• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Kariogenik dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Anak-anak Penderita Karies Gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Kariogenik dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Anak-anak Penderita Karies Gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan 2015"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI PENYULUHAN

Pengertian makanan kariogenik

Makanan kariogenik adalah makanan manis yang lengket yang dapat menyebabkan karies gigi.

Jenis makanan kariogenik

Ada banyak macam makanan yang dijual bebas sebagai makanan cemilan, akan tetapi ada jenis makanan tertentu yang dapat menyebabkan karies gigi makanan manis yang banyak mengandung gula atau sukrosa. makanan-makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat merusak gigi seperti permen, coklat, biskuit dan lain sebagainya

Didalam makanan terdapat beberapa kandungan 5. Coklat :

- 99,8% (gula) 6. Susu :

(2)

- 12-16% gula - 55-64% susu 8. permen :

- 65,25% gula

HUBUNGAN MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KARIES GIGI

Makanan manis atau makanan kariogenik bertahan 20- 30 menit tidak berbahanya. Akan tetapi apabila lebih dari 20 menit makanan tersebut akan bersifat asam dan gigi akan mengalami kerusakan lebih cepat karena keadaan ini. Setelah memakan makanan kariogenik pH plak akan menurun dengan cepat yang dapat menghancurkan email . pH ini akan bertahan dalam waktu 30 sampai 60 menit sebelum mencapai pH normal.

Sebaiknya dalam sehari kebiasaan mengemil dibatasi 4 kali/ hari untuk total makanan kariogenik dan 3 kali/minggu agar gigi mempunyai waktu untuk menetralisir asam yang ada dalam mulut (Ramadhan, 2010).

Kebiasaan mengemil makanan manis diluar jam makan utama yakni makan pagi, siang dan malam juga mempengaruhi terjadinya karies gigi. Karena pada waktu jam makan utama, air ludah yang dihasilkan cukup banyak sehingga mambantu membersihkan gula dan bakteri yang menempel pada gigi

(3)

gula sukrosa tersembunyi dalam permen loli serta permen loli lebih bersifat lengket dan keras dibandingkan dengan coklat batangan

Pengertian karies gigi

Gigi berlubang atau karies gigi berasal dari bahasa Yunani yakni “ Ker”

yang berarti kematian. Dalam bahasa Latin berarti kehancuran atau lubang Menurut Sunawinata (2009) karies gigi berasal dari bahasa Latin yang berarti kebusukan. Pembentukan lubang pada gigi disebabkan oleh kuman yang disebut Streptococcus. Steptococus ini mengikis daerah email gigi, apabila daerah email gigi sudah berlubang maka bakteri mulut lainnya terutama lactobakteriusakan menerobos kebagian dentil dibawahnya dan menyebabkan

kehancuran gigi yang lebih lanjut melalui bakteri campuran.

Tempat-tempat yang mudah terkena karies gigi biasanya adalah pada daerah-daerah gigi yang sukar dibersihkan, seperti mahkota geraham pada parit-parit yang kecil. Selain itu juga pada daerah celah gigi yang sulit dicapai oleh sikat gigi.

(4)

Karies gigi bisa terjadi dengan bentuk yang bermacam-macam yakni:

a. Karies gigi yang lubangnya masih kecil tapi sudah dalam dan menyebabkan gigi sering sakit.

b. Karies gigi yang dari luar tampak masih kecil tapi didalam sudah berlubang besar.

c. Karies gigi yang dari luar sudah besar dan makin kedalam makin besar lagi.

d. Karies gigi yangterjadi dibanyak tempat disatu gigi.

Penyebab karies gigi

Menurut Ginting (1992) faktor-faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya karies gigi antara lain adalah sebagai berikut :

a. Bakteri atau kuman

Pada percobaan dengan binatang pada tahun limapuluhan Orland dan Keyes memperlihatkan besarnya peran bakteri dalam pembentukan karies. Pada tahun 1960 Keyes melakukan ujicoba lagi dengan memasukan kuman sejenis streptococcus dan jenis kuman strain lactobasilus pada kera yang bebas kuman

(5)

Kuman tersebut dapat tumbuh subur pada suasana yang asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya polisakarida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Didalam mulut kita terdapat banyak kuman, akan tetapi ada dua jenis kuman yang sangat mempengaruhi terjadinya karies gigi yakni kuman Streptococus dan Stapilococus. Kedua bakteri ini membentuk asam yang berasal dari gula yang terkandung dalam makanan, yang melengket pada permukaan gigi. Asam ini kemudian melarutkan email gigi dan menyebabkan gigi berlubang (Srigupta, 2004). b. Faktor keturunan dan bawaan lahir

Ibu, ayah, atau keluarga bisa menurunkan keadaan giginya kepada seorang anak.Gigi mulai terbentuk saat seseorang masih didalam kandungan. Makin sehat makanan yang dikonsumsin ibu saat hamil maka kemungkinan gigi anaknya akan bagus, kuat dan tidak mudah berlubang. Makanan seperti buah-buahan segar, sayuran segar, kacang-kacangan dan susu adalah contoh makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu saat sedang hamil agar anaknya mempunyai gigi yang sehat.

c. Faktor kesehatan anak

(6)

tahun akan menyebabkan gigi anak cokelat, kuning sampai kehitam-hitaman. Biasanya gigi anak tersebut rapuh sehingga lebih mudah berlubang.

d. Makanan kariogenik

Makanan manis mempengaruhi terbentuknya karies gigi. Di Amerika serikat saat produksi makanan berbahan gula mulai marak jumlah penderita gigi berlubang juga mulai mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan jenis gula atau sukrosa manambah cepat terjadinya karies gigi, terutama pada anak-anak yang senang mengkonsumsi makanan manis ini. Susu terutama susu coklat yang diminum sebelum tidur tanpa membersihkan mulut atau menyikat gigi juga mempengaruhi terjadinya karies gigi. Selain itu makanan lain seperti sirup, minuman soda atau softdrink juga harus dihindari. Hubungan gula dalam snack dengan karies lebih besar dari total diet karena snack lebih sering dimakan dalam frekuensi tinggi.

e. Makanan asam

(7)

f. Umur

Menurut Tarigan (1993) sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut gigi geligi :

1) Periode gigi campuran, disini gigi geraham paling sering terkena karies. Menurut Wong (2009) umur yang paling rentan terjadi karies gigi adalah pada saat anak berusia 4 s/d 8 tahun dimana anak mengalami gigi campuran.

2) Periode pubertas (remaja) umur antara 14 s/d 20 tahun

Pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan pembengkakan gusi, akibatnya adalah penderita malas menyikat gigi, sehingga kebersihan mulut kurang terjaga.

3) Umur antara 40 s/d 50 tahun

Pada usia ini sudah terjadi resesi atau penurunan gusi sehingga sisa makanan lebih sukar dibersihkan.

g. Lingkungan gigi ( saliva, fluor dancairan celah gusi)

Menurut Edwina dan Selly (1992) dalam keadaan normal gigi selalu dibasahi oleh saliva.Saliva ini mampu meremineralisasi karies yang masih dini karena banyak mengandung ion kalsium dan fosfat. Kemampuan saliva meremineralisasi akan bertambah dengan adanya ion fluor. Keberadaan fluor ini menahan terjadinya karies gigi, oleh karena itu walaupun kita mengkonsumsi makanan kariogenik maka tidak akan terjadi karies pada waktu sehari atau sebulan melainkan dalam hitungan tahun.

(8)

Menurut Ramadhan (2010) ada cara menyikat gigi yang benar, yakni ; 1) Bersihkan permukaan gigi bagian luar yang menghadap kebibir dan pipi. Mulai dari rahang atas dahulu baru kemudian kerahang bawah.

2) Bersihkan seluruh permukaan kunyah pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan maju mundur sebanyak 10-20 kali. Lakukan pada rahang atas terlebih dahulu kemudian dilanjutkan pada rahang bawah.Letakan bulu sikat tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi.

3) Bersihkan permukaan gigi yang menghadap kelidah dan langit-langitdengan menggunakan teknik modifikasi Bass untuk bagian lengkung gigi. Untuk lengkung gigi bagian depan sikat gigi dengan cara memegang sikat gigi secara vertical menhadap kedepan. Lalu gunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi.

4) Terahir sikat lidah untuk membersihkan bakteri yang berada dipermukaan lidah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyikat gigi, diantaranya, waktu menyikat gigi.Dokter gigi sering menyarankan untuk menyikat gigi sebelum tidur dikarenakan pada saat tidur, air ludah berkurang sehingga asam yang dihasilkan oleh plak menjadi lebih pekat sehingga kemampuan untuk merusak gigi menjadi lebih besar.Selain itu sikat gigi juga harus dilakukan pada saat sesudah makan (Ramadhan, 2010).

(9)

setiap hari dengan urutan yang sama. Hal ini dilakukan untuk menghindari ada bagian gigi yang tidak disikat giginya.

Proses terjadinya karies gigi

Didalam mulut kita terdapat berbagai macam bakteri.Salah satu bakteri tersebut adalah Streptococus.Bakteri ini berkumpul membentuk suatu lapisan lunak dan lengket yang disebut dengan plak yang menempel pada gigi. Sebagian plak dalam gigi ini mengubah gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan dan minuman yang masih menempel di gigi menjadi asam yang bisa merusak gigi dengan cara melarutkan mineral-mineral yang ada dalam gigi. Proses menghilangnya mineral dari struktur gigi ini disebut dengan demineralisasi, sedangkan bertambahnya mineral dalam struktur gigi disebut dengan remineralisasi. Karies gigi terjadi karena proses demineralisasi lebih besar daripada remineralisasi. Pada tahap awal terbentuknya karies gigi adalah terbentuknya bintik hitam yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi. Apabila bintik ini dibiarkan maka akan bertambah besar dan dalam. Apabila karies ini belum mencapai email gigi maka belum terasa apa-apa. Akan tetapi apabila sudah menembus email gigi baru akan terasa sakit (Ramadhan, 2010).

Pencegahan

(10)

1. Menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor dua kali sehari yaitu

2. Menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi dengan benar, 3. Fissure sealant atau menutup celah gigi, dan

4. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat memperlambat terjadinya karies seperti ikan, teh dan apel.

(11)

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN MAKANAN KARIOGENIK DENGAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP PENGETAHUAN ANAK-ANAK PENDERITA KARIES

GIGI

DI SD NEGERI 068004 PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN 2015

Nama responden :

Umur :

Kelas :

Pengetahuan

1. Apakah kamu pernah mendengar istilah tentang makanan kariogenik ?

a. Ya (3) b. Tidak (1)

2. Menurut kamu apa yang dimaksud dengan makanan kariogenik ? a. Makanan bewarna dan manis (2)

b. Makanan cepat saji dan berpengawet (1)

(12)

3. Menurut kamu apa saja sifat dari makanan kariogenik ? a. Manis dan tidak sehat (2)

b. Banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di mulut (3)

c. Tidak bergizi dan berpengawet (1)

4. Mengapa makan makanan kariogenik berbahaya? a. Karena beracun dan merusak tubuh (1) b. Karena tidak sehat (2)

c. Karena dapat merusak gigi (3)

5. Berapa lama makanan kariogenik atau manis boleh berada di dalam mulut dan tidak berbahaya ?

a. 1 jam (1) b. 20-30 menit (3) c. 15-20 menit (2)

6. Berapa kali sebaiknya (maksimal) kita boleh memakan makanan kariogenik atau manis dalam sehari ?

(13)

7. Apakah orang yang suka mengemil itu lebih beresiko terhadap terjadinya karies gigi ?

a. Iya, karena air ludah di dalam rongga mulut tetap dalam keadaana sama akibatnya gigi semakin rentan terhadap karies gigi. (3)

b. Iya karena pada saat kita mengemil, mulut tidak berhenti mengunyah makanan dan gigi akan rusak karena kuman dan menyebabkan karies gigi (2)

c. Tidak (1)

8. Mengapa mengulum makanan itu tidak baik ?

a. Memperpanjang dan memperlambat waktu makan kita dan tidak baik bagi kesehatan mulut (2)

b. Beresiko karies lebih tinggi karena semakin lama makanan di dalam mulut, akan semakin mudah bakteri mengubah gula/karbodidrat menjadi asam dan merusak gigi (3)

c. Zat gizi pada makanan yang kita makan hilang (1)

9. Manakah pernyataan yang menurut adik paling tepat ?

(14)

b. Sukrosa (gulapasir) ,jika dibiarkan tetap pada gigi Anda, menyediakan lingkungan bagi bakteri untuk tumbuh. Sebagai bakteri memakan gula, asam diproduksi sebagai limbah (sampah). Asam ini pada akhirnya dapat menggerogoti enamel atau lapisan paling atas gigi, menyebabkan kerusakan dan kehilangan gigi. (3)

10.Apakah hubungan makanan kariogenik dengan karies gigi ? a. Tidak tahu (1)

b. Makanan kariogenik merupakan salah satu penyebab terjadinya karies gigi (2)

c. Makanan kariogenik bersifat manis dan lengket pada gigi dan kuman dalam mulut mengubah gula menjadi asam yang merusak gigi dan menyebabkan gigi berlubang (3)

11.Jenis makanan apa saja yang termasuk makanan kariogenik ? a. Sayur, buah, ikan (1)

b. Kue-kue, eskrim, permen, roti (3)

c. Ayam goring Kentucky, Bakso, sate, biscuit, susu (2)

12.Kuman atau bakteri penyebab gigi berlubang ialah .. a. Escherichia Coli, EntamoebaHistolytica (2) b. EntamoebaHistolytica (1)

(15)

13.Menurutkamu, apa itu plak pada gigi ?

a. Lapisan lembut yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak dan terbentuk serta melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan (3)

b. Kotoran gigi yang berasal dari sisa makanan (1)

c. Lubang pada gigi yang bewarna putih yang disebabkan oleh bakteri pada mulut (2)

14.Mengapa menyikat gigi setelah makan itu penting ? a. Agar nafas tidak bau dan mencegah gigi berlubang (2) b. Agar gigi putih dan sehat (1)

c. Mengangkat sisa makanan/minuman yang lengket pada gigi dan mencegah kuman yang menghasilkan asam yang merusak gigi. (3)

15. Menurut adik, berapa kalikah kita harus menyikat gigi dalam sehari ?

a. Sesering mungkin (1)

(16)

METODE CERAMAH

Umur responden

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 1

Frequency Percent

Valid Percent

(17)

Pre test Pertanyaan 2

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 3

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 4

Frequency Percent

(18)

Pre test Pertanyaan 5

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 6

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 7

Frequency Percent

(19)

Pre test Pertanyaan 8

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 9

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 10

Frequency Percent

(20)

Pre test Pertanyaan 11

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 12

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 13

Frequency Percent

(21)

Pre test Pertanyaan 14

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 15

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 1

Frequency Percent

(22)

Post test Pertanyaan 2

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 3

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 4

Frequency Percent

(23)

Post test Pertanyaan 5

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 7

Frequency Percent

(24)

Post test Pertanyaan 8

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 10

Frequency Percent

(25)

Post test Pertanyaan 11

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 12

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 13

Frequency Percent

(26)

Post test Pertanyaan 14

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

Valid

Total jawaban Post test

Frequency Percent

(27)

Total jawaban Pre test

Frequency Percent

Valid

Normal Parametersa Mean 23.64 37.28

Std. Deviation 5.461 4.078

Kolmogorov-Smirnov Z .890 .535

Asymp. Sig. (2-tailed) .406 .937 a. Test distribution is Normal.

Paired Samples Statistics

Total jawaban Post

(28)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Total jawabanPre test&

Total jawaban Post test 25 .117 .578 Interval of the

Difference - Total jawaban

(29)

MetodeDiskusi

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 1

Frequency Percent

(30)

Pre test Pertanyaan 2

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 3

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

(31)

Pre test Pertanyaan 5

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 7

Frequency Percent

(32)

Pre test Pertanyaan 8

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 9

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

(33)

Pre test Pertanyaan 11

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 12

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 13

Frequency Percent

(34)

Pre test Pertanyaan 14

Frequency Percent

Valid

Pre test Pertanyaan 15

Frequency Percent

Valid

Total jawaban Post test

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Baik 25 100.0 100.0 100.0

Post test Pertanyaan 1

Frequency Percent

(35)

Post test Pertanyaan 2

Frequency Percent

Valid

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 4

Frequency Percent

(36)

Post test Pertanyaan 5

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 6

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 7

Frequency Percent

(37)

Post test Pertanyaan 8

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 9

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 10

Frequency Percent

(38)

Post test Pertanyaan 11

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 12

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 13

Frequency Percent

(39)

Post test Pertanyaan 14

Frequency Percent

Valid

Post test Pertanyaan 15

Frequency Percent

Valid

Total jawaban Pre test

Frequency Percent

(40)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Normal Parametersa Mean 38.68 27.92

Std. Deviation 2.657 2.957

Kolmogorov-Smirnov Z 1.140 .856

Asymp. Sig. (2-tailed) .149 .456 a. Test distribution is Normal.

Paired Samples Statistics

Total jawaban Post

test 38.68 25 2.657 .531

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Total jawabanPre test&

(41)

Paired Samples Test Interval of the

Difference

Total jawaban Post test

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Baik 25 100.0 100.0 100.0

Total jawaban Pre test

Frequency Percent

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

Master Data Diskusi dan Cermah

No. Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Ptot

1 ElfridaAgustinaSitumorang 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 3 3 27

2 SalsalinaBangun 1 2 2 3 1 2 2 3 1 3 3 1 3 3 3 33

3 Abetnego 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 3 1 3 1 29

4 Ayub 1 1 1 1 2 2 3 3 3 1 3 1 1 2 3 28

5 Daniel 1 1 2 3 1 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 26

6 Shandy 1 3 3 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 25

7 Kristin Samosir 1 3 2 2 2 1 1 3 1 2 3 1 1 3 3 29

8 Adam Permana 1 3 2 3 2 1 2 1 1 2 3 1 1 2 1 26

9 M. Hafiz 1 2 2 3 2 2 2 3 1 1 3 3 1 1 1 28

10 M. RizkyAnanda 1 3 2 3 2 1 2 2 3 1 3 3 1 2 2 31

11 RakaAqillaHamdani 1 3 1 3 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 27

(47)

13 Ebenezer Siregar 1 1 1 1 2 2 3 3 3 1 3 3 1 3 3 31

14 IbnuArifBaihaqi 1 2 2 3 2 2 2 3 1 3 3 1 1 1 1 28

15 PutriSyahrani 1 2 2 3 2 1 2 2 1 3 3 1 3 2 3 31

16 RahmiNurFadillah 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 2 3 31

17 RisaJuniRizkiYanti 1 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 1 2 2 32

18 Ando 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 24

19 Nurhayati 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 2 3 31

20 Riski Fernando 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 24

21 AlijatriPani 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 2 3 31

22 NurulAsni 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 24

23 Caren 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2 1 3 1 2 3 26

24 Ratu 1 2 1 1 1 2 3 3 3 3 1 2 3 1 2 29

25 AndraGusman 1 1 2 1 3 2 1 1 1 3 2 1 1 2 1 23

(48)

1 Rifki 1 2 2 3 2 1 3 1 1 2 3 2 3 2 2 30

2 Indah 1 2 1 2 1 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 31

3 Teresia Situmorang 1 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 1 3 1 31

4 Ingot 1 1 2 3 1 2 3 2 1 2 2 1 1 2 3 27

5 Moses 1 1 2 3 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 22

6 Yolanda Fransiska 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 1 1 2 2 29

7 PopiNovita 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 18

8 Suci Miranda 1 3 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 1 1 3 32

9 Afriza Putria Ayyumi 1 2 1 2 1 1 3 1 3 1 3 2 1 2 3 27

10 Rifky Ramadhan 1 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 2 1 2 3 34

11 Nael 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 17

12 Nadia Rindiani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 20

13 AriniRehulina 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 18

14 Mustabil Pratama 1 3 3 3 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 28

(49)

16 Eyme Nanda 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 19

17 Bebby Novika Sari 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 2 1 22

18 Nurwanit 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 18

19 Rian Pratama 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 20

20 M. Arya Putra 1 2 2 1 2 2 2 3 1 3 3 1 1 1 3 28

21 Kiren Sinuraya 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 17

22 Ayna Dwiva Amanda 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 19

23 Wahyu Ridho 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 22

24 Egi 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 1 1 1 1 3 23

25 Ketrin Samosir 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 18

26 Nisrina Alya 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 23

27 Widya Anggriani 1 1 2 3 2 3 3 1 3 1 3 1 1 1 1 27

28 Jiranda 1 1 2 1 2 2 3 3 1 1 3 3 1 2 3 29

29 Sarah H. 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 1 1 2 3 28

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran produktivitas menjadi suatu alat penting untuk menilai kenerja seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan agar menjadi bahan pertimbangan bagi pihak

PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL ASETAT ALGA COKLAT (Sargassum polycystum C. Agardh) DENGAN METODE FOLIN-CIOCALTEAU.. beserta perangkat yang diperlukan

Dengan mengetahui kualitas akhir roti maka dapat diketahui densitas bread crumb dan kekuatan glutennya, misalnya volume yang rendah mengindikasikan rendahnya jumlah

2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak atau cabang

Apabila tidak ada sanggahan dan/atau sanggahan banding (hasil sanggahan dapat dilihat pada tabulasi sanggahan di aplikasi SPSE sesuai paket pekerjaan), selanjutnya

Hasil r value = 0,613 membuktikan terdapat hubungan searah yang cukup tinggi antara obesitas dengan gangguan menstruasi pada remaja putri, hal ini dapat dipahami

2) Area kulit tak terbakar mungkin dingin/lembab, pucat, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung sehubungan dengan kehilangan cairan /

BBA, dimana pada sampel BBA intensitas puncak semakin tinggi yang belum teridentifikasi fasanya. Kemungkinan yang terjadi adalah zat pengotor tersebut tidak larut dalam