UPAYA PENANGGULANGAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DENGAN MENGGUNAKAN HUKUM PIDANA
JURNAL HUKUM
Program Studi Ilmu Hukum
OLEH :
MUSTAPA
D1A. 007 198
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
HALAMAN PENGESAHAN
UPAYA PENANGGULANGAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DENGAN MENGGUNAKAN HUKUM PIDANA
OLEH : MUSTAPA NIM. D1A.007.198
Menyetujui,
Mataram, ... Februari 2013
Pembimbing Pertama.
UPAYA PENANGGULANGAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK)
Tujuan penelitian ini untuk menguraikan pengaturan“Upaya
Penangggulangan Pekerja Seks Komersial. Dengan Menggunakan Hukum Pidana,dalam melaksanakan tugas dan profesinya.Dan bentuk Penanggulangannya dengan Hukum Pidana.Jenis penelitian yang diuraikan adalah penelitian Normatif-Empiris dengan menggunakan bahan hukum/Primer,Sekunder dan Tersier, dan jenis data lapangan atau Primer, Skunder, serta pengumpulan bahan hukum atau tehnik pengumpulan data dilakukan dengan tehnik studi lapangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa“Upaya Penanggulangan Pekerja Seks Komersial”Dengan Menggunakan Hukum Pidana”dalam melaksanakan tugas dan profesinya tidak di atur dalam Undang–Undang maupun KUHP Indonesia.Yang diatur hanya mengenai Pasal 505 KUHPTentang “Pergelandangan”dan Pasal 506 Tentang Mucikari/Germo dalam melaksanakan profesinya.Sedangkan bentuk upaya penanggulangannya yang di lakukan oleh pemerintah Kota Mataram dengan menggunakan hukum pidana yaitu baik secara Preventif dan Reprensif. Kata kunci: Upaya Penanggulangan Pekerja Seks Komersial Dan Hukum Pidana.
ABSTRACT
The purpose of this study to elaborate arrangement "Efforts Commercial Sex Workers. Using the Criminal Law, in carrying out the task and the Law Remedies profesinya.And form Pidana. Research described is Normative-Empirical research using legal material / Primary, Secondary and Tertiary, and field data types or the Primary, Secondary, and collection of legal materials or techniques of data collection techniques with field studies.
The results showed that "Efforts Commercial Sex Workers" Using the Criminal Law "in carrying out the tasks and the profession is not regulated in the Act and the Criminal Code Indonesia.The set only on Article 505 of the Criminal Code On" vagrancy "and Article 506 About Pimps in implementing profesinya.The form of mitigation efforts undertaken by the City of Mataram by using the criminal law that is both preventive and Reprensif.
PENDAHULUAN
Negara Indonesia termasuk Negara yang sedang berkembang dan sedang membangun di segala bidang secara merata di seluruh penjuru tanah air. Demikian juga halnya di Kota Mataram sebgai lbu Kota Propinsi Nusa Tenggara Barat. Kota Mataram telah menunjukkan perkembangan yang cukup pesat yang tentu saja mempunyai pengaruh, baik yang positif maupun negatif. Sebagai konsekuensi logis dari perkembangan keadaan tersebut timbul beraneka macam dan bentuk masalah sosial. Begitu juga masalah pathologi sosial seperti gelandangan, pelacuran, pengemisan, yang menjadi perhatian serius dari pemerintah. Salah satunya adalah permasalahan Pekerja Seks Komersial (PSK).
Masalah Pekerja Seks Komersial (PSK) tentu saja harus ditanggulangi secara cepat dan tepat terutama oleh Pemerintah Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat itu sendiri. Dalam hal ini “Panti Sosial Karya Wanita” (PSKW) “Budi Rini” Mataramsebagai salah satu Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) dari Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang menangani masalah“Pekerja Seks Komersial” (PSK).
Jika kita ingat ketentuan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan hahwa "Negara Indonesia adalah Negara Hukum". Maka wajar setiap perbuatan yang melanggar hukum harus dikenakan sanksi. Pelacuran (PSK) termasuk salah satu perbuatan tercela yang merugikan masyarakat dan harus diberantas.
(PSK). 2) Bagaimanakah Upaya Penanggulangan dan Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pekerja Seks Komersial ( PSK ). Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui pengaturan Hukum Pidana terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK) dalam melaksanakan tugas dan profesinya. 2) Bentuk atau Upaya Penanggulangan Hukum terhadap Pekeja Seks Komersial (PSK) dalam melaksanakan tugas dan profesinya.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain dari : 1) Segi Akademis yaitu Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Mataram. 2) Secara Teoritis yaitu diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran serta pemahaman bagi ilmu pengetahuan mengenai PSK.
3) Secara Praktis yaitu dapat menjadi masukan dan tambahan materi bagi para pembacanya.
PEMBAHASAN.
Jenis dan Penyebab Timbulnya Pekerja Seks Komersial (PSK) dan Bahaya - Bahaya yang dapat di Timbulkan oleh Pekerja Seks Komersial (PSK). Jenis Pekerja Seks Komersial (PSK) dapat di bagi menurut Aktifitas dan cara Kerjanya menurut Kartini Kartono dalam bukunya Patologi Sosial yaitu: 1.) Jenis Pekerja Seks Komersial (PSK) yang Terdaftar dan Terorganisasi.Pelakunya di awasi oleh bagian Vice Control dari kepolisian, yang di bantu dan bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Pada umumnya mereka di lokalisasi dalam satu daerah tertentu.. 2.) Jenis Pekerja Seks Komersial (PSK) yang tidak Terdaftar. Pekerja Seks Komersial (PSK) yang termasuk dalam kelompok ini ialah mereka yang melakukan atau melacurkan diri secara gelap – gelapan dan liar, baik secara perorangan maupun dalam kelompok. Perbuatannya tidak terorganisasi, tempatnya pun tidak tertentu. Bisa di sembarang tempat, baik mencari mangsa sendiri, maupun melalui calo - calo dan panggilan. Mereka tidak mencatatkan diri kepada yang berwajib..1
Adapun mengenai jenis Pekerja Seks Komersial (PSK) menurut cara kerja mereka dalam menghadapi langganan menurut Kartini Kartono antara lain menyebutkan bahwa dalam menghadapi langganannya, demikian banyak pola dan variasinya antara lain:2 .a) .Brother Prostitute. Cara PSK ini adalah praktek pelacuran dimana langganan datang ke bordil-bordil si pelacur di atur oleh germo pemilik tempat bordil, sehingga penghasilannya sebagian diberikan utuk
1
.Kartini Kartono ; Patologi Sosial; Rajawali Jakarta; Tahun 1981; Hal.208-209
germonya , sedangkan mereka hanya menerima 40 % dari pendapatnya atau mungkin lebih kecil lagi apabila si germo membiayai kehidupan si PSK di rumahnya. b.) Call–Girl Prostitute. Yaitu PSK yang biasanya diundang atau dipanggil ke hotel – hotel tempat tinggal pemesannya. Mereka dihubungi melalu perantaranya atau lewat telepon. Sebagian dari hasilnya diberikan kepada perantara, dan bila di hotel biasanya dipotong beberapa persen dari hasilnya oleh pelayan. Call- Girl dikatagorikan sebagai semi profesional.
Penyebab–Penyebab Timbulnya Pekerja Seks Komersial (PSK).
Hal – hal yang dapat mengantarkan timbulnya praktek pelacuran sangat banyak. Sekarang atau dengan kata lain Pekerja Seks Komersial (PSK), bahkan banyak hal umum yang dapat menimbulkan seseorang wanita menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) karena adanya berbagai masalah dalam kehidupan serta tuntutan keadaan.
Selain itu, sebab - sebab yang melatar belakangi tumbuhnya pelacuran atau Pekerja Seks Komersial (PSK) pada seorang wanita juga dijabarkan secara panjang lebar oleh Kartini Kartono dalam bukunya yang “Patologi Sosial”,
Menurut H. Ali Akbar ada enam faktor yang menyebabkan mengapa Wanita menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) atau pelacur : 1.) Tekanan ekonomi. Karena tidak ada pekerjaan, terpaksa mereka hidup menjual diri sendiri dengan jalan dan cara yang paling mudah. 2.) Karena tidak puas dengan posisi yang ada, walaupun sudah mempunyai pekerjaan, belum puas juga karena tidak bisa membeli barang-barang, perhiasan bagus dan mahal.3.
Menurut Z.Kasijan bahwa hal–hal yang dapat mengantarkan pada mendekati perbuatan zina antara lain. a.) Mode dan Make Up. Mode adalah suatu lapangan usaha yang bertujuan untuk menciptakan dan atau memberikan bentuk baru terhadap pakaian – pakaian wanita agar dapat sesuai dengan selera pemakainya sebagai masyarakat yang berkebudayaan modern, yang dikerjakan oleh ahli –
ahlinya yang telah dipersiapkan dan dididik dalam lapangan itu sebelumnya. Dan
make Upadalah suatu lapangan usaha yang juga bertujuan memperindah bagian–
bagian tertentu dari tubuh wanita dengan mempergunakan alat – alat kecantikan modern baik yang dilakukan oleh perseorangan maupun suatu perusahaan khusus dalam lapangan itu..4
Berdasarkan data yang diperoleh Penyusun dari yayasan “Panti Sosial Karya Wanita”(PSKW)“Budhi Rini”Mataram.
Adapun faktor penyebab Pekerja Seks Komersial (PSK), dapat kita perhatikan pada tabel hasil penelitian di bawah ini.
3
Ali Akbar; Pelacuran Dan Penyakit Kelamin; Hasil Munaker Jawatan Pekerjaan Sosial Bagian Penyuluhan; Tahun 1960
4
.Z. Kasijan.Tinjauan Psikologis Larangan Mendekati Zina dalam Al.Qur’an,Cetakan 1, PT Bina
Tabel 1. Faktor penyebab terjunnya mereka menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) di Panti Sosial Karya Wanita ( PSKW)
“Budhi Rini” Mataram
Tahun 2012
No Sebab Jumlah
Keteran gan
1 Ekonomi 29
2 Frustasi 5
3 Keretakan Rumah
Tangga
1
4 Pengaruh Lingkungan 13
5 Perceraian 4
6 Profesi 5
7 Broken Home 3
Jumlah 60
Sumber:Kantor PSKW “Budhi Rini”Mataram 2012.
Beberapa responden Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berhasil di wawancarai oleh penyusun menuturkan dan latar belakang yang mendorong atau menyebabkan mereka menjadi seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) atau
Alamat : “PNA” Mataram. Responden menuturkan bahwa, ia mulai terjun ke dunia pelacuran sejak berumur 23 tahun setelah setahun berpisah dengan suaminya. Responden menikah pada umur 17 tahun dikaruniai satu orang putra yang saat ini berumur 7 tahun.5
Bahaya– Bahaya yang Dapat di Timbulkan Oleh Pekerja Seks Komersial ( P S K ).
Seperti yang kita ketahui bahwa pelacuran dapat memberikan pengaruh negatif bagi kehidupan dalam bermasyarakat. Adapun bahaya – bahaya yang dapat ditimbulkan oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) seperti masalah sosial, ekonomi, keamanan dan moral, juga menimbulkan masalah lain yaitu penyebaran penyakit kelamin yang sangat berbahaya bagi keselamatan manusia bahkan kematian seperti halnya HIV/AIDS, penyakit menular mematikan ini adalah penyakit yang dapat mengancam siapa saja tak peduli laki –laki atau perempuan, mereka bisa saja tertular sebab begitulah sifat penyakit HIV AIDS merupakan golongan PMS (Penyakit Menular Seksual)dan ada juga penyakit yang seperti spilis dan lain–lain.
Penegakan Hukum dan Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pekerja Seks Komersial ( P S K ).
Proses penegakan hukum terhadap pekerja seks komersial ( P S K ) Pekerja Seks Komersial (PSK) atau Pelacuran dapat kita kategorikan pula sebagai perbuatan yang bertentangan dengan norma - norma yang ada dalam masyarakat,
5
sebab perbuatan tersebut dapat menyebabkan suatu keresahan di masyarakat serta mengganggu tatanan kehidupan di masyarakat sekitar. Hal ini pun akhirnya menimbulkan akses negatif pula bagi masyarakat diluar daerah pelacuran tersebut, serta kejahatan lainnya sebagai contoh : dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini angka kejahatan pemerkosaan terdapat anak di bawah umur semakin meningkat bahkan hingga yang terlebih parah lagi pada saat ini sering kita saksikan orang tua memperkosa anak kandungnya sendiri.
Upaya Penegakan Hukum dan Penanggulangan Terhadap Pekerja Seks Komersial ( P S K ).
1.) Penanggulangan secara preventif. Penanggulangan secara Preventif dapat berupa pendidikan seks di sekolah - sekolah penyuluhan tentang bahayanya penyakit kelamin... . 2.) Penanggulangan secara represif. Tindakan razia terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK) atau Pelacuran.
Putusan Kasus Pergelandangan Periode Bulan September Tahun 2012. Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Mataram. Mataram.
Pada bulan september 2012 diperoleh putusan kasus tentang pergelandangan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Mataram sebagai berikut:
Putusan Pengadilan Negeri Mataram Nomor : 2/PID.RIN/2012/PN.MTR.
PENUTUP
Berdasarkan Pembahasan pada bab sebelumnya, Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.)Penyebab seseorang Wanita menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Mataram sebagai berikut: a.) Faktor Internal yaitu faktor yang menyebabkan timbulnya Pekerja Seks Komersial (PSK) berasal dari mereka sendiri atau Pekerja Seks Komersial itu sendiri yaitu:1.) Frustasi.2.) Patah Hati karena di rusak pacarnya.3.) Broken Home atau kelurga berantakan .b.) Faktor Eksternal. Yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang atau diluar diri si pelacur atau Pekrja Seks Komersial (PSK) itu sendiri yaitu: a.) Faktor kesulitan Ekonomi. b.) Perceraian. c.) Faktor lingkungan dan pergaulan.
Untuk mengurangi dan menghindari dari hal – hal yang di timbulkan oleh adanya Pekerja Seks Komersial (PSK) , maka di lakukan upaya penanggulangan sebagai berikut : a.) Penanggulangan secara Preventif.. b.) Penanggulangan secara Reprensif.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Akbar; Pelacuran Dan Penyakit Kelamin; Hasil Munaker Jawatan Pekerjaan
Sosial Bagian Penyuluhan; Tahun 1960a
Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, 2012 Panti Sosial
Karya Wanita "PSKW Budhi Rini ", Mataram..
Kasijan Z, 1982, Tinjauan Fhilosophis Larangan Mendekati Zinah Dalam
Al-Qur'an, Cet. Pertama, PT Bina Ilmu, Surabaya..
Kartini Kartono, 1981, Patologi Sosial, CV Rajawali Pers, Jakarta.
...1983, Patologi Sosial I, CV Rajawali, Jakarta.
...1985, Psikologi Abnormal dan Patologi Seks, Rajawali Pers,
Jakart.
Wawancara dengan Responden yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial