• Tidak ada hasil yang ditemukan

Musium Teknologi dan Transportasi TMII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Musium Teknologi dan Transportasi TMII"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) yang diberikan kepada mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia pada semester II adalah IAD (Ilmu Kealaman Dasar).

Mata kuliah ini memiliki beragam tujuan yaitu untuk membantu mahasiswa agar memiliki pandangan lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam, serta dapat memecahkan persoalan masalah pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih komprehensip, serta bertanggung jawab terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, serta mahasiswa tidak berpandangan yang terlalu sempit dalam bidang keahlian masing – masing.

Masalah kelestarian hidup, perkembangan teknologi, ISU lingkungan dan berbagai macam persoalan teknologi yang sedang marak dibicarakan di era globalisasi juga ikut dibahasa pada mata kuliah ini.

Demi menunjang informasi dan pengetahuan mengenai perkembangan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, mahasiswa pun membutuhkan bekal dalam berpandangan maju, dan mata kuliah IAD ini pun mengantarkan mahasiswa dalam untuk menambah pemahaman serta tanggung jawab terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

(2)

B. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah laporan kunjungan ini yaitu untuk :

1. Melaporkan hasil kunjungan ke Museum Listrik dan Energi Baru, TMII.

2. Mengetahui dan melihat berbagai bentuk macam alat peraga yang

terdapat di Museum Listrik dan Energi Baru.

3. Mengetahui kegiatan yang dilakukan di Museum Listrik dan Energi

Baru.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perjalanan dan kunjungan ke Listrik dan Energi Baru,

TMII ?

2. Apa saja alat peraga yang terdapat di Listrik dan Energi Baru, TMII?

(3)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendahuluan

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah. Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.

B. Sejarah

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

(4)

C. Museum di TMII

Museum yang ada diperuntukkan untuk memamerkan sejarah, budaya, flora dan fauna, serta teknologi di Indonesia. Terdapat 16 museum di TMII:

 Museum Indonesia

 Museum Listrik dan Energi Baru

 Museum Telekomunikasi

 Museum Minyak dan Gas Bumi

 Museum Timor Timur (bekas Anjungan Timor Timur)

D. Sejarah Museum Listrik dan Energi Baru

Pembangunan Museum ini dimulai tahun 1992, dan sebagai penggagas adalah Menteri Pertambangan dan Energi (Bpk. Ginanjar Kartasasmita ) pada bulan Oktober 1990, bersamaan dengan ulang tahun ke-30 OPEC (Organization Petroleum Exporting Countries), dan peringatan ketenagalistrikan di Indonesia.

(5)

BAB III PEMBAHASAN

A. Konsep Museum

Museum Listrik Dan Energi Baru merupakan museum yang inovatif yang beorientasi kemasa depan dengan mengutamakan fungsi rekreatif dan edukatif.

Kesan museum sebagi tempat untuk menyimpan benda – benda kuno dapat ditepis dengan berkunjung ke Museum LEB, dimana di Museum LEB koleksinya merupakan perwujudan dari sejarah Perkembangan IPTEK Ketenagalistrikan dan Energi baru baik masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Sebagai Museum Sains, Museum LEB diharapkan dapat mengemban fungsi untuk menyampaikan informasi teknologi kelistrikan dan energi. Dengan demikian sejarah perkembangan teknologi dan aplikasi energi di Indonesia dari mask ke masa serta semangat inovasinya dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

B. Alat Peraga

1. Kincir Angin Pembangkit Listrik

Memasuki area museum ini, pengunjung diarahkan ke tangga yang mengarah turun dimana terdengar bunyi air mengalir dengan bunyi “ting

ting” yang teratur. Bunyi itu berasal dari pembangkit listrik tenaga air dalam

(6)

2. Kompor Tenaga Surya Serba Guna

Kompor Tenaga Surya serbaguna merupakan pemanfaatan dari energi matahari. Kompor Surya ini fungsi utamanya adalah untuk memasak, disamping itu juga bisa digunakan sebagai antenna parabola yang dapat menerinma + 150 saluran televisi.

2. Rumah Energi Baru

Rumah ini, semua kebutuhan energinya berasal dari energi matahari dan energi angina. Energi angina dengan alat turbin angina dirubah menjadi listrik ( kapasitas 1000 W ) sedangkan sel surya yang ada diatap rumah tersebut dapat merubah sinar matahari menjadi arus listrik ( DC ) dan sinar matahri juga digunakan untuk memanaskan air dengan menggunakan solar water.

3. Mobil Tenaga Surya

Mobil Tenaga Surya yang ditampilkan di Museum LEB merupak hasil karya dari Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya yang

diberi nama Widya Wahana, adapun yang ditampilkan di Museum LEB adalah “ Widya Wahana I dan II ”.

(7)

C. Anjungan Listrik

 Anjungan Listrik Lantai 1 (Peragaan Puncak)

Peragaan utama di Anjungan Listrik Lt. 1 menyajikan Pressurized Water Reactor ( PWR ) yang merupakan reactor inti pembangkit listrik tenaga nuklir. PWR ini ditampilkan sesuai dengan aslinya dengan skala 1 : 1, menjulang dari lantai 1 sampai lantai 3.

Model reactor ini ditampilkan dengan suatu pesan bahwa energi nuklir merupakn sumber energi besar dan potensial untuk dimanfaatkan bagi kepentingan kehidupan umat manusia. Selain itu peragaan ini juga menampilkan sisi baik dari energi nuklir sehingga masyarakat tidak memandang energi nuklir hanya untuk bom atom, nemun juga memandangnya sebagai sumber energi yang bermanfaat bagi kehidupan.

 Anjungan Listrik Lantai 2 (Balai Energi)

Disini ditampilkan teori dasar tentang energi, dimulai dari cerita macam – macam energi yang ada di bumi, macam – macam energi primer, dan

proses konversi energi yang berkaitan erat dengan hukum kekelan energi serta sejarah perkembangan energi sepanjang peradaban manusia.

(8)

Lantai 2 ini berisi tentang asal muasal dan sejarah listrik. Diawali dari jenis-jenis energi yang ada di dunia sampai cara menggunakannya bagi

kehidupan manusia.

Di lantai 2 ini juga ada ruangan khusus untuk belajar tentang listrik dan energi. Tak jauh dari pintu keluar ada teater kecil yang menayangkan film dokumenter tentang listrik dan energi lainnya. Berbagai bentuk energi primer seperti matahari, nuklir, fosil, samudra, angin, biomasa dan air ditampilkan dalam aneka peralatan.

 Anjungan Listrik Lantai 3 (Balai Listrik)

Listrik adalah suatu bentuk energi yang sangat fleksibel. Energi ini dapat dengan mudah diubah menjadi bentuk energi lain untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Di Anjungan Listrik Lt. 3 ditampilkan peragaan tentang pemanfaatan

energi listrik di 3 sektor (rumah tangga, industri, transportasi) yang ditampilkan dengan tampilan yang menarik dan didukung informasi tentang

Sejarah Pemenuan Listrik.

Bagaimana proses listrik dihasilkan di masing – masing pembakit seperti di PLTA, PLTU, PLTGU, PLTP, PLTN, PLTD sampai dengan proses penyaluran listrik ke konsumen juga ditampilkan disini. Informasi sejarah penemuan listrik ditampilkan denga bentuk panel serta replika dari percbaan – percobaan listrik yang pernah dilakukan oleh para penemu listrik seperti : Michael Faraday, Oersted, George Simon Ohm, dll.

(9)

D. Anjungan Energi Baru

 Anjungan Energi Baru Lantai 1 (Peragaan Puncak)

Peragaan utama Anjungan Energi Baru lantai 1 menampilkan Peta Potensial Energi Baru di Indonesia, baik yang telah, sedang dan akan dikembangkan dimasa yang akan datang.

 Anjungan Energi Baru Lntai 2 & 3 (Balai Teori Dasar & Balai Aplikasi)

Di Indonesia sekarang sedang dikembangkan pemanfaatan energi yang dapat diperbaharui seperti energi matahari, energi samudra, energi angina, energi biomassa, energi air, energi panas bumi dan energi nuklir. Energi baru ini ramah tehadap lingkungan dan merupak energi alternatif pengganti energi fosil.

Di Anjungan Baru Lantai 2 dijelaskan tentang Teori Dasar Energi Baru sedangkan dilantai 3 ditampilkan peragaan Aplikasi Energi Baru, yang penyajiannya merupakan pepaduanantara diorama dan miniature serta didukung dengan perangkat audio visual dan panel – panel informasi.

Di Museum LEB juga ditampilkan Sistem Konversi Energi Angin (SKEA), yang dapat menghasilkan energi listrik sebesar 1.000 watt/1 kW.

Energi Panas Bumi

Panas batuan di pusat bumi menjanjikan suatu sumber yang akan menjadi primadona dimasa datang. Energi inui digolongkan sebagai energi yang abadi karena jangkauan waktu pemanfaatannya yang sangat panjang.

(10)

Energi Air

Siklus air yang terjadi di alam mempunyai potensi energi potensial yang dapat dirubah menjadi energi mekanik untuk menggerakan peralatan seperti penumbuk biji-bijian, dll.

Dengan kemajuan teknologi energi air digunakan untuk menggerakan turbin pada Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Energi Nuklir

Energi nuklir merupakan energi yang lahir paling baru. Masyarakat dunia baru melihat nuklir sebagai sesuatu yang menghasilkan energi yang besar setelah Enrico Fermi seorang ilmuan Italia merupakan reaksi berantai.

(11)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Museum menjadi representasi perjalanan suatu bangsa, suatu negara. Masyarakat akan mengetahui sejarah negara dan bangsanya melalui benda-benda koleksi yang terdapat di museum. Museum memiliki manfaat sebagai verbalitas takdir sebuah peradaban.

Manfaat museum lainnya berupa inventaris yakni berupa kesadaran. Kesadaran kita akan peninggalan dan pentingnya sejarah, peristiwa yang terjadi, yang menjadi bukti adanya eksistensi kebudayaan.

B. Kesan

Sebagai wahana pendidikan dan rekreasi, Museum LEB mengemban fungsi menyampaikan informasi teknologi kelistrikan dan energi, baik dari sejarah perkembangan teknologi, aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa, maupun semangat inovasinya kepada generasi mendatang.

Tata pamerannya memungkinkan pengunjung diajak mengenal segala aspek listrik dengan alur yang jelas dan runtut, penyajian yang interaktif karena didukung teknologi komputer (audiovisual).

Terdapat 619 unit koleksi peraga yang dipamerkan di dalam dan di luar gedung. Pameran di dalam gedung meliputi pengenalan energi, teori, sejarah, hingga pemanfaatan listrik dan energi. Berbagai alat peragaan yang menarik dapat dicoba secara interaktif, misalnya kompor surya, sepeda, dan harpa ajaib.

C. Pesan

Referensi

Dokumen terkait

kombinasi ekstrak air sambiloto (Andrographis paniculata) dan ekstrak air daun salam (Syzygium polianthum) sebagai inhibitor dipeptidyl peptidase IV dan

Menurut Gonzales (2008) terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya mengatasi permasalahan karir siswa SMA antara lain kegiatan yang memiliki tujuan

Ia merupakan unsur pengintegrasi yang mengikat dan mempersatukan pemenuhan kebutuhan yang berbeda-beda ke dalam suatu desain yang utuh dan menyeluruh, operasional serta dapat

Hal ini dapat menunjukkan perbandingan hasil belajar yang tentunya sangat berbeda, perbedaan ini tentunya dipengaruhi oleh ranah apa yang berperan dalam hal menjawab soal,

penilaian; dan 3) Mengetahui keunggulan dan kelemahan pengembangan model pembinaan profesionalisasi guru pendidikan jasmani melalui lesson study berbasis kelompok kerja guru baik

Namun, jika ada prosedur yang tidak bisa dikerjakan di dalam BSC maka prosedur tersebut dapat dikerjakan di luar BSC dengan melengkapi peralatan pengamanan personal,

Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi melakukan pembelian produk, dan pada

Dari uraian keseluruhan yang telah dikemukakan mulai dari proses analisis hingga implementasi system dapat diambil kesimpulan yaitu Aplikasi Monitoring Bimbingan