• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM I V elektronika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM I V elektronika"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM V & VI

PENGENALAN OSCILOSCOP,FUNCTION GENERATOR, RANGAKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T.

Asisten Praktikum: Muhammad Arif Syarifudin

Muhammad Bagus Arifin

Oleh :

Eva Yulia Safitri 160533611462 S1 PTI OFF B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

(2)

A. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi osiloskop 2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja osiloskop

3. Mahasiswa dapat mengetahui frekuensi gelombang secara praktek menggunakan osiloskop

4. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat ukur osiloskop dan function generator dengan benar.

5. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi panel function generator maupun osiloskop guna membaca gelombang pada osiloskop

B. Pendahuluan

Di dalam praktikum, sistem pengukuran maupun analisis bentuk gelombang serta fenomena lain dalam elektronika dapat menggunakan salah satu instrument yaitu osiloskop. Oleh karena itu mahasiswa harus mampu memahami fungsi osiloskop, prinsip kerja osiloskop, serta mengetahui frekuensi gelombang secara praktek menggunakan osiloskop.Dan juga mahasiswa mampu mengoperasikan alat ukur osciloscop dan function generator dengan benar. Serta dapat mengetahui fungsi panel function generator maupun osciloscop guna membaca gelombang pada osciloscop.

C. Dasar Teori A. OSCILOSCOP

 Pengertian

Osiloskop adalah suatu alat elektronik yang dapat menggambarkan bentuk sinyal listrik dengan menunjukan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm grid membuat kita dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen). Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik atau gambar (plotter) X-Y yang sangat cepat yang memperagakan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Pena (stylus) plotter adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak melalui permukaan layar dalam memberi tanggapan terhadap tegangan-tegangan masukan. Kecepatan tanggap osiloskop sangat tinggidan interval frekuensi yang panjang, dari frekuensi yang rendah ke frekuensi yang tinggi dangan periodik bergerak dari kiri ke kanan pada layar.

Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodic. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda , prinsip kerja tabung sinar katoda adalah sebagai berikut :

· Electron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang bersifat florocent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda.

(3)

gerak electron kearah anoda. Medan listrik yang dipasang oleh lempeng secara vertikal akan terbentuk garis lurus vertikal di layar , namun lempeng tersebut harus merupakan lempeng kapasitor , namun jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodic kini gerak electron akan melaju kearah horizontal dengan gerak tetap sambil tetap bergerak kearah vertikal , sehingga terbentuklah garis sinusoidal ( bentuk gelombang naik turun ).

· Hal ini dipengaruhi juga dan ditetapkan oleh teori gelombang yang menyebabkan benda bergetar sekaligus gerak harmonic.getaran harmonic yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran harmonic baru berfrekuensi sama dengan amplitude dan fase tergantung pada amplitude danfrekuensi setiap bagian getaran harmonic tersebut.

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

B. FUNCTION GENERATOR  Pengertian

Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk

gelombang pulsa.

Function generator terdiri dari generator utama dan generator modulasi. Generator Utama menyediakan gelombang output sinus, kotak, atau gelombang segitiga dengan rangkuman frekwensi 0,01 Hz sampai 13 MHz. Generator modulasi menghasilkan bentuk gelombang sinus, kotak, dan segitiga dengan rangkuman frekwensi 0,01 Hz sampai 10 kHz. Generator sinyal input dapat digunakan sebagai Amplitudo Modulation (AM) atau Frequensi Modulation (FM). Selubung (envelope) AM dapat diatur dari 0% sampai 100%; FM dapat diatur frekwensi pembawanya hingga ±5%. Function Generator umumnya menghasilkan frekuensi pada kisaran 0,5 Hz sampai 20 Mhz atau lebih tergantung rancangan pabrik pembuatnya. Frekuensi yang dihasilkan dapat dipilih dengan memutar-mutar tombol batas ukur frekuensi (frequency range). Amplitudo sinyal yang dapat diatur berkisar antara 0,1V – 20 Vp-p (tegangan puncak ke puncak) kondisi tanpa beban, dan 0,1 V – 10Vp-p (Volt peak to peak/tegangan puncak ke puncak) dengan beban sebesar 50Ω. Output utama ditetapkan oleh SYNC Output.

 Bagian-bagian dan fungsi Function Generator

Keterangan:

1. Saklar daya (power switch): Untuk menyalakan generator sinyal, sambungkan generator sinyal ke tegangan jala jala, lalu tekan saklar daya ini.Pengatur Frekuensi:‐ Tekan dan putar untuk mengatur frekuensi keluaran dalam range frekuensi yang telah dipilih.Indikator frekuensi: Menunjukkan nilai frekuensi sekarang.

2. Terminal output TTL/CMOS: terminal yang menghasilkan keluaran yang kompatibel dengan TTL/CMOS

(9)

4. Selektor TTL/CMOS: Ketika tombol ini ditekan, terminal output TTL/CMOS akan mengeluarkan gelombang yang kompatibel dengan TTL. Sedangkan jika tombol ini ditarik, maka besarnya tegangan kompatibel output (yang akan keluar dari terminal output TTL/CMOS) dapat diatur antara 5 15Vpp, sesuai besarnya tegangan yang‐ kompatibel dengan CMOS.

5. DC Offset: Untuk memberikan offset (tegangan DC) pada sinyal +/ 10V. Tarik dan‐ putar searah jarum jam untuk mendapatkan level tegangan DC positif, atau putar ke arah yang berlawanan untuk mendapatkan level tegangan DC negatif. Jika tombol ini tidak ditarik, keluaran dari generator sinyal adalah murni tegangan AC. Misalnya jika tanpa offset, sinyal yang dikeluarkan adalah sinyal dengan amplitude berkisar +2,5V dan 2,5V. Sedangkan jika tombol offset ini ditarik, tegangan yang dikeluarkan dapat‐ diatur (dengan cara memutar tombol tersebut) sehingga sesuai tegangan yang diinginkan (misal berkisar +5V dan 0V).

6. Amplitude output: Putar searah jarum jam untuk mendapatkan tegangan output yang maksimal, dan kebalikannya untuk output 20dB. Jika tombol ditarik, maka output‐ akan diperlemah sebesar 20dB.

7. Selektor fungsi: Tekan salah satu dari ketiga tombol ini untuk memilih bentuk gelombang output yang diinginkan

8. Terminal output utama: terminal yang mengelurakan sinyal output utama

9. Tampilan pencacah (counter display): tampilan nilai frekuensi dalam format 6×0,3″ 10.Selektor range frekuensi: Tekan tombol yang relevan untuk memilih range frekuensi

yang dibutuhkan.

11.Pelemahan 20dB: tekan tombol untuk mendapat output tegangan yang diperlemah sebesar 20dB

Uraian berikut berisikan fungsi Function Generator sebagai;

A. Function Generator Output, Untuk mendapatkan keluaran (output) bentuk gelombang yang diinginkan.

B. Sweep Generator Output, Untuk mendapatkan ayunan (sweep) bentuk gelombang yang diinginkan.

(10)

D. Data dan Analisa A. Langkah kerja

1. Lakulan proses mempersiapkan osciloscop (proses kalibrasi), kemudian pindahkan tombol Volt/Dive pada posisi 1V dan tombol Time/Div pada posisi 10 ms

2. Lakukan proses mempersiapkan Function Generator 3. Hubungkan Function Generator signal ke CH1 Osciloscop

4. Atur Osciloscop tombol Time/Div dan Volt/Div dan Function Generator untuk mengukur sinyal-sinyal berikut

a. Sinyal sinus 150 Hz, amplitudo 5 Vpp (Volt Peak to Peak) b. Sinyal sinus 2kHz, amplitudo 5Vpp

c. Sinyal kotak 100kHz, amplitudo 5Vpp

d. Sinyal SEGITIGA 650 Hz, amplitudo 25 Vpp

B. Tabel Posisi tombol Osciloscop N

o

Sinyal yang diukur Volt/Div Time/Dive

1 Sinus 150 Hz 5 Vpp 1 V 1 ms

2 Sinus 2 kHz, 5Vpp 1 V 0,1 ms

3 Kotak 100 kHz, 3 Vpp 1 V 2 µs

(11)

Perhitungan :

1. Sinus 150 Hz 5 vpp  Menghitung Periode T=1f

T=1501Hz

T = 0,006 sekon = 6 ms

 Menghitung Frekuensi f=150hz

(12)

 Menghitung Periode

f= jumlah kotak horisontal ×Time1

/¿× Redaman

f= 1

7×1×10−3s ×1 = 143 Hz

Untuk mendapatkan sinus 150 Hz 5 vpp maka yang dilakukan adalah mengkalibrasi osciloscop. Kemudian memasukkan input frekuensi ke function generator sebesar 150 Hz dan memilih bentuk gelombang sinus. Kemudian mulai membentuk gelombang pada osciloscop dan membuat gelombang 5 vpp dengan cara mengatur tombol time/div dan volts/div. Pada percobaan diatas terdapat 5 kotak vertikal dan volts/div menunjuk pada 1 V sehingga diperoleh vpp, vpp= jumlah kotak vertikal × volts/div, vpp = 5×1 V= 5vpp

(13)

 Menghitung Periode Kotak horisontal = 5

Time / Div = 0,1 ms

T = Jumlah kotak horisontal × Time/Div ×Redaman

= 5 ×0,1×1 = 0,5 ms

 Menghitung Frekuensi f=T1

f=jumlah kotak horisontal ×Time1

/¿× Redaman

f= 1

5×1×10−4s ×1 = 2000 Hz

Untuk mendapatkan sinus 2kHz 5 vpp maka yang dilakukan adalah mengkalibrasi osciloscop. Kemudian memasukkan input frekuensi ke function generator sebesar 2kHz dan memilih bentuk gelombang sinus. Kemudian mulai membentuk gelombang pada osciloscop dan membuat gelombang 5 vpp dengan cara mengatur tombol time/div dan volts/div. Pada percobaan diatas terdapat 5 kotak vertikal dan volts/div menunjuk pada 1 V sehingga diperoleh vpp, vpp= jumlah kotak vertikal × volts/div, vpp = 5×1 V= 5vpp

(14)

Percobaan :

 Menghitung Periode Kotak horisontal = 5

Time / Div = 2 µs =2×10-3 ms T = Jumlah kotak horisontal × Time/Div ×Redaman

= 5 ×0,002×1 = 0,01 ms

 Menghitung Frekuensi f=T1

f= 1

jumlah kotak horisontal ×Time/¿× Redaman

f= 1

5×2×10−6s ×1

(15)

Untuk mendapatkan sinus 100kHz 3 vpp maka yang dilakukan adalah mengkalibrasi osciloscop. Kemudian memasukkan input frekuensi ke function generator sebesar 100kHz dan memilih bentuk gelombang kotak. Kemudian mulai membentuk gelombang pada osciloscop dan membuat gelombang 3 vpp dengan cara mengatur tombol time/div dan volts/div. Pada percobaan diatas terdapat 3 kotak vertikal dan volts/div menunjuk pada 1 V sehingga diperoleh vpp, vpp= jumlah kotak vertikal × volts/div, vpp = 3×1 V= 3vpp

4. Segitiga 650 kHz, 4 Vpp Perhitungan :

 Menghitung Periode 650 kHz = 650000 Hz

T=6500001

= 1,54 × 10-6 sekon = 1,54 × 10 -3 ms

 Menghitung Frekuensi f= 650 kHz = 650000 Hz

(16)

 Menghitung Periode Kotak horisontal = 1,5 Time / Div = 1 ms

T = Jumlah kotak horisontal × Time/Div ×Redaman

= 1,5 ×0,001×1 = 0,0015ms

 Menghitung Frekuensi f=T1

f= jumlah kotak horisontal ×Time1

/¿× Redaman

f= 1

1,5×10−3×1s ×1

= 649,350 Hz

Untuk mendapatkan sinus 650kHz 4 vpp maka yang dilakukan adalah mengkalibrasi osciloscop. Kemudian memasukkan input frekuensi ke function generator sebesar 650kHz dan memilih bentuk gelombang kotak. Kemudian mulai membentuk gelombang pada osciloscop dan membuat gelombang 4 vpp dengan cara mengatur tombol time/div dan volts/div. Pada percobaan diatas terdapat 2 kotak vertikal dan volts/div menunjuk pada 2 V sehingga diperoleh vpp, vpp= jumlah kotak vertikal × volts/div, vpp = 2×2V= 4vpp

ANALISA :  Kalibrasi

Sebelum digunakan maka osciloscop harus dikalibrasi terlebih dahulu. Tujuan melakukan kalibrasi pada osciloscop sebelum digunakan yaitu ;

 Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur.

 Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.

 Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya

(17)

menempatkan pada posisi X10 kita masih bisa mengukur sumber tegangan yang lebih besar dari batas ukur osiloskop (volt/div) sampai 10 kali lipat pada batas kemampuan maksimal osiloskop. Namun untuk probe osiloskop buatan sendiri kita hanya dapat menggunakan maksimal 1X pada batas maksimal osiloskop.

 Hasil perhitungan dan hasil praktikum

Dari data yang didapat terdapat beberapa perbedaan antara hasil praktikum dan pengukuran. Hal itu bisa terjadi karena adanya kesalahan paralaks mata saat melakukan praktikum, bisa saja grafik sinusoida terlalu menyilaukan sehingga menimbulkan pembacaan yang kurang akurat. Atau ada kesalahan dalam menetukan volt/div. Selain itu penentuan frekuensi pada function generator juga sulit untuk di setting sama persis dengan frekuensi yang diinginkan karena tombolnya terlalu sensitif saat diputar sehingga menghasilkan selisih nol dibelakang koma dengan frekuensi yang diinginkan.

E. KESIMPULAN

1) `Osciloskop merupakan alat ukur yang dapat menganalisis dan menampilkan suatu gelombang AC ,DC , dan Lissajous pada layar

2) Cara menggunakan osciloskop dengan baik dan benar yaitu dengan cara mengkalibrasi/mengembalikan posisi ke arah nol sebelum memulai percobaan 3) Bentuk gelombang yang diinginkan dapat dibentuk melalui function generator

4) Frekuensi dibentuk pada function generator

5) Besar kecilnya gelombang yang dihasilkan dipengaruhi oleh sumber tegangan dan volt/div atau time/divyang digunakan

F. DAFTAR PUSTAKA

Dhea Intan Patya , Laporan Praktikum Pengenalan Alat Ukur Elektro www.academia.edu diakses pada 1 November 2016

Dunia Elektronika duniaelektonika.blogspot.co.id diakses pada 2 November 2016

Kahfi Nugroho, Praktikum Osciloscop www.academia.edu diakses pada 1 November 2016

(18)

DIODA CLIPPER DAN CLAMPER A. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat menguji karakteristik dioda clipper dan clamper 2. Mahasiswa dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i dioda 3. Mahasiswa dapat menguji rangkaian clipper dan clamper B. PENDAHULUAN

Pada rangkaian elektronika alat yang digunakan untuk memotong dan menghilangkan sinyal adalah clipper sedangkan untuk penggeser sinyal digunakan clamper. Sehingga diharapkan mahasiswa mampu menguji karakteristik dioda clipper dan clamper, menggambarkan kurva karakteristik v-i dioda, dan menguji rangkaian clipper dan clamper.

C. Dasar Teori

Diode adalah suatu elemen dasar dari piranti non linear. Diode telah di desain dengan benyak jenis dan digunakan secara luas dalam bentuk satu atau lainnya di hampir setiap cabang teknologi kelistrikan. Diode merupakan suatu komponen yang memiliki aplikasi yang sangat banyak apalagi dalam suatu rangkaian, diode memiliki banyak sekali fungsi. Salah satunya adalah sebagai clipper dan clamper dalam rangkaian.

1. Rangkaian Clipper

Salah satu aplikasi prinsipal diode adalah menghasilkan tegangan searah dari sumber tegangan bolak-balik. Rangkaian Cliiper digunakan untuk memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas level tertentu. Salah satu contoh rangkaian ini adalah penyearah setengah gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang ini memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol. Secara umum rangkaian clipper digolongkan menjadi dua yaitu rangkaian clipper seri dan clipper paralel. a. Rangkaian Clipper Seri

Rangkaian clipper seri adalah rangkaian clipper yang diodenya berhubungan secara seri dengan beban. Rangkaian dasar dari clipper seri ini mirip dengan rangkaian penyearah setengah gelombang. Namun demikian rangkaian ini dapat dibuat dalam berbagai variasi. Berikut ini adalah petunjuk menganalisa rangkaian clipper seri : - Perhatikan arah dioda, bila arah dioda ke kanan maka bagian positif dari sinyal input akan dilewatkan dan bagian negatif akan dipotong (clipper seri ini bersifat negatif).

- Bila arah doida ke kiri, maka bagian negatif dari sinyal input akan dilewatkan dan bagian positif akan di potong (clipper seri ini bersifat positif).

- Bila ada perhatikan polaritas baterai.

- Gambarlah sinyal output dengan sumbu nol pada level baterai. - Batas pemotongan sinyal sesuai dengan sinyal input.

(19)

Gambar rangkaian clipper seri negatif

b. Rangakaian Clipper Paralel

Rangkaian cliiper paralel adalah rangkaian clipper yang dodenya dipasang paralel dengan beban. Berikut adalah cara menganalisa rangkaian clipper paralel :

- Perhatikan arah dioda, jika arah dioda ke bawah maka bagian positif dari sinyal input akan dipotong (rangkaian clipper paralel positif). Jika rah doida ke atas, kmaka bagian negatif dari sinyal input akan dipotong (rangkaian clipper paralel negatif).

- Jika terdapat baterai, perhatikan polaritasnya.

- Gambarlah sinyal output dengan sumbu nol sesuai dengan input. - Batas pemotongan sinyal adalah pada level baterai.

(20)

Gambar rangkaian clipper paralel negatif

c. Rangkaian Clipper dengan Bias Positif

Rangkaian clipper bias positif adalah rangkaiaan yang memotong level dc positif pada level tertentu sesuai dengan tegangan bias positif yang diberikan, seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah. Ketika tegangan input sinusida (Vin) setengah gelombang positif, maka dioda akan dibias forward jika Vin = VBIAS + 0,7 Volt.

Rangkaian Clipper dengan Bias Negatif

(21)

2. Rangkaian Clamper

Rangkaian clamper digunakan untuk menggeser suatu sinyal ke level DC yang lain. Rangkaian clamper harus mempunyai sebuah kapasitor, dioda, dan resistor. Selain ketiga komponen tersebut bisa juga menambahkan sebuah baterai untuk memperoleh pergeseran tegangan tambahan. Nilai R dan C harus dipilih sedemikian rupa sehingga konstanta waktu RC cukup besar. Hal ini berguna agar kapasitor tidak membuang tegangan (discharge) pada saat diode mengalami periode non konduksi (off). Dalam analisis kapasitor kita anggap mengisis dan membuang semua dalam 5 kali konstanta waktu. Berikut adalah gambar rangkaian clamper sederhana :

· Gambar (a) adalah gambar gelombang kotak yang menjadi sinyal input rangkaian clamper.

· Gambar (b) adalah gambar rangkaian pada saat 0 – T/2 sinyal input merupakan positif sebesar +V, sehingga dioda menghantar (ON). Kapasitor mengisi muatan dengan cepat melalui tahanan dioda yang rendah.

· Gambar (d) adalah gambar pada saat sinyal output pada R adalah nol.

· Gambar (e) adalah saat T/2 – T sinyal input berubah ke negatif sehingga dioda tidak menghantar (OFF).

(22)

tegangan pada kapasitor V, yaitu sebesar -2V. Pada gambar ini terlihat bahwa sinyal output merupakan bentuk gelombang kontak yang level DC nya sudah bergeser ke arah negatif sebesar –V.

Besarnya penggeseran pada rangkaian ini bisa juga divariasi dengan cara menambahkan sebuah baterai secara seri dengan diode. Disamping itu arah penggeseran juga bisa dibuat ke arah positif dengan cara membalik arah diode. Berikut adalah contoh rangkaian clamper negatif dan positif :

D. Data dan Analisa Prosedur percobaan :

(23)

2. Sebelum signal generator dinyalakan, set-lah channel 1 dan 2 dari Osciloscop pada skala 1 volt/division, dc coupling dan time base = 2 ms/division.

3. Sebelum signal generator dinyalakan, nyalakan terlebih dahulu osciloscop set-lah posisi garis sinyal channel 1 dan 2 pada level yang sama yaitu zero volts.

4. Nyalakan signal generator dan aturlah amplitudo sinyal sebesar 6 V peak to peak, pada frekuensi 200 Hz.

5. Pasang probe sesuai dengan gambar rangkaian

(24)

7. Dari display osciloscop, gambarkan tegangan input dan output (input CH1 dan output CH2) pada kertas grafik/milimeter.

8. Matikan signal generator dan osciloscop, kemudian balikkan polaritas dari diode sehingga menjadi rangkaian clipper negatif seperti yang ditunjukkan pada gambar 5b.

9. Nyalakan kembali osciloscop dan signal generator kemudian aturlah amplitudo sinyal tetap sebesar 6V peak to peak, pada frekuensi 200Hz.

(25)

11. Dari display osciloscop, gambarkan tegangan input dan output (input CH1 dan output CH2) pada kertas grafik / milimeter.

12. Matikan signal generator dan osciloscop. Rangkaian Clamper

13. Rangkai komponen resistor, kapasitor dan dioda dengan menggunakan project biard

(26)

15. Berilah analisis terhadap hasil yang anda peroleh.

Tugas

1. Gambar grafik display osciloscop pada kertas grafik

2. Lakukan analisa secara teori terhadap percobaan yang telah dilakukan. Kemudian bandingkan hasilnya dengan dengan hasil percobaan.

3. Buat kesimpulan dasi hasil analisa yang dilakukan Jawab :

Analisa:

Rangkaian dasar clipper ini bisa menggunakan dioda. Rangkaian clipper yang menggunakan dioda ini bisa dirangkai menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah rangkaian clipper seri dan juga rangkaian clipper parallel yang bisa digunakan untuk menyusun rangkaian tersebut. Rangkaian clipper seri akan menghubungkan tiap dioda secara berjajar dengan beban, sementara untuk rangkaian clipper paralel akan menghubungkan dioda yang dipasang paralel dengan beban yang ada di rangkaian tersebut. Untuk masing-masing jenis rangkaian tersebut, rangkaian clipper ini dibagi menjadi negatif (pemotong pada bagian negatif) dan juga clipper positif (pemotong bagian positif). Clipper Seri Poin-poin yang perlu diperhatikan dari rangkaian clipper seri dengan dioda adalah : Dioda dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara seri dengan sumber sinyal. Bila output rangkaian adalah katoda dioda, maka bagian positif dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian negatif akan dipotong (berarti clipper negatif).

(27)

clipper negatif. Namun bila hasil keluaran atau output rangkaian paralel dengan anoda dioda, maka bagian positif akan dipotong.

Pada hasil praktikum pada rangkaian clipper positif dengan arah dioda ke bawah, maka sinyal input positifnya dipotong. Hal ini berarti bagian negatif dari sinyal input akan dilewatkan. Sedangkan pada clipper negatif dengan arah dioda ke atas, maka sinyal input negatifnya di potong. Hal ini berarti bagian positifnya akan dilewatkan.

Clamper

Rangkaian Penggeser(Clamper) ini memberikan penambahan komponen DC pada tegangan masukan. Akibatnya, seolah-olah terjadi pergeseran (clamping) pada tegangan. Jika penambahan komponen DC negatif, maka terjadi pergeseran tegangan ke bawah (negatively clamped), dan begitu pula sebaliknya, (positively clamped).Gambar di atas (Rangkaian Clamper) menunjukkan sebuah rangkaian penggeser negatif. Selama setengah tegangan masukan Vin positif, dioda di-forward biased dan dalam kondisi konduksi, sehingga kapasitor akan terisi dengan polaritas. Akibatnya, tegangan keluaran Vo akan sama dengan nol. Namun, selama setengah tegangan masukan Vin negatif, dioda di-reverse biased.

Kapasitor akan mulai membuang tegangannya melalui tegangan keluaran Vo. Akibatnya, tegangan keluaran Vo akan sama dengan tegangan masukan Vin dikurang dengan tegangan buangan dari kapasitor VC. Sehingga, secara grafik, tegangan keluaran Vo merupakan tegangan masukan Vin yang diturunkan sejauh tegangan buangan dari kapasitor VC.Jika dirancang bahwa waktu buangan kapasitor sangat lama, maka tegangan buangan dari kapasitor VC akan sama dengan tegangan masukan Vin maksimum. Pada praktikum digunakan frekuensi 200 Hz dan 6 vpp hasilnya menunjukkan terjadinya pergeseran pada sinyal input.

Kesimpulan dari pertanyaan di atas :

 Bila output rangkaian seri badalah katoda dioda , maka bagian positip dari sinyal input adan dilewatkan, dan bagian negatif akan dipotong (clipper negatif)

 Bila output rangkaian seri adalah anoda dioda, maka bagian negatif dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian positif adakn dipotong (clipper positif)

 Bila output rangkaian paralel dengan katoda dioda, maka bagian positif dari sinyal input akan dilewatkan dan bagian negatif akan dipotong (clipper negatif)

 Bila output rangkaian paralel dengan anoda dioda, maka bagian ngatif dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian positif akan dipotong (clipper positif)

 Rangkaian clipper berfungsi untuk melakukan pemotongan atau menghambat serta menghilangkan beberapa sinyal yang masuk dimaan besarannya melebihi batas yang telah ditentukan.

 Pada clamper jika terjadi penambahan komponen negatif, maka terjadi pergeseran ke bawah dan begitu pula sebaliknya.

(28)

1. Simulasikan dengan salah satu program simulasi masing-masing rangkaian percobaan saudara.

Clipper Positif

Analisa:

Dimasukkan inputan yang sama ke program EWB yaitu frekuensi 200 Hz, menggunakan 6 vpp dan hambatan 4700 ohm maka menghasilkan grafik sinusoida yang sama dengan hasil praktikum yaitu sinyal input positif yang terpotong. Tetapi jika terjadi ketidaksamaan mungkin ada kesalahan dalam mengoperasikan program atau alat yang digunakan kurang akurat.

Clipper Negatif

Analisa :

(29)

praktikum yaitu sinyal input negatif yang terpotong. Tetapi jika terjadi ketidaksamaan mungkin ada kesalahan dalam mengoperasikan program atau alat yang digunakan kurang akurat.

Clamper

Analisa :

Dimasukkan inputan yang sama ke program EWB yaitu frekuensi 200 Hz, menggunakan 6 vpp dan hambatan 4700 ohm maka menghasilkan grafik sinusoida yang sama dengan hasil praktikum yaitu sinyal input mengalami pergeseran. Tetapi jika terjadi ketidaksamaan mungkin ada kesalahan dalam mengoperasikan program atau alat yang digunakan kurang akurat.

E. KESIMPULAN

1. Rangkaian Cliiper digunakan untuk memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas level tertentu.

2. Rangkaian clipper dibagi menjadi dua yaitu rangkaian clipper seri dan rangkaian clipper paralel. Rangkaian paralel terdapat rangkain paralel positif dan negatif. 3. Rangkaian clamper digunakan untuk menggeser suatu sinyal ke level DC yang lain. 4. Bila output rangkaian seri badalah katoda dioda , maka bagian positip dari sinyal

input adan dilewatkan, dan bagian negatif akan dipotong (clipper negatif)

5. Bila output rangkaian seri adalah anoda dioda, maka bagian negatif dari sinyal input akan dilewatkan, dan bagian positif adakn dipotong (clipper positif)

6. Bila output rangkaian paralel dengan katoda dioda, maka bagian positif dari sinyal input akan dilewatkan dan bagian negatif akan dipotong (clipper negatif)

(30)

8. Rangkaian clipper berfungsi untuk melakukan pemotongan atau menghambat serta menghilangkan beberapa sinyal yang masuk dimaan besarannya melebihi batas yang telah ditentukan.

9. Pada clamper jika terjadi penambahan komponen negatif, maka terjadi pergeseran ke bawah dan begitu pula sebaliknya.

F. DAFTAR PUSTAKA

Amir , Pengertian Clamper dan Clipper, amirmukhlis06.blogspot.co.id diakses pada 31 Oktober 2016

Indrie, clipper, climper, dan Voltage Multpliers indrie7.blogspot.com diakses pada 1 November 2016

Prinsip Kerja Rangkaian Clipper www. Blograngkaianelektronika.wordpress.com di akses pada 2 November 2016

Gambar

Gambar rangkaian clipper paralel positif
Gambar rangkaian clipper paralel negatif

Referensi

Dokumen terkait

Pada percobaan pertama, yaitu dengan rangkaian filter sebagai output yang dibandingkan dengan sinyal input dari sinyal function generator.. Filter ini hanya

Sehingga logam Zn bertindak sebagai anoda (elektroda negatif), Cu bertindak sebagai katoda (elektroda positif), Maka dari itu Cu akan mengalami reduksi (menangkap elektron)

Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan

2.. Rangkaian foward bias yaitu kaki anodanya disambungkan ke kutub positif dan katodanya disambungkan ke kutub negatif. Dari data di atas dapat diketahui bahwa

Hasil keluaran dari rangkaian ini adalah hanya bagian positif saja dalam satu panjang gelombang dari yang inputannya adalah gelombang sinus yang memiliki bagian positif dan

Menghubungkan kutub positif dari sumber arus (sinyal generator) pada kaki kapasitor dan kutub negatif pada kaki resistor, dan menghubungkan kutub positif dari

Pada rangkaian half subtractor terdapat tiga gerbang logika yaitu NOT, AND, dan XOR, dimana output yang dikeluarkan oleh NOT dan AND X Y¿ adalah B Borrow Out dan output yang

Arus dan tegangan berubah-ubah setiap saat sesuai dengan bentuk kurva sinusoidal pada rangkaian AC, sehingga arus dan tegangan terdiri dari tiga besaran nilai, sebagai berikut.. Suatu