• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah nalar filsafat pendidikan islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah nalar filsafat pendidikan islam"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya . Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi menunjang perannya di masa datang. Upaya pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa memiliki hubungan yang signifkan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa mendatang.

Dengan demikian, "pendidikan merupakan sarana terbaik untuk menciptakan suatu generasi baru pemuda-pemudi yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi bodoh secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak menyadari adanya perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan manusia"

(2)

persoalan kurikulum atau materi. Ketiga persoalan ini saling interdependensi antara satu dengan lainnya.

Ketika persoalan itu dimunculkan mungkin ada benarnya apa yang telah dikatakan Francis Fukuyama dalam buku kontroversional, The End Of HistorY and The Last man (1992), bahwa sejarah telah berakhir karena demokrasi liberal barat telah mengunggguli komunisme yang ditandai dengan runtuhnya uni soviet. Ini merupakan sejarah panjang pembentukan nalar flsafat moderen negara-negara eropa, yang saat ini boleh menjadi corong dan guru.

Permasalahan pendidikan yang ditawarkan yang mana melalui perjalanan panjang menuju nalar moderen yang digagas oleh dedengkot flosof barat untuk memajukan pendidikannya dapat ditelusuri seperti dalam artikel “Modernity versus postmodernity”, Jurgan Habermas menjelaskan istilah “moderen” adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut era baru (New ege), yang berfungsi untuk membedakan dengan masa lalu (the ancient).

Artinya mederen itu tidak semata-mata hanya ditandai dengan munculnya renaissance atau enlightenment tetapi itu yang memulai, di negara barat seperti Prancis, Inggris, dan Jerman, AS dll.. Bertrand Russel mengungkapkan ada dua hal yang terpenting yang menandai sejarah pendidikan modern di barat yakni runtuhnya otoritas gereja dan menguatnya otoritas sains (rasional).

Ada beberapa tesis yang bisa diambil untuk memahami peristiwa kemajuan revolusi ilmiah di Barat. Pertama, revolusi ilmiah selalu dikaitkan dengan proses sekulerisasi atau tercabutnya kekuasaan agama dalam system social politik yang memungkinkan sain lepas dari kungkungan institusi kungkungan agama. Di barat telah tercatat dalam sejarah pada Abad ke 16 dan 17, ketika itu era Renaissance, agama-sebagai institusi yang sangat dominan dan hegemoni di eropa dikala itu-mengalami perubahan radikal dalam posisinya sebagai pemegang otoritas penuh segala bentuk kebenaran. Tetapi lepasnya sains dari otoritas agama tidak menjadikan indepindensi.

(3)

pendidikan dibarat. Pada abad ke-17 topik utama adalah persoalan epistimologi .

. William melanjutkan dan menguraikan dari dasar flosofs epistimologis pendidikan di Inggris (Eropa) , yaitu Empirisme, Bahaforisme (flosofs), empirisme (flosofs), empirisme biologis, pragmatisme, Instrumentalisme, eksperimentalisme, hidonisme piskologis, reinforcement, Relativisme Budaya, Demokrasi social, Subjektivisme Substansial, liberasionisme, liberalisme pendidikan .

Kemudian Wiliam mengungkapkan juga dalil-dalail pokok pendikan

a. seluruh hasil kegiatan belajar adalah pengetahuan melalui pengamalan personal

b. seluruh hasil kegiatan belajar bersifat subjektif dan selektif .

c. Seluruh hasil kegiatan belajar beraakar pada keterlibatan pengertian indrawi .

d. Seluruh hasil –hasil belajar didaari oleh proses pemecahan masalah secara aktif dalam pola” coba benar-salah” atau (trial and eror)

e. Cara belajar yang baik diatur oleh perintah-perintah eksperimantal yang bercirikan metode ilmiah

f. Pengetahuan yang terbaik adalah yang paling selaras dengan (atau mungkin derdasarkan) pembuktian ilmiuah yang dianggap benar sebelumnya

g. Kegiatan belajar diarahkan dan dikendalikan oleh konsekuensi – konsekuensi emosional dari perilaku

h. Sifat-sifat hakiki dan isi pengetahuan social mengarahkan dan mengendalikan sifat-sifat haiki dan isi pengalaman personal

i. Penyelidikan kritis yang mempunyai arti penting hanya bisa berlangsung dalam masyarakat yang demoratis dan memiliki komitmen terhadap ungkapan umum pemikiran dan perasaan individual.

(4)

menjadi partisipatoris dan kreaktif), tujuan pembelajaran(menjadi lebih mandiri, merdeka, kritis, dan peka sosial), isi pembelajaran (lebih komunikatif), metode pembelajaran (dari dokmatis menjadi dialogis intra subjektif), pendekatan pembelajaran (dari pedagogis dokmatis menjadi andragogis dialogis), evaluasi pembelajarannya (lebih partisipatoris dan komperehensif), pengelolaan media pembelajaran (lebih tepat guna )dan kehidupan sosialnya berkeadilan.

BAB II PEMBAHASAN

MENG-EROPA-KAN PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan Islam, suatu pendidikan yang melatih perasaan murid-murid dengan cara begitu rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan, danpendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan, mereka dipengaruhi sekali oleh nilai spritual dan sangat sadar akan nilai etis Islam [Syed Sajjad Husain dan Syed AliAshraf, 1986 : 2], atau "Pendidikan Islam mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah [Abdurrahman an-Nahlawi, 1995 : 26]. Pendidikan Islam bukan sekedar "transfer of knowledge" ataupun "transfer of training", ....tetapi lebih merupakan suatu sistem yang ditata di atas pondasi keimanan dan kesalehan; suatu sistem yang terkait secara langsung dengan Tuhan, Pendidikan Islam suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Pendidikan Islam dalam kontek kekinian dan yang akan datang haus menjadi inisiator peradaban yang mana peradaban itu sendiri sebagaimana pendapat Alvin Tofer dalam bukunya The Third Wave (1980) yang bercerita tentang peradaban manusia, yaitu; (1) perdaban yang dibawa oleh penemuan pertanian, (2) peradaban yang diciptakan dan dikembangkan oleh revolusi industri, dan (3) peradaban baru yang tengah digerakan oleh revolusi komunikasi dan informasi.

(5)

kehidupan manusia. Banyak paradigma yang digunakan untuk menata kehidupan, baik kehidupan individual maupun kehidupan organisasi yang pada waktu yang lalu sudah mapan, kini menjadi ketinggalan zaman (Djamaluddin Ancok, 1998: 5). Secara umum masyakarat modern adalah masyarakat yang proaktif, individual, dan kompetitif.

Maka dari itu pendidikan Islam Perlu di eropakan yakni diselesaikan persoalan-persoalan umum internal pendidikan Islam yaitu (1) persoalan dikotomik, (2) tujuan dan fungsi lembaga pendidikan Islam, (3) persoalan kurikulum atau materi. Ketiga persoalan ini saling interdependensi antara satu dengan lainnya.

Selain itu perlunya akselarasi konsep pendidikan modern (konsep baru), yaitu ; pendidikan menyentuh setiap aspek kehidupan peserta didik, pendidikan merupakan proses belajar yang terus menerus, pendidikan dipengaruhi oleh kondisi-kondisi dan pengalaman, baik di dalam maupun di luar situasi sekolah, pendidikan dipersyarati oleh kemampuan dan minat peserta didik, juga tepat tidaknya situasi belajar dan efektif tidaknya cara mengajar (Dimyati Machmud, 1979 : 3). Pendidikan pada masyarakat modern atau masyarakat yang tengah bergerak ke arah modern (modernizing), seperti masyarakat Indonesia, pada dasarnya berfungsi memberikan kaitan antara anak didik dengan lingkungan social kulturalnya yang terus berubah dengan cepat.

(6)

Selain itu ini nampaknya pendidikan Islam harus menyiapkan sumber daya manusia yang lebih handal yang memiliki kompotensi untuk hidup bersama dalam era global. Menurut Djamaluddin Ancok "salah satu pergeseran paradigma adalah paradigma di dalam melihat apakah kondisi kehidupan di masa depan relatif stabil dan bisa diramalkan (predictability). Dan saat ini semakin sulit untuk melihat adanya stabilitas yang normal Apa yang terjadi di depan semakin sulit untuk diprediksi karena perubahan menjadi tidak terpolakan dan tidak lagi bersifat linier". Maka, pendidikan Islam sekarang ini disainnya tidak lagi bersifat linier tetapi harus didisan bersifat lateral dalam menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat dan tidak terpolakan. Untuk itu, lebih lanjut Djamaluddin Ancok yang mengutip Hartanto : 1997: Hartanto, Raka & Hendroyuwono, 1998, mengatakan bahwa pendidikan (termasuk pendidikan Islam) harus mempersiapkan empat kapital yang diperlukan yakni kapital intelektual, kapital sosial, kapital lembut, dan kapital spritual.

Tantangan ini tidak muda untuk penyelesaiannya, tidak seperti membalik telapak tangan. Untuk itu, pendidikan Islam sangat perlu mengadakan perubahan atau mendesain ulang konsep, kurikulum dan materi, fungsi dan tujuan lembaga-lembaga, proses, agar dapat meneuhi tuntatan perubahan yang semakin cepat.

BAB III KESIMPULAN

(7)

sumber insani yang lebih handal dan memiliki kompotensi untuk hidup bersama dalam ikatan masyarakat modern

DAFTAR PUSTAKA

Prasetya, 2000. Filsafat Pendidikan, Pustaka Setia:Bandung.

Titus, Smith, Nolan.1996. Persoalan-persoalan Filsafat, Bulan Bintang: Jakarta.

Ali Saifullah .1998 Antara Filsafat dan Pendidikan, Usaha Nasional: Surabaya

Zuhairini..1995. Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara: Jakarta.

Abuddin Nata, 1995 .Filsafat Pendidikan Islam, Logos Wacana Ilmu; Jakarta Ahmad Tafsir,2008.Filsafat Umum Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra, RemajaRosdakarya ;Bandung.

________________,2006. Filsafat pendidikan Islam,Rosdakarya:Bandung Suhartono suparlan.2006.Filsafat Pendidikan, Ar-Ruzz Media ; Yogyakarta. O’neil Wiliam.intan Omi (terj).2001. Idologi-ideologi pendidikan, Pustaka pelajar :Yogyakarta

Azra azumardi, 1998. esai-esai Intelektual Muslim pendidikan Islam, Logos; Ciputat

Rahardja Mudjia,2006, Quo vadis pendidikan Islam,UINPress;Malang.

Ar-Razzidin, Nizar Samsul.2005. Filsafat pendidikan Islam,CiputatPress ; Ciputan .

Ahmad Syafii Maiarif. 1991 Pemikiran tentang Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, DalaPendidikan Islam di Indonesia antara Cita dan Fakta, Editor : Muslih Usa, Tiara Wacana:Yogyakarta.

M.Rusli Karim . 1991.Pendidikan Islam di Indonesia antara Cita dan Fakta, editor, Muslih Usa, Tiara Wacana, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Prestasi kerja Ampon bang ini dinilai bagian dari keberhasilan yang mampu membangun trust masyarakat. Sehingga pola mobilisasi dalam suksesi pemenangan keluarga yang dilakukan

Peneliti juga melihat dalam penelitian ini bahwa, demam berdarah dengue terjadi bukan hanya karena dari 1 fakror seperti masyarakat yang tidak melakukan

Sebagaimana hasil penyingka- pan struktur yang berada di dalam benteng diketahui beberapa ruang atau bangunan yang menempel di sisi dinding yaitu dind- ing timur

ABSTRAK: Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji masalah peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis siswa serta self efficacy siswa melalui strategi

Pengunaan lahan untuk pengembangan atau pembuatan jalan baru yang merupakan fasilitas layanan umum untuk masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan

Bab ini menguraikan tentang landasan konseptual yang dihasilakn dari analisis terhadap alternatif – alternatif konsep dalam pendekatan perencanaan dan perancangan

Parameter kekuatan energi radiasi khas yang diabsorpsi oleh molekul adalah absorban (A) yang dalam batas konsentrasi rendah nilainya sebanding dengan konsentrasi zat yang

Babel memiliki kinerja keuangan yang cukup baik karena pada tahun 2010 telah berhasil melampaui target penerimaan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar