BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh proses pembelajaran. Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi dan proses analisis dari evaluasi. Manfaat dari analisis evaluasi untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran. Karena itu begitu pentingnya guru mengadakan analisis butir soal (distraktor, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan kualitas soal), validasi dan reliabilitas instrument.
Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tak terpisah dari upaya apapun yang terprogram. Melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan tugas pokok seorang evaluator dalam manajemen sekolah, namun tidak berati hanya evaluator saja yang harus memahami model-model evaluasi program pembelajaran tetapi para pendidik dan calon pendidik serta praktisi lain.
Hasil dari proses penilaian perlu dilakukan analisis, untuk melihat validitas dan efektivitas instrument, serta untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan proses pembelajaran. Ada tiga sasaran pokok ketika guru melakukan analisis terhadap hasil belajar, yaitu terhadap guru, siswa dan prosedur pembelajaran. Fungsi analisis untuk guru terutama untuk mendiagnosis keberhasilan pembelajaran dan sebagai bahan untuk merevisi dan mengembangkan pembelajaran dan tes. Bagi siswa, analisis diharapkan berfungsi mengetahui keberhasilan belajar, mendiagnosa mengoreksi kesalahan belajar, serta Memotivasi siswa belajar lebih baik.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai analisis soal berupa validitas, daya beda, indeks kesukaran, dan reliabilitas yang berguna sebagai pedoman bagi pendidikan dalam melakukan analisis soal terutam untuk soal objektif.
1.2. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, validitas, rehabilitas, signifikansi pada soal ?
- Bagaimana cara menghitung daya pembeda, tingkat kesukaran, rehabilitas dan validitas pada soal?
1.3. Tujuan
BAB 2
KERANGKA TEORI
2.1 Pengertian Pendidikan ( Pendidikan Menengah Kejuruan )
Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dirinya dan masyarakat.
Pengertian pendidikan menengah kejuruan berdasarkan pedoman dalam Sistem Pendidikan Nasional merupakan “ pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis – jenis pekerjaan tertentu ( UU No. 2 Tahun 1989 Bab IV Pasal 11 Ayat 3 ). Pendidikan kejuruan merupakan sub system pendidikan yang secara khusus membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja atau dapat dikatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan wahana pendidikan yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk dapat bekerja guna menopang kehidupannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa atau peserta didik secara khusus untuk memasuki lapangan kerja guna menopang kehidupannya.
Secara jelas misi dan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan disebutkan dalam PP No. 29 Tahun 1990, antara lain :
1. Mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja atau lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional.
2. Mempersiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri.
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja atau dunia industry pada masa sekarang dan masa yang akan dating.
4. Mempersiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.
Di SMK terdapat banyak sekali Program Keahlian. Salah satunya adalah program keahlian Teknik Otomotif. Tujuan Program Keahlian Mekanik Otomotif secara umum mengacu pada isi UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan Pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian Mekanik Otomotif adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kompeten dalam :
4. Perawatan dan perbaikan system otomotif ( automotive wiring system ).
2.2 Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang terjadi melalui latihan dan pengalaman dan dapat diamati secara langsung sehingga apabila mengalami suatu masalah dapat memahami maknanya dan menyelesaikannya dengan sadar dan bertujuan.
2.3 Proses Pembelajaran
Dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, berbagai komponen pendidikan yang penting terlibat di dalamnya. Guru, siswa, kurikulum, bahan ajar, interaksi, dan penilaian hasil belajar adalah komponen utama pendidikan yang menyatu dalam suatu kegiatan pembelajaran yang menyeluruh ( S. Hamid Hasan dan Asmawi Zainul 1992 / 1993 : 7 ).
Setiap komponen pendidikan saling menunjang dan berinteraksi membangun bentuk nyata proses pembelajaran dalam suatu system pendidikan. Muhibbin Syah ( 1995 : 132 ) juga menyatakan bahwa proses pembelajaran dan pencapaian hasil belajar siswa dipengaruhi oleh :
1. Faktor internal ( factor dari dalam siswa ), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
2. Faktor eksternal ( factor dari luar siswa ), yakni kondisi di sekitar siswa, seperti guru, lingkungan belajar, fasilitas fisik, dan lain – lain.
3. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning ), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi – materi pelajaran.
2.4 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assessment ada pula kata lain yang searti dalam dunia pendidikan kita, yakni tes, ujian, dan ulangan ( Muhibbin Syah 1995 : 141 ).
Pengertian tes menurut Muhibbin Syah ( 1995 : 141 ) ialah alat ukur yang banyak digunakan untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses belajar – mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran. Sementara itu, istilah evaluasi biasanya digunakan untuk menilai hasil pembelajaran para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu, seperti ulangan semester dan mid semester.
Ada beberapa tujuan dilakukannya evaluasi, seperti dikemukakan oleh Muhibbin Syah ( 1995 : 142 ) yaitu :
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. 3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
4. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya ( kemampuan kecerdasan yang dimilikinya ).
5. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar ( PBM ).
Di samping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi – fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi administrative untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku raport. 2. Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.
3. Fungsi diagnostic untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching ( pengajaran perbaikan ).
4. Sumber daya BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan ( BP ).
5. Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan dating yang meliputi pengembangan kurikulum, metode, dan alat – alat PBM.
( Muhibbin Syah 1995 : 143 )
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan mengadakan evaluasi, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap, dan kepribadian siswa atau peserta didik sehingga mereka lebih dapat terarah menjadi lebih baik
2.5 Alat Ukur Evaluasi yang Digunakan
Pemilihan alat ukur evaluasi ini harus disesuaikan dengan metode yang digunakan. “ Alat ukur evaluasi yang berhubungan dengan hasil belajar mengajar dan belajar disebut achievement test atau tes hasil belajar “ ( Ngalim Purwanto 1992 : 33 ). Tes hasil belajar ini digunakan untuk menilai hasil – hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Sumadi Suryabrata ( 1997 : 2 ) dalam salah satu bukunya mengemukakan tahap – tahap dalam merencana dan menyusun tes sehingga menjadi tes yang baik. Empat tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan spesifikasi tes
Mencakup hal – hal penting yaitu : menentukan tujuan, penyusunan kisi – kisi soal, memilih tipe – tipe soal, merencanakan taraf kesukaran soal, merencanakan banyak sedikitnya soal dan merencanakan jadwal penerbitan soal. 2. Penulisan soal
Soal ditulis setelah penyusunan kisi – kisi soal tes ( pengembangan spesifikasi tes ) selesai. Ada baiknya jika dibiasakan menulis soal setelah pokok bahasan selesai diajarkan. Ini dimaksudkan untuk menghindari penumpukan pekerjaan menulis soal menjelang evaluasi dilaksanakan. Jumlah soal yang ditulis sebaiknya juga lebih banyak dari jumlah yang tercantum pada kisi tes.
3. Penelaahan soal
apakah soal tersebut jelas mengukur jenjang kemampuan yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus atau tujuan evaluasi ( kesahihan isi dan susunan ).
4. Pengujian butir – butir soal secara empiric
Administrasi tes bentuk akhir untuk tujuan – tujuan pembakuan ; biasanya dilakukan pada tes bentuk obyektif yang dapat dipakai berulang – ulang.
2.6 Penyusunan Butir Soal
Soal merupakan suatu alat penilaian di SMK. Alat penilaian yang baik yang digunakan sebagai alat ukur menurut Suharsimi Arikunto ( 1997 : 56 ) harus memenuhi syarat – syarat yaitu valid, reliable, memiliki tingkat kesukaran yang cukup, dan mempunyai daya pembeda yang baik. Selain itu alat penilaian juga harus praktis, objektif, dan ekonomis dalam penyusunannya.
Bentuk soal yang digunakan dalam penilaian berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai. Biasanya digunakan bentuk soal pilihan ganda dan uraian dalam berbagai penilaian.
1. Butir soal pilihan ganda
Butir soal jenis ini intinya menghadapkan sejumlah alternative jawaban kepada siswa, umumnya antara 3 sampai 5 alternatif untuk setiap soal dan tugas siswa yaitu memilih salah satu di antara alternative tersebut berdasarkan sesuatu dasar pertimbangan tertentu. Kemungkinan jawaban yang benar dinamakan key atau kunci, sedangkan jawaban yang salah bertujuan mempersulit proses pencapaian jawaban yang benar disebut pengecoh atau distraktor.
Menurut Balitbang Dikbud sebagaimana yang dikutip oleh Suke Silverius ( 1991 : 73 ), penyusunan butir soal pilihan ganda adalah :
a) Pernyataan atau pertanyaan pada pokok soal ( stem ) harus dirumuskan secara jelas.
b) Menghindari pertanyaan yang bersifat negative ataupun negative ganda, jika terpaksa digunakan maka harus dicetak miring, digarisbawahi, atau ditulis seluruhnya dengan huruf besar.
c) Pokok soal berisi materi yang diperlukan saja sehingga tidak menngaburkan maksud soal itu.
d) Setiap butir soal hanya ada satu jawaban benar atau yang paling benar. e) Tidak memberikan petunjuk untuk jawaban yang benar.
f) Pokok soal tidak menggunakan kata – kata yang sifatnya tidak tentu, seperti : kebanyakan, sering kali.
g) Butir soal yang satu tidak bergantung pada jawaban butir soal yang lain. h) Jawaban yang benar tersebut di antara a, b, c, d, dan e secara acak.
i) Option harus logis, baik dari segi isi maupun dari hubungannya dengan stem.
j) Option homogeny, baik dari segi isi atau materi maupun panjang pendeknya pernyataan.
k) Jika optionnya bilangan maka diurutkan dari kecil ke besar atau besar ke kecil.
l) Menghindari penggunaan option dengan kata “ semua jawaban di atas benar “, “ semua jawaban di atas salah “, atau sejenisnya.
Butir soal jenis ini bersifat umum dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan jawaban yang bebas, sesuai pendapat dan kreativitasnya serta sikap kritisnya bila menanggapi sesuatu hal. Maka dari itu penilaiannya sangat subjektif, tergantung dari kemampuan, kepekaan, kecermatan, kejujuran, dan kondisi pemeriksa tes.
Menurut Balitbang Dikbud sebagaimana dikutip oleh Suke Silverius ( 1991 : 71 ), penyusunan soal bentuk uraian adalah :
a) Menggunakan kata tanya atau perintah “ jelaskan “, “ mengapa “, “ uraikan “, “ bandingkan “, “ tafsirkan “, “ hitunglah “, “ berilah tanggapan “, dan “ buktikan “.
b) Soal dirumuskan dengan kalimat sederhana sesuai dengan tingkat kemampuan bahasa siswa.
c) Kalimat dalam soal dirumuskan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
d) Menggunakan kata – kata yang tidak menimbulkan salah penafsiran. e) Menghindari kata – kata yang dapat menyinggung perasaan siswa. f) Waktu yang disediakan sesuai dengan banyaknya butir soal.
g) Tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih butir soal yang akan dikerjakan.
h) Mempersiapkan kunci jawaban atau criteria jawaban sebagai pedoman penskoran.
i) Memberikan petunjuk pengerjaan yang jelas.
2.7 Analisis Butir Soal
Penilaian hasil belajar pada akhir semester merupakan komponen proses pembelajaran yang penting. Dari hasil belajar ini guru dapat mengambil kesimpulan apakah siswa telah mencapai tingkat KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yang telah ditetapkan untuk tiap semester. Penilaian ialah proses interpretasi hasil pengukuran untuk mengambil keputusan.
Alat pengukuran hasil belajar yang baik mengukur sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya, sehingga diperlukan alat ukur yang baik. Soal yang baik harus valid, reliable, objektif, praktis, dan ekonomis. Selain itu masing – masing soal juga harus memenuhi syarat daya beda, taraf kesukaran, dan distribusi jawaban seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto ( 1997 : 211 ).
Analisis butir soal bertujuan untuk mengetahui validitas empiris maupun validitas isi yang berupa kebenaran konsep, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda serta kebenaran konstruksinya yang dilakukan dengan cara memperbaiki, menyeleksi, mengganti, atau merevisi.
kesalahan baku pengukuran. Keterangan dari masing – masing maupun butir yang baik adalah sebagai berikut :
1. Validitas
Suatu soal disebut valid jika soal tersebut betul – betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda :
rpbi=Mp−Mq st
√
pq Soal bentuk uraian :rxy=
∑
xy Nδxδy2. Reliabilitas
Suatu soal dikatakan reliable apabila soal tersebut memberikan hasil yang relative tetap, walaupun dipergunakan berulang – ulang pada subjek yang sama, soal dapat mengukur secara konsisten. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda :
KR−20= k k−1
[
1−∑
p(1−p) (SD)²]
Soal bentuk uraian :α= n n−1
(
1−∑
viVtest
)
3. Daya PembedaDaya pembeda butir soal merupakan kemampuan suatu butir dalam membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda : DP=(BA−BB)
0,5N (jika jumlah siswa dalam BA=jumlah siswadalam BB) DP=BA
nA− BB
nB(jika jumlah siswadalam BA ≠ jumlahsiswa dalam BB) Soal bentuk uraian :
DP=mean atas−mean bawah skor maksimum dari soal 4. Tingkat Kesukaran
Butir soal juga harus memenuhi taraf kesukaran tertentu. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah maupun tidak terlalu sukar. Rumusnya adalah Soal bentuk pilihan ganda :
TK=jumlah peserta yang menjawab benar jumlah siswa yang mengikuti tes Soal bentuk uraian :
TK= mean
mean= jumlah skor pada soal jumlah siswa yang mengikuti tes
5. Kesalahan baku pengukuran
Semakin mendekati nol maka semakin konsisten suatu tes. Rumusnya adalah
KBP=SD
√
1−Koef . Reliabilitas 6. Penyebaran jawaban soalPenyebaran jawaban adalah distribusi jawaban siswa dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk objektif. Paling tidak dipilih oleh 5 % peserta tes. Lebih banyak dipilih oleh kelompok yang belum paham materi.
Ada beberapa rumus lagi yang diperlukan dalam menentukan syarat – syarat di atas, rumus tersebut adalah
1. Mencari Standar Deviasi ( Std / SD )
Std=
√
∑
i=1n (x i−´x)
2
n−1 2. Menentukan Signifikansi
Z=r
√
n−1(jika jumlah pesertalebih dari30orang)t=r
√
n−21−r²(jika jumlah peserta kurangdari30orang)
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. IDENTITAS SEKOLAH YANG DITELITI Dalam penelitian ini, identitas sekolah yang saya teliti adalah :
- Nama Sekolah : SMK N 2 MEDAN
- Alamat sekolah : Jln. STM No. 12A Medan
- Tanggal penelitian : 26 Oktober 2017
- Jumlah siswa : 22 orang
- Waktu tes : 60 menit
3.2. MATERI YANG DI TES.
Pokok bahasan yang dites kepada siswa dengan berpatokan terhadap KI dan KD.
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1.1. TINGKAT KESUKARAN
Tingkat kesukaran soal=jumlah peserta yang menjawab benar jumlah siswa yang mengikuti tes Maka :
1. TK ¿12
22=0,54(Soal initergolong Sedang)
2. TK ¿16
22=0,72(Soalini tergolong Mudah)
3. TK ¿16
22=0,72(Soalini tergolong Mudah)
4. TK ¿13
22=0,59(Soalini tergolong Sedang)
5. TK ¿ 7
22=0,31(Soalini tergolong Sedang)
6. TK ¿17
22=0,77(Soal ini tergolong Mudah)
7. TK ¿13
8. TK ¿18
22=0,81(Soalini tergolong Mudah)
9. TK ¿13
22=0,59(Soalini tergolong Sedang)
10. TK ¿16
22=0,72(Soalini tergolong Mudah)
11. TK ¿13
22=0,59(Soalini tergolong Sedang)
12. TK ¿11
22=0,5(Soalini tergolong Sedang)
13. TK ¿14
22=0,63(Soal ini tergolong Sedang)
14. TK ¿ 8
22=0,36(Soal ini tergolong Sedang)
15. TK ¿20
22=0,90(Soalini tergolong Mudah)
16. TK ¿10
22=0,45(Soal ini tergolong Sedang)
17. TK ¿13
22=0,59(Soalini tergolong Sedang)
18. TK ¿12
22=0,54(Soal initergolong Sedang)
19. TK ¿17
22=0,77(Soal ini tergolong Mudah)
20. TK ¿22
22=1(Soal ini tergolong Mudah)
21. TK ¿12
22=0,54(Soal initergolong Sedang)
22. TK ¿14
23. TK ¿18
22=0,81(Soalini tergolong Mudah)
24. TK ¿11
22=0,5(Soalini tergolong Sedang)
25. TK ¿17
22=0,77(Soal ini tergolong Mudah)
26. TK ¿19
22=0,86(Soalini tergolong Mudah)
27. TK ¿18
22=0,81(Soalini tergolong Mudah)
28. TK ¿13
22=0,59(Soalini tergolong Sedang)
29. TK ¿ 7
22=0,31(Soal initergolong Sedang)
30. TK ¿21
22=0,95(Soal ini tergolong Mudah)
KESIMPULAN:
1. Soal yang tergolong mudah berjumlah 13 atau 43,33% dari jumlah soal 2. Soal yang tergolong sedang berjumlah 17 atau 56,66% dari jumlah soal 3. Soal yang tergolong sulit berjumlah 0 dari jumlah soal
4.1.2. DAYA PEMBEDA daya pembeda=(BA−BB)
0,5N (jika benar atas=benar bawah) daya pembeda=BA
nA= BB
nB (jika benar atas ≠ benar bawah) mean= jumlahskor keseluruhan×100
banyaknya siswa yang mengikuti ujian× jlh soal=
431×100
21×30 =68,41
1. Alvan Yandika 2. Azmi Fauzan 3. Alfredo Tarigan 4. Andika Yosi Pratama 5. David Edi
6. Ferri Irawan 7. Heppy Kristianza 8. Renaldy
9. Ryo Fatah Nuriklas 10. Suhendra
Siswa yang tergolong kelompok bawah:
1. Ari Pratama 2. Asriadi Tanjung 3. Chandwiki Saputra 4. Ego Pranata
5. Hafiz Dinata 6. Jufri Siregar 7. Muhammad Fikry 8. M. Fikry Pradana 9. Rafrando
10. Reh Malen Saragih 11. Yohannes Hutajulu 12. Yuda Antawa Putra
Dari data tersebut dapat dicari daya pembeda sebagai berikut:
DP1 ¿ BA
120=0,46 Soal ini diterima
DP2 ¿ BA
120=0,31 Soal ini diterima
DP3 ¿ BA
120=0,5 Soal ini diterima
DP4 ¿ BA
120=0,38 Soal ini diterima
DP5 ¿ BA
DP6 ¿ BA
120=0,23 Soal ini diperbaiki
DP7 ¿ BA
120=0,16 Soal ini dibuang
DP8 ¿ BA
120=0,15 Soal ini dibuang
DP9 ¿ BA
120=0,36 Soal ini diterima
DP10 ¿ BA
120=0,21 Soal ini diperbaiki
DP11 ¿ BA
120=0,18 Soal ini dibuang
DP12 ¿BA
120=0 Soal ini dibuang
DP13 ¿BA
120=0,21 Soal ini diperbaiki
DP14 ¿BA
120=0,16 Soal ini dibuang
DP15 ¿BA
120=0,16 Soal ini dibuang
DP16 ¿BA
120=−0,11 Soal ini diterima
DP17 ¿BA
120=−0,45 Soal ini dibuang
DP18 ¿BA
120=0,46 Soal ini diterima/baik
DP19 ¿BA
120=0,05 Soal ini dibuang
DP20 ¿BA
120=0 Soal ini dibuang
DP21 ¿BA
120=−0,26 Soal ini dibuang
DP22 ¿BA
120=0,2 Soal ini diperbaiki
DP23 ¿BA
DP24 ¿ BA
120=−0,18 Soal ini dibuang
DP25 ¿BA
120=0,05 Soal ini dibuang
DP26 ¿BA
120=−0,3 Soal ini dibuang
DP27 ¿BA
120=0,33 Soal ini diterima
DP28 ¿BA
120=−0,35 Soal ini dibuang
DP29 ¿BA
120=0,33 Soal ini diterima
DP30 ¿ BA
120=0,08 Soal ini dibuang
X22
56,66−64,69
¿ ¿ ¿2
¿ ¿ ¿
Std ¿
√
91,61¿9,57
4.1.3. VALIDITAS TEST (OBJECTIVE TEST)
rpbi=Mp−Mq St
√
pqrpb i1=Mp−Mq
St
√
pq ¿20,66−17,69
9,57
√
0,54.0,46= 2,769,57×0,49=0,14
rpb i2=Mp−Mq
St
√
pq ¿20−17,83
9,57
√
0,72×0,27= 2,179,57×0,19=0,43
rpb i3=Mp−Mq
St
√
pq ¿18,93−7,57
9,57
√
0,72×0,27= 11,369,57 ×0,22=1,18×0,22=0,26
rpb i4=Mp−Mq
St
√
pq ¿20−9,82
9,57
√
0,59×0,31= 10,189,57 ×0,45=1,06×0,45=0,47
rpb i5=Mp−Mq
St
√
pq ¿20,42−12,34
9,57
√
0,31×0,69= 8,089,57×0,38=0,84×0,38=0,32
rpb i6=Mp−Mq
St
√
pq ¿19,88−17,8
9,57
√
0,77×0,23= 2,089,57×0,17=0,03
rpb i7=Mp−Mq
St
√
pq ¿19,38−10,29
9,57
√
0,59×0,41= 9,09rpb i20=
Nomor Soal Nilai r Validitas
1 0,14 Tidak valid
2 0,43 Tidak valid
3 0,26 Tidak valid
4 0,47 Tidak valid
5 0,32 Tidak valid
6 0,03 Tidak valid
7 0,29 Tidak valid
8 -0,04 Tidak valid
9 0,10 Tidak valid
10 0,05 Tidak valid
11 -0,06 Tidak valid
12 0,44 Tidak valid
13 0,84 Tidak valid
14 0,45 Tidak valid
15 0,02 Tidak valid
16 -0,30 Tidak valid
17 -0,16 Tidak valid
18 0,07 Tidak valid
19 0,02 Tidak valid
20 2,02 Valid
21 0,36 Tidak valid
22 -0,05 Tidak valid
23 -0,18 Tidak valid
24 -0,01 Tidak valid
25 -0,01 Tidak valid
26 -0,05 Tidak valid
27 0,10 Tidak valid
28 -0,03 Tidak valid
29 0,13 Tidak valid
30 0,10 Tidak valid
4.1.4. MENENTUKAN SIGNIFIKANSI
Dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
t
¿r√
n−2 1−r2maka:
t1=r
√
n−21−r2 ¿0,14
√
22−2
1−0,o196 ¿ 0,11 ×4,51=0,63
t2=r
√
n−21−r2 ¿0,43
√
22−2
1−0,1849 ¿ 0,43 ×4,95=2,12
t3=r
√
n−21−r2 ¿0,26
√
22−2
1−0,06 ¿ 0,26 ×4,61=1,19
t4=r
√
n−21−r2 ¿0,47
√
22−2
1−0,22 ¿ 0,47 ×8,45=3,97
t5=r
√
n−21−r2 ¿0,14
√
22−2
1−0,o196 ¿ 0,11 ×4,51=0,63
t6=r
√
n−21−r2 ¿0,03
√
22−2
1−0,0009 ¿ 0,03 ×4,47=0,13
t7=r
√
n−21−r2 ¿0,14
√
22−2
1−0,0841 ¿ 0,29 ×4,68=1,35
t8=r
√
n−2
1−r2 ¿−0,01
√
22−2
1−0,o001 ¿ -0,1 ×4,49=−0,04
t9=r
√
n−21−r2 ¿0,10
√
22−2
t10=r
√
n−21−r2 ¿0,05
√
22−2
1−0,0025 ¿ 0,05 ×4,49=0,22
t11=r
√
n−21−r2 ¿0,06
√
22−2
1−0,0036 ¿ 0,06 ×4,49=0,26
t12=r
√
n−21−r2 ¿0,44
√
22−2
1−0,1936 ¿ 0,44 ×5=2,2
t13=r
√
n−21−r2 ¿0,84
√
22−2
1−0,7056 ¿ 0,84 ×8,30=6,97
t14=r
√
n−21−r2 ¿0,45
√
22−2
1−0,2025 ¿ 0,45 ×5,03=2,26
t15=r
√
n−21−r2 ¿0,02
√
22−2
1−0,0004 ¿ 0,02 ×4,49=0,08
t16=r
√
n−21−r2 ¿−0,30
√
22−2
1−0,09 ¿ -0,30 ×4,68=−1,40
t17=r
√
n−21−r2 ¿−0,16
√
22−2
1−0,0256 ¿ -0,16 ×4,53=−0.72
t18=r
√
n−21−r2 ¿0,07
√
22−2
1−0,0049 ¿ 0,07 ×4,49=0,31
t19=r
√
n−21−r2 ¿0,02
√
22−2
t20=r
√
n−21−r2 ¿0,02
√
22−2
1−4,0804 ¿ 0,02 ×−2,54=−5,14
t21=r
√
n−21−r2 ¿0,02
√
22−2
1−4,0804 ¿ 0,02 ×−2,54=−5,14
t22=r
√
n−21−r2 ¿−0,05
√
22−2
1−0,0025 ¿ -0,05 ×4,49=0,22
t23=r
√
n−21−r2 ¿−0,18
√
22−2
1−0,0324 ¿ -0,18 ×4,56=−0,82
t24=r
√
n−2
1−r2 ¿−0,01
√
22−2
1−0,0001 ¿−¿ 0,01 ×4,49=−0,04
t25=r
√
n−21−r2 ¿−0,01
√
22−2
1−0,0001 ¿−¿ 0,01 ×4,47=−0,04
t26=r
√
n−21−r2 ¿−0,05
√
22−2
1−0,9975 ¿−¿ 0,05 ×4,47=−0,22
t27=r
√
n−21−r2 ¿0,10
√
22−2
1−0,0100 ¿ 0,10 ×4,36=0,43
t28=r
√
n−21−r2 ¿−0,03
√
22−2
1−0,0009 ¿ -0,03 ×4,47=−0,13
t29=r
√
n−21−r2 ¿0,13
√
22−2
1−0,0169 ¿ 0,13 ×4,51=0,58
t30=r
√
n−21−r2 ¿0,10
√
22−2
KR-20 = k k−1
[
S2X
−∑ pq S2X
]
s2x = ∑ Xi2−
(∑ Xi)2 n n−1
= 8657−
(431)2 22 22−1
= 8657−8443,681 21
= 213,31921
= 10,158
KR-20 = k k−1
[
S2X−∑ pq S2X
]
= 30 30−1
[
10,158−5,88 10,158
]
= 1,034 (0,42)
= 0,435
Kriteria tingkat reliabilitas menurut Guilford (Ruseffendi,1991b:191):
α ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah 0,20 ¿ α ≤ 0,40 reliabilitas rendah 0,40 ¿ α ≤ 0,70 reliabilitas sedang 0,70 ¿ α ≤ 0,90 reliabilitas tinggi 0,90 ¿ α ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
Kesimpulan:
Dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,44. Dapat di nyatakan bahwa tingkat reliabilitas soal pilihan berganda tersebut Sedang.
4.1.6. KRITERIA PENYEBARAN SOAL
Indeks Pengecoh bekerja dengan baik jika dipilih oleh 5 % dari jumlah peserta.
1. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 4 12 1 5 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
2. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 2 1 3 0 16
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
3. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 16 4 1 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
4. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 7 2 2 1 10
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
5. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 12 0 8 2 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
6. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 16 3 1 1 1
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
7. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 13 2 6 1 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
8. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 18 4 0 0 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
9. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 8 13 0 1
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
10. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 1 16 0 5
11. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 4 1 2 13 2
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
12. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 4 4 11 2 1
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
13. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 2 2 1 3 14
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
14. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 4 8 8 1 1
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
15. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 1 0 20 1 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
16. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 10 4 3 1 4
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
17. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 2 4 13 3 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
18. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 2 2 12 6 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
19. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 17 2 3 0 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
20. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 0 0 22 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
21. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 4 2 12 2 2
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
22. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 1 14 2 3 2
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
23. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 18 1 1 1 1
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
24. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 9 11 2 0 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
25. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 1 3 17 1 0
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
Distribusi Jawaban 19 1 0 1 1 IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
27. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 1 0 2 1 18
IP Indeks Pengecoh Tidak Bekerja Dengan Baik
28. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 13 3 1 4 1
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
29. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 3 8 2 2 7
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
30. Alternatif Jawaban A B C D E
Distribusi Jawaban 0 1 0 0 21
IP Indeks Pengecoh Bekerja Dengan Baik
´
X= Jumlah skor pada soal jumlahsiswa yang mengikuti test
¿85+65+60+90+70+55+95+85+60+90+40+60+65+90+40+55+75+75+55+80+60+60
¿1510
22
¿68,63
MEAN ¿ jumlahskor pada soal
jumlahsiswa yang megikuti test
TK ¿ Mean
skor maksimum dari soal
1. Mean
¿49522 =22,5
TK
¿22,5
30 =0,75(Mudah)
2. Mean
¿35022 =15,90
TK
¿ 15,9020 =O ,79(Mudah)
3. Mean
¿26522 =12,04
TK
¿ 12,0415 =0,80(Mudah)
4. Mean
¿21022 =9,54
TK
¿9,54
25 =0,38(Sedang)
5. Mean
¿19022 =8,63
TK
¿8,63
10 =0,86(Mudah)
−¿=X68,63¿
B A
1 95
A ¿1,4,5,7,8,10,14,17,18,20
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang termasuk siswa kelompok atas ada 10 orang yaitu:
1. Alvan yandika 6. Ferri Irawan 2. Andika Yosi Pratama 7. Muhammad Fikri 3. Ari Pratama 8. Reh Malen Saragih 4. Chandwiki saputra 9. Renaldy
5. David Edi 10. Suhendra
Sedangkan Siswa yan tergolong kelompok bawah ada 12 orang yaitu:
1. Azmi Fauzan 7. Jufri Siregar 2. Alfredo Tarigan 8. M. Fikri Pradana 3. Asriadi Tanjung 9. Rafrando
4. Ego Pranata 10. Ryo Fatah Nuriklas 5. Hafiz Dinata 11. Yohannes Hutajulu 6. Heppy Kristianza 12. Yuda Antawa Putra
4.2.2. DAYA PEMBEDA ESSAYTEST
Dalam mencari nilai Daya Pembeda pada soal esai dilakukan dengan mengurangkan Mean Batas Atas dengan Mean Batas Bawah kemudian dibagikan dengan skor maksimun dari soal tersebut.
Mean Atas
¿ Jumlah skor pada soaljumlahsiswa dalam kelompok atas
Mean Bawah
¿ Jumlah skor pada soalJumlah siswa dalam kelompok bawah
DP
¿Mean atas−Meanbawahskor maksimum dari soal
1. Mean atas ¿300 2. Mean atas
¿160
Dari lima soal yang di ujikan, ada satu soal yang dibuang yaitu nomor 2, baru dua soal di terima yaitu nomor 1 dan 3 dan dua soal yan perlu diperbaiki yaitu nomor 4 dan 5
60−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X3=¿
90−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X4=¿
70−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X5=¿
55−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X6=¿
95−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X7=¿
85−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
60−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X9=¿
90−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X10=¿
40−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X11=¿
60−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X12=¿
65−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X13=¿
90−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
40−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X15=¿
55−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X16=¿
75−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X17=¿
75−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X18=¿
55−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X19=¿
80−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
60−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X21=¿
60−68,63
¿ ¿ ¿2
¿
X22=¿
Maka Std dapat di peroleh:
Std ¿
√
257,46Std ¿16,045
4.2.3. VALIDITAS ESSAY TEST
r
xy=
X ∑¿
Y ∑¿
¿
√
{N ∑ X2−(¿¿2}{N ∑Y2−¿
N
∑
XY−(∑ X)(∑Y)¿
A. Menghitung kolerasi biserial soal ke-1
N0 X1 X12 Y Y2 X1Y
1 30 900 85 7225 2550
2 30 900 65 4225 1950
3 15 225 60 3600 900
4 30 900 90 8100 2700
5 30 900 70 4900 2100
6 15 225 55 3025 825
7 30 900 85 7225 2550
8 30 900 85 7225 2550
9 15 225 60 3600 900
10 30 900 90 8100 2700
11 15 225 40 1600 600
12 15 225 65 4225 975
13 15 225 65 4225 975
14 30 900 90 8100 2700
15 15 225 40 1600 600
16 15 225 55 3025 825
17 30 900 75 5625 2250
18 30 900 75 5625 2250
19 15 225 55 3025 825
20 30 900 80 6400 2400
21 15 225 60 3600 900
22 15 225 60 3600 900
N=22 ∑X1= 495
∑X2 1=
12375 ∑Y=1505 ∑Y
2=
r
xy =495
¿ ¿
1505
¿ ¿
22(107875)−¿ ¿
22(12375)−¿ ¿ ¿
√¿
22(35925)−(495)(1505)
¿
=
(2722545375)(108225)=
294642562545375= 7,22
B. Menghitung kolerasi biserial soal ke-2
N0 X2 X22 Y Y2 X1Y
1 20 400 85 7225 1700
2 5 25 65 4225 325
3 10 100 60 3600 600
4 20 400 90 8100 1800
5 10 100 70 4900 700
6 20 400 55 3025 1100
7 20 400 85 7225 1700
8 20 400 85 7225 1700
9 10 100 60 3600 600
10 20 400 90 8100 1800
11 20 400 40 1600 800
12 20 400 65 4225 1300
13 15 225 65 4225 975
14 20 400 90 8100 1800
15 20 400 40 1600 800
16 20 400 55 3025 1100
17 10 100 75 5625 750
18 10 100 75 5625 750
19 20 400 55 3025 1100
20 10 100 80 6400 800
21 20 400 60 3600 1200
22 10 100 60 3600 600
N=22 ∑X3502= ∑X
2 2=
6150
∑Y=150
5 ∑Y
2=
r
xy =350
¿ ¿
1505
¿ ¿
22(107875)−¿ ¿
22(6150)−¿ ¿ ¿
√¿
22(23675)−(350)(1505)
¿
=
(13130−5900)(108225)=
1420994250−5900= −5,40
C. Menghitung kolerasi biserial soal ke-3
N0 X3 X32 Y Y2 X3Y
1 15 225 85 7225 1275
2 10 100 65 4225 650
3 15 225 60 3600 900
4 15 225 90 8100 1350
5 10 100 70 4900 700
6 0 0 55 3025 0
7 15 225 85 7225 1275
8 15 225 85 7225 1275
9 15 225 60 3600 900
10 15 225 90 8100 1350
11 0 0 40 1600 0
12 15 225 65 4225 975
13 15 225 65 4225 975
14 15 225 90 8100 1350
15 0 0 40 1600 0
16 10 100 55 3025 550
18 15 225 75 5625 1125
19 10 100 55 3025 550
20 15 225 80 6400 1200
21 15 225 60 3600 900
22 15 225 60 3600 900
N=22 ∑X3= 265
∑X2 3=
3775 ∑Y=1505 ∑Y
2=
107875 ∑ X3Y=19325
r
xy =265
¿ ¿
1505
¿ ¿
22(107875)−¿ ¿
22(3775)−¿ ¿ ¿
√¿
22(19325)−(265)(1505)
¿
=
(1282526325)(108225)=
138798562526325= 1,16
D. Menghitung kolerasi biserial soal ke-4
N0 X4 X42 Y Y2 X4Y
1 10 100 85 7225 850
2 10 100 65 4225 650
3 10 100 60 3600 600
4 15 225 90 8100 1350
5 10 100 70 4900 700
6 10 100 55 3025 550
7 20 400 85 7225 1700
8 10 100 85 7225 850
9 10 100 60 3600 600
11 5 25 40 1600 200
12 10 100 65 4225 650
13 10 100 65 4225 650
14 15 225 90 8100 1350
15 5 25 40 1600 200
16 0 0 55 3025 0
17 10 100 75 5625 750
18 10 100 75 5625 750
19 0 0 55 3025 0
20 15 225 80 6400 1200
21 0 0 60 3600 0
22 10 100 60 3600 600
N=22 ∑X4= 210
∑X2 4=
2550
∑Y=150
5 ∑Y
2=
107875 ∑ X4Y=14700
r
xy =210
¿ ¿
1505
¿ ¿
22(107875)−¿ ¿
22(2550)−¿ ¿ ¿
√¿
22(14700)−(210)(1505)
¿
=
(120007350)(108225)=
129870000026325= 1,24
E. Menghitung kolerasi biserial soal ke-5
N0 X5 X52 Y Y2 X5Y
1 10 100 85 7225 850
2 10 100 65 4225 650
4 10 100 90 8100 900
5 10 100 70 4900 700
6 10 100 55 3025 550
7 10 100 85 7225 850
8 10 100 85 7225 850
9 10 100 60 3600 600
10 10 100 90 8100 900
11 0 0 40 1600 0
12 0 0 65 4225 0
13 10 100 65 4225 650
14 10 100 90 8100 900
15 0 0 40 1600 0
16 10 100 55 3025 550
17 10 100 75 5625 750
18 10 100 75 5625 750
19 10 100 55 3025 550
20 10 100 80 6400 800
21 10 100 60 3600 600
22 10 100 60 3600 600
N=22 ∑X5= 190
∑X2 5=
2000 ∑Y=1505 ∑Y2= 107875 ∑ X
5Y=14250
r
xy =190
¿ ¿
1505
¿ ¿
22(107875)−¿ ¿
22(2000)−¿ ¿ ¿
√¿
22(14250)−(190)(1505)
¿
=
(790027550)(108225)=
854977500275504.2.4. REABILITAS (ESSAYTEST)
12375−11137,5
5 =
6150−5568,18
5 =
3775−3192,04
5 =
1900−1640,90
5 =
259,1
5 =51,82
Maka Si totalnya dapat diperoleh:
St2=
∑
Xt2−
(
∑
Xt N)
2
n
¿
109050−(1510) 22
2
5
=
109050−2280100225
=
109050−5103640,9=
1081,82α= n n−1
(
1−∑
viV test
)
=
5−51(
1− 641,371081,82
)
= 1,25 (1-0,59)
= 1,25 (0,41)
4.2.5. MENENTUKAN SIGNIFIKANSI
Untuk menentukan diterima tidaknya (signifikansi) suatu butir soal di tentukan dengan menggunakan tabek t bila n ≤30 .
t=r
√
n−2 1−r2t1=7,22
√
22−21−7,22=7,22
√
20−6,22=(7,22) (−1,79)=−12,9 2
t2=−5,40
√
22−21−(−5,40)=−
√
206,40=(−5,40)(1,77)=−9,558
t3=1,16
√
122−2−1,16=1,16
√
20−0,16=(1,16) (−11,18)=−12,97
t4=1,24
√
22−2
1−1,24=1,24
√
20−0,24=(1,24)(−9,12)=−11,31
t❑=1,94
√
22−2
1−1,94=1,94