MAKALAH
DESAIN PEMBELAJARAN PAITENTANG:
KINERJA GURU Dalam MENDESAIN PEMBELAJARAN
Dosen Pembimbing: Qurais M.Pd
DI SUSUN OLEH KLOMPOK III
1. ASTI RAHMAWATI 2. NURUL IMAN 3. IMAM SAPUTRA
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
SUNAN GIRI BIMA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
II. PEMBAHASAN
A. Kinerja Guru Dalam Mendesain Pembelajaran
B. Pentingnya Perencanaan dan Desain Pembelajaran C. Fungsi Perencanaan Dan Desain Pembelajar
III. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran dan kritik
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. LATAR BEAKANG
Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab bebagai permasalahan lokal dan perubahan global yang begitu pesat. Perubahan dan permasalahan tersebut seperti pasar bebas, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, seni, budaya, yang sangat dahsyat. Maka dengan perkembangan tersebut harus dibarengi dengan perkembangan di dunia pendidikan mulai dari mutu pendidikan baik mutu guru, siswa, kurikulum, dan sarana prasarana yang berkualitas, sehingga akan mengahsilkan sumberdaya manusia yang berkualitas pula.
BAB II PEMBAHASAN
A. Kinerja Guru Dalam Mendesain Pembelajaran
Kata “kinerja” dalam bahasa Indonesia adalah terjema dari kata dalam bahasa Inggris”Performance” yang berarti
1. pekerjaan, perbuatan; penampilan, pertunjukkan. Sedangkan kinerja dalam istilah ilmu administrasi atau ilmu manajemen memiliki pengertian yang hampir sama. Peter F. Drucker (1987: 46) menyatakan bahwa kinerja adalah uji tuntas terhadap institusi (performance is the ultimate test for any institution).
Bantam English Dictionary (1979) dalam Rivai (2005:14) performance berasal dari “to perform” dengan beberapa entries
yaitu: melakukan, menjalankan, dan melaksanakan (to do or carry out, execute);
2. menuhi atau melaksanakan keewajiban suatu niat atau nazar (to discharge of fulfll, as vow);
3. melaksanakan atau meyempurnakan tangung jawab (to excute or complete an understaking);
4. melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin
(to do what is expected of a person machine). Beberapa pengertian kinerja dikemukakan Rivai (2005:15) oleh sejumlah ahli antara lain
a. kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta (Stolovich and Keeps, 1992); b. kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja
c. kinerja merupakan suatu fungsi motivasi dan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
Sejalan dengan pendapat tersebut, kinerja atau performansi menurut Sagala memiliki pengertian yang bervariasi dalam manajemen. Performansi dari bahasa Inggris “performance” yang berarti unjuk kerja atau kinerja, namun terminology ini telah di Indonesiakan mejadi performansi
Robbins (1982) mengemukakan bahwa performansi menunjukkan efektivitas dan efsiensi dalam melaksanakan tugas. Harris, Meintyre, Littleton, dan Long (1979) mengatakan bahwa performansi/kinerja adalah perilaku yang menunjukkan kompetensi yang relevan dengan tugas realistis dan gambaran perilaku difokuskan pada konteks pekerjaan yaitu perilaku diwujudkan untuk memperjelas deskripsi-deskripsi kerja menentukan kinerja yang akan memenuhi kebutuhan organisasi yang diinginkan beberapa pengertian di atas penulis berkesimpulan bahwa kinerja adalah manifestasi hasil karya yang dicapai oleh suatu institusi/guru.
Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi sentral di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, maka guru akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, dan tentunya tidak lain berkaitan dengan kinerja dan totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya.
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses serta menilai hasil pembelajaran, bimbingan dan pelatihan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan ialah:
human performance yang menggambarkan kemampuan
(ability) yang didukung oleh motivasi yang kuat;
kemampuan yang menggambarkan pengetahuan yang didukung oleh keterampilan (skill);
motivasi (motivation) yang menggambarkan sikap didukung oleh situasi yang kondusif untuk itu.
B. Pentingnya perencanaan dan desain pembelajaran 1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan atau rencana (planning) dewasa ini telah dikenal oleh hampir setiap orang. Kita mengenal rencana pembangunan, perencanaan pendidikan dan sebagainya. Defnisi mengenai perencanaan memang diperlukan agar dalam uraian selanjutnya tidak terjadi kesimpangsiuran. Defnisi pada umumnya merupakan suatu pintu gerbang untuk memasuki pengertian-pengertian yang ada kaitannya dengan istilah yang dipakai, dalam hal ini perencanaan. Namun hingga saat ini belum didefnisikan secara resmi dan hingga kini perencanaan itu sendiri belum merupakan suatu disiplin ilmu sendiri.
Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, di dalamnya mencangkup elemen-elemen : Mengidentifkasikan dan mendokumentasikan kebutuhan.
a. Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan
b. Spesifkasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
c. Identifkasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
e. Identifkasi strategi alternative yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk didalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai
Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifkasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efsien. Berpangkal dari pemahaman diatas, maka perencanaan mengadung enam pokok pikiran yakni :
Pembicaraan tentang kendala-kendala berkaitan dengan adanya beberapa faktor pembatas atau penghalang. Merupakan karekteristik perencanaan pengajaran adalah :
Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan sosial dan konsep-konsepnya dirancang oleh banyak orang.
Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu
Perencanaan pengajaran berkaiatan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah dalam memanajemennya.
2. Desain Pembelajaran
Istilah pengembangan sistem instruksional (instructional system develop ment) dan desain instruksional (instructional design) sering dianggap sama, atau setidak-tidaknya tidak dibedakan secara tegas dalam penggunaannya, meskipun menurut arti katanya ada perbedaan antara “desain” dan “pengembangan”. Kata “desain” berarti membuat sketsa atau pola atau outline atau rencana pendahuluan. Sedang “Pengembangan” berarti membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan sesuatu lebih besar, lebih baik, lebih efektif dan sebagainya.
pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas.
Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar. Desain pembelajaran sebagai proses. merupakan pengembangan sistematis tentang spesifkasi pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori belajar untuk menjamin mutu pembelajaran.
Desain Pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, rumusan tujuan pembelajaran dan merancang “perlakuan” berbasis media untuk membantu terjadinya transisi.
3. Model Pengembangan Desain
Perancangan pengajaran menurut sistem pendekatan model Dick & Carey, dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey. Menurut pendekatan ini terdapat beberapa komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan perancangan tersebut yang berupa urutan langkah-langkah. Urutan langkah-langkah ini tidaklah kaku. Tetapi sebagaimana ditunjukkan Dick & Carey, bahwa telah banyak pengembang perangkat yang mengikuti urutan secara ajek dan berhasil mengembangkan perangkat yang efektif.
Adapun urutan perancangan dan pengembangan model ini adalah sebagai berikut:
a. Identifkasi tujuan pengajaran
b. Melakukan analisis instruksional
d. Merumuskan tujuan kinerja
e. Pengembangan tes acuan patokan
f. Pengembangan strategi pengajaran
g. Pengembangan atau memilih pengajaran
h. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif
i. Menulis perangkat
j. Revisi pengajaran
C. Fungsi Perencanaan Dan Desain Pembelajaran
Perecanaan pengajaran sebelum melakukan pembelajaran di kelas sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, hendaknya perencanaan pengajaran disusun atau direncanakan dengan baik dan matang sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Fungsi Desain Pembelajaran antara lain :
1) Meningkatkan kemampuan Pembelajar (instruktur, guru, widyaiswara, dosen, dll)
2) Menghasilkan sumber belajar
3) Mengembangkan system belajar mengajar
4) Mengembangkan Organisasi menjadi organisasi belajar. 5) Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
6) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
7) Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid. 8) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketetapan dan kelambatan kerja.
9) Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja 10) Menghemat waktu, tenaga, alat dan biaya.
Manfaat yang didapat dari perencanaan pengajaran yang baik antara lain:
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajara.
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid.
Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan pembelajaran tercapai misalnya.
1) Persiapan sebelum mengajar
2) Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum
3) Tingkat intelegensi siswa
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan :
Menurut Kaufman perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifkasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efsien. Sesuai dengan kurikulum pendidikan pendidikan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, James P., Kamus Lengkap Psikologi. (Jakarta: Rajawali Press, 2005)
Darmadi, Hamid. Kemampuan Dasar Mengajar. (Bandung: Alfabeta. 2009)
Frank W. Banghart dan Albert Trull, Jr., Educational Planning, (New York : Collier-Mecmilan Limited),
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) Jusuf Enoch, M.A,. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, Bumi
Aksara, Jakarta, 1992
Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Roger A. Kaufman, Educational System Planning, (New Jersey Prentice Hall, Inc., 1972).