• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA PROPINSI SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA PROPINSI SUMATERA UTARA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KOMISI FATWA

MAJELIS ULAMA INDONESIA PROPINSI SUMATERA UTARA

KEPUTUSAN

Nomor :24 /Kep./MUI-SU/V/2009

Tentang

HUKUM PENGELOLAAN LUBUK LARANGAN

الله الرحمن الرحيممسب

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Utara dalam sidangnya tanggal 09 Jumadil Awal 1430 H, bertepatan dengan 05 Mei 2009 M setelah :

Menimbang : 1. Permohonan dari Ketua Komisi Fatwa DP. MUI Kabupaten Madina dalam

suratnya No. 1/MUI-MN/I/2009 tanggal 12 Januari 2009 di tujukan kepada DP. Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Utara tentang permohonan Fatwa Lubuk Larangan.

2. Bahwa keberadaan Lubuk Larangan di Kabupaten Madina adalah atas kesepakatan masyarakat setempat didukung dan disetujui oleh pemerintahan Desa Singengu Kec. Kota Nopan

3. Bahwa Lubuk Larangan tersebut tidak dibenarkan untuk mengambil (menangkap) Ikannya kepada siapapun (semua orang) pada waktu tertentu dan ikan tesebut dapat diambil (dibuka untuk umum) pada waktu tertentu dengan ketentuan bahwa setiap orang yang mengambil (menangkap) ikan tersebut jika menggunakan jala di kenakan biaya Rp. 20.000, - dengan tanggok sebesar Rp. 10.000,- dan dengan tangan kosong sebesar Rp. 5000,-

4. Bahwa hasil penangkapan ikan digunakan untuk keperluan membangun madrasah, membayar gaji guru madrasah sumbangan kepada anak yatim dan untuk keperluan umum lain yang dituntut agama untuk melaksanakannya.

5. Bahwa dalam menghilangkan keraguan bagi masyarakat dan umat Islam setempat tentang hukum pengelolaan Lubuk Larangan apakah hukumnya haram atau mubah menurut pandangan hukum Islam maka DP. MUI Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Utara memandang perlu mengeluarkan fatwa tentang hal tersebut .

Mengingat : I. Firman Allah SWT dalam al-Quran:

1. Pada Surat Al-Maidah ayat 2

(2)

Artinya: Dan bertolong-tolonganlah kamu dalam berbuat kebajikan dan taqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan dalam berbuat dosa dan permusuhan.

2. Pada Surat An-Nisa ayat 59

ابِرِّ للَّوا وَلَبِرِّإانُهاُّدنُروَتَفاٍءلْيوَشا بِرِّفِالْمنُللْ وَز وَنوَتَ الْنبِرِّإوَفالْمنُكلْنبِرِّمابِرِّرلْموَلْلْوا بِرِّلِلْانُأوَااوَل نُس راواو نُ يبِرِّطوَأوَااوَ للَّواو نُ يبِرِّطوَأاو نُنوَمآاوَنيبِرِّذ اوا وَهُّتَيوَأوَيَ

الًاييبِرِّالْوَ انُنوَ لْ وَأوَاارٌرلْتَيوَ اوَ بِرِّاوَ ابِرِّربِرِّ لْاوابِرِّملْ وَتَيلْاووَاابِرِّ للَّبِرِّ اوَن نُنبِرِّملْ نُتَ الْمنُلننُ الْنبِرِّإا بِرِّل نُس راووَا

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman ta’atilah Allah, Ta’atilah Rasul dan Ulil Amri (Pemimpinmu). Maka jika kamu berselisih (pendapat) tentang sesuatu, maka kembalilah kamu kepada Allah dan Rasul, Jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih baik dan sebaik-baiknya takwil

3. Pada Surat al-Hajj ayat 77

ا...

اوَن نُ بِرِّ لْ نُتَ الْمنُك وَ وَااوَرلْتَيوَلْلخواو نُ وَ لْتَفووَا

ا

Artinya : Perbuatalah olehmu kebaikan, mudah-mudahan kamu mendapat kemenangan

II. Hadits Rasulullah SAW

1. Riwayat Ahmad dari Ibn Mas’ud

ان االله ن هفا ن ان م متَاواهور م

Artinya : Sesuatu yang dilihat (dianggap) baik oleh orang muslim maka disisi Allah pun baik.

2. Riwayat Ahmad

ال قاصلى الله عليه وسلمابىناواب صاواض بان ىسورخىبوان ا

ا:

ام سااوي اللها صااللهال سدال ق

ا:

ان م متَاو

ر ناوااءيكاوااء متَا ىفاةثيثافىاء رش

ا.

حمواهوار

.

Artinya : Dari Abi Kharras dari sebagian shahabat Nabi SAW berkata, telah bersabda Rasullah Saw. Orang-orang muslim itu berkongsi dalam tiga hal, pada air, rumput dan api: HR. Ahmad.

3. H.R. Bukhari

ال ياصلى الله عليه وسلمااللهال سرات سمال قايرشبانبان م نا ثي

ا:

ار موا مهنيبااينبامورلحوااينباليلحو

وضر ااوني ااأ لسوات هبشاوا وانمفاس ناوانمايرث ا هم ي ات هبلشم

ا.

ات هبشا ىفاعقاانما

اوضر ىفااللها حمانوا وا ملحوا مالكاانوا واو قو يانوا ش يا ملحوال ا ريا ور

ومر مح

ا.

ةغضما لجوافىانواا و

ا,

ا واو ا لجوا فات فاو وااو ا لجواح صات صاو و

ب اوايىا

ا.

ر خباواوجر و

.

Artinya : Hadits Al-Nu’man bin Basyir beliau berkata, Aku mendengar Rasullah saw bersabda, yang halal itu jelas dan yang haram itupun jelas, diantara keduanya terdapat hal-hal yang samar, tidak banyak diketahui orang (manusia) Barang siapa menjaga (dirinya) dari yang syubhat sungguh dia menyelamatkan agama dan harga dirinya. Barang siapa yang jatuh dalam hal yang syubhat, adalah dia seperti

seorang penggembala yang menggambalakan (hewannya)

disekitarkebun larangan, dikhawatirkan dia akan masuk ke dalamnya Ketahuilah bahwa setiap raja itu ada daerah larangannya; ketahuilah sesungguhnya daerah larangan Allah dibumiNYA adalah segala yang diharamkannya ketahuilah sesungguhnya didalam tubuh itu ada

(3)

segumpal darah apabila dia baik, maka akan baik pula tubuh itu, dan jika ia jelek maka akan jelek pulalah tubuh itu, ketahuilah itulah dia hati. 4. H.R. Bukhari

ال قاس يان ابىاابيوان ارى طاوابىوان ا

ا:

اصلى الله عليه وسلمااللهال سرال ق

ا:

ا وامهطارشا ان م متَاو

ي امر اا مور ال وا طرش

.

Artinya : Dari Abi Al-Thahir dari Ibn Wahb dari Yunus beliau berkata : telah bersabda Rasullah saw : Orang-orang muslim terikat dalam persyaratan yang mereka buat, kecuali syarat yang menghalalkan yang haram, dan mengharamkan yang halal.

MEMPERHATIKAN :

III. Pendapat Para Ulama. 1.Kaedah Fiqh :

ة صمتَا اط نمام م وافرص

Artinya : Tindakan Imam (pemimpim) itu tergantung kepada kemaslahatan (umat) 2

اكيم وارئ املذاة ترشماملذاة مدان فار مان ص صمخام قا ىرض اتىاواةيرغصاوار نهلْوا

ا...

ة ترشمتَاو

ا.

ا ياوان اة ممتَاوامك ا هكم فاس ناوا يوافىات او وال لحواةا هجمتَاوار نه وا

متَاوالياد

.

Sungai-sungai kecil yang didatangi oleh kelompok orang tertentu yang sudah dikenal adalah menjadi milik mereka, mereka dapat berkongsi seperti halnya seluruh milik yang dapat dikongsikan, sedangkan sungai-sungai yang tidak diketahui keadaanya apabila sungai tersebut berada ditangan seseorang (manusia) maka hukumnya dapat menjadi milik, karena pengusaan sesuatu yang ada di tangan seseorang itu merupakan dalil/bukti kepemilikan.

Fatawa al-Subky jilid I hal. 460-461, maktabah al-Qudsy Kairo 1356 H

3

اا...

عو واة برواه يمتَاو

ا:

ال نفاه يمتَوواعو وان يب موا

اثا ثاو موا

ا:

ا هض بام ك واوباق ليفاينص صمخامو ق ان ك اتىاوار نه وافىان كيا ذاواء متَاو

رهناوالَإاعجريا هض باابرشاوالَإاعجريا هض بااء لدواس الَإاعجري

ا.

اس الَإاعجريا ذا مو

صنا الصلْواح بماق اء لدوانواناار لدا اك مدايرغاو وا هفاء لدو

ا.

امك اذ يأا نموا

ارهناوالَإاعجريا ذاو مواا لدوام ااو يباز يجايفانىوالْ ازور ا ا لدو

اويفالصا فا

ا:

ينق باوا ضرايرغانماويفافرصلاوامى وا يم اة ملجاص لحوارهناوانو

.

Dan adapun penjelasan tentang macam-macam air kami mengatakan air itu ada empat macam ...

Adapun yang ketiga : Air yang ada disungai yang keberadaannya pada kelompok orang tertentu maka berkaitan dengan itu ada beberapa hukum, sebagiannya kembali kepada diri air itu sendiri, sebagian lagi kembali fungsinya untuk diminum, dan sebagiannya kembali kepada sungainya. Adapun yang kembali kepada airnya, maka air itu tidak dimiliki oleh seseorang sebagaimana yang kami

(4)

sebutkan bahwa air itu ashalnya benda mubah menurut nash dan hanya saja dapat menjadi hukum milik dengan sebab menguasai air itu dengan memasukkannya dalam bejana, maka (air yang mubah pada ashalnya itu) tidak boleh dijual oleh seseorang karena air tersebut bukan miliknya. Adapun yang kembali kepada sungai ashalnya (tentang itu) ; bahwa sungai khusus bagi satu jama’ah tidak dapat dimiliki seseorang untuk dikelola tanpa persetujuan jamaah yang lain.

Bada i al-Shanai. Bab Anwa al-Miyah jilid 5 hal 274

4

ا م يامهنما واال ا يانوااةيأ هلدوا او وان ف

ا,

ء لدواوذبها اواوادوروا

ا:

اوذىاتبثو و

ز ج

ا,

ز جا هض اوادورواتىمفامهمز ا اةيأ هلدوانواير

.

ا

ا

Artinya : Apabilaا telah pasti.. , dan mereka ingin menggunakan air tersebut untuk menyiram tanah mereka, maka jika mereka sepakat untuk menyediakan sarana persiapannya maka bahwa setiap orang boleh mengambil air tersebut pada satu hari (tertentu) maka hukumnya mubah, Cuma saja menyiapkan sarana itu tidaklah mesti bagi mereka, maka jika mereka ingin membatalkannya hukumnya boleh saja (Kitab Al-Bayan Fi Mazhab alImam asy-Syafii,hlm.508)

5. Hasil Analisa anggota Komisi Fatwa MUI-SU dari argumentasi sebagaimana tersebut diatas :

1. Harta syarikat seperti air, rumput dan api sebagaimana yang terdapat dalam hadits Nabi, jika disepakati untuk tidak digunakan pada waktu tertentu dengan membuat persyaratan maka hasil kesepakatan itu hukumnya mubah

2. Melarang orang mengambil (menangkap) ikan yang ada dalam lubuk larangan tidak membatalkan makna perkongsian (isytirak) tetapi merupakan penundaan sampai kepada waktu yang disepakati bersama. Dengan demikian paham yang membolehkan mengelola lubuk larangan itu tidak membatalkan perkongsian.

3. Penundaan sampai waktu yang ditentukan untuk boleh mengambil (menangkap) ikan bukanlah kehendak (keinginan) pribadi tetapi hasil kesepakatan bersama masyarakat setempat yang didukung dan disetujui oleh pejabat pemerintah Kepala Desa Singengu Dengan demikian pemahaman orang yang berpendapat boleh mengelola Lubuk Larangan tidak bertentangan dengan hadits Nabi. Dengan menyerahkan diri dan bertawakal kepada Allah SWT sembari memohon ridha dan taufiq-Nya

(5)

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : Pengelolaan Lubuk Larangan sebagaimana yang (dilakukan) oleh

masyarakat Islam di Desa Singengu Kecamatan Kotanopan Kabupaten Madina hukumnya Mubah (boleh)

Demikianlah fatwa ini ditetapkan oleh Komisi Fatwa MUI Propinsi Sumatera Utara untuk dimaklumi dengan ketentuan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Medan, 23 Jumadil Awal 1430 H

19 M e i 2009 M

MAJELIS ULAMA INDONESIA PROPINSI SUMATERA UTARA KOMISI FATWA

K e t u a, Sekretaris,

Dr. H. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA Drs. H. Darul Aman, M.Ag

Mengetahui :

DEWAN PIMPINAN

MAJELIS ULAMA INDONESIA SUMATERA UTARA

Ketua Umum, Sekretaris Umum,

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan dari jenis titrasi di atas terletak pada titik akhir titrasi, dimana Jika titrasi dilakukan dengan asam maupun basa kuat yang juga merupakan elektrolit kuat maka

tetapi tetap dibatasi sikap profesionalisme dalam bekerja akan membuat suasana kerja yang mendukung produktivitas perusahaan tetap berjalan dengan suasana kekeluargaan, selain

Hadis-hadis yang ditampilkan juga hadis-hadis yang berisi kelebihan laki-laki atas perempuan dan ke- wajiban isteri (perempuan) untuk selalu taat kepada suaminya (laki- laki).

Kemudian larutan A ditambahkan KI dan amilum larutan yang dihasilkan adalah tetap berwarna bening, lalu Ditambahlan dengan CCl4 larutan terpisah menjadi 3 lapisan dengan lapisan

1) Iklan memberikan informasi yang digunakan untuk memberitahu konsumen tentang penyediaan produk tertentu pada lokasi tertentu. Dalam merancang strategi pemasaran,

1. Memahami karakteristik transfer pengetahuan di dalam sentra industri shuttlecock Desa Sumengko melalui pendekatan teoritis, data sekunder dan data primer yang diperoleh

Berbagai bentuk tindak kekerasan ini mengakibatkan dampak negatif bagi korban baik dampak psikis, mental maupun fisik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung

“Pengaruh Pendidikan Ekonomi Keluarga Terhadap Perilaku Konsumsi Dimediasi Literasi Ekonomi dan Gaya Hidup pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Angkatan