• Tidak ada hasil yang ditemukan

376017890 Laporan Mini Riset Evaluasi Pembelajaran Pto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "376017890 Laporan Mini Riset Evaluasi Pembelajaran Pto"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh proses pembelajaran. Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi dan proses analisis dari evaluasi. Manfaat dari analisis evaluasi untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran. Karena itu begitu pentingnya guru mengadakan analisis butir soal (distraktor, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan kualitas soal), validasi dan reliabilitas instrument.

Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tak terpisah dari upaya apapun yang terprogram. Melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan tugas pokok seorang evaluator dalam manajemen sekolah, namun tidak berati hanya evaluator saja yang harus memahami model-model evaluasi program pembelajaran tetapi para pendidik dan calon pendidik serta praktisi lain.

Hasil dari proses penilaian perlu dilakukan analisis, untuk melihat validitas dan efektivitas instrument, serta untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan proses pembelajaran. Ada tiga sasaran pokok ketika guru melakukan analisis terhadap hasil belajar, yaitu terhadap guru, siswa dan prosedur pembelajaran. Fungsi analisis untuk guru terutama untuk mendiagnosis keberhasilan pembelajaran dan sebagai bahan untuk merevisi dan mengembangkan pembelajaran dan tes. Bagi siswa, analisis diharapkan berfungsi mengetahui keberhasilan belajar, mendiagnosa mengoreksi kesalahan belajar, serta Memotivasi siswa belajar lebih baik.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai analisis soal berupa validitas, daya beda, indeks kesukaran, dan reliabilitas yang berguna sebagai pedoman bagi pendidikan dalam melakukan analisis soal terutam untuk soal objektif.

1.2. Rumusan Masalah

- Apa yang dimaksud dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, validitas, rehabilitas, signifikansi pada soal ?

- Bagaimana cara menghitung daya pembeda, tingkat kesukaran, rehabilitas dan validitas pada soal?

1.3. Tujuan

(2)

BAB 2

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Pendidikan ( Pendidikan Menengah Kejuruan )

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dirinya dan masyarakat.

Pengertian pendidikan menengah kejuruan berdasarkan pedoman dalam Sistem Pendidikan Nasional merupakan “ pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis – jenis pekerjaan tertentu ( UU No. 2 Tahun 1989 Bab IV Pasal 11 Ayat 3 ). Pendidikan kejuruan merupakan sub system pendidikan yang secara khusus membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja atau dapat dikatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan wahana pendidikan yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk dapat bekerja guna menopang kehidupannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa atau peserta didik secara khusus untuk memasuki lapangan kerja guna menopang kehidupannya.

Secara jelas misi dan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan disebutkan dalam PP No. 29 Tahun 1990, antara lain :

1. Mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja atau lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional.

2. Mempersiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri.

3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja atau dunia industry pada masa sekarang dan masa yang akan dating.

4. Mempersiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

Di SMK terdapat banyak sekali Program Keahlian. Salah satunya adalah program keahlian Teknik Otomotif. Tujuan Program Keahlian Mekanik Otomotif secara umum mengacu pada isi UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan Pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian Mekanik Otomotif adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kompeten dalam :

(3)

4. Perawatan dan perbaikan system otomotif ( automotive wiring system ).

2.2 Pengertian Belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang terjadi melalui latihan dan pengalaman dan dapat diamati secara langsung sehingga apabila mengalami suatu masalah dapat memahami maknanya dan menyelesaikannya dengan sadar dan bertujuan.

2.3 Proses Pembelajaran

Dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, berbagai komponen pendidikan yang penting terlibat di dalamnya. Guru, siswa, kurikulum, bahan ajar, interaksi, dan penilaian hasil belajar adalah komponen utama pendidikan yang menyatu dalam suatu kegiatan pembelajaran yang menyeluruh ( S. Hamid Hasan dan Asmawi Zainul 1992 / 1993 : 7 ).

Setiap komponen pendidikan saling menunjang dan berinteraksi membangun bentuk nyata proses pembelajaran dalam suatu system pendidikan. Muhibbin Syah ( 1995 : 132 ) juga menyatakan bahwa proses pembelajaran dan pencapaian hasil belajar siswa dipengaruhi oleh :

1. Faktor internal ( factor dari dalam siswa ), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal ( factor dari luar siswa ), yakni kondisi di sekitar siswa, seperti guru, lingkungan belajar, fasilitas fisik, dan lain – lain.

3. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning ), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi – materi pelajaran.

2.4 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assessment ada pula kata lain yang searti dalam dunia pendidikan kita, yakni tes, ujian, dan ulangan ( Muhibbin Syah 1995 : 141 ).

Pengertian tes menurut Muhibbin Syah ( 1995 : 141 ) ialah alat ukur yang banyak digunakan untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses belajar – mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran. Sementara itu, istilah evaluasi biasanya digunakan untuk menilai hasil pembelajaran para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu, seperti ulangan semester dan mid semester.

Ada beberapa tujuan dilakukannya evaluasi, seperti dikemukakan oleh Muhibbin Syah ( 1995 : 142 ) yaitu :

(4)

2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. 3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.

4. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya ( kemampuan kecerdasan yang dimilikinya ).

5. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar ( PBM ).

Di samping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi – fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi administrative untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku raport. 2. Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.

3. Fungsi diagnostic untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching ( pengajaran perbaikan ).

4. Sumber daya BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan ( BP ).

5. Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan dating yang meliputi pengembangan kurikulum, metode, dan alat – alat PBM.

( Muhibbin Syah 1995 : 143 )

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan mengadakan evaluasi, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap, dan kepribadian siswa atau peserta didik sehingga mereka lebih dapat terarah menjadi lebih baik

2.5 Alat Ukur Evaluasi yang Digunakan

Pemilihan alat ukur evaluasi ini harus disesuaikan dengan metode yang digunakan. “ Alat ukur evaluasi yang berhubungan dengan hasil belajar mengajar dan belajar disebut achievement test atau tes hasil belajar “ ( Ngalim Purwanto 1992 : 33 ). Tes hasil belajar ini digunakan untuk menilai hasil – hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

Sumadi Suryabrata ( 1997 : 2 ) dalam salah satu bukunya mengemukakan tahap – tahap dalam merencana dan menyusun tes sehingga menjadi tes yang baik. Empat tahap tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan spesifikasi tes

Mencakup hal – hal penting yaitu : menentukan tujuan, penyusunan kisi – kisi soal, memilih tipe – tipe soal, merencanakan taraf kesukaran soal, merencanakan banyak sedikitnya soal dan merencanakan jadwal penerbitan soal. 2. Penulisan soal

Soal ditulis setelah penyusunan kisi – kisi soal tes ( pengembangan spesifikasi tes ) selesai. Ada baiknya jika dibiasakan menulis soal setelah pokok bahasan selesai diajarkan. Ini dimaksudkan untuk menghindari penumpukan pekerjaan menulis soal menjelang evaluasi dilaksanakan. Jumlah soal yang ditulis sebaiknya juga lebih banyak dari jumlah yang tercantum pada kisi tes.

3. Penelaahan soal

(5)

apakah soal tersebut jelas mengukur jenjang kemampuan yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus atau tujuan evaluasi ( kesahihan isi dan susunan ).

4. Pengujian butir – butir soal secara empiric

Administrasi tes bentuk akhir untuk tujuan – tujuan pembakuan ; biasanya dilakukan pada tes bentuk obyektif yang dapat dipakai berulang – ulang.

2.6 Penyusunan Butir Soal

Soal merupakan suatu alat penilaian di SMK. Alat penilaian yang baik yang digunakan sebagai alat ukur menurut Suharsimi Arikunto ( 1997 : 56 ) harus memenuhi syarat – syarat yaitu valid, reliable, memiliki tingkat kesukaran yang cukup, dan mempunyai daya pembeda yang baik. Selain itu alat penilaian juga harus praktis, objektif, dan ekonomis dalam penyusunannya.

Bentuk soal yang digunakan dalam penilaian berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai. Biasanya digunakan bentuk soal pilihan ganda dan uraian dalam berbagai penilaian.

1. Butir soal pilihan ganda

Butir soal jenis ini intinya menghadapkan sejumlah alternative jawaban kepada siswa, umumnya antara 3 sampai 5 alternatif untuk setiap soal dan tugas siswa yaitu memilih salah satu di antara alternative tersebut berdasarkan sesuatu dasar pertimbangan tertentu. Kemungkinan jawaban yang benar dinamakan key atau kunci, sedangkan jawaban yang salah bertujuan mempersulit proses pencapaian jawaban yang benar disebut pengecoh atau distraktor.

Menurut Balitbang Dikbud sebagaimana yang dikutip oleh Suke Silverius ( 1991 : 73 ), penyusunan butir soal pilihan ganda adalah :

a) Pernyataan atau pertanyaan pada pokok soal ( stem ) harus dirumuskan secara jelas.

b) Menghindari pertanyaan yang bersifat negative ataupun negative ganda, jika terpaksa digunakan maka harus dicetak miring, digarisbawahi, atau ditulis seluruhnya dengan huruf besar.

c) Pokok soal berisi materi yang diperlukan saja sehingga tidak menngaburkan maksud soal itu.

d) Setiap butir soal hanya ada satu jawaban benar atau yang paling benar. e) Tidak memberikan petunjuk untuk jawaban yang benar.

f) Pokok soal tidak menggunakan kata – kata yang sifatnya tidak tentu, seperti : kebanyakan, sering kali.

g) Butir soal yang satu tidak bergantung pada jawaban butir soal yang lain. h) Jawaban yang benar tersebut di antara a, b, c, d, dan e secara acak.

i) Option harus logis, baik dari segi isi maupun dari hubungannya dengan stem.

j) Option homogeny, baik dari segi isi atau materi maupun panjang pendeknya pernyataan.

k) Jika optionnya bilangan maka diurutkan dari kecil ke besar atau besar ke kecil.

l) Menghindari penggunaan option dengan kata “ semua jawaban di atas benar “, “ semua jawaban di atas salah “, atau sejenisnya.

(6)

Butir soal jenis ini bersifat umum dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan jawaban yang bebas, sesuai pendapat dan kreativitasnya serta sikap kritisnya bila menanggapi sesuatu hal. Maka dari itu penilaiannya sangat subjektif, tergantung dari kemampuan, kepekaan, kecermatan, kejujuran, dan kondisi pemeriksa tes.

Menurut Balitbang Dikbud sebagaimana dikutip oleh Suke Silverius ( 1991 : 71 ), penyusunan soal bentuk uraian adalah :

a) Menggunakan kata tanya atau perintah “ jelaskan “, “ mengapa “, “ uraikan “, “ bandingkan “, “ tafsirkan “, “ hitunglah “, “ berilah tanggapan “, dan “ buktikan “.

b) Soal dirumuskan dengan kalimat sederhana sesuai dengan tingkat kemampuan bahasa siswa.

c) Kalimat dalam soal dirumuskan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

d) Menggunakan kata – kata yang tidak menimbulkan salah penafsiran. e) Menghindari kata – kata yang dapat menyinggung perasaan siswa. f) Waktu yang disediakan sesuai dengan banyaknya butir soal.

g) Tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih butir soal yang akan dikerjakan.

h) Mempersiapkan kunci jawaban atau criteria jawaban sebagai pedoman penskoran.

i) Memberikan petunjuk pengerjaan yang jelas.

2.7 Analisis Butir Soal

Penilaian hasil belajar pada akhir semester merupakan komponen proses pembelajaran yang penting. Dari hasil belajar ini guru dapat mengambil kesimpulan apakah siswa telah mencapai tingkat KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yang telah ditetapkan untuk tiap semester. Penilaian ialah proses interpretasi hasil pengukuran untuk mengambil keputusan.

Alat pengukuran hasil belajar yang baik mengukur sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya, sehingga diperlukan alat ukur yang baik. Soal yang baik harus valid, reliable, objektif, praktis, dan ekonomis. Selain itu masing – masing soal juga harus memenuhi syarat daya beda, taraf kesukaran, dan distribusi jawaban seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto ( 1997 : 211 ).

Analisis butir soal bertujuan untuk mengetahui validitas empiris maupun validitas isi yang berupa kebenaran konsep, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda serta kebenaran konstruksinya yang dilakukan dengan cara memperbaiki, menyeleksi, mengganti, atau merevisi.

(7)

kesalahan baku pengukuran. Keterangan dari masing – masing maupun butir yang baik adalah sebagai berikut :

1. Validitas

Suatu soal disebut valid jika soal tersebut betul – betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Rumusnya adalah

Soal bentuk pilihan ganda :

rpbi=MpMq st

pq Soal bentuk uraian :

rxy=

xy Nδxδy

2. Reliabilitas

Suatu soal dikatakan reliable apabila soal tersebut memberikan hasil yang relative tetap, walaupun dipergunakan berulang – ulang pada subjek yang sama, soal dapat mengukur secara konsisten. Rumusnya adalah

Soal bentuk pilihan ganda :

KR−20= k k−1

[

1−

p(1−p) (SD

]

Soal bentuk uraian :

α= n n−1

(

1−

vi

Vtest

)

3. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal merupakan kemampuan suatu butir dalam membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah. Rumusnya adalah

Soal bentuk pilihan ganda : DP=(BABB)

0,5N (jika jumlah siswa dalam BA=jumlah siswadalam BB) DP=BA

nABB

nB(jika jumlah siswadalam BA ≠ jumlahsiswa dalam BB) Soal bentuk uraian :

DP=mean atasmean bawah skor maksimum dari soal 4. Tingkat Kesukaran

Butir soal juga harus memenuhi taraf kesukaran tertentu. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah maupun tidak terlalu sukar. Rumusnya adalah Soal bentuk pilihan ganda :

TK=jumlah peserta yang menjawab benar jumlah siswa yang mengikuti tes Soal bentuk uraian :

TK= mean

(8)

mean= jumlah skor pada soal jumlah siswa yang mengikuti tes

5. Kesalahan baku pengukuran

Semakin mendekati nol maka semakin konsisten suatu tes. Rumusnya adalah

KBP=SD

1−Koef . Reliabilitas 6. Penyebaran jawaban soal

Penyebaran jawaban adalah distribusi jawaban siswa dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk objektif. Paling tidak dipilih oleh 5 % peserta tes. Lebih banyak dipilih oleh kelompok yang belum paham materi.

Ada beberapa rumus lagi yang diperlukan dalam menentukan syarat – syarat di atas, rumus tersebut adalah

1. Mencari Standar Deviasi ( Std / SD )

Std=

i=1

n (x i−´x)

2

n−1 2. Menentukan Signifikansi

Z=r

n−1(jika jumlah pesertalebih dari30orang)

t=r

n−2

1−r²(jika jumlah peserta kurangdari30orang)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. IDENTITAS SEKOLAH YANG DITELITI Dalam penelitian ini, identitas sekolah yang saya teliti adalah :

- Nama Sekolah : SMK N 2 MEDAN

- Alamat sekolah : Jln. STM No. 12A Medan

(9)

- Tanggal penelitian : 26 Oktober 2017

- Jumlah siswa : 22 orang

- Waktu tes : 60 menit

3.2. MATERI YANG DI TES.

Pokok bahasan yang dites kepada siswa dengan berpatokan terhadap KI dan KD.

(10)

BAB 4 PEMBAHASAN

(11)

4.1.1. TINGKAT KESUKARAN

Tingkat kesukaran soal=jumlah peserta yang menjawab benar jumlah siswa yang mengikuti tes Maka :

1. TK ¿12

22=0,54(Soal initergolong Sedang)

2. TK ¿16

22=0,72(Soalini tergolong Mudah)

3. TK ¿16

22=0,72(Soalini tergolong Mudah)

4. TK ¿13

22=0,59(Soalini tergolong Sedang)

5. TK ¿ 7

22=0,31(Soalini tergolong Sedang)

6. TK ¿17

22=0,77(Soal ini tergolong Mudah)

7. TK ¿13

(12)

8. TK ¿18

22=0,81(Soalini tergolong Mudah)

9. TK ¿13

22=0,59(Soalini tergolong Sedang)

10. TK ¿16

22=0,72(Soalini tergolong Mudah)

11. TK ¿13

22=0,59(Soalini tergolong Sedang)

12. TK ¿11

22=0,5(Soalini tergolong Sedang)

13. TK ¿14

22=0,63(Soal ini tergolong Sedang)

14. TK ¿ 8

22=0,36(Soal ini tergolong Sedang)

15. TK ¿20

22=0,90(Soalini tergolong Mudah)

16. TK ¿10

22=0,45(Soal ini tergolong Sedang)

17. TK ¿13

22=0,59(Soalini tergolong Sedang)

18. TK ¿12

22=0,54(Soal initergolong Sedang)

19. TK ¿17

22=0,77(Soal ini tergolong Mudah)

20. TK ¿22

22=1(Soal ini tergolong Mudah)

21. TK ¿12

22=0,54(Soal initergolong Sedang)

22. TK ¿14

(13)

23. TK ¿18

22=0,81(Soalini tergolong Mudah)

24. TK ¿11

22=0,5(Soalini tergolong Sedang)

25. TK ¿17

22=0,77(Soal ini tergolong Mudah)

26. TK ¿19

22=0,86(Soalini tergolong Mudah)

27. TK ¿18

22=0,81(Soalini tergolong Mudah)

28. TK ¿13

22=0,59(Soalini tergolong Sedang)

29. TK ¿ 7

22=0,31(Soal initergolong Sedang)

30. TK ¿21

22=0,95(Soal ini tergolong Mudah)

KESIMPULAN:

1. Soal yang tergolong mudah berjumlah 13 atau 43,33% dari jumlah soal 2. Soal yang tergolong sedang berjumlah 17 atau 56,66% dari jumlah soal 3. Soal yang tergolong sulit berjumlah 0 dari jumlah soal

4.1.2. DAYA PEMBEDA daya pembeda=(BABB)

0,5N (jika benar atas=benar bawah) daya pembeda=BA

nA= BB

nB (jika benar atas ≠ benar bawah) mean= jumlahskor keseluruhan×100

banyaknya siswa yang mengikuti ujian× jlh soal=

431×100

21×30 =68,41

(14)

1. Alvan Yandika 2. Azmi Fauzan 3. Alfredo Tarigan 4. Andika Yosi Pratama 5. David Edi

6. Ferri Irawan 7. Heppy Kristianza 8. Renaldy

9. Ryo Fatah Nuriklas 10. Suhendra

Siswa yang tergolong kelompok bawah:

1. Ari Pratama 2. Asriadi Tanjung 3. Chandwiki Saputra 4. Ego Pranata

5. Hafiz Dinata 6. Jufri Siregar 7. Muhammad Fikry 8. M. Fikry Pradana 9. Rafrando

10. Reh Malen Saragih 11. Yohannes Hutajulu 12. Yuda Antawa Putra

Dari data tersebut dapat dicari daya pembeda sebagai berikut:

DP1 ¿ BA

120=0,46 Soal ini diterima

DP2 ¿ BA

120=0,31 Soal ini diterima

DP3 ¿ BA

120=0,5 Soal ini diterima

DP4 ¿ BA

120=0,38 Soal ini diterima

DP5 ¿ BA

(15)

DP6 ¿ BA

120=0,23 Soal ini diperbaiki

DP7 ¿ BA

120=0,16 Soal ini dibuang

DP8 ¿ BA

120=0,15 Soal ini dibuang

DP9 ¿ BA

120=0,36 Soal ini diterima

DP10 ¿ BA

120=0,21 Soal ini diperbaiki

DP11 ¿ BA

120=0,18 Soal ini dibuang

DP12 ¿BA

120=0 Soal ini dibuang

DP13 ¿BA

120=0,21 Soal ini diperbaiki

DP14 ¿BA

120=0,16 Soal ini dibuang

DP15 ¿BA

120=0,16 Soal ini dibuang

DP16 ¿BA

120=−0,11 Soal ini diterima

DP17 ¿BA

120=−0,45 Soal ini dibuang

DP18 ¿BA

120=0,46 Soal ini diterima/baik

DP19 ¿BA

120=0,05 Soal ini dibuang

DP20 ¿BA

120=0 Soal ini dibuang

DP21 ¿BA

120=−0,26 Soal ini dibuang

DP22 ¿BA

120=0,2 Soal ini diperbaiki

DP23 ¿BA

(16)

DP24 ¿ BA

120=−0,18 Soal ini dibuang

DP25 ¿BA

120=0,05 Soal ini dibuang

DP26 ¿BA

120=−0,3 Soal ini dibuang

DP27 ¿BA

120=0,33 Soal ini diterima

DP28 ¿BA

120=−0,35 Soal ini dibuang

DP29 ¿BA

120=0,33 Soal ini diterima

DP30 ¿ BA

120=0,08 Soal ini dibuang

(17)
(18)
(19)

X22

56,66−64,69

¿ ¿ ¿2

¿ ¿ ¿

Std ¿

91,61

¿9,57

4.1.3. VALIDITAS TEST (OBJECTIVE TEST)

rpbi=MpMq St

pq

rpb i1=MpMq

St

pq ¿

20,66−17,69

9,57

0,54.0,46= 2,76

9,57×0,49=0,14

rpb i2=MpMq

St

pq ¿

20−17,83

9,57

0,72×0,27= 2,17

9,57×0,19=0,43

rpb i3=MpMq

St

pq ¿

18,93−7,57

9,57

0,72×0,27= 11,36

9,57 ×0,22=1,18×0,22=0,26

rpb i4=MpMq

St

pq ¿

20−9,82

9,57

0,59×0,31= 10,18

9,57 ×0,45=1,06×0,45=0,47

rpb i5=MpMq

St

pq ¿

20,42−12,34

9,57

0,31×0,69= 8,08

9,57×0,38=0,84×0,38=0,32

rpb i6=MpMq

St

pq ¿

19,88−17,8

9,57

0,77×0,23= 2,08

9,57×0,17=0,03

rpb i7=MpMq

St

pq ¿

19,38−10,29

9,57

0,59×0,41= 9,09

(20)
(21)

rpb i20=

(22)

Nomor Soal Nilai r Validitas

1 0,14 Tidak valid

2 0,43 Tidak valid

3 0,26 Tidak valid

4 0,47 Tidak valid

5 0,32 Tidak valid

6 0,03 Tidak valid

7 0,29 Tidak valid

8 -0,04 Tidak valid

9 0,10 Tidak valid

10 0,05 Tidak valid

11 -0,06 Tidak valid

12 0,44 Tidak valid

13 0,84 Tidak valid

14 0,45 Tidak valid

15 0,02 Tidak valid

16 -0,30 Tidak valid

17 -0,16 Tidak valid

18 0,07 Tidak valid

19 0,02 Tidak valid

20 2,02 Valid

21 0,36 Tidak valid

22 -0,05 Tidak valid

23 -0,18 Tidak valid

24 -0,01 Tidak valid

25 -0,01 Tidak valid

26 -0,05 Tidak valid

27 0,10 Tidak valid

28 -0,03 Tidak valid

29 0,13 Tidak valid

30 0,10 Tidak valid

4.1.4. MENENTUKAN SIGNIFIKANSI

(23)

Dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

t

¿r

n−2 1−r2

maka:

t1=r

n−2

1−r2 ¿0,14

22−2

1−0,o196 ¿ 0,11 ×4,51=0,63

t2=r

n−2

1−r2 ¿0,43

22−2

1−0,1849 ¿ 0,43 ×4,95=2,12

t3=r

n−2

1−r2 ¿0,26

22−2

1−0,06 ¿ 0,26 ×4,61=1,19

t4=r

n−2

1−r2 ¿0,47

22−2

1−0,22 ¿ 0,47 ×8,45=3,97

t5=r

n−2

1−r2 ¿0,14

22−2

1−0,o196 ¿ 0,11 ×4,51=0,63

t6=r

n−2

1−r2 ¿0,03

22−2

1−0,0009 ¿ 0,03 ×4,47=0,13

t7=r

n−2

1−r2 ¿0,14

22−2

1−0,0841 ¿ 0,29 ×4,68=1,35

t8=r

n−2

1−r2 ¿−0,01

22−2

1−0,o001 ¿ -0,1 ×4,49=−0,04

t9=r

n−2

1−r2 ¿0,10

22−2

(24)

t10=r

n−2

1−r2 ¿0,05

22−2

1−0,0025 ¿ 0,05 ×4,49=0,22

t11=r

n−2

1−r2 ¿0,06

22−2

1−0,0036 ¿ 0,06 ×4,49=0,26

t12=r

n−2

1−r2 ¿0,44

22−2

1−0,1936 ¿ 0,44 ×5=2,2

t13=r

n−2

1−r2 ¿0,84

22−2

1−0,7056 ¿ 0,84 ×8,30=6,97

t14=r

n−2

1−r2 ¿0,45

22−2

1−0,2025 ¿ 0,45 ×5,03=2,26

t15=r

n−2

1−r2 ¿0,02

22−2

1−0,0004 ¿ 0,02 ×4,49=0,08

t16=r

n−2

1−r2 ¿−0,30

22−2

1−0,09 ¿ -0,30 ×4,68=−1,40

t17=r

n−2

1−r2 ¿−0,16

22−2

1−0,0256 ¿ -0,16 ×4,53=−0.72

t18=r

n−2

1−r2 ¿0,07

22−2

1−0,0049 ¿ 0,07 ×4,49=0,31

t19=r

n−2

1−r2 ¿0,02

22−2

(25)

t20=r

n−2

1−r2 ¿0,02

22−2

1−4,0804 ¿ 0,02 ×−2,54=−5,14

t21=r

n−2

1−r2 ¿0,02

22−2

1−4,0804 ¿ 0,02 ×−2,54=−5,14

t22=r

n−2

1−r2 ¿−0,05

22−2

1−0,0025 ¿ -0,05 ×4,49=0,22

t23=r

n−2

1−r2 ¿−0,18

22−2

1−0,0324 ¿ -0,18 ×4,56=−0,82

t24=r

n−2

1−r2 ¿−0,01

22−2

1−0,0001 ¿−¿ 0,01 ×4,49=−0,04

t25=r

n−2

1−r2 ¿−0,01

22−2

1−0,0001 ¿−¿ 0,01 ×4,47=−0,04

t26=r

n−2

1−r2 ¿−0,05

22−2

1−0,9975 ¿−¿ 0,05 ×4,47=−0,22

t27=r

n−2

1−r2 ¿0,10

22−2

1−0,0100 ¿ 0,10 ×4,36=0,43

t28=r

n−2

1−r2 ¿−0,03

22−2

1−0,0009 ¿ -0,03 ×4,47=−0,13

t29=r

n−2

1−r2 ¿0,13

22−2

1−0,0169 ¿ 0,13 ×4,51=0,58

t30=r

n−2

1−r2 ¿0,10

22−2

(26)
(27)
(28)

KR-20 = k k−1

[

S2X

∑ pq S2X

]

s2x = ∑ Xi2−

(∑ Xi)2 n n−1

= 8657−

(431)2 22 22−1

= 8657−8443,681 21

= 213,31921

= 10,158

KR-20 = k k−1

[

S2X∑ pq S2X

]

= 30 30−1

[

10,158−5,88 10,158

]

= 1,034 (0,42)

= 0,435

(29)

Kriteria tingkat reliabilitas menurut Guilford (Ruseffendi,1991b:191):

α 0,20 reliabilitas sangat rendah 0,20 ¿ α 0,40 reliabilitas rendah 0,40 ¿ α 0,70 reliabilitas sedang 0,70 ¿ α 0,90 reliabilitas tinggi 0,90 ¿ α 1,00 reliabilitas sangat tinggi

Kesimpulan:

Dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,44. Dapat di nyatakan bahwa tingkat reliabilitas soal pilihan berganda tersebut Sedang.

4.1.6. KRITERIA PENYEBARAN SOAL

Indeks Pengecoh bekerja dengan baik jika dipilih oleh 5 % dari jumlah peserta.

1. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 4 12 1 5 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

2. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 2 1 3 0 16

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

3. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 0 16 4 1 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

4. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 7 2 2 1 10

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

5. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 12 0 8 2 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

6. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 16 3 1 1 1

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

7. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 13 2 6 1 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

8. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 18 4 0 0 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

9. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 0 8 13 0 1

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

10. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 0 1 16 0 5

(30)

11. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 4 1 2 13 2

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

12. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 4 4 11 2 1

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

13. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 2 2 1 3 14

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

14. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 4 8 8 1 1

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

15. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 1 0 20 1 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

16. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 10 4 3 1 4

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

17. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 2 4 13 3 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

18. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 2 2 12 6 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

19. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 17 2 3 0 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

20. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 0 0 0 22 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

21. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 4 2 12 2 2

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

22. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 1 14 2 3 2

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

23. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 18 1 1 1 1

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

24. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 9 11 2 0 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

25. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 1 3 17 1 0

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

(31)

Distribusi Jawaban 19 1 0 1 1 IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

27. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 1 0 2 1 18

IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik

28. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 13 3 1 4 1

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

29. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 3 8 2 2 7

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

30. Alternatif Jawaban A B C D E

Distribusi Jawaban 0 1 0 0 21

IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik

(32)

´

X= Jumlah skor pada soal jumlahsiswa yang mengikuti test

¿85+65+60+90+70+55+95+85+60+90+40+60+65+90+40+55+75+75+55+80+60+60

¿1510

22

¿68,63

(33)

MEAN ¿ jumlahskor pada soal

jumlahsiswa yang megikuti test

TK ¿ Mean

skor maksimum dari soal

1. Mean

¿495

22 =22,5

TK

¿

22,5

30 =0,75(Mudah)

2. Mean

¿350

22 =15,90

TK

¿ 15,90

20 =O ,79(Mudah)

3. Mean

¿265

22 =12,04

TK

¿ 12,04

15 =0,80(Mudah)

4. Mean

¿210

22 =9,54

TK

¿

9,54

25 =0,38(Sedang)

5. Mean

¿190

22 =8,63

TK

¿

8,63

10 =0,86(Mudah)

−¿=X68,63¿

B A

1 95

A ¿1,4,5,7,8,10,14,17,18,20

(34)

Jadi dapat disimpulkan bahwa yang termasuk siswa kelompok atas ada 10 orang yaitu:

1. Alvan yandika 6. Ferri Irawan 2. Andika Yosi Pratama 7. Muhammad Fikri 3. Ari Pratama 8. Reh Malen Saragih 4. Chandwiki saputra 9. Renaldy

5. David Edi 10. Suhendra

Sedangkan Siswa yan tergolong kelompok bawah ada 12 orang yaitu:

1. Azmi Fauzan 7. Jufri Siregar 2. Alfredo Tarigan 8. M. Fikri Pradana 3. Asriadi Tanjung 9. Rafrando

4. Ego Pranata 10. Ryo Fatah Nuriklas 5. Hafiz Dinata 11. Yohannes Hutajulu 6. Heppy Kristianza 12. Yuda Antawa Putra

4.2.2. DAYA PEMBEDA ESSAYTEST

Dalam mencari nilai Daya Pembeda pada soal esai dilakukan dengan mengurangkan Mean Batas Atas dengan Mean Batas Bawah kemudian dibagikan dengan skor maksimun dari soal tersebut.

Mean Atas

¿ Jumlah skor pada soal

jumlahsiswa dalam kelompok atas

Mean Bawah

¿ Jumlah skor pada soal

Jumlah siswa dalam kelompok bawah

DP

¿Mean atasMeanbawah

skor maksimum dari soal

(35)

1. Mean atas ¿300 2. Mean atas

¿160

Dari lima soal yang di ujikan, ada satu soal yang dibuang yaitu nomor 2, baru dua soal di terima yaitu nomor 1 dan 3 dan dua soal yan perlu diperbaiki yaitu nomor 4 dan 5

(36)

60−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X3=¿

90−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X4=¿

70−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X5=¿

55−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X6=¿

95−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X7=¿

85−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

(37)

60−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X9=¿

90−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X10=¿

40−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X11=¿

60−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X12=¿

65−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X13=¿

90−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

(38)

40−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X15=¿

55−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X16=¿

75−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X17=¿

75−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X18=¿

55−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X19=¿

80−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

(39)

60−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X21=¿

60−68,63

¿ ¿ ¿2

¿

X22=¿

Maka Std dapat di peroleh:

Std ¿

257,46

Std ¿16,045

4.2.3. VALIDITAS ESSAY TEST

(40)

r

xy

=

X ¿

Y ¿

¿

{N ∑ X2

−(¿¿2}{N ∑Y2−¿

N

XY−(∑ X)(∑Y)

¿

A. Menghitung kolerasi biserial soal ke-1

N0 X1 X12 Y Y2 X1Y

1 30 900 85 7225 2550

2 30 900 65 4225 1950

3 15 225 60 3600 900

4 30 900 90 8100 2700

5 30 900 70 4900 2100

6 15 225 55 3025 825

7 30 900 85 7225 2550

8 30 900 85 7225 2550

9 15 225 60 3600 900

10 30 900 90 8100 2700

11 15 225 40 1600 600

12 15 225 65 4225 975

13 15 225 65 4225 975

14 30 900 90 8100 2700

15 15 225 40 1600 600

16 15 225 55 3025 825

17 30 900 75 5625 2250

18 30 900 75 5625 2250

19 15 225 55 3025 825

20 30 900 80 6400 2400

21 15 225 60 3600 900

22 15 225 60 3600 900

N=22 ∑X1= 495

∑X2 1=

12375 ∑Y=1505 ∑Y

2=

(41)

r

xy =

495

¿ ¿

1505

¿ ¿

22(107875)−¿ ¿

22(12375)−¿ ¿ ¿

√¿

22(35925)−(495)(1505)

¿

=

(2722545375)(108225)

=

294642562545375

= 7,22

B. Menghitung kolerasi biserial soal ke-2

N0 X2 X22 Y Y2 X1Y

1 20 400 85 7225 1700

2 5 25 65 4225 325

3 10 100 60 3600 600

4 20 400 90 8100 1800

5 10 100 70 4900 700

6 20 400 55 3025 1100

7 20 400 85 7225 1700

8 20 400 85 7225 1700

9 10 100 60 3600 600

10 20 400 90 8100 1800

11 20 400 40 1600 800

12 20 400 65 4225 1300

13 15 225 65 4225 975

14 20 400 90 8100 1800

15 20 400 40 1600 800

16 20 400 55 3025 1100

17 10 100 75 5625 750

18 10 100 75 5625 750

19 20 400 55 3025 1100

20 10 100 80 6400 800

21 20 400 60 3600 1200

22 10 100 60 3600 600

N=22 ∑X3502= ∑X

2 2=

6150

∑Y=150

5 ∑Y

2=

(42)

r

xy =

350

¿ ¿

1505

¿ ¿

22(107875)−¿ ¿

22(6150)−¿ ¿ ¿

√¿

22(23675)−(350)(1505)

¿

=

(13130−5900)(108225)

=

1420994250−5900

= −5,40

C. Menghitung kolerasi biserial soal ke-3

N0 X3 X32 Y Y2 X3Y

1 15 225 85 7225 1275

2 10 100 65 4225 650

3 15 225 60 3600 900

4 15 225 90 8100 1350

5 10 100 70 4900 700

6 0 0 55 3025 0

7 15 225 85 7225 1275

8 15 225 85 7225 1275

9 15 225 60 3600 900

10 15 225 90 8100 1350

11 0 0 40 1600 0

12 15 225 65 4225 975

13 15 225 65 4225 975

14 15 225 90 8100 1350

15 0 0 40 1600 0

16 10 100 55 3025 550

(43)

18 15 225 75 5625 1125

19 10 100 55 3025 550

20 15 225 80 6400 1200

21 15 225 60 3600 900

22 15 225 60 3600 900

N=22 ∑X3= 265

∑X2 3=

3775 ∑Y=1505 ∑Y

2=

107875 ∑ X3Y=19325

r

xy =

265

¿ ¿

1505

¿ ¿

22(107875)−¿ ¿

22(3775)−¿ ¿ ¿

√¿

22(19325)−(265)(1505)

¿

=

(1282526325)(108225)

=

138798562526325

= 1,16

D. Menghitung kolerasi biserial soal ke-4

N0 X4 X42 Y Y2 X4Y

1 10 100 85 7225 850

2 10 100 65 4225 650

3 10 100 60 3600 600

4 15 225 90 8100 1350

5 10 100 70 4900 700

6 10 100 55 3025 550

7 20 400 85 7225 1700

8 10 100 85 7225 850

9 10 100 60 3600 600

(44)

11 5 25 40 1600 200

12 10 100 65 4225 650

13 10 100 65 4225 650

14 15 225 90 8100 1350

15 5 25 40 1600 200

16 0 0 55 3025 0

17 10 100 75 5625 750

18 10 100 75 5625 750

19 0 0 55 3025 0

20 15 225 80 6400 1200

21 0 0 60 3600 0

22 10 100 60 3600 600

N=22 ∑X4= 210

∑X2 4=

2550

∑Y=150

5 ∑Y

2=

107875 ∑ X4Y=14700

r

xy =

210

¿ ¿

1505

¿ ¿

22(107875)−¿ ¿

22(2550)−¿ ¿ ¿

√¿

22(14700)−(210)(1505)

¿

=

(120007350)(108225)

=

129870000026325

= 1,24

E. Menghitung kolerasi biserial soal ke-5

N0 X5 X52 Y Y2 X5Y

1 10 100 85 7225 850

2 10 100 65 4225 650

(45)

4 10 100 90 8100 900

5 10 100 70 4900 700

6 10 100 55 3025 550

7 10 100 85 7225 850

8 10 100 85 7225 850

9 10 100 60 3600 600

10 10 100 90 8100 900

11 0 0 40 1600 0

12 0 0 65 4225 0

13 10 100 65 4225 650

14 10 100 90 8100 900

15 0 0 40 1600 0

16 10 100 55 3025 550

17 10 100 75 5625 750

18 10 100 75 5625 750

19 10 100 55 3025 550

20 10 100 80 6400 800

21 10 100 60 3600 600

22 10 100 60 3600 600

N=22 ∑X5= 190

∑X2 5=

2000 ∑Y=1505 ∑Y2= 107875 ∑ X

5Y=14250

r

xy =

190

¿ ¿

1505

¿ ¿

22(107875)−¿ ¿

22(2000)−¿ ¿ ¿

√¿

22(14250)−(190)(1505)

¿

=

(790027550)(108225)

=

85497750027550

(46)

4.2.4. REABILITAS (ESSAYTEST)

12375−11137,5

5 =

6150−5568,18

5 =

3775−3192,04

5 =

1900−1640,90

5 =

259,1

5 =51,82

Maka Si totalnya dapat diperoleh:

(47)

St2=

Xt2

(

Xt N

)

2

n

¿

109050−(1510) 22

2

5

=

109050−228010022

5

=

109050−5103640,9

=

1081,82

α= n n−1

(

1−

vi

V test

)

=

551

(

1− 641,37

1081,82

)

= 1,25 (1-0,59)

= 1,25 (0,41)

(48)

4.2.5. MENENTUKAN SIGNIFIKANSI

Untuk menentukan diterima tidaknya (signifikansi) suatu butir soal di tentukan dengan menggunakan tabek t bila n ≤30 .

t=r

n−2 1−r2

t1=7,22

22−2

1−7,22=7,22

20

−6,22=(7,22) (−1,79)=−12,9 2

t2=−5,40

22−2

1−(−5,40)=−

20

6,40=(−5,40)(1,77)=−9,558

t3=1,16

122−2

−1,16=1,16

20

−0,16=(1,16) (−11,18)=−12,97

t4=1,24

22

−2

1−1,24=1,24

20

−0,24=(1,24)(−9,12)=−11,31

t❑=1,94

22

−2

1−1,94=1,94

20

Referensi

Dokumen terkait

Perhatian khusus pada peserta didik yang berpotensi cerdas atau.. bakat istimewa selaras dengan fungsi utama pendidikan,

Penjabaran lebih lanjut mengenai faktor- faktor tersebut bahwa input berkaitan dengan kondisi peserta didik (minat, bakat, potensi, motivasi, sikap), proses

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi pembelajaran perkembangan peserta didik oleh mahasiswa baru program studi

Prestasi belajar peserta didik itu dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari diri individu meliputi faktor psikis seperti intelegensi, motivasi, sikap, minat dan kebiasaan

1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,

Demi menunjang pengembangan bakat riset bagi peserta didik dalam ekstrakurikuler KIR, maka MAN 2 Lamongan setiap satu tahun sekali selalu mengadakan Perkemahan Ilmiah

Untuk merealisasikan hal tersebut dilakukan upaya pemantapan, pengayaan dan perbaikan nilai-nilai, norma serta pengembangan bakat, minat, dan kepribadian peserta didik dalam

Pada sisi lain, kegiatan penilaian juga dapat berfungsi memotivasi peserta didik, dimana dalam diri peserta didik akan muncul dorongan sikap untuk memperoleh hasil yang lebih baik dalam