• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppt teori belajar sosial dan humanistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ppt teori belajar sosial dan humanistik"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI BELAJAR

SOSIAL DAN

HUMANISTIK DAN

PENERAPANNYA

DALAM

(2)

 Menurut Alex Sobur (2003) sendiri Belajar

sosial adalah belajar yang bertujuan

memperoleh ketrampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah sosial,

penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan sebagainya. Termasuk belajar jenis ini

misalnya belajar memahami masalah keluarga, masalah penyelesaian konflik antar etnis atau antar kelompok, dan

(3)

Belajar sosial adalah suatu

proses tingkah laku dimana kita

mengamati, bahkan meniru

suatu pola perilaku orang lain 

(4)

Albert BanduraVygotsky

(5)

   Teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang 

dikemukakan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa  faktor sosial dan kognitif serta factor pelaku 

memainkan peran penting dalam pembelajaran.

Faktor kognitif berupa ekspektasi/ penerimaan siswa  untuk meraih keberhasilan, factor social mencakup  pengamatan siswa terhadap perilaku orang tuanya.

(6)
(7)

 Asumsi dasar dari teori ini yaitu sebagian besar tingkah 

laku individu diperoleh dari hasil belajar melalui 

pengamatan atas tingkah laku yang ditampilkan oleh  individu – individu lain yang menjadi model

 Bandura menyatakan bahwa orang belajar banyak 

perilaku melalui peniruan, bahkan tanpa adanya 

penguat (reinforcement) sekalipun yang diterima. Kita 

bisa meniru beberapa perilaku hanya melalui 

pengamatan terhadap perilaku model, dan akibat yang  ditimbulkannya atas model tersebut. Proses belajar 

semacam ini disebut "observational learning"  atau  

(8)

Atensi/ MemperhatikanRetensi/ Mengingat

Ulangan – penguatan dan motivasiMemproduksi gerak motorik

Menurut Bandura (1986)

mengemukakan empat komponen

dalam proses belajar meniru

(9)

 1. Peniruan Langsung

 2. Peniruan Tak Langsung

Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau  perhatian secara tidak langsung. 

Contoh : Meniru watak yang dibaca dalam buku, 

memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya.

(10)

 3. Peniruan Gabungan

menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu  peniruan langsung dan tidak langsung.

Contoh : Pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara  mewarnai daripada buku yang dibacanya.

 4. Peniruan Sesaat / seketika.

Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi  tertentu saja.

Contoh : Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh  dipakai di sekolah.

 5. Peniruan Berkelanjutan

Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi  apapun.

(11)

 1)      Prinsip faktor-faktor yang saling          

menentukan

 2)      Kemampuan untuk membuat atau               

memahami simbol/tanda/lambang

 3)      Kemampuan berpikir ke depan

 4)      Kemampuan untuk seolah-olah             

mengalami apa yang dialami oleh orang           lain

 5)      Kemampuan mengatur diri sendiri

 6)      Kemampuan untuk berefleksi

Adapun prinsip-prinsip yang

mendasari teori belajar sosial

(12)
(13)

 P    = Singkatan dari Personal atau

kepribadian seseorang

 B   = Singkatan dari Berhavior atau perilaku

seseorang

 E    = Singakatan dari Environment atau

(14)

 Teori pembelajaran sosial Vygotsky, menekankan pada 

aspek sosial dalam pembelajaran. bahwa proses 

pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani  tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas 

tersebut masih berada dalam jangkauan mereka yang 

disebut Zone of Proximal Development, yaitu daerah tingkat  perkembangan sedikit di atas daerah tingkat perkembangan  seseorang saat ini.

 Vygotsky juga menekankan pada pengaruh budaya. Inti 

teori   Vigotsky adalah menekankan interaksi antara aspek  internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya  pada lingkungan sosial pembelajaran

(15)

 Vygotsky menekankan pada pentingnya hubungan 

antara individu dan lingkungan sosial dalam 

pembentukan pengetahuan yang menurut beliau, bahwa  interaksi sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan  orang lain merupakan faktor  terpenting yang dapat 

(16)
(17)

Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu 

(18)

 Arthur W. Combs

 Abraham Maslow

 Carl Rogers

(19)

 Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka 

mencurahkan meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar  yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi  individu. 

 Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau 

tidak relevan dengan kehidupan mereka. Untuk itu guru harus 

(20)

 Teori Maslow didasarkan pada asumsi

bahwa di dalam diri individu ada dua hal :

 (1)  suatu usaha yang positif untuk

berkembang

 (2)   kekuatan untuk melawan atau menolak

perkembangan itu.

(21)

Rogers membedakan dua tipe belajar,

yaitu:

◦ Kognitif (kebermaknaan)

◦ Experiential ( pengalaman atau signifikansi)

(22)

Menurut Rogers yang

terpenting dalam proses

pembelajaran adalah

pentingnya guru

memperhatikan prinsip

pendidikan dan

(23)

 1.   Menjadi manusia berarti memiliki  kekuatan 

yang wajar untuk belajar. Siswa tidak  harus  belajar  tentang hal-hal yang tidak ada artinya.

 2.    Siswa akan mempelajari hal-hal yang 

bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian  bahan 

pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru  sebagai bagian yang bermakna bagi siswa

 3.    Pengorganisasian bahan pengajaran  berarti 

mengorganisasikan bahan dan ide  baru sebagai  bagian  yang bermakna bagi  siswa.

 4.    Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern 

(24)

 Manusia mempunyai belajar alami

 Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran 

dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud  tertentu

 Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi 

mengenai dirinya.

Dari bukunya Freedom To Learn, ia

menunjukkan sejumlah

(25)

 Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah 

dirasakan bila ancaman itu kecil

 Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa 

dalam memperoleh cara.

 Belajar yang bermakna  diperoleh jika siswa 

melakukannya

 Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar  Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi 

hasil yang mendalam

 Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan 

membiasakan untuk mawas diri

(26)

Implikasi Teori Belajar Humanistik yaitu Guru Sebagai 

Fasilitator yang artinya guru memberi kemudahan belajar dan  berbagai kualitas fasilitator

 a) Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan  suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas

 b) Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas 

tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.

(27)

 d) Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber 

untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para  siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.

 e) Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang 

fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.

 f) Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam 

kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat 

intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk  menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual  ataupun bagi kelompok

 g)    Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator 

berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang  turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut 

Gambar

Gambar 2.1: Hubungan antara tingkah laku (behavioristic), person/kognitif, dan Lingkungan belajar (Learning environment) menurut Bandura.

Referensi

Dokumen terkait

Begitu besar pengaruh konflik pada kemungkinan munculnya tindakan yang merusak hubungan sosial antar kelompok, kiranya konflik yang mungkin terdapat dalam hubungan antar umat

Konflik sosial yang berlaku dalam dua kumpulan atau individu antara satu sama lain mempunyai ideologi yang berbeza dan berlainan mengenai prinsip perkara-perkara

Sehubungan dengan itu, pertanyaan dalam penelitian ini adalah apa yang menjadi akar masalah terjadinya konflik sosial antar kelompok masyarakat, dan upaya-upaya apa saja yang

Berdasarkan tabel di atas, penyelesaian konflik sosial toleransi dalam novel Aib dan Nasib berdasarkan perspektif George Simmel terjadi pada beberapa konflik antar tokoh,

UNMUL (2003), diidentifikasi bahwa konflik ada yang bersifat sporadis misalnya kerusuhan antar- warga, dan ada yang bersifat laten atau ber- kepanjangan seperti

yang ada.” Konflik antar kelas sosial biasanya lebih ditekankan pada konflik antara buruh dan majikan di dalam struktur masyarakat industri, konflik antara. patron dan

ketenangan sosial terjadi ketika satu kelompok berhasil menguasai kelompok-kelompok yang lain secara temporer.. Fungsionalisme vs

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk interaki sosial antar Etnis Lokal dan Etnis Tionghoa di kota Makassar , untuk mengetahui dampak interaksi sosial Etnis lokal dan Etnis