• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II DATA DAN ANALISA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Informasi yang terkumpul dan digunakan sebagai acuan untuk dalam tugas akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain :

• Data literature berupa data elektronik maupun non-elektronik yang berasal dari website-website.

• Nara sumber yang terkait pada orang yang mengelolah museum maupun petugas-petugas yang menjaga museum stadhuis tersebut.

Selain sumber data saya dibantu oleh beberapa buku dan lainnya yang membantu dalam pembuatan kembali buku ini. Beberapa buku dan lainnya yang membantu saya adalah :

• Buku Panduan Fotografi Deniek G. Sukarya

• Digital Photographer’s Handbook, Tom Ang

• Tipografi, Danton Sihombing, MFA

• Layout, Surianto Rustan

2.2 Hasil Survey

Dari hasil survey lokasi yang saya lakukan di museum itu sendiri, saya mendapatkan bahwa banyak orang-orang yang banyak berkunjung dan masuk ke dalam museum. Mereka biasanya menuju tempat tersebut dan sambil meneliti satu persatu bagian yang mereka nikmati. Saat mereka keluar ,mereka bingung pada saat saya bertanya kepada mereka, saya bertanya,apa yang menarik menurut anda dalam museum tersebut? Salah satu dari mereka menjawab meriam jagur. Kemudian saya berbalik Tanya, kenapa dengan meriam jagur? Mereka mengatakan meriam jagur itu melambangkan kata perbuatan yang kasar. Namun ,pada saat mereka meneliti lagi ternyata sebagian dari mereka sudah mengerti apa arti sebenarnya dari lambang yang ditujukan pada meriam si jagur tersebut. yang biasa mereka kunjungi dan mereka lihat. Tidak jarang dari mereka yang tidak mengetahui arti dari sebenarnya,sehing meereka pun lebih bisa membuka wawasan pengetahuan mereka lebih dalam tentang sejarah pada museum.

(2)

Kemudian saya mencoba untuk mencari teman ataupun orang yang bukan dari asal Ibukota Jakarta, saat saya bertanya, apakah kalian tahu Museum Sejarah Jakarta apa? Pernahkah kalian pergi? Dan mereka pun menjawab tidak, tidak dan tidak tahu.

Dan saya berbalik nanya, kenapa tidak tahu? Mereka dengan tenang menjawab

“daripada kesana mending ke mall-mall ataupun tempat hiburan yang menyenangkan diluar kota”.

Namun saya menanyakan lagi, apakah jika liburan nanti ada perencanaan pergi ke museum? Dan mereka pun menggeleng kepala iya. Jadi dapat disimpulkan bahwa beberapa orang sudah tidak begitu peduli lagi tentang sejarah yang ada pada Negeri kita ini. Sesungguhnya dibalik kisah-kisah sejarah di museum banyak sekali cerita- cerita dan benda yang unik untuk disaksikan.

2.2 Definisi Museum

Menurut ilmu tentang asal kata (etimologi), istilah 'museum' berasal dari kata ‘museion’ yang dalam sejarah bangsa Yunani merupakan sebutan untuk tempat pemujaan atau persembahan bagi kesembilan Dewi Muze. Sembilan Dewi Muze ini dipercaya sebagai putri-putri Dewa Zeus yang bertanggung jawab terhadap berbagai bidang ilmu dan kesenian. Karena zaman semakin berubah, istilah museum menjadi lebih luas maknanya, meskipun maknanya tetap berkaitan dengan kesenian dan bidang keilmuan.

Menurut International Council of Museums (ICOM), museum adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, merawat, mengumpulkan, menginformasikan, dan memamerkan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan dan kesenian.Jadi, jangan anggap museum itu gudang untuk menyimpan benda-benda kuno dan antik! Museum adalah sebuah lembaga yang berfungsi untuk merawat, memelihara, dan melestarikan semua hal yang sifatnya mengandung nilai sejarah. Museum memiliki beberapa artian yang di dapat dari berbagai sumber, yaitu antara lain dapat di jelaskan sebagai berikut:

(3)

publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian,

mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Museum merupakan suatu badan atau lembaga tetap yang tidak mencari keuntungan, yang bertugas menghimpun, merawat, meneliti, dan menyajikan benda-benda sebagai pembuktian alam, manusia, dan kebudayaan untuk kepentingan studi, dan rekreasi. ICOM (International Council of Museum) mengatakan bahwa Museum merupakan bagian atau gedung yang digunakan untuk menyimpan, merawat benda-benda yang mempunyai nilai-nilai tertentu seperti nilai sejarah, budaya,dan sebagainya.

2.3 Definisi Sejarah

Secara etimologi kata sejarah itu sendiri berasal dari bahasa Arab syajarah yaitu dari kata syajaratun yang artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan jika dibuat skema menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun. Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah. Pada masa sekarang ini, untuk kepentingan tertentu kita memerlukan

keterangan riwayat hidup. Kata

riwayat kurang lebih berarti laporan atau cerita tentang kejadian. Sedangkan kata hikayat (yang dekat dengan kata sejarah), artinya cerita tentang kehidupan, yaitu yang menjadikan manusia sebagai objeknya, disebut juga biografi (bios itu artinya hidup, graven artinya menulis). Jadi, cerita yang berkisar mengenai kehidupan penulis yang ditulis oleh diri sendiri atau pelakunya sendiri disebut autobiografi.

Dalam bahasa Arab kata “kisah” yang umumnya menunjuk ke masa lampau, justru lebih mengandung cerita yang benar-benar terjadi pada masa lampau, yakni sejarah.

Di dalam bahasa-bahasa nusantara ada beberapa kata yang kurang lebih mengandung arti sejarah ialah “babad”, yang berasal dari bahasa Jawa “tambo”, bahasa

Minangkabau “tutui teteek”, bahasa Roti “pustaka” atau “cerita”.

(4)

Barangkali kata babad ada hubungannya dengan kata “babad” bahasa Jawa dalam arti

“memangkas”. Hasil pembabadan ialah suasana terang, dengan demikian babad dalam arti sejarah bertugas untuk menerangkan suatu keadaan.

Untuk lebih memahami secara lebih mendalam, maka mari kita simak pengertian sejarah di negara lain. Perkataan sejarah dalam bahasa Belanda ialah geschiedenis (dari kata geschieden = terjadi). Sedangkan dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, (berasal dari bahasa Yunani “historia” yang berarti apa

yang diketahui dari hasil penyelidikan atau ilmu. Sejarah berarti peristiwa yang terjadi dalam masyarakat manusia di masa lampau.

Selanjutnya, mari kita perhatikan beberapa pendapat mengenai pengertian sejarah yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Dengan penyajian beberapa definisi sejarah dari beberapa ahli, dapat dijadikan bahan perbandingan menuju ke arah pengertian sejarah yang sempurna dan benar, serta memiliki kesadaran sejarah yang mendalam. Beberapa definisi sejarah yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.

1. Roeslan Abdulgani, mengemukakan bahwa sejarah ialah ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta

kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadiannya; dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya, untuk dijadikan perbendaharaan- pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang serta arah progres masa depan.

Ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi; pertama penglihatan ke masa silam, kedua ke masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Atau dengan kata lain, dalam penyelidikan masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan sedikit banyak tidak dapat kita melepaskan diri dari perspektif masa depan.

2. Moh. Yamin, SH, memberikan pengertian sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan.

(5)

zamannya. Mereka merupakan orang-orang besar yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.

4. Herodotus, ahli sejarah pertama dunia berkebangsaan Yunani, yang mendapat julukan: The Father of History atau Bapak Sejarah. Menurut Herodotus sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.

5. Ibnu Khaldun, mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.

Dari beragam pengertian yang dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas tidaklah sama dalam hal isi, taraf dan tujuannya. Namun, dapat diambil beberapa unsur pokoknya, yakni adanya peristiwa, kisah, dan ilmu sejarah. Dalam hal ini, R.

Moh. Ali menyimpulkan pengertian sejarah sebagai berikut :

1. Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadiankejadian di masa lampau.

2. Sejarah yaitu kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yakni menyangkut perubahan yang nyata di dalam kehidupan manusia.

3. Sejarah yaitu cerita yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi).

Berdasarkan pengertian sejarah dari Moh. Ali ini dapat dipahami bahwa sejarah menyangkut seluruh perubahan dan perkembangan kehidupan manusia.

Dengan demikian jelas juga bahwa yang mempunyai sejarah hanyalah manusia.

Untuk mengungkap kehidupan manusia masa lampau, sejarah telah merumuskan dalam enam pertanyaan, yaitu sebagai berikut.

1. What (apa), yang menunjuk kepada peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

2. Who (siapa), yang menunjuk tentang tokoh atau orang yang terlibat dalam peristiwa.

3. When (kapan), menunjuk waktu terjadinya peristiwa tersebut.

4. Where (di mana), menunjuk kepada tempat peristiwa terjadi.

5. How (bagaimana), menunjuk kepada proses terjadinya peristiwa tersebut.

6. Why (mengapa), menunjuk kepada keterkaitan sebab akibat peristiwa tersebut.

(6)

2.4 Sejarah Gedung

Museum Sejarah Jakarta pada mulanya digunakan sebagai gedung Balaikota (Stadhuis). Gedung ini merupakan gedung Balaikota kedua yang dibangun pada masa pemerintahan VOC di Batavia. Menurut catatan, bahwa pembangunan gedung Sejarah Jakarta itu sudah tiga kali pada tempat yang sama, tetapi pada kurun waktu yang berbeda. Pertama pada tahun 1620, dibangun oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoen Coen, yang digunakan sebagai Stadhuis sampai tahun 1627. Karena kegiatan VOC semakin meningkat, maka dibangun gedung baru ditempay yang sama. Gedung baru itu hanya bertahan sampai tahun 1707. Selanjutnya Gubernur Jenderal Joan Van Hoorn, pada tanggal 25 Januari 1707, mulai membangun gedung baru (gedung yang sekarang), diatas puing-puing gedung Staadhuis yang lama.

Peletakan batu pertama oleh putri Gubernur Jenderal Joan Van Hoorn, yang bernama Petrolina Willemina Van Hoorn. Adapun perencanaannya oleh WJ. Van Der Veld, dan pembuatannya dipimpin oleh J. Kemmers. Stadhuis yang cukup besar dan megah itu pembangunannya baru selesai pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Abraham Van Riebeeck, yang kemudian diresmikan pada tanggal 10 Juli 1710.

Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Yogyakarta, pernah menyerang Batavia dua kali, yakni pada tahun 1628 dan tahun 1629. Pada penyerangan yang kedua itu pasukan Sultan Agung mampu membakar gedung Staadhuis tersebut. Gedung Staadhuis itu ternyata tidak hanya berfungsi sebagai kantor Balai Kota saja, akan tetapi juga sebagai kantor Dewan Urusan Perkawinan, Kantor Balai Harta (Jawatan Pegadaian) dan kantor Pengadilan (Raad Van Justitie).

Oleh karena itu gedung Staadhuis tersebut oleh masayarakat dikenal juga sebagai Gedung Bicara.

Karena gedung juga berfungsi sebagai kantor pengadilan maka dilengkapi pula dengan sel atau ruang penjara sementara menunggu fonis pengadilan. Ruang penjara itu berada di lantai dasar dibagian belakang. Hal yang menarik adalah, bahwa

(7)

Cina dan bahkan orang Belanda yang melawan pemerintah. Kasusnya bermacam- macam, selain kasus politik ada juga kasus utang-piutang dan kasus kriminal.

Pada tahun 1925 sampai Jepang masuk ke Indonesia, gedung Stadhuis tersebut menjadi Balaikota Propinsi Jawa Barat oleh pemerintah Hindia Belanda. Setelah perang kemerdekaan sampai dengan bulan desember 1945 menjadi Balai kota Propinsi Jawa Barat dan selanjutnya dijadikan Kantor Kodim 0503 Jakarta Barat, sedangkan dibagian belakang untuk tempat tinggal keluarga. Ketika dijadikan kantor KODIM 0503, Taman Fatahillah didepannya yang luas itu pernah berfungsi sebagai terminal bis kota. Akhirnya pada tahun 1972 Pemerintah DKI Jakarta memugar gedung tersebut dan diresmikan sebagai menjadi Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974.

2.5 Sejarah Museum

Museum Sejarah Jakarta yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No.1, Jakarta Barat, adalah sebuah lembaga museum yang memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada tahun 1919, dalam rangka 300 tahun berdirinya kota Batavia, warga kota Batavia khususnya Belanda mulai tertarik dengan sejarah kota Batavia. Pada tahun 1930 didirikanlah sebuah yayasan yang bernama Oud Batavia (Batavia Lama) yang bertujuan untuk mengumpulkan segala ihwal tentang sejarah kota Batavia. Maka pada tahun 1936, Museum Oud Batavia diresmikan oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (1936-1942). Museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1939.

Museum Oud Batavia ini menonjolkan peninggalan-peninggalan Belanda

yang bermukim di Batavia sejak awal abad XVI. Koleksi tersebut terdiri dari:

 Mebel

 Perabot rumah tangga

 Senjata

 Keramik

 Peta

 Buku-buku

 Copy Prasasti

 Patung-patung

(8)

Museum Oud Batavia ini adalah sebuah lembaga swasta yang berada dibawah

naungan Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ikatan Batavia untuk Seni dan Ilmu Pengetahuan) yang didirikan pada tahun 1778 yang berjasa juga dalam mendirikan Museum Nasional. Pada masa kemerdekaan, Museum Oud Batavia berubah nama menjadi Museum Djakarta Lama dibawah naungan LKI(Lembaga Kebudayaan Indonesia) dan pada tahun 1968 Museum Djakarta Lama diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta. Setelah Museum Sejarah Jakarta diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974 oleh Bapak Ali Sadikin, maka seluruh koleksi dari Museum Djakarta Lama dipindahkan ke Museum Sejarah Jakarta dan ditambah dengan koleksi dari Museum Nasional.

Untuk meningkatkan kinerja dan penampilannya, sejak tahun 1999 Museum Sejarah Jakarta bertekad untuk menjadikan Museum ini bukan sekedar tempat untuk merawat dan memamerkan benda yang berasal dari masa penjajahan, tetapi harus bisa menjadi tempat bagi semua orang baik bangsa Indonesia maupun bangsa asing, anak-anak maupun orang dewasa bahkan untuk penyandang cacat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang sejarah kota Jakarta, serta dapat dinikmati sebagai tempat rekreasi. Untuk itu Museum Sejarah Jakarta berusaha menyediakan informasi mengenai perjalanan panjang sejarah kota Jakarta, sejak masa prasejarah hingga masa kini dalam bentuk yang lebih kreatif. Selain itu, sebagai pusat pertemuan budaya dari berbagai kelompok suku baik dari dalam maupun luar Indonesia dan sejarah kota Jakarta seutuhnya. Museum Sejarah Jakarta juga selalu berusaha menyelenggarakan kegiatan yang rekreatif sehingga dapat menarik perhatian pengunjung untuk mengetahui sejarah kota Jakarta dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya.

(9)

• Gender : Pria dan Wanita

• Ses : A-C

• Profesi : Pelajar dan Orang tua, Keluarga

Psikografi :

- Lifestyle :

Memiliki hobi untuk jalan-jalan Suka akan pengetahuan sejarah - Personality :

Mencintai sejarah - Behaviour :

1. Biasanya selalu memiliki waktu untuk berkumpul bersama teman dan keluarga

2. Suka berjalan-jalan

2.7 Data Observasi

Untuk memulai mempublikasikanya, tentu saja hal yang pertama kali kita lakukan adalah mencari buku – buku referensi fotografi dan layout. Berdasarkan pengamatan, masalah yang muncul saat meninjau toko – toko buku di beberapa tempat adalah belum terdapat buku yang menampilkan foto-foto benda peninggalan sejarah yang terdapat dalam museum secara keseluruhan. Kebanyakan isi buku hanya menjelaskan kisah-kisahnya saja.

2.8 Analisa S.W.O.T

1. Strength (Kekuatan)

- Menjadikan sumber pengetahuan tentang sejarah jakarta.

- Membahas secara keseluruhan yang terdapat didalam Museum Stadhuis.

- Menjadikan sebuah ketertarikan untuk lebih mengenal museum-museum yang telah ada di Jakarta.

(10)

2. Weakness (kelemahan)

- Museum hanya dijadikan latar belakang tempat berfoto-foto pemandangan saja serta dijadikan tempat berkumpul.

- Banyak yang belum mengetahui filosofi berbagai ruangan maupun benda peninggalan sejarah yang terdapat didalam museum.

3. Opportunity (peluang)

- Museum menjadikan pilihan utama bagi masyarakat sebagai informasi dari benda-benda peninggalan sejarah.

- Banyak orang yang ingin mengetahui filosofi dari peninggalan- peninggalan sejarah.

4. Threat (ancaman)

- Kurangnya kesadaran pada pengetahuan sejarah.

- Zaman yang sudah modern ,sehingga museum tidak diminati daripada mal-mal yang banyak berdiri sekarang ini.

- Definisi seseorang terhadap museum yaitu membosankan.

Referensi

Dokumen terkait

NGLIMUT GONOHARJO BOJA KENDAL” ini akan dirancang papan petunjuk arah berupa sign system yang komunikatif, sehingga dapat membantu pengunjung untuk mencari

westinghouse yang mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja,

Tujuan dari dibuatnya sistem ini untuk mengidentifikasi jenis – jenis kedip tegangan ( voltage sag ) melalui penurunan tegangan Vrms dan Voltage Severity Index

Komunikasi yang baik dapat terjalin antara pihak Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gowa dan para pelaku UMKM dapat diukur dari hasil wawancara dengan pihak-pihak

Setelah mengamati gambar tentang penggunaan teknologi saat menangkap ikan, siswa mampu membandingkan dampak penggunaan teknologi tradisional dan modern bagi keberadaan sumber

Konsep tawassul yang diperaktekkan oleh sebahagisn masyarakat muslim tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebab orang yang bertawassul tidak pernah meyakini

Ia merupakan unsur pengintegrasi yang mengikat dan mempersatukan pemenuhan kebutuhan yang berbeda-beda ke dalam suatu desain yang utuh dan menyeluruh, operasional serta dapat

Activity yang di lakukan untuk melihat laporan Jenis Project dapat dilihat pada Gambar III.61. Sebagai