LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PL. TARCISIUS 1 SEMARANG
Disusun Oleh :
Nama : Ratna Isthikasari
Nim : 7101409094
Program Studi : PendidikanAdministrasi Perkantoran
FAKULTAS EKONOMI
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL UNNES.
Hari : Tanggal :
Disahkan oleh :
Koordinator dosen pembimbing Kepala Sekolah
Drs. Partono, M.Pd. Ant. Arief Budianto, S.Pd.
NIP. 19560427 198203 1 002 NIG. 11154
Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan PPL 2 di SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang dan dapat menyusun laporannya.
Laporan ini merupakan bukti tertulis bahwa saya telah melaksanakan observasi PPL 2 di sekolah latihan. Dalam melaksanakan PPL 2 ini banyak sekali bantuan berupa informasi dan data akurat yang telah diberikan serta hal lain yang tidak harus kami tuliskan semua disini yaitu dari berbagai pihak dan balasan terbaik adalah dari Allah SWT. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor UNNES
2. Drs. Masugino, M.Pd, Kepala Pusat Pengembangan PPL dan PKL
3. Antonius Arief Budianto, S.Pd, Kepala Sekolah SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang
4. Drs. F. Budiwuryanta, Koordinator Guru Pamong SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang
5. Drs. Partono, M.Pd Dosen Koordinator PPL UNNES di SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang
6. A. Siwi Pratiwi, S.Pd, selaku guru pamong di SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang
7. Semua Anggota Tim PPL SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang 8. Seluruh Staff dan Siswa SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang
Kami menyadari bahwa dengan menyusun laporan ini banyak sekali kekurangan yang tak disadari maupun yang disadari, maka kami membutuhkan kritik dan saran untuk kebaikan dalam menyusun laporan yang akan datang. Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan bisa menambah wawasan tentang pendidikan terutama bermanfaat bagi kami. Amin
iv A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)... 4
B. Dasar Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ... . 4
C. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan……….. 5
D. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan……….. 5
E. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan……….... 5
F. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas…………..………... 5
G. Tugas Guru Praktikan……….….. 6
H. Perangkat Pembelajaran Kurikulum………... 6
H. BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN A. Waktu ... 8
B. Tempat Pelaksanaan ... 8
C. Tahapan Kegiatan ... 8
D. Materi Kegiatan ... 9
E. Proses Pembimbingan ... 11
F. Hal-hal yang Mendukung dan Menghambat Selama PPL ... 13
G. Guru Pamong ... 13
H. Dosen Pembimbing ... 14
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP 2. MODUL
3. SOAL ULANGAN
4. KUNCI JAWABAN ULANGAN 5. SOAL LATIHAN
1 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional disebutkan bahwa, pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi perkerti luhur, kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggungjawab terhadap masyarakat dan bangsa. Untuk mewujudkan itu semua maka tenaga kependidikan berkewajiban meningkatkan kemampuan profesioanlisme sesuai dengan tuntunan perkembangan ilmu pengetahuan melalui peningkatan sumber daya generasi penerus bangsa. Guru sebagai tulang punggung pendidikan nasional haruslah memiliki kemampuan professional dan berkompeten dalam bidangnya.
Universitas Negeri Semarang adalah salah satu perguruan tinggi negeri penghasil tenaga kependidikan yang profesional dan mampu meningkatkan mutu lulusan antara lain dengan menjalankan kerjasama dengan berbagai pihak yang berkompeten dalam penyelenggaraan pendidikan salah satunya menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah sebagai upaya penerapan tenaga kependidikan yang profesional.
2
langsung. Praktik Pengalaman Lapangan yang saya ikuti berlokasi di SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang yang diharapkan dapat mengembangkan dan mendapatkan pengalaman baru. Dalam kegiatan ini saya dapat mempraktekan apa yang telah didapatkan dibangku kuliah mengenai profesi keguruan dan kependidikan, serta dapat menimba lebih banyak lagi wawasan tentang kependidikan.
B. Tujuan PPL
Program Praktek Pengalaman Lapangan II yang tedilaksanakan di SMK PL TARCISIUS 1 Semarang memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum
Menyiapkan mahasiswa agar menjadi tenaga pendidik yang handal dan profesional sehingga dapat membantu dalam meningkatkan derajat pendidikan masyarakat secara optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Memperluas cakrawala pemikiran mahasiswa, calon pendidik agar senantiasa dapat berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa khususnya dalam pendidikan
b. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap etis profesionalisme dan nasionalisme yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja, sesuai dengan bidangnya.
c. Untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat mengelola proses pendidikan sacara profesional
d. Mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi sarjana pendidikan yang siap sebagai agen pembaharuan dan dapat mewujudkan transformasi pendidikan
C. Manfaat PPL
3 1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikan bekal yang diperoleh selama perkuiahan dalam perkuliahan kedalam proses belajar-mengajar yang sesungguhnya ditempat Praktek Pengalaman Lapangan. b. Mengetahui dan mempraktikkan secara langsung mengenai cara-cara pembuatan perangkat pembelajaran seperti Program tahunan, Program semester, silabus, Rencana Pembelajaran yang dibimbing oleh guru pamong masing-masing.
c. Mendapatkan seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya kompetensi kependidikan yang profesional dan mampu menciptakan model pembelajaran inovatif dan menyenangkan.
2. Bagi UNNES
a. Sebagai umpan balik untuk mencapai kesepahaman dalam upaya menyempurnakan sistem pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di berbagai bidang kehidupan.
b. Meningkatkan kerja sama yang baik dengan instansi-instansi pendidikan terkait.
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan Pelaksanaan Pengalaman Lapangan (PPL), sehingga kurikulum metode dan pengelolaan proses belajar mengajar di instansi atau sekolah dapat disesuaikan dengan tuntunan yang ada di lapangan.
3. Bagi SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang a. Meningkatkan kualitas pendidikan
b. Sebagai transfer pengetahuan mengenai metode pembelajaran terkini yang dapat digunakan dalam pengembangan sekolah.
c. Memperoleh bantuan dan pikiran dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan akademik maupun administrasi.
4 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran disekolah atau ditempat latihan lainnya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari 2 tahap yaitu :
1. Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1), yang berupa observasi mengenai keadaan fisik dan lingkungan sekolah, observasi kegiatan guru tentang refleksi perencanaan dan aktualisasi pembelajaran.
2. Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2), yang berupa praktik mengajar, praktik administrasi, serta kegiatan kependidikan yang bersifat kurikuler yang berlaku di sekolah
B. Dasar Praktik Pengalaman Lapangan
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II adalah :
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 115, tambahan lembaran Negara Nomor 3859)
5
4. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 35/O/2006 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang
C. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar manjadi calon tenaga pendidik yang profesional sesuai bidang dan keahliannya, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan.
D. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar mereka memiliki kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan.
E. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang menunjang tercapainya penguasaan kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di sekolah latihan meliputi kegiatan orientasi, observasi, pengajaran terbimbing, pelatihan mengajar, kegiatan club, dan kegiatan lain yang sesuai.
F. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas
6
1. Tugas dan kewajiban guru selaku pengajar
a. Mengadakan persiapan mengajar seperlunya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
b. Datang mengajar di sekolah setiap hari kerja.
c. Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur dan kontinu sesuai teknik evaluasi yang berlaku.
d. Membina hubungan baik antara sekolah dengan berbagai golongan masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
2. Tugas dan kewajiban guru sebagai pendidik
a. Senantiasa menjunjung tinggi dan mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
b. Guru wajib selalu menyelaraskan pengetahuan dan meningkatkan pengetahuan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Guru senantiasa memperhatiakan norma-norma, etika, dan estetika
dalam berpakaian dan berhias.
G. Tugas Guru Praktikan
Tugas guru praktikan selama mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan 2 adalah:
1. Observasi dan orientasi di tempat praktik;
2. Pengajaran model atau pelatihan pengajaran terbimbing; 3. Pelatihan pengajaran mandiri dan ujian mengajar;
4. Kegiatan kokurikuler seijin kepala sekolah tempat praktik;
5. Menyusun laporan hasil observasi dan orientasi di tempat praktik;
6. Mengisi format rencana kegiatan dan format bimbingan PPL yang dijadwalkan.
H. Perangkat Pembelajaran Kurikulum
7
Program tahunan, memuat alokasi waktu untuk setiap satuan bahasan pada setiap semester dan dipakai sebagai acuan dalam membuat promes (Program Semester). Komponen utama dalam Program Tahunan adalah pokok bahasan dan alokasi waktunya yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
2. Program Semester (Semester Plan)
Program Semester, memuat alokasi waktu untuk satu semester. Dipakai sebagai acuan menyusun silabus, acuan kalender pendidikan dan pengatur efisiensi penggunaan waktu belajar.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat mengajar.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan lembar persiapan guru untuk tiap pertemuan. Fungsinya sebagai acuan untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas agar pembelajaran lebih efektif dan efisien.
5. Kelender Pendidikan
8 BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
A. Waktu
Praktik Pengalaman Lapangan 2 dilaksanakan mulai hari Senin tanggal 27 Agustus 2012 setelah Praktik Pengalaman Lapangan 1. Sedangkan waktu pelaksanaannya yaitu setiap hari Senin s/d Jumat jam 07.00 – 13.30 sedangkan Sabtu jam 07.00 – 12.45 . Pada bulan puasa PPL 2 dilaksanakan tetap seperti biasanya karena sekolah ini adalah yayasan katolik “Pangudi Luhur”
B. Tempat
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 bertempat di SMK PL. TARCISIUS 1 SEMARANG, yang berlokasi di Jl. Brigjen Katamso No. 49 Semarang.
C. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan PPL 2 tahun 2012 yang dilaksanakan oleh guru praktikan adalah sebagai berikut :
1. Penerjunan ke sekolah latihan
Penerjunan mahasiswa PPL dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2012 jam 09.00. Adapun penyerahan mahasiswa PPL dilaksanakan oleh Drs. Partono, M.Pd selaku Dosen Koordinator dan diterima oleh Antonius Arief Budianto S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang, Drs. F. Budiwuryanto selaku Koordinator Guru Pamong beserta beberapa guru pamong di SMA Negeri 3 Semarang.
2. Pelaksanaan
a. Waktu dan jumlah kelas praktik
9
latihan mengajar di dua kelas pada kelas X (Sepuluh), yakni X AP 1 dan X AP 2. Sedangkan untuk pelaksanaan latihan mengajar mahasiswa praktikan diberi kesempatan melakukan pengajaran kurang lebih sekitar 8 kali pertemuan.
b. Pelatihan Mengajar Terbimbing
Praktikan merasa perlu untuk menguasai lebih dalam tentang sistem pengajaran yang dipakai oleh guru yang mengajar dikelas. Untuk itu praktikan melakukan pengajaran model (pengajaran terbimbing) dengan mengobservasi guru pamong pada saat mengajar. Bimbingan dilaksanakan kurang lebih satu minggu.
c. Pelatihan mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Mandiri)
Pelatihan mengajar mandiri dilaksanakan mulai minggu ke-2 sampai minggu terakhir PPL. Setiap akan mengajar guru praktikan harus membuat RPP sesuai dengan silabus yang kemudian disetujui oleh guru pamong.
D. Materi Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan selama disekolah latihan adalah aktualisasi kegiatan pembelajaran yang terdiri dari: a. Persiapan Rancangan Pembelajaran
Persiapan rancangan pembelajaran adalah kegiatan mahasiswa praktikan dalam rangka mempersiapkan perangkat pembelajaran. Selama PPL mahasiswa praktikan wajib membuat Promes (Program Semester), Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul atau bahan ajar, power point, serta soal- soal latihan dan ulangan siswa. Penyusunan ini berdasarkan pada perangkat pembelajaran yang sudah dimiliki oleh guru pamong dan dari sumber lainnya.
b. Kegiatan Belajar Pembelajaran
10
(Dasar Kompetensi Kejuruan). Adapun materi pelajaran DKK yang praktikan ajarkan kepada siswa selama PPL 2 :
Untuk kelas X, pada Standar Kompetensi kedua “Mengaplikasikan ketrampilan dasar komunikasi”
Kegiatan pembelajaran terbagi menjadi :
Kegiatan awal
a. Membuka pelajaran
Dalam membuka pelajaran, guru mengucapkan salam kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa. Selanjutnya dilakukan apersepsi dan pemberian motivasi dilakukan dengan mereview pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengecek pemahaman siswa.
Lalu penyampaian tujuan pembelajaran, agar siswa tahu tujuan dari pembelajaran yang akan disampaikan .
Kegiatan inti
a. Penyampaian materi
Setelah siswa terkondisi, mahasiswa praktikan mulai memasuki materi pelajaran sesuai dengan rencana pelajaran yang telah dibuat. Dalam penyampaian materi pelajaran, guru praktikan menggunakan media power point yang sebelumnya sudah di print dan diberikan kepada siswa di hari sebelumnya. Setelah penyampaian materi, guru memberikan eksplorasi terhadap siswa berupa latihan- latihan atas materi yang telah di terangkan. Disini dalam membuat siswa bereksplorasi, mahasiswa praktikan menggunakan berbagai metode pembelajaran guna menimbulkan keaktifan dan pemahaman siswa.
Kegiatan akhir
a. Penyimpulan materi
11
Kegiatan ini dilakukan bila pemberian materi telah selesai dan guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang jelas atau hal-hal lain yang berhubungan. Setelah itu dilakukan post test untuk mengetahui seberapa besar informasi yang mampu diserap.
c. Memberi tugas akhir
Tugas yang diberikan kepada siswa dapat berkaitan dengan materi yang diajarkan atau tentang materi yang akan datang. Tugas dapat berupa pencarian artikel, pertanyaan, pertanyaan dll
E. Proses Pembimbingan
Proses bimbingan sekolah untuk mahasiswa praktikan dilakukan oleh guru pamong dan dosen pamong. Adapun bimbingan itu meliputi :
1. Persiapan pengajaran
Pembuatan rencana pembelajaran, pengguanaan media yang sesuai dan juga uraian materi yang harus diajarkan
2. Kegiatan pengajaran.
Hal-hal yang harus dilakukan pada saat pembelajaran : a. Ketrampilan membuka-menutup pelajaran
Dalam membuka pelajaran guru harus menimbulkan minat dan pemusatan perhatian siswa dengan memberi motivasi, merevieuw materi yang lalu. Dalam menutup pelajaran guru harus mampu menyimpulkan secara umum dan kusus.
b. Ketrampilan menjelaskan (komunikasi dengan siswa)
Penjelasan guru harus berfokus pada pelajaran dan menarik perhatian siswa dan mudah dimengerti. Selain itu guru harus memperhatikan respon siswa.
c. Ketrampilan bertanya
12 d. Ketrampilan mengelola kelas
Guru harus mampu mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya sesuai dengan tertib kelas, menimbulkan rasa berkewajiban siswa melibatkan diri dalam tugas sesuai dengan aktivitas-aktivitas kelas.
e. Ketrampilan penguatan
Pemberian penguatan kepada siswa adalah suatu motivasi tersendiri agar siswa menjadi lebih tertarik pada materi pembelajaran, guru harus memperhatikan cara dan metode penguatan yang benar agar lebih mengena.
f. Ketrampilan mengadakan variasi. i. variasi suara
Dalam menyampaikan materi guru harus mampu mengatur suaranya sehingga diupayakan semua siswa mendengar.
ii. variasi tehnik
Metode yang digunakan harus tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga penyampaian informasi dapat terjadi dengan baik.
iii. Variasi media
Media yang digunakan harus sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan dan sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan sehingga akan membantu mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
3. Pelaksanaan Ujian praktek Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilaksanakan pada minggu terakhir praktik. Ujian ini dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing yang bersangkutan. Ujian praktik mengajar ini dilaksanakan setelah pengamatan mengajar oleh guru pamong minimal 7 kali dan dosen pamong minimal 2 kali pada minggu-minggu sebelumnya.
13
Dalam menyusun laporan akhir PPL 2 dilakukan dengan konsultasi guru pamong dan dosen pembimbing dengan mengacu format laporan dari UPT PPL UNNES.
F. Hal-hal yang mendukung dan menghambat selama PPL a. Hal-hal yang mendukung
1. Kondisi fisik sekolah yang didukung dengan fasilitas yang sangat memadai.
2. Kualitas tenaga pengajar yang telah profesional dibidangnya.
3. Koordinasi yang cukup baik antar guru, siswa dan perangkat sekolah lainnya.
b. Hal-hal yang menghambat
Posisi sekolah yang bersebrangan dengan jalan raya sehingga suara bising kendaraan terkadang mengahambat proses pembelajaran. Selain itu seringnya pengurangan jam pembelajaran guna diadakannya rapat sekolah sehingga terkadang pembelajaran kurang efektif karena tidak bisa benar- benar sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Kurangnya pemahaman mahasiswa praktikan dalam membentuk eksplorasi siswa yakni harus sering berkonsultasi dengan guru pamong,
G. Guru Pamong
14 H. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing untuk mahasiswa praktikan bidang biologi adalah Drs. Partono, M.Pd. beliau membimbing kami selama kegiatan PPL 2 berlangsung dengan sangat baik.
REFLEKSI DIRI
A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni Kekuatan dalam pembelajaran mata pelajaran ini, sudah dirasa baik karena guru pamong dan guru praktikan saling memberikan timbal balik dan komunikasi yang berjalan secara efektif. Materi pembelajaran berasal dari modul yang dimiliki oleh guru dan guru praktikan yang sudah ada kemudian diringkas ke dalam bentuk Power Point sehingga memudahkan siswa untuk lebih paham dan jelas dalam pembelajaran ini. Selain itu penambahan materi juga di tambah melalui internet, jadi bahan pembelajaran lebih lengkap.
Kelemahan dalam pembelajaran yakni siswa tidak memiliki buku pegangan kusus. Jadi siswa hanya memiliki modul atau print out dari power point yang sudah di ringkas dan diberikan oleh guru. Disini guru dituntut untuk lebih aktif dalam menyiapkan bahan atau materi pembelajaran yang berbentuk modul, power point, latihan soal yang menunjang pengetahuan siswa dalam memahami materi pembelajaran
B. Ketersediaan sarana dan prasarana PBM di sekolah
Ketersediaan sarana dan prasarana PBM di SMK PL. TARCISIUS 1 sudah memadai dan lengkap. Dimana di masing- masing kelas, kususnya pada jurusan administrasi perkantoran sudah tersedia LCD, papan tulis, dll. Selain itu, untuk jurusan administrasi perkantoran sudah disediakan lab. Administrasi perkantoran guna menunjang pembelajaran yang membutuhkan praktek, misalnya untuk standar kompetensi mengaplikasikan ketrampilan dasar komunikasi ada kompetensi dasar melakukan komunikasi melalui telepon. Dalam contoh materi tersebut, siswa diharuskan untuk melakukan praktek bagaimana prosedur atau langkah- langkah dalam melakukan komunikasi dengan menggunakan telepon. Untuk sarana dan prasarana yang dimiliki di dalam laboratorium administrasi perkantoran yakni antara lain mesin ketik elektronik,mesin ketik manual, faximile, mesin fotocopy, mesin laminating, komputer, printer, mesin penghancur kertas, dan masih banyak yang lainnya.
C. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Sedangkan mengenai dosen pembing memiliki peran yang sangat penting dimana sebagai penghubung antara pihak UNNES dengan SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang. Dosen pembimbing saya Bapak Partono,sudah berpengalaman dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dosen pembimbing juga siap sedia dalam menangani segala hal yang dimiliki dan dibutuhkan oleh praktikan sehubungan dengan PPL. Beliau sudah sering ke sekolah hanya sekedar untuk memantau dan berkomunikasi dengan mahasiswa praktikan. Jadi praktikan merasa mudah dalam melakukan tugasnya.
D. Kualitas Pembelajaran di sekolah latihan
Dalam pembelajaran di sekolah, proses belajar mengajar guru praktikan sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan panduan – panduan yang telah di berikan oleh guru pamong. Dimana pembelajaran disini menekankan pada elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi kepada siswa. Jadi melibatkan keaktifan siswa yaitu dengan metode ceramah kemudian tanya jawab dan diskusi atau kelompok. Di sekolah ini tiap pelajarannya tidak disediakan LKS atau buku panduan, sehingga guru harus berperan aktif dalam menerangkan atau memberi materi kepada siswa. Praktikan selalu mengadakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan mengadakan post test ataupun semacamnya.
E. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan praktikan dalam mengembangkan diri ataupun dalam memberikan eksplorasi kepada siswa masih dirasa kurang terutama pada saat proses pembelajaran karena itu praktikan merasa masih harus banyak belajar kepada guru pamong, baik mengenai ketrampilan mengajar atau ketrampilan lain yang diperlukan sebagai guru. Praktikan harus banyak pengalaman dalam mengajar agar menjadi guru yang professional. Tetapi guru praktikan terbantu dangan adanya guru pamong yang selalu memberikan arahan- arahan yang baik untuk mengembangkan eksplorasi siswa.
F. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 2 Nilai tambah yang diterima oleh mahasiswa praktikan setelah melakukan PPL 2, mahasiswa praktikan dapat lebih mengetahui bagaimana mengelola kelas dengan baik, memahami karakter masing- masing dari siswa. Sedangkan sebelum pembelajaran, mahasiswa praktikan juga sudah dapat membuat Promes, Silabus, RPP, modul, dan soal ulangan untuk memberikan penilaian atau evaluasi terhadap siswa. Semua hal tersebut menambah pengetahuan praktikan tentang bagaimana cara-cara mengajar yang baik dan menyenangkan.
G. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Saran bagi SMK PL. TARCISIUS 1 SEMARANG, proses pembelajaran yang baik sebaiknya didukung oleh modul atau buku pegangan supaya siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan oleh guru sehingga menunjang pengetahuan siswa.
hal ini disikapi dengan serius oleh semua pihak baik dari mahasiswa, dosen pembimbing maupun birokrat yang terkait dengan melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya.
Semarang, 6 oktober 2012
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
PERANGKAT PEMBELAJARAN MICROTHEACING
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
SMK PL TARCISIUS 1 SEMARANG
Standar Kompetensi : Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi
Terdiri dari : RPP Bahan Ajar
Evaluasi
Disusun oleh :
Nama : RATNA ISTHIKASARI NIM : 7101409094
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN SISWA (Lesson Scheme of Works)
Nama Sekolah : SMK PL Tarcisius Kompetensi Keahliah : Administrasi Perkantoran Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kelas / Semester : X / I
Pertemuan Ke : 1 (kesatu)
Alokasi Waktu : 3 jp ( 3 x 45 menit )
Standar Kompetensi : 2.1 Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi Kometensi Dasar : 1.1.1. Mengidentifikasi proses komunikasi
Indikator : Siswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian komunikasi dan lambang komunikasi
2. Menjelaskan karakteristik komunikasi 3. Menjelaskan fungsi komunikasi 4. Menjelaskan proses komunikasi
5. Menjelaskan komunikasi bisnis di tempat kerja 6. Menjelaskan kemampuan berkomunikasi
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian komunikasi dan lambang komunikasi
2. Siswa dapat menjelaskan proses komunikasi
4. Siswa dapat menjelaskan kemampuan berkomunikasi.
II. Materi Ajar
1. Pengertian komunikasi dan lambang komunikasi
- Asal kata dari bahasa latin, communicatio yaitu sama makna. - Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pesan
atara komunikator dan komunikan dengan menggunakan media untuk menimbulkan persepsi yang sama.
2. Jenis Komunikasi
a. Komunikasi verbal : berkomunikasi yang disampaikan kepada orang lain dalam bentuk tulisan dan lisan
b. Komunikasi non verbal :
- Gerakan-gerakan tubuh atau bahasa isyarat - Memakai sesuatu seperti seragam
3. Karakteristik Komunikasi
- Komunikasi merupakan proses simbolis - Komunikasi merupakan proses sosial
- Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah - Komunikasi bersifat koorientasi
- Komunikasi bersifat purposif dan persuasif - Komunikasi mendorong interpretasi individu - Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna - Komunikasi terjadi dalam konteks
- Encoding - Pesan (message) - Saluran (media) - Decoding
- Penerima/ komunikan (reciever) - Umpan balik (feed back)
- Gangguan (noise)
6. Pengertian lambang dan fungsinya
- lambang adalah symbol, yang artinya rumusan tanda pengenal yang tetap berupa perkataan, gambar atau tanda lainnya.
- Fungsi : Alat untuk menjadikan seseorang paham akan pesan yang disampaikan.
7. Proses komunikasi - Komunikator
Etika komunikasi adalah penyampaian pesan atau berita antara komunikator dengan komunikan dengan memerhatikan perilaku, sikap yang baik dan yang tidak baik, untuk dilakukan ketika berkomunikasi.
9. Kesalah pahaman dalam berkomunikasi a. Rintangan bersifat teknis
e. Rintangan jarak
f. Rintangan latar belakang
III.Metode Pembelajaran
1. Guru mengadakan presensi siswa
2. Guru menginformasikan cara pembelajaran, cara penilaian, bahan dan alat yang digunakan, serta waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti :
Elaborasi :
1. Guru menyampaikan materi tentang mengidentifikasi proses komunikasi
Eksplorasi :
1. Masing masing siswa diminta untuk membuat 1 soal di kertas atas materi yang telah di sampaikan
2. Kemudian kumpulan soal yang di buat oleh siswa dikumpulkan menjadi satu. 3. Siswa diberi kesempatan kembali
untuk mempelajari materi tersebut
10 menit
selama 5 menit.
4. untuk mengawalinya, guru memberikan stick kepada salah satu siswa. siswa mendapatkan point tambahan, dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka konsekuensinya harus melakukan hukuman yang telah di sepakati. memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah di ajarkan.
10 menit
Kegiatan Akhir :
1. Siswa diminta mengerjakan soal latihan tentang komunikasi (memaparkan unsur- unsur komunikasi pada bacaan)
2. Soal yang di berikan kepada siswa kemudian dikumpulkan.
3. Guru menutup pelajaran.
15 menit
V. Aspek Karakter
2. Siswa memiliki sikap disiplin terhadap aturan yang diterapkan oleh guru
3. Siswa memiliki sikap bersahabat baik dengan teman maupun guru 4. Siswa mengembangkan sikap kreatif dalam mengerjakan tugas
yang diembannya.
5. Siswa memiliki sikap gemar membaca dengan mencari sumber-sumber informasi yang sesuai dengan kebuthan.
VI.Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Modul: Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
2. Sumber lain yang relevan
VII. Media Pembelajaran 1. Laptop dan LCD 2. Gambar
VIII. Penilaian / Evaluasi 1. Jenis tes :
- Tanya jawab “Talking stick”
- Tes tertulis
- Penugasan 2. Pedoman Penilaian
No Kriteria Penilaian Bobot
1 Keberanian 40
2 Hasil diskusi / Tanya jawab 40
3 Ketepatan jawaban 20
Jumlah 100
IX.Kunci Jawaban
Terlampir
Semarang, 27 Agustus 2012 Mengetahui,
Guru Pamong, Guru Praktikan,
A. Siwi Pratiwi, S. Pd Ratna Isthikasari
MODUL PERTEMUAN 1 SK 2
MENGIDENTIFIKASI PROSES KOMUNIKASI
A. Pengertian Komunikasi dan Lambang Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi
1) Asal kata dari bahasa latin, communicatio yaitu sama makna. Maksudnya, komunikasi terjadi jika antara orang-orang yang terlibat ada kesamaan makna mengenai sesuatu yang disampaikan
2) Menurut KBBI:
a) Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami;hubungan;kontak
b) perhubungan
3) Prof. Drs. Onong Uchjana, M.A, adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media
4) Wiliam C. Himstreet dan Wayne M. Batty (dalam buku Bussines Commnunications Principles and Method), adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu-individu melalui sistem biasa, baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan
Komunikasi bisnis dibagi menjadi dua macam: a. Komunikasi verbal
Adalah salah satu cara berkomunikasi yang disampaikan kepada orang lain dalam bentuk tulisan dan lisan. Contoh:
1) Mendengarkan: radio, televisi, orang berbicara langsung
3) Membaca: buku, majalah, surat kabar
4) Menulis: surat niaga, cerpen, laporan, naskah drama b. Komunikasi nonverbal
1) Gerakan-gerakan tubuh atau bahasa isyarat 2) Memakai sesuatu seperti seragam
2. Pengertian Lambang Komunikasi
Menurut KBBI, lambang adalah sesuatu seperti tanda (lukisan, perkataan, lencana, dan sebagainya). Menurut bahasa inggris, lambang adalah symbol, yang artinya rumusan tanda pengenal yang tetap berupa perkataan, gambar atau tanda lainnya.
Kegunaan lambang:
a. Alat untuk mempengaruhi komunikan
b. Alat untuk menjadikan seseorang paham akan pesan yang disampaikan c. Alat untuk menjadikan pengertian terhadap pesan-pesan yang
disampaikan
d. Alat untuk menghubungkan komunikator dengan komunikan e. Alat untuk mencapai suatu tujuan komunikasi
Jenis-jenis lambang:
a. Lambang gerak: menggunakan gerakan anggota badan.
b. Lambang suara: menggunakan pendengaran. Contoh: suara sirine, tv, lonceng, berteriak, dll
c. Lambang warna: lampu lalu lintas,
d. Lambang gambar: rambu-rambu lalu lintas, iklan majalah, surat kabar e. Lambang bahasa: bahasa yang diucapkan. Contoh: nada lagu, irama,
aksen
f. Lambang huruf: huruf-huruf abjad, aksara jawa, dll g. Lambang angka: alat-alat hitung, kode telepon rumah
1) Lambang dibuat oleh manusia 2) Mempunyai nilai komunikasi
3) Dipergunakan dengan maksud untuk mengadakan suatu situasi baru
3. Karakteristik Komunikasi
1. Komunikasi merupakan proses simbolis
Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu yang lainnya. Kata adalah simbol, karena ia mewakili sebuah benda atau sebuah pengertian. Kata bisa merujuk pada benda yang wujud, seperti matahari, bulan, lingkaran. Atau merujuk pada sifat, seperti pendiam, pembohong dan sebagainya. Tetapi seringkali pula, kata juga berarti dua. Pertama sesuai makna harfiahnya, tetapi juga berarti sebagai istilah serangkaian peristiwa, sifat sesuatu, tindakan, hubungan, konsep dan lain-lain. Seperti kata “joy stick”,
secara harfiah berarti tongkat kesenangan, tetapi kata tersebut merujuk pada perkembangan terakhir untuk sebuah benda dalam alat play station atau handphone yang berfungsi sebagai tombol yang bisa diputar 360o dan ditekan ke bawah.
2. Komunikasi merupakan proses sosial
Komunikasi juga berfungsi untuk menjelaskan dan mewariskan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Kesopanan, gaya hidup sehat, dan kemandirian, merupakan sekian dari nilai sosial yang dikomunikasikan 3. Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah
Bersifat satu arah, manakala, komunikator tidak memberikan kesempatan kepada komunikannya untuk memberikan umpan balik dalam bentuk pertanyaan. Sebaliknya bila komunikator memberikan umpan balik dalam bentuk pertanyaan adalah bentuk komunikasi dua arah.
4. Komunikasi bersifat koorientasi
5. Komunikasi bersifat purposif dan persuasif
Komunikasi bersifat purposif karena komunikasi merupakan aktivitas pertukaran pesan-pesan dengan tujuan yang sudah ditentukan. Bersifat persuasif karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi
perubahan-perubahan sikap.
6. Komunikasi mendorong interpretasi individu
Dalam komunikasi, pengirim pesan maupun penerima pesan harus menginterpretasikan pesan sesuai dengan maksud pengirim
7. Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna
Komunikasi yang berlangsung antarmanusia tidak dapat dipahami hanya melalui kata-kata yang diucapkan atau yang ditulis. Komunikasi hanya dapat dipahami jika pesan-pesan komunikasi dipahami dalam dua makna, yaitu makna denotatif (arti kata berdasarkan kamus) dan makna konotatif (arti kata bedasarkan konteks tertentu) dari situasi yang berbeda di balik kata-kata itu.
8. Komunikasi terjadi dalam konteks
Komunikasi dilakukan oleh manusia selalu dalam berada dalam sebuah ruang dan waktu, atau disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu. Konteks yang dimaksud berupa :
a. Lingkungan fisik, misalnya di klinik praktik pribadi, Puskesmas, di tepi jalan raya, di masjid dan lain-lain
b. Antar budaya manakala komunikasi itu melibatkan komunikator dan komunikan yang berbeda latar belakang kebudayaannya c. Psikologis, artinya komunikasi itu memperhatikan beragam faktor
psikologis seperti persepsi, sikap, motivasi, kebutuhan, keinginan dari pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
e. Kelompok, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat dan karakteristik kelompok, jumlah anggota dalam kelompok, daya tarik kelompok, dinamika kelompok, dan lain-lain
f. Organisasi, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan tujuan organisasi, karakteristik atau sifat organisasi, jumlah orang dalam organisasi, daya tarik organisasi, dinamika organisasi, dan lain-lain
g. Massa, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat-sifat massa, atau kategori massa yang dapat dirinci dalam ciri-ciri kategori seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, gaya hidup dan lain-lain
4. Fungsi Komunikasi a. Informasi
Fungsi komunikasi menyampaikan pesan (informasi) atau
menyebarluaskan informasi kepada orang lain. Harapannya penerima informasi mengetahui sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi pesan
b. Pendidikan
Fungsi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi yang mendidik kepada orang lain. Artinya dari penyebarluasan informasi itu
diharapkan penerima informasi secara sadar mengalami perubahan dari aspek kognitif (pengetahuannya), afektif (sikap dan suasana batinnya) dan psikomotornya (perilaku yang tampak) sesuai yang diinginkan oleh pemberi pesan
c. Instruksi
Fungsi komunikasi untuk memberikan instruksi (mewajibkan atau melarang) penerima melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan
Fungsi komunikasi untuk memengaruhi (mengubah) sikap penerima agar dia menentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kehendak pengirim
e. Menghibur
Fungsi komunikasi bagi pengirim dalam menyampaikan informasi yang mengandung hiburan agar penerima menikmati apa yang diinformasikan.
B. Proses Komunikasi
1. Unsur-unsur komunikasi
a. Pengirim (sender) atau sumber (resource) – adalah individu, kelompok atau organisasi berperan untuk mengalihkan (transferring) pesan, biasa disebut komunikator
b. Encoding– pengalihan gagasan ke dalam pesan
c. Pesan (message) – gagasan yang dinyatakan oleh pengirim kepada orang lain. Pesan ada dua macam, pesan verbal dan pesan non verbal. Pesan verbal, semua jenis komunikasi lisan yang menggunakan satu kata atau lebih. Pesan non verbal, meliputi seluruh aspek nonverbal dalam perilaku kita: ekspresi wajah, sikap tubuh, nada suara, gerakan tangan, cara berpakaian, dan sebagainya. Singkat kata, pesan
nonverbal itu adalah pesan-pesan yang meliputi semua pesan yang disampaikan tanpa kata-kata atau selain dari kata-kata yang kita gunakan.
d. Saluran (media) – media dari komunikasi, merupakan tempat di mana sumber menyalurkan pesan kepada penerima, misalnya melalui percakapan, SMS, tulisan
e. Decoding– adalah pengalihan pesan ke dalam gagasan
f. Penerima (reciever) – individu atau kelompok yang menerima pesan, biasa disebut dengan komunikan
h. Gangguan (noise) – segala sesuatu yang mengubah informasi yang disampaikan kepada penerima atau mengalihkannya dari penerimaan tersebut. Ada dua macam gangguan; gangguan teknis dan gangguan semantik. Gangguan teknis misalnya orang yang mengalami kesulitan bicara atau bicaranya hanya komat-kamit. Gangguan semantik, bila penerima memberi arti yang berlainan atas sinyal yang disampaikan oleh pengirim.
2. Efek yang timbul karena berkomunikasi
a. Efek kognitif: menyebabkan komunikan menjadi lebih tahu b. Efek afektif: menyebabkan komunikan tergerak hatinya
c. Efek behavioral: menyebabkan komunikan melakukan suatu tindakan
3. Proses komunikasi
simbol-simbol (proses encoding) yang selanjutnya disebut pesan (message). Pesan tersebut disampaikan melalui saluran (channel) tertentu misalnya dengan bertatap muka langsung, telepon, surat, dst. Setelah pesan sampai pada penerima, selanjutnya terjadi proses decoding, yaitu menafsirkan pesan tersebut. Setelah itu terjadilah respon pada penerima pesan. Respon tertuju pada pengirim pesan. Komunikasi sebagai proses dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan sebagai berikut.
a. Proses komunikasi secara langsung (tatap muka) b. Proses komunikasi bermedia
Dibagi menjadi dua macam: 1) Komunikasi bermedia massa 2) Komunikasi bermedia nirmassa
C. Komunikasi Bisnis (Penjualan) di Tempat Kerja Ada empat ketrampilan yang harus dimiliki pelaku bisnis: 1. Membaca
D. Persyaratan Kemampuan Berkomunikasi 1. Faktor pendukung
a. Pemilihan informasi atau data yang akan disampaikan (pesan) Informasi/data/pesan harus memenuhi syarat:
1) Penyampaian harus sesuai dengan yang dibutuhkan 2) Mengandung kebenaran yang objektif
3) Aktual, tepat waktu dan tepat guna
b. Cara penyampaian atau pengiriman data atau pesan 1) Kejelasan
2) Konsekuensi dan keseimbangan 3) Kemampuan dan pelaksanaan 4) Keseragaman
5) Kelancaran distribusi
Menurut Scott M. Cultip dan Allen, dalam buku Effective Public Relations, faktor agar komunikasi berlangsung efektif dikenal dengan sebutan The Seven C‟Commnunications, isinya sebagai berikut:
a. Credibility b. Context c. Content d. Clarity
e. Continuity and consistency f. Capability of audience g. Channels of distribution
2. Etika berkomunikasi
Etika adalah suatu ilmu yang membahas masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.
secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media, sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Etika komunikasi adalah penyampaian pesan atau berita antara komunikator dengan komunikan dengan memerhatikan perilaku, sikap yang baik dan yang tidak baik, untuk dilakukan ketika berkomunikasi.
3. Kesalahpahaman dalam berkomunikasi a. Masalah dalam mengembangkan pesan b. Masalah dalam menyampaikan pesan
1) Rintangan bersifat teknis
- Kurangnya media yang dibutuhkan
- Faktor fisik seperti sambungan kabel yang kurang baik, akustik yang lemah, pesan tertulis yang tidak terbaca
- Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak memadai
2) Rintangan perilaku
- Adanya pandangan yang bersifat apriori atau ada rasa tidak suka/tidak mendukung
- Adanya prasangka yang disebabkan emosi
- Sikap yang otoriter dan keras kepala 3) Rintangan bahasa
- Menggunakan kata-kata, istilah yang tidak dipahami komunikan
- Menggunakan tata bahasa yang tidak tepat
- Menggunakan kata-kata atau kalimat yang panjang dan bertele-tele
- Menggunakan kode-kode, lambang-lambang atau bahasa isyarat yang tidak jelas
- Tidak mengingat tingkat kemampuan atau pendidikan komunikan
Adalah rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan tingkat dan perbedaan kerja dalam struktur organisasi. Misalnya seorang bawahan segan dan malu terhadap atasannya yang berwibawa. Cara menghindari rintanga struktur:
a) Seorang pimpinan harus terbuka, supel, mau dan mudah bergaul dengan bawahan
b) Seorang bawahan harus memiliki rasa berani. Pandangan bahwa pimpinan juga sama-sama manusia
c) Hubungan jangan terlalu formal 5) Rintangan jarak
6) Rintangan latar belakang
Terjadi karena adanya perbedaan sosial dan pendidikan. Rintangan pendidikan dibagi menjadi 2:
a) Taraf horizontal (pendidikan tingkat sarjana)
b) Taraf vertikal (pendidikan tingkat dasar dan menengah)
4. Cara memperbaiki komunikasi a. Persepsi
b. Ketepatan c. Kredibilitas d. Pengendalian
e. Kecocokan/keserasian
Secara umum dapat disimpulkan bahwa komunikasi dapat berlangsung lancar dan efektif apabila komunikator:
1) Membuat pesan secara lebih berhati-hati
2) Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi 3) Menggunakan sarana komunikasi yang cepat dan tepat
5. Cara meningkatkan ketrampilan komunikasi
a. Membaca b. Mendengarkan
c. Membuat atau melakukan percakapan menarik d. Melakukan wawancara
e. Berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil f. Berpidato dan melakukan presentasi
g. Menulis surat, memo, disposisi, dan laporan
Agar ketrampilan komunikasi dapat meningkat, hal yang harus dilakukan sebagai berikut:
a. Menilai diri pribadi secara jujur
b. Meningkatkan kemampuan komunikasi melalui latihan-latihan atau praktek-praktek
Standar Kompetensi : Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Proses Komunikasi
Ingin Sendiri
Adi, seorang mahasiswa fakultas kedokteran semester satu. Ia tinggal di kos bersama dengan mahasiswa-mahasiswa dari fakultas lain selain fakultas kedokteran. Sudah menjadi karakternya yang ramah dan hangat dalam bergaul, membuat teman-teman satu kosnya nyaman untuk berkunjung di dalam kamarnya. Hampir setiap hari dapat dikatakan kamarnya tidak pernah sepi dari kunjungan teman-teman satu kos. Kebiasaan berkunjung ke kamar kosnya menjadi rutinintas baru bagi penghuni lama dan baru di kos tersebut. Kamar Adi berubah menjadi tempat nongkrong untuk sosialisasi anak kos, dan seringkali berakhir menjelang waktu istirahat malam.
Hingga suatu ketika, Adi merasa belum siap sama sekali untuk menghadapi ujian yang sangat menentukan. Yang menjadi masalah adalah, ternyata kebiasaan menjadikan kamar Adi sebagai tempat berkumpul tidak dapat dihentikan. Adi tidak bisa berkata tidak, ketika teman-teman satu kosnya masuk untuk melakukan kebiasaan nongkrong.
“Adi, kamu ga usah serius begitu dong, santai saja kayak kita” kata Herman
“Iya Adi, kamu kan pintar, belajar sambil lalu saja, aku yakin kamu pasti bisa” imbuh Joko
“Aku besok ujian, nih, belum siap” kata Adi dengan suara serak, dalam posisi duduk serius di meja belajarnya.
Meskipun demikian, ketidaknyamanan Adi muncul juga dalam bahasa tubuhnya, mimik muka serius, mata menyipitkan pandangan ke buku yang ia baca, sementara ia mulai mengindahkan suara-suara temannya yang mulai gaduh. Bahasa tubuh lain yang muncul adalah Adi beberapa kali berpindah-pindah posisinya dari duduk, kemudian, mencoba berbaring, menerobos tubuh-tubuh temannya yang duduk di tepian tempat tidurnya, kemudian duduk lagi di depan meja belajarnya.
Ternyata bahasa tubuh Adi, hingga sekian jauh waktu berjalan, tidak ditanggapi oleh teman-temanya. Malah mereka semakin asyik ngobrolnya.
“Aku ingin sendiri!” kata Adi dalam hati berkali-kali. Ia merasa tersiksa karena tidak dapat mengomunikasikan apa yang menjadi keinginannya kepada teman-temannya dengan efektif.
Pertanyaan
1. Unsur komunikasi apa saja yang terdapat dalam kasus di atas?jelaskan! 2. Buatlah kemungkinan penyebab yang membuat terjadinya masalah
komunikasi pada kasus Adi
KUNCI JAWABAN
1. Unsur komunikasi dalam kasus di atas :
bahasa tubuh, raut wajah dan tatapan mata yang menunjukkan ketidaknyamanannya terhadap teman- temannya.
b. Encoding : pengalihan gagasan ke dalam pesan. Jadi dari munculnya rasa ketidaknyamanan berubah menjadi ke gerakan- gerakan tubuh yang menandakan ketidaknyamanan.
c. Pesan : pesan dalam kasus adi, merupakan pesan secara non verbal, dimana hanya mengandalkan gerak tubuh, mimik wajah dan mata.
d. Decoding : pengalihan pesan ke dalam gagasan. Pesan telah disampaikan oleh adi sebagai komunikator, walaupun pesan yang terkandung adalah pesan non verbal. Tetapi dalam pengalihan bentuk gagasan pada kasus di atas, tidak terjadi dengan baik.
e. Komunikan : kasus di atas, komunikan adalah teman- teman adi yang sering nongkrong di kamar adi.
f. Noise (gangguan) : gangguan dalam proses komunikasi. Ada dua macam gangguan; gangguan teknis dan gangguan semantik. Gangguan teknis misalnya orang yang mengalami kesulitan bicara atau bicaranya hanya komat-kamit. Jadi gangguan teknisnya adalah adi yang tidak mampu untuk menyampaikan pesan kepada teman- temannya dengan jelas atau secara lisan. Gangguan semantik, bila penerima memberi arti yang berlainan atas sinyal yang disampaikan oleh pengirim. Untuk gangguan semantik, teman- teman adi tidak mampu menangkap sinyal yang di berikan oleh adi yakni bahasa tubuh, raut wajah dan gerak- gerik adi.
2. penyebab dari kasus di atas adalah tidak adanya komunikasi secara efektif antara adi dan teman- temannya. Selain itu, adi hanya menyampaikan ketidaknyamanannya dengan pesan non verbal. Jadi kemungkinan ketidakpahaman komunikan tinggi.
unsur komunikasi „pesan‟ adi seharusnya berbicara secara lisan kepada teman- temannya secara perlahan dan sopan. Jadi ketika adi harus belajar, maka teman- temannya harus paham dan mau menghargai adi sebagai pemilik kamar. Adi dapat menjelaskan kepada teman- temannya bahwa boleh saja kamarnya dipakai untuk tempat berkumpul tetapi dengan catatan, adi tidak sedang dalam kesibukannya.
SOAL ULANGAN HARIAN
Standar Kompetensi : mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi
Kompetensi Dasar : mengidentifikasi proses komunikasi I. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang pada jawaban yang dianggap benar!
1. Setelah Indah Ramdan melihat iklan kosmetik di internet, kemudian Indah Ramdan memutuskan untuk membeli kosmetik tersebut. Hal tersebut merupakan contoh dari efek komunikasi...
a. Efek kognitif d. komunikan b. Umpan balik/Feedback e. efek afektif c. Efek behavioral
2. Dalam komunikasi, orang yang menerima berita disebut … a. Komunikator d. Encoding
b. Tanggapan / umpan balik e. berita / pesan / message c. Komunikan
b. Sama makna. e. Sama kemauan c. Sama kemampuan
4. Berikut ini yang merupakan tujuan komunikasi adalah...
a. Perubahan sikap dan perubahan pikiran. d. perubahan sosial dan perubahan teman
b. Perubahan makna dan perubahan perilaku e. perubahan perilaku dan perubahan arti
c. Perubahan sosial dan perubahan sikap
5. Proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan, baik secara verbal maupun non verbal dengan menggunakan media untuk tujuan tertentu agar terjadi persepsi yang sama merupakan pengertian dari...
a. Instruksi. d. komunikasi b. Ketepatan. e. keserasian c. kresibilitas
6. Kegunaan lambang adalah sebagai alat untuk... a. Mempengaruhi komunikan
b. Menjadikan komunikan tidak mengerti pesan. c. Menjadikan seseorang tidak paham.
d. Mencapai suatu yang baik. e. Menghubungkan sesuatu
7. Efek komunikasi yang menyebabkan komunikan menjadi lebih tahu adalah...
a. Efek afektif d. efek komunikasi b. Efek psikomotor e. efek kognitif c. Efek bihavioral
8. Berikut ini yang bukan merupakan contoh rintangan teknis adalah...
a. Kurangnya media yang dibutuhkan d. Penguasaan metode yang ridak memadai
c. Pesan tertulis yang terbaca
9. Berikut ini merupakan cara-cara yang digunakan untuk memperbaiki komunikasi,kecuali...
a. Persepsi d. Pengendalian
b. Kalimat yang bertele-tele e. Ketepatan c. kredibilitas
10.Cara-cara yang dapat digunakan agar komunikasi dapat berlangsung secara efektif adalah...
a. Membuat pesan sacara lebih berhati-hati b. Menilai diri pribadi secara jujur
c. Meningkatkan kemampuan komunikasi melalui latihan-latihan d. Menentukan setiap tujuan komunikasi secara jelas
e. Membuat gangguan dalam berkomunikasi
II. SOAL URAIAN
Jawablah soal-soal berikut dengan tepat!
1. Sebutkan dan jelaskan jenis- jenis pesan dalam komunikasi! 2. Gambarkan bagan proses terjadinya komunikasi!
3. Sebutkan dan berilah contoh lambang-lambang dalam komunikasi! 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika berkomunikasi!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rintangan struktur dan berilah contohnya!
KUNCI JAWABAN
1. Pesan secara verbal : pesan yang disampaikan kepada orang lain dalam bentuk tulisan atu lisan
Contoh : surat, laporan
Pesan secara non verbal : pesan yang disampaikan kepada orang lain dalam bentuk mimik wajah atau bahasa tubuh
Contoh : ekspresi wajah, menggelengkan kepala, dll
2.
3. lambang- lambang dalam komunikasi
contoh : melambaikan tangan
b. Lambang suara : menggunakan pendengaran Contoh : sirine
c. Lambang warna : menggunakan warna Contoh : bendera kuning saat ada kematian d. Lambang bahasa :bahasa yang di ucapkan
Contoh : nada lagu, irama
e. Lambang gambar : menggunakan gambar Contoh : tanda parkir pada rambu lalu lintas
f. Lambang huruf : menggunakan huruf Contoh : aksara jawa
g. Lambang angka : menggunakan angka
Contoh : alat hitung, kalkulator, telepon rumah
4. etika berkomunikasi adalah penyampaian pesan atau berita antara komunikator dengan komunikan dengan memperhatikan perilaku, sikap yang baik, dan yang tidak baik untuk dilakukan ketika berkomunikasi. 5. rintangan struktur adalah rintangan yang terjadi karena adanya
perbadaan tingkat dan perbedaan kerja dalam struktur organisasi. Misalnya : seorang bawahan segan dan malu terhadap atasannya yang berwibawa