• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Karya Ilmiah Tentang Pengertian Sampah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian Karya Ilmiah Tentang Pengertian Sampah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Karya Ilmiah, Fungsi, Syarat,

Jenis, dan Ciri

Diposting oleh Bayu Indra Setiadi pada 12:07, 22-Sep-14

Pengertian Karya Ilmiah

“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

 >Memberi penjelasan

 >Memberi komentar atau penilaian

 >Memberi saran

 >Menyampaikan sanggahan

 >Membuktikan hipotesa

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960)

memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.

Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

1. Struktur Sajian

(2)

penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya

bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Jenis-jenis karya ilmiah

umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi: 1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di

lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.

2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan

data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.

3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.

Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian

langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa

temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di

bidang spesialisasinya.

4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis

berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh

penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

Manfaat Penyusunan karya ilmiah

Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.

(3)

ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.

2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.

3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog

pengarang atau katalog judul buku.

4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas

dan sistematis.

5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.

6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Fungsi karya ilmiah:

sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 1. Penjelasan (explanation)

2. Ramalan (prediction) 3. Kontrol (control)

Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.

Syarat menulis karya ilmiah

1. motivasi dan displin yang tinggi

2. kemampuan mengolah data

3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis) 4. kemampuan berbahasa

Sifat karya ilmiah

formal harus memenuhi syarat:

1. lugas dan tidak emosional => mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).

2. Logis => disusun berdasarkan urutan yang konsisten

3. Efektif => satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.

4. efisien => hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku

Thursday, 16 February 2012

MACAM-MACAM VARIABEL DALAM PENELITIAN A. Pengertian

1. Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

2. Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.

3. Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.

4. M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.

(4)

variabel jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).

B. Macam-macam Variabel 1. Variabel Kuantitatif.

a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan. Contoh:

1) Kehadiran : hadir, tidak hadir

2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan. b. Variabel kontinum

1) Variabel Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.

2) Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km, sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.

3) Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.

2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor). Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen). Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.

Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.

5. Variabel Moderator.

Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan

antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai

variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

6. Variabel Intervening (Antara).

(5)

7. Variabel Kontrol.

Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

C. Daftar Pustaka

http://www.abeeayang.com/2009/04/01/variabel-penelitian/

http://nilaieka.blogspot.com/2009/03/langkah-6a-menentukan-variabel.html

engertian, fungsi, syarat, sifat, jenis dan mafaat karya ilmiah

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

Referensi:

1. Teknik Menulis Karya Ilmiah, Bambang Dwiloka, Penerbit Rineka Cipta, 2005

2. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi, Drs. M. Hariwijaya, Tugu Publisher,

2008

Blog:

www.faliunsri.blogspot.com

www.fali.unsri.ac.id

Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil

pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang

diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain

sebelumnya.

Karya ilmiah: pernyataan sikap ilmiah peneliti.

Tujuan karya ilmiah: agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung

atau ditolak oleh pembaca.

Fungsi karya ilmiah:

sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

1. Penjelasan (explanation)

2. Ramalan (prediction)

3. Kontrol (control)

(6)

Syarat menulis karya ilmiah

1. motivasi dan displin yang tinggi

2. kemampuan mengolah data

3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)

4. kemampuan berbahasa

Sifat karya ilmiah

formal harus memenuhi syarat:

1. lugas dan tidak emosional

mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).

2. Logis

disusun berdasarkan urutan yang konsisten

3. Efektif

satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.

4. efisien

hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

Jenis-jenis karya ilmiah

umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:

1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya

berdasarkan data di

lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses

berpikir

deduktif atau induktif.

2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan

sesuatu berdasarkan

data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam

daripada

analisis dalam makalah.

3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan

pendapat orang lain.

Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan

penelitian

langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan

material berupa

temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek

atau lebih di

bidang spesialisasinya.

(7)

mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan

oleh penulis

berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini

berisi suatu

temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat

dipertahankan oleh

penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

Manfaat Penyusunan karya ilmiah

Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari

kegiatan tersebut.

1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena

sebelum menulis karya

ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang

hendak dibahas.

2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil

sarinya, dan

mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.

3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan

dalam katalog

pengarang atau katalog judul buku.

4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan

fakta secara jelas

dan sistematis.

5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.

6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat

Macam-Macam Karya Ilmiah

Posted by'

Hariyanto, S.Pd

onMay 26, 2012

Macam-Macam Karya Ilmiah

Ada berbagai

macam karya ilmiah

yang oleh Jacob (bahan kuliah Ilmu Menulis, Strata-2,

Ilmu Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 1991, tidak

dipublikasikan) dikategorikan menjadi 11 macam:

Laporan penelitianSkripsi

(8)

Disertasi

Surat pembacaLaporan kasus

Laporan tinjauanResensi

MonografReferatKabilitasi

Berikut ini jabaran dari masing-masing kategori karya

ilmiah.

1. Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.

2. Skripsiadalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).

3. Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.

4. Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.

5. Surat pembacaadalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.

6. Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.

7. Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu. Misalnya Biologi-calAnthropohgy in the Americas: ¡900-2000.

8. Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca.

9. Monograf adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi.

10.Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.

11.Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.

Selain kesebelas

macam karya ilmiah

tersebut di atas, belakangan ini banyak diterbitkan

buku ajar yang bermanfaat sebagai penuntun perkuliahan dan diterbitkan oleh perguruan

tinggi. Pada prinsipnya, buku ajar sama dengan kabilitasi. Selain itu, jenis tulisan ilmiah yang

lain adalah

proposal penelitian, dan modul

.

Proposal penelitian

biasanya dibuat untuk

aplikasi atau permohonan bantuan dana penelitian dan untuk rancangan skripsi, tesis, dan

disertasi. Modul digunakan sebagai panduan perkuliahan dan biasanya hanya digunakan

secara internal, tidak harus diterbitkan oleh penerbit

(9)

Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian

Pendidikan

Posted by'

Hariyanto, S.Pd

onApril 3, 2012

14

Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan

Metode penelitian

berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian

yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih.

Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan

metode

penelitian

yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab

sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:

1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?

2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?

3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan

yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk

mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui

kemajuan (proses) penelitian.

Metode penelitian

menggambarkan rancangan penelitian yang

meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data,

serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam prakteknya

terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk

kepentingan penelitian

.

Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah

metode

penelitian

yaitu sebagai berikut

1. Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.

2. Penelitian Deskriptif yang yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.

3. Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

(10)

5. Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefsien korelasi

6. Penelitian Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali 7. Penelitian Eksperimental semu yang bertujuan untuk mengkaji

kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.

8. Penelitian Kausal-komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.

9. Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada form ini akan ditampilkan gallery batik berupa gambar motif batik yang berasal dari berbagai daerah di pulau Jawa, untuk menampilkannya diperlukan forma

[r]

1) Seseorang telah melakukan perbuatan yang diancam oleh ketentuan hukum pidana yang berlaku, misalnya mencuri. Melakukan pencurian diancam pidana oleh ketentuan pasal 362

Karena semakin sedikitnya rumah adat yang berdiri kokoh padahal rumah adat tersebut merupakan warisan budaya yang mesti dilestarikan maka dari itu

cukup, penulis merasa masih harus banyak belajar dan yang terpenting adalah tahu bagaimana menerapkan apa yang telah dipelajari dan didapatkan untuk membantu siswa dalam

 Memastikan bahwa para pelatih telah mendapat penjelasan dari manajer senior tentang tujuan pelatihan dan lain-lain.  Memastikan kecukupan sumber daya sebelum

Selain itu, pembingkaian yang dilakukan oleh majalah FEMINA dalam tulisan tersebut juga telah mengkonstruksi Ibu Risma sebagai seorang pemimpin perempuan yang memiliki

Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.. Memerinci komponen yang