• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD Negeri Gendongan ota Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran 20162017 T1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD Negeri Gendongan ota Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran 20162017 T1 "

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitiantindakankelasinidilakukan di SD N Gendongan 03 yang beralamat di Jl. Margorejo No.581 KecamatanTingkir Kota Salatiga.

2. Waktu Penelitian

Penelitiantindakankelasinidilakukanpada Semester I tahunajaran 2016/2017.PTK inidilakukanpadabulan September – November 2016 padamuatanpelajaranmatematikakelasV SD Negeri Gendongan 03.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian PTK

No Kegiatan September Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Permohonan ijin

sekolah √

2 Observasi

lapangan √

3 Pengajuan judul √

4 Perencanaan

siklus I √

5

Tindakan & Pengamatan silkus I

6 Releksi silkus I √

7 Perencanaan

silkus II √

8

Tindakan & Pengamatan silkus II

9 Refleksi silkus

II √

10 Penyusunan

(2)

27 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

SubjekdalampenelitianiniadalahsiswakelasV SD N Gendongan 03 Semester I tahunajaran 2016/2017 sebanyak 28siswa yang terdiridari 16siswalaki-lakidan 12siswaperempuan.

Berdasarkan hasil wawancara guru dan pengamatan terhadap siswa kelas V, siswa kelas V termasuk siswa yang bisa dikendalikan didukung kondisi jumlah siswa di kelas yang tidak terlalu banyak.

3.2 Variabel Penelitian

Variabelbebas (independent) yang biasadilambangkandenganhuruf X

merupakanvariabel yang mempengaruhiatau yang

menjadipenyebabtimbulnyavariabelterikat

(dependent).Dalampenelitianiniterdapatvariabelbebasatauvaribel yang

mempengaruhiyaitu, Contextual Teaching Learning(CTL).

Variebelterikat (dependent) yang biasadilambangkandenganhuruf Y merupakanvariabel yang dipegaruhiatauakibatdaritreatment (perlakuan) yang diberikan.Dalampenelitianinivariabelterikatatau yang dipengaruhiadalahhasilbelajarsiswapadamatapelajaranmatematika kelas V SD NegeriGendongan 03 Kota Salatiga.

3.3 Jenis dan Prosedur Penelitian 3.3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Sanjaya, 2010:25), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah gerakan diri sepenuhnya yang dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model Contextual

(3)

28 3.3.2 Prosedur Penelitian

MenurutKemmisdanMc Taggart (Arikunto, 2011:97),komponen penelitian tindakan kelas terdiri atasperencanaan(planning), tindakan(acting), pengamatan(observing), danrefleksi(reflecting).Perangkat komponen tersebutdipandangsebagaisuatusiklusbanyaknyasiklusdalampenelitiantindakankela stergantungdaripermasalahan yang akandipecahkan, semakinbanyakpermasalahan yang ingindipecahkansemakinbanyak pula siklus yang akandilalui. Rincianprosedurpenelitian dapatdigambarkansebagaiberikut:

Gambar 3.1

Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc Taggart

Keterangan:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang akan diteliti, termasuk hasil prapenelitian. Kemudian merencanakan tindakan yang akan

SILKUS I

Refleksi Pelaksanaan

Observasi

SILKUS II Pelaksanaan Refleksi

Observasi

(4)

29

dilakukan, termasuk menyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan dan lain-lain.

2. Tindakan (acting)

Tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan ,menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan akhir sesuai dengan RPP.

3. Pengamatan (observing)

Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator atau observer secara simultan (bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung).

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek atau indikator yang ditentukan.

Siklus I a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang dilakukan antara lain ijin untuk melaksanakan PTK dengan membawa surat pengantar dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana yang diserahkan langsung kepada Kepala Sekolah SD Negeri Gendongan 03, menemui wali kelas V sebelum melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa, membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan, membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, menyiapkan tugas diakhir silkus dan menyiapkan alat dokumentasi.

b. Pelaksanaan

Pada siklus 1 terdapat 1 pertemuan, adapun deskripsi pelaksanaan pembelajaran matematika sebagai berikut :

(5)

30

Pada tahap pendahuluan guru mengawali pembelajaran dengan salam do’a, dan absensi, mengecek kesiapan siswa serta menyampaikan metode pembelajaran pada pertemuan ini dan berikutnya dengan diskusi kelompok dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti terdiri dari : guru bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan operasi penjumlahan bilangan bulat. Guru memberi contoh permasalahan di slide show (LCD) (“Ibu membeli tomat sebanyak 2 kg. Kemudian Bibi memberi 3 kg tomat kepada Ibu. Berapa kg tomat yang dimiliki Ibu?”). Kemudian siswa diminta berpikir jawaban dari soal yang telah dipaparkan guru. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab. Guru menghimpun semua jawaban siswa dan memberi pujian atas jawaban mereka. Guru memberikan satu buah contoh pemodelan dengan bertanya kepada siswa secara runtut sesuai soal yang telah dipaparkan hingga mendapatkan hasil yang benar. Kemudian siswa diminta berdiskusi membuat pemodelan lain bersama kelompok belajar mereka dikelas dengan soal yang berbeda. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan pembelajaran hari ini.

Pada akhir pelajaran guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan yang belum dimengerti, guru menegaskan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari, memberi tugas/ PR, dan mengucapkan salam penutup.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan secara langsung untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya guna mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model CTL. Semua aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran dicatat untuk memperoleh informasi lapangan yang sebenarnya.

d. Refleksi

(6)

31

tindakan untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK. Analisis data pada tahapan refleksi diperoleh dari dampak pelaksanaan tindakan dan hambatan yang muncul pada saat pembelajaran dan mendiskusikan rencana selanjutnya untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang pada siklus I. Refleksi memiliki aspek evaluatif, untuk menilai apakah pengaruh tindakan memang sesuai yang diinginkan dan memberi saran-saran tentang cara-cara untuk meneruskan pekerjaan. Hal-hal yang harus direfleksi antara lain :

1. Apakah terjadi peningkatan kualitas pembelajaran setelah diterapkan model CTL ?

2. Apakah penerapan model CTL berjalan efektif ?

3. Berapa jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar ? 4. Apakah target yang diujikan sudah tercapai ?

Siklus 2 a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang dilakukan antara lain merefleksi kegiatan siklus I, membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan, membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, menyiapkan tugas diakhir silkus dan menyiapkan alat dokumentasi.

b. Pelaksanaan

Pada siklus 1 terdapat 1 pertemuan, adapun deskripsi pelaksanaan pembelajaran matematika sebagai berikut :

1) Pertemuan Kedua

(7)

32

Kegiatan inti terdiri dari: guru bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan operasi pengurangan bilangan bulat. Guru memberi contoh permasalahan di slide show (LCD) (“Susi mempunyai pita sepanjang 40 cm. Kemudian pita itu dipotong 15 cm untuk diberikan pada Sinta. Berapakah sisa panjang pita yang dimiliki Susi?”). Kemudian siswa diminta berpikir jawaban dari soal yang telah dipaparkan guru. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab. Guru menghimpun semua jawaban siswa dan memberi pujian atas jawaban mereka. Guru memberikan satu buah contoh pemodelan dengan bertanya kepada siswa secara runtut sesuai soal yang telah dipaparkan hingga mendapatkan hasil yang benar. Kemudian siswa diminta berdiskusi membuat pemodelan lain bersama kelompok belajar mereka dikelas dengan soal yang berbeda. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan pembelajaran hari ini.

Akhir pelajaran guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan yang belum dimengerti, guru menegaskan kesimpulan materi yang telah dipelajari, dan mengucapkan salam penutup.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan secara langsung untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya guna mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model CTL. Semua aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran dicatat untuk memperoleh informasi lapangan yang sebenarnya.

d. Refleksi

(8)

33

rencana selanjutnya untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang pada siklus I. Refleksi memiliki aspek evaluatif, untuk menilai apakah pengaruh tindakan memang sesuai yang diinginkan dan memberi saran-saran tentang cara-cara untuk meneruskan pekerjaan.

3.4Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dataprimer yang diperoleh dari hasil tes tiap siklus dan data sekunder yang diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi. Teknikpengumpulan data dilakukandengan 2 carayaitu: tekniktesdantekniknontes.

1. Tes

Teknik tesdigunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik, alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diuji dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan ganda yang diberikan di akhir siklus. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.Sebelum dibuat instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal.Untuk kisi-kisi soal lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2

(KD) Indikator Tujuan Pembelajaran Nomor Item

1. Melakukan operasi hitung bilangan

1.3.1.1 Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat antara bilangan positif dan bilangan positif

(9)

34

masalah. dengan benar.

1.3.1.2 Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat antara bilangan positif dan bilangan negatif dengan benar.

6, 7, 8, 9, 10, 11,12

1.3.1.3 Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat antara bilangan negatif dan bilangan positif dengan benar.

13,

14,15,16,17, 18, 19

1.3.1.4 Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat antara bilangan negatif dan bilangan negatif dengan benar.

Indikator Tujuan Pembelajaran Nomor Item

1. Melakukan operasi hitung bilangan

1.3.1.1 Siswa dapat melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat antara bilangan

positif dan bilangan positif dengan benar.

1, 2, 3, 4, 5

1.3.1.2 Siswa dapat melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat antara bilangan

positif dan bilangan negatif dengan benar.

6, 7, 8, 9, 10, 11,12

1.3.1.3 Siswa dapat melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat antara bilangan

negatif dan bilangan positif dengan benar.

13,

(10)

35

1.3.1.4 Siswa dapat melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat antara bilangan

negatif dan bilangan negatif dengan benar

20, 21, 22, 23, 24, 25

2. Nontes a. Observasi

Observasi ataupengamatan terhadapsiswa dan guru didalam kelas saat pembelajaran merupakan kegiatan pengamatan secara langsung gejala-gejala subyek yang diselidiki dalam segenap aktivitas siswa dan guru yang telahditetapkandalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

Contextual Teaching Learning (CTL)dengan menggunakan lembar observasi.

Lembar observasi ini berfungsi sebagai tolok ukur dan refleksi untuk guru setelah selesai mengajar disetiap siklus dan pertemuan, sehingga guru mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam mengajar dan peran siswa dalam pembelajaran sudah sesuai atau belum dengan langkah-langkah model Contextual Teaching

Learning (CTL) yang telahditetapkan. Kisi-kisiobservasiketerlaksanaanmodel

Contextual Teaching Learning (CTL)dapatdilihat padatabel 3.3dan 3.4dibawahini.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Observasi Proses PembelajaranMenggunakanModel Contextual Teaching Learning (CTL)padaSiklus I

Tahap Pembelajaran

Sintaks Aspek yang Diamati Check (√ )

Ya Tidak Persiapan 1. Menentukan indikator yang akan diajarkan.

2. Membuatrancangankegiatan yang akandilakukandalampembelajaran.

3. Menentukanalokasiwaktu.

(11)

36 Pelaksanaaan Tahap 1

Mengembangkan Pemikiran konstruktivisme (Constructivisme)

1. Siswa ditanya tentang jenis bilangan bulat dengan menuliskan lima contoh angka (-2 , -5 , 4 , 6, dan 0).

2. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk cerita.

3. Siswa diminta untuk memecahkan permasalahan yang disampaikan guru.

Tahap 2

Menemukan (Inquiri)

1. Siswa berusaha untuk menemukan hasil penjumlahan dengan menggunakan pengetahuan mereka berbekal pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab

pertanyaan dari guru.

3. Guru memberikan apresiasi (pujian) kepada siswa atas jawaban yang diberikan

Tahap 3

Bertanya (Question )

1. Guru bertanya kepada siswa tentang soal secara runtut dengan menggambarkannya dalam contoh pemodelan gambar di papan tulis.

2. Guru bertanya jawaban dari kedua soal setelah guru membimbing siswa dengan menggambarkan masalah yang ada dalam mengambil soal dan membacakannya didepan kelas.

3. Setiap kelompok mencatat 5 soal yang telah dibacakan dan mendiskusikan jawabannya dalamkelompok.

4. Siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan cara di kehidupan sehari-hari yang bisa diumpamakan dalam memecahkan masalah operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan syarat tidak boleh menggunakan kegiatan hutang piutang.

Tahap 5

Pemodelan (Modeling)

1. Setiap kelompok diminta menuliskan hasil diskusi mereka tentang cara mendapatkan jawaban dari operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). ( Minimal dengan satu model ) 2. Setiap kelompok diberi kesempatan

(12)

37

mereka buat dalam kelompok di depan kelas dan di tanggapi kelompok lain.

Tahap 6

Refleksi ( Reflection)

1. Guru bertanya kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan merupakan kegiatan yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari.

2. Siswa dibimbing dalam menyimpulkan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan. setiap siswa tentang materi penjumlahan bilangan bulat.

2. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

3. Guru bersama siswa mencocokkan jawaban dari soal evaluasi yang telah dikerjakan oleh siswa.

4. Guru menutup kegiatan dengan salam.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Observasi Proses PembelajaranMenggunakanModel Contextual Teaching Learning (CTL)padaSiklus II

Tahap Pembelajaran

Sintaks Aspek yang Diamati Check (√ )

Ya Tidak Persiapan 1. Menentukan indikator yang akan diajarkan.

2. Membuatrancangankegiatan yang akandilakukandalampembelajaran.

3. Menentukanalokasiwaktu.

4. Mempersiapkanperlengkapanbelajar.

Pelaksanaaan Tahap 1

Mengembangkan

2. Siswa diminta untuk memecahkan permasalahan yang disampaikan guru.

Tahap 2

Menemukan (Inquiri)

1. Siswa berusaha untuk menemukan hasil pengurangan dengan menggunakan pengetahuan mereka berbekal pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab

pertanyaan dari guru.

(13)

38

siswa atas jawaban yang diberikan

Tahap 3

Bertanya (Question )

1. Guru bertanya kepada siswa tentang soal secara runtut dengan menggambarkannya dalam contoh pemodelan gambar di papan tulis.

2. Guru bertanya jawaban dari kedua soal setelah guru membimbing siswa dengan menggambarkan masalah yang ada dalam mengambil soal dan membacakannya didepan kelas.

3. Setiap kelompok mencatat 5 soal yang telah dibacakan dan mendiskusikan jawabannya dalamkelompok.

4. Siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan cara di kehidupan sehari-hari yang bisa diumpamakan dalam memecahkan masalah operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan syarat tidak boleh menggunakan kegiatan hutang piutang.

Tahap 5

Pemodelan (Modeling)

1. Setiap kelompok diminta menuliskan hasil diskusi mereka tentang cara mendapatkan jawaban dari operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS).

( Minimal dengan satu model )

2. Setiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan pemodelan yang telah mereka buat dalam kelompok di depan kelas dan di tanggapi kelompok lain.

Tahap 6

Refleksi ( Reflection)

1. Guru bertanya kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan merupakan kegiatan yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari.

(14)

39 Penutup Tahap 7

Penilaian Nyata (Authentic Assessment)

1. Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap siswa tentang materi pengurangan bilangan bulat.

2. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

3. Guru bersama siswa mencocokkan jawaban dari soal evaluasi yang telah dikerjakan oleh siswa.

4. Guru menutup kegiatan dengan salam.

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 3.5.1 UjiValiditas

Dalampenelitiansoal-soalevaluasi yang diberikan disetiapakhirsiklus, terlebihdahuluharusdilakukanujicoba agar soal yang diujikanbenar-benarsoal yang valid.

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu instrument dalam menjalankan fungsi. Instrument dikatakan valid jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Menurut Sugiyono (2008:363).

rxy = �∑ − ∑ (∑ )

�∑ 2− ∑ 2 [�∑ 2− ∑ 2]

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi pearson x = variabel bebas

y = variabel terikat n = jumlah data

MenurutWardani, dkk (2012: 344) dalam

ujivaliditassuatubutirsoaldikatakan valid

(15)

40 Tabel 3.5

RentangIndeksValiditas

No. Indeks Intrepretasi

1. 0,81 – 1,00 Sangattinggi

2. 0,61 – 0,80 Tinggi

3. 0,41 – 0,60 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

5. 0,00 – 0,20 Sangatrendah

Tabel 3.6

(16)

41

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas 25 Soal Siklus II

Berdasarkanujivaliditasdanpenafsiranhasilmakadiperoleh datasoal yang valid.Penelitimenggunakanbatasannilaikoefisienvaliditas yang ditentukanolehAzwardalamPrayitno (2010:90) bahwasoal yang dikatakan valid yang memilikinilaikoefisien0,20.

Ujivaliditasdilakukansekali dengan satu KD dua indikator dengananggapansiswakelas Vyang beradasatutingkat dengankelas V sudahsudahmemahamimateripembelajaranyang

(17)

42

valid dan ada 5soal yang tidak valid untuk soal uraian. Uji instrumen siklus II dari 25 soal terdapat 22 soal yang valid dan 3 soal yang tidak valid untuk soal uraian. Hasil uji validitas dari siklus I dan siklus II dari soal yang valid akan di ambil 40 soal pada siklus I dengan 20 soal uraian untuk siklus II diambil 20 soal uraian yang akan digunakan dalam penelitian.

3.5.2 UjiReliabilitas

Setelahdilakukanujivaliditasselanjutnyadilakukanujireliabilitas,

ujireliabilitasdigunakanuntukmengetahuikemampuanalatukurmemberikanhasil

pengukuran yang

konstanatauajeg.Ketententuanreliabilitassoalpadapenelitianinimengacukepada rentangindeksreliabilitas yang dikemukakanolehWardani, dkk (2012:346).

Tabel 3.8

RentangIndeksReliabilitas

No. Indeks Intrepretasi

1. 0,80 – 1,00 Sangatreliabel

2. < 0,80 – 0,60 Reliabel

3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliable

4. < 0,40 – 0,20 Agak reliable

(18)

43

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Tabel 3.10

(19)

44

Berdasarkanhasilpengujianreliabilitassoalmakadiperolehhasilujireliabil itas. Pada Siklus I soal uraian menunjukkan tingkat reliabilitas mencapai 0,88 dan pada Siklus II soal uraian menunjukkan tingkat reliabititas mencapai 0,94. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan semua soal uraian pada Siklus I dan Siklus II adalah sangat reliabel.

3.6 TeknikAnalisis Data

Analisis data dilakukan setelah seluruh data yang akan diteliti telah terkumpul, data yang terkumpul berupa data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa. Proses analisis dilakukan dengan mengguanakan statistik diskriptif dengan teknik analisis yang digunakan dengan persentase, menghitung rata-rata (mean), skor minimal, skor maksimal pada tiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

Persentase rata-rata nilai : ∑�

x 100%

Keterangan :

∑N : Jumlah nilai satu kelas S : Jumlah siswa satu kelas

Hasil perhitungan persentase kemampuan siswa dari ketiga tes tersebut (Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II) kemudian dibandingkan. Dalam

pembahasan hasil penelitian PTK ini juga dibandingkan dengan hasil penelitan yang relevan.

3.7 IndikatorKinerja

Penelitian tindakan kelas diasumsikan bila dilakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran, sehingga akan berdampak terhadapap perbaikan keaktifan belajar dan hasil belajar. Urutan indikator secara logika ilmiah disusn kembali menjadi :

(20)

45

2. Indikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal minimal 75% dari jumlah siswa mencapai KKM= 68.

3.8 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini, diharapkan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model Contextual Teaching Learning (CTL) dalam pembelajaran

Matematika. Hasil belajar dikatakan tuntas jika tiap siklus mengalami peningkatan nilai KKM ≥ 68. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :

P = ∑ � � � �� � ��

∑� � x 100%

Keterangan :

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian PTK
Tabel 3.1 Kisi-kisiSoalTesMatematikaSiklus I
Tabel 3.2 Kisi-kisiSoalTesMatematikaSiklusII
 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi Proses PembelajaranMenggunakanModel Contextual
+6

Referensi

Dokumen terkait

Praktikum kali ini adalah Penentuan Titik Beku larutan yang mempunyai tujuan untuk menghitung tetapan penurunan titik beku molal pelarut serta menghitung

Silahkan download file Angket Melengkapi Informasi Website UNY Berbahasa Inggris

 Penilaian setiap peserta di setiap aspek dilakukan dengan cara mengisi sel/kotak dalam tabel sesuai dengan nomor peserta dalam kelompok yang tertulis pada baris paling atas.

[r]

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel X 1 aspek pengetahuan, X 2 aspek keterampilan, X 3 aspek sikap dengan Y kesiapan Praktik Kerja Industri

Hasil penghitungan uji independent t-test data kelompok eksperiman dan kelompok kontrol motivasi olahraga dengan menggunakan asumsi equal variances not assumed diperoleh

Bilamana contohnya baik, maka peserta didik akan mejadi baik, namun jika orang dewasa yang ada di lingkungan sekolah justru tidak menunjukkan sikap yang seharusnya, maka ini