• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI DAN PEMASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI DAN PEMASA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 1 PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI DAN PEMASARAN INDUSTRI

HANDYCRAFT BATIK KAYU DI KARANGANYAR MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN, INTRODUKSI ALAT, DAN

PEMBUATAN WEBSITE

Prof. Dr. Hj. Rahmawati, M.Si, Ak Email: rahmaw2005@yahoo.com

Dra. Sri Seventi P, M.Si.

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Dr. Sarah Rum Handayani, M.Hum.

Fakultas Sastra dan seni rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Prof. Soenarto, M.Sc. M.A. Ph.D

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Abstraksi

Batik adalah salah satu produk tekstil tradisi budaya bangsa Indonesia dalam perkembangannya tidak hanya diproduksi dengan media kain, namun juga dikembangkan prosesnya melalui media kayu. Berkaitan dengan mutu pendidikan diperlukan uluran tangan dari Perguruan Tinggi sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu dengan upaya untuk mendorong produk-produk ekspor yang menjadi unggulan daerah tersebut. Mitra dalam kegiatan IPTEKS ini adalah UKM (usaha kecil menengah) yang memproduksi handycraft batik berbahan baku kayu di Kabupaten Karanganyar. Pengembangan transfer Desain Batik kepada para UKM dilakukan untuk pengembangan inovasi produk agar laku di pasar ekspor. Jaringan kemitraan dibangun dalam rangka memfasilitasi para UKM lebih memperdalam penguasaan Desain Batik yang diterapkan pada handycraft khususnya batik kayu.

Puri Art adalah UKM yang hendak dibina, yang bergerak di bidang industri batik kayu milik Bapak Sumartoyo SE berlokasi di Perum Bulu No. 4-5 RT 06 RW XVII Jaten, Karanganyar, Solo. Tujuan dari kegiatan ini adalah melaksanakan program peningkatan kualitas produksi dan pemasaran industri baik kayu melalui pengembangan desain, introduksi alat dan permesinan, penataan showroom, dan pembuatan website. Ada beberapa masalah yang dihadapi UKM saat ini yang memerlukan pemecahan yaitu (berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis pada UKM handycraft di Karanganyar, Solo, dan Yogyakarta): masalah Internal meliputi menggunakan peralatan manual, perolehan bahan baku, permodalan, inovasi desain yang terbatas, dan manajemen keuangan, yang meliputi juga administrasi keuangan/pembukuan. Belum semua UKM melakukan pencatatan dengan baik, masalah upah, dan belum semua UKM memilahkan antara harta usaha dengan harta pribadi.

Hasil pelaksanaan kegiatan Iptekda XV LIPI Tahap I di UKM “PURI ART” dapat disimpulkan, bahwa:

1. Kegiatan penyerahan dan introduksi pengoperasian alat produksi, meliputi blower penyedot air, bur duduk, dan kompresor sedang terjadi peningkatan keterampilan pengoperasian alat kerja baru. Hal tersebut berpengaruh pada perilaku kerja operator yang berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas kerjanya lebih efisien.

(2)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 2 3. Terjadi peningkatan keahlian dalam desain batik kayu yang bermacam-macam, sehingga

terjadi peningkatan kualitas produk.

4. Lebih aktif menawarkan proposal kerjasama dalam rangka pemasaran produk diantaranya: pesanan souvenir, meja catur, kursi, dakon dll.

Kata kunci: peningkatan produksi, pemasaran, batik kayu, Puri art.

PENDAHULUAN Analisis Situasi

Batik adalah salah satu budaya Indonesia yang diakui di mata dunia, dan pada tanggal 2 Oktober 2009 Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak Berwujud Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Season of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya tak Berwujud di Abu Dhabi. DEPBUDPAR menyatakan masuknya Batik Indonesia dalam UNESCO Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity merupakan pengakuan internasional terhadap salah satu mata budaya Indonesia, sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat para perajin batik dan mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya seluruh komponen masyarakat bersama pemerintah melakukan langkah-langkah secara berkesinambungan untuk perlindungan termasuk peningkatan kesadaran akan pentingnya budaya bangsa yang salah satunya adalah batik yang telah diakui oleh dunia internasional.

(3)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 3 Produksi rata-rata UKM Batik Kayu “PURI ART” setiap tahunnya adalah sebagai berikut :

1. Meja Catur paling kecil berukuran 1 m x 1 m berbahan kayu jati mencapai 60 meja/tahun harga jual berkisar Rp 1.600.000,- – 2.700.000,- atau Rp96.000.000,- – 162.000.000,- /tahun.

2. Gelang ukuran lebar mulai 2 sampai 4 cm mencapai 2000 – 2500 buah, harga jual Rp 25.000,-/buah atau Rp 50.000.000,- – 62.500.000,-/tahun.

3. Piring mencapai 1200 – 2000 bua, harga jual Rp 45.000,- atau Rp54.000.000,- – 90.000.000/tahun.

4. Mangkok mencapi 1200 – 2000 buah, harga jual Rp 40.000, atau Rp48.000.000,- – 80.000.000,-/tahun.

5. Kursi Lengkung berbahan kayu jati mencapai 500 – 1500 buah harga jual Rp 350.000,- atau Rp 175.000.000,- – 525.000.000,-/tahun.

6. Pernik-pernik interior :

a. Asbak mencapai 1500 – 2000 buah harga jual Rp 35.000,- atau Rp52.500.000,- – 70.000.000,-/tahun.

b. Gajah ukuran kecil dan besar mencapai 1.500 – 2.000 buah harga jual Rp 30.000,- - Rp 45.000,- atau Rp 45.000.000,- – 90.000.000,-/tahun.

c. Ikan ukuran kecil dan besar mencapai 1.500 – 2.000 buah harga jual Rp 25.000,- - Rp 30.000,- atau Rp 37.500.000,- – 60.000.000,-/tahun.

d. Tempat Lilin mencapai 1.500 – 2.000 buah harga jual Rp 40.000,- atau Rp 60.000.000,- - 80.000.000,-/tahun.

e. Tempat Tisu ukuran kecil dan besar mencapai 1.500 – 2.000 buah harga jual Rp 75.000,- - 125.000,- atau Rp 112.500.00,- - Rp 250.000.000,-/tahun.

f. Pigura ukuran kecil dan besar mencapai 1.000 – 1.500 buah harga juala Rp 45.000,- - Rp 125.000,- atau 45.000.000,- - Rp 187.500.000,-/tahun.

g. Topeng berbagai macam ukuran mencapai 1.500 – 2.000 buah harga jual Rp 25.000,- - Rp 60.000,- atau Rp 37.500.000,- - Rp 120.000.000,-/tahun.

(4)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 4 dipasarkan di wilayah Solo, Jakarta, Bali, Surabaya, Yogyakarta dan kota lainnya. Sedangkan untuk manca negara, produk telah dikirim ke Malaysia, Singapura, Jepang, Kamboja, dan China.

Desain merupakan kendala umum yang dihadapi oleh UKM “PURI ART” yang selalu membutuhkan produk-produk inovatif. Terbatasnya tenaga kerja yang mempunyai keahlian dalam bidang pengembangan desain batik perlu dibantu dengan pengembangan desain batik yang dapat diimplementasikan ke berbagai produk, termasuk batik kayu.

Sumber Daya Manusia (SDM) UKM dari aspek tingkat pendidikan sebagian besar hanya lulusan SD/SLTP. Tenaga kerja UKM 90% adalah kaum perempuan di atas 20 tahun sebagai pembatik dan sebagian kecial (10%) adalah kaum laki-laki. Pekerjaan utama karyawan laki-laki adalah melakukan pekerjaan pembubutan, pewarnaan, pelorodan, dan pekerjaan akhir (finishing touch) termasuk pengemasan produk.

Modal kerja yang digunakan oleh UKM bersumber dari modal pribadi. Besarnya modal kerja pribadi yang tersedia cenderung hanya cukup untuk membayar upah tenaga kerja, bahan baku, dan bahan pembantu pada awal produksi. Pembayaran oleh para agen umumnya dilakukan secara kredit juga merupakan kendala bagi UKM untuk memenuhi kebutuhan bahan baku secara kontinyu Untuk itu, UKM mengharapkan adanya bantuan modal kerja guna memenuhi kelangsungan pengadaan kebutuhan bahan baku maupun bahan pembantu agar produksi tidak berhenti.

Makna eksistensi UKM terhadap lingkungannya cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dari cara perekrutan tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari warga desa tetangganya.

Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi di atas, maka permasalahan yang dihadapi oleh UKM “PURI ART” dapat dirumuskan bahwa UKM belum berani mengeksplorasi desain motif yang dapat diterapkan pada produk batik kayu, kurangnya peralatan produksi yang belum dimiliki, antara lain mesin bubut cakram, mesin penyedot air (pada kayu), mesin amplas, mesin finishing, dan kompresor.

KERANGKA TEORI

(5)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 5 Pembangunan merupakan program yang direncanakan untuk melakukan

perubahan-perubahan dengan sengaja melalui pengembangan sistem ekonomi yang memberi peluang bagi

usaha kecil untuk berkiprah dalam perekonomian nasional akan mendorong tumbuhnya

perekonomian berbasis wirausaha yang selanjutnya akan mendorong munculnya usaha-usaha

baru. Usaha kecil umumnya berskala kecil tetapi menyerap tenaga kerja dalam jumlah basar.

Pembangunan di Indonesia pelaksanaan pembangunan didasarkan atas nilai dan norma demokrasi

Pancasila, yang mengikut sertakan seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan Nasional dilaksnakan

dalam pemahaman dan cakupan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, karena

pembangunan di Indonesia demokrasi panscasila maka tujuan pembangunan itu adalah mencapai

perbaikan hidup seluruh rakyat Indonesia. Salah satu Strategi pemberdayaan usaha kecil dikenal

dengan strategi edukasi yang berupa proses pemberian pendidikan, pengetahuan serta kecakapan

hidup (life skills) kepada masyarakat usaha kecil. Menurut Brolling (1989) Life skills adalah

interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting dimiliki seseorang sehingga

mereka dapat hidup mandiri.. Brolling mengelompokkan Life skills kedalam tiga kelompok

kecakapan hidup sehari-hari (dialy living skills). Kecakapan pribadi/ social (personal skills) dan

kecakapan untuk bekerja (accaptional skills). Kecakapan hidup pada dasarnya merupakan suatu

upaya pendidikan untuk meningkatkan kecakapan hidup setiap warga Negara. Pengertian

kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk berani menghadapi

problema hidup dan kehidupan dengan wajar serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu

mengatasinya. Penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup utamanya dalam rangka

pengentasan kemiskinan dan penanggulangan pengangguran lebih ditekankan pada upaya

pembelajaran yang bisa memberikan penghasilan (learning for earning).

Tujuan dari pendidikan kecakapan hidup diantaranya adalah untuk meningkatkan

ketrampilan dan sikap warga belajar dibidang usaha tertentu sesuai dengan bakat serta minatnya

atau berusaha mandiri yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan kecakapan hidup

diharapkan akan memeberikan manfaat positif bagi warga belajar bagi masyarakat dan

pemerintah.

Manfaat bagi warga belajar adalah: :a) Warga belajar memiliki ketrampilan untuk

meningkatkan ketrampilan dan sikap warga untuk mampu bekerja dan berusaha mandiri. b)

Memiliki penghasilan yang dapat menghidupi diri sendiri dan keluarganya. c) Memberikan

kemampuan yang dirasakan bermanfaat bagi orang lain. Manfaat bagi Masyarakat adalah

mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain serta mengurangi

(6)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 6 Daya Manusia di daerah, mencegah urbanisasi, menumbuhkan usaha ekonomi masyarakt serta

menekan kerawanan social. Smallbone et.al (dalam Rahmawati dan Nurlaela, 2009) menyatakan

bahwa usaha kecil yang akan tetap bertahan adalah usaha kecil yang memiliki strategi usaha yang

berorientasi dengan kebutuhan pasar. Penelitian Srorey (dalam Rahmawati dan Nurlaela, 2010)

menunjukkan bahwa usaha kecil yang mampu berkembang adalah usaha kecil yang giat dalam

pengembangan produk baru, pengembangan pasar dan memperkuat pelayanannya atas dasar

motif kepuasan pelanggan. Salah satu langkah dalam mengukur keberhasilan adalah melakukan

penlilaian kinerja. Kinerja dapat didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tingkat

pencapaian tujuan organisasi ( Rue & Byars, 1997). Menurut Porter (dalam Trimurti dan

Nurlaela, 2008) Menurut Hofstede (dalam Riyanti, 2003), tentang pengaruh budaya terhadap

dunia usaha Hofstede mengidentifikasi empat ciri yang menonjol pada budaya Asia, termasuk

Indonesia, yakni power distance, uncertainty avoidance, collectivism-individualism, serta

masculinity-feminity. Ada segi-segi tertentu dari ciri-ciri tersebut yang menghambat

pembentukan perilaku berwirausaha yang inovatif (Meng & Liang, 1996: Hofstetde, 1991).

Menurut Aik Meng dan Wee Liang (Dalam Rahmawati dan Nurlaela, 2010), kewirausahaan

merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi dan mesin pembangunan, sementara

Zulkarnain (dalam Rahmawati, Nurlaela dan Trimurti, 2009) mengatakan lahirnya wirausaha

baru dan berkembangnya wirausaha unggul dapat mendorong berkembangnya sektor ekonomi

rakyat yang produktif. Kesinambugan hidup perusahaan sangat tergantung pada ketahanan para

wirausaha dalam meraih keungulan bersaing melalui kemampuan berpikir kreatif dan berprilaku

inovatif.

METODOLOGI

Metode atau pola pemecahan masalah yang diterapkan untuk pemecahan permasalahan UKM-1 adalah sebagai berikut:

1) Pelatihan mengembangkan desain batik kayu dan pembuatan pola batik kayu yang bagus

2) Pemanfaatan mesin bubut cakram dan penyedot air 3) Pemanfaatan mesin amplas

(7)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 7 5) Penataan showroom

6) Pembuatan website

7) Pemasaran melalui website

Dari permasalahan tersebut, alternatif solusi yang ditawarkan bagi UKM handycraft adalah sebagai berikut:

1. Diperlukan training/pelatihan sistem teknologi desain batik berbahan baku akar bambu dan kayu.

2. Training/pelatihan pengembangan sikap mental berwirausaha. 3. Training/pelatihan manajemen keuangan bagi peserta.

4. Training/pelatihan penyusunan Business Plan bagi peserta 5. Training/pelatihan Pengelolaan Usaha

6. Sukses Story dengan menghadirkan praktisi bisnis terkait.

Untuk itu diperlukan berbagai rancangan pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan pelaksana kegiatan sebagai berikut:

a). Rancangan Pelaksanaan Kegiatan:

1). Persiapan: kegiatan yang dilakukan mencakup,  Menyusun materi dan instrumen.

 Koordinasi dengan stakeholder terkait, seperti: instansi atau pemerintah desa maupun UMKM yang menjadi mitra dalam penelitian ini.

 Koordinasi dengan tim pengajar yang meliputi dosen-dosen dari Universitas Sebelas Maret yang terkait maupun dari praktisi teknis terkait.

 Penyusunan bahan/modul/materi pelatihan.

2). Pemberian pelatihan: pelatihan diberikan, dalam bentuk, in house training maupun out house training.

a. Pelatihan kewirausahaan: diberikan oleh Dosen Universitas Sebelas Maret dalam bentuk in house training maupun out house training. b. Pelatihan teknis, pembuatan produk handycraft batik kayu yang

(8)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 8 c. Pelatihan manajemen keuangan dalam bentuk pelatihan praktis, penyusunan business plan, pengelolaan usaha di lakukan dalam in house training oleh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

d. Success Story menghadirkan pembicara praktisi di bidang usaha terkait.

e. Pendampingan teknis produksi, pengelolaan usaha, manajemen keuangan, serta melakukan pembentukan jaringan usaha untuk pemasaran hasil produksi ke depan.

4). Evaluasi kegiatan. b). Pelaksana Kegiatan adalah:

 Dosen-dosen materi terkait dari Fakultas Ekonomi maupun dari Universitas Sebelas Maret.

 Praktisi teknis.

 Praktisi dari industri terkait.

Adapun teknologi proses produksi baik pada UKM-1 adalah sebagai berikut: 1) Penyediaan bahan batik kayu

2) Pembuatan desain batik kayu 3) Pembuatan pola

4) Pembuatan handycraft 5) Finishing

6) Pengemasan 7) Pemasaran

(9)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 9 Pembuatan desain

Pembuatan Pola

Penerapan Motif desain batik tertentu (yang diusulkan)

Pemrosesan

Dibutuhkan alat: mesin, kayu, dan bahan pembantu

Sentuhan Akhir / Finishing touch

Pengemasan

Pemasaran -showroom -agen

-pedagang kulakan -website

(10)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 10 Pada usulan ini akan dilaksanakan program pelatihan pengembangan desain batik kayu, pengembangan desain batik dan pengembangan pola, untuk itu pada proposal ini akan dilampirkan pula silabus pelatihan, modul pelatihan, informasi tentang target grup serta jumlah target grup.

Pengembangan industri handycraft yang meliputi: desain batik kayu, pembuatan pola, pembuatan hiasan dan finishing touch dengan standar intemasional yang diintroduksikan merupakan hasil karya Dosen di Jurusan Kriya Seni/Tekstil. Hasil karya dosen tersebut banyak dijadikan sumber inspirasi perancangan karya bagi mahasiswa dalam mengerjakan proyek/Tugas Akhir maupun Skripsi sampai visualisasi desain dapat dipamerkan sebagai satu perwujudan olah kreativitas untuk khalayak, seperti pada event-event pagelaran seni di tingkat lokal Surakarta maupun nasional, juga di ajang bergengsi lomba perancangan desain motif batik dan lomba pembuatan handycraft. Dalam desain batik, pembuatan pola dan sampai finishing membutuhkan alat mesin seperti yang diintroduksikan dalam proposal ini.

Dengan adanya program ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas produksi serta kuantitas produksinya. Dengan meningkatnya kualitas produk (desain batik kayu dan desain hiasan yang lebih baik, pola yang mengikuti standar intemasional, penataan showroom yang menarik perhatian konsumen serta pemasaran ditambah melalui website) diharapkan pasar akan lebih cepat menyerap produk dan terjadi perluasan pasar, sehingga kuantitas produksi diharapkan dapat meningkat sebesar 10% pada tahun pertama. Laju penambahan kuantitas produksi dapat diatasi dengan introduksi peralatan dan permesinan, yang semula bersifat manual menjadi modern.

Bahan baku yaitu dari kayu yang dibatik sama seperti dengan proses membatik kain (kayu dihaluskan, di batik dengan malam, diwarnai, dilorot, dan finishing).

Analisis dan Diskusi

Teknologi yang telah diintroduksikan kepada UKM adalah sebagai berikut: 1. Pada tanggal 25 maret 2013 telah diselenggarakan pengenalan beberapa peralatan

(11)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 11

No. Uraian Jumlah

Harga satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1

Vacuum cleaner W pro 2015

2 1.345.000 2.690.000

2 Bur duduk wrot like 13 MM

1 1.035.000 1.035.000

3

Kompressor portabel wipro

1 1.390.000 1.390.000

4

Bahan mentah kayu jati dan sengon

1 paket 10.000.000 10.000.000

JUMLAH 15.115.000

2. Penyuluhan dan pelatihan pengembangan desain batik kayu serta penjelasan kemungkinan pemanfaatan desain batik kayu hasil karya tim.

3. Demo dan uji coba pemakaian mesin.

4. Memfasilitasi kerjasama dengan UKM penghasil kayu dan akar bambu.

5. Membantu UKM untuk ikut pameran INA CRAFT di Jakarta tanggal 22 sampai 28 April 2013.

6. Membuatkan papan nama agar lebih dikenal di masyarakat. 7. Membuatkan poster untuk dipajang di pamera.

(12)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 12 Tahapan pelaksanaan meliputi pengenalan teknologi dan pengoperasian teknologi yang dilakukan sebagai berikut.

1. Persiapan kegiatan dan penyusunan perangkat kegiatan.

2. Mengadakan kegiatan sosialisasi kepada UKM “PURI ART” dalam rangka pelaksanaan Program Iptekda LIPI XV tahun 2013 Tahap I meliputi penjelasan tentang pelaksanaan teknologi dan pengoperasian teknologi.

3. Pelatihan tentang penataan showroom pada UKM “PURI ART” dengan materi utama cara pemanfaatan showroom berukuran kecil, cara memajang produk menggunakan displai yang lebih menarik bagi para pengunjung.

4. Kegiatan pemasaran telah meningkat karena pekerjaan lebih cepat selesai dengan adanya peralatan yang diintroduksikan. Pada bulan Maret mendapatkan pesanan untuk souvenir yaitu gantungan kunci dengan berbagai model sebanyak 500 buah, pesanan dari Dubai, Batik Keris Solo, Batik Mirota Yogyakarta, Solo Pos, dan lain-lain.

5. UKM telah melakukan kegiatan pameran INA CRAFT di Jakarta dengan banyak memajang produk-produknya. Persiapan pameran membutuhkan waktu sekitar 3 bulan sejak februari 2013.

KESIMPULAN

Kesimpulan dan saran dari kegiatan Iptekda XV LIPI Tahap I tahun 2013 adalah sebagai berikut.

Hasil pelaksanaan kegiatan Iptekda XV LIPI Tahap I di UKM “PURI ART” dapat disimpulkan, bahwa:

1. Kegiatan penyerahan dan introduksi pengoperasian alat produksi, meliputi blower penyedot air, bur duduk, dan kompresor sedang terjadi peningkatan keterampilan pengoperasian alat kerja baru. Hal tersebut berpengaruh pada perilaku kerja operator yang berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas kerjanya lebih efisien.

2. Penataan ulang showroom menggunakan rak pajang kaca dari segi estetikanya lebih tertata rapi dan menarik.

(13)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 13 4. Lebih aktif menawarkan proposal kerjasama dalam rangka pemasaran produk

diantaranya: pesanan souvenir, meja catur, kursi, dakon dll.

UKM batik kayu “PURI ART” menyatakan berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan Iptekda XV LIPI ini dan sangat mendukung apabila di masa mendatang bisa diselenggarakan program multi tahunan.

Ackowledgement: ucapan terima kasih kepada IPTEKDA LIPI yang telah mendanai penelitian ini dan artikel sudah dipresentasikan pada seminar nasional FEB UNS tahun 2013 di Hotel Kusuma Sahid Solo.

REFERENSI

Agusty, Ferdinand, 2003, Keunggulan Diferensiasif Dan Kinerja Pemasaran, Jurnal Bisnis Strategi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro , Semarang Dwivedi, Anju, 2004, Metodologi Pelatihan Partisipatif, Penerbit Pondok Edukasi,

Yogyakarta.

Djoemena, Nian S., 2000, Lurik Garis Garis Bertuah, The Magig Stripes, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Genova, 2002, Mengenal Lebih Dekat : Kewirausahaan, Jurnal Ekonomi Perusahaan, STIE IIBI, Jakarta

Gist: Bavetta & Stevan, 1990, Transfer Training Method: Its Influence on Skill Generalisation, Skill Repeeetition and Performance Level, Personel Psycology.

Hall, C. M. 1996. Special Interest Tourism: An Introduction to tourism. Melbourne: Longman.

Kuncoro, Mudrajat , 2001, Analisis Profil Masalah Industri Kecil dan Rumah Tangga : Study Kasus Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol . 6 No. 1, 2001, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Meredith, Geoffrey G., 1996, Kewirausahaan Teori dan Praktek, Pustaka Binaman Presindo, Jakarta.

(14)

Penelitian ini didanai oleh dana IPTEKDA LIPI tahun 2013 Page 14 Nusantoro, Adi, 2002, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Untuk Pembangunan

Ekonomi Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, UGM, Yogyakarta.

Nyo, Agustien dan Subandi, Endang, 1999, Pengetahuan Barang Tekstil, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nasir, Muhammad dan Handoyo, Agus, 2003, Pengaruh Orientasi Wirausaha Terhadap Kinerja Perusahaan Kecil Dengan Lingkungan dan Strategi Sebagai Variabel Moderat, (Studi Kasus Pada Industri Aneka di Kota Semarang), Jurnal Bisnis Strategi Vo. 12 Desember 2003, Universitas Diponegoro Semarang.

Pramono, Rachmadi, 2001, Organisasi Pembelajaran Bagi Usaha Kecil dan Menengah Permasalahan dan Peluang. Jurnal Administrasi dan Bisnis Vol 1 No.2, 2001, Unika Atma Jaya Jakarta.

Rahmawati, Nurlaela, Celviana, Trimurti, 2009, Model of Training in Tecnological Weave Enterprenuership Fasten Strategies to Improve Business performen in Jabakan Bayat Klaten, Indonesia The 1st Innovation Confrence on entrepreneurship, and Small Businness ICIES, ITB, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

2. Hilangnya adab di dalam umat. Bangkitnya pemimpin-pemimpin yang ticfak memenulii syarat kepemimpinan yang absah dalam umat I slam, yang tidak memiliki

punctulatus betina terbukti sebagai vektor Dari hasil beberapa kajian pustaka dapat malaria Plasmodium falcifarum, Plasmodium disimpulkan yaitu bionomi Anopheles

Hasil penelitian yaitu pada hari ke'14 biomassa ikan koan 1500 gram dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok paling besar (52 %) dengan pertambahan biomassa ikan sebesar 127

Pada deterministic routing , semua paket menggunakan rute yang sama dari node sumber hingga ke node tujuan, sedangkan pada oblivious routing , pengambilan keputusan

masyarakat (seperti : kegiatan keagamaan, bakti sosial, dan lain-lain). 20) Saya merasa mampu menjalankan kewajiban saya sebagai seorang anak/istri/suami/orang tua. 21) Saya

Dalam usaha Laundry “All Star Laundry” ini merupakan gagasan yang muncul karena kebanyakan sebagian pelaku bisnis, karyawan, bahkan ibu rumah tangga maupun mahasiswa memilih

Hasil dari penelitian ini adalah pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi penggajian di BPS Provinsi DKI Jakarta sudah efektif sesuai dengan

Adanya beberapa spesies zooplankton yang mencirikan perairan oseanik tetapi dapat ditemukan di perairan neritik mengindikasikan adanya pengaruh yang kuat dari Laut Banda