10
Human Resource Development
PERENCANAAN PROGRAM
TRAINING & DEVELOPMENT
PERENCANAAN PROGRAM TRAINING & DEVELOPMENT
Identifikasi dan Analisis Kebutuhan Pelatihan
Program, Peserta, dan Tujuan
Perenc & Perancangan on-the-job training & pengembangan
Perenc & Perancangan off-the-job training & pengembangan
Perencanaan dan Perancangan Program
A. Perencanaan dan Perancangan Program Pelatihan & Pengembangan
Mengapa ?
Adanya hasil penjajagan kebutuhan berdasarkan kecurigaan terhadap suatu masalah
Contoh dugaan / kecurigaan : ???
• Volume penjualan cenderung menurun sejak 1 (satu) tahun terakhir
• xxxxxx
Area Tanggung Jawab
Kebutuhan Training
Mengenal dan memperkirakan bagaimana problem atau keputusan untuk memperkenalkan tugas baru dan apa
yang diharapkan
Penilaian atas kebutuhan terkini
Penilaian atas situasi terkini
Identifikasi kesalahan dan kelalaian dalam tugas dan tingkah laku orang yang tidak berfungsi
Determinasi dari sasaran training dan isi materi yang penting
Determinasi metode training yang paling efefktif
Desain program training
Determinasi proses evaluasi
Area Tanggung Jawab
Determinasi Proses Evaluasi
Testing sebelum pelatihan atau penilaian ketrampilan, pengetahuan, sikap
Penjelasan singkat manajer lini sebelum pelatihan
Identifikasi dari kelompok kontrol
Sikap atas peristiwa training
Validasi sementara-sesi, seksi atau jurnal
Akhir testing pelatihan
Akhir pelatihan dan tujuan validasi
Rencana Tindakan Pembelajar
Implementasi belajar dari peserta
Follow-up jangka menengah & panjang ketrampilan para peserta
Pelaporan Evaluasi Analitis
Testing pertama bagi kelompok kontrol
Testing kedua bagi kelompok kontrol
Testing ketiga bagi kelompok kontrol
MANAJEMEN SENIOR Kwintet Pelatihan
PEMBELAJAR
PELATIH
MANAJEMEN SENIOR
Memberikan saran-saran penting tentang kebutuhan pelatihan
Mendukung perencanaan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka
MANAJER PELATIHAN (UNIT KERJA TRAINING)
Berkoordinasi dengan manajemen senior sejak tahap awal pelatihan
Menghubungkan dengan manajer lini
Membuat laporan tentang kemajuan program pelatihan
MANAJER LINI
Memberikan masukan bagi proses perencanaan dan perancangan
Membangun kesadaran kepada para peserta tentang tujuan unit kerja mereka
Memberikan dukungan yang diperlukan oleh departemen pelatihan
PELATIH (TRAINER / INSTRUKTUR)
Memastikan bahwa para pelatih telah mendapat penjelasan dari manajer senior tentang tujuan pelatihan dan lain-lain
Memastikan kecukupan sumber daya sebelum pelatihan dimulai
PESERTA
Meluangkan waktu yang cukup untuk mengikuti pelatihan
Komitment untuk merespon program pelatihan
Dan lain-lain
KONFIRMASI MATERI SEBELUM DAN SETELAH PELATIHAN
Kuesioner sebelum pelatihan (disampaikan kepada peserta – feedback)
Kegiatan selama pelatihan (informasi ada / tidaknya modifikasi materi)
Identifikasi kebutuhan pokok belajar ( T-Chart ---- Harapan & Perhatian)
Pengenalan/penjelasan “Siapa Saya”
Kegiatan yang ingin dilakukan
B. Perencanaan dan Perancangan Peserta Potential
1. Model (Siklus) Pembelajaran menurut David Kolb
(1) Perasaan, emosi, dll (2) Apa, kapan, dan siapa
yang membuat terjadi (3) Apa yg baik/buruk,
mengapa, apa yg berhasil dan tidak berhasil
(4) Reaksi masa depan dalam situasi serupa / apa yang akan
2. Model Pembelajaran Alternatif
IDENTIFIKASI REFLEKSI
MEMPERTIMBANGKAN MEMUTUSKAN
MENGALAMI
MENYIMPULKAN
REFLEKSI
MEMPERTIMBANGKAN LAGI, DLL
PERENCANAAN MENGALAMI
C. Perencanaan dan Perancangan Tujuan / Sasaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan tujuan/sasaran
Apa yang harus diketahui sebelum dan setelah pelatihan
Bagaimana merealisasikan hasil pelatihan, setelah terjadi perubahan
Standar yang diperlukan untuk mencapai tingkat kompetensi baru
Kondisi yang menjadi penghalang untuk mewujudkan sasaran
Elemen Sasaran
Beberapa Manfaat Sasaran
Membantu untuk menentukan jenis dan tingkat materi yang
tepat
Menghindari adanya materi program yang tidak relevan,
dan meningkatkan efisiensi waktu
Memberikan pedoman untuk perencanaan dan desain
program
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan di dalam penentuan
Metode on-the-job training
Merujuk pada sasaran-sasaran pelatihan yang telah disepakati Mempertimbangkan target peserta pelatihan
Mengidentifikasi cara-cara untuk mencapai setiap sasaran pelatihan
Menentukan pencapaian terbaik pembelajaran, apakah melalui program on/off-the-job training
Hubungan peserta di dalam penentuan Metode on-the-job
training
Kelompok besar Kelompok kecil
Individu yang berpengalaman
Manfaat Metode Pelatihan yang efektif
Meningkatkan ketrampilan kerja dalam waktu singkat Mengurangi pemborosan materi
Contoh Metode on-the-job training
GAFO (Go Away and Find Out) Coaching
Mentoring
Pengembangan Tim (Teamwork) Manajemen Proyek
Pembelajaran terbuka (materi audio/video, dan lain-lain) Pelatihan berbasis komputer
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan di dalam penentuan
Metode off-the-job training
Merujuk pada sasaran-sasaran pelatihan yang telah disepakati Mempertimbangkan besarnya populasi yang akan belajar
Mengidentifikasi cara-cara untuk mencapai setiap sasaran pelatihan
Menentukan pencapaian terbaik pembelajaran, apakah melalui program on/off-the-job training atau kombinasi diantara keduanya.
Keuntungan Metode off-the-job training
Orang yang mempunyai kebutuhan sama dapat dijadikan satu, sehingga lebih ekonomis
Dapat mempergunakan berbagai variasi metode
Informasi lebih mudah untuk disebarluaskan kepada karyawan lain Dimungkinkan untuk diklarifikasi dengan peserta lain untuk hal-hal
Kerugian Metode off-the-job training
Dapat mengganggu efektifitas pelatihan karena adanya perbedaan kemampuan diantara para peserta
Dapat mempengaruhi motivasi perserta karena adanya keragaman latar belakang peserta dilihat dari berbagai segi, seperti pengalaman, dan lain-lain.
Contoh Metode off-the-job training
Presentasi/ceramah/masukan dari pelatih Diskusi
Demonstrasi
Simulasi dan studi kasus Sesi tanya jawab
Bermain peran
Penugasan kelompok
Pentingnya
Melakukan Evaluasi Dapat membenarkan investasi dalam pelatihan
Memastikan bahwa pelatihan bertujuan untuk membuat perubahan
dalam pelaksanaan pekerjaan para individu dan organisasi
Mengevaluasi investasi pelatihan terkait dengan biaya dan nilai
manfaat
Memungkinkan penilaian pelatihan dan perancangan program pelatihan
Memastikan bahwa sasaran program pelatihan akan dapat dicapai Menunjukkan apakah peserta dapat mencapai sasaran pribadinya
Membantu mencari masukan untuk perbaikan program pelatihan
Alasan Tidak Melakukan Evaluasi
Hanya dapat mengetahui sebuah pelatihan telah berhasil atau
gagal
Evaluasi hanya berlaku untuk pelatihan praktis
Evaluasi merupakan tanggung jawab orang lain
Klien tidak menanyakan evaluasi, atau tidak ingin membayar kegiatan tambahan
Dan lain-lain
Pihak-pihak Yang Melakukan Evaluasi
Manajer Senior Manajer Pelatihan Manajer Lini
Proses Perencanaan Program Evaluasi
1. Identifikasi kebutuhan pelatihan dan analisisnya 2. Merancang proses evaluasi
3. Melakukan uji coba pra-pelatihan atau penilaian terhadap pengetahuan, ketrampilan, perilaku yang dimiliki.
4. Manajer lini memberi penjelasan singkat kepada pembelajar sebelum pelatihan
5. Validasi sementara dari kemajuan pembelajaran
6. Tes akhir program atau penilaian lain terkait tingkat pencapaian dari peserta
7. Validasi akhir program dan me-review tanggapan
8. Merencanakan kegiatan peserta setelah program berakhir
9. Manajer Lini memberikan penjelasan singkat setelah pasca program dan merancang implementasi rencana aksi dan pembelajaran lainnya
10. Lanjutan evaluasi pelaksanaan pembelajaran untuk jangka menengah
11. Lanjutan evaluasi pelaksanaan pembelajaran untuk jangka lebih panjang dan penilaian akhir terhadap efektivitas biaya dan nilai dari pelatihan
Model Evaluasi Menurut Donald Kirkpatrick
( Four-Level Model )
Level 1 : Reactions (Reaksi)
Level 2 : Learning (Pembelajaran)
Mengukur sikap dan reaksi peserta terhadap pelatihan yang merupakan pandangan subyektif. Hal ini mengingat pandangan para peserta tersebut bisa serius atau tidak serius
Mengukur pembelajaran yang dicapai dan mempertimbangkan penggunaan kuesioner, keterlibatan para manajer lini sebelum dan sesudah pelatihan, dan menguji ketahanan pembelajaran dalam jangka waktu lama.
Pada umumnya hanya berkonsentrasi pada pembelajaran tentang
“ketrampilan” dan tidak berorientasi pada “perubahan perilaku”
Model Evaluasi Menurut Donald Kirkpatrick
( Four-Level Model )
Level 3 : Transfer (Tingkah laku)
Level 4 : Results (Hasil)
Mempertimbangkan dampak pelatihan terhadap perilaku peserta terkait dengan adanya hal-hal baru dalam ketrampilan, pengetahuan, dan sikap kerja.
Merupakan evaluasi tingkat hasil yang berkonsentrasi pada korelasi antara pelatihan dan hasil nyata para karyawan pelaksana.
Evaluasi ini pada dasarnya juga berkaitan dengan penilaian pasca pelatihan tentang hubungan antara apa yang telah dipelajari, impelementasinya, dan pengaruhnya pada pekerjaan yang sesungguhnya. Misalnya : peningkatan produksi, penurunan