• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Etika Profesi Hukum Tik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Materi Etika Profesi Hukum Tik"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

Etika Profesi

Hukum

(2)

Berikan kepada saya

Berikan kepada saya

jaksa dan hakim yang baik,

jaksa dan hakim yang baik,

maka dengan peraturan

maka dengan peraturan

yang buruk sekalipun saya

yang buruk sekalipun saya

bisa membuat putusan

bisa membuat putusan

yang baik”

yang baik”

Prof. Taverne

(3)

...

the quality of justice

depends more on the quality

of the (persons) who

administer the law than on

the content of law they

administer”.

Prof. Roscoe Pound

(4)

Hukum Progresif

Law in the making,

….

Hukum unt Manusia

bkn sebaliknya

manusia unt Hukum,

para Penegak Hukum

seperti Polisi, Jaksa,

Penasehat Hukum,

dan Hakim

seharusnya

memahami Hukum

dalam konteks Moral

Reading bukan

(5)

Ya Tuhan ….

Ya Tuhan ….

Atas namaMu hari

Atas namaMu hari

ini akan aku baca

ini akan aku baca

putusan

putusan

(6)

WAJAH

PERADILAN

(7)

Selebriti di Dunia

Selebriti di Dunia

Hukum

(8)

Ada kasus saat tangani

Ada kasus saat tangani

kasus

(9)

Perlu dibangun

(10)

ETIKA & TANGGUNGJAWAB

ETIKA & TANGGUNGJAWAB

PROFESI

Membekali Mahasiswa sebagai calon

Membekali Mahasiswa sebagai calon

Sarjana

Hukum

kesadaran

akan

Sarjana

Hukum

kesadaran

akan

tanggungjawabnya menegakkan hukum dan

tanggungjawabnya menegakkan hukum dan

keadilan serta mendorongnya untuk mampu

keadilan serta mendorongnya untuk mampu

menegakan nilai-nilai moral dan etika

menegakan nilai-nilai moral dan etika

kebenaran

(11)

ONTOLOGI TELAAH

The natural qualities of a person’s character

(temperament)

The information,

(12)

Pentingnya ilmu

Pentingnya ilmu

ILMU

ILMU

Alat/sarana

Alat/sarana

utama

utama

untuk:

untuk:

Membuat sesuatu

Membuat sesuatu

(produk)

(produk)

Meningkatkan kualitas

Meningkatkan kualitas

produk (baru)

produk (baru)

Menggunakan sesuatu

Menggunakan sesuatu

produk (baru)

produk (baru)

Melaksanakan & mening-

Melaksanakan &

(13)

Hakikat manusia

Terdiri atas unsur tubuh dan

jiwa

Mahluk ciptaan Tuhan yg paling

sempurna (dilengkapi dengan

akal, perasaan dan kehendak)

Akal:

Sbg alat berpikir, sumber IPTEK

Perasaan:

Sbg sumber seni, menyatakan keindahan

Kehendak:

(14)

Manusia dan kebutuhan

Kebutuhan ekonomi

(bersifat material: pakaian, makan,

rumah, dst)

Kebutuhan psikis

(bersifat imaterial: agama, pendidikan,

hiburan)

• Kebutuhan biologis

(bersifat seksual: perkawinan, rumah

tangga)

• Kebutuhan pekerjaan

(15)

Manusia dan sistem nilai

Manusia sebagai mahluk sosial:

interaksi sosial;

Memberi pertimbangan untuk

menentukan sesuatu itu benar

atau salah, baik atau buruk, indah

atau jelek, berguna atau tidak

(16)

ETIKA

ETIKA

Etika

Etika

berasal dari kata Yunani (ethos)

berasal dari kata Yunani (ethos)

=

=

Ethos diartikan sebagai

Ethos diartikan sebagai

kesusilaan

kesusilaan

(

(

kata

kata

Indonesia, su=baik

Indonesia, su=baik

)

)

=

=

mos

mos

(

(

latin

latin

)

)

atau

atau

moral.

(17)

definisi Etika dari para filsuf

1.

Merupakan

prinsip-prinsip moral

yang termasuk

ilmu

tentang kebaikan

dan sifat dari hak

(The principles of

morality, including the science of good and the nature

of the right)

2.

Pedoman perilaku

, yang diakui berkaitan dengan

memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia.

(The rules of conduct, recognize in respect to a

particular class of human actions)

3.

Ilmu

watak manusia yang ideal,

dan

prinsip-prinsip

moral

sebagai individual.

(The science of human

character in its ideal state, and moral principles as of

an individual)

(18)

Etika

Etika

Sudikno Mertokusumo

Sudikno Mertokusumo

Etika pada hakekatnya

Etika pada hakekatnya

merupakan pandangan

merupakan pandangan

hidup dan pedoman

hidup dan pedoman

tentang bagaimana

tentang bagaimana

seyogyanya seseorang itu

seyogyanya seseorang itu

bertindak

bertindak

.

.

Aristoteles

Aristoteles

Etika digunakan untuk

Etika digunakan untuk

menunjukan filsafat moral

menunjukan filsafat moral

yg menjelaskan fakta

yg menjelaskan fakta

moral tentang nilai dan

moral tentang nilai dan

norma moral, perintah,

norma moral, perintah,

tindakan kebajikan, dan

tindakan kebajikan, dan

suara hati

(19)

Etika

Etika

Ethics is the science of moral philosophy

Ethics is the science of moral philosophy

concerned not with fact, but with value;

concerned not with fact, but with value;

not with the character of, but the ideal of

not with the character of, but the ideal of

human conduct” (Adams, 1965: 460).

human conduct” (Adams, 1965: 460).

Dictionary of Education dikatakan olah

Dictionary of Education dikatakan olah

carter V Good (1973: 219) bahwa etika

carter V Good (1973: 219) bahwa etika

adalah “the science of human conduct,

adalah “the science of human conduct,

concerned with judgment of obligation

concerned with judgment of obligation

(rightness or wronged ought ness) and

(rightness or wronged ought ness) and

judgment of value (goodness and

judgment of value (goodness and

badness)”.

(20)

Plato

Plato

menerangkan studi

menerangkan studi

mereka tentang dimensi

mereka tentang dimensi

pribadi dan sosial dari

pribadi dan sosial dari

etika

etika

.

.

a.

a.

etika adalah masalah

etika adalah masalah

sifat pribadi untuk

sifat pribadi untuk

menjadi orang baik, dan

menjadi orang baik, dan

b.

b.

aspek sosialnya yaitu

aspek sosialnya yaitu

usaha untuk mengerti

usaha untuk mengerti

tata aturan sosial yang

tata aturan sosial yang

menentukan dan

menentukan dan

membatasi tingkah laku

membatasi tingkah laku

kita

kita

Etika yang berasal

Etika yang berasal

dari kesadaran

dari kesadaran

manusia merupakan

manusia merupakan

petunjuk tentang

petunjuk tentang

perbuatan mana yang

perbuatan mana yang

baik dan mana yang

baik dan mana yang

buruk dan sekaligus

buruk dan sekaligus

juga merupakan

juga merupakan

penilaian atau

penilaian atau

kualifikasi

kualifikasi

terhadap perbuatan

terhadap perbuatan

(21)

Etika & Moral

Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip moral, yaitu

moral principles”, “system of moral principles”,

“study of moral principles”

.

(Oxford Learner’s

Pocket Dictionary)

Etika

adl ilmu pengetahuan ttg asas-asas moral;

Secara etimologis kata etika sama dengan moral

(22)

Moral

Moral

berarti nilai-nilai dan norma-norma yang

menjadi pegangan bagi seseorang atau

sekelompok orang dalam mengatur tingkah

lakunya, menyangkut apa yang baik dan yang

buruk atau apa yang benar dan apa yang salah.

(RF. Atkinson)

sebagai ”

pattern

” atau pola kelakuan yang baik

dalam masyarakat.

Moralitas

dalam hal ini adalah

sistem nilai

(23)

Moralitas

Moralitas

Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat atau

Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat atau

mengenai tindakan yang harus dibuat untuk

mengenai tindakan yang harus dibuat untuk

menjadi orang yang baik.

menjadi orang yang baik.

Bertujuan dan bertugas untuk memberikan

Bertujuan dan bertugas untuk memberikan

kepada manusia aturan atau petunjuk

kepada manusia aturan atau petunjuk

konkret bagaimana manusia harus hidup,

konkret bagaimana manusia harus hidup,

bagaimana ia harus bertindak dalam hidup

bagaimana ia harus bertindak dalam hidup

manusia sebagai manusia yang baik dan

manusia sebagai manusia yang baik dan

bagaimana ia harus menghindari

bagaimana ia harus menghindari

perilaku-perilaku yang tidak baik.

(24)

Etika sendiri sebagai

Etika sendiri sebagai

bagian dari falsafah

bagian dari falsafah

merupakan sistim dari

merupakan sistim dari

prinsip-prinsip moral

prinsip-prinsip moral

termasuk aturan-aturan

termasuk aturan-aturan

untuk melaksanakannya.

(25)

Etika & Susila

Etika & Susila

Etika sama artinya dengan istilah

Etika sama artinya dengan istilah

Indonesia ”

Indonesia ”

kesusilaan

kesusilaan

”, bahasa Sansekerta

”, bahasa Sansekerta

su

su

” berarti baik dan ”

” berarti baik dan ”

sila

sila

yang berarti

yang berarti

norma kehidupan

norma kehidupan

;

;

menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip,

menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip,

aturan hidup

aturan hidup

(sila)

(sila)

yang lebih baik (su)

yang lebih baik (su)

;

;

perasaan batin

perasaan batin

atau kecenderungan hati

atau kecenderungan hati

seseorang untuk berbuat kebaikan

(26)

etika merupakan bagian dari akhlak;

etika merupakan bagian dari akhlak;

akhlak cakupannya menyangkut

akhlak cakupannya menyangkut

etos, etis

etos, etis

dan

dan

estetika

estetika

.

.

Etos

Etos

menyangkut hubungan seseorang dengan

menyangkut hubungan seseorang dengan

sang Khaliqnya, “

sang Khaliqnya, “

etis

etis

menyangkut sikap seseorang

menyangkut sikap seseorang

terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam

terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam

kehidupan sehari-hari, “

kehidupan sehari-hari, “

estetika

estetika

rasa keindahan

rasa keindahan

yang mendorong seseorang untuk berbuat baik

yang mendorong seseorang untuk berbuat baik

dengan lingkungan alam semesta.

dengan lingkungan alam semesta.

Etika & Akhlak (Arab)

(27)

Mardjono Reksodiputro

Mardjono Reksodiputro

Etika

Etika

(profesi) hukum (sebagai bagian dari

(profesi) hukum (sebagai bagian dari

“ilmu

“ilmu

akhlak

akhlak

”) mengatur kewajiban para

”) mengatur kewajiban para

anggota profesi hukum (hakim, penuntut

anggota profesi hukum (hakim, penuntut

umum,

advokat

dan

notaris,

dll)

umum,

advokat

dan

notaris,

dll)

berperilaku yang dapat disetujui oleh

berperilaku yang dapat disetujui oleh

orang-orang yang adil

orang-orang yang adil

(that merit the

(that merit the

approval of just men)

(28)

Menurut Imam Gazali,

akhlak adalah keadaan

yang bersifat batin

Sedangkan ilmu akhlak

(29)

Etika juga berbicara tentang

Etika juga berbicara tentang

baik buruk, tetapi konsep baik

baik buruk, tetapi konsep baik

buruk dalam ethika bersumber

buruk dalam ethika bersumber

kepada

kebudayaan,

kepada

kebudayaan,

sementara konsep baik buruk

sementara konsep baik buruk

dalam ilmu akhlak bertumpu

dalam ilmu akhlak bertumpu

kepada konsep wahyu.

kepada konsep wahyu.

Dari segi ini maka dalam ethica

Dari segi ini maka dalam ethica

dikenal ada ethica Barat,

dikenal ada ethica Barat,

ethika Timur dan seba gainya,

ethika Timur dan seba gainya,

sementara al akhlaq al karimah

sementara al akhlaq al karimah

tidak

mengenal

konsep

tidak

mengenal

konsep

regional.

(30)

Etika

Etika

SEBAGAI SISTEM NILAI

Nilai-nilai, Norma moral yang menjadi

Pegangan tingkah laku

SEBAGAI KODE ETIK

Asas/nilai moral bagi anggota profesi

tertentu

SEBAGAI FILSAFAT MORAL

(31)

Urgensi beretika ?

Etika mengarahkan

penggunaan akal budi untuk

menentukan kebenaran atau

kesalahan dan tingkah laku

seseorang terhadap orang lain;

etika berkaitan dengan

kepedulian dan tuntutan

memperhatikan kehidupan

orang lain;

etika sebagai tata aturan

mengenai baik buruknya suatu

perbuatan yang dikaitkan

dengan tujuan hidup manusia

itu sendiri.

–Sumber pengendalian

diri, dan pengawasan;

–Sumber tertib

kehidupan

bermasyarakat;

–Sumber ditegakkanya

nilai-nilai

kemanusiaan yang

beradab, dan

berkeadilan;

–Sumber orientasi

(32)

Urgensi beretika

Urgensi beretika

Peran individu

Peran individu

sebagai orientasi kontrol agar

sebagai orientasi kontrol agar

terhindar dari perilaku salah;

terhindar dari perilaku salah;

Dalam Interaksi sosial

Dalam Interaksi sosial

, dikawal/dipimpin oleh

, dikawal/dipimpin oleh

kaidah etika shg tdk keluar dari link

kaidah etika shg tdk keluar dari link

kebenaran;

kebenaran;

Kepedulian

Kepedulian

dan tuntutan untuk memperhatikan

dan tuntutan untuk memperhatikan

kehidupan orang lain;

kehidupan orang lain;

Tujuan hidup

Tujuan hidup

: baik buruk perbuatan manusia

: baik buruk perbuatan manusia

berkorelasi dg tujuan kehidupanya.

(33)

Etika dan tujuan hidup

• Setiap mns ingin hidup bahagia,

yaitu

apabila

terpenuhi

kebutuhan jasmani dan ruhani;

• Bersifat relatif;

(34)

Kriteria orang sukses

Kriteria orang sukses

(unstoppable success)

(unstoppable success)

Sukses adalah al:

Sukses adalah al:

Keseimbangan hdp;

Keseimbangan hdp;

Memberi manfaat bg orla;

Memberi manfaat bg orla;

Proses mencapai cita” mulia;

Proses mencapai cita” mulia;

Menikmati kemenangan

Menikmati kemenangan

(pandai bersyukur);

(pandai bersyukur);

Akhir yang baik.

Akhir yang baik.

(35)

Etika Sesuatu Yg

Manusiawi

Etika sebagai sesuatu yg

dibutuhkan manusia;

Etika sbg sesuatu yg bisa

dilakukan oleh orang pada

umumnya;

Martabat seseorang bisa

diukur dari etikanya;

Etika

dari

dan

untuk

(36)

ETIKA

Mengarahkan

seseorang dlm

kehidupannya

sbg individu &

(37)

Peranan Etika

Etika merupakan sarana untuk

memperoleh orientasi kritis untuk

dapat mengambil sikap yang wajar

dan

bertanggungjawab

dalam

(38)

Pluralitas Moral

pandangan yg berbeda, munculnya pola hdp:

ETIKA MEMBANTU DALAM MENGAMBIL SIKAP

YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN

(39)

Titik temu HK & Etika

Kesamaan substansial dan

orientasi terhadap kepentingan

dan tata kehidupan manusia

(tertib, adil, sejahtera);

Keduanya mengatur perbuatan

manusia sebagai manusia;

Hukum adalah implementasi

atau

“reinstitusionalisasi

“ dari

etika;

Pemahaman hukum tidak

sampai pada memahami etika/

moral akan menjadikan

(40)

Titik temu HK & Etika

Titik temu HK & Etika

kekaisaran Roma sudah

kekaisaran Roma sudah

terdapat pepatah

terdapat pepatah

Quid

Quid

leges sine moribus

leges sine moribus

” = apa

” = apa

artinya UU/Hk kalau tidak

artinya UU/Hk kalau tidak

disertai moralitas (Jiwanya

disertai moralitas (Jiwanya

hukum adalah moralitas),

(41)

Pattern

Pattern

Nilai nilai yang hidup dalam masyarakat

Nilai nilai yang hidup dalam masyarakat

membentuk sistem nilai yang berfungsi

membentuk sistem nilai yang berfungsi

sebagai pedoman/ acuhan perilaku, tolok

sebagai pedoman/ acuhan perilaku, tolok

ukur kebenaran/kebaikan & cita-cita

ukur kebenaran/kebaikan & cita-cita

SISTEM NILAI BERFUNGSI SBG

KERANGKA ACUHAN UNT MENATA KEHIDUPAN

PRIBADI DAN/ATAU MASYARAKAT

(42)

Etika/moral & Hukum

Etika/moral & Hukum

• Ilmu hk = (Scholten)

normatieve maatschappij wetenschap”

.

• Brian Z Tamanaha,, 2006,

A General

Jurisprudence of Law and Society

:

a. law is that reflection a mirror of society;

b. every legal system stands in a close relationship

to the

ideas, aims and purposes

of society;

(43)

Hk & Etika/Moral

Hk & Etika/Moral

Hukum lebih

dikodifikasi dari pada

moralitas, karena itu

norma yuridis

mempunyai kepastian

lebih besar dan bersifat

lebih obyektif

Baik hukum maupun

moral mengatur tingkah

laku manusia, namun

hukum membatasi diri

pada tingkah laku

lahiriah saja.

Sanksinya dapat

dipaksakan.

Hukum didasarkan atas

kehendak masyarakat/

negara.

Etika/moral Bersifat

lebih subyektif

Menyangkut juga sikap

batin seseorang

Sanksinya tidak dapat

dipaksakan;

Norma etis/moral

didasarkan pada

norma-norma yang melebihi

para individu &

masyarakat. Masalah

etika tidak dapat

(44)

Pemahaman terhadap

etika pada akhirnya

membantu kita untuk

mengambil keputusan,

diperlukan untuk

(45)

PROFESI

PROFESI

PROFESI

(46)

Apa itu profesi ?

Apa itu profesi ?

Webster Dictionary

Webster Dictionary

:

:

Profession is: a vocation or

Profession is: a vocation or

occupation

occupation

requiring

requiring

advanced

advanced

education and training

education and training

, and

, and

involving

involving

intellectual skills

intellectual skills

,”.

,”.

Oxford Dictionary

Oxford Dictionary

:

:

Profession is: type of job that needs

Profession is: type of job that needs

special knowledge, as medicine or

special knowledge, as medicine or

law”.

(47)

"highly specialized

"highly specialized

intellectual".

intellectual".

manfaat positif bagi

manfaat positif bagi

masyarakat

masyarakat

.

.

Altruistik

Altruistik

(officium nobile).

(officium nobile).

Kemandirian

Kemandirian

.

.

Profesi

Myer

Myer

(48)

officium nobile”

officium nobile”

Keluhuran profesi sangat

Keluhuran profesi sangat

terkait dengan implementasi

terkait dengan implementasi

nilai-nilai profesional dari

nilai-nilai profesional dari

profesi tersebut kepada

profesi tersebut kepada

masyarakat.

masyarakat.

Nilai-nilai/ciri profesional:

Nilai-nilai/ciri profesional:

1.

Disinterestedness

2.

Rasionalitas

3.

Spesiftas fungsional

4.

Universalisme

(49)

1.

Disinterestedness

tdk

berorientasi pada pamrih unt

keuntungan diri sendiri;

2.

Rasionalitas

dg menerapkan

ilmu tertentu, mencari yg

terbaik, efisien & bertumpu

pd pertimbangan ilmiah;

3.

Spesifitas fungsional

memiliki

otoritas profesional yg

ditandai dg spesifikasi fungsi;

4.

Universalisme

pengambilan

keputusan didasarkan pd apa

yg menjadi masalahnya bkn

siapa atau

keuntungan apa

(50)

Moral Teacher

Moral Teacher

Thomas L. Shaffer

Thomas L. Shaffer

:

:

”The Profession as a

”The Profession as a

Moral Teacher”

Moral Teacher”

.

.

di pundaknya terpikul beban tanggungjawab

di pundaknya terpikul beban tanggungjawab

penegakan moral

penegakan moral

(reinforcing social values/

(reinforcing social values/

reaffirmation of morality, concern with the truth)

reaffirmation of morality, concern with the truth)

.

.

Boleh dikatakan bahwa kerja profesi adalah

Boleh dikatakan bahwa kerja profesi adalah

penjaga peradaban.

penjaga peradaban.

---Tomas L. Shaffer dalam James E. Moliterno, 1993,

Tomas L. Shaffer dalam James E. Moliterno, 1993,

Ethics of the

Ethics of the

Lawyer’s Work

Lawyer’s Work

, from Mary’s Law Journal 195. West Group, pg.

, from Mary’s Law Journal 195. West Group, pg.

45.

(51)

a.

Intelectual character;

b.

Altruistik;

c.

Keberhasilannya tidak

didasarkan pd

keuntungan finansial;

d.

Adanya organisasi/

asosiasi profesi,

termasuk kode etik

profesi;

e.

Adanya standar

kualifikasi profesi.

mengutamakan

panggilan

kemanusiaan

anggota belajar

(52)

pekerjaan

kemampuan fisik baik sementara/tetap

kemampuan fisik baik sementara/tetap

unt memperoleh upah;

unt memperoleh upah;

2.

2.

Pekerjaan dalam arti tertentu,

Pekerjaan dalam arti tertentu,

mengutamakan

kemampuan

fisik/

mengutamakan

kemampuan

fisik/

intelektual, dengan tujuan pengabdian;

intelektual, dengan tujuan pengabdian;

3.

3.

Pekerjaan

Pekerjaan

dalam

dalam

arti

arti

khusus

khusus

,

,

mengutamakan kemampuan fisik dan

mengutamakan kemampuan fisik dan

intelektual, bersifat tetap dg tujuan

intelektual, bersifat tetap dg tujuan

memperoleh pendapatan

(53)

Nilai moral profesi

Nilai moral profesi

(kekuatan yg mendasari/

(kekuatan yg mendasari/

mengarahkan perbuatan luhur)

mengarahkan perbuatan luhur)

Berani berbuat unt

memenuhi tuntutan

Berani berbuat unt

memenuhi tuntutan

profesi;

profesi;

Menyadari kewajiban yg

Menyadari kewajiban yg

harus dipenuhi selama

harus dipenuhi selama

menjalankan profesi;

menjalankan profesi;

Idealisme;

Idealisme;

Obyektif.

Obyektif.

MANUSIAWI

ADIL

PATUT

(54)

Profesi & Bisnis

Profesi & Bisnis

1.

1.

Bisnis memusatkan perhatiannya pd

Bisnis memusatkan perhatiannya pd

pencapaian tujuan yaitu keuntungan,

pencapaian tujuan yaitu keuntungan,

sedang cita-cita profesi menitik

sedang cita-cita profesi menitik

beratkan pd

beratkan pd

kesediaan melakukan kegiatan yg bermotif

kesediaan melakukan kegiatan yg bermotif

pelayanan;

pelayanan;

2.

2.

Bisnis berkecimpung dlm bidang komoditi

Bisnis berkecimpung dlm bidang komoditi

untuk mendatangkan keuntungan

untuk mendatangkan keuntungan

(kuantitatif), profesi memberikan pelayanan

(kuantitatif), profesi memberikan pelayanan

yg terbaik (kualitatif).

(55)

Profesi & Bisnis

Profesi & Bisnis

PROFESI

1. Motif pelayanan

2. Kualitatif.

3. Concern with

the truth

BISNIS

1. Profit motif

2. Kuantitatif

(56)
(57)
(58)

Unt apa PH ?

drama

Cade’s

Rebellion

,

Shakespeare mengatakan

“Let’s kill

all the lawyers”

. Bunuhlah semua

pengacara (profesi hukum) kalau

ingin mengubah negara demokratis

menjadi negara totaliter (absolut).

(59)

Profesi hukum

Profesi hukum bekerja berdasar

hukum sebagai legalisasi

kekuasaannya,

profesi yang memiliki kekuasaan

yang dibenarkan untuk bersikap

dan berperilaku tertentu menurut

hukum.

Sudikno

(60)

Profesi hukum

Suatu kegiatan aplikatif fungsional hukum;

Ciri yang melekat:

1.

Didahului persiapan memperdalam pemahaman ttg

hukum;

2.

Menunjuk pada keanggotaan yg tetap yang

membedakan dg keanggotaan yg lain (ada

spesifikasi keilmuan);

3.

Adanya sikap kesediaan menerima (aseptabilitas)

atas pekerjaan yg dilakoninya (tdk menuntut

berlebihan atas kliennya);

(61)

PH = “

iudex mediator”

Hol dan Loth

Seorang profesional hukum

adalah “

iudex mediator”

1.

penghubung antara dua pihak yang

bertikai,

2.

dia juga harus dapat menjadi jembatan

antara pihak-pihak tersebut dengan

masyarakat,

3.

serta dapat menimbang beragam

(62)

Termasuk “

iudex mediator”

fungsi menjembatani antara hukum

dalam peraturan dengan hukum dalam

pelaksanaan/penerapannya.

a.

Koherensi ant “

rechtsidee

” dg praktik;

b.

Hukum sering bersifat samar-samar

shg perlu penafsiran dengan melihat

the spirit of the law”;

(63)

Themis

Themis

(yang berarti keadilan)

(yang berarti keadilan)

digambarkan

sebagai

sosok

digambarkan

sebagai

sosok

bersenjatakan pedang di satu

bersenjatakan pedang di satu

tangan dan dacin (timbangan) di

tangan dan dacin (timbangan) di

tangan

lainnya.

tangan

lainnya.

Dacin

Dacin

melambang’n keadilan, sementara

melambang’n keadilan, sementara

pedang

pedang

melambangkan ketegasan

melambangkan ketegasan

dalam menegakan kebenaran.

dalam menegakan kebenaran.

Mata sang dewipun senantiasa

Mata sang dewipun senantiasa

tertutup, menunjukkan sikapnya

tertutup, menunjukkan sikapnya

untuk tidak pilih kasih dalam

untuk tidak pilih kasih dalam

mengambil keputusan.

mengambil keputusan.

(64)

Kompetensi PH

1. Memiliki kemampuan pengetahuan dan ketrampilan

(recognised as having a special skill and learning);

2. Kemauan untuk memberikan pelayanan masyarakat

(willing to

serve the public);

3. Menyadari tugasnya untuk fungsi perlindungan masyarakat

(public protection);

4. Pemelihara kepercayaan masyarakat

(maintaining public

confidence and trust);

5. Menerima dengan sukarela standar etik dalam bekerja

(65)

• Profesi hukum itu

dirumuskan sebagai

suatu kegiatan

pelayanan dalam

bidang hukum

melalui pendidikan

tinggi hukum

berdasarkan

moral/etik.

(66)

ASPEK PH

TECHNICAL ASPECT

(67)

Masalah profesi Hukum

KECENDERUNGAN

MJD. BISNIS

PENYALAHGUNAAN

PROFESI

KONTINUASI

SISTEM

PENGETAHUAN HK

YANG RENDAH

(68)

Tanggungjawab Profesi Hk

1. PEKERJAAN

(Bisa menyelesaikan pekerjaan hukum)

2. HASIL

(Kualitas/mutu pekerjaan)

3. DAMPAK

(Akibat dari pekerjaan thd orang lain)

1. PEKERJAAN

(Bisa menyelesaikan pekerjaan hukum)

2. HASIL

(Kualitas/mutu pekerjaan)

3. DAMPAK

(69)

KODE ETIK PROFESI

KODE ETIK PROFESI

Menurut UU NO. 8 (Pokok-Pokok

Menurut UU NO. 8 (Pokok-Pokok

Kepegawaian),

Kepegawaian),

Kode etik

Kode etik

profesi

profesi

adalah

adalah

pedoman sikap, tingkah laku

pedoman sikap, tingkah laku

dan perbuatan dalam melaksanakan

dan perbuatan dalam melaksanakan

tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang

dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang

hidup dalam kalangan profesi itu

hidup dalam kalangan profesi itu

sendiri.

sendiri.

menjadi hasil

menjadi hasil

“self regulation”

“self regulation”

dari

dari

profesi.

(70)

Kode etik profesi

Kode etik profesi

Adalah

Adalah

code of conduct

code of conduct

yaitu suatu

yaitu suatu

pedoman disiplin yang wajib ditaati oleh

pedoman disiplin yang wajib ditaati oleh

anggota profesi dalam menjalankan

anggota profesi dalam menjalankan

profesinya;

profesinya;

Bersifat

Bersifat

selfimposed

selfimposed

(mengikat ke

(mengikat ke

dalam);

dalam);

Berisi

Berisi

asas-asas

asas-asas

moralitas

moralitas

dalam

dalam

(71)

Kode Etik Mengandung Bbrp Kewajiban.

Kode Etik Mengandung Bbrp Kewajiban.

Kewajiban bagi diri

Kewajiban bagi diri

sendiri;

sendiri;

Kewajiban bagi

Kewajiban bagi

umum;

umum;

Kewajiban bagi

Kewajiban bagi

yang dilayani;

yang dilayani;

Kewajiban bagi

Kewajiban bagi

profesinya.

profesinya.

Rule

(72)

Kode etik itu bukan

hukum, melainkan nilai

dan norma sebagai

tolok

ukur

bagi

profesional

hukum

dalam

menegakkan

kewibawaan

hukum

yang

(73)

Tujuan ?

a.

Tuntutan

untuk

menjalankan

profesi secara profesional atas

nilai-nilai manusia yang luhur;

b.

Menjadi

landasan

perlunya

kesadaran akan tanggungjawab;

c.

Agar pribadi anggota profesi tetap

bermartabat dalam profesinya;

(74)

Orientasi kode etik profesi

– Dapat menjamin keadilan

(“ensuring justice”)

,

– Dapat menumbuhkan kepercayaan dan respek

masyarakat

(“public trust and respect”)

,

– Menjamin kelangsungan pembangunan dan

masyarakat (

sustainable development

&

sustainable society

).

– Merupakan bagian dari konsep pemerintahan

yang baik

(is part of the concept of good

governance”)

(75)

Arti penting

Arti penting

Serve to increase the

Serve to increase the

prestige of the

prestige of the

profession;

profession;

Provide some guidelines

Provide some guidelines

for right or wrong

for right or wrong

behavior of members of

behavior of members of

the organization;

the organization;

They help in controlling

They help in controlling

internal

(76)

Rasulullah bersabda

Rasulullah bersabda

: "Jika Allah swt.

: "Jika Allah swt.

ingin menghancurkan sebuah kaum,

ingin menghancurkan sebuah kaum,

dicabutlah dari mereka rasa malu

dicabutlah dari mereka rasa malu

.

.

Bila rasa malu telah hilang maka yang

Bila rasa malu telah hilang maka yang

muncul adalah

muncul adalah

sikap keras hati

sikap keras hati

. Bila

. Bila

sikap keras hati membudaya,

sikap keras hati membudaya,

Allah

Allah

mencabut dari mereka sikap amanah

mencabut dari mereka sikap amanah

(kejujuran dan tangung jawab). Bila

(kejujuran dan tangung jawab). Bila

sikap amanah telah hilang maka yang

sikap amanah telah hilang maka yang

muncul adalah para

muncul adalah para

pengkhianat.

pengkhianat.

Bila

Bila

para mengkhianat merajalela Allah

para mengkhianat merajalela Allah

mencabut rahmatNya

mencabut rahmatNya

. Bila rahmat

. Bila rahmat

Allah telah hilang maka yang muncul

Allah telah hilang maka yang muncul

adalah

adalah

manusia laknat

manusia laknat

. Bila manusia

. Bila manusia

laknat

merajalela

laknat

merajalela

Allah

Allah

akan

akan

mencabut

dari

mereka

tali-tali

mencabut

dari

mereka

tali-tali

Agama

Agama

".

".

(77)

Thank you

(78)

PENEGAKAN

Masy. hukum adat & hak-hak tradi-sionalnya;

Pasal 24 (1) UUD’45

Kekuasaan keha-kiman : menyeleng-garakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Pasal 28D UUD’45 :

Tiap orang berhak atas kepastian hkm yg adil & persa-maan di hadapan hukum.

Psl. 3 (2) UU:4/2004 : Peradilan negara menegak-kan hkm dan keadilan berdasarkan PS.

Psl. 4 (1) UU:4/2004 : Peradilan dilakukan “Demi Keadilan Berda-sarkan Ketuhanan YME”

Psl. 25 (1) UU:4/2004 : Putusan pengadilan hrs memuat pasal tertentu per-UU-an atau sumber hukum tak tertulis.

Pasal 28 (1) UU:4/2004 :

Hakim wajib menggali & memahami nilai-nilai hk dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.

Psl. 28 (2) :Dalam mem-pertimbangkan berat ringannya pidana, hakim wajib memperhatikan pula sifat yang baik dan jahat dari terdakwa

RAMBU-RAMBU

(79)

NILAI-NILAI PANCASILA

 nasionalistik

 demokratik

 keadilan sosial

Asas Personal (individual liability)

Asas Culpabilitas

Asas Humanism

Asas Keadilan (justice)

Asas Keadilan berda-Sarkan Ketuhanan YME

Asas demokrasi

Asas persamaan (equality before the law)

ASAS-ASAS DI ATAS HARUS MUNCUL//DIPERJUANGKAN DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

1. Indiskriminatif 2. Objektif

(80)

Yang Bertolak/Berorientasi

Yang Bertolak/Berorientasi

IDE DASAR PANCASILA

IDE DASAR PANCASILA

NILAI KESEIMBANGAN

NILAI KETUHANAN (Moral-religius)

NILAI KEMANUSIAAN (Humanistik)

NILAI

KEMASYARAKATAN :

 nasionalistik

 demokratik

 keadilan sosial

BGMN. MEMBANGUN

ILMU HK INDONESIA ?

(81)

NILAI-NILAI PANCASILA

NILAI KETUHANAN (Moral-religius)

NILAI KEMANUSIAAN (Humanistik)

NILAI

KEMASYARAKATAN :

nasionalistik

demokratik

keadilan sosial

Asas Keadilan berda-Sarkan Ketuhanan YME

(82)

Mafia peradilan

sudah berurat berakar (Kompas)

Diskusi jual beli keadilan, Jakarta, 15-10-2005

Sekarang ini sulit mencari penegak hukum

yang bersih dari praktik suap, apalagi punya

peluang (Adi Andoyo)

Tommi Sihotang & Trimedya Panjaitan

mengaku:

a.

Tanpa uang pelicin, mustahil setiap kasus

yang ditanganinya akan menang.

b.

Ngak pakai suap mana mungkin kita menang,

(83)

Dunia hukum kita sedang sakit, bagaimana

tidak praktik suap sudah dianggap wajar.

Orang berpikir keadilan harus dibeli

(Tommi S.)

80 hingga 90 persen kasus yg menang di

(84)

MAFIA PERADILAN

pemerasan

Transaksi hukum/

perkara

Markus

(Makelar Kasus)

Calo perkara

Jual-beli putusan

(85)

MAFIA PERADILAN

VIRUS TERHADAP

SPP YG SEHAT

merusak (mengeksploitasi) sumber daya non-fisik

Merusak kepercayaan

& respek masyarakat

Merusak Kualitas

Kehidupan

Merusak “sustainable

development”

APA AKIBAT PENEGAKAN HUKUM TANPA ILMU (HUKUM) ?

Hakikat bahayanya : Sama dgn.

(86)

SPP YG SEHAT/IDEAL

dapat menjamin keadilan

(“

ensuring justice

”)

,

Peradilan yang jujur,

bertanggung jawab,

etis, dan effisien

(“a fair, responsible, ethical and efficient

criminal justice system”).

menjamin keamanan

warga masyarakat

(“

the savety of citizens

”)

dapat menumbuhkan

kepercayaan dan

respek masyarakat

(“

public trust and

respect

”)

,

(87)

MAFIA PERADILAN (permainan kotor)

VIRUS

Yg dapat masuk ke Seluruh jaringan SPP

Pengaruh uang

Pengaruh berbagai

“power” lainnya

Nepotisme

(favoritisme)

Pengaruh politik

Penyidikan Penuntutan Pengadilan Pelaksanaan/ Eksekusi

(88)

Kultur Hukum : ide-ide, sikap-sikap, harapan & pendapat ttg

hukum, whan kind of training

& habbits do the judge have

Kepatuhan Hukum

LEGAL

SYSTEM

Lawrence M.

Friedman

Komponen sistem

hukum:

Struktur

Substansi

Kultur

Pemikiran hk

Kesadaran Hukum

1.Kultur Hukum (pemikiran)

menjemba-tani antara peraturan dg tingkahlaku yg diharapkan;

2.Pemikiran hukum yg salah dapat

mem-pengaruhi keberhasilan penegakan Hk; 3.Di dlm menjalankan fungsi HK,

hukum kadang berhadapan dgn

nilai-nilai /pola perilaku/pemikiran yg telah mapan dlm masyarakat; sehingga dpt muncul ketidaksesuaian antara apa yg seharusnya (das sollen) & apa yg

(89)

SPP YG SEHAT/IDEAL

resources” (non-fisik)

yang perlu untuk kelangsungan generasi

berikut.

bagian dari kebijakan pembangunan sumber daya yang

berkelanjutan

(“a policy of sustainable development of

resources”),

Perlu untuk

sustainable development

& “sustainable society”.

merupakan bagian dari konsep pemerintahan yang baik

(90)

Aliran yg Baik & Buruk

Religiosisme:

sesuai dengan kehendak tuhan;

Utilitarisme:

baik-buruk diletakkan pada nilai guna atau kemanfaatan

Humanisme:

dikatakan baik apbl sesuai dg derajat kemanusiaan

Hedonisme:

kenikmatan & kebahagiaan hdp duniawi merupakan

puncak tujuan hdp mns;

Machiavelisme:

apa saja boleh dilakukan asalkan tujuan bisa dicapai

Kapitalisme:

(91)

PENSTUDI HUKUM

PENGEMBAN HK

Kegiatan berkenaan dengan berlakunya hk di masyarakat

PARTISIPAN

1.Penstudi Hukum

2.Pengemban Hukum

(Fungsionaris Hk) 

Penyandang profesi tertentu yang membuat Hk itu berfungsi (praktisi teoritisi/akademisi) telaahnya adalah hukum (sejarah hk, perbandingan hk, sosiologi hk, antropologi hk, psikologi hk, logika hk, politik hk)

PENGAMAT 1. Penstudi Hukum 2. Bukan Pengemban

(92)

IH & Ilmu Ketuhanan

PERLU DIGALI ILMU HK YG BERSUMBER DARI ILMU KETUHANAN :

PROF. MOELJATNO :

• Dalam negara kita yang berdasarkan Pancasila, dengan adanya sila

Ketuhanannya, maka tiap ilmu pengetahuan (termasuk hukum pidana) yang tidak dibarengi dengan ilmu ketuhanan adalah tidak lengkap.

PROF. DR. NOTOHAMIDJOJO :

• Tanggung jawab jurist : “merohaniahkan hukum”

• Penilaian “Scientia yuridis” harus mendalam dan mendasar pada “Conscientia”.

• Norma-norma ethis-religius harus merupakan aspek normatif atau imperatif dari negara hukum.

PROF. VAN HAMEL :

• Kalau Tuhan tampak pada saya, di tangan kanan memegang “kebenaran”

dan di tangan kiri memegang “usaha untuk mencari kebenaran”, dan

(93)

Perlu tertulis

Perlu tertulis

a.

a.

Sebagai sarana kontrol sosial;

Sebagai sarana kontrol sosial;

b.

b.

Mencegah campur tangan

Mencegah campur tangan

dari luar;

dari luar;

c.

c.

Untuk

Untuk

pengembangan

pengembangan

patokan kehendak yang lebih

patokan kehendak yang lebih

tinggi

tinggi

a.

a.

Sebagai sarana kontrol sosial;

Sebagai sarana kontrol sosial;

b.

b.

Mencegah campur tangan

Mencegah campur tangan

dari luar;

dari luar;

c.

c.

Untuk

Untuk

pengembangan

pengembangan

patokan kehendak yang lebih

patokan kehendak yang lebih

tinggi

(94)

APAKAH ILMU HUKUM ?

ttg. HUBUNGAN KEMASYARAKATAN (das Sein)

Konsep

Wawasan

Ide Dasar

Fakta/masalah sosial

a.l. mslh Kejahatan

Berubah/dinamis

ILMU HK : bukan ilmu pasti

-> ilmu ttg. Perubahan.

ILMU

NORMATIF

(das Sollen)

"

normatieve maatschappij wetenschap"

Ilmu Hkm : Ilmu Keadilan

(95)

2 aksioma ttg hakikat semesta

pre-established harmonious

pre-established harmonious

teleological and final order

teleological and final order

Normative and

Normative and

moralistic in character

moralistic in character

(on what ought to be)

(on what ought to be)

--> Humaniora (Ilmu!)

--> Humaniora (Ilmu!)

GALILEAN

causal random order

causal random order

continuously in progess

continuously in progess

Factual and empirical incharacter

Factual and empirical incharacter

(on what it is)

(on what it is)

--> Science (Ilmu

--> Science (Ilmu

Penge-tahuan, Sains)

(96)

2 Aksioma

ARISTOTELIAN

Berpikir normatif;

Baik/buruk (keteraturan atas

dasar ide);

Ide yang tertib/final (given);

Apriori (sdh sempurna

sbl ditindakan/ seharusnya);

Sdh diatur yg kuasa

dg sempurna (selaras);

Invisible hand

GALILEAN

Toward

nomotism

(keteraturan yg didasrkan

dr indrawi);

A chaotic causal random

order

continously

in

progress

(Tertib

yg

bergerak

terus,

acak/kocokan mengarah

ke tertib lagi);

Factual & empirical in

(97)

Dua Model Tertib

Aristotelian

Pre-established

Perfect Harmony

Teleologik

Finalistik

Galilean

Random

Mechanistic

Chaostic

(98)

Nilai moral profesi hukum

Kekuatan yang mengarahkan & mendasari

perbuatan luhur, yaitu :

1.

Kejujuran

(99)

2. Otentik (kepribadian yg sebenarnya)

a. tdk menyalahgunakan wwnang;

b. tdk mel. Perbuatan tercela;

c. mendahulukan kep. Klien;

d. berani bersikap dg bijak;

e. tdk mengisolasi dari perg. sosial

(100)

3.

Bertanggungjawab

a.

kesadaran melakukan tugas dg sebaik

mungkin

b.

Profesional, proporsional.

(101)

5.

Keberanian moral

(setia pada suara

hati)

Menolak segala bentuk korupsi, suap,

kolusi dan pungli;

Menolak sgl cara penyelesaian melalui

jalan yg tdk sah

(102)

Keharusan seorang profesi Hk

Keharusan seorang profesi Hk

Setap pemegang profesi

dituntut dua jenis keharusan

yaitu :

1. Keharusan untuk

menjalankan profesinya

secara bertanggungjawab;

2. Keharusan untuk tidak

(103)

RI peringkat 6 negara terkorup

RI peringkat 6 negara terkorup

dari 159 negara

dari 159 negara

Peran profesi Hk ?

(104)

Profesi Hukum & Manajeman

Profesi Hukum & Manajeman

Hukum

Hukum

Hukum mengandung ide atau konsep-

Hukum mengandung ide atau

konsep-konsep yang abstrak (teoritik);

konsep yang abstrak (teoritik);

Manajemen hukum yaitu pada problem

Manajemen hukum yaitu pada problem

bagaimana suatu per UU itu bisa

bagaimana suatu per UU itu bisa

diwujudkan,

bagaiman

pengorgani-

diwujudkan,

bagaiman

pengorgani-

sasiannya sehingga rumusan ide-ide itu

sasiannya sehingga rumusan ide-ide itu

bisa diterima dan diberlakukan oleh

bisa diterima dan diberlakukan oleh

masyarakat (menjadi kekuatan praktis di

masyarakat (menjadi kekuatan praktis di

tengah masyarakat)

(105)

Manajemen hukum berarti pembicaraan

Manajemen hukum berarti pembicaraan

menganai

perwujudan

ide-ide

yang

menganai

perwujudan

ide-ide

yang

abstrak menjadi kenyataan;

abstrak menjadi kenyataan;

Persoalan itu menunjuk pada pelaku

Persoalan itu menunjuk pada pelaku

hukum

(yg

diberi

wewenang

unt

hukum

(yg

diberi

wewenang

unt

memberlakukan Hk) dan lembaga hukum.

memberlakukan Hk) dan lembaga hukum.

Dihadapkan

pada

ujian

kepatuhan,

Dihadapkan

pada

ujian

kepatuhan,

integritas moral & kemampuan intelektual

integritas moral & kemampuan intelektual

(106)

Sarat manajemen Hk yang baik

Produk

per

UU

yang

apresiatif;

Kebijakan kelembagaan yg

dpt menterjemahkan tuntutan

produk hukum;

Iklim struktural yang inklusif

(terbuka & demokratis);

Mengutamakan layanan thd

Referensi

Dokumen terkait

a: baik sekali (sesuai dengan standar pada tingkat intensif) b: baik (sesuai dengan standar pada tingkat semi intensif) c: cukup (sesuai dengan standar pada tingkat rendah) d:

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, maka motivasi untuk meneliti permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi

Pada tugas akhir ini dirancang suatu sistem pengendalian level cairan dengan memanfaatkan mikrokontroler Atmega32 sebagai kontroler, dan kendali jaringan syaraf tiruan RBF dengan

Judul Penelitian : Efektivitas Beberapa Formula Pupuk Hayati Rhizobium Toleran Masam Pada Tanaman Kedelai di Tanah Masam Ultisol.. Menyatakan dengan

Pada proses  frying diharapkan mi yang keluar mempunyai kadar air antara 2,5-3,5% (tergantung dari jenis produk) sehingga mi menjadi matang, kaku dan awet. Media

Pancasila oleh Inspektur Upcara, ditirukan oleh seluruh peserta upcara. a) Ajudan maju menyerahkan naskah Teks Pancasila kepada Irup dari sisi sebelah kiri. b) Irup

Petani sayur adalah merupakan suatu pekerjaan yang dimana penghasilannya tidak menentu dan tidak tetap, pengeluaran dan kebutuhan mereka untuk keluarga juga sangat

Jurnal ilmiah adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala oleh suatu organisasi profesi atau institusi akademik yang memuat artikel- artikel yang merupakan