• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Ilmiah Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Karya Tulis Ilmiah Di Indonesia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

1. BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pemikiran

Kegiatan Belajar Mengajar terdiri dari hakikat ‘belajar’ dan ‘mengajar’. Pengertian mengajar secara konvensional adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Pengertian mengajar tersebut menempatkan siswa sebagai objek. Guru lebih aktif dan lebih menentukan, sehingga kegiatan belajar mengajar lebih berpusat pada guru. Mengajar berarti mengatur dan menciptakan kondisi yang terdapat di lingkungan siswa sehingga dapat menumbuhkan niat siswa melakukan kegiatan belajar (Dr. Nana Sudjana, 1988). Sementara itu, pengertian ‘belajar’ dalam konteks pendidikan dapat kita simak dari pendapat Wolfolk & Nicolich (1989: 159) berikut : “Kegiatan belajar selalu harus memberi perubahan pada subjek yang belajar. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pengalaman interaksi pembelajar dengan orang lain ataupun dengan lingkungannya.

(2)

2

Dari kelompok manapun, perilaku yang kurang disiplin pada waktu proses belajar-mengajar dan mengganggu proses belajar-mengajar, membuat kita merasa prihatin. Padahal jumlah murid yang seperti itu tidak sedikit dan selalu ada di setiap kelas atau setiap angkatan.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa saja bentuk-bentuk perilaku kurangnya kedisiplinan siswa saat KBM ? b. Mengapa kurangnya kedisiplinan siswa saat KBM bisa terjadi ?

c. Bagaimana upaya dan solusi untuk meningkatkan kedisiplinan siswa saat KBM ?

1.3. Manfaat Penelitian

a. Mengetahui bentuk-bentuk ketidakdisiplin siswa saat KBM b. Mengetahui faktor penyebab kurangnya disiplin siswa saat KBM c. Mengetahui upaya peningkatan disiplin siswa saat KBM

d. Menelaah langkah-langkah upaya peningkatan disiplin siswa saat KBM e. Mengetahui peran masing-masing subjek dalam upaya peningkatan dsiplin

siswa saat KBM 1.4. Tujuan Penelitian

a. Meningkatkan kedisiplinan siswa saat KBM b. Menegakkan disiplin siswa saat KBM

c. Mempererat hubungan antara subjek dan objek dalam kedisiplinan siswa d. Meningkatkan kepedulian terhadap masalah disiplin siswa

e. Memberikan kesadaran mengenai disiplin siswa 1.5. Metode Penelitian

(3)

3

Data yang berhasil dikumpulkan baik melalui kepustakaan maupun pengamatan didisusun berdasarkan pendekatan sosiologi sastra. Yang dimaksud dengan pendekatan sosiologi sastra adalah pendekatan sastra yang berupaya menelaah latar belakang sosial budaya, kehidupan masyarakat, serta tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap lingkunagan pada saat sastra itu diciptakan.

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

“Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang efektif untuk menjaring data yang akurat” (Suharsini,1993:192). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi sebuah buku yang berjudul Pengelolaan Kelas Yang Dinamis karya Drs.Radno Harsanto, MSi.

1.6. Sistematika Penulisan

Bagian Pembuka

Halaman judul.

Motto

Lembar pengesahan.

Daftar Isi.

Kata pengantar.

Abstrak.

Bagian Isi

o BAB 1 Pendahuluan

Latar belakang pemikiran.

Rumusan masalah.

(4)

4

Tujuan penelitian.

Metode penelitian.

Sistematika penulisan o BAB II Landasan Teoritis

Pengertian

Bentuk-bentuk perilaku

Faktor-faktor penyebab

Upaya peningkatan o BAB III Penutup

Kesimpulan

Saran

Bagian penunjang

(5)

5

2.

BAB II

Landasan Teoritis

2.1. Pengertian

Kurangnya disiplin siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan siswa di Indonesia. Disiplin merupakan suatu sifat yang sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang, khususnya siswa. Atas dasar itulah mulai timbul teori-teori tentang disiplin siswa. Menurut saya, disiplin siswa adalah kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap aturan yang menjadi kesepakatan bersama. Kedisiplinan siswa sangatlah penting apalagi pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Pada bagian 1.1. kita telah mengetahui pengertian secara luas dari KBM itu sendiri. Kegiatan Belajar Mengajar atau biasa disingkat KBM adalah suatu aktivitas dan kegiatan yang didalamnya terdapat proses mengajar oleh tenaga pengajar dan proses belajar oleh peserta didik atau siswa.

2.2. Bentuk-bentuk perilaku

Ada banyak bentuk-bentuk perilaku kurangnya disiplin siswa saat KBM. Perilaku-perilaku ini pada dasarnya merupakan perilaku yang bersifat individual, artinya perilaku yang dilakukan oleh satu orang saja. Adapun bentuk-bentuk perilaku tersebut, yaitu :

a. Bolos

(6)

6

banyak terjadi. Dan biasanya tempat yang paling sering menjadi sasaran membolos bagi para siswa ialah kantin.

Bolos digolongkan sebagai perilaku yang mennyimpang dan tidak disiplin karena bersifat merugikan. Siswa yang melakukan perilaku ini akan mengalami ketertinggalan pelajaran dan berujung pada rendahnya nilai akademis siswa tersebut. Dan tidak jarang perilaku ini akan terbawa sampai siswa terjun ke dunia kerja yang sebenarnya.

b. Menyontek

Menyontek adalah suatu perilaku dimana seseorang melihat dan menjiplak hasil kerja orang lain. Perilaku ini juga banyak terjadi di kalangan siswa apalagi pada saat KBM berlangsung atau disaat ujian/ulangan, bahkan perilaku ini sudah menjadi kebiasaan dan aktivitas rutin siswa. Menyontek digolongkan sebagai perilaku kurang disiplin karena akan membuat siswa menjadi malas dan tidak mau berusaha sehingga hanya berharap pada hasil kerja temannya. Pada saat ini banyak siswa yang berpendapat bahwa menyontek merupakan suatu kerja sama, dan kerja sama harus tetap terjalin antara siswa yang satu dengan yang lain. Akan tetapi pendapat ini sebenarnya salah apabila siswa tidak mau mencari tahu dan tidak mau mengerti dengan apa yang sudah ia jiplak atau lihat dari temannya.

c. Terlambat

(7)

7

kondisi ini sungguh sangat mengkhawatirkan dan perlu mendapat perhatian lebih.

d. Bermain pada saat KBM

Perilaku ini merupakan suatu perilaku yang menjengkelkan bagi para guru dan merugikan bagi siswa. Menjengkelkan para guru karena perilaku ini jika dilakukan akan membuat guru merasa tidak dihargai dan mengganggu konsentrasi. Sedangkan dikatakan merugikan bagi siswa karena sama seperti bentuk-bentuk perilaku yang lain, yaitu bisa mengganggu nilai akademis siswa bersangkutan. Perilaku yang satu bermacam-macam bentuknya, antara lain :

1.) Mengutak-atik telepon genggam / Handphone 2.) Bercerita saat guru menjelaskan

3.) Mengganggu teman 4.) dll.

2.3. Faktor-faktor penyebab

Segala sesuatu pasti ada sebabnya, sama seperti kurangnya disiplin siswa saat KBM. Perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan ada faktor-faktor yang menyebabkannya. Menurut penelitian dan pengamatan saya selama ini, ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya disiplin siswa saat KBM, yaitu :

a. Sekolah

(8)

8

b. Kurikulum

Kurikulum atau biasa disebut dengan silabus merupakan suatu landasan bagi para tenaga pengajar dalam mengajarkan bahan ajarannya , yang didalamnya terdapat aturan dan tahapan-tahapan yang harus dijalani. Guru biasanya akan mengajar sesuai dengan kurikulum atau bahkan tidak sama sekali. Kurikulum bisa berpengaruh pada cara seorang guru mengajar. Kurikulum yang terlalu dipaksakan, terlalu kaku, tidak fleksibel, dan lain-lain bisa menyebabkan siswa sulit menerima dan akhirnya malas mengikuti pelajaran.

c. Guru

Faktor penyebab yang satu ini pasti sudah tidak jarang lagi terjadi. Saat ini dimata para siswa guru tidak lagi memperhatikan keprofesionalitasnya dalam mengajar, sehingga membuat siswa malas mengikuti pelajarannya.

d. Perkembangan teknologi

Zaman sekarang teknologi sudah berkembang sangat pesat. Lewat perkembangan ini banyak sekali manfaat yang bisa diambil. Namun, manfaat itu akan benar-benar dirasakan apabila dilakukan dengan benar dan sebagaimana mestinya. Namun, bagi para remaja khususnya siswa perkembangan teknologi seperti sudah menjadi santapan setiap hari. Semakin canggihnya alat-alat komunikasi seperti Hp, laptop, dan computer serta fitur-fitur yang ada dan situs-situs jejaring social berupa facebook, twitter, friendster, dan sebagainya bisa mengakibatkan siswa terlena dan akhirnya lupa waktu.

(9)

9

Kurangnya disiplin siswa saat KBM juga dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri dan lingkungan sekitar siswa itu sendiri. Karena sebagian besar tingkah laku sang siswa di pengaruhi oleh sekitarnya. Berikut ini contoh faktor-faktor tersebut :

1.) Siswa yang berasal dari keluarga yang broken home,

2.) Sifat malas siswa yang sudah ada / tertanam sejak kecil, 3.) Pergaulan bebas / sembarang bergaul.

2.4. Upaya peningkatan

Demi meningkatkan kedisiplinan siswa saat KBM berlangsung, saya mempunyai beberapa upaya peningkatan bagi para siswa, di antaranya :

a. Tingkatkan ketakwaan kita terhadap Tuhan

Dengan upaya ini kita akan menyadari bahwa apapun yang kita lakukan entah itu di rumah, di sekolah atau dimana saja haruslah baik karena ada Tuhan yang melihat perbuatan kita.

b. Selalu ingat perjuangan orang tua

Jika kita mengingat perjuangan orang tua yang telah merawat kita sejak kecil, pasti hati kita akan tersentuh dan secara otomatis kita akan melakukan sesuatu yang baik agar tidak mengecewakan dan membuat mereka susah nantinya.

c. Jangan pernah ada kata malas

(10)

10

Bagi para orang tua dan guru, berikut upaya-upaya peningkatannya :

a. Sering-seringlah mengawasi anak

Remaja era ini sebagian besar pergaulannya sudah di luar batas mereka. Adakalanya pergaulan tersebut bisa berakibat buruk bagi mereka. Oleh karena itu, pengawasan orang tua dan guru dalam pergaulan anaknya sangatlah penting untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

b. Berikan teladan yang baik

Sudah tak lazim lagi bagi kita bahwa karakter anak tidak akan jauh berbeda dengan orang tuanya. Agar menginginkan anak yang baik dan disiplin orang tua seharusnya bisa menjadi teladan yang baik pula serta memberikan contoh yang baik untuk sang anak ikuti.

c. Curahkan kasih sayang

(11)

11

3. BAB III

Penutup

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan-pembahasan di atas saya dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu :

a. Bentuk-bentuk perilaku kurangnya disiplin siswa dalam KBM sebetulnya merupakan perilaku yang menyimpang. Dan pada dasarnya perilaku menyimpang akan berakibat buruk dan bersifat merugikan. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kita sebagai siswa menyadari akan hal tersebut agar kita tidak terjerumus.

b. Sekolah, kurikulum, guru, dan perkembangan teknologi merupakan faktor yang hanya mempengaruhi sedikit saja dari kurangnya disiplin siswa saat KBM. Yang paling berpengaruh adalah karakter siswa itu sendiri yang telah tertanam sejak masih kecil.

c. Kurangnya disiplin siswa saat KBM berlangsung pada dasarnya bersumber dari siswa itu sendiri, begitu pula untuk meningkatkan disiplin tersebut tidaklah mudah, karena bergantung pada kemauan siswa, apakah ingin menjadi lebih baik atau justru tidak peduli dan akhirnya harus jatuh lebih dalam lagi.

3.2. Saran

Berikut beberapa saran bagi kita para siswa, agar disiplin pada saat KBM bisa ditingkatkan :

(12)

12

b. Ada baiknya tidak memakai Hp secara berlebihan. Gunakanlah Hp sesuai

dengan kebutuhan kita. Jika perlu cobalah untuk tidak membawa Hp ke sekolah karena dapat mengganggu belajar kita.

(13)

13

Daftar Pustaka

Sumber buku :

Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas Yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius.

Sumber internet :

http://books.google.co.id/books?

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan di lapangan dan hasil temuan yang didapat cooperative learning dapat meningkatkan kemampuan berempati pada anak, hal ini juga didukung

Air susu yang keluar pada hari pertama (kolostrum) ini mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak dibanding ASI yang matang (Utami Roesli,2000).. ASI Eksklusif

We go all out for all in MEMILIkI vOLuME INTERIOR TERBAIk DALAM kELASNyA, RENEGADE MEMILIkI RuANG yANG LuAS SEhINGGA ANDA DAPAT BERPETuALANG DENGAN NyAMAN.. adJuStable cargo floor

Masyarakat Desa Cikakak pada umumnya dan masyarakat Islam Aboge pada khususnya yang telah memberikan bantuan dalam mengambil data sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini5.

Gambar 9 adalah proses pada aplikasi sistem kehadiran pegawai yang mendasarkan kemampuan sistem untuk mendeteksi dan mengekstraksi ciri fitur mata sebagai dasar

Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa pengaruh pemberian kombinasi mikoriza+MHB dengan pupuk kandang kambing terhadap serapan fosfat

JU UP AJ OKI, LI IKE NNEY MP ÄR IS TÖN TOIM ENP IDE OHJE LM A Kartta- nro Kohde Toim enpide Kiir.- luokka Ti en- pit äjä / vast uu Kust.. Mäe n laella s oranaj on liittymällä

Keputusan Bupati Bantul Nomor 576 Tahun 2014 tentang Perhitungan dan Pemberian Honor Bagi Pengelola Keuangan Daerah di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset