• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ponta dan Persembahan: Kajian Sosio – Teologis terhadap Ponta sebagai Persembahan di Desa Long Gelang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ponta dan Persembahan: Kajian Sosio – Teologis terhadap Ponta sebagai Persembahan di Desa Long Gelang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1

BAB II

PEMAHAMAN TENTANG PERSEMBAHAN

Samuel Kaihatu melihat bahwa memberi persembahan itu adalah tanggung jawab iman.

Secara terminologi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Persembahan adalah hadiah;

pemberian (kepada orang yang terhormat). 1 Juga Persembahan adalah pemberian kepada Tuhan

yang bersifat wajib serta jumlahnya tidak diatur secara khusus.2

Itu sebabnya Kaihatu mengajak orang untuk mengerti kesaksian – kesaksian penulis Alkitab

tentang para bapa leluhur. Bahwa para teladan iman itu menjadi berkenan dihadapan Allah dan

diberkati-Nya sebab mereka memberikan apa yang terbaik bagi Tuhan. Sama halnya yang

diuraikan oleh Tylor dalam “gift - Theory” pada bagian ketiga bahwa memberi sesuatu yang

sangat berharga atau tertinggi nilainya.3

Perhatikan Ulangan 26:1 – 15:

Ayat 1: “Apabila engkau telah masuk ke negeri yang diberikan Tuhan , Allahmu, kepadamu

menjadi milik pusakamu, dan engkau telah mendudukinya dan diam di sana,

Ayat 2: maka haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kau kumpulkan dari

tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan haruslah engkau

menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,

untuk membuat nama-Nya diam di sana.

1 Akses, pada hari Rabu, 22 November 2017. https://kbbi.web.id/sembah.

2 Samuel Hutabarat, Memuliakan Tuhan dengan Harta (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2010), 151. 3 Edward Burnett Tylor, “Primitive Culture: Researches in the Development of Mythology, Phylosophy,

(2)

Page 2

Ayat 3: Dan sesampainya kepada imam yang ada pada waktu itu, haruslah engkau berkata

kepadanya: Aku memberitahukan pada hari ini kepada TUHAN, Allahmu, bahwa aku

telah masuk ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang

kita untuk memberikannya kepada kita.

Ayat 4: Maka imam harus menerima bakul itu dari tanganmu dan meletakkannya di depan

mezbah TUHAN, Allahmu.

Ayat 5: Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan TUHAN, Allahmu, demikian: Bapaku

dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja

dan tinggal di sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang

besar, kuat dan banyak jumlahnya.

Ayat 6: Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan

pekerjaan yang berat,

Ayat 7:maka kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu TUHAN mendengar

suara kami dan melihat kesengsaraan dan kesukaran kami dan penindasan terhadap

kami.

Ayat 8: Lalu TUHAN membawa kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang

teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat.

Ayat 9: Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri

yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Ayat 10: Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan

(3)

Page 3

Kemudian engkau harus meletakkannya di hadapan TUHAN, Allahmu; engkau harus

sujud di hadapan TUHAN, Allahmu,

Ayat 11: dan haruslah engkau, orang Lewi dan orang asing yang ada di tengah-tengahmu

bersukaria karena segala yang baik yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu dan

kepada seisi rumahmu.”

Ayat 12: “Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah

selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah

engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda,

supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang.

Ayat 13: Dan haruslah engkau berkata di hadapan TUHAN, Allahmu: Telah kupindahkan

persembahan kudus itu dari rumahku, juga telah kuberikan kepada orang Lewi, dan

kepada orang asing, anak yatim dan kepada janda, tepat seperti perintah yang telah

Kauberikan kepadaku. Tidak kulangkahi atau kulupakan sesuatu dari perintah-Mu itu.

Ayat 14: Pada waktu aku berkabung sesuatu tidak kumakan dari persembahan kudus itu, pada

waktu aku najis sesuatu tidak kujauhkan dari padanya, juga sesuatu tidak

kupersembahkan dari padanya kepada orang mati, tetapi aku mendengarkan

suara TUHAN, Allahku, aku berbuat sesuai dengan segala yang Kau perintahkan

kepadaku.

Ayat 15: Jenguklah dari tempat kediaman-Mu yang kudus, dari dalam sorga, dan berkatilah

umat-Mu Israel, dan tanah yang telah Kauberikan kepada kami, seperti yang telah

Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami -- suatu negeri yang

(4)

Page 4 2.1. Istilah Persembahan Dalam Alkitab

Dalam catatan Alkitab ada dua istilah yang sangat dekat penggunaannya, pertama adalah

korban dan kedua yakni persembahan, jika kata korban yang digunakan maka, itu pasti

menyangkut sesuatu yang disembelih4 dan kalau kata Persembahan dipakai maka logikanya

adalah baik yang disembelih maupun tidak disembelih.5

Bangsa-bangsa sekitar Israel kuno, misalkan, memahami, bahwa supaya hidup ini

nyaman dan aman maka harus berusaha menyenangkan hati dewa-dewa, mereka harus melayani

ilah-ilah yang dipercayainya itu agar dihadiahi dengan kenyamanan, keamanan, juga

kesejahteraan,6 makanya mereka memberikan kurban7 demi kepentingan itu.8 Untuk maksud itu

maka persembahan dipahami mereka sebagai upaya demi memperoleh imbalan9 kesuburan

kekayaan, selain kenyamanan dan keamanan juga. Dan hal itu harus disertai dengan ada yang

“diberikan” kepada kuasa yang “baik” tadi. Dan yang dipersembahkan tadi bukanlah dari mana -

mana, akan tetapi dari hasil mereka. Baik dari pertanian, perburuan maupun peternakan, untuk

menjamin berkat.10 Namun secara prinsip kemudian dapat dikatakan, bahwa, sekalipun gaya

4 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), 461. 5 Lihat Semuel Kaihatu, Edisi Persepuluhan dan PTB,4.

6 Mauss, Marcel, The gift (The form and Reason for exchange in Archaic Society) (London: Presses

Universitaires de France, 1990), 19 – 47.

7 F.D. Kidner, Sacrifice in the old testament (London: The Tyndale Press, 1958), 4 8. 8 J. Blommendaal, Pengantar Pada Perjanjian Lama (Jakarta: BPK Gunung Mulia,1996), 53.

9 Merry Rungkat, Raja yang Jahat? Kajian Antropo Teologis terhadap Pencitraan Diri Raja Manasye

dalam II Raja – raja 21 : 6 (Salatiga: Tesis, 2014), 12 – 13.

10 Roland E Murphy, O.Carm, Refleksi Tentang Pentateukh_101 Tanya Jawab Tentang Taurat. (Jakarta:

(5)

Page 5

hidup dan gaya mata pencarian berkembang, tetap saja logika bahwa rejeki melibatkan “campur

tangan yang diatas” berlaku disepanjang sejarah peradaban.11

2.2. Jenis - Jenis Persembahan.

Pertama sekali kita perlu ingat bahwa ada dua istilah yang sangat dekat penggunaannya

dalam Alkitab. Istilah-istilah itu adalah “Korban” dan “Persembahan”. Sederhananya, perbedaan

kedua istilah itu adalah, pakai istilah korban digunakan, maka itu pasti menyangkut sesuatu yang

disembelih. Ada darah disana. Sementara kalau istilah persembahan digunakan, maka tidak harus

ada yang disembelih. Atau lebih jelas lagi, istilah persembahan digunakan baik untuk yang

disembelih maupun yang tidak disembelih. Jadi istilah persembahan lebih luas jangkauannya dari

istilah korban. Pembahasan kita akan menggunakan disiplin pemahaman Alkitabiah ini. Artinya

kalau digunakan istilah persembahan maka kita akan tahu bahwa itu menyangkut baik hewan

maupun bukan hewan –untuk disembelih- sementara kalau menggunakan istilah korban, maka

pasti itu mengenai hewan –yang disembelih- karena menyangkut darah. Pada uraian saya diatas

sudah dijelaskan kalau agama – agama sekitar Israel juga melakukan, baik memberikan korban

pun persembahan. Dan antara mereka dengan orang Israel perbedaannya terletak dalam motivasi

pemberian korban dan persembahan itu. Menurut Mauss Marcel, dalam masyarakat diluar Israel,

korban dan persembahan dilakukan supaya sang dewa melakukan sesuatu, sesuai dengan

kehendak yang mempersembahkan korban.12 Sementara dalam iman Israel, korban dan

persembahan diberikan karena Tuhan Allah sudah melakukan sesuatu bagi umat-Nya. Ini bukan

sekedar perbedaan istilah, tapi masalah prinsipil yang menyangkut pemahaman spiritual.

11

Disarikan dari Semuel Kaihatu, Edisi Persepuluhan dan PTB, 1.

12

(6)

Page 6

2.3. Mengenal Jenis Korban Sebagai Persembahan Sekaligus Maknanya

Umat Israel berkeyakinan, bahwa dimana hati, jiwa, kekayaan, hidup keluarga

berada dalam pertentangan dengan Allah,13 maka, harus ada usaha keras, bahkan dengan

mempersembahkan korban, agar hubungan dengan Allah itu dipulihkan kembali. 14 Ini

menunjukan bahwa persekutuan antara Allah dengan umat harus selalu dijaga.15 Itu sebabnya,

korban dan persembahan dalam Alkitab itu bisa dibagi atas dua jenis. Jenis yang pertama bisa

dikategorikan sebagai “Korban pendamaian”.16 Ini adalah korban yang diberikan untuk meminta

pendamaian atas dosa – dosa yang dilakukan. Dengan melakukan perbuatan dosa, manusia lalu

menjadi seteru Allah. Dalam posisi itu manusia berhutang nyawa pada Allah. Nyawa itu

dilambangkan dengan darah. Maka yang harus terjadi adalah penebusan yang dilambangkan

dengan darah juga, sebagai cara pendamaian.17 Korban pendamaian ini biasanya dibagi menjadi

dua bentuk. Pertama. Korban penghapus dosa. Kedua. Korban penebus salah. Dalam Imamat 4

– 7 kita membaca sejumlah aturan tentang korban penghapus dosa dan korban penebus salah

ini.18

Korban penghapus dosa, dimaksudkan untuk memperbaiki kembali hubungan

yang rusak dengan Allah karena dosa. Ini dipersembahkan pada Hari perdamaian besar. Hewan

yang dikorbankan tergantung kedudukan orang yang melakukan korban ini. Sedangkan Korban

Penebus Salah, bisa dikategorikan sebagai “Korban Pemujaan”.19 Ini adalah korban yang

13

John Rogerson, Studi Perjanjian Lama Bagi Pemula (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1997), 65 -70.

14 St. Darmawijaya, Jiwa & Semangat Perjanjian Baru (Yogyakarta: Kanisius,1992), 22. 15 Berbeda dengan yang dima

16

Korban Pendamaian yang dimaksudkan disini berbeda dengan korban perdamaian yang dimaksudkan oleh Don Richardson. Sesuai hasil penelitiannya bagi suku bangsa Sawi, bahwa ketika ada konflik dari kedua belah pihak atau antar kedua suku maka harus ada korban anak sebagai korban perdamaian. Don Richardson, Anak Perdamaian (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1993), 8 – 40.

17 Hal yang sama disampaikan oleh Pdt. Prof. Geritt Singgih melalui materi perkuliahan alih tahun di

SAAT Malang pada Tanggal 31 Juli – 12 Agustus 2017.

18 Perhatikan Kitab Imamat 4 7. Tentang korban penghapus dosa dan korban penebus salah. 19

(7)

Page 7

diberikan sebagai bentuk pemujaan kepada Allah. Korban pemujaan pun banyak sekali

bentuknya. Karena banyaknya kita akan sebutkan beberapa saja. Pertama. Persembahan dalam

arti umum. Persembahan ini adalah pemberian berupa uang atau harta benda lainnya bagi

pekerjaan Tuhan. Kita temukan ini misalnya untuk pembuatan kemah suci – baca Kitab Keluaran

35:5 (Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap orang yang

terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN: emas, perak,

tembaga…) – atau juga menolong sesama orang miskin – lihat Kisah Para Rasul 24:17 (Dan

setelah beberapa tahun lamanya aku datang kembali ke Yerusalem untuk membawa pemberian

bagi bangsaku dan untuk mempersembahkan persembahan-persembahan). Kedua. Persembahan

pagi dan petang atau persembahan tetap – baca Keluaran 29 : 38 (“Inilah yang harus kau olah di

atas mezbah itu: dua anak domba berumur setahun, tetap tiap-tiap hari). Persembahan ini

berhubungan dengan pengakuan bahwa Tuhan Allah sendirilah yang menuntun umatnya keluar

dari penderitaan. Dan tetap bersedia berdiam diantara mereka. Persembahan ini dilakukan dalam

berbagai variasi, dengan nama yang berbeda – beda, sesuai dengan tekanan peristiwanya.

Misalnya persembahan cucuran atau persembahan curahan. Ketiga. Persembahan khusus, yakni

sesuatu yang dipisahkan untuk Tuhan. Karena umat menatang, menimang atau mengunjuk

persembahan ini, maka persembahan ini disebut juga persembahan tatangan, persembahan

timangan atau persembahan unjukkan.20 Kita membaca tentang persembahan persembahan ini

dalam Kitab Keluaran 25 : 1 - 2 (Ayat 1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: Ayat 2 “Katakanlah

kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang

yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu); Kitab

Keluaran 29 : 24 – 28 (Ayat 24: Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan

ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kau persembahkan semuanya sebagai

persembahan unjukan di hadapan TUHAN. Ayat 25: Kemudian haruslah kau ambil semuanya dari

tangan mereka dan kau bakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan

20 Disarikan: Samuel J. Schltz, The Old Testament Speaks (San Francisco: Harper and Raw

(8)

Page 8

yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN. Ayat 26: Selanjutnya

haruslah kau ambil dada dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun dan kau

persembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan itulah bagian

untukmu. Ayat 27: Demikianlah harus kau kuduskan dada persembahan unjukan dan paha

persembahan khusus yang dipersembahkan dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan

Harun dan anak-anaknya. Ayat 28: Itulah yang menjadi bagian untuk Harun dan anak-anaknya

menurut ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel, sebab inilah suatu

persembahan khusus, maka haruslah itu menjadi persembahan khusus dari pihak orang Israel,

yang diambil dari korban keselamatan mereka, dan menjadi persembahan khusus mereka

bagi TUHAN); Kitab Bilangan 18 : 8, 19 ( Ayat 8: Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Harun:

“Sesungguhnya Aku ini telah menyerahkan kepadamu pemeliharaan persembahan-persembahan

khusus yang kepada-Ku; semua persembahan kudus orang Israel Kuberikan kepadamu dan

kepada anak-anakmu sebagai bagianmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; Ayat 19:

Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel

kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki - laki dan perempuan

bersama - sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu

perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu”);

Kitab Nehemia 12 : 44 (Pada masa itu beberapa orang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik

perbendaharaan, bilik-bilik untuk persembahan khusus, untuk hasil pertama dan untuk

persembahan persepuluhan, supaya sumbangan yang menurut hukum menjadi bagian para imam

dan orang-orang Lewi dikumpulkan di bilik-bilik itu sesuai dengan ladang setiap kota. Sebab

Yehuda bersukacita karena para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas). Dan banyak lagi

bagian Alkitab yang menunjuk pada hal tersebut. Keempat, Persembahan Pentahbisan. Ini

(9)

Page 9

22. Kemudian disuruhnya membawa domba jantan yang lain, yakni domba persembahan

pentahbisan, lalu Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba

jantan itu.

23. Domba jantan itu disembelih, lalu Musa mengambil sedikit dari darahnya dan

membubuhnya pada cuping telinga kanan Harun, pada ibu jari tangan kanan dan pada

ibu jari kaki kanannya.

24. Musa menyuruh anak-anak Harun mendekat, lalu membubuh sedikit dari darah itu pada

cuping telinga kanan mereka, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan

mereka, lalu Musa menyiramkan darah selebihnya pada mezbah sekelilingnya.

25. Diambilnyalah lemaknya, ekornya yang berlemak, segala lemaknya yang melekat pada

isi perut, umbai hatinya, kedua buah pinggang serta lemaknya dan paha kanannya.

26. Dan dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN,

diambilnyalah satu roti bundar yang tidak beragi, satu roti bundar yang diolah dengan

minyak dan satu roti tipis, lalu diletakkannya di atas segala lemak dan di atas paha kanan

itu,

27. dan ditaruhnya seluruhnya di telapak tangan Harun dan di telapak tangan anak-anaknya,

dan dipersembahkannya semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.

28. Kemudian Musa mengambil semuanya dari telapak tangan mereka, lalu dibakarnya di

atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran. Itulah persembahan pentahbisan untuk

menjadi bau yang menyenangkan; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.

29. Musa mengambil dada domba itu, dan mempersembahkannya sebagai persembahan

unjukan di hadapan TUHAN. Itulah yang didapat Musa sebagai bagiannya dari domba

(10)

Page 10

30. Dan lagi Musa mengambil sedikit dari minyak urapan dan dari darah yang di atas

mezbah itu, lalu dipercikkannya kepada Harun, ke pakaiannya, dan juga kepada

anak-anaknya dan ke pakaian anak-anak-anaknya. Dengan demikian ditahbiskannyalah Harun,

pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.

31. Berkatalah Musa kepada Harun dan kepada anak-anaknya: “Masaklah daging itu di

depan pintu Kemah Pertemuan; di sanalah harus kamu memakannya dengan roti yang

ada di dalam bakul untuk persembahan pentahbisan, seperti yang telah kuperintahkan

dengan berkata: Harun dan anak-anaknya haruslah memakannya).

Seluruh persembahan – persembahan yang disebutkan tadi, tergolong dalam persembahan

Pemujaan. Persembahan yang mau mengaku bahwa tanpa Tuhan umat tidak akan menerima

berkat, tetapi sekaligus jawaban terhadap tantangan kehidupan, bahwa hidup orang percaya,

aman dalam tangan Tuhan.

Penting pula untuk diketahui bahwa, Korban Penebus Salah pun berhubungan dengan

pertobatan seseorang yang telah mencuri milik sesamanya, atau juga lalai membayar nazar.

Sebelum disembelih, orang yang merasa dirinya berdosa, harus meletakkan tangannya pada

kepala hewan tersebut sebagai lambang bahwa dia menyerahkan dosanya untuk ditanggung oleh

binatang tadi. Tentu saja anda tidak perlu menanyakan mengapa orang Kristen tidak lagi

melakukan korban seperti ini, sebab jawabanya sudah diduga. Korban penghapus dosa ini

hanyalah lambang dari apa yang terjadi kemudian diatas kayu salib di Golgota. Yesus Kristus

adalah korban penghapus dosa, sekaligus korban penebus semua kesalahan kita. Maka kita

Referensi

Dokumen terkait

Adanya supervisi dan asistensi pelaksanaan program oleh penilik, pengawas, dan pelatih/fasilitator pendidikan keluarga dalam rangka peningkatan kualitas pelibatan keluarga pada

Berdasarkan hasil pengujian seperti tersaji pada Tabel 8 menunjukkan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress yang diproksikan dengan Current Ratio,

(2) Retribusi terhutang sebagaimana dimaksud ayat (1) terjadi pada saat orang pribadi atau badan usaha memperoleh izin gangguan dari Bupatie. Pasal 13 Pungutan

Berdasarkan analisis persebaran tempat ibadah klenteng di Kota Bandung terdapat 1 titik dan hanya berada di Kecamatan Andir di karenakan jumlah penduduk yang

Dari uraian diatas, penambahan tepung jamur tiram pada pembuatan kerupuk akan mempengaruhi kualitas kerupuk yang dihasilkan sehingga perlu di teliti perbandingan

Data hidraulika yang diperlukan pada hitungan aliran permanen (steady flow) kasus sederhana ini adalah debit di batas hulu serta elevasi muka air di batas

Pada pencelupan kain amy yaitu kain ( campuran poliester - CDP ) dengan zat wama dispersi dan zat warna kation maka pemakaian zat kimia pembantu ( retarder dan levelling agent )

Penelitian tugas akhir ini mempunyai tujuan untuk mengetahui efek lokasi injektor terhadap distribusi massa ammonia pada sistem NH 3 - SCR dengan dynamic mixer