• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL ORGANISASI koperasi dalam pengembangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL ORGANISASI koperasi dalam pengembangan "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Max Weber

:

tipe ideal

organisasi itu berusaha untuk menjadi apa yang

seharusnya terjadi (organisasi apa adanya)

= model klasik atau model tradisional

(

tidak dapat diartikan bahwa model ini tidak

dipakai lagi.

Model ini masih dianggap penting

sampai saat ini).

(3)

Orientasi:

1.

Kinerja/produktivitas;

2.

Efisiensi tinggi/optimal;

3.

Konsentrasi pada hal-hal internal;

4.

Keteraturan dan kestabilan

5.

Pencapaian keseimbangan dan entropi secara

statis.

(4)

KARAKTERISTIK

:

(oleh Tom Burns dan G. M Stalker)

Pelaksanaan tugas rutin pada keadaan normal;

Pembagian tugas jelas;

Sarana difasilitasi;

Penyelesaian konflik dalam organisasi dilakukan oleh atasan;

Jelas hirarki pertanggungjawaban;

(5)

Struktur organisasi dipahami sebagai struktur hirarki;

Pengetahuan paripurna ada pada pimpinan;

Model interaksi cenderung vertikal;

Selalu dituntut kepatuhan pada atasan, bersifat instruksi,

dan pemaknaan tugas antara atasan dan bawahan/staf;

Prestise/kedudukan sangat ditentukan oleh kantor dan

derajat/strata seseorang;

Pekerjaan bersifat formal, didasarkan pada kualifikasi

teknis/spesialisasi kerja dan pemberhentian tidak dapat

dilakukan secara sewenang-wenang.

KARAKTERISTIK MODEL ORGANISASI TERTUTUP

(6)

HENRY FAYOL :

(4 PRINSIP BERKAITAN DENGAN FUNGSI PIMPINAN)

Prinsip spesialisasi (mendayagunakan bawahan sebagai

individu dan kelompok);

Prinsip Kesatuan Arah (pekerjaan harus dikelompokkan

berdasarkan keahlian);

Prinsip wewenang dan tanggung jawab (ada pendelegasian

yang jelas dan cukup dalam pelaksanaan pekerjaan)

Prinsip Rantai Skalar (pekerjaan, wewenang, dan tanggung

jawab terkomunikasikan dan terkoordinasikan secara

berjenjang)

(7)

Banyak berpengaruh pada PENERAPAN

administrasi negara,

antara lain

:

Model birokrasi

Model Hirarki

Model Formal

(8)
(9)
(10)

KEKHASAN

:

Orientasi pada keluwesan, adaptasi maksimum dengan lingkungan,

saling hubungan dan saling ketergantungan antara unsur-unsur

organisasi yang bersifat social dan teknologi;

Kurang mengandalkan peraturan, prosedur, wewenang yang

disentralisasikan, dan spesialisasi yang tinggi;

Lebih mendayagunakan potensi sumber daya manusia;

Struktur organisasi relatif lebih sederhana, pendelegasian wewenang

berdasarkan kedalaman pekerjaan;

Struktur organisasi disusun mengacu pada target/hasil pekerjaan dan

sasaran (pengguna jasa/pelanggan)

(11)

MENURUT TOM BURNS & G. M. STALKER

:

Tugas tidak rutin bisa dilakukan pada kondisi yang tidak normal;

Pengetahuan spesialis menyebar pada pembagian tugas;

Mengutamakan hasil;

Konflik diselesaikan melalui interaksi dan komunikasi antara

teman sejawat;

Pertanggungjawaban lebih fleksibel;

Tanggung jawab dan loyalitas diarahkan pada organisasi secara

keseluruhan;

Organisasi dipandang sebagai struktur network;

Setiap unsur dalam organisasi dapat menjadi sumber

pengetahuan dan informasi.

KARAKTERISTIK

(12)

MENURUT TOM BURNS & G. M. STALKER

:

Interaksi diantara anggota organisasi cenderung

horizontal;

Gaya interaksi dominan bersifat saran

dibandingkan pemberian instruksi;

Pelaksanaan kerja dan hasilnya lebih

diutamakan;

Prestise ditentukan dari pihak luar (contoh:

tingkat kepuasan pengguna jasa, dsj)

KARAKTERISTIK

(13)
(14)

SIMPULAN: tabel perbedaan

No. Model Organisasi Tertutup Model Organisasi Terbuka

1. Pimpinan tidak menaruh

keyakinan dan kepercayaan pada staf/bawahan.

Pimpinan memberi kepercayaan dan yakin pada staf/bawahan pada segala persoalan.

2. Staf tidak bebas mendiskusikan

masalah dengan pimpinan. Staf bebas mendiskusikan masalah dengan pimpinan. 3. Proses motivasi berorientasi fisik,

rasa aman, pertimbangan

ekonomis melalui perasaan takut dan sanksi.

Proses motivasi ditumbuhkan melalui metode partisipasi.

4. Proses komunikasi dari pimpinan ke staf cenderung ada noise

(gangguan), tidak akurat, dan masih ada rasa curiga.

(15)

SIMPULAN: tabel perbedaan

No. Model Organisasi Tertutup Model Organisasi Terbuka

5. Proses interkasi cenderung

tertutup dan terbatas. Proses interaksi cenderung bersifat terbuka dan luwes. 6. Proses pengambilan keputusan

hanya dilakukan oleh pimpinan tertinggi.

Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan pada semua

tingkatan melalui proses kelompok. 7. Proses penyusunan tujuan

dilakukan di tingkat puncak. Proses penyusunan tujuan melibatkan partisipasi kelompok. 8. Pengendalian dalam rangka

“memperhalus” kesalahan atas kekeliruan yang terjadi.

Pengendalian dilakukan pada semua lini organisasi dan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menjelaskan faktor-faktor komunikasi organisasi KUD yang menjadi penentu dalam peningkatan kinerja KUD, (2) menjelaskan faktor-faktor

Sedangkan nilai terendah dicapai oleh kisi motivasi no.5 yaitu cepat bosan pada tugas-tugas yang bersifat rutin, ini karena siswa sudah terbiasa dengan tugas-tugas

Selain mungkin disibukkan oleh tugas rutin yang tidak terkait langsung dengan liputan Pemilu, para jurnalis bisa jadi terbagi-bagi dalam sejumlah organisasi

Pada kondisi ini primordialisme tidak lagi dilihat sebagai sesuatu yang harus ditinggalkan, namun bisa dirasakan lebih efektif untuk digunakan sebagai symbol dan bahasa

Sehingga apabila beberapa kondisi batas telah diterapkan pada komponen terebut, kemudian antar sumbu tidak bisa disatukan, maka salah satu harus dilakukan

Memberi sanksi (hukuman) pada atlet yang tidak menuruti perintahnya. Menentukan pembagian tugas/kerja yang seharusnya dilakukan. Menilai kekuatan atau kondisi gagasannya.. Penelitian

(1988), Dalam kondisi sosial dan ekonomi yang sangat diwarnai oleh peranan dunia usah, maka mau tidak mau peran dan juga kedudukan koperasi dalam masyarakat

Data mining bisa menjadi salah satu solusi agar sistem pencarian yang berjalan pada database bisa dilakukan dengan menggunakan pola-pola pengetahuan yang lebih baik.. Pembagian Proses