51
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD. Jumlah siswa kelas 4 adalah 25 siswa.
Jumlah siswa perempuan adalah 15 siswa dan jumlah siswa laki-laki adalah 10 siswa.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Kondisi Sebelum Tindakan
Kondisi sebelum penelitian merupakan kondisi awal sebelum diterapkannya
model pembelajaran CTL inkuiri dalam pembelajaran IPA. Kondisi sebelum tindakan
juga dapat disebut sebagai kondisi dimana guru menerapkan model pembelajaran
ceramah dalam pembelajaran IPA. Kondisi ini dapat disebut juga sebagai kondisi
dimana siswa banyak masih belum tuntas KKM (65). Untuk memperoleh gambaran
bahwa perlu dilakukan tindakan perbaikan dengan menerapkan model pembelajaran
CTL inkuiri, berikut dipaparkan hasil belajar siswa pada kondisi awal sebagai
berikut:
Tabel 4. 1
Distribusi Hasil Belajar Sebelum Tindakan
No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan
Jumlah Siswa (%)
1 ≤ 64 14 56 Belum tuntas
2 ≥ 65 11 44 Tuntas
Jumlah 25 100
Berdaasarkan pada tabel 4.1 diketahui bahwa sebelum diberikan tindakan,
siswa yang belum tuntas belajar adalah 14 siswa (56%) dan siswa yang tuntas belajar
adalah 11 siswa (44%). Kondisi hasil belajar sebelum tindakan ini disajikan dalam
Gambar 4. 1 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan
Berdasarkan gambar 4.1, maka diperlukan sebuah tindakan perbaikan demi
memperbaiki hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Mangunsari 02 Salatiga tahun
ajaran 2013/2014.
4.2.2. Siklus I a. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap dimana didesain sejumlah hal-hal yang nantinya
akan dilaksanakan ataupun digunakan dalam pelaksanaan tindakan. Adapun hal-hal
yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Berkonsultasi dengan guru kelas tentang masalah pembelajaran yang dihadapi
dalam pembelajaran IPA dan solusi dari masalah tersebut, yaitu dengan
menyajikan model pembelajaran CTL inkuiri dalam pembelajaran IPA.
2. Menyusun RPP berdasarkan sintaks dan materi pembelajaran yang rencananya
akan diajarkan.
b. Pelaksanaan Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan membuka pelajaran, mengabsensi siswa dan memberikan apersepsi. Apersepsi diberikan dalam bentuk pertanyaan ““siapa yang pernah pergi ke laut? pernahkah kalian melihat pasang dan surut di laut? bagaimana
volume air laut saat pasang naik atau saat pasang surut?” Guru selanjutnya
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab apersepsi yang diberikan.
Semula, siswa hanya diam dan belum ada yang menjawab. Untuk menghindari agar
suasana tidak hening sementara tidak ada yang menjawab pertanyaan apersepsi, guru
mempersilakan siswa membuka buku IPA dan membacakan, serta memberikan
jawaban. Selanjutnya, guru menunjuk salah satu siswa untuk memberikan jawaban.
Setelah siswa memberikan jawaban yang benar tentang soal apersepsi, guru
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
menerapkan CTL inkuiri. Setelah menjelaskan langkah-langkah pembelajaran, guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada hari itu.
2. Kegiatan Inti
Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, guru memaparkan garis besar materi
perubahan daratan yang disebabkan banjir, erosi, air laut pasang dan naik. Untuk
mengecek pemahaman siswa ke arah materi yang akan dipelajari, siswa diminta
mengamati gambar-gambar tentang materi perubahan daratan yang disebabkan banjir,
erosi, air laut pasang dan naik. Setelah mengamati gambar-gambar, guru melanjutkan
membagi siswa dalam kelompok heterogen. Pembagian siswa dalam kelompok
didasarkan pada pertimbangan akademik, usia dan jenis kelamin siswa. Setelah
membagi siswa dalam kelompok, guru membimbing siswa melakukan identifikasi
masalah dan menuliskan masalah di papan tulis tentang materi perubahan daratan
yang disebabkan banjir, erosi, air laut pasang dan naik. Setelah siswa merumuskan
masalah, guru membimbing siswa untuk melakukan curah pendapat demi
yang disebabkan banjir, erosi, air laut pasang dan naik. Dalam diskusi, ada beberapa
siswa yang hanya diam, sementara ada beberapa siswa yang aktif, sementara siswa
yang lain tampak kurang berminat dengan pembelajaran. Setelah siswa merumuskan
beberapa hipotesis, dengan bimibingan guru, siswa memutuskan untuk menentukan
hipotesis mana yang paling relevan dengan materi yang sedang dibahas. Setelah
perumusan hipotesis selesai dilaksanakan, guru membahas media atau alat peraga
yang akan digunakan dalam menemukan jawaban atas hipotesis yang dirumuskan.
Selanjutnya guru menuntun siswa untuk melakukan percobaan. Sambil melakukan
percobaan, guru menginstruksikan siswa, agar mencatat hasil pengamatannya tentang
materi perubahan daratan yang disebabkan banjir, erosi, air laut pasang dan naik.
Selesai melakukan percobaan, siswa diminta untuk mendiskusikan hasil temuannya
berdasarkan catatan yang dituliskan oleh anggota yang lain. Setelah itu, guru
meminta kelompok mengutus salah satu perwakilan untuk membacakan hasil diskusi
dari hasil pengamatan pada percobaan yang baru saja dilakukan. Selama kelompok
presentasi, guru membimbing siswa agar aktif dalam melakukan tanya jawab dengan
kelompok yang presentasi. Tampak bahwa selama diskusi hanya ada beberapa siswa
yang aktif dalam bertanya maupun memberikan tanggapan. Sementara hampir
sebagian isi kelas hanya diam dan mendengarkan. Setelah masing-masing kelompok
presentasi, guru mengajak siswa bertanya jawab dengan siswa mengenai materi
perubahan daratan yang disebabkan banjir, erosi, air laut pasang dan naik. Namun,
selama tanya jawab, siswa belum memiliki inisiatif bertanya. Sehingga guru
memutuskan untuk menunjuk terlebih dahulu, barulah siswa bersedia menjawab
pertanyaan yang diberikan. Setelah selesai tanya jawab, guru meluruskan pemahaman
siswa maupun pemahaman kelompok yang masih keliru.
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang baru saja
dipelajari, memberikan penguatan dan mengingatkan siswa bahwa akan ada lagi
pertemuan berikutnya, sehingga siswa perlu belajar terlebih dahulu di rumah. Setelah
Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal
Sama seperti pada pertemuan pertama, pada pertemuan kedua, guru mengawali
pembelajaran dengan memberikan salam, mengabsensi siswa dan memberikan aperspesi. Apersepsi diberikan dalam bentuk pertanyaan: ““pernah melihat bulan purnama, apa pengaruhnya terhadap pasang naik yang terjadi pada permukaan air laut
ketika bulan purnama?Kali ini, guru mempersilakan siswa yang belum aktif
berpartisipasi dalam tanya jawab untuk memberikan jawaban atas apersepsi. Untuk
memudahkan siswa menjawab, guru mempersilakan siswa membukan buku paket
IPA dan membaca materi yang terkait dengan apersepsi yang diberikan. Setelah salah
satu siswa memberikan jawaban, guru melemparkan pertanyaan apersepsi pada yang
lain, dan setelah siswa benar-benar menjawab apersepsi dengan benar, guru
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran, dan selanjutnya menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran di hari itu.
2. Kegiatan Inti
Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada hari itu, guru
memamparkan secara garis besar materi perubahan kenampakan bumi karena pasang
naik dan pasang surut air laut. Setelah memaparkan garis besar materi, guru
mempersilakan siswa mengamati gambar-gambar tentang materi perubahan
kenampakan bumi karena pasang naik dan pasang surut air laut. Setelah mengamati
gambar, guru mempersilakan siswa untuk bergabung dengan kelompok yang telah
dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Setelah siswa bergabung dengan
kelompoknya, guru membimbing siswa untuk menemukan masalah yang nantinya
didesain hipotesis dan dicarikan jawaban oleh kelompok. Setelah itu, siswa berdiskusi
menentukan hipotesis yang paling relevan tentang materi yang sedang dipelajari.
Dalam diskusi, masih tampak bahwa hanya ada beberapa siswa yang terlibat
berdiskusi, sementara sebagian siswa lainnya masih pasif. Mengantisipasi hal ini,
guru mendorong dan memberikan motivasi bahwa aktif dalam menyampaikan
menyampaikan gagasan agar diketahui orang lain. Setelah kelompok melakukan
curah pendapat, guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan, mencari data
tentang hipotesis dari materi yang sedang dipelajari. Hal positif yang diamati selama
mencari data adalah bahwa siswa bersedia untuk dipimpin dan diarahkan oleh
rekannya yang lain berbagi tugas mengenai data yang harus diperoleh. Setelah siswa
mendapatkan data, selanjutnya guru mempersilakan siswa untuk mengutus
perwakilan mempresentasikan hasil temuannya. Guru meminta siswa untuk mengutus
perwakilan yang belum presentasi pada pertemuan sebelumnya untuk maju
mempresentasikan hasil diskusi dan data temuan kelompok. Setelah semua
perwakilan kelompok selesai melakukan presentasi, guru mengadakan tanya jawab
dengan siswa mengenai materi. Namun seperti pada pertemuan sebelumnya, setelah
diberikan pertanyaan, guru harus menunjuk lebih dahulu siswa, barulah siswa
memberikan jawaban. Setelah selesai melakukan tanya jawab, guru meluruskan
pemahaman siswa maupun kelompok yang masih keliru mengenai materi yang
dipelajari.
3. Kegiatan Akhir
Setelah itu, guru mempersilakan siswa untuk menyebutkan kira-kira apa saja
yang dapat disimpulkan dari materi yang baru saja dipelajari. Sebelum mengakhiri
pelajaran, guru memberikan penguatan kepada siswa, dengan cara memotivasi siswa
agar lebih terlibat aktif selama proses pembelajaran. Guru juga mengingatkan siswa
bahwa ada pertemuan selanjutnya. Sebelum pelajaran berakhir, guru memberikan tes
untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Setelah
siswa mengumpulkan hasil tes, guru memberikan salam penutup dan menutup
pelajaran.
c. Observasi
Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua yang diamati adalah keseluruhan
aktivitas atau proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Fokus
pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi dari model pembelajaran CTL
inkuiri pada aktivitas belajar IPA dan hasil belajar IPA. Berkenaan dengan penelitian
ini, maka hal-hal yang menjadi pengamatan selama proses PBM berlangsung yaitu:
1. Kinerja Guru
Mengamati kinerja guru, maka instrumen amatan yang digunakan adalah
lembar observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL inkuiri pada
pembelajaran IPA materi sumber daya alam. Hasil amatan tentang kinerja guru
dipaparkan melalui tabel berikut ini:
Tabel 4. 2
Hasil Observasi Kinerja Guru
Siklus Materi Total skor Nilai
kinerja
Kriteria
I Perubahan Kenampakan
Bumi
50 62.5% Cukup
baik
Kinerja guru dalam menerapkan model CTL inkuiri pada siklus I dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
>86% = baik sekali
70 – 85% = baik
55 – 69% = cukup baik
<54% = kurang
Berdasarkan penghitungan hasil kinerja guru pada siklus I, maka kinerja guru
dalam menerapkan model pembelajaran CTL inkuiri berada pada kategori cukup
2. Kinerja Siswa
Kinerja siswa yang diamati adalah kinerja siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan menerapkan pembelajaran CTL inkuiri. Kinerja itu adalah antara lain
keberanian siswa dalam bertanya, memberikan tanggapan, kemampuan bekerjasama
dalam kelompok, kemampuan menyimak materi pelajaran yang diberikan,
kemampuan menjawab apersepsi, lengkap membawa alat pelajaran, keberanian dalam
menjadi perwakilan dalam presentasi, dan lain-lain. Adapun hasil pengamatan
aktivitas siswa disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. 3
Hasil Observasi Kinerja Siswa
Siklus Materi Total
skor
Nilai kinerja
Kriteria
I Perubahan Kenampakan Bumi 43 59.7 Cukup
baik
Data kinerja siswa dalam mengikuti pembelajaran model CTL inkuiri pada
siklus I dihitung dengan cara sebagai berikut:
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
>86% = baik sekali
70 – 85% = baik
55 – 69% = cukup baik
<54% = kurang
Berdasarkan penghitungan hasil kinerja siswa pada siklus I, maka aktivitas
dalam mengikuti pembelajaran model pembelajaran CTL inkuiri berada pada kategori
3. Hasil Belajar Siswa
Evaluasi dilakukan setelah dilaksanakan pertemuan 2 pada siklus I. Evaluasi
dimaksudkan untuk melihat perubahan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran
IPA, setelah diberikan tindakan dengan menerapkan model CTL inkuiri. Berikut ini
disajikan dalam tabel perolehan hasil belajar setelah tindakan pada siklus I:
Tabel 4. 4
Distribusi Hasil Belajar Siklus I
No Nilai Siklus I Keterangan
Jumlah Siswa (%)
1 ≤ 64 5 20 Belum tuntas
2 ≥ 65 20 80 Tuntas
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa setelah diberikan tindakan pada siklus I,
siswa yang belum tuntas belajar adalah 5 siswa (20%) dan siswa yang tuntas belajar
adalah 15 siswa (80%).
Berikut disajikan dalam diagram jumlah siswa yang belum tuntas dan tuntas
setelah diberikan tindakan pada siklus I:
4. Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan dengan Siklus I Membandingkan ketuntasan belajar sebelum tindakan dengan setelah tindakan
pada siklus I dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model CTL inkuiri,
memberikan pengaruh dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata
pelajaran IPA materi sumber daya alam. Berikut ini disajikan dalam tabel
perbandingan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dan setelah tindakan pada
siklus I.
Tabel 4. 5
Perbandingan Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan dengan Siklus I
No Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I
Jumlah siswa % Jumlah siswa %
1 Tuntas 11 44 20 80
2 Belum tuntas 14 56 5 20
Total 25 100 25 100
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah maupun
persentase ketuntasan belajar siswa. Jika sebelum tindakan, siswa yang tuntas belajar
adalah 11 siswa (44%) dari total jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan
tindakan pada siklus I, dimana siswa yang tuntas menjadi 20 siswa (80%) dari total
jumlah siswa. Jumlah siswa yang belum tuntas sebelum tindakan adalah 14 siswa
(56%) dan berkurang setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi 5 siswa (20
%).
d. Refleksi
Setelah diberikan tindakan, maka pada kegiatan akhir, perlu dilakukan refleksi.
Refleksi dimaksudkan untuk melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi selama
proses pembelajaran. Setelah melihat data temuan, maupun hasil diskusi dengan guru
kolaborator, maka hal-hal yang menjadi kekurangan selama siklus I adalah sebagai
berikut:
1. Guru belum memaksimalkan kelas, sehingga dalam diskusi masih didominasi
oleh siswa yang aktif, sedangkan siswa lain yang pasif hanya menonton tanpa
2. Masih banyak siswa yang belum dapat memberikan jawaban ketika diajukan
pertanyaan.
3. Siswa masih belum memaksimalkan bertanya ketika mengalami kesulitan
dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
4. Siswa masih belum bertanya lebih dari satu kali.
5. Masih banyak siswa yang belum terlibat dalam tanya jawab.
4.2.3. Siklus II a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II, maka disusun perencanaan
yang akan dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus II. Hal-hal
yang dipertimbangkan untuk dilakukan perbaikan adalah:
1. Agar kelas dimaksimalkan, maka guru membagi peran siswa, dimana siswa
yang pasif lebih banyak dilibatkan, sedangkan siswa yang aktif dilibatkan
menjadi pendamping siswa pasif.
2. Sebelum melanjutkan kepada pemaparan materi dan pembagian tugas, terlebih
dahulu dilakukan tanya jawab untuk menguji pemahaman siswa. Namun agar
tidak didominasi oleh siswa yang aktif, siswa yang aktif diminta untuk
mencatat pertanyaan guru, dan membantu siswa yang pasif mencari jawaban.
3. Agar siswa dapat terlibat dalam tanya jawab, siswa yang pasif dikoordinir
untuk mengemukakan ide, sementara siswa yang aktif diminta menjadi
penanggap.
4. Siswa yang pasif agar terlibat, diminta untuk mencatat hasil tanya jawab, agar
b. Pelaksanaan Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal
Pada pertemuan pertama, kegiatan diawali dengan memberikan salam, guru
membuka pelajaran dan memberikan apersepsi. Sebelum siswa diberikan apersepsi,
guru terlebih dahulu meminta siswa membentuk kelompok berdasarkan kelompok
yang telah dibentuk sebelumnya. Selanjutnya, untuk mengantisipasi dominasi siswa
yang aktif, guru membagikan tugas kepada masing siswa dalam
masing-masing kelompok. Guru menunjuk siswa yang aktif untuk mencatat pertanyaan
apersepsi yang akan diberikan guru, mendampingi siswa yang pasif dan membantu
mencarikan jawaban kepada siswa yang pasif. Setelah membagikan peran
masing-masing siswa dalam kelompok, guru memberikan motivasi untuk menguatkan siswa.
Setelah siswa siap belajar, guru memberikan apersepsi dalam bentuk pertanyaan ““pernah melihat bulan? mengapa bentuk bulan berubah-ubah dari hari ke hari? pada hari ke berapa terjadi bulan purnama? Guru menginstruksikan siswa yang aktif agar
mendampingi dengan cara memberitahukan jawaban, sekaligus membantu
menemukan jawaban yang tersedia dalam buku paket yang tersedia. Setelah
mendapatkan jawaban, guru mempersilakan siswa untuk memberikan jawaban.
Jawaban apersepsi disampaikan oleh salah satu siswa. Guru selanjutnya melemparkan
pertanyaan kepada siswa kelompok lain untuk ditanggapi. Setelah ada tanggapan,
guru memberikan lagi motivasi agar siswa berani menyampaikan pendapatnya.
Setelah pertanyaan apersepsi dijawab dengan benar, guru menjelaskan
langkah pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Setelah menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran dan tujuan pembelajaran, guru meminta siswa yang kurang
menyimak untuk menyebutkan lagi tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam
pembelajaran hari itu. Hal ini dilakukan agar siswa yang kurang menyimak dapat
fokus pada pelajaran yang akan disampaikan. Setelah siswa dapat mengulang tujuan
pembelajaran dengan benar, selanjutnya, guru bertanya sudah benar-benar siap untuk
2. Kegiatan Inti
Sebelum menyajikan garis besar materi, guru memperhatikan siswa satu per
satu, terlebih siswa yang kurang dalam menyimak. Kali ini dalam memamparkan
materi guru berjalan berkeliling dan memperhatikan siswa satu per satu. Setelah
selesai memaparkan garis besar materi, guru memberikan gambar materi tentang
kenampakan bulan dari hari ke hari yaitu dari bulan baru, bulan sabit, bulan tiga
perempat, bulan purnama. Setelah siswa selesai mengamati, selanjutnya guru
membimbing siswa untuk menemukan masalah dari materi yang dipaparkan. Guru
berkeliling sambil memperhatikan dan menginstruksikan agar apa saja ide yang
disajikan, ditulis oleh siswa yang aktif, setelah itu didiskusikan dalam kelompok.
Selama diskusi, guru menginstruksikan siswa yang aktif untuk menjadi moderator
bagi yang lain. Setelah siswa mendapatkan masalah yang harus diselesaikan, guru
meminta kelompok untuk menyusun hipotesis yang paling mungkin dan paling
relevan dengan materi pelajaran. Setelah itu, guru membimbing siswa untuk
melakukan percobaan. Untuk mengantisipasi siswa yang kurang menyimak, guru
meminta siswa yang kurang menyimak, mencatat semua hasil percobaan. Sementara
siswa yang pasif diberikan tugas untuk mempresentasikan. Setelah siswa
mendapatkan data, siswa diminta melakukan lagi diskusi kelompok. Setelah siswa
selesai berdiskusi, perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas. Siswa yang kurang aktif diminta untuk mempresentasikan, sementara
anggota kelompok yang aktif ditugaskan untuk menjadi penanggap, apabila ada
tanggapan dari kelompok lain, dan siswa yang kurang menyimak diminta untuk
mencatat hasil diskusi yang terjadi. Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru
melakukan tanya jawab dengan siswa. Agar semua terlibat, guru membagikan tugas
agar siswa yang kurang menyimak mencatat hasil tanya jawab antara guru dan siswa,
siswa yang aktif menjadi penanya sekaligus penanggap, sementara siswa yang lain,
3. Kegiatan Akhir
Sebelum mengakhiri pelajaran, guru mempersilakan siswa yang lain yang
belum maju ke depan kelas untuk presentasi, membacakan hasil tanya jawab yang
dicatat oleh temannya sebagai kesimpulan pelajaran. Setelah semua membacakan
hasil catatannya, guru merangkum dan meluruskan beberapa pemahaman yang keliru,
sambil memberikan penguatan, juga mengingatkan siswa bahwa akan ada pertemuan
berikutnya. Setelah mengucapkan terimakasih dan memberikan salam penutup, guru
menutup pelajaran.
Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal
Pada pertemuan keduaa, kegiatan diawali dengan memberikan salam, guru
membuka pelajaran dan memberikan apersepsi. Sebelum siswa diberikan apersepsi,
guru bertanya “mengapa pada siang hari bumi tampak terang? pukul berapa matahari
biasanya terbit? Pukul berapa matahari terbenam? Sebelum siswa memberikan
jawaban, guru bertanya, masih ingat tugas dan peran masing-masing pada pertemuan
sebelumnya? Nah sekarang silakan bentuk kelompok terlebih dahulu. Setelah siswa
tergabung dalam kelompoknya, guru mempersilakan siswa untuk menemukan
jawaban apersepsi yang diberikan. Tampak siswa aktif berdiskusi dengan rekannya
yang lain sambil memberikan jawaban untuk dibacakan oleh rekannya. Setelah siswa
berhasil menjawab pertanyaan apersepsi dengan benar, guru menjelaskan
langkah-langkah dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada hari itu. Sama seperti pada
pertemuan sebelumnya, untuk mengecek siswa yang kurang menyimak, guru
meminta untuk siswa mengulang lagi tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada
pembelajaran hari itu.
2. Kegiatan Inti
Setelah siswa dapat menjelaskan tujuan pembelajaran dengan benar, guru
menyajikan garis besar materi waktu dan posisi matahari terbit dan terbenam.Setelah
terbenam.Setelah siswa melakukan pengamatan, guru meminta siswa untuk
menemukan masalah yang kemudian disusun hipotesis atas masalah tersebut, dan
selanjutnya dilakukan penyelidikan ataupun percobaan untuk menemukan jawaban
yang benar atas hipotesis yang dikemukakan. Sama seperti pertemuan sebelumnya,
guru mempersilakan siwa aktif untuk mencatat ide-ide apa saja dari rekannya yang
lain, dan menuntun rekan-rekannya untuk menemukan ide yang paling relevan
dengan materi yang sedang dipelajari. Setelah dicatat beberapa ide, siswa berdiskusi
untuk memutuskan ide mana yang paling relevan untuk dijadikan hipotesis. Setelah
kelompok memutuskan hipotesis yang paling mungkin, guru membimbing siswa
untuk menemukan data berdasarkan hipotesis yang dibangun. Siswa yang kurang
menyimak diminta untuk mencatat, sementara siswa yang aktif diminta untuk
berdiskusi dan melakukan percobaan, sementara siswa yang lain diminta untuk
membacakan nanti hasil temuan kelompoknya. Setelah siswa mendapatkan jawaban,
guru meminta siswa yang pasif dan belum pernah presentasi untuk maju mewakili
kelompoknya mempresentasikan hasilnya. Sementara siswa yang kurang menyimak,
diminta mencatat apabila ada pertanyaan atau tanggapan dari kelompok lain. Siswa
yang aktif ditugaskan untuk memberikan jawaban atau tanggapan kepada kelompok
lain. Setelah semua siswa selesai presentasi, guru bertanya jawab dengan siswa.
Siswa yang aktif diminta untuk menjawab dan menanggapi, siswa yang kurang
menyimak membaca, sementara yang pasif dan kurang berani, diminta untuk nanti
membacakan ulang hasil tanya jawab sebagai kesimpulan dari materi yang dipelajari.
3. Kegiatan Akhir
Sebelum mengakhiri pelajaran, guru mempersilakan siswa yang lain yang
belum maju ke depan kelas untuk presentasi, membacakan hasil tanya jawab yang
dicatat oleh temannya sebagai kesimpulan pelajaran. Setelah semua membacakan
hasil catatannya, guru merangkum dan meluruskan beberapa pemahaman yang keliru,
sambil memberikan penguatan. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru memberikan
terimakasih atas kerjasama siswa selama pembelajaran, dan memberikan salam
penutup sekaligus menutup pelajaran.
c. Observasi
Pada siklus II pertemuan pertama dan kedua yang diamati adalah keseluruhan
aktivitas atau proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Fokus
amatannya adalah bagaimana penerapan model pembelajaran CTL inkuiri dalam
pembelajaran IPA materi sumber daya alam, serta implikasi dari model pembelajaran
CTL inkuiri pada aktivitas belajar IPA dan hasil belajar IPA. Berkenaan dengan
penelitian ini, maka hal-hal yang menjadi pengamatan selama proses PBM
berlangsung yaitu:
1. Kinerja Guru
Mengamati kinerja guru, maka instrumen amatan yang digunakan adalah
lembar observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL inkuiri pada
pembelajaran IPA materi kenampakan benda langit. Hasil amatan tentang kinerja guru
dipaparkan melalui tabel berikut ini:
Tabel 4. 6
Hasil Observasi Kinerja Guru
Siklus Materi Total skor Nilai kinerja Kriteria
II Kenampakan Benda
Langit
74 92.5% Baik
sekali
Kinerja guru dalam menerapkan model CTL inkuiri pada siklus II, dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
>86% = baik sekali
70 – 85% = baik
55 – 69% = cukup baik
Berdasarkan penghitungan hasil kinerja guru pada siklus II, maka kinerja guru
dalam menerapkan model pembelajaran CTL inkuiri, berada pada kategori baik
sekali, dengan perolehan skor 74 dan persentase 92.5%.
2. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran CTL inkuiri. Aktivitas itu adalah
antara lain keberanian siswa dalam bertanya, memberikan tanggapan, kemampuan
bekerjasama dalam kelompok, kemampuan menyimak materi pelajaran yang
diberikan, kemampuan menjawab apersepsi, lengkap membawa alat pelajaran,
keberanian dalam menjadi perwakilan dalam presentasi, dan lain-lain. Adapun hasil
pengamatan aktivitas siswa disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. 7
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Siklus Materi Total skor Nilai
aktivitas
Kriteria
II Kenampakan Benda
Langit
61 84.7% Baik
Data aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran model CTL inkuiri pada
siklus I dihitung dengan cara sebagai berikut:
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
>86% = baik sekali
70 – 85% = baik
55 – 69% = cukup baik
Berdasarkan penghitungan hasil aktivitas siswa pada siklus II, maka aktivitas
dalam mengikuti pembelajaran model pembelajaran CTL inkuiri berada pada kategori
baik, dengan perolehan skor 61 dan persentase 84.7%.
3. Hasil Belajar Siswa
Evaluasi dilakukan setelah dilaksanakan pertemuan 2 pada siklus II. Evaluasi
dimaksudkan untuk melihat perubahan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran
IPA, setelah diberikan tindakan dengan menerapkan model CTL inkuiri. Berikut ini
disajikan dalam tabel perolehan hasil belajar setelah tindakan pada siklus II:
Tabel 4. 8
Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nilai Siklus I Keterangan
Jumlah Siswa (%)
1 ≤ 64 - Belum tuntas
2 ≥ 65 25 100 Tuntas
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa setelah diberikan tindakan pada siklus II, maka tidak ada lagi siswa yang belum tuntas. Sementara siswa yang tuntas
meningkat menjadi 25 siswa (100%).
4. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II
Membandingkan ketuntasan belajar pada siklus I dengan setelah tindakan pada
siklus II dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model CTL inkuiri,
memberikan pengaruh dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata
pelajaran IPA materi Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda Langit.
Berikut ini disajikan dalam tabel perbandingan ketuntasan belajar siswa siklus II dan
Tabel 4. 9
Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dengan Siklus II
No Ketuntasan Siklus I Siklus II
Jumlah siswa % Jumlah siswa %
1 Tuntas 20 80 25 100
2 Belum tuntas 5 20 - 31.8
Total 25 100 25 100
Berdasarkan pada tabel 4.9, diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar pada
siklus I adalah 15 siswa (68.2%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi
peningkatan ketuntasan belajar dimana siswa yang tuntas adalah 22 (100%). Pada
siklus I, siswa yang belum tuntas adalah 7 siswa (34.2%). Setelah diberikan tindakan
pada siklus II, menurun menjadi tidak ada lagi siswa yang belum tuntas.
5. Perbandingan Keseluruhan Hasil Belajar (Sebelum Tindakan, Siklus I dengan Siklus II)
Memperbandingkan keseluruhan hasil belajar baik sebelum tindakan, siklus I
maupun siklus II, dimaksudkan untuk melihat perkembangan ketuntasan belajar siswa
setelah diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL inkuiri dalam mata
pelajaran IPA. Berikut disajikan dalam tabel perbandingan ketuntasan belajar siswa
sebelum tindakan, siklus I dan siklus II.
Tabel 4. 10
Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II
No Hasil Belajar Tuntas Belum Tuntas
Jumlah siswa % Jumlah siswa %
1 Sebelum tindakan 11 44 14 56
2 Siklus I 20 80 5 20
3 Siklus II 25 100 - -
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa sebelum tindakan, siswa yang tuntas
meningkat menjadi 20 siswa (80%). Setelah diberikan lagi tindakan pada siklus II,
siswa yang tuntas belajar menjadi 25 siswa (100%). Sebelum tindakan, siswa yang
belum tuntas adalah 14 siswa (56%). Pada siklus I siswa yang belum tuntas adalah 5
siswa (20%). Pada siklus II, tidak ada lagi siswa yang belum tuntas. Dengan hasil ini
maka dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas
4 SDN Mangunsari 02 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 terbukti
berhasil.
d. Refleksi
Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II, dilakukan refleksi. Dengan hasil
yang diperoleh, maka dikatakan bahwa setelah melakukan perbaikan-perbaikan
selama tindakan pada siklus II, pembelajaran yang diterapkan berhasil.
4.3. Pembahasan
Sebelum tindakan, siswa yang tuntas belajar adalah 11 siswa (44%). Setelah
diberikan tindakan pada siklus I, siswa yang meningkat menjadi 20 siswa (80%).
Setelah diberikan lagi tindakan pada siklus II, siswa yang tuntas belajar menjadi 25
siswa (100%). Sebelum tindakan, siswa yang belum tuntas adalah 14 siswa (56%).
Pada siklus I siswa yang belum tuntas adalah 5 siswa (20%). Pada siklus II, tidak ada
lagi siswa yang belum tuntas. Dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa upaya
peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SDN Mangunsari 02 Salatiga
menggunakan model pembelajaran CTL tipe inkuiri, Semester II Tahun Ajaran
2013/2014 terbukti berhasil.
Terjadi juga peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa baik dalam
menerapkan pembelajaran maupun mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran CTL inkuiri. Kinerja guru pada siklus I berada pada kategori cukup
baik, demikian juga dengan aktivitas siwa. Setelah diberikan tindakan perbaikan pada
siklus I, maka pada siklus II, terjadi peningkatan kinerja dan aktivitas siwa, dimana
baik. Terjadi peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa teersebut di karenakan
penerapan model pembelajaran CTL tipe inkuiri yang semakin terus diperbaiki
melalui hasil refleksi disetiap pertemuannya dan disetiap siklusnya dengan mengacu
pada sintaks pembelajaran model CTL tipe inkuiri.
Setelah menggunakan model pembelajaran CTL tipe inkuiri adalah siswa
terlibat langsung dalam proses pembelajaran, siswa mampu menangkap pelajaran,
siswa mampu menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan
mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolahHasil tersebut juga
mengindikasikan bahwa model pembelajaran CTL tipe inkuiri sangat cocok
diterapkan dalam pembelajaran, terutama pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil
penelitan tindakan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II, menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa mengalami kenaikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tindakan
pembelajaran yang dilakukan menggunakan model pembelajaran CTL tipe inkuiri
dapat dikatakan efektif. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran CTL tipe
inkuiri sangat membantu dalam menunjang hasil belajar dalam pembelajaran . Hal
tersebut terjdi karena siswa bisa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya. Hal tersebut mendukung
pendapat dari Johnson, Eleine B, (2006) yaitu bahwa CTL adalah sebuah sistem
belajar yang didasarkan pada filosofis bahwa siswa mampu menangkap pelajaran
apabila mereka mampu menangkap makna dalam materi akademis yang mereka
terima, dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa
mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka
miliki sebelumnya.
Hasil penelitian ini dengan demikian mendukung pernyataan Suchman (1966)
yaitu, (1) siswa akan bertanya (inquiry) bila mereka dihadapkan pada masalah yang
membingungkan, kurang jelas atau kejadian aneh; (2) siswa memiliki kemampuan
untuk menganalisis strategi berpikir mereka; (3) strategi berpikir dapat diajarkan dan
ditambahkan kepada siswa; (4) inkuiri dapat lebih bermakna dan efektif apabila
penelitian ini mendukung hipotesis yang dirancang yaitu bahwa „‟Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL ) Tipe
Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 02 Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014‟‟. Hasil penelitian ini juga menjawab dari indikator kinerja yang telah disusun, yaitu dengan penerapan model
pembelajaran CTL tipe inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV
SD Mangunsari 02 Salatiga dan sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini adalah apabila seluruh siswa nilainya mencapai KKM ≥
65, dan hal tersebut terbukti dengan nilai atau hasil belajar yang didapat siswa pada
siklus II yaitu hasil belajar siswa tuntas semua (100%).