskositas udara

Dengan eliminasi jari-jari tetes a, diperoleh :

...(3)

Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar:

Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Bila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik kekutub positif medan listrik.

(6)

Dengan mengadakan pengukuran terhadap berbagai tetes minyak : Millikan memperoleh bermacam-macam harga q →e = 1,591 × 10-19

Coulomb

Eksperimen selanjutnya dengan metode ini diperoleh : e = 1,602 × 10-19Coulomb

2) Tetes minyak tidak setimbang dalam medan listrik jika tetes bergerak mencapai kelajuan maksimum = vx, menurut Stokes :

Persamaan (2) dan (3) memberikan : q/V = 6πaη(vo+ vx)

Untuk menghilangkan jari-jari a dipakai persamaan (2)

Dengan menggunakan besaran-besaran elektronik yang dihasilkan dengan metode di atas:

e/m = 1,7588 × 1011C/kg e = 1,6022 × 10-19C Maka dapat dihitung massa elektron, yaitu me= e ÷ (e/m) = (1,6022 × 10-19)/(1,7588 × 1011)

me= 9,1096 × 10-31kg

MODEL-MODEL ATOM

Tahun 1910 secara eksperimental dapat ditunjukkan bahwa atom-atom terdiri dari elektron-elektron (yaitu hamburan sinar-X oleh atom, efek fotolistrik, dll.)

A. MODEL ATOM THOMSON

Atom merupakan bola bermuatan positif serba-sama yang mengandung elektron

Model atom Thomson : model plum-pudding (kue) karena menyerupai kue yang berkismis

J.J. Thomson mengajukan suatu model atom:

Elektron-elektron yang bermuatan negatif terletak dalam suatu muatan positif yang terdistribusi kontinyu”. Distribusi muatan positif diandaikan berbentuk bola dengan jari-jari ~ 10-10m

Karena atom-atom pada umumnya netral, maka selain atom mempunyai muatan negatif –Ze, atom juga terdiri dari muatan positif yg besarnya sama dengan muatan negatifnya.

B. MODEL ATOM RUTHERFORD

Dari eksperimen diperoleh hasil bahwa hampir semua partikel menembus keping emas Tetapi terjadi keistimewaan bahwa ada partikel yang dihamburkan balik diperoleh 1 partikel diantara 8.000 partikel yang dibelokkan dengan sudut > 90o

(7)

25

Percobaan Hamburan Sinarα Teori Hamburan Rutherford

Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, Rutherford menarik kesimpulan bahwa :

1. Atom sebagian besar tediri dari ruang hampa dengan satu inti yang bermuatan positif dan satu atau beberapa elektron yang beredar disekitar inti.

2. Atom secara keseluruhan bersifat netral, muatan positif pada inti sama besarnya dengan muatan elektron yang beredar di sekitarnya. 3. Volume inti << volume atom

4. Inti dan elektron tarik-menarik →gaya sentripetal. 5. Pada reaksi kimia, inti atom tidak mengalami perubahan. Yang

mengalami perubahan ialah elektron-elektron pada kulit terluar.

datom≈ 1 Å = 10-8cm

(8)

Menurut Rutherford, elektron-elektron beredar di sekeliling inti. Jika jari-jari lintasan elektron r, energi potensial elektron pada orbitnya:

e adalah muatan elementer, dan m adalah massa elektron

Gaya tarik-menarik antara inti dan elektron sama dengan gaya sentripetal yang bekerja pada elektron

Sehingga energi kinetik elektron pada orbitnya, dari Ek = ½ m v2

Energi total elektron:

dimana

Kelemahan teori atom Rutherford adalah :

Lintasan elektron tidak lagi berupa lingkaran, tetapi berupa pilin (seperti Obat Nyamuk) yang pada akhirnya elektron jatuh ke dalam inti, sehingga atom itu tidak stabil.(Tidak dapat menjelaskan kestabilan atom)

Bila lintasan elektron semakin menciut, periode putaran elektron menjadi semakin kecil, Frekuensi gelombang yang dipancarkan berubah pula. (Tidak dapat menjelaskan spektrum garis atom hidrogen)

SPEKTRUM ATOM

SPEKTRUM ATOM HIDROGEN

Dalam model atom Rutherford : elektron berputer mengelilingi inti (untuk mengatasi gaya Coulomb)

Teori elektromagnet : “partikel bermuatan (e-) yang bergerak akan memancarkan gelombang elektromagnet (Bremstrahlung)”

atom tidak stabil →orbit elektron berbentuk spiral →elektron ditangkap oleh inti

Karena memancarkan gelombang e.m.→spektrum kontinyu Kenyataan : spektrum atom berbentuk diskrit (berupa garis-garis) (1859) : Kirchhoff menyatakan bahwa masing-masing unsur memperlihatkan suatu spektrum karakteristik

(1885) : Balmer dan Rydberg menemukan rumusan distribusi garis dalam suatu spektrum. Rumusan tsb memperlihatkan bahwa spektrum atom dapat memberikan berbagai informasi tentang struktur atom

(9)

Rumus empiris Balmer :

n = 3, 4, 5, …. dimana :

R = tetapan Rydberg = 1,097 × 107/m

c =λυ →(1/λ) = υ/c = σ(bilangan gelombang)

Untuk atom-atom unsur alkali (Li, Na, K, …)

a,b = konstante deret utama m = bilangan bulat tertentu (tetap) n = bilangan bulat variabel

Konsep Atom Menurut Bohr

Hasil pengamatan spektroskopis terhadap spektrum atom Hidrogen telah membuka kelemahan-kelemahan model atom Rutherford.

Dari kenyataan ini dapat ditafsirkan beberapa kemungkinan: 1. Model atom Rutherford salah, atau

2. Teori Elektrodinamika klasik salah, atau

3. Model atom Rutherford dan teori Elektrodinamika klasik hanya berlaku untuk batas-batas tertentu.

Pada tahun 1913, Niels Bohr (1885-1962) menyusun model atom Hidrogen berdasarkan model atom Rutherford dan teori Kuantum Planck.

35

hanya dapat berputar pada lintasan tertentu tanpa memancarkan atau energi. Lintasan ini disebut lintasan stasioner. Besar momentum anguler elektron pada lintasan stasioner ini adalah :

dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan hadalah konstanta Planck.

Jari-jari Lintasan Elektron

Elektron yang jari-jari lintasannya r memiliki, persamaan umum untuk sembarang lintasan :

dengan r1= 0,53 Å (jari-jari Bohr), dan n = 1,2,3,… dst. Model Bohr untuk atom hydrogen

πε

(10)

Kecepatan elektron dalam orbit :

dimana: n = 1,2,3,…

Untuk tingkat dasar : n =1 & Z = 1

Spektrum Gas Hidrogen Menurut Bohr

Bila elektron meloncat dari lintasan yang energinya tinggi ke lintasan yang energinya rendah, dipancarkan energi sebesar E=h.f mengikuti spektrum “LBPBP” (Lyman, Balmer, Paschen, Brackett, Pfund), dengan persamaan :

nA = Kulit yang dituju nB = Kulit yang ditinggalkan

R = 1,097.10-7m

Deret Lyman (Ultra Ungu)

nA = 1 dan nB = 2, 3, 4 ….

Deret Balmer (Cahaya tampak)

nA = 2 dan nB = 3, 4, 5, ….

Deret Paschen (Inframerah I)

nA = 3 dan nB = 4, 5, 6, ….

Deret Brackett (Inframerah II)

nA = 4 dan nB = 5, 6, 7, ….

Deret Pfund (Inframerah III)

nA = 5 dan nB = 6, 7, 8, ….

Energi

Energi untuk kulit ke-n memenuhi persamaan :

Apabila terjadi perpindahan (transisi) elektron dari satu kulit ke kulit yang lain, maka memerlukan energi :

Besarnya energi yang diperlukan atau dipancarkan sebesar:

λ = =

h = tetapan Planck = 6,6.10-34Js

f = frekuensi foton (Hz)

c = cepat rambat cahaya = 3.108m/s

λ = panjang gelombang foton (m)

! " #

(11)

Energi Ionisasi

Untuk membangkitkan elektron dari kuantum nA ke kuantum nB diserap energi sebesar:

dengan

sehingga

Dengan mensubstitusikan nilai m,e,k,h maka diperoleh

Bila elektron terbangkit sampai kuantum , maka elektron itu lepas dari lingkungan atom dan atom tersebut menjadi ion (+).

Energi yang diserap untuk meng-ion-kan atom disebut Energi Ionisasi. Besar Energi Ionisasi atom Hidrogen:

untuk n = 1 →E = 13,6 eV

Sebaliknya jika ion Hidrogen mengikat sebuah elektron akan dipancarkan energi sebesar:

Besar Frekuensi foton yang dipancarkan:

untuk n = 2 diperoleh frekuensi yang sesuai dengan salah satu deret balmer

Afinitas Elektron

Elektron yang terlepas dari susunan atom akan

ditangkap oleh struktur atom yang lain.

Kemampuan sebuah atom untuk menangkap

elektron bebas disebut sebagai

Afinitas

Elektron.

Dan atom tersebut menjadi ion (-)

44

Kelebihan model Bohr

Keberhasilan teori Bohr terletak pada

kemampuannya untuk meramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen.

(12)

Kelemahan

Struktur garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi teori Bohr tetapi teori ini tidak pernah berhasil memerikan spektrum selain atom hydrogen

Belum mampu menjelaskan adanya stuktur halus (fine structure) pada spectrum, yaitu 2 atau lebih garis yang sangat berdekatan

Belum dapat menerangkan spektrum atom kompleks Itensitas relatif dari tiap garis spektrum emisi.

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana penanganan limbah padat proses produksi yang dilakukan oleh pabrik makanan olahan (food division) PT..

tetapi juga melihat bentuk yang terbaik atau yang paling tepat. Ini berarti bahwa kita cenderung melihat objek tidak sebagai objek itu sendiri, tetapi sesuai dengan apa yang

• Server mempunyai perangkat lunak yang diinstal dan memungkinkannya untuk memberikan informasi (email atau halaman web), untuk host lain pada jaringan.. • Setiap

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa akibat hukum dari perceraian atas perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum adat Tionghoa apabila ditinjau dari harta perkawinan yang

IMPLEMENTASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADVENTURE GAME DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia

Persentase (% ) Provinsi Dengan Angka Kasus Baru Tb Paru Bta Positif/ Cdr (Case Detection Rate) Minimal 70 % 11. Persentase (% ) Provinsi Mencapai Angka Keberhasilan Pengobatan

Menurut Duchesneau et al.(dalam Staw 1991),wirausaha yang berhasil adalah mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang juga wirausaha, karena mereka memiliki pengalaman luas dalam

 development of CO 2 emissions reduction scenarios, including the introduction of a total carbon emission cap, the introduction of new power generation technologies