LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH
MANAJEMEN PELABUHAN PERIKANAN
OLEH :
LA ODE PARISA : 21206004
BUDIYONO : 21206014
SAHRUL ASMI : 21306010
AHMAD JAYADI : 21306005
ANDI MUSTAKARRAH HAMSI : 21406011
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena atas nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Manajemen Pelabuhan Perikanan ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penghargaan dan terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen pengasuh mata kuliah yang telah banyak membantu dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang tidak luput dari khilaf dan salah maka lewat kesempatan ini, jika ada penulisan yang kurang tepat atau tidak sesuai dalam penulisannya, sebagai manusia biasa kami mohon maaf dan kami juga membuka diri jika ada kritik serta saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga Laporan Manajemen Pelabuhan Perikanan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Kendari, Juni 2015
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Laporan Manajemen Pelabuhan Perikanan
Laporan Lengkap : Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Mata Kuliah Manajemen Pelabuhan Perikanan
Kelompok : I
Program Studi : PSP
Laporan lengkap ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Mengetahui
Koordinator Dosen Praktikum
DAFTAR ISI
1.3. Tujuan dan Manfaat... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pelabuhan Perikanan ... 3
2.2. Fungsi Pelabuhan Perikanan... 4
2.3. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan... 5
2.4. Pelabuhan Perikanan Samudera... 6
BAB III. METODE PRAKTEK 3.1. Waktu dan Tempat... 8
3.2. Alat dan Bahan... 8
3.3. Metode Praktikum... 8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi... 9
4.2. Hasil Pengamatan... 10
4.2.1. Klasfikasi PPS Kendari... 10
4.2.2. Fasilitas Pokok PPS Kendari... 10
4.2.3. Fasilitas Fungsional PPS Kendari... 11
4.2.4. Fasilitas Penunjang PPS Kendari... 11
4.3. Pembahasan... 12
4.3.1. Klasifikasi PPS Kendari... 12
4.3.2. Fasilitas Pokok PPS Kendari... 12
4.3.3. Fasilitas Fungsional PPS Kendari... 13
4.3.4. Fasilitas Penunjang PPS Kendari... 14
4.3.5. Peranan PPS Kendari... 14
BAB V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan... 16
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan... 5
Tabel 2. Alat dan Bahan Praktek... 8
Tabel 3. Fasilitas pokok pada PPS Kendari... 10
Tabel 4. Fasilitas fungsional pada PPS Kendari... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelabuhan perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan dan merupakan dasar-dasar dari semua kegiatan perikanan serta merupakan tempat berlabuh bagi kapal-kapal yang pergi dan datang dari operasi penangkapan tempat memperbaiki kapal-kapal dan melindungi dari badai dan topan.
Dalam Kepmen Kelautan dan Perikanan No: KEP.10/MEN/2004 disebutkan bahwa pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan perikanan.
Pelabuhan perikanan memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi masyarakat nelayan dan pemerintahan.
Dengan latar belakang di atas maka mata kuliah manajemen pelabuhan perikanan melaksanakan kegiatan praktikum di Pelabuhan Perikanan Samudera kota Kendari.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum Manamejen Pelabuhan Perikanan ini adalah sebagai berikut :
1. Apa klasifikasi pelabuhan perikanan yang dikunjungi?
2. Apa saja fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas fungsional yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari?
3. Bagaimana peranan pelabuhan perikanan yang dikunjungi baik terhadap system agribisnis perikanan, perekonomian pedesaan, usaha perikanan dan terwujudnya sentra produksi perikanan?
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pelaksanaan praktikum Manajemen Pelabuhan Perikanan ini adalah diharap praktikan mengetahui klasifikasi pelabuhan perikanan yang dikunjungi, mengetahui fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang serta mengetahui peranan pelabuhan perikanan yang dikunjungi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung dari gelombang yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut yang meliputi dermaga tempat kapal dapat bertambat untuk melakukan bongkar muat barang dan sebagai tempat penyimpanan untuk menunggu keberangkatan berikutnya (Bambang Triatmodjo, 2002).
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan (1994) pelabuhan perikanan merupakan prasarana yang mendukung peningkatan pendapatan petani nelayan sekaligus mendorong investasi dalam bidang perikanan. Fungsi pelabuhan perikanan dalam arti luas adalah sebagai pusat pengembangan ekonomi perikanan dalam bidang produksi, pengolahan dan pemasaran.
Pelabuhan Perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara daratan dan lautan yang dipergunakan sebagai pangkalan untuk kegiatan penangkapan ikan dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan sampai dengan ikan didistribusikan (Dephub, 1983).
bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.
Pelabuhan Perikanan digolongkan sebagai pelabuhan khusus. Pelabuhan khusus yaitu pelabuhan yang penggunaannya khusus untuk melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan penangkapan di perairan pedalaman dan perairan kepulauan
2.2. Fungsi Pelabuhan Perikanan
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2004 tentang Perikanan Pasal 41, fungsi dan peran Pelabuhan Perikanan adalah sebagai pusat penanganan dan pemasaran ikan hasil tangkapan. Setelah ikan hasil tangkapan tersebut ditangani dengan baik, maka ikan hasil tangkapan tersebutdapat dipasarkan atau didistribusikan. Salah satu upaya pengoperasionalan Pelabuhan Perikanan adalah mengembangkan Pelabuhan Perikanan sebagai pusat penanganan dan pemasaran ikan (Central maket), di tempat inilah terjadi pertemuan dan transaksi antara produsen/nelayan dengan konsumen/pedagang. Oleh karena itu, dalam suatu kompleks Pelabuhan Perikanan, fasilitas utama selain bangunan laut juga dilengkapi dengan bangunan Tempat Pelelangan Ikan(TPI).
Menurut Lubis (2000), fungsi pelabuhan perikanan dapat dikelompokkan berdasarkan pendekatan kepentingan, sebagai berikut:
Fungsi maritim (tempat kontak nelayan dengan pemilik kapal).
1. Fungsi jasa (jasa pendaratan ikan, jasa kapal penangkap ikan, jasa penanganan mutu ikan).
Pelabuhan Perikanan berperan sebagai terminal yang menghubungkan kegiatan usaha di luat dan di darat ke dalam suatu sistem usaha dan berdaya guna tinggi (Murdiyanto, 2004). Pelabuhan perikanan mempunyai fungsi pemerintahan dan pengusahaan guna mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran.
2.3. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan
Klasifikasi pelabuhan perikanan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan
No. Kriteria PelabuhanPerikanan PPS PPN PPP PPI 1. Daerah
5. Volume ikan yang 6. Ekspor ikan Ya Ya Tidak Tidak 7. Luas lahan
perairan dan darat >30 Ha 15-30 Ha 5-15 Ha 2-5 Ha 8. Fasilitas 2.5.1. Definisi Pelabuhan Perikanan Samudera
Menurut keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2004 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan Samudera, untuk selanjutnya disebut PPS, adalah Pelabuhan Perikanan Klas A, yang skala layanannya sekurang-kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan di wilayah laut territorial, Zona Ekonomi Eksklusif dan wilayah perairan Internasional.
Adapun kriteria Pelabuhan Perikanan Samudera adalah sebagai berikut : 1. Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di laut
territorial, Zona Ekonomi Eksklusif dan Laut lepas
2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurang-kurangnya 60 GT.
4. Mampu menampung sekurang-kurangnya 100 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 6.000 GT kapal perikanan sekaligus.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan tempat
Praktikum mata kuliah Manajemen Pelabuhan Perikanan ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari pada hari Rabu tanggal 03 Juny 2015, pada pukul 10:00 sampai selesai.
3.2. Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum
No Alat dan bahan Kegunaan
1. Alat tulis Untuk mencatat data – data praktikum 2. Kuisioner Sebagai alat wawancara
3. Kamera Sebagai dokumentasi praktek 3.3. Metode Praktikum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi
Pelabuhan Perikanan Samudera dibangun pada tahun 1984, sedangkan operasional PPS Kendari dimulai pada tahun 1990 setelah diresmikan oleh presiden RI Bapak H.M Soeharto pada tanggal 10 September 1990. Sebelumnya pembangunan PPS Kendari diawali dengan pembebasan tanah rakyat oleh tim Asia Development Bank bekerja sama dengan direktorat Jenderal Perikanan. Sebelum ditetapkan sebagai Pelabuhan Perikanan Samudera, status kelembagaan adalah Project Manajemen Unit (PMU). Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari terletak di Kelurahan Pudai, Kecamatan Abeli, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan posisi koordinat 03058’48”LS dan 122043’17”BT.
4.2. Hasil Pengamatan
4.2.1. Klasifikasi PPS Kendari
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari yang dikunjungi merupakan Pelabuhan Perikanan type A sesuai dengan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2004 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan Samudera, untuk selanjutnya disebut PPS, adalah Pelabuhan Perikanan Klas A, yang skala layanannya sekurang-kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan di wilayah laut territorial, Zona Ekonomi Eksklusif dan wilayah perairan Internasional.
4.2.2. Fasilitas Pokok PPS Kendari
Fasilitas pokok yang dimiliki PPS Kendari dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 3. Fasilitas pokok pada PPS Kendari
No Jenis Fasilitas Status Volume /luas/jumlah 1 Dermaga Ada 2x(130 x10 m) 2 Kolam Pelabuhan Ada 41,92 ha 3 Breakwater Tidak ada
-4 Fender Ada 60
5 Bolard Ada 36
6
Alat Bantu Navigasi
Suar Penuntun
Mercusuar
Lampu Navigasi
Tidak ada
Ada dan berfungsi Ada dan berfungsi
4.2.3. Fasilitas Fungsional PPS Kendari
Fasilitas fungsional PPS Kendari dapat pada tabel berikut ini. Tabel 4. Fasilitas fungsional PPS Kendari
No Jenis fasilitas Status Volume/jumlah/ luas
4.2.4. Fasilitas Penunjang PPS Kendari
Adapun fasilitas penunjang PPS Kendari dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 5. Fasilitas penunjang PPS Kendari
Kantor operator
4.3. Pembahasan
4.3.1. Klasifikasi PPS Kendari
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari yang terletak di terletak di Kelurahan Pudai, Kecamatan Abeli, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan Pelabuhan Perikanan type A sesuai dengan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2004 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan Samudera, untuk selanjutnya disebut PPS, adalah Pelabuhan Perikanan Klas A, yang skala layanannya sekurang-kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan di wilayah laut territorial, Zona Ekonomi Eksklusif dan wilayah perairan Internasional.
4.3.2. Fasilitas Pokok
Fasilitas pokok adalah fasilitas dasar yang diperlukan dalam kegiatan di suatu pelabuhan. Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari memiliki fasilitas pokok yaitu dermaga yang dibangun pada tahun 1990 – 2006 memiliki luas 2 x (130m x 10m), memiliki kolam pelabuhan dengan total luas 41,92 ha, fender 60 buah meskipun ada beberapa yang telah rusak dan tidak layak pakai, bolard sejunlah 36 buah, serta alat bantu navigasi seperti mercusuar sebanyak 1 unit dan lampu navigasi sebanyak 2 unit.
sebuah Pelabuhan Perikanan Type A maka ada beberapa fasilitas yang belum dimiliki oleh PPS Kendari seperti Breakwater. PPS Kendari tidak memiliki Breakwater di karenakan perairan PPS Kendari berada di dalam teluk Kota Kendari dimana daerah teluk merupakan daerah semi tertutup, sehingga Breakwater atau pemecah gelombang tidak diperlukan untuk PPS Kendari. Selain itu fasilitas lainya yang belum dimiliki oleh PPS Kendari adalah alat bantu navigasi dalam hal ini suar penuntun.
4.3.3. Fasilitas Fungsional
Fasilitas fungsional yang dikatakan juga suprastruktur adalah fasilitas yang berfungsi untuk meninggikan nilai guna dari fasilitas pokok sehingga dapat menunjang aktivitas pelabuhan perikanan.
PPS Kendari memiliki fasilitas penunjang yaitu :
1. Penanganan hasil tangkapan; fasilitas yang disediakan oleh PPS Kendari untuk penenganan hasil tangkapan yaitu tempat pelelangan ikan sebanyak 1 unit namun tidak berfungsi sebagai mana mestinya, Pabrik Es sebanyak 1 unit dan merupakan industri milik swasta yang bekerja sama dengan pihak PPS Kendari, cold storage sebanyak 1 unit dan masih difungsikan, Gudang es sebanyak 1 unit, gedung Pemasaran yang digunakan untuk memasarkan hasil tangkapan nelayan sebanyak 1 unit dan cool room sebanyak 1 unit pula. 2. Fasilitas Komunikasi; fasilitas komunikasi terdiri dari 1 line telepon, 12 line
3. Fasilitas perbekalan; fasilitas ini diperuntukkan bagi nelayan yang hendak melaut ataupun kapal perikanan lain yang hendak berlayar. Fasilitas ini terdiri dari fasilitas air bersih sebanyak 700 kl dan fasilitas pengisian bahan bakar dengan jumlah 2 x 500 kl.
4. Fasilitas pemeliharaan; fasilitas ini seperti bengkel yang disediakan untuk perbaikan mesin dengan luas 375 m2 dan galangan kapal sejumlah 1 unit. Adapun fasilitas perbaikan alat tangkap dan penjemuran alat tangkap tidak terdapat atau tidak disediakan oleh pihak PPS Kendari.
4.3.4. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung akan meningkatkan peranan pelabuhan sehingga para pengguna mendapatkan kenyamanan melakukan aktivitas di pelabuhan tersebut.
Fasilitas penunjang Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari terdiri dari : 1. Kesejahteraan; adapun fasilitas kesejahteraan yang dimiliki oleh PPS Kendari
adalah MCK, Poliklinik, Tempat tinggal/penginapan, dan Warung/kantin yang semuanya berfungsi dan masih digunakan.
2. Administrasi; fasilitas ini terdiri dari Kantor pengelolaan pelabuhan, kantor beacukai, kantor syahbandar, kantor informasi dan kantor operator yang semuanya terdapat dalam PPS Kendari.
4.3.5. Peranan PPS Kendari
1. Keterkaitan antarsubsistem dalam system agribisnis perikanan secara fungsional di PPS Kendari sudah sangat baik, ini dapat dibuktikan dengan adanya kegiatan aktivitas-aktivitas mulai dari pendaratan hasil tangkapan sampai dengan pemasaran hasil tangkapan baik diwilayah regional sampai dengan skala ekspor.
2. Peningkatan aktivitas ekonomi pedesaan khususnya desa pantai yang sangat baik. Ini dapat dilihat dari tersedianya lapangan-lapangan pekerjaan dalam PPS Kendari seperti perekrutan buruh atau karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan/industry perikanan yang terdapat dalam PPS Kendari. Bagi masyarakat nelayan yang bersentuhan langsung dengan peran PPS Kendari dapat merasakan langsung fungsi dari pelabuhan perikanan sebagai tempat atau wadah untuk menciptakan mekanisme pasar yang menguntungkan, baik bagi nelayan maupun bagi pedagang.
3. Tumbuhnya usaha perikanan baik skala kecil maupun skala besar yang cukup baik ini bisa dilihat dari padatnya armada penangkapan perikanan yang bertambat/berlabuh baik skala kecil maupun skala besar di dermaga PPS Kendari serta adanya beberapa industry olahan hasil perikanan yang terdapat di PPS Kendari.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Instansi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari merupakan instansi pemerintah yang menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur bagi bisnis kegiatan perikanan tangkap. Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari merupakan Pelabuhan Perikanan Type A dibawah naungan Dirktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementrian Perikanan Dan Kelautan.
Di dalam pelaksanaan fungsi dan perananya, Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Adapun fasilitas-fasilitas tersebut terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari telah memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi baik pada masyarakat khususnya masyarakat nelayan maupun kepada pemerintahan.
5.2. Saran