• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA KELOLA PERUSAHAAN PT INDOSAT OOREDO (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TATA KELOLA PERUSAHAAN PT INDOSAT OOREDO (1)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen

Makalah Hasil Laporan Company Visit ke PT Indosat Ooredoo “Tata Kelola dan Etika Perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk”

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Nilai Ujian Akhir Semester (UAS)

Dosen Pengampu : Lely Dahlia S.E., M.Ak

Oleh :

Muthiara Maulida Rachmah 14102027

UNIVERSITAS TRILOGI

Program Pendidikan Strata – 1

Jurusan Akuntansi

Jakarta

(2)

ii

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah saya sampaikan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan Makalah Laporan Company Visit ke PT Indosat Ooredoo mengenai “Tata Kelola dan Etika Perusahaan Indosat Ooredoo Tbk” ini dengan lancar dan dapat diselesaikan sesuai dengan harapan. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya dan seluruh umatnya.

Saya ucapkan terima kasih kepada kepada Ibu Lely Dahlia,S.E., M. Ak.,selaku dosen SPPM yang telah membimbing sehingga saya dapat memperluas wawasan saya tentang Mata Kuliah SPPM sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Dan sayajuga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang membantu penyusunan makalah ini.

Saya sadar bahwa kritikan dan saran dari semua pihak terutama para pembimbing sangat bermanfaat bagi saya agar makalah dan saya menjadi lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 1 Februari 2017

(3)

iii

Daftar Isi

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Metode Penelitian ... 2

1.5 Manfaat Penelitian ... 2

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1 Tata Kelola Perusahaan dan Dewan Direksi ... 4

2.1.1 Hukum dan Peraturan ... 4

2.1.2 Dewan Direksi ... 5

2.1.3 Komite untuk Audit ... 8

2.1.4 Komite kompensasi... 8

2.2 Pengontrol dan Audit ... 9

2.2.1 Kontroler ... 10

2.2.2 Auditor ... 11

(4)

iv

2.2.3.2 Kepatuhan Audit ... 14

2.3 Manajemen Kontrol dan Hubungan Isu Etika ... 16

2.3.1 Pentingnya Analisis Etika yang Baik ... 17

2.3.2 Penyebab Orang Tidak Nerlaku Etis ... 23

2.3.3 Beberapa Manajemen Kontrol berhubugan dengan Isu Etika... 24

2.3.4 Penyebaran Etika Baik dalam Sebuah Organisasi ... 25

BAB III PEMBAHASAN ... 27

3.1 Company Profile PT Indosat Ooredoo Tbk ... 27

3.1.1 Transformasi PT Indosat Ooredoo Tbk... 28

3.2 Tata Kelola Perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk ... 30

3.2.1 Lima Prinsip Tata Kelola Perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk ... 31

3.2.2 Landasan Hukum Tata Kelola Perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk 32 3.2.3 Struktur Tata Kelola Perusahaan ... 33

3.2.4 Dokumen Internal Perusahaan ... 37

3.2.5 Pengukuran Tata Kelola Perusahaan dengan Standar ASEAN ... 39

3.3 Penerapan Etika di PT Indosat Ooredoo Tbk ... 40

3.3.1 Good Corporate Governance Digimagz ... 40

3.3.2 Whistleblower Sistem ... 41

3.3.3 Tanggung Jawab Sosial PT Indosat Ooredoo ... 42

(5)

v

3.4.1 Struktur Laporan dan Pembagian Audit ... 45

3.4.2 Karyawan dan Kegiatan Audit Internal... 46

3.4.2 Audit Eksternal... 46

BAB IV PENUTUP ... 48

4.1 Kesimpulan ... 48

4.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

DOKUMENTASI ... 51

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

(7)

2 1.2Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas maka saya akan membatasi rumusan masalah mengenai :

1. Bagaimana cara penerapan tata kelola perusahaan di PT Indosat Ooredoo Tbk ?

2. Bagaimana penerapan kode etik di PT Indosat Ooredoo ?

3. Bagaimana dalam hal kontroler dan audit yang dilakukan PT Indosat Ooredoo ?

1.3Tujuan Penelitian

Maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui cara penerapan tata kelola perusahaan di PT indosat Ooredoo Tbk.

2. Mengetahui langkah penerapan kode etik di PT indosat Ooredoo Tbk. 3. Mengetahui fungsi kontroller dan audit yang dilakukan PT Indosat Tbk.

1.4Metode Penelitian

Pada metode penelitian yaitu dengan cara berkunjung ke Perusahaan (Company Visit) pada tanggal 31 Januari 2017. Dan mengambil data – data sekunder dari data yag bersumber di website perusahaan maupun artikel yang terkait perusahaan.

1.5Manfaat Penelitian

(8)

3  Untuk saya sediri, menambah wawasan tentang PT Indosat Ooredoo Tbk sendiri terlebih dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan juga penerapan Kode Etik Perusahaan.

(9)

4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1Tata Kelola Perusahaan dan Dewan Direksi

Tata kelola perusahaan mangarah pada kumpulan cara kerja dan proses yang membantu memastikan bahwa perusahaan diarahkan dan dikelola untuk menciptakan nilai bagi pemiliknya sementara secara bersamaan memenuhi tanggung jawab kepada stakeholder lainnya (misalnya karyawan, pemasok, masyarakat luas). Banyak cara kerja dan lembaga dapat memiliki efek tata kelola perusahaan, dan efeknya bervariasi di seluruh negara. Di luar pengaruh hukum dan sosial, praktik tata kelola perusahaan di semua negara dipengaruhi oleh apa yang dianggap "praktek terbaik".

Apapun sumber kekuatan perangkat tata kelola perusahaan, sistem tata kelola perusahaan dan manajemen kontrol sistem yang terkait erat. Fokus tata kelola perusahaan sedikit lebih luas daripada fokus manajemen kontrol sistem. Yang mengambil perspektif manajemen puncak dan bertanya apa yang dapat dilakukan untuk memastikan perilaku yang tepat dari karyawan dalam organisasi. Dengan demikian, tata kelola perusahaan menambah kontrol manajemen, baik untuk mengendalikan perilaku menjemen puncak dan khususnya, mengontrol peran direktur perusahaan.

2.1.1Hukum dan Peraturan

(10)

5 seluruh negara. Secara umum, meskipun, dunia mengatakan proses serta struktur orientasi tata kelola perusahaan dibagi menjadi dua, berfokus pada keunggulan pemegang saham sebagai penerima manfaat dari tugas yang digadai. Kedua difokuskan kepada yang memiliki kepedulian lebih luas untuk menjaga hak-hak pemegang kepentingan lainnya. Efek penting dari perbedaan hukum ini dalam komposisi dewan direksi. Hukum dan peraturan ini berbeda dari setiap perusahaan pada negara yang bersangkutan.

2.1.2 Dewan Direksi

Di perusahaan publik, pemegang saham biasanya diversifikasi risiko dan memiliki portofolio saham di berbagai perusahaan. individual, mereka jarang memiliki insentif yang cukup besar untuk mencurahkan sumber daya untuk memastikan tha manajemen direksi bertindak dalam kepentingan terbaik pemegang saham. solusi umum adalah bagi pemegang saham kolektif untuk mendelegasikan kewenangannya untuk mengawasi tindakan manajemen untuk dewan direksi. dewan direksi (dan juga pejabat perusahaan) memiliki kewajiban fidusia untuk mendorong keberhasilan jangka panjang dari korporasi untuk kepentingan pemegang saham, dan terkadang bagi pemegang utang juga. Contohnya di Amerika Serikat, kewajiban fidusia dasar ini dianggap memiliki beberapa elemen:

(11)

6 2. Tugas loyalitas - tugas untuk memajukan perusahaan lebih kepentingan

pribadi

3. Tugas itikad baik - tugas untuk menjadi beriman dan bertaqwa kepada kepentingan korporasi dan pemegang saham.

4. Tugas untuk tidak "membuang" - tugas untuk menghindari kerusakan yang disengaja dari nilai pemegang saham.

Semua tugas ini didefinisikan oleh, dan ditegakkan melalui sistem hukum Amerika Serikat. Dalam kasus-kasus pengadilan yang melibatkan semua tapi pada tugas loyalitas direksi agak dilindungi oleh aturan keputusan bisnis. Aturan ini adalah anggapan hukum bahwa fidusia perusahaan telah berusaha dengan itikad baik untuk latihan perawatan kepentingan korporasi. Ia menempatkan beban pada bagian yang mengeluh tugas dilanggar untuk membuktikan kelalaian.

(12)

7 desain tanaman ekuitas dan kompensasi yang memotivasi manajemen untuk arsip dan mempertahankan kinerja jangka panjang superior.

Dewan direksi memiliki dua tanggung jawab kontrol utama. pertama, mereka menjaga investor ekuitas, bunga, khususnya dengan memastikan bahwa manajemen berusaha untuk memaksimalkan nilai pemegang saham saham di korporasi. Kedua, mereka melindungi kepentingan stakeholders perusahaan lain (seperti karyawan, pemasok, pelanggan, pesaing, atau masyarakat luas) dengan memastikan bahwa karyawan dalam tindakan korporasi secara bertanggung jawab secara hukum dan sosial. antara lain, mereka membantu memastikan pelaporan yang adil keuangan, persaingan yang adil, kompensasi yang adil, perlindungan environtment, dan perilaku bisnis pf yang tepat oleh perusahaan secara keseluruhan.

(13)

8 2.1.3 Komite untuk Audit

Komite Audit memberikan pengawasan independen terhadap perusahaan proses pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan auditor independen. mereka selaku kemampuan dewan untuk fokus secara intensif dan relatif murah (tanpa melibatkan full board) pada fungsi terkait pelaporan keuangan korporasi. Meskipun peraturan rinci bervariasi di seluruh negara. Di pasar modal yang paling maju, komite - komite audit wajib terdiri dari luar (non-eksekutif) atau direktur independen dengan persyaratan lebih lanjut bahwa mereka menjadi melek finansial.

Selanjutnya, karakter komite audit biasanya menentukan ruang lingkup tanggung jawab komite dan bagaimana melakukan tanggung jawab itu, termasuk struktur, proses, dan persyaratan mambership. Komite audit juga menetapkan prosedur untuk penanganan keluhan mengenai akuntansi, audit, dan hal-hal pengendalian internal, termasuk prosedur untuk rahasia, pengajuan anonim oleh karyawan dari kekhawatiran mengenai praktik akuntansi dipertanyakan. Komite audit juga biasanya bertanggung jawab atas penunjukan, kompensasi, retantion, dan pengawasan auditor eksternal kerja. Auditor eksternal pada gilirannya, membahas dan mengatasi kualitas, bukan hanya penerimaan prinsip akuntansi perusahaan dengan komite audit.

2.1.4 Komite kompensasi

(14)

9 mengenai kompensasi eksekutif senior lainnya. Tanggung jawab komite kompensasi adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan kompensasi CEO.

2. Menetapkan dan memantau sasaran kinerja CEO

3. Menentukan struktur kompensasi yang layak untuk CEO dan ekspektasi kinerja yang diharapkan

4. Memanatu kinerja CEO relatif terhadap target

5. Menetapkan atau memberi arahan kepada CEO mengenai kompensasi eksekutif lainnya

6. Memberi advis kepada CEO dan mengawasi kompensasi karyawan non-eksekutif

7. Menetapkan kompensasi Dewan Komisaris

8. Menyewa konsultan untuk membantu dalam proses kompensasi, sesuai kebutuhan.

2.2Pengontrol dan Audit

(15)

10 dalam organisasi, dan terutama manajer adalah hukum, etika, dan dalam kepentingan terbaik organisasi dan pemiliknya. Memenuhi kedua peran sering menimbulkan ketegangan, dua peran ini dapat dan sering melakukan konflik.

2.2.1 Kontroler

Keuangan dan fungsi akuntansi dalam sebuah perusahaan biasanya dikelola oleh seseorang dengan judul petugas direktur keuangan (CFO) atau wakil presiden bidang keuangan (keuangan). (Istilah bervariasi di seluruh negara. Di Britania Raya peran ini biasanya disebut sebagai direktur keuangan). dalam beberapa kali, terutama sejak awal 2000-an, peran ini telah memperoleh status.

Peran eksekutif keuangan senior yang umumnya mencakup dua bagian di dalam perusahaan-perusahaan besar biasanya ada peran spesifik dengan karyawan yang berdedikasi untuk setiap: pengontrol dan bendahara. (Di perusahaan kecil, peran ini dapat dikombinasikan). Fungsi tawaran pengontrol terutama dengan meningkatkan dan mengelola modal. fungsi bendahara umumnya sangat terpusat. fungsi pengawasan yang sering desentralisasi pembagian di perusahaan besar dengan pengawas di sebagian besar atau semua pusat laba (unit bisnis, divisi) dan beberapa pusat biaya yang lebih besar (misalnya pabrik).

(16)

11 kebanyakan dari mereka adalah anggota kunci dari tim manajemen. Dengan demikian, mereka terlibat dalam mempersiapkan rencana dan anggaran, menantang manajer operasi rencana dan tindakan, dan berpartisipasi dalam berbagai keputusan manajemen, termasuk mengalokasikan sumber daya, harga, menetapkan kebijakan mengenai piutang dan hutang, melakukan akuisisi dan divestasi, dan mengumpulkan uang.

2.2.2 Auditor

Ketika kata audit disebutkan, kebanyakan orang berpikir audit keuangan, di mana kantor akuntan publik mengungkapkan pendapat

tentang kewajaran penyajian laporan keuangan suatu perusahaan, atau pemeriksaan pajak, di mana auditor pemerintah melakukan tes untuk

melihat apakah wajib pajak telah mengikuti hukum dan melaporkan pajak pendapatan dengan jujur. Historis bentuk audit biasa ini telah memainkan peran hanya terbatas dalam sistem pengendalian manajemen. sedangkan jenis audit lain, seperti audit internal, audit operasional, dan audit kinerja, lebih penting untuk operasi yang efektif dari sistem pengendalian internal.

2.2.2.1Audit

Audit dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang sistematis dari

(1) secara objektif mendapatkan dan bukti evaluasi mengenai benda-benda penting,

(2) kriteria tertentu, dan

(17)

12 Definisi ini luas sehingga mencakup semua jenis audit. Frase proses sistematis digunakan untuk mengartikan fakta bahwa audit tidak dilakukan secara acak. Mereka melibatkan urutan langkah yang saling terkait, semua dirancang dengan satu atau lebih tujuan audit. Setiap pemeriksaan dimulai dengan apa yang sering disebut tahap perencanaan.

Tahap kedua dari proses audit, yang biasanya paling memakan waktu, meliputi mendapatkan dan mengevaluasi bukti. Proses ini objektif karena auditor, menurut definisi, independen dari mereka yang diaudit.

Fase ketiga audit memerlukan penilaian, berdasarkan bukti, apakah atau tidak (atau sejauh mana) kriteria telah dipenuhi. Penilaian ini tidak sempurna, meskipun, hampir semua tetapi situasi yang paling sederhana terdapat beberapa kemungkinan yang ada bahwa penilaian selanjutnya akan terbukti salah. Semua bukti yang diperlukan untuk membuat penilaian sempurna mungkin tidak tersedia, atau penghakiman mungkin melibatkan penilaian tentang masa depan yang pasti.

(18)

13 pemeriksaan dan menyajikan pendapat apakah kriteria yang ditetapkan terpenuhi.

2.2.2.2Eksernal and Internal Auditors

Auditor dapat diklasifikasikan sebagai eksternal atau internal. Auditor eksternal bersifat independen dari manajemen karena mereka dipekerjakan oleh perusahaan jasa profesional tanpa ikatan bisnis untuk auditee kecuali kinerja audit dan, mungkin, beberapa, layanan konsultasi tambahan. Mereka yang melakukan audit keuangan umumnya adalah akuntan yang dipekerjakan oleh kantor akuntan publik atau disebut perusahaan audit. Mereka memiliki pelatihan profesional dan pengalaman dan diberikan lisensinya oleh asosiasi profesional.

Auditor internal adalah karyawan dari perusahaan tempat mereka mengaudit. Mereka sering disebut sebagai "mata dan telinga dari manajemen". Staf audit internal dapat beroperasi dengan charter baik sempit atau luas, dan luasnya charter adalah salah satu penentu utama dari ukuran staf.

2.2.3 Jenis Audit Biasa

(19)

14 2.2.3.1 Audit Keuangan

Dalam audit keuangan, independen, auditor eksternal diminta untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan yang disusun oleh manajemen secara adil disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti Standar Internasional Pelaporan Keuangan (International Financial Reporting Standards/IFRS) di banyak negara atau Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (Generally Accepted Auditing Standards/GAAS) di Amerika Serikat. Pedoman bahwa auditor eksternal harus mengikuti dalam melakukan audit di Amerika Serikat yang dikenal sebagai standar auditing (GAAS).

Di samping ini, audit keuangan pada dasarnya memberikan alat dimana pihak luar (seperti bursa saham, badan pemerintah) dapat menegakkan standar untuk penyusunan dan penyajian informasi akuntansi kepada pihak yang berkepentingan yang berada di luar organisasi, yang penting untuk fungsi efisien pasar modal dengan tujuan lain.

2.2.3.2Kepatuhan Audit

(20)

15 apakah kegiatan aktual atau hasil yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, aturan dan peraturan. Dengan demikian, audit kepatuhan umumnya melibatkan ruang lingkup sempit penyelidikan daripada jenis lain dari audit.

2.2.3.3Audit Kinerja

Audit kinerja, dengan berbagai nama seperti audit operasional, audit manajemen atau audit strategis, digunakan untuk memberikan evaluasi keseluruhan kinerja umum, atau beberapa aspek tertentu dari kinerja dari suatu kegiatan, fungsi, badan, atau perusahaan dan yang pengelolaan. Audit kinerja dapat dilakukan dengan lingkup auditor internal yang luas dan auditor eksternal dalam peran konsultasi.

2.2.3.4Nilai Audit

(21)

16 memberikan rekomendasi tertentu di mana praktek perlu diatasi atau masalah perlu ditangani.

Manfaat kedua dari audit tidak disediakan oleh audit itu sendiri tetapi dengan adanya antisipasi pada audit. Mengetahui bahwa audit akan atau mungkin terjadi yang dapat memiliki efek motivasi yang kuat pada individu yang terlibat agar sesuai dengan standar yang mereka rasa akan digunakan auditor dalam evaluasi mereka.

Audit tidak sama berharga dalam segala situasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai potensial audit adalah pentingnya area yang akan diaudit. Semakin besar potensi konsekuensi (yang lebih tinggi taruhannya), semakin besar nilai potensi audit. Audit juga berpotensi lebih berharga jika probabilitas tinggi itu sebuah kriteria baik yang ditetapkan dan tidak akan terpenuhi tanpa adanya audit. Audit juga berpotensi lebih berharga ketika mekanisme kontrol lainnya yang tidak layak.

2.3 Manajemen Kontrol dan Hubungan Isu Etika

(22)

17 bagaimana individu atau kelompok individu harus berperilaku. Etika sangat penting bagi para manajer yang terlibat dengan Manajemen Kontrol Sistem, sebab prinsip-prinsip etika dapat memberikan pedoman yang bermanfaat untuk menegaskan bagaimana para pegawai harus berperilaku.

2.3.1 Pentingnya Analisis Etika yang Baik

Perilaku-perilaku yang tidak etis adalah sangat mahal bagi perorangan, organisasi, pasar bahkan masyarakat. Perilaku dimaksud menciptakan kebutuhan akan tambahan aturan dan standar dari pemerintah dan lembaga regulator, serta tambahan ketentuan, review dan supervisi di dalam organisasi. Tambahan mekanisme pelaksanaan ketentuan tersebut akan tidak lengkap, tidak sempurna, dan mahal, serta memiliki kekurangan yang khas dari Action controls yang kaku. Etika yang baik adalah perekat yang menyatukan organisasi dengan masyarakat.

Kehilangan etika sering menjadi tanda adanya masalah-masalah yang lebih serius, seperti kecurangan (Fraud). Dalam konteks pelaporan keuangan, satu studi menemukan bahwa banyak perusahan yng tidak menerapkan prinsip akuntansi yang lazim begitu agresif dalam pelaporan keuangannya pada periode sebelum mereka melakukan pelanggaran.

(23)

18 mereka membutuhkan keahlian dalam disiplin teknis untuk pengambilan kebijakan bisnis yang baik. Para manajer memerlukan keahlian moral untuk membuat pertimbangan pertimbangan yang etis. Manajer senior harus menjadi panutan yang memiliki moral yang baik atau Role model.

Para manajer tanpa dasar yang kuat dalam etika dapat membuat sejumlah kesalahan yang mengakibatkan kemungkinan terjadinya perilaku-perilaku yang tidak etis dalam organisasi. Pertama, para manajer kadang-kadang tidak dapat mengenali isu-isu yang berkaitan dengan etika ketika muncul. Satu masalah umum bagi orang-orang yang tidak terlatih adalah kadang menyamakan issue legal dengan issue etika; mereka menyimpulkan bahwa seandainya tindakan itu tidak legal, maka itu juga tidak etis. Hal ini jelas tidak benar. Tentu saja banyak ketentuan melarang praktek-praktek yang tidak bermoral, namun tidak mungkin seluruh tindakan yang tidak etis dituangkan secara tertulis dalam ketentuan.

Kedua, beberapa orang yang tidak terlatih, mencoba untuk menyelesaikan issu yang tidak etis dengan cara atau aturan yang sederhana, saperti ‘selalu bicaralah dengan benar’, ‘jangan

merusak’. Mereka jarang memberikan pedoman akan perilku

(24)

19 Tapi ini perlu dilengkapi dengan beberapa kontrol lain yang membantu memastikan bahwa tingkah laku etika di daerah di mana benar-benar organisasi yang tepat adalah hal yang tidak mungkin terjadi , termasuk sesi pelatihan , kode etik , dan kredo pegawai yang membantu mengidentifikasi , menghargai , dan menilai masalah etika.

Manajer yang tahu tentang etika dapat membuat sejumlah kesalahan yang dapat menyebabkan probabilitas tinggi perilaku tidak etis dalam organisasi mereka. Pertama mereka kadang-kadang gagal untuk mengenali masalah etika ketika mereka muncul. Salah satu masalah umum adalah bahwa manajer kadang-kadang menyamakan masalah etika dan hukum; mereka menyimpulkan bahwa jika suatu tindakan tidak ilegal, itu harus etis. Ini jelas tidak benar.

(25)

20 2.3.1.1Model Etika

Tantangan pertama dalam beradaptasi pemikiran etis untuk pengaturan manajerial dalam mengakui keberadaan isu-isu etis yang melakukan atau mungkin ada. Etika sastra mencakup berbagai modeis normatif perilaku. Hampir semua model ini mengakui bahwa, dalam konteks sosial, etika adalah tentang bagaimana tindakan mempengaruhi kepentingan orang lain. Setiap masalah etika melibatkan beberapa pihak, beberapa di antaranya manfaat sementara yang lain dirugikan, diremehkan, atau menempatkan pada risiko dengan tindakan tertentu.

2.3.1.2Utilitarianisme

(26)

21 kebebasan dari stres, atau kemungkinan berisiko keuntungan tambahan suatu saat nanti, sulit untuk mengukur, agregat, dan membandingkan seluruh individu.

2.3.1.3Hak dan kewajiban

Hak dan kewajiban Model mempertahankan bahwa setiap individu memiliki hak moral tertentu keberadaanya sebagai manusia. Hak-hak dasar sering dikutip di sebagian besar masyarakat modern termasuk hak untuk martabat, rasa hormat dan kebebasan. Beberapa masyarakat juga menerima bahwa setiap orang harus memiliki hak kesejahteraan, seperti hak untuk dididik, untuk memiliki akses kesehatan dan tempat tinggal yang baik

Seperti semua model lain, hak dan model tugas memiliki keterbatasan. Hal ini kadang-kadang sulit untuk mendapatkan kesepakatan untuk perbedaan antara kewajiban individu dan kelompok yang dimiliki individu.

2.3.1.4Justice / Fairness

(27)

22 Sebagian besar masyarakat menyimpulkan bahwa proses, bukan hasil yang penting, harus adil.

Keterbatasan lain dari model keadilan adalah bahwa hal itu mudah untuk mengabaikan efek pada kedua agregat kesejahteraan sosial dan individu secara spesifik.

2.3.1.5Kebajikan

Terakhir model yang umum digunakan dari perilaku moral yang berakar pada kebajikan. Contoh menonjol dari kebajikan adalah integritas, loyalitas, dan keberanian. Individu dengan integritas memiliki niat untuk melakukan apa yang etis tanpa memperhatikan kepentingan diri sendiri. Kebajikan sering tercermin dalam kode profesional dan perilaku perusahaan.

Kebajikan memberikan mereka imbalan intrinsik. Individu yang berbudi luhur menghargai, dan karenanya mendapatkan penghargaan ini. Tapi tidak semua karyawan dalam organisasi berbudi luhur, yang mengapa bentuk-bentuk lain dari kontrol yang diperlukan.

2.3.1.6Menganalisis masalah etika

(28)

23 mereka dengan menggunakan penalaran atau keputusan model yang tepat.

Ada kepentingan untuk mengenali bahwa orang yang berbeda dapat mempertimbangkan situasi yang sama dan mencapai kesimpulan yang berbeda bahkan setelah penataan proses keputusan mereka sama-sama berhati-hati dan teliti. Tak satu pun dari model etika sempurna dan lengkap, dan model kadang-kadang menyebabkan kesimpulan yang berbeda. Manajer harus terbuka untuk pendekatan yang berbeda karena orang yang berbeda akan melihat dan menilai tindakan mereka melalui lensa yang berbeda.

2.3.2 Penyebab Orang Tidak Nerlaku Etis

(29)

24 memberhentikan beberapa karyawan" "pelaporan keuangan yang agresif mungkin tidak benar-benar jujur, tapi semua orang tidak seperti itu" "saya tidak harus mengambil perlengkapan kantor ke rumah untuk anak-anak, tetapi beberapa dari rekan saya melakukan hal-hal yang jauh lebih buruk daripada saya lakukan, dan itu tidak benar-benar merugikan siapa pun" "kami tidak nyaman tentang perkiraan agresif kewajiban pajak kami, tapi kami memutuskan sebagai sebuah tim yang ini benar semua" dan "bos saya tahu tentang itu dia berkata kami akan baik-baik saja". Beberapa rasionalisasi ini berasal dari sebuah budaya perusahaan yang buruk.

(30)

25 membantu memastikan bahwa “restructured business” tetap kompetitif dan dapat mempekerjakan karyawan mereka yang tersisa. Mereka menyebutnya "destruksi kreatif" - yaitu, sesuatu yang menyakitkan dan kondisi yang diperlukan untuk inovasi dan kemajuan. Berikut uraian ethical issue yang berkaitan dengan manajemen kontrol sistem :

1. Membuat pengurangan anggaran 2. Manajemen keuntungan

3. Menanggapi indikator kontrol cacat

4. Menggunakan indikator kontrol yang “begitu baik”.

Ini meupakan issues yang penting, dan analisa dibutuhkan untuk mengatasi hal itu yakni perwakilan dari mereka yang dapat digunakan untuk menganalisa isu-isu serupa yang mungkin timbul.

2.3.4 Penyebaran Etika Baik dalam Sebuah Organisasi

Kemajuan etika dalam sebuah organisasi biasanya dihasilkan secara bertahap. Pada tahap awal, ketika organisasi kecil, organisasi menjadi perpanjangan dari pendiri atau kelompok manajemen puncak. Pendiri bertindak sebagai suatu model peran, pengaturan pola etika, dan biasanya memantau karyawan, sesuai dengan atau sifat atau pola yang seharusnya.

(31)
(32)

27

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Company Profile PT Indosat Ooredoo Tbk

Didirikan pada tahun 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) adalah penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia serta anggota Grup Ooredoo, penyelenggara jasa telekomunikasi global. Indosat Ooredoo menyediakan layanan selular, data tetap dan layanan broadband nirkabel serta layanan telekomunikasi tetap atau layanan suara tetap termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta sambungan telepon tetap, dan layanan digital. Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya, PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan data tetap atau Multimedia, Internet & Komunikasi Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan jalur, layanan internet dan layanan teknologi informasi segmen korporat. Saham Indosat Ooredoo tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI: ISAT).

Dengan memiliki visi dan misi juga nilai perusahaan seperti berikut:

- Visi Perusahaan :

Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terdepan di Indonesia - Misi Perusahaan :

 Layanan dan Produk Yang Membebaskan  Jaringan Data yang Unggul

(33)

28 - Tata Nilai Perusahaan :

Terpercaya

Berpikir positif, konsisten dalam perkataan dan perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan.

Peduli

Menunjukkan perhatian, menghargai serta melayani dengan sepenuh hati.  Tekad Menjadi yang Terbaik

Semangat mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan.

Cepat

Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertindak dan beradaptasi.

Berjiwa Muda

Enerjik, dinamis dan berani menjadi penggerak perubahan. 3.1.1 Transformasi PT Indosat Ooredoo Tbk

1967  PT Indosat Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 10 November 1967 sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional di Indonesia. 1994  Menjadi Perusahaan Publik yang terdaftar dalam Bursa Efek

(34)

29 2002  Pemerintah Indonesia melakukan divestasi 517,5 juta saham,

mewakili sekitar 50,0% dari saham Seri B pada saat itu, dalam dua tahap. Pada bulan Mei 2002, Pemerintah menjual 8,1% dari saham PT Indosat Ooredoo Tbk yang beredar melalui tender global yang dipercepat. Pada bulan Desember 2002, Pemerintah melakukan divestasi 41,9% saham Seri B PT Indosat Ooredoo Tbk. kepada mantan anak perusahaan STT Communications Ltd ( STT ). 2003  Sejak memasuki pasar selular Indonesia melalui pembelian

Satelindo dan pendirian PT Indosat Multimedia Mobile serta integrasi perusahaan tersebut ke dalam Perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk. pada tahun 2003, layanan selular telah menjadi kontributor terbesar pendapatan usaha PT Indosat Ooredoo Tbk. 2008  Ooredoo mengakuisisi kepemilikan STT di kami, memicu

(35)

30 2013  Secara sukarela menghapuskan pencatatan dari Bursa Efek New

York dan hanya tercatat di Bursa Efek Indonesia.

2014  Peluncuran Layanan Digital Indosat, unit bisnis yang berfokus pada penciptaan platform digital yang terkini dalam bidang keuangan, periklanan dan e-commerce mobile guna memberikan manfaat hidup yang nyaman bagi para pelanggan.

2015  Peluncuran indentitas baru menjadi Indosat Ooredoo dan

peluncuran layanan komersial 4G-LTE yang pertama di Indonesia.

Hingga tahun 2015 banyak sekali penghargaan yang telah diterima oleh PT Indosat ooredoo Tbk dan sertifikasi yang diraihnya hingga jumlah karyawan tetap mereka dari tahun 2014 sebanyak 3049 Orang menjadi 3178 Orang. Jumlah ini berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikan, juga rincian pelatihan yang mencerminkan adanya persamaan kesempatan berkarir bagi semua karyawan.

3.2 Tata Kelola Perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk

(36)

31 dan kebijakan terkait implementasi GCG. Dalam hal ini bisa dilihat dari penghargaan yang didapat pada Agustus 2015 Grup Ooredoo, memperoleh penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award 2015 peringkat 1.

3.2.1 Lima Prinsip Tata Kelola Perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk Dalam kebijakan tata kelola perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk menerapkan lima prinsip tata kelola perusahaan dengan landasan OEDC (Organazation foe Economic and Development) diantaranya :

1. Hak Pemegang Saham

Dalam hal ini kerangka kerja tata kelola PT Indosat Ooredoo Tbk wajib melindungi dan memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham PT Indosat Ooredoo Tbk.

2. Perlakuan yang Setara Bagi Pemegang Saham

Pada kerangka kerja PT Indosat Ooredoo Tbk wajib memastikan perlakuan yang setara bagi semua pemegang saham dan semua pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk memperoleh kesempatan untuk memperoleh ganti rugi yang efektif atas adanya pelanggaran hak para pemegang saham.

3. Peran Pemangku Kepentingan

(37)

32 kepentingan untuk menciptakan kesejahteraan, pekerjaan, dan keberlanjutan usaha yang sehat secara finansial.

4. Keterbukaan Informasi dan Transparansi

Kerangka kerja tata kelola PT Indosat Ooredoo Tbk wajib memastikan pengungkapan informasi yang tepat waktu dan akurat atas semua hal material mengenai Perusahaan.

5. Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi

Kerangka kerja tata kelola PT Indosat Ooredoo Tbk wajib memastikan pedoman yang strategis bagi Perusahaan, pemantauan manajemen yang efektif oleh Dewan Komisaris dan Direksi, dan akuntabilitas Dewan Komisaris dan Direksi terhadap Perusahaan dan pemangku kepentingan.

3.2.2 Landasan Hukum Tata Kelola Perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk

Sebagai perusahaan publik terkemuka di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX) maka landasan hukum dalam pelaksanaan Tata Kelola PT Indosat Ooredoo Tbk diantaranya :

1. Undang- Undang No. 40/2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT)

(38)

33 3. Undang – Undang No, 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

(UU TK)

4. Peraturan – peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 5. Peraturan – peraturan Bursa Efek (BEI) atau IDX.

PT Indosat Ooredoo Tbk tidak hanya mematuhi peraturan pasar modal yang relevan, tetapi berusaha menjalankan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan Perusahaan-Perusahaan global lainnya. Selain itu, semua pelaporan lain yang diwajibkan menurut hukum penyedia layanan telekomunikasi seperti RFR (Regulatory Financial Report/Peraturan Laporan Keuangan), QoS (Quality of Service/Kualitas Layanan), TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), dan LKO (Laporan Kinerja Operasional) telah dilaksanakan sesuai parameter dan kerangka waktu yang ditetapkan.

3.2.3 Struktur Tata Kelola Perusahaan

Dalam struktur tata kelola perusahaan PT Indosat wajib memiliki : 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

(39)

34 ini dengan kemajuan teknologi dalam pemungutan suaranya dilakukan sesuai zaman dan terdigitalisasi agar mengurangi fraud atau kecurangan.

2. Dewan Komisaris

Seperti diatur dalam Anggaran Dasar, Dewan Komisaris di PT Indosat Ooredoo Tbk berkewajiban mengawasi dan memantau manajemen Perusahaan. Dalam melaksanakan peran dan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris mewakili kepentingan terbaik Perusahaan dan melaporkannya ke Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan utama sepanjang tahun buku 2015, diantara pencapainnya sebagai berikut:

a. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan untuk tahun 2015 yang diusulkan oleh Direksisesuai dengan visi dan misi Perseroan;

b. Mengawasi dan memberi masukan terhadap kinerja Direksi dalam melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan 2015 yang telah disetujui;

(40)

35 d. Menelaah dan menyetujui rencana pembiayaan utang oleh Perseroan;

e. Menelaah dan menyetujui remunerasi Direksi untuk tahun 2015 berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi;

f. Berdasarkan pendelegasian kewenangan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015, menyetujui penunjukan akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan Perseron; dan;

g. Menelaah serta menyetujui laporan keuangan dan Laporan Tahunan untuk disampaikan kepada otoritas pasar modal yang relevan berdasarkan rekomendasi Komite Audit.

Dewan Komisaris adalah seseorang yang independen dan dipilih saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

3. Direksi

(41)

36 Perusahaan, peraturan Pasar Modal yang berlaku, dan peraturan-peraturan lain terkait dengan kegiatan Perseroan.

Pemilihan direksi juga ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

4. Komite Audit

Komite Audit berada di bawah Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komisaris secara efektif. Komite audit diambil dari orang-orang yang independen.

5. Sekretaris Perusahaan

Group Head Investor Relations & Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Direktur & Chief Financial Officer. Jabatan ini berperan penting termasuk dalam menyediakan informasi material sesuai dengan kepatuhan peraturan dan memastikan bahwa Perusahaan selalu terbuka. Corporate Secretary juga berperan aktif dalam berbagai Aksi Korporasi, seperti penerbitan obligasi, penerbitan Sukuk Ijarah(sewa) , dan proses merger.

6. Unit Audit Internal

(42)

37 dan juga sebagai katalis bagi semua unit kerja dan Perusahaan secara keseluruhan.

Selain yang wajib PT Indosat Ooredoo Tbk miliki maka bagian pendukung yang dibuat yaitu :

1. Jaringan kerja komite audit 2. Komite anggaran

3. Komite Nominasi dan Remunerasi 4. Komite Manajemen Resiko

5. Komite Disclosure atau Komite Pengungkapan

3.2.4 Dokumen Internal Perusahaan

Pada pelaksanaan tata kelola perusahaan terdapat dokumen internal perusahaan untuk mendukung kegiatan, diantaraya :

1. Anggaran Dasar Perusahaan

Merupakan dokumen penting yang mengatur secara keseluruhan kegiatan PT Indosat Ooredo Tbk.

2. Tingkat wewenang

Pada tingkat wewenang sudah diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan Indosat Ooredoo Tbk

3. Kode Etik

(43)

38 yang wajib ditaati semua anggota Komisaris, Direksi serta karyawan. Semua karyawan dan manajemen, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi, diharapkan mematuhi Kode Etik tersebut. 4. Kebijakan Whistleblower

Prosedur whistleblower telah ditetapkan oleh Perusahaan termasuk laporan mengenai akuntansi, pengendalian internal akuntansi, dan persoalan audit. Komite membahas laporan yang diterima dan memantau resolusi yang sesuai.

5. Prosedur dan kontrol pengungkapan

PT Indosat Ooredoo dalam mengungkapkan informasi dalam hal – hal pengaduan, informasi material melalui paparan publik, berbagai saluran komunikasi dan komunikasi internal. Pada tahun 2015 Indosat Ooredoo aktif menyampaikan informasi kepada para pemangku kepentingan melalui berbagai media. Untuk memastikan agar investor, pemegang saham, dan publik selalu mengetahui kinerja dan kegiatan Perusahaan, kami mengkomunikasikan informasi melalui berbagai saluran, termasuk situs internet kami www.indosatooredoo. com, lembar data, buletin triwulanan bagi investor, pengumuman Perusahaan, surat, direct call, rapat interaktif dan konferensi pers.

(44)

39 Kenapa dokumen ini wajib karena ini mempengaruhi bisnis PT Indosat Ooredoo selanjutnya.

3.2.5 Pengukuran Tata Kelola Perusahaan dengan Standar ASEAN PT Indosat Ooredoo Tbk melakukan penilaian secara berkala dengan merujuk kepada ASEAN Corporate Governance (GC) Scorecard, suatu instrumen penilaian komprehensif baru yang telah diakui luas di tingkat internasional maupun regional.

a. Hal yang diukur dalam ACGS

Penilaian yang diukur meliputi pertanyaan sekitar prinsip tata kelola perusahaan PT Indosat Ooredoo Tbk sendiri yaitu :

1. Hak-Hak Pemegang Saham

2. Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham Peran 3. Pemangku Kepentingan

4. Keterbukaan dan Transparansi

5. Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris

Lalu hal yang ditanyakan sebagai perihal tambahan yaitu mengenai penalty atau bonus. Sebagai perbandingan nilai rata-rata ASEAN

(45)

40 3.3 Penerapan Etika di PT Indosat Ooredoo Tbk

Pada penerapannya kode etik tersebut sudah dipublikasikan lalu Kode Etik Perusahaan terakhir diperbaharui dan diterbitkan pada tanggal 26 November 2015 oleh Direksi dan Dewan komisaris. Kode Etik telah dipublikasikan di situs www.indosatooredoo.com agar dapat diakses publik. Berdasarkan Kode Etik, semua kegiatan usaha harus dilaksanakan dengan integritas dan sesuai dengan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Kode Etik melarang keras benturan kepentingan, menerima tanda terima kasih, korupsi, perdagangan orang dalam (insider trading), dan perilaku ilegal atau tidak etis. Setiap karyawan harus menandatangani pernyataan yang menyatakan telah membaca dan mengerti Kode Etik. Karyawan harus mengkonfirmasi ulang pernyataan ini secara periodik melalui intranet Perusahaan. Jika tidak bisa menjawab maka karyawan tidak bisa beraktivitas dan mungkin diberi teguran.

3.3.1 Good Corporate Governance Digimagz

(46)

41 3.3.2 Whistleblower Sistem

Penyampaian Laporan Pelanggaran atau whistleblower system yang tengah diterapkan oleh PT Indosat Ooredoo Tbk ini sedang digencarkan. Jika terjadi keluhan dapat disampaikan melalui email kepada:

[email protected], atau

infoGCG@ indosatooredoo.com, atau

Dengan surat kepada Komite Audit di Gedung Indosat Ooredoo lantai 3, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110. Prosedur rinci untuk menyampaikan keluhan dapat dibaca di situs internet Perusahaan www.indosatooredoo.com.

Perlindungan bagi Whistleblower sangat dijaga oleh perusahaan kebijakan Whistleblower melindungi pihak-pihak eksternal maupun internal yang bermaksud menyampaikan keprihatinan atau keluhan kepada Komite Audit terkait dengan ketidak-layakan atau ketidak-akuratan laporan keuangan Perusahaan, press release atau keterbukaan informasi kepada publik, akuntansi, pengendalian internal, audit dan bidang-bidang material lainnya.

(47)

42 Internal Audit adalah divisi yang umumnya ditunjuk oleh Komite Audit dan Manajemen untuk melaksanakan investigasi atas keluhan-keluhan tersebut, dan whistleblower akan mendapatkan kesempatan untuk menerima informasi mengenai tindak lanjut. Jika terbukti terjadi pelanggaran, maka tim Industrial Relations akan menanganinya sesuai dengan peraturan Sumber Daya Manusia atau, jika diperlukan, dengan solusi hukum.

Selama tahun 2015 ditemukan jumlah pengaduan melalui jalur pelaporan whistleblower di Indosat Ooredoo sebanyak 20 pelaporan diterima dan ditindaklanjuti.

3.3.3 Tanggung Jawab Sosial PT Indosat Ooredoo

(48)

43 edukasi tentang hidup sehat bagi masyarakat. Lebih dari 737.000 orang telah dilayani sejak program ini diluncurkan, pada tahun 2015 saja lebih dari 51.000 orang telah dilayani.

Contoh kegiatan pada pilar pertama yaitu pada pemberdayaan wanita adalah PT Indosat Ooredoo Tbk telah menciptakan program pemberdayaan perempuan INSPERA (Inspiring Indonesian Women) yang melibatkan aspek ICT. INSPERA berfokus pada peningkatan berkelanjutan terhadap kapasitas perempuan kurang mampu untuk mencari penghasilan.

Lalu pada Pilar kedua pendidikan PT Indosat Ooredoo Tbk telah menciptakan sebuah program pengembangan sekolah Indonesia Belajar untuk membantu sekolah - sekolah binaan mencapai kesembilan indikator Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan. Pada bulan November 2015, telah diluncurkan Sekolah Cyber yang menggunakan teknologi digital dengan tujuan meningkatkan akses terhadap pendidikan bermutu dengan biaya yang terjangkau di seluruh Nusantara. Program ini mencakup penerapan Sekolah Cyber, pemberdayaan guru maupun ketersediaan infrastruktur pendidikan digital.

(49)

44 Contest (IWIC) ke-9 guna mendorong generasi muda Indonesa untuk melakukan inovasi teknologi. Pada tahun 2015, ada kebanggaan bahwa jumlah partisipan mengingkat menjadi 3.173 orang, termasuk 23% partisipan perempuan, dibandingkan 1.738 orang pada tahun 2014 dan 667 orang pada tahun 2013. Pencapaian tersebut mencerminkan keberhasilan IWIC dalam meningkatkan minat kalangan muda Indonesia termasuk anak dan remaja terhadap sektor teknologi. IWIC juga sukses meningkatkan jumlah mitra kelas dunianya termasuk internet.org milik Facebook, Starhub melalui Crowdtivate, Founder’s Institute dan banyak lagi. Dalam

beberap tahun terakhir IWIC juga telah dihargai dengan berbagai penghargaan lokal maupun internasional oleh karena dampaknya yang inovatif.

3.4 Kontroler dan Audit

(50)

45 disiplin guna mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal dan tata kelola Perusahaan. IA Group melaksanakan tugas audit dengan merujuk kepada standar dan regulasi sebagai berikut:

1. Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit 2. Internal dari Institut Audit Internal (IIA);

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan( BAPEPAM-LK );

4. Kode Etik Perusahaan yang berlaku serta Panduan; 5. Penerapan Whistleblower; dan

6. Piagam IA.

3.4.1 Struktur Laporan dan Pembagian Audit

Ketua IA melaporkan kegiatan dan hasil audit secara fungsional kepada Dewan Komisaris, melalui Komite Audit, dan secara administratif (operasional sehari-hari) kepada Direktur Utama & CEO. Pada tanggal 31 Desember 2015, struktur IA Group terdiri dari 7 (tujuh) divisi sebagai berikut:

1. Divisi Finance & Support Audit 2. Divisi Business Audit

(51)

46 6. Divisi Forensic Audit

7. Divisi Technologi & Analisa Data

3.4.2 Karyawan dan Kegiatan Audit Internal

Karyawan internal audit pada 31 Desember 2015 berjumlah 49 orang. Seluruh karyawan IA Grup memiliki latar belakang professional atau sertifikasi serta pengalaman dalam pengendalian keuangan. Kegiatan Sepanjang tahun 2015, IA group melakukan 53 audit yang terdiri dari audit reguler, pemantauan, dan audit khusus menggunakan metode Metode Audit Berbasis Risiko dan sebagai respon terhadap laporan whistleblower. Bidangbidang utama yang diaudit pada tahun 2015 adalah Operasional seperti Pengelolaan Channel, Pengadaan, program Customer Retention & Loyalty, Pengendalian Manual terhadap Revenue Assurance & Rekonsiliasi IN, Kinerja Layanan Galeri, Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Compliance (seperti evaluasi Pengendalian Internal terhadap Pelaporan Keuangan) serta Informasi & Teknologi (seperti Sistem Reload Management System, Sistem Informasi Penjualan, dan Sistem Campaign Management). IA Group juga melakukan 50 audit monitoring untuk menindaklanjuti status rekomendasi audit sebelumnya dan memastikan bahwa rencana aksi yang disepakati telah benar dan tepat waktu dilakukan oleh Pemilik Proses Bisnis dan Manajemen Senior yang terkait.

3.4.2 Audit Eksternal

(52)
(53)

48

BAB IV PENUTUP

4.1Kesimpulan

(54)

49 eksternal dipegang oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota jaringan Ernst & Young).

4.2Saran

Dari hasil company visit pada tanggal 31 Januari 2017 begitu banyak inovasi yang dibuat PT Indosat Ooredoo Tbk hingga saat ini dengan pencapaian yang begitu baik dan luar biasa sedikit celah yang menurut saya kurang. Namun saran saya :

1. PT Indosat Ooredoo harus tetap evaluasi sistem tata kelola perusahaan dan mempertahankan yang sudah diraih.

2. Tetap mengembangkan inovasi-inovasi terbaru lagi dalam segala bidang.

(55)

50

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Merchant, Kenneth A. 2016. Management Control Systems: Performance

Measurement, Evaluation and Incentives, 3rd ed. Jakarta: Pearson Higher Ed

Sumber Internet :

(56)

51

DOKUMENTASI

(57)

52

Statement of Authorship

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah atau tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak atau belum pernah disajikan atau digunakan sebagai bahan untuk makalah/ tugas pada mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menyatakan menggunakannya.

Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama : Muthiara Maulida Rachmah (14102027)

Mata Ajaran : Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Judul Makalah/Tugas : “Tata Kelola dan Etika Perusahaan PT Indosat

Ooredoo Tbk” Tanggal : 1 Februari 2017

Referensi

Dokumen terkait

Etika adalah suatu ilmu yang membahas masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Pengertian

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL & EKSTERNAL Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk

Terdiri dari kepemimpinan, struktur organisasi dan proses yang memastikan bahwa TI organisasi dapat menopang dan.. memperluas strategi serta tujuan organisasi

Komite ini dibentuk untuk menerapkan kerangka manajemen risiko yang efektif dan memastikan dilakukannya pengawasan risiko melalui penetapan toleransi risiko, batasan dan

Pada bagian awal berisi tentang ajaran etika. Nasehat seorang ayah terhadap anaknya, memberitahukan kepada anaknya tentang tingkah laku yang mana baik, yang mana

Dewan Komisaris merupakan salah satu organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar, memastikan

Direksi mempunyai tanggungjawab dalam pelaksanaan tata kelola bpr yang sehat serta memastikan bahwa prinsip dasar GCG telah berjalan dengan baik sesuai dengan

Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam memastikan kualitas dan akurasi dari informasi dan nasehat yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi mengenai