• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MOTOR BAKAR DAN TENAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM MOTOR BAKAR DAN TENAGA"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN

KONSTRUKSI DAN SISTEM PELUMASAN MOTOR BAKAR

Oleh:

Virginanti Emasyani NIM A1H013041

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber–sumber energi yang digunakan dalam bidang pertanian ada 6

(enam) macam, yaitu energi manusia, energi ternak, energi angin, energi air,

energi listrik dan energi motor bakar. Sumber energi lain yang masih bisa

digunakan dalam bidang pertanian adalah energi sinar matahari (solar energy) dan

energi atom yang sekarang masih dalam taraf penelitian.

Motor bakar adalah pesawat yang menggunakan energi termal untuk

melakukan kerja mekanik atau yang mengubah energi termal menjadi energi

mekanik. Energi termal itu sendiri diperoleh dari proses pembakaran , proses fisi

bahan nuklir atau proses-proses lain. Dalam memperoleh energi termal ini, motor

bakar dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu motor bakar eksternal

(externalcombustion engine)dan motor bakar internal (internal combustion

engine). Pada motor bakar eksternal, proses pembakarannya terjadi di luar mesin.

Salah satu contohnya adalah motor uap.

Motor bakar internal banyak digunakan dalam bidang pertanian, salah satu

contohnya adalah sebagai sumber tenaga untuk menggerakan traktor dan

mesin-meain pertanian lainnya. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan, motor bakar

internal ada 2 (dua) macam yaitu motor diesel yang menggunakan bahan bakar

solar dan motor bensin.

Setiap mesin pasti mebutuhkan pelumasan, mulai dari mesin jahit hingga

(3)

katup, piston, gear dan sebagaiya. Part tersebut harus terjaga sehingga

perputaran/pergerakan mesin dapat berjalan lancar/baik sehingga dapat berumur

panjang/lama pemakaian.

Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu

mesin dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara

permukaan yang bergerak.Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada

suatu mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling

bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang

fatal.Pelumasan memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang

pendeknya umur mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi

adanya gesekan antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga

dapat meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin. Sedangkan

pelumasan itu sendiri berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya

keausan pada komponen-komponen mesin yang saling bergesekan, melancarkan

komponen-komponen mesin yang bergerak atau berputar, mencegah terjadinya

suara berisik, mengurangi panas yang timbul karena pergesekan, dan

meminimalkan tenaga mesin yang terbuang untuk melawan gaya gesek.

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk:

1. Praktikan dapat lebih memahami tentang konstruksi motor bakar.

2. Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian utama konstruksi motor bakar

(4)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Motor bakar adalah suatu mekanisme atau konstruksi mesin yang merubah

energi panas menjadi energi mekanis. Terjadinya energi panas karena adanya

proses pembakaran, bahan bakar, udara, dan sistem pengapian. Dengan adanya

suatu konstruksi mesin, memungkinkan terjadinya siklus kerja mesin untuk usaha

dan tenaga dorong dari hasil ledakan pembakaran yang diubah oleh konstruksi

mesin menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak.(Rahmad Hidayat, 2013)

Komponen utama motor bakar torak terdiri dari: piston, silinder, poros

engkol, rumah engkol, kepala silinder, sistem katup, sistem listrik, sistem

pelumasan, dan sistem pendinginan. (Bahan Ajar IPB ,2012)

Menurut Hardjosentono (1978), fungsi dari pelumas antara lain sebagai berikut :

1. Untuk memberi pelumasan pada bagian-bagian yang saling bergerak/bergesek.

2. Merupakan bantalan antara dua metal yang bergerak/bergesekan.

3. Sebagai pendingin dimana panas diserap oli dan didinginkan di ruang karter.

4. Penghantar panas dari dinding piston ke dinding silinder.

5. Sebagai “seal” untuk mencegah kebocoran kompresi ke ruang karter.

6. Sebagai pencuci bagian yang aus, dan diendapakan dalam bak oli.

Satu-satunya sifat yang paling penting pada minyak lumas adalah viskositas

atau kekentalan.Viskositas adalah gesekan internal suatu cairan yang ditunjukan

bila suatu bagian atau selapis cairan bergerak atau bergeser terhadap lapisan yang

lain. Secara umum viskositas digunakan untuk mempertelakan perlawanan

(5)

dengan mudah, sedang minyak berviskositas tinggi tidak mudah mengalir, dan

biasanya disebut sebagai minyak berat.Viskositas sangat dipengaruhi oleh suhu

dan minyak cenderung menjadi encer pada suhu tinggi dan menjadi kental pada

suhu rendah (Hardjosentono, 1978).

Berikut ini merupakan macam-macam pelumasan yang terdapat pada motor

bakar :

1. Pelumasan sistem percikan

Sistem ini menggunakan alat percik/sendok pemercik yang terpasang pada

Big End Stang Zuiger. Tetapi pelumasan ini sekarang tidak digunakan lagi karena

kurang memenuhi kebutuhan pelumasan terutama pada motor yang memiliki

putaran tinggi.

2. Pelumasan sistem paksa.

Pelumasan dialirkan oleh pompa oli untuk memaksa oli tersebut beredar

waktu mesin hidup (bekerja), sistem ini banyak digunakan untuk mesin motor

karena dapat menyesuaikan atau mampu mencukupi kebutuhan pelumas untuk

mesin putaran tinggi.

3. Sistem pelumasan rendam atau basah

Sistem ini menggunakan metode dimana komponen-komponen yang akan

dilumasi selalu terendam, misalnya pelumasan pada kopling dan versnelling.

Posisi perendaman akan selalu mengkondisi komponen dalam keadaan terlumasi

minyak pelumas. Minyak pelumas selalu siap untuk melumasi bagian mesin yang

(6)

4. Sistem pelumas campuran langsung.

Oli langsung dicampur dengan bensin/bahan bakar yang ada di dalam

tangki. Perbandingan campuranya adalah 2% sampai dengan 5%, dari banyaknya

bensin yang akan dicampur. Apabila campuran oli tidak tepat atau kualitas oli

kurang baik maka akan langsung berpengaruh pada kelancaran dan tenaga yang

dihasilkan mesin.

5. Sistem pelumasan injeksi (semprot)

Pada motor jenis tertentu pelumasanya menggunakan sistem injektolud dan

superlub. Sistem injektolub oli disemprotkan ke lager-lager kruk as dan ke dalam

inlet.Sistem superlub oli langsung disemprotkan ke dalam inlet/saluran udara.

(7)

III.METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Motor bensin dan diesel

2. Bensin, solar, dan oli

3. Kompresor

4. Perlengkapan perbengkelann sederhana

5. Baki

6. Kuas

7. Kamera

8. Alat tulis

B. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan motor bakar yang akan digunakan disiapkan,

2. Mendokumentasikan dan mengamati bagian-bagian motor bakar sebelum di

lepas komponen-komponennya.

3. Melepas bagian-bagian motor bakar mulai dari bagian luar.

4. Mendokumentasikan dan mengamati bagian-bagian motor bakar sesudah

dilepas komponen-komponeennya

5. Mencatat kontruksi dan system pelumasan yang ada pada motor bakar yang

(8)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

(9)

B. Pembahasan

Motor bakar adalah suatu mekanisme atau konstruksi mesin yang merubah energi panas menjadi energi mekanis. Terjadinya energi panas karena adanya

proses pembakaran, bahan bakar, udara, dan sistem pengapian. Dengan adanya

suatu konstruksi mesin, memungkinkan terjadinya siklus kerja mesin untuk usaha

dan tenaga dorong dari hasil ledakan pembakaran yang diubah oleh konstruksi

mesin menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak.

Komponen utama motor bakar torak terdiri dari: piston, silinder, poros

engkol, rumah engkol, kepala silinder, sistem katup, sistem listrik, sistem

(10)

Gambar 1. Komponen

utama motor bakar internal

(http://web.ipb.a c.id)

Gambar 2. Desain Mesin Bakar Torak (http://web.ipb.ac.id)

Pada motor diesel terdapat juga bagian bagian utama mesin yang akan

membuat masin tersebut bergerak baik dalam siklus bahan bakar ataupun siklus

mesin yang hingga terjadinya gerakan tehadap mesin. Berikut merupakan bagian

utama dari mesin diesel :

1. Fly wheel (Roda Gila)

Flywheel adalah salah satu elemen mesin yang berfungsi

meneruskansekaligus menyimpan energi dari CrankShaft saat mesin hidup

hinggatenaga mesin dapat tersalurkan ke roda.Flywheel menyimpan energi saat

putaranmesin tinggi, dan meneruskannya saat putaran mesin rendah.Pada saat

tenaga mesin bertambah, putarannya bertambah, tenaga tersebut tersimpan

dalam Roda Gila.( Monang Danakkal, 2013)

Pada saat mesin kekurangan tenaga, roda gila akanmemberikan tenaganya.

Roda gila ini jika pada mesin diesel yang di praktikum kan ada dibagian luar

(11)

Flywheel ini biasa terbuat dari besi tuang baja yang sangat kuat, sehingga

komponen tersebut sangatlah berat, dan jarang mengalami kerusakan atau patah,

namun masalh pada flywheel ini bisanya terdapat keolengan pada permukaan yang

diesebkan benturan atau momen yang terlalu keras yang dihasilakan pada belt

sehingga saat flywheel bekerja dengan

kecepatan tertentu akan mengalami penarikan

atau pergeseran letak yang mungkin

pergeserannya tidak signifikan, namun

jika continue akan mengalami

keolengan, dan total dari flywheel ini di setiap motor bakar hanyalah ada satu

komponen da nada didalam mesin.

Gambar 3. Flywheel.

2. Tangki Bahan Bakar

Tangki bahan bakar atau fuel tank berfungsi untuk menyimpan bahan bakar

yang diperlukan oleh mesin ketika di perjalanan, tangki bahan bakar terbuat dari

plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi oleh anti karat. Dalam tangki bahan

bakar terdapat fuel sender gauge yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah

(12)

damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba atau bila berjalan di

jalan yang tidak rata. (Rahmad Hidayat, 2013).

Tangki bahan bakar ini biasanya terbuat dari plat tebal yang dibentuk kotak

atau bentuk lain sehingga bahan bakar dapat tertampung didalamnya, letak dari

tangki bahan bakar ini biasanya terdapat didalam motor bakar, jarang terlihat

langsung namun pada kesempatan praktikum ini terlihat tangki bahan bakar

berada persis di luar sendiri dari motor bakar itu sendiri. Jumlah dari tangki ini

biasanya hanya ada satu, jika terdapat dua biasanya digunakan untuk motor bakar

yang sifatnya sudah custom.

Gambar 4. Tangki Bahan Bakar.

3. Saringan Bahan Bakar

Fuel filter biasanya terdapat 2 (dua) yaitu pada bagian sebelum feed pump

yang dilengkapi pula dengan water sedimenter yang berfungsi untuk memisahkan

air dalam sistem bahan bakar dan fuel filter (saringan bahan bakar) yang berfungsi

untuk menyaring kotoran kotoran yang terdapat pada bahan bakar untuk menjaga

kualitas bahan bakar agar selalu bersih dan tidak menghambat aliran bahan bakar.

(Rahmat Hidayat, 2013)

Bahan penyusun dari pompa bahan bakar ini biasanya terbuat dari plastik kuat

(13)

menampung bahan bakar sebelum dikabutkan oleh nozzle, tata letak dari filter

bahan bakar ini biasanya terdapat diluar mesin sehingga dalam pembersihannya

dapat dilakukan secara fleksibel, karena filter bahan bakar ini cepat kotor,

kira-kira dibersihkannya seminggu sekali unutuk membuang kotoran yang tersaring

dari bahan bakar.

Gambar 5. Saringan Bahan Bakar.

4. Karter Oli

Carter oli atau panic oli terletak pada bagian bawah mesin untuk

menyimpan oli yang diperlukan untuk pelumasan mesin.Tangki ini karter ini

biasanya terbuat dari lempengan besi anti karat yang sangat kuat, namun sering

juga dari tangki oli tersebt mengalami kebocoran, sehingga haris ditambal kembali

dengan lelehan besi yang nantinya diratakan hingga jadi rata meyerupai karter oli,

biasanya karter oli ini hanay ada satu, dimana karter oli langsung sebagai penutup

crankshaft.

Gambar 6. Carter Oli.

(14)

Pompa oli trochoid dilengkapi dengan 2 rotor (stator dan rotor) didalam

rumah pompa (pump body). Poros rotor penggerak tidak satu titik pusat dengan

rotor yang digerakkan.Oli terhisap ke pompa oli saat ruangan membesar dan oli

tertekan ketika ruangan mengecil. Bahan penyusun dari pompa oli ini yakni dari

besi tuang cetak yang tahan akan karat

sehingga meski terkena oli kompponen

tersebut tidak akan berkarat, dan juga

jumlah dari pompa ini pada kendaraan atau

motor bakar itu banyak ada dua maksimal

namun, pada mesin diesel jenis yang di

praktekan yakni memiliki satu pompa oli, letak berada satu bagian bersama karter

namun bagian ini tetutup rapat oleh penutupnya sehingga oli tidak luber.

Gambar 7. Pompa Oli Jenis Trocoid.

6. Nozzel

Nozzle Adalah bagian vital komponen pada mesin diesel yg berfungsi

sebagai penyemprot dan mengkabutkan bahanbakar di dalam ruang bakar .pada

(15)

bahan bakar terjadi beberapa derajat sebelum langkah usaha hingga 3/4 posisi

piston pd langkah usaha. Biasanya nozzle di gunakan pada mesin diesel yg

mengadopsi fuel pump (pompa solar) tipe distributor dan dibagi2 per silinder.

Dimana nozzle yg bertugas mengatur jumlah solar yg masuk sesuai spesifikasi.

Biasanya pada tipe ini menggunakan pipa bertekanan tinggi dan dg panjang

yangsama sebagai jalur solar antara fuel pump hingga nozzle. Berbeda dg tipe

mesin diesel yang menggunakan injector.

Biasanya nozzle ini ada bersebelahan dengan silinder head yang menutupi

bagian bagian katup, bahan dari nozzle ini antara lain dari besi yang dicetak

namun didalamnya banyak penyusun yang membuat nozzle tersebut bekerja

secara optimal, jumlah nozzle sendiri biasanya tergantung jumlah dari berapa

banyak silinder yang tedapat pada motor bakar yang terkait, jika ada 4 silinder

berarti ada 4 nozzle yang akan digunakan untuk mengakbutkan bahan bakar.

Gambar 8. Nozzel.

7. CrankShaft

Crankshaft merupakan komponen yang merubah gerak naik turun piston

menjadi gerak putar.Poros engkol adalah salah satu komponen penting suatu

mesin, selain merubah gerak bolak balik piston menajdi gerak putar. Poros engkol

(16)

poros engkol ini terbuat dari besi karbon tinggi, dimana jumlah nya hanya ada

satu jika pada motor bakat umumnya namun panjangnya berbeda-beda, dan

biasanya bergabung atu menyatu dengan lengan piston.

Gambar 9. CrankShaft.

8. Katup masuk dan buang

Katup berfungsi untuk membuka dan menutup hubungan saluran masuk ke

ruang bakar dan ruang bakar ke saluran buang, pada saat yang tepat sesuai dengan

proses kerja motor. Mekanisme katup harus menjamin katup tertutup dengan

rapat sehingga tidak terjadi kebocoran kompresi maupun tekanan hasil

pembakaran. Katup juga harus terbuka pada saat yang tepat dengan lebar bukaan

yang paling sesuai dengan karakteristik aliran campuran bahan bakar yang masuk

maupun aliran gas sisa pembakaran ke knalpot, biasanya katip ini juga terbuat dari

besi yang sangat kuat namun karena salah penyetelah terkadang katup ini selalu

mengalami patah, karena panas yang terjadi oleh panasnya hasil pembakaran,

dank arena salah dalam peyetelah tidak memungkinkan kerusakan itu terjadi.

Katup ini biasanya terdapat didalam silinder namun tempatnya yang didalam

sehingga mekanismenya ada diluara, yang biasanya ada di block head, jumlah dari

katup ini tegantung dari jenis mekanisme katupnya jika DOHC total katup ada 4

(17)

Gambar 10. Katup.

9. Silinder Block

Blok silinder merupakan bentuk dasar dari pada suatu mesin.dan pada blok

silinder ini terdapat beberapa buah silinder. Blok silinder biasanya terbuat dari

Cast Iron, tetapi belakangan ini banyak juga yang terbuat dari paduan alumunium

dengan maksud mengurangi berat serta menambah panas radiasi. Secara garis

besarnya blok silinder fungsinya adalah Sebagai kedudukan silinder dan kepala

silinder.Sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston dll),

Tempat terjadinya proses langkah langkah pembakaran, dan didalamnya terdapat

silinder yang berfungsi sebagai tempat piston naik turun untuk menghasilkan

langkah usaha, jumlahnya hanya ada satu namun lubang silindernya disesuaikan

dengan jumlah piston yang ada, letaknya jelas berada di tengah bodi kendaraan,

(18)

Gambar 11. Silinder Blok.

10. Piston

Gambar 12. Piston.

Piston adalah media penerima tekanan hasil pembakaran campuran gas dan

meneruskkan tekanan untuk memutar poros engkol. Tata letak piston ini ada

didalam silinder yang dimana piston ini bergerak naik turun unutk mendapatkan

gaya mekanis yang akan digunkan sebagai energi gerak, piston ternuat dari besi

tuang yang tidak terlalu berat, karena bobotnya agak ringan, berbeda dengan

lengannya yang beratnya berbeda, jumlah piston ini juga tergantung jenis motor

bakar yang digunakan, jia motor bakarnya 4 silinder maka piston yang digunakan

jumlahnya 4.

Perbedaan utama antara diesel dan bensin adalah cara bagaimana

ledakan ini bisa terjadi. Dalam mesin bensin, bahan bakar dicampur dengan udara,

dikompresi oleh piston dan dinyalakan oleh percikan api dari busi. Bedanya pada

(19)

dimasukkan dengan cara diinjeksikan kedalam ruang bakar. Karena udara

memanas ketika terjadi kompresi, maka bahan bakar akan terbakar.Mesin diesel

tidak mempergunakan busi untuk membakar bahan bakar, melainkan bahan bakar

terbakar karena suhu dan tekanan yang sangat tinggi.Pada mesin diesel, bahan

bakar ini dipompa menggunakan pompa khusus bertekanan tinggi kedalam ruang

bakar secara langsung oleh injektor.

a. Keunggulan dan Kekurangan Mesin Diesel

a) Keunggulan mesin diesel :

1. Konsumsi bahan bakar lebih efisien

2. Secara umum mesin diesel memberikan torsi bawah lebih besar dan

berguna untuk pengendara saat dimedan OFF ROAD. Bahkan kebutuhan

torsi menjadi penting ketika kita akan menarik kendaraan dijalan yang

rusak atau di jalan non aspal

3. Bahan bakar mudah diperoleh dengan mudah, baik di Stasiun Pengisian

Bahan bakar Umum (SPBU) dalam kota maupun luar kota

4. Sifat solar atau bahan bakar mesin diesel tidak terlalu berbahaya karena

tidak mudah terbakar jika tersulut percikan api

5. Tidak gentar berkendara dibawah siraman air hujan lebat atau melintas

dikondisi jalan banjir, karena ruang mesin diesel tidak ada komponen

elektrikal seperti distributor (Delco) atau kabel busi

6. Tidak ada batasan antara tekanan bahan bakar dan udara. Semakin tinggi

kompresi mesin diesel maka tenaganya, malah makin bertambah dan

(20)

7. Mesin diesel sudah terkenal bandel, jarang rusak/rewel. Bila dirawat

dengan benar, daya tahannya lebih lama, ini juga menjadi salah satu faktor

penentu mengapa mesin diesel umumnya digunakan pada armada

transportasi seperti truk atau kontainer besar

b) Kelemahan mesin diesel:

1. Kelemahan yang paling menonjol adalah suara mesin yang berisik,

terdengar sampai ruang kabin

2. Jika injektor pada mesin diesel tercampur dengan air atau jenis partikel

lainnya akan mudah bermasalah. karena delivery valve dibagian injection

pump jika terkena air menyebabkan komponennya jadi tersumbat

(mengendap alias berkarat). Dan biaya perbaikannya maupun suku

cadangnya pun relatif mahal

3. Lambat saat berakselerasi. Namun sekarang sudah diterapkan sistem

turbocharger atau supercharger untuk memperoleh tenaga yang spontan

4. Beban pajak mobil yang bermesin diesel lebih tinggi, karena kebanyakan

mobil diesel ber CC besar. Rata-rata berkapasitas 2000 CC keatas

5. Tingkat pencemaran udara yang keluar dari sisa pembakaran tinggi

6. Harga mobil baru lebih mahal daripada mesin bensin untuk tipe yang sama

b. Keunggulan dan Kekurangan Mesin Bensin

a.) Kelebihan Mesin Bensin :

1. Mesin lebih responsif untuk berakselerasi

2. Suara mesin halus

(21)

4. Spesifikasi teknis mesin mudah dipahami. Mesin dan bagian komponen

mesin yang rusak dapat diketahui gejalanya. Dari sisi perawatan berkala

pun jauh lebih mudah dan murah

5. Pilihan mobil berbahan bakar bensin relatif banyak

b.) Kelemahan Mesin Bensin

1. Untuk beberapa tipe mobil tertentu, misal produk eropa atau beberapa

produk jepang, mengharuskan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi,

diatas 91. Sebab, jika memakai dibawah 91, akan mengalami gejala

knocking (mengetuk) dari mesin yang berdampak pada performa mesin

yang menurun

2. Biasanya torsi maksimal dapat diperoleh pada tingkat putaran mesin tinggi

3. Sifat bahan bakar bensin lebih mudah terbakar, ini akan berbahaya jika

terdapat kebocoran pada selang bensin, tangki bahan bakar atau

karburator.

4. Memiliki spesifikasi komponen yang cukup rumit. Misalnya dengan

mengadopsi teknologi VTEC (sistem pengaturan katup) seperti yang

terdapat di Honda. Selain itu beberapa komponen juga butuh perawatan,

misalnya busi yang harus diganti tiap usia pemakaian tertentu

5. Mesin bensin lebih rentan terhadap air atau banjir, karena banyakannya

komponen kelistrikan seperti platina, distributor, busi, atau pada

kendaraan yang sudah memakai Engine Control Unit (ECU) juga rentan

terhadap siraman air. Karena faktor tersebut, mesin bensin dianggap

(22)

6. Harga jual kembali lebih murah daripada mesin diesel

Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin

otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian

yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih

sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat panas terutama

di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran.

Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk

melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan

pada motor bakar adalah:

1. Menyerap dan memindahkan panas.

2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak

bocor dari ruang pembakaran.

3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang

bergerak.

Pada sisitem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling

melengkapi agar terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan. Mesin

terdiri dari banyak komponen yang bergerak dan bersentuhan satu sama lainnya

seperti Crankshaft, connecting rod, dan komponen mekanisme katup. Pada saat

mesin bekerja, gesekan antar komponen yang saling bersinggungan membuat

mesin kehilangan tenaga, dan keausan dari komponen, bahkan mesin dapat

berhenti beroperasi. Oleh karena itu, fungsi minyak pelumas adalah mencegah

(23)

Sistem pelumasan pada mesin atau motor diesel pada dasarnya sama dengan

pelumasan yang ada pada mesin bensin. Mesin diesel reatif lebih banyak

menghasilkan karbon dari pada mesin bensin selama pembakaran, jadi diperlukan

oil filter (saringan oli) yang dirancang khusus. Sistem pelumasan mesin

diesel dilengkapi dengan pendingin oil (oil cooler) untuk mendinginkan minyak

pelumas, karena mesin diesel temperatur kerjanya sangat tinggi dan bagian-bagian

yang bergerak juga kerjanya lebih berat dari pada yang ada pada motor bensin.

Komponen Sistem Pelumasan

a. Oil Pressure Switch

Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang mengaktifkan lampu

peringatan bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin mobil dinyalakan.

Gambar 13. Oil Pressure Switch

b. Oil Pump

Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pump dan

memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil. Jenis - jenis oil pump :

1) Pompa oli Tipe Internal Gear

Roda gigi yang digerakkan (driven gear) pada pompa oli digerakkan oleh

gigi penggerak (drive gear) yang dihubungkan langsung ke chamsaft.

(24)

berputar. Oli dihisap dalam pompa oli bila volume bertambah, dan oli

akan keluar bila volume berkurang. Pompa oli tipe internal (internal gear

type) kontruksinya sederhana dan kemampuannya dapat diandalkan.

Gambar 14. Pompa oli Tipe Internal Gear

Gambar Cara Kerja Pompa Tipe Internal

1) Pompa eksternal gear

Pompa oli tipe external gear terdiri dari dua roda gigi seperti diperlihatkan

pada gambar dibawah ini. Roda gigi penggerak (drive gear) digerakkan

oleh chamshaft. Karena tidak adanya ruangan didalam housing seperti

halnya dengan inlet dan saluran keluar (discharge opening) serta kecilnya

ruangan antara gigi dan housing, saat gigi berputar oli tertekan keluar dari

housing ke saluran keluar. Pompa oli tipe external gear sudah lama

(25)

Gambar 15. Pompa Tipe Eksternal Gear

2) Pompa Trochoid

Pompa oli model trochoid dilengkapi 2 rotor (rotor penggerak dan rotor

yang digerakkan) didalam rumah pompa. Bila rotor penggerak berputar

seperti pada gambar, rotor yang digerakkan langsung ikut sama-sama

berputar. Poros rotor penggerak tidak satu titik pusat (offset) dengan rotor

yang digerakkan.

Oleh karena itu besarnya ruangan dibentuk oleh kedua rotor berputar, oli

terhisap ke pompa ketika ruangan membesar dan oli tertekan keluar ketika

ruangannya mengecil. Tipe ini lebih sederhana dibandingkan dengan

model gigi dan lebih dapat diandalkan. Selain itu juga, volume oli yang

keluar lebih besar untuk setiap kali berputar. Ini berarti ukuran atau bentuk

pompa dapat diperkecil.

Gambar 16. Cara Kerja Tipe Trochoid

c. Relief Valve

Komponen ini bekerja untuk membebaskan tekanan pada saat Oil Pump

mempunyai tekanan yang

(26)

Gambar 17. Komponen Oil Pump

d. Oil Strainer

Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk

memisahkan partikel yang besar dari oli.

Gambar 18. Oil Strainer

e. Oil Filter

Komponen ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang tidak diinginkan dari oli

(27)

Gambar 19. Oil Filter

Sistem pelumasan mesin pada motor 4 langkah (4Tak) hanya menggunakan

1 macam oli untuk melumasi seluruh bagian komponen mesin motor mulai dari

komponen ruang bakar, komponen kopling dan komponen Transmisi. Oleh sebab

itu di butuhkan oli sesuai dengan spasifikasi khusus untuk motor.

Sistem pelumasan untuk motor berbeda dengan sistem pelumasan mobil meskipun

sama - sama menggunakan mesin 4 langkah. Karena pelumasan pada mobil antara

ruang bakar,transmisi dibuat berbeda dan koplingnya dibuat sistem kering seperti

halnya motor matic.

Pada motor 4 langkah biasanya pelumas di simpan di bak kruk as

(crankcase) dan dialirkan ke seluruh komponen motor dengan bantuan pompa oli

dan biasanya disebut Wet sump system. Tetapi ada juga motor yang menyediakan

bak penampung pelumas secara terpisah di luar mesin motor atau biasa di sebut

Dry sump system.

1. WET SUMP SYSTEM

Pelumas dari bak kruk-as dipompa ke ruang penggerak katup untuk

melumasi komponen noken-as, temlar (pelatuk), batang klep (katup) dan akhirnya

di kembalikan ke ruang kruk-as lewat ruang rantai kamrat.

(28)

Pelumas ditampung terpisah dalam tangki oli dan diberikan tekanan

pompa oli melalui saluran yang sama dalam sistem wet sump system. Setelah

melumasi oli kembali ke raung crankcase dan disalurkan kembali ke tangki

oleh pompa. Kopling dan transmisi dilumasi oleh cipratan oli dari pompa ke

tangki oli.

Secaca umum terbagi menjadi 2

1. Pelumasan Dicampur langsung / Premix lubrication

Pada pelumasan sistem ini bensin dan oli samping dicampur terlebih dahulu

Gambar 20. Pelumasan Dicampur langsung

Sistem ini mulai ditinggalkan karena pada kecepatan rendah dan menengah oli

samping terlalu banyak sehingga akan menghasilkan

a. gas buang berasap

b. cepat terbentuk karbon

c. oli harus dicampur bahan bakar terlebih dahulu sehingga tidak efektif

d. kebutuhan oli tidak bisa disesuaikan dengan putaran mesin sehingga lebih

boros

(29)

Pada sistem ini oli samping ditempatkan pada wadah tersendiri dan terpisah

dengan tangki bahan bakar. Untuk mengalirkan bahan bakar digunakan pompa

oli. Jenis ini efektif karena kebutuhan oli dapat di sesuaikan dengan kebutuhan

mesin. Suplai oli samping juga dapat diatur sesuai dengan karakter mesin.

Gambar 21. Pelumasan Terpisah.

jumlah oli yang terkontrol dapat mengurangi asap pembuangan, mengurangi

pembentukan karbon, mengurangi pemakaian oli yang berlebihan dan lebih

praktis karena tidak perlu mencampur terlebih dahulu.

Dengan adanya sistem pelumasan seperti ini dapat menghasilkan pelumasan

yang lebih baik dan tidak pelu lagi diragukan perbandingannya. Sehingga

berpengaruh terhadap daya tahan mesin.

Berikut ini adalah macam-macam sistem pelumasan :

a. Sistem Pelumasan Kering

Sistem ini merupakan sistem pelumasan dengan penempatan tangki diluar

mesin sehingga ruang karter selalu dalam keadaan kering..Pada sistem ini oli

mengalir dari bak minyak pelumas yang berada diluar mesin kemudian mengalir

(30)

Gambar 22. Sistem Pelumasan Kering.(Toyota Astra Motor,1995)

b. Sistem Pelumasan Basah

Sistem pelumasan basah merupakan suatu sistem pelumasan yang

menggunakan tangki oli pada bak engkol sehingga ruang bak engkol selalu basah.

Proses pelumasan ini lebih baik dari sistem pelumasan kering, karena di dalam

tangki oli selalu basah oleh oli dan pada bak engkol selalu terkena oli sehingga

proses kerja mesin lebih baik. Sistem ini banyak digunakan pada mobil karena

proses pelumasannya sudah cukup baik. Sistem pelumasan basah dibagi menjadi

beberapa macam sistem pelumasan :

1) Sistem Pelumasan Tekan (Pressure Feed System).

Sistem pelumasan ini digunakan untuk memberikan suplai oli

kebagianbagian yang bergerak. Sistem ini terdiri darikomponen : karter, pompa

oli, saringan oli, dan bagian-bagian luar lainnya yang mensuplai oli kebagian

mesin yang bergerak. Sirkuit aliran oli dimulai dari karter yang selanjutnya

dipompa kebagian atas oleh sebuah pompa oli. Setelah melewati saringan oli,

kemudian oli dimasukkan kedalam lubang pada poros engkol dan blok silinder.

Setelah melewati blok silinder dan sudah melakukan fungsi pelumasannya, oli

(31)

Gambar 23. Sistem Pelumasan Tekan.(Shop Manual Honda Grand Civic,1987)

2) Sistem Percikan

Sistem ini menggunakan penggerak piston yang mempunyai sebuah sendok

untuk memercikan oli.Tetapi sebelumnya oli ditempatkan pada sebuah cawan

yang kemudian disendok oleh sendok yang terdapat pada batang penggerak piston

yang kemudian melumasi bearing poros engkol dan dipercikan ke dinding silinder

kemudian diteruskan ke poros bubungan. Sistem pelumasan ini jarang dipakai

karena pembagian minyak pelumas yang tidak sama banyaknya.

(32)

3) Sistem Kombinasi Tekanan dan Percikan

Sistem ini dengan menggunakan kombinasi antara sistem tekan dan

percikan.Pelumasan pada poros engkol, poros roker armdilakukan dengan

memanfaatkan sistem pelumasan tekan oleh sebuah pompa oli.Sedangkan untuk

dinding silinder dengan menggunakan sistem percikan.Sistem ini banyak

digunakan pada mobil-mobil yang memilki langkah torak yang panjang.

Gambar 25. Sistem Kombinasi Tekanan dan Percikan.(Toyota Astra Motor, 1998) Minyak pelumas memiliki ciri-ciri fisik yang penting, antara lain:

1. Viscosity

Viscosity atau kekentalan suatu minyak pelumas adalah pengukuran dari

mengalirnya bahan cair dari minyak pelumas, dihitung dalam ukuran standard.

Makin besar perlawanannya untuk mengalir, berarti makin

tinggiviscosity-nya, begitu juga sebaliknya.

2. Viscosity Index

Tinggi rendahnya indeks ini menunjukkan ketahanan kekentalan minyak

(33)

pelumas, makin kecil perubahan viscosity-nya pada penurunan atau kenaikan

suhu. Nilai viscosity index ini dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

a. HVI (High Viscosity Index) di atas 80.

b. MVI (Medium Viscosity Index) 40 – 80.

c. LVI (Low Viscosity Index) di bawah 40.

3. Flash Point

Flash point atau titik nyala merupakan suhu terendah pada waktu minyak

pelumas menyala seketika. Pengukuran titik nyala ini menggunakan alat-alat

yang standard, tetapi metodenya berlainan tergantung dari produk yang diukur

titik nyalanya.

4. Pour Point

Merupakan suhu terendah dimana suatu cairan mulai tidak bisa mengalir

dan kemudian menjadi beku. Pour point perlu diketahui untuk minyak

pelumas yang dalam pemakaiannya mencapai suhu yang dingin atau bekerja

pada lingkungan udara yang dingin.

5. Total Base Number (TBN)

Menunjukkan tinggi rendahnya ketahanan minyak pelumas terhadap

pengaruh pengasaman, biasanya pada minyak pelumas baru (fresh oil). Setelah

minyak pelumas tersebut dipakai dalam jangka waktu tertentu, maka nilai

TBN ini akan menurun. Untuk mesin bensin atau diesel, penurunan TBN ini

tidak boleh sedemikian rupa hingga kurang dari 1, lebihbaik diganti dengan

minyak pelumas baru, karena ketahanan dari minyak pelumas tersebut sudah

(34)

6. Carbon Residue

Sifat pemisahan oli dengan air. Sifat ini perlu diperhatikan terhadap oli

yang kemungkinan bersentuhan dengan air.

9. Sifat kebasaan (alkalinity)

Untuk menetralisir asam-asam yang terbentuk karena pengaruh dari luar

(gas buang) dan asam-asam yang terbentuk karena terjadinya oksidasi.

10. Sifat detergency dan dispersancy

a. Sifat detergency : Untuk membersihkan saluran-saluran maupun

bagian-bagian dari mesin yang dilalui minyak pelumas, sehingga tidak terjadi

penyumbatan.

b. Sifat dispersancy : Untuk menjadikan kotoran-kotoran yang dibawa oleh

minyak pelumas tidak menjadi mengendap, yang lama-kelamaan dapat

menjadi semacam lumpur (sludge). Dengan sifat dispersancy ini,

kotoran-kotoran tadi dipecah menjadi partikel-partikel yang cukup halus serta

diikat sedemikian rupa sehingga partikel-partikel tadi tetap mengembang

di dalam minyak pelumas dan dapat dibawa di dalam peredarannya

(35)

tertahan dan dapat dibuang sewaktu diadakan pembersihan atau

penggantian filter elemennya.

Pada praktikum acara kontruksi dan sistem pelumasan motor bakar kami

mendapat kendala dari cuaca yang tidak mendukung, gerimis menyebabkan kerja

kami terburu-buru. Selain itu terjadi kesalahan dalam pengangkatan mesin

sehingga oli tumpah dan menyebabkan kelambatan dalam pemasangan kembali

mesin.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Konstruksi motor bakar memanglah sangat rumit, tidak hanya berat dan

kompleks per tiap bagiannya, namun juga memang sangat mahal juga jika dibeli

per unit. Konstruksi motor bakar itu ada banyak macamnya yaitu, motor bakar

untuk diesel dan motor bakar untuk bensin.

Komponen dari konstruksi motor bakar pertama dari blok mesin, kepala

(36)

saling berkaitan membentuk suatu gerakan yang membuat motor bakar itu

bergerak dengan adanya sistem yang lainnya.

Sistem Pulumasan memiliki fungsi yang dimana untuk melumasi bagian

yang sering bergesekan dan bagian yang sering bertemu satu sama lain anatara

permukaannya, selain itu pelumasan memiliki dungsi untuk menguragi panas,

memperkecil gesekan dll.

B. Saran

Sebaiknya saat praktikum lebih dikoordinasikan lagi pada pembagian

jobdesk saat pelepasan mesin dan pemasangan mesin.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. 3 Engine Lubricant. Uk

Ed May and Crouse, William H. Automotive Mechanics, Volume 1Fifth

Edition, Australia 1992.

Fundamentals of Service (FOS). Engines, John Deere & Company, U.S.A 1991.

(37)

Hardjosentono, Mulyoto.1978. Mesin-mesin Pertanian. Yasaguna: Jakarta

IAPSD, , OPKR 20-001 Modul Sistem Pendingin

PT. National Astra Motor, Buku Pedoman Perbaikan, DaihatsuMesin Type CB. 1987

PT. Toyota Astra Motor, Bahan-bahanTraining (Teknik Service Dasar)

Gambar

Gambar 2. Desain Mesin Bakar Torak (http://web.ipb.ac.id)
Gambar 3. Flywheel.
Gambar 4. Tangki Bahan Bakar.
Gambar 5. Saringan Bahan Bakar.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Suatu turbin dapat terdiri dari satu dua atau banyak silinder yang. merupakan mesin rotasi berfungsi untuk merubah energi panas menjadi

Motor bakar adalah salah satu pesawat kalor yang mengubah energi panas hasil pembakaran bahan bakar dalam selinder menjadi energi mekanik yang keluar pada poros

Adapun yang menjadi judul skripsi ini yaitu “ Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan.. Panas Buang Motor Bakar dengan

Motor DC atau motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanis, konstruksi motor DC sangat mirip dengan generator DC.. Mesin yang bekerja baik

Motor bakar adalah salah satu jenis mesin panas/kalor yang mengubah tenaga kimia dari bahan bakar menjadi tenaga mekanis dan pengubahan itu terjadi di dalam mesin itu sendiri.

tidak seluruh energi kimia yang dimiliki oleh bahan bakar dapat dirubah oleh.. mesin menjadi

Terjadinya perbedaan torsi ini disebabkan adanya kemiringan swashed plat yang menjadi tumpuan jalannya piston untuk memutarkan poros motor, dengan menggunakan pendekatan

Motor arus searah berfungsi mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis berupa putaran sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik sebagai motor arus