Angka indeks:
nilai yang menggambarkan perubahan berdasarkan tahun dasar.
Angka indeks:
Adalah sebuah angka yang menggambarkan perubahan relatif
terhadap harga, kuantitas atau nilai yang dibandingkan dengan
tahun dasar.
Tujuan pembuatan angka indeks :
Adalah untuk mengukur secara kuantitatif, terjadinya suatu perubahan dalam
waktu yang berlainan.
Angka indeks memperhatikan bagaimana perubahan terjadi terhadap
harga-harga, pendapatan, produksi, dan nilai perubahan seiring dengan perubahan
waktu, teknologi, dan sumber daya manusia.
1.
Tahun dasar – Base year
 Tahun yang menjadi dasar perbandingan
 Berfungsi sebagai penyebut
 Angka indek pada tahun ini adalah 100 %
Pemilihan tahun dasar dapat berdasarkan pada hal-hal berikut :
o Tahun dengan kondisi perekonomian yang relatif stabil
o Tidak terlalu jauh dengan tahun – tahun tertentu
o Tahun dimana terjadi perubahan penting
2.
Tahun tertentu – given year
 Tahun yang variabelnya ingin kita bandingkan
 Variabel tahun tertentu menjadi pembilang
Contoh:
Produksi barang A
 Tahun 1999 = 150 ton
 Tahun 2000 = 225 ton
Kalau dibuat indeks produksi tahun 2000 dengan waktu dasar 1999, maka:
4
Artinya ada kenaikan produksi sebesar 150% - 100% = 50%
225
150
x 100 % = 150 %
Catatan tentang angka indek
 Apabila angka indeks lebih dari 100%, berarti telah terjadi kenaikan, sedangkan bila kurang dari 100% terjadi penurunan.
TEKNIK PENYUSUNAN INDEKS HARGA
1. Indeks Harga Tidak Tertimbang.
1. Angka Indeks Relatif
2. Angka Indeks Agregatif sederhana
3. Angka indeks Rata-rata Relatif Sederhana.
2. Indeks Harga Tertimbang
1. Laspeyres
2. Paasche
3. Drobish
4. Fisher
5. Marshall - Edgeworth
1. Angka Indeks Relatif
100
x
Po
Pn
I
1.INDEKS HARGA TIDAK TERTIMBANG
Produksi barang A
 Tahun 1999 = 150 ton
 Tahun 2000 = 225 ton
Kalau dibuat indeks produksi tahun 2000 dengan waktu dasar 1999, maka:
Artinya ada kenaikan produksi sebesar 150% -100% = 50%
225
150
x 100 % = 150 %
Catatan tentang angka indek
 Apabila angka indeks lebih dari 100%, berarti telah terjadi kenaikan, sedangkan bila kurang dari 100% terjadi penurunan.
2. Angka Indeks Agregatif Sederhana
A
ngka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang dan jasa
lebih dari satu. Harga, kuantitas dan nilai dari beberapa komoditi
dijadikan satu, sehingga mendapatkan angka indeks yang
mewakili agregasi tersebut.
A
ngka indeks harga agregat sederhana:
A
ngka indeks yang
menunjukkan perbandingan antara jumlah harga kelompok
barang atau jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya.
I
ndeks agregatif merupakan indeks yang terdiri dari beberapa
barang/kelompok barang (misalnya indeks harga 9 bahan pokok,
indeks biaya hidup dan sebagainya).
p
n= harga tahun tertentu
p
o= harga tahun dasar
Tahun Jenis Hasil Pertanian
1998 1999
Beras 4.762 3.680
Jagung Kering 1.674 2.430 Kacang Kedelai 4.021 5.599 Kacang Hijau 4.615 6.258 Kacang Tanah 6.230 7.655 Ketela Pohon 396 460 Ketela Rambat 608 707 Kentang 2.904 3.375
JUMLAH 25.210 30.164 Tahun Jenis Hasil Pertanian
1998 1999
Beras 4.762 3.680
Jagung Kering 1.674 2.430 Kacang Kedelai 4.021 5.599 Kacang Hijau 4.615 6.258 Kacang Tanah 6.230 7.655 Ketela Pohon 396 460 Ketela Rambat 608 707 Kentang 2.904 3.375
JUMLAH 25.210 30.164
Contoh :
Hasil Pertanian di Jakarta, pada tahun 1998, 1999 (rupiah/100 kg).
8
Maka indeks harga tahun 1999 dengan tahun 1998 sebagai dasar adalah :
3. Angka Indeks Rata-Rata Relatif Sederhana
 Bila dihitung ratio pn /po tiap jenis barang/bahan, maka diperoleh relatif harga/ratio harga tiap jenis barang.
 Indeks harga sebagai keseluruhan dapat diperoleh dengan jalan menjumlahkan relatif harga tiap jenis barang dan merata-ratakannya dengan metode:
n = jumlah komponen jenis barang
100
0
x
n
p
p
IRH
n
Contoh:
Harga 3 jenis barang di awal dan akhir minggu
Hitung angka indeks harga Rata-rata Relatif tak tertimbang, bila waktu dasarnya adalah awal Minggu dengan metode
 Rata-rata hitung  Median
 Rata-rata ukur
10
Jenis Barang Harga
Awal Minggu = P0 Akhir Minggu = Pn
Beras 150 170
Daging 1.100 1.200
Jenis Barang
Harga
Pn/P0 Awal Minggu = P0 Akhir Minggu = Pn
Beras 150 170 1,1333
Daging 1.100 1.200 1,0909
Telur 600 700 1,1667
A. Indeks harga Rata-rata Relatif dengan Rata-rata Hitung
03
,
113
=
100
3
390909
,
3
=
x
100
0
=
x
n
p
p
IRH
n
B. Indeks harga Rata-rata Relatif dengan Median
Nilai pn/p0 diurutkan dari kecil ke besar diperoleh :
1,09090 1,13333 1,166667
Jadi Indeks harga akhir Minggu adalah :
1,13333 x 100 = 113,3333
12 Pn/P0
1,1333
1,0909
1,1667
C. Indeks Harga Rata-rata Relatif dengan Rata-rata Ukur
ada kenaikan sebesar 12,9%
Pn/P0 Log (Pn/P0X 100)
1,1333 2,0543575
1,0909 2,0377885
1,1667 2,0669469
2. INDEKS HARGA TERTIMBANG
Pada umumnya timbangan yang digunakan ialah jumlah barang yang diproduksi, dikonsumsi, atau dibeli dan dijual. Timbangan yang demikian dinamakan Timbangan Kuantitas.
a. Laspeyres b. Paasche c. Drobish d. Fisher
e. Marshall - Edgeworth f. Walsh
LASPEYRES
Angka indeks dimana kuantitas tahun dasar dijadikan timbangan
100
pn = harga tahun tertentu q0 = kuantitas tahun dasar
Angka indek yang ditimbang dengan faktor penimbang kuantitas tahun berjalan bukan tahun dasar
117,6009
Cari Indeks Laspeyres dan Paasche untuk data di bawah ini dengan tahun dasar 1990
Jawab
Barang
Harga (Rp/Kg) Kuantitas
PnQn PnQ0 P0Q0 P0Qn
1990(Po) 1995(Pn) 1990(Qo) 1995(Qn)
Susu 1000 2000 10 12 24.000 20.000 10.000 12.000
Mentega 30000 35000 115 130 4.550.000 4.025.000 3.450.000 3.900.000
Keju 40000 48000 25 42 2.016.000 1.200.000 1.000.000 1.680.000
DROBISCH
Jika hasil indeks Laspeyres dan Paasche berbeda jauh, maka digunakan pengrata-rataan hasil Laspeyres dan Paasche
2
Jika hasil indeks Laspeyres dan Paasche tidak berarti, maka digunakan pengrata-rataan dari rata-rata Ukur dari Indeks Laspeyres dan Paasche
MARSHALL - EDGEWORTH
Angka indeks dimana jumlah kuantitas tahun dasar dan tertentu, dijadikan pertimbangan
Harga (Rp/Kg) Kuantitas
(Rp/Kg) q
0+qn Pn(q0+qn) P0(q0+qn) 1990 1995 1990 1995
Susu 1.000 2.000 10 12 22 44.000 22.000
Mentega 30.000 35.000 115 130 245 8.575.000 7.350.000
Keju 40.000 48.000 25 42 67 3.216.000 2.680.000
11.835.000 10.052.000
WALSH
Akar dari perkalian kuantitas tahun dasar dan tertentu, dijadikan pertimbangan
100
Harga (Rp/Kg) Kuantitas
(Rp/Kg) q
nq0 Pn qnq0 P0 qnq0 1990 1995 1990 1995
Susu 1.000 2.000 10 12 10,95445 21.908,9 10.954,45
Mentega 30.000 35.000 115 130 122,2702 4.279.457 3.668.106
Keju 40.000 48.000 25 42 32,4037 1.555.378 1.296.148
Catatan :
Indeks Laspeyres memiliki kecenderungan untuk
berlebihan ke atas.
Indeks
Paasche
berkecenderungan
untuk
berlebihan ke bawah.
Indeks
Laspeyres
lebaih
banyak
digunakan
daripada Paasche, karena kuantitas tahun dasar
tidak berubah
Indeks Fisher lebih baik daripada Indeks Drobish.
3.ANGKA INDEKS RATA-RATA RELATIF SEDERHANA
Dengan :
W = timbangan nilai (nilai tahun dasar p
0q
0atau nilai tahun tertentu p
nq
n).
2. Jika diketahui harga maupun jumlah produksi dari 3 jenis barang A,B, dan C pada tahun 1983-1985 sbb:
Sumber:fiktif
1.Hitung indeks Laspeyres untuk tahun 1985 dengan tahun dasar 1983!
2.Hitung indeks Paasche 1983=100 untuk ketiga jenis barang tersebut selama tahun 1985! 3.Hitung indeks Fisher untuk tahun 1985 dengan tahun dasar 1983!
4.Hitung indeks Marshall Edgeworth untuk tahun 1985 dengan 1983=100!
1. Harga Eceran rata-rata dari batubara dalam ribuan rupiah per ton di Indonesia selama periode 1998-2004 adalah sbb:
Dengan tahun dasar 1998, tentukan angka relatif harga untuk tahun 2004!
22 Tahun 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
Harga 31 37.3 37.4 44.6 38.5 41.4 48.6
Jenis barang
Harga per unit Produksi dalam unit 1983 1984 1985 1983 1984 1985
A 50 70 80 25 15 10
B 40 50 60 30 20 15
C 75 55 45 25 45 55