HUBUNGAN PEMAHAMAN HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA
NEGARA DENGAN PARTISIPASI SISWA DALAM KEGIATAN
PEMBANGUNAN DI SMA NEGERI 96 JAKARTA
Alan Juni Ranatha Etin Solihatin, Agus Martono
Program Studi PPKN FIS Universitas Negeri Jakarta
ABSTRACT
This study aims to obtain empirical data on the relationship of understanding the right and obligation as citizen with student participation in development activity. This research was conducted in March to May 2015. Research was used quantitative approach correlation method and sample of 65 students drawn using simple random sampling selecting technique samples.
In testing the normality of the variable X over Y = 0,071 < 0,110, test for normality Y over X = 0,036 < 0,110, both concluded the data were normally distributed and H0 is accepted. Testing requirements analysis is performed to obtain
the regression equation, then obtained Ŷ = 94,72 + 1,708X. Value and the value of Fcount 22,07 and 4,00 Ftable. Since the value of F is greater than the value Ftable 22,07 >
4,00, it was concluded the direction of the significant regression.
Hypotesis testing using the product moment correlation formula, obtained
rcount 0,509 and rtable 0,244. It can be concluded H0 is rejected and H1 is accepted. It
means understanding the right and obligation as citizen contributing 25,94% to the student participation in development activity. Correlation significance test using the t test and obatined tcount 4,70. In a significance level of 0,05 and 63 degrees of freedom,
the value ttable 1,67. Thus, the value of tcount > ttable. This suggest the existence of a
positive relationship between the variables of understanding the right and obligation as citizen with student participation in development activity.
PENDAHULUAN
Pembangunan nasional
merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan
yang meliputi seluruh masyarakat, bangsa dan negara untuk
melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Hakikat pembangunan nasional
adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai
dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilaksanakan merata di seluruh tanah air dan tidak hanya untuk satu golongan atau sebagian dari masyarakat, tetapi untuk seluruh
masyarakat.
Berbagai macam program
pembangunan telah dilakukan dari zaman Orde Lama, Orde Baru hingga masa Reformasi untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia dan mengembangkan
kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju.
Pembangunan nasional dilaksanakan diberbagai aspek kehidupan bangsa
yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan aspek pertahanan keamanan.
Dalam rangka mensukseskan program-program pembangunan
tersebut, selain pemerintah maka diperlukan juga keterlibatan masyarakat di dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini pembangunan nasional harus dimulai dari, oleh, dan untuk rakyat. Masyarakat adalah pelaku
utama dalam pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk
mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang.
Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah harus saling menunjang, saling mengisi, saling melengkapi dalam memajukan masyarakat dan nasional pada umumnya.
Partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pembangunan dapat dilakukan dengan berbagai cara,
2 lingkungan, mengikuti program wajib
belajar, tertib lalu lintas, mengadakan Siskamling, dan lain sebagainya.
Supaya mau ikut terlibat dalam kegiatan pembangunan, diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat
agar menjadi warga negara yang baik sehingga dapat menyumbangkan
sesuatu kepada negara. Kesadaran sebagai warga negara yang
dimaksudkan adalah adanya suatu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara dan akhirnya
mampu berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam kehidupannya sebagai
warga negara. Hal itu selaras dengan prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban, dimana untuk dapat merasakan hasil dari pembangunan, maka diperlukan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan
pembangunan.
Kesadaran akan hak dan
tanggung jawab sebagai warga negara juga sudah diajarkan dalam pelajaran
pendidikan kewarganegaraan di sekolah. Hal ini tentunya sebagai langkah awal menumbuhkan kesadaran siswa terhadap kewajibannya sebagai warga negara untuk mau ikut berpartisipasi dalam
kegiatan pembangunan ketika siswa terjun ke masyarakat nantinya.
Siswa atau pelajar mempunyai peranan dalam mensukseskan kegiatan pembangunan. Siswa merupakan generasi masa depan yang harus
ditempa mentalitasnya dengan pendidikan. Siswa dididik untuk
menjadi rajin sehingga kebudayaan buruk masyarakat seperti sifat malas,
boros dan lain sebagainya yang merupakan salah satu bentuk persoalan dalam melaksanakan
pembangunan dapat dihilangkan. Kegiatan-kegiatan pembangunan yang
dapat dilakukan oleh siswa atau pelajar lebih terlihat seperti kewajiban-kewajiban yang memang harus dilakukan oleh seorang anak sekolah.
Partisipasi yang dapat
dilakukan oleh siswa atau pelajar lebih difokuskan dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah. Belajar dengan sungguh-sungguh untuk
3 di lingkungan sekolah, mengikuti tata
tertib dan menjaga keamanan di sekolah, mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler yang dapat meningkatkan kualitas siswa sebagai calon generasi masa depan, dan
kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh siswa atau pelajar seperti tertib
lalu lintas.
Dalam kenyataannya, siswa
atau pelajar terlihat kurang begitu bersemangat dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Contohnya
terlihat di SMAN 96 Jakarta tempat dilakukannya penelitian. Masih
terlihat beberapa siswa yang datang terlambat pada saat bel masuk sekolah berbunyi sehingga mendapat hukuman dari guru. Saat tidak ada guru di dalam kelas pun, siswa terkadang berisik dan kurang punya kesadaran untuk mau
belajar sendiri. Dan masih banyak ditemukan siswa yang membawa
motor ke sekolah padahal tidak mempunyai SIM (Surat Izin
Mengemudi). Padahal sekolah lain sudah ada yang melarang siswanya untuk tidak membawa motor bagi yang belum punya SIM.
Berdasarkan fenomena tersebut, menjadi latar belakang serta
alasan untuk melakukan penelitian di SMAN 96 Jakarta. Oleh sebab itu tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimanakah hubungan antara pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara
dengan partisipasi siswa dalam kegiatan pembangunan.
Perumusan Masalah
“Apakah terdapat hubungan antara pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara
dengan partisipasi siswa dalam kegiatan pembangunan? ”.
KAJIAN PUSTAKA/KAJIAN
TEORI
Konsep Partisipasi Siswa dalam
Kegiatan Pembangunan
1.1 Partisipasi
Partisipasi berasal dari bahasa Latin, yaitu pars, yang artinya bagian
4 peranan dalam aktivitas atau
kegiatan.1
Menurut Owen partisipasi adalah keterlibatan mental maupun emosional seseorang dalam situasi kelompok yang menggugahnya
memberikan kontribusi dalam pencapaian sasaran kelompok.2
Selanjutnya Santoso Sastropoetro berpendapat partisipasi adalah
keterlibatan spontan dengan kesadaran disertai dengan tanggung jawab terhadap kepentingan kelompok untuk
mencapai tujuan bersama.3
Jenis-jenis partisipasi yang
dapat disumbangkan dalam upaya memperlancar suatu kegiatan adalah: 1. Partisipasi ide / buah pikiran.
2. Partisipasi tenaga.
3. Partisipasi materi.4
1.2 Kegiatan Pembangunan
1 Komarudin Sahid, Memahami Sosiologi Politik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hal. 176.
2 Yayat Hayati Djatmiko, Perilaku Organisasi, (Bandung: Alfabet, 2004), hal. 81.
3 Santoso Sastropoetro, Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional, (Bandung: Alumni, 1987), hal. 52. 4 Ibid., hal. 53.
Pembangunan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan atau mengadakan perubahan-perubahan ke arah keadaan yang lebih baik.5
Tujuan pembangunan ialah
membangun manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya
dalam upaya merealisasi cita-cita kehidupan bersama berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Maka salah satu faktor yang menentukan adalah manusia itu sendiri sebagai pelaku
pembangunan. Kualitas dari manusia yang berada disuatu daerah akan
menentukan nasib daerah tersebut kedepannya.
Pembangunan manusia termasuk kedalam pembangunan yang bersifat batiniah/ non fisik, antara lain seperti peningkatan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan penguasaan ilmu
pengetahuan, peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, peningkatan kesadaran hidup sehat, pembinaan budi pekerti,
5 peningkatan kesadaran pemeliharaan
lingkungan, dan lain sebagainya.6
Konsep Pe mahaman Tentang Hak
Dan Kewajiban Sebagai Warga
Negara
2.1 Pemahaman
Menurut Bloom pemahaman
merupakan salah satu jenis perilaku yang termasuk dalam ranah kognitif.
Pemahaman itu mencakup
kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. 7
Pemahaman menurut Ngalim Purwanto adalah tingkat kemampuan
yang mengharapkan siswa mampu memahami tentang arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. 8
Suharsimi Arikunto berkata dalam bukunya bahwa dengan pemahaman, maka seseorang dapat
membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara
fakta- fakta atau konsepsi. Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa memahami
6 Ibid., hal. 83.
7 Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 26-27.
8 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 44.
sesuatu maka seseorang dapat mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menulis kembali,
memperkirakan.
2.2 Hak dan Ke wajiban sebagai
Warga Negara
Dalam UUD 1945, pasal tentang hak dan kewajiban warga negara telah diamanatkan pada pasal
27, 28, 29, 30, 31, 32, 33 dan 34. Pasal 27 ayat 1 tentang kesamaan
kedudukan dalam hukum dan pemerintahan serta Pasal 27 ayat 2 tentang hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, Pasal 28 tentang kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, Pasal 29 tentang kemerdekaan memeluk agama, pasal
30 tentang hak dan kewajiban pembelaan negara, Pasal 31 tentang
6
2.2 Kesadaran Diri
Supaya siswa mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan maka diperlukan kesadaran yang dapat diperoleh melalui pemahaman terhadap hak dan
kewajibannya sebagai warga negara. Goleman menjelaskan
kesadaran diri yaitu perhatian terus menerus terhadap keadaan batin
seseorang. Dalam keadaan refleksi diri ini, pikiran mengamati dan menggali pengalaman, termasuk emosi.9
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan atau memperoleh informasi dan data empiris mengenai hubungan antara pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara dengan partisipasi siswa dalam
kegiatan pembangunan di SMA N 96 Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah
metode korelasi. Penelitian korelasi ialah penelitian yang bertujuan
9
http://eprints.walisongo.ac.id/3968/3/1 04411031_bab2.pdf, diakses tanggal 17 Juni 2015, jam 18.34 WIB.
mendeskripsikan suatu gejala antar variabel. Menurut Suharsimi Arikunto penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau berapa variabel, dan apabila ada, seberapa eratnya
hubungan tersebut, serta berarti atau tidaknya hubungan itu.10 Jadi,
penelitian ini akan membuktikan ada tidaknya hubungan antara variabel
bebas yaitu pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara (variabel X) dengan variabel terikat
yaitu partisipasi siswa dalam kegiatan pembangunan (variabel Y).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik yang duduk di kelas X yang ada di SMA N 96 Jakarta yang berjumlah 251 orang. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan simple random
sampling. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini di ambil 25% dari 251
peserta didik, maka sampelnya adalah 65 peserta didik.
Instrumen penelitian pada variabel X yaitu pemahaman hak dan kewajiban sebagai warga negara.
7 Sedangkan pada variabel Y yaitu
partisipasi siswa dalam kegiatan pembangunan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pemahaman hak dan kewajiban sebagai warga negara digunakan tes
pilihan ganda, sedangkan teknik pengumpulan data tentang partisipasi
siswa dalam kegiatan pembangunan menggunakan kuesioner pernyataan
tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden dapat memilih dengan pilihan jawaban
langsung dalam bentuk check list,
dimana responden hanya
membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil hitungan untuk variabel Pemahaman Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara
Lhitung yang diperoleh terbesar 0,071
sedangkan Ltabel untuk n=65 dan taraf
signifikansi (α) 0,05 sebesar 0,110. Sehingga Lhitung < Ltabel dan H0 yang
menyatakan data berdistribusi normal diterima. Nilai Lhitung untuk variabel
Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Pembangunan diperoleh sebesar 0,036 sedangkan Ltabel untuk n=65 dan taraf
signifikansi (α) 0,05 sebesar 0,110. Sehingga Lhitung < Ltabel dan H0 yang
menyatakan data berdistribusi normal
diterima.
2. Uji Keberartian Regresi
Uji keberartian regresi ini dilakukan untuk memperkirakan
kaitan yang terjadi antara variabel X dan variabel Y.
Hasil perhitungan dari persamaan regresi Ŷ = a + bX menunjukan persamaan Ŷ = 94,72 + 1,708X.
Hasil Perhitungan Uji
keberartian regresi menunjukkan nilai
Fhitung sebesar 22,07 dengan dan nilai
Ftabel sebesar 4,00. Berdasarkan hasil
tersebut maka hipotesis H0 ditolak,
sebab Fhitung > Ftabel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa arah regresi
signifikan.
3. Uji t (Signifikansi)
Untuk melihat keberartian
8 Uji-t diperoleh thitung sebesar
4,70 harga ttabel pada distribusi ‘t’
dengan taraf nyata α = 0,05 untuk dk 63 (n – 2) diperoleh indeks ttabel
sebesar 1,67 oleh karena thitung lebih
besar dari ttabel yaitu 4,70 > 1,67,
berarti koefisien korelasi antara Pemahaman Hak dan Kewajiban
Sebagai Warga Negara (X) dengan Partisipasi Siswa dalam Kegiatan
Pembangunan (Y) signifikan pada taraf nyata α = 0,05.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis temuan
data dan informasi penelitian yang telah dilaksanakan ini berhasil memberikan kesimpulan secara empiris adanya hubungan yang positif antara pemahaman hak dan kewajiban sebagai warga negara dengan
partisipasi siswa dalam kegiatan pembangunan.
Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka beberapa implikasi yang diperoleh dari hasil penelitian, antara lain :
1. Hasil penelitian ini berimplikasi bahwa, hak dan
kewajiban sebagai warga negara mempunyai peranan terhadap partisipasi siswa dalam kegiatan pembangunan di SMA N 96 Jakarta barat pada khususnya. Upaya
meningkatkan pemahaman hak dan kewajiban sebagai warga
negara dalam rangka meningkatkan partisipasi siswa
dalam kegiatan pembangunan dalam wujud berperan aktif
mengikuti kegiatan
pembangunan yang dapat dilakukan oleh siswa, seperti
mengikuti kegiatan
pembelajaran, menjaga kebersihan lingkungan, mengikuti kegiatan penunjang lainnya seperti ekstrakulikuler, tertib berlalu lintas, menjaga
keamanan dan mematuhi peraturan sekolah dan
sebagainya.
2. Pemahaman hak dan kewajiban sesuai dengan konsep yang
terdapat di dalamnya serta penerapan yang sesuai akan
9 partisipasi siswa dalam
kegiatan pembangunan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, dapat disarankan:
1. Hendaknya bagi pemerintah
dalam upaya meningkatkan partisipasi warga tidak hanya
diberikan di sekolah saja tetapi harus disertakan dalam
lingkungan masyarakat dengan mensosialisasikan pentingnya partisipasi dalam kegiatan pembangunan.
2. Hendaknya dalam
mengajarkan hak dan kewajiban sebagai warga negara, guru dapat menjelaskan serta memotivasi
siswa untuk melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara yang baik sehingga partisipasi untuk
mengikuti kegiatan
pembangunan yang terdapat dalam hak dan kewajiban warga negara bisa terlaksana dengan baik.
3. Diharapkan siswa memiliki kesadaran untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan-kegiatan positif yang mengarah kepada pembangunan, bukan hanya di sekolah, tapi di lingkungan
masyarakat juga.
4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor- faktor
rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembangunan.
REFERENSI
Arikunto, Suharsimi, Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Burhan, Nurgiantoro, Statistik terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu
Sosial, Jakarta: Gajah Mada
University, 2003.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan
Pembelajaran, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
Djatmiko, Yayat, Perilaku Organisasi, Bandung: Alfabet, 2004. Lemhannas, Pembangunan Nasional,
Jakarta: Balai Pustaka, 1997. Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip
10 Pengajaran, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001.
Sahid, Komarudin, Memahami
Sosiologi Politik, Bogor:
Ghalia Indonesia, 2011.
Sastropoetro, Santoso, Partisipasi,
Komunikasi, Persuasi dan
Disiplin dalam Pembangunan
Nasional, Bandung: Alumni,
1987.
, Propaganda
Salah Satu Bentuk Komunikasi
Massa, Bandung: Alumni,
1991.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009. Syarbaini, Syahrial, Pendidikan
Kewarganegaraan untuk
Perguruan Tinggi, Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014.
Zurnelly, Filsafat Pancasila, Jakarta: Laboratorium Sosial Politik
Press, 2010.
http://eprints.walisongo.ac.id http://edwi.upnyk.ac.id
BIOGRAFI PENULIS
ALAN JUNI
RANATHA, lahir di Jakarta pada tanggal 26 Juni
1993. Peneliti merupakan putra
dari Bapak Pardomuan Sianturi dan Ibu Asrina Lumban Raja Nainggolan.
Peneliti merupakan anak ke-1 dari 3 bersaudara.
Riwayat pendidikan peneliti yaitu
dimulai di SD Buddhi Bhakti Bogor selama empat tahun pada 1999-2003,
kemudian pindah ke SD Negeri Kedaung Kali Angke 14 Pagi Jakarta selama dua tahun pada 2003-2005, dan dilanjutkan di SMP Negeri 100 Jakarta selama tiga tahun pada 2005-2008. Setelah itu melanjutkan ke SMA
Negeri 33 Jakarta tahun 2008-2011. Pada tahun 2011 diterima di Program
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Sosial