BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM
A. Sejarah Umum Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 merupakan perusahaan
asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di Indonesia. Perusahaan asuransi
ini didirikan di Magelang pada 12 Februari 1912 dengan nama Onderlinge
Levensverzekering Maatschapitj PGHB (bahasa Belanda) disingkat dengan O.L
Mij. PGHB atau lebih dikenal dengan bahasa Inggrisnya Mutual Life Insurance
(Asuransi Jiwa Bersama). O.L Mij PGHB didirikan berdasarkan keputusan dalam
sidang pada Kongres Perserikatan Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB) yang
pertama di Magelang, saat itu pesertanya hanya terbatas pada kalangan guru-guru
saja. Para peserta kongres pun menyambut positif. Jumlah peserta yang terdaftar
sebagai anggota O.L Mij. PGHB pada saat itu baru 5 orang.
Karena perusahaan ini dibentuk oleh para guru, maka pengurusnya untuk
pertama kali hanya terdiri dari tiga orang pengurus PGHB yang terdiri dari :
1. Dwidjosewojo sebagai Presiden Komisaris.
2. Karto Hadi Soebroto sebagai Direktur.
3. Adimidjojo sebagai Bendahara.
Pada mulanya perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia
umum. Dengan bertambahnya anggota, maka para pengurus sepakat untuk
mengubah nama perusahaannya. Berdasarkan Rapat Anggota Pemegang Polis di
Semarang, November 1914, nama O.L Mij. PGHB diubah menjadi O.L Mij.
Boemi Poetra.
Pada tahun 1942 ketika Jepang berada di Indonesia, nama O.L Mij Boemi
Poetra yang menggunakan bahasa asing segera diganti. Maka pada tahun 1943
O.L Mij Boemi Poetra kembali diubah namanya menjadi Perseroan
Pertanggungan Djiwa (PTD) Boemi Poetra, yang merupakan satu-satunya
perusahaan asuransi jiwa nasional yang tetap bertahan. Tahun 1921 perusahaan
pindah ke Yogyakarta. Lalu pada tahun 1934 perusahaan memperluas jaringan
dengan membuka cabang-cabang di Bandung, Jakarta, Surabaya, Palembang,
Medan, Pontianak, Banjarmasin, dan Ujung Pandang. Karena dirasa kurang
memiliki rasa kebersamaan, maka pada tahun 1953 PTD Boemi Poetra
dihapuskan. Hingga saat ini dikenal dengan nama Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
di depan nama Bumiputera 1912 yang merupakan bentuk badan hukum.
Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka pada tahun 1958 secara
bertahap kantor pusat dipindahkan ke Jakarta dan pada tahun 1959 secara resmi
kantor pusat AJB Bumiputera berdomisili di Jakarta.
Selama lebih dari seratus tahun, Bumiputera tidak lepas dari pasang surut.
Sejarah Bumiputera sekaligus mencatat perjalanan bangsa Indonesia, termasuk
ini dan bencana paling hangat multikrisis yang dimulai pada pertengahan tahun
1997. Bumiputera juga menyaksikan tumbuh, berkembang, dan tumbangnya
perusahaan sejenis yang tidak sanggup menghadapi ujian zaman karena
persaingan atau badai krisis.
Yang membedakan AJB Bumiputera 1912 dengan perusahaan asuransi
lainnya sekaligus menjadi kekuatan asuransi ini adalah bahwa pemegang polis
yang menjadi para pemegang saham. Jadi perusahaan tidak berbentuk Perseroan
Terbatas, sehingga resiko dalam usaha dipikul bersama oleh para peserta sendiri
sebagai pemilik perusahaan. Bentuk Badan Mutual ini diatur dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Pasl 7 ayat 1.
Kondisi ini membuat struktur organisasi Bumiputera berbeda dengan
kebanyakan perusahaan sejenis karena level tertingginya tidak hanya mencakup
direksi dan komisaris tetapi juga Badan Perwakilan Anggota (BPA). Hal ini
karena premi yang diberikan kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai
modal. Badan perwakilan para pemegang polis ikut serta menentukan garis-garis
besar haluan perusahaan, memilih dan mengangkat direksi, dan ikut serta
mengawasi jalannya perusahaan.
Sejak berdiri, AJB Bumiputera 1912 selalu berhasil membayar klaim
nasabahnya. Dengan dukungan lebih dari 26.000 tenaga pemasaran yang tersebar
lebih di 450 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, Bumiputera
Dalam perkembangannya sampai saat ini, AJB Bumiputera 1912 sudah
mempunyai anak perusahaan/yayasan yaitu :
1. Bumida Bumiputera (Asuransi Kerugian)
2. PT Wisma Bumiputera (Properti)\
3. PT Mardi Mulyo (Penerbitan dan Percetakan)
4. PT Eurasia Wisata (Tour dan Travel)
5. PT Informatics OASE ( Teknologi Informasi)
6. PT Bumi Wisata (Perhotelan : Bumi Wiyata Hotel-Depok, Hyatt
Regency-Surabaya)
7. PT Bumiputera Mitrasarana (Jasa Konstruksi)
8. Yayasan Bumiputera Sejahtera (Pengelola Kesejahteraan Karyawan)
9. Dana Pensiun Bumiputera (Pengelola Dana Pensiun Karyawan)
10.Bumiputera Capital Indonesia
B. Sejarah AJB Bumiputera 1912 Cabang Muara Bungo
AJB Bumiputera 1912 telah beroperasi di Muara Bungo sejak tahun 1975.
Pada saat itu AJB Bumiputera 1912 belum berbentuk kantor cabang, namun masih
berbentuk Unit Pembantu Pos Pemasaran dari Kantor Pemasaran di Muara Bulian,
seiring bertambahnya portofolio nasabah yang ikut asuransi di Muara Bungo, pada
tahun 1978 statusnya meningkat menjadi Kantor Rayon. Barulah pada bulan
C. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo
Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerja sama
sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam sebuah
organisasi, orang-orang di dalamnya memiliki tugas, wewenang dan tanggung
jawab sesuai dengan jabatannya. Gambaran sistematis mengenai kedudukan dan
hubungan kerja dituangkan dalam sebuah struktur organisasi.
Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antarbagian
berdasarkan susunan tingkat hirarki. Dengan adanya struktur organisasi
diharapkan dapat tercapainya komunikasi, koordinasi dan integrasi secara efisien
dan efektif dari segenap kegiatan organisasi baik vertikal maupun horizontal.
Pada dasarnya struktur organisasi tergantung besar dan jenis organisasi serta
tingginya tingkat kerumitan dalam operasional organisasi. Berikut struktur
D. Uraian Tugas Pokok 1. Kepala Cabang
Pimpinan tertinggi di kantor AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo
dipegang oleh Kepala Cabang yang memimpin dan mengelola kegiatan Kantor
Cabang asuransi jiwa perorangan AJB Bumiputera 1912. Berikut beberapa tugas
dari Kepala Cabang :
a. Memimpin organisasi yang ada di kantor cabang.
b. Bertanggung jawab penuh atas segala aktivitas yang dilakukan baik oleh
dinas dalam yaitu bagian administrasi dan keuangan, Petugas Dinas Luar
Asuransi, maupun bagian pemasaran produk ke masyarakat.
2. Kepala Unit Administrasi Keuangan
a. Mengawasi seluruh aktivitas yang ada di kantor cabang baik yang bersifat
administrasi maupun keuangan.
b. Mengesahkan dan mengoreksi seluruh transaksi.
3. Kasir
a. Menerima uang masuk dan uang keluar
b. Menerima setoran premi
c. Menyusun seluruh berkas untuk dilaporkan kepada pengawas intern
4. Layanan I
Bagian Layanan I atau biasa disebut bagian produksi bertugas untuk :
a. Memeriksa kelengkapan Surat Permintaan bagi nasabah baru
b. Mengentri Surat Permintaan
c. Menghitung kebenaran provisi
d. Mengarsip seluruh dokumen yang menyangkut dengan Surat Permintaan
sampai dengan tercetaknya polis.
e. Menyampaikan polis yang sudah keluar kepada pemegang polis tersebut atau
kepada Mitra Kerja.
5. Layanan II
Bagian Layanan II disebut juga dengan Bagian Pinjaman Polis (PJ Pol) dan
Klaim. Tugasnya adalah melayani pengajuan klaim dan pinjaman dari nasabah.
Adapun jenis-jenis klaim yang dikeluarkan seperti :
a. Klaim Habis Kontrak
b. Klaim Meninggal Dunia
c. Klaim Harga Tunai
d. Klaim Kesehatan
e. Klaim Kecelakaan
6. Agen Koordinator/Supervisor
Agen Koordinator adalah agen yang mempunyai kewajiban pokok melakukan
pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap Agen Ordinary dan Agen
Produksi yang berada di bawah koordinasinya. Agen Koordinator minimal
membawahi 10 orang agen, dengan jumlah Agen Ordinary minimal 1 orang dan
Agen Produksi sebanyak-banyaknya.
7. Agen Ordinary (Pengutip)
Agen Ordinary bertugas mengelola portofolio polis dengan kewajiban pokok
melakukan kegiatan pengutipan premi dan pelayanan terhadap pemegang polis
dibawah pengawasan dan koordinasi Agen Koordinasi.
8. Agen Produksi
Agen Produksi adalah agen yang mempunyai kewajiban pokok melakukan
kegiatan penutupan produksi baru asuransi jiwa sesuai dengan segmen pasarnya.
E. Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912 1. Visi dan Misi Korporat
Visi
Menjadikan AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi jiwa
terkemuka di Indonesia.
Misi
a. AJB Bumiputera 1912 turut berperan serta dalam pembangunan bangsa
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui jasa asuransi jiwa.
b. AJB Bumiputera 1912 senantiasa menyediakan produk yang inovatif,
berkualitas tinggi dan nilai tambah yang optimal kepada pemegang polis.
c. AJB Bumiputera 1912 senantiasa mengadakan pelatihan dan pendidikan
serta peningkatan profesionalisme bagi karyawan dan karyawati dengan
kompensasi yang sebanding dengan prestasi sekaligus memperbaiki
kesejahteraannya.
2. Visi dan Misi Direktorat Pemasaran Visi
Menjadikan Direktorat Pemasaran sebagai pilar utama terwujudnya AJB
Misi
Mewujudkan pertumbuhan market share dan profit melalui :
a. Produk yang kompetitif
b. Sistem yang memadai
c. SDM Pemasaran yang berkualitas
d. Implementasi budaya “Bumiputera”
3. Visi dan Misi Divisi Asuransi Perorangan (Asper) Visi
Menjadikan Divisi Asper sebagai organisasi pemasaran “SEHATI” (Sehat,
Kuat dan Sinergi) untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan market share
dan profit.
Misi
Mewujudkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan organisasi yang kuat dengan
cara :
a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, bisnis dan pelayanan.
F. Jenis-jenis Produk Asuransi
Berikut beberapa produk asuransi yang ditawarkan AJB Bumiputera 1912 :
1. Eka Waktu Ideal
Ciri-ciri :
a. Dijual dengan mata uang rupiah.
b. Kontrak maksimal 20 tahun dan minimal 5 tahun.
c. Premi minimal Rp 150.000 per tahun.
d. Dapat ditambah dengan Rider Kecelakaan.
e. Jika dibayar tahunan ada reduksi 2 % x Premi.
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai kontrak asuransi berakhir maka akan
dibayarkan sejumlah premi yang disetorkan ditambah Reversionary Bonus
(RB).
b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi akan dibayarkan
Uang Pertanggungan (UP) dan asuransi berakhir.
2. Mitra Beasiswa Berencana
Ciri-ciri :
a. Dijual dengan mata uang rupiah.
b. Lama kontrak tergantung umur anak saat masuk (maksimal 17 tahun).
d. Dapat ditambah dengan Rider Kecelakaan.
Manfaat
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi, akan dibayarkan UP +
RB dan Dana Tahapan :
Saat Masuk TK = 5 % x UP
Saat Masuk SD = 10 % x UP
Saat Masuk SMP = 20 % x UP
Saat Masuk SMA = 30 % x UP
Saat Masuk PT = 40 % x UP
b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi, akan dibayarkan UP
pada saat meninggal, Dana tahapan sesuai dengan ketentuan dan polis
menjadi bebas premi.
3. Mitra Melati Ciri-ciri :
a. Dijual dengan mata uang rupiah.
b. Kontrak maksimal 10 tahun minimal 5 tahun
c. Premi minimal Rp 1.000.000 per tahun
d. Investasi digaransi 4,5 %
e. Karena berbentuk investasi maka tidak dapat ditambah dengan Rider
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan
akumulasi dana akhir.
b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan
dibayarkan UP + Akumulasi Dana pada saat itu.
4. Mitra Permata Ciri-ciri :
a. Dijual dengan mata uang rupiah yang berbentuk investasi.
b. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 5 tahun.
c. Premi minimal Rp 2.000.000
d. Investasi digaransi 4,5 %
e. Dapat ditambah dengan Rider Kecelakaan Resiko A.
f. Pada dasarnya adalah premi tunggal tapi bisa ditambah minimal Rp 500.000
dengan kelipatan Rp 100.000.
g. UP = 1 : 1,25 s/d 1 : 5 dari premi.
h. Saldo minimal Rp 250.000
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi, maka akan dibayarkan
b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan
dibayarkan UP + Nilai Tunai pada saat itu.
c. Nilai Tunai dapat diambil maksimal 50% dari Harga Tunai pada tahun ke-3.
Maksimal pengambilan 3x dalam setahun, dengan jarak 3 bulan.
5. Mitra Sehat
Ciri-ciri :
a. Dijual dengan mata uang rupiah yang berbentuk investasi.
b. Kontrak maksimal 10 tahun dan minimal 5 tahun.
c. UP minimal Rp 50.000.000.
d. Investasi digaransi 4,5%.
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan
Akumulasi Dana Akhir.
b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan
dibayarkan UP + Akumulasi Dana pada saat klaim.
c. Jika tertanggung sakit dalam masa asuransi dan rawat inap di rumah sakit
setelah polis berjalan minimal 6 bulan maka akan dibayarkan Dana Rawat
Inap sebesar 3‰ x UP dihitung hari ke-3, yang dibayarkan maksimal 90 hari
6. Mitra Cerdas
Ciri-ciri :
a. Dijual dengan mata uang rupiah.
b. Kontrak tergantung umur anak saat masuk maksimal 17 tahun.
c. UP minimal Rp 50.000.000
d. Investasi digaransi 4,5% per tahun.
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan
UP + Selisih Hasil Pengembangan Dana.
b. Dana Tahapan sesuai dengan ketentuan :
Saat masuk SD, 6 tahun = 25% x UP
Saat masuk SMP, 12 tahun = 25% x UP
Saat masuk SMU, 15 tahun = 25% x UP
Saat masuk PT, 18 tahun = 25% x UP
c. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi akan dibayarkan UP +
Akumulasi Dana pada saat meninggal, Dana Tahapan Belajar sesuai dengan
ketentuan dan polis menjadi bebas premi.
7. Mitra Guru
Ciri-ciri :
b. Kontrak berakhir pada saat guru berumur 60 tahun.
c. Lama kontrak = 60 tahun dikurangi umur saat masuk.
d. Hanya dijual pada guru.
e. Premi minimal Rp 100.000/bulan
f. Investasi digaransi 4,5% per tahun.
g. Uang Pertanggungan naik 20% setiap tahun.
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir masa asuransi (pensiun) maka akan
dibayarkan Akumulasi Dana Akhir.
b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan
dibayarkan UP yang sudak naik 20% setiap tahun + Akumulasi Dana pada
saat klaim.
8. Mitra Dana
Ciri-ciri :
a. Dijual dengan mata uang rupiah yang berbentuk investasi.
b. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 5 tahun.
c. Premi tunggal minimal 5 tahun.
d. Investasi digaransi 4,5%.
e. Diberikan reduksi :
Jika premi Rp 500.000.000 – Rp 750.000.000 = 7,5%
Jika premi > Rp 750.000.000 = 10%
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan
Akumulasi Dana Akhir.
b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka dibayarkan
100% UP + Akumulasi Dana pada saat meninggal.
9. Mitra Prima
Ciri-ciri :
a. Dijual dengan kurs dolar.
b. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 5 tahun.
c. Premi minimal $100 disetahunkan.
d. Bisa ditambah dengan Rider Kecelakaan.
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir masa kontrak asuransi maka akan
dibayarkan UP + Reversionary Bonus (RB).
b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan
10. Mitra Pusaka
Ciri-ciri :
a. Dijual dengan standar kurs dolar berbentuk investasi.
b. Cara bayar tunggal.
c. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 3 tahun.
d. Premi minimal $200 dan bisa ditambah sewaktu-waktu minimal $100 atau
kelipatan $100.
e. Bisa ditambah dengan Rider Kecelakaan Resiko A.
f. UP meninggal dibanding dengan premi 1 : 1 s/d 1 : 5
g. Saldo minimal $100.
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan
Akumulasi Dana Akhir.
b. Harga Tunai dapat diambil setelah polis berjalan 1 tahun, maksimal 50% dari
NT dengan pengambilan maksimal 3 kali dalam setahun.
c. Jika tertanggung meninggal dalam masa asuransi maka akan dibayarkan UP +
Akumulasi Dana pada saat meninggal dan asuransi berakhir.
11. Mitra Utama
Ciri-ciri :
b. Cara bayar tunggal.
c. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 3 tahun.
d. Pembayaran premi minimal $5000.
e. Penambahan premi minimal $1000 atau kelipatan $100.
Manfaat :
a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan
Akumulasi Dana Akhir.
b. Dapat biaya perawatan di rumah sakit 2‰ x UP per hari maksimal 90 hari
dalam setahun yang dihitung hari ke-3.
c. Penarikan Harga Tunai 50% maksimal 3 kali dalam setahun dengan jarak
pengambilan minimal 3 bulan.
d. Jika tertanggung meninggal dunia pada saat masa asuransi maka akan
dibayarkan 100% x UP (jika tertanggung meninggal dunia di rumah sakit
biasa) dan 200% x UP (sesuai kelipatan) + Nilai Tunai (jika tertanggung
meninggal karena kecelakaan dan asuransi berakhir).
G. Tingkat Kesadaran Masyarakat Kabupaten Bungo Terhadap Asuransi
Tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Bungo akan jaminan hidup di
masa depan dengan cara ikut menjadi pemegang polis AJB Bumiputera 1912
cabang Muara Bungo dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah penduduk
cabang Muara Bungo. Target pencapaian per bulan adalah sebesar 105 pemegang
polis atau sebanyak 1260 per tahun.
Tabel 2.1
Persentase Perbandingan Jumlah Nasabah dengan Jumlah Penduduk Kabupaten Bungo
Tahun
tahun yang Ikut Asuransi
akhir 2012 343.872 6.981 575 2,03%
akhir 2011 310.737 6.406 1.192 2,06%
akhir 2010 303.135 5.214 936 1,72%
akhir 2009 271.625 4.278 1,57%
Sumber :
Jumlah Penduduk Kabupaten Bungo : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Jumlah Nasabah yang Aktif : AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo
Bila dilihat perbandingan antara jumlah penduduk Kabupaten Bungo dengan
jumlah pemegang polis AJB Bumiputera 1912 Muara Bungo persentasenya masih
kecil, hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran untuk mendaftar
menjadi pemegang polis asuransi, selain itu beberapa faktor yang menentukan
sedikit banyaknya masyarakat yang ikut menjadi pemegang polis asuransi adalah
faktor ekonomi, selera konsumen, kewilayahan dan kompetitor.
Faktor-faktor tersebut tentunya akan saling berkaitan dan berpengaruh satu
sama lain. Faktor ekonomi seperti penghasilan masyarakat akan menentukan
mereka untuk mau ikut menjadi nasabah atau tidak. Sebagai contoh petani karet di
mereka juga meningkat, maka ketika seorang agen mengajak untuk ikut menjadi
pemegang polis tentunya akan lebih mudah dibandingkan dengan saat penghasilan
mereka turun akibat harga karet murah. Pada saat harga karet murah, tentu selera
masyarakat akan produk asuransi yang ditawarkan menurun. Selain itu faktor
kewilayahan juga ikut menentukan, misalnya antara kota dengan desa, tentu yang
lebih banyak menjadi pemegang polis asuransi adalah wilayah kota, hal ini
disebabkan karena luas wilayah yang lebih besar, jumlah penduduk yang lebih
banyak serta kesadaran masyarakat kota yang lebih tinggi akan jaminan hidup di
masa depan. Faktor selanjutnya adalah kompetitor, semakin banyak muncul
perusahaan asuransi yang sejenis maka semakin banyak pilihan masyarakat, ini
tentunya menjadi tantangan bagi perusahaan AJB Bumiputer 1912 untuk lebih
berinovasi agar tidak kehilangan nasabah.
Kinerja usaha terkini atau hasil yang telah dicapai oleh perusahaan selama
beberapa tahun belakangan dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 2.2
Perkembangan Pencapaian AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo
(dalam ribuan)
Keterangan 2009 2010 2011 2012
Pendapatan Premi 9.312.564 10.321.254 12.465.872 8.638.313 Pembayaran Klaim 7.132.568 7.316.458 8.236.541 6.172.577
Pemegang Polis 4.278 5.214 6.406 6.981
Kantor Pelayanan 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit